SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
Part - 1

I GUSTI BAGUS WIRYA AGUNG, S.Psi., MBA

PPKB © 2012
Nama
Pend.

: I Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA
: Sarjana Psikologi (S.Psi.), Univ. Sanatha Darma
Magister Manajemen (MBA), Univ. Gadjah Mada

Lahir : Malang, 03 Feb 1980
Status : Menikah (1 Putra)
Alamat : Dalung Permai, Blok I3/No.92
Telp
: 081 33 8181 222
Email : igustibaguswiryaagung@gmail.com
Hobi
: Baca, Kuliner, Photography
1.

Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila
1.1 Mengetahui latar belakang Pend. Pancasila dari tinjauan
historis, kultural, yuridis, dan filosofis
1.2 Mendeskripsikan tujuan Pend. Pancasila
1.3 Mendeskripsikan ruang lingkup Pend. Pancasila

2. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Indonesia
2.1 Menjelaskan pengertian sejarah perjuangan bangsa
2.2 Mendeskripsikan sejarah masuknya agama-agama ke
Indonesia
2.3 Mengidetifikasi kerajaan-kerajaan nusantara
3. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Indonesia
3.1 Mendeskripsikan kedatangan penjajah Belanda: VOC, tanam
paksa dan akibat bagi rakyat Indonesia, politik etis
3.2 Mendeskripsikan Kebangkitan Nasional

4. Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia
dan Dasar Negara Republik Indonesia
4.1 Penjajahan Jepang dan perumusan Pancasila (Mr. M. Yamin, Ir.
Soekarno, Piagam Jakarta, Pancasila resmi sebagai Dasar
Negara 18 Agustus 1945 pada pembukaan UUD 1945)
4.2 Menjelaskan secara singkat Pancasila sebagai Filsafat Hidup
bangsa Indonesia dan Dasar Negara Republik Indonesia
5. Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa
Indonesia
5.1 Menjelaskan pengertian sistem dalam kaitan Filsafat
Pancasila
5.2 Menjelaskan penghayatan dan pengamalan dari nilainilai yang terkandung pada setiap sila dari Pancasila
5.3 Menganalisis dari suatu kasus (peristiwa) yang sesuai
atau bertentangan dengan nilai yang terkandung pada
setiap sila dari Pancasila

6. Pancasila sebagai Sistem Filsafat
6.1 Menjelaskan pengertian sistem dalam kaitan filsafat
Pancasila.
6.2 Menjelaskan Pacasila yang sila-silanya tersusun secara
sistematis, hirarkis logis, adalah Filsafat
7. Pancasila sebagai Ideologi Nasional
 Menjelaskan Pancasila sebagai ideologi nasional dan
penerapannya
 Menjelaskan ideologi kapitalisme yang lahir dari
Idealisme dan Komunisme yang lahir dari Materialisme
 Pandangan Pancasila sebagai ideologi Nasional terhadap
Kapitalisme dan Komunisme
Susunlah paper berdasarkan review artikel (tiga artikel) yang
berkaitan dengan topik bahasan dalam perkuliahan
Pendidikan Pancasila. Kajilah permasalahan tersebut dan
gunakan literatur teoritis sebagai pendukungnya. Tulis dalam
kertas A4, format 1,5 spasi dan maksimal 15 halaman.
Tugas Kelompok
Tema sesuai silabus sub-pokok bahasan perkuliahan,
dipresentasikan secara periodik perpertemuan. Jumlah
satu tim maksimal lima orang.
Tugas Individu
Tema ditentukan (lihat tabel di bawah), tugas ini dikumpul
dua minggu sebelum ujian akhir semester.
TEMA MAKALAH INDIVIDU SESUAI NOMOR
AKHIR NIM

NIM
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

TEMA
Upaya mewujudkan tujuan Pendidikan Pancasila
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan Bangsa Indonesia
Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai sitem filsafat
Pancasila sebagai etika politik
Pancasila sebagai ideologi Nasional
Pancasila dalam konteks ketetanegaraan Republik Indonesia
Pancasila sebagai paradigma dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
Era reformasi dan Pancasila
Amandemen Undang-undang Dasar 1945
PAP E R

a.
b.
c.

Cover (i)
Kata Pengantar (ii)
Daftar Isi (iii)

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA
Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam
perkuliahan Pendidikan Pancasila
Pengampu: IGB Wirya Agung

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Batasan Permasalahan

NAMA KELOMPOK:
AGUS (12 … 001)
AYU (12 … 008)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2012
Bab II Pembahasan
2.1 Landasan Teoritis Persoalan
2.2 Temukan tiga artikel di media masa terkait
pokok bahasan dan analisis itu memakai teori
yang ada

Bab III Kesimpulan
3.1 Simpulan dan
3.2 Saran

Daftar Pustaka
Lampiran (artikel-artikel)
Komponen Penilaian
o
o
o
o
o
o

Bobot

Tugas paper & presentasi kelompok
Tugas paper individu
Keaktifan di kelas
Quis
UTS
UAS

Angka Mutu
(Skala 0-10)
8,0 - 10,0
6,5 - 7,9
5,6 - 6,4
4,5 - 5,4
0,0 - 4,4

Angka Mutu
(Skala 0-4)
4
3
2
1
0

15 %
15 %
10 %
10 %
25 %
25 %

Huruf Mutu
(Skala Kualitatif)
A
B
C
D
E


Setiap bangsa di dunia memiliki suatu pandangan hidup, filsafat
hidup dan pegangan hidup dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (civic education).
Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup, ideologi,
dan kepribadian bangsa Indonesia.



Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tercantum
dalam UUD 1945, diundangkan dalam Berita republik Indonesia
tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.
Disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945



Sejarah mencatat upaya-upaya penyimpangan yang berlindung di
balik legitimasi ideologi negara Pancasila. Tap MPR No.
XVIII/MPR/1998 Pencabutan P-4 dan sekaligus pencabutan
Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi orsospol di Indonesia



Pendidikan Tinggi bertugas mengkaji dan memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa untuk benar-benar mampu
memahami Pancasila secara ilmiah dan Objektif ke arah cita-cita
bersama bangsa Indonesia dalam hidup bernegara
1.1 Landasan Historis
 Proses sejarah pembentukan bangsa Indonesia (Prasejarah,
Kerajaan Kuno, Kerajaan Islam, penjajahan, perjuangan
kemerdekaan, kemerdekaan dstnya)
Sejarah Perumusan Pancasila sebagai dasar negara (sejak
sidang BPUPKI I hingga sekarang)
1.2 Landasan Kultural
 Fakta budaya dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
merupakan suatu pandangan hidup, tujuan hidup bersama
dalam suatu negara, yang setiap bangsa memiliki ciri khas
tersendiri.
Landasan
Pancasila-1
1.3 Landasan Yuridis


Perkuliahan Pendidikan Pancasila diatur dalam Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 2
disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional berdasarkan
Pancasila. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit pada pasal
37 bahwa kurikulum pendidikan tinggi memuat: pendidikan
agama, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan bahasa.



SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa misi
Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memantapkan
kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu
mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

1.4 Landasan Filosofis


Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai filsafat hidup bangsa
Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang
bersifat sistematis; suatu kesatuan bagian-bagian, setiap bagian
memiliki fungsi tersendiri, saling berhubungan erat, memiliki
satu tujuan, dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.


Mengarahkan perhatian pada moral yang
diharapkan terwujud dalam kehidupan seharihari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan
taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat
yang terdiri atas berbagai golongan agama
kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan,
perilaku yang mendukung kerakyatan yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan perorangan dan golongan sehingga
perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku
yang mendukung upaya mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(SK Ditjen
Dikti No. 265/DIKTI/Kep./200)
Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan
peserta didik bersikap dan berperilaku:
1. Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME
2. Berperikemanusian yang adil dan beradab
3. Mendukung persatuan bangsa
4. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan
kepentingan bersama di atas kepentingan
individu maupun golongan
5. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu
keadilan sosial dalam masyarakat
Kompetensi Pendidikan Pancasaila bertujuan :
1.

Mampu mengambil sikap bertanggung jawab sebagai Warga
negara yang baik (good citizen) sesuai dengan hati nuraninya

2.

Mampu memaknai kebenaran ilmiah-filsafati yang terdapat di
dalam Pancasila

3.

Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia

4.

Mampu berpikir integral komprehensif tentang persoalanpersoalan hidup berbangsa dan bernegara

5.

Mampu memecahkan persoalan sosial politik dan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dari perspektif yuridis

6.

Mampu memecahkan persoalan sosial politik dan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan paradigma
Pancasila
3.1 Syarat-syarat pengetahuan ilmiah
(1) Berobjek; (2) Bermetode; (3) Bersistem; (3) Bersifat Universal
Ad 1. Berobjek


Objek forma yaitu pengkajian Pancasila dalam sudut pandang
bidang ilmu tertentu, misalnya bidang kajian moral disebut
moral Pancasila, bidang hukum dan kenegaraan disebut
Pancasila yuridis kenegaraan, dsb.



Objek materia yaitu suatu objek sasaran pembahasan dan
pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun
nonempiris.
Empiris: lembaran sejarah, bukti sejarah, benda sejarah,
benda budaya, lembaran negara, lembaran hukum maupun
naskah kenegaraan lainnya, adat-istiadat bangsa
Indonesia. Nonempiris: nilai budaya, moral, religius, sifat,
karakter dan pola budaya dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pembahasan
Ps. Ilmiah-2
Ad 2. Bermetode


Metode: seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka
pembahasan Pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang
bersifat objektif. Memilih metode berdasar pada objek forma
ataupun materia, seperti metode analitico syntetic yaitu suatu
perpaduan pendekatan analisis dan sintesis. Pembahasan
Pancasila lasim memakai metode „hermeneutika‟ yaitu suatu
pendekatan koherensi historis, serta pemahaman, penafsiran dan
interpretasi untuk menemukan makna dibalik objek. Metodemetode tersebut memakai dasar hukum-hukum logika dalam
menarik suatu kesimpulan.

Ad 3. Bersistem


Pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh,
dimana bagian-bagiannya saling menunjukkan keterkaitan dan
ketergantungan (interdependensi). Dalam lima sila Pancasila baik
rumusan, inti dan isinya merupakan satu kesatuan yang
sistematik.
Pembahasan
Ps. Ilmiah-3

Ad 4. Bersifat Universal
 Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus
bersifat universal, artinya kebenarannya
tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan,
situasi, kondisi maupun jumlah tertentu.
Hakikat ontologis (intisari, esensi atau
makna) nilai-nilai Pancasila adalah bersifat
universal.
Pembahasan
Ps. Ilmiah-4

3.2 Tingkatan Pengetahuan Ilmiah
 Bagaimana ..?
Pengetahuan
 Mengapa ..?
Pengetahuan
 Kemana ..?
Pengetahuan
 Apa ..?
Pengetahuan

Deskriptif
Kausal
Normatif
Essensial

Untuk mengetahui lingkup kajian Pancasila serta
kompetensi pengetahuan dalam membahas
Pancasila secara ilmiah, maka perlu diketahui
tingkatan pengetahuan ilmiah sebagai panduan
dalam menjawab pertanyaan di atas.
Pembahasan
Ps. Ilmiah-5

1. Pengetahuan Deskriptif (bagaimana)
Yaitu
suatu jenis pengetahuan yang memberikan suatu
keterangan, penjelasan yang objektif tentang Pancasila sebagai
hasil budaya bangsa Indonesia. Mencakup kajian sejarah
perumusan, nilai-nilai serta kedudukan dan fungsi Pancasila.
Misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, kepribadian
bangsa, dasar negara, ideologi bangsa, dsb.
2. Pengetahuan Kausal (mengapa)
Yaitu suatu pengetahuan yang memberikan jawaban tentang
sebab dan akibat. Proses kausalitas terjadinya Pancasila memiliki
empat kausa: kausa materialis, kausa formalis, kausa effisien dan
kausa finalis. Selain itu berkaitan dengan Pancasila sebagai
sumber nilai yaitu sumber norma dalam negara sehingga
konsekuensi dalam segala realisasi dan penjabarannya senantiasa
berkaitan dengan hukum kausalitas.
Pembahasan
Ps. Ilmiah-6

3. Pengetahuan normatif (kemana)
Yaitu suatu jenis pengetahuan yang memberikan suatu ukuran,
parameter, serta norma-norma yang konkrit tentang realisasi
pengamalan Pancasila. Kajian ini dapat membedakan secara
normatif realisasi atau pengamalan Pancasila yang seharusnya
dilakukan “das sollen” dan kenyataan faktual “das sein” dalam
kehidupan yang dinamis .
4. Pengetahuan Essensial (apa)
Yaitu suatu pengetahuan yang memberikan jawaban tentang
hakikat segala sesuatu untuk menemukan intisari dan makna yang
terdalam dari sila-sila pancasila (kajian ilmu filsafat). Misalnya,
Pancasila yuridis kenegaraan sebagai dasar negara mengkaji baik
hukum dan moral realisasi penerapannya dalam segala aspek
bernegara.
Pengertian Pancasila berdasarkan:
1.Etimologis
Pancasila terdiri dari dua arti leksikal dalam bahasa
Sansekerta:
 Panca artinya lima
 Syila (vokal i pendek) artinya batu sendi, alas,
atau dasar
 Syiila (vokal ii panjang) artinya peraturan
tingkah laku yang baik
Makna Pancasila secara arfiah adalah dasar yang
memiliki lima unsur.






29 April 1945. Jepang membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai
dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atau Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito.
Tujuannya, memeroleh dukungan bangsa Indonesia
dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses
kemerdekaan Indonesia.
BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh
Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Hibangase
Yosio (orang Jepang) dan R.P. Soeroso.
BPUPKI bersidang dua kali. Rapat I (28 Mei – 1 Juni 1945)
membahas tema dasar negara. Rapat II (10-17 Juli 1945)
tema pembahasan bentuk negara, wilayah negara,
kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar,
ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan
dan pengajaran.
Historis
Pancasila-2

Rapat Pertama
 28 Mei 1945. Rapat resmi dibuka pembahasan dimulai
keesokan harinya dengan tema dasar negara. Pada rapat
pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan
pendapatnya tentang dasar negara.


29 Mei 1945. Muhammad Yamin mengemukakan lima
asas dasar negara Indonesia Merdeka yang dicita-citakan:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Historis
Pancasila-3


31 Mei 1945. Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima
asas dasar negara:
1. Persatuan
2. Mufakat dan Demokrasi
3. Keadilan Sosial
4. Kekeluargaan
5. Musyawarah
Historis
Pancasila-4

1

Juni 1945. Ir. Soekarno
Mengemukakan lima asas sebagai dasar
negara Indonesia yang disebut Pancasila:
1. Nasionalisme atau Kebangsaan
Indonesia
2. Internasionalisme atau
Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
Historis
Pancasila-5

Soekarno menjelaskan lebih lanjut kelima sila
tersebut dapat diperas menjadi “Tri Sila”:
1. Sosio Nasional, yaitu: Nasionalisme dan
Internasionalisme
2. Sosio Demokrasi, yaitu: Demokrasi dengan
kesejahteraan”
3. Ketuhanan Yang Maha Esa
Adapun “Tri Sila” tersebut masih diperas lagi
menjadi “Eka Sila” atau satu sila yang intinya
adalah “gotong royong”
Historis
Pancasila-6

Masa antara Rapat Pertama dan Kedua
Dalam masa reses (masa istirahat) antara Sidang I BPUPKI dengan
Sidang II BPUPKI, masih belum ditemukan kesepakatan untuk
perumusan dasar negara, sehingga akhirnya dibentuklah panitia
kecil untuk menggodok berbagai masukan. Panitia kecil
beranggotakan 9 orang dan dikenal pula sebagai Panitia Sembilan
dengan susunan sebagai berikut:
1. Ir. Soekarno (ketua) ketua
2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
4. Mr. Muhammad Yamin (anggota)
5. KH. Wachid Hasyim (anggota)
6. Abdul Kahar Muzakir (anggota)
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota)
8. H. Agus Salim (anggota)
9. Mr. A.A. Maramis (anggota)
Historis
Pancasila-7


22 Juni 1945. Setelah melakukan kompromi antara 4
orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang dari
pihak Islam, Panitia Sembilan kembali bertemu dan
menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan
Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisikan:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Historis
Pancasila-8


Rapat Kedua
 10-17 Juli 1945. Mengangkat tema bahasan
bentuk
negara,
wilayah
negara,
kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang
Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan
negara, pendidikan dan pengajaran.
 Dalam rapat ini dibentuk Panitia Perancang
Undang-Undang Dasar beranggotakan 19 orang
dengan ketua Ir. Soekarno, Panitia Pembelaan
Tanah
Air
dengan
ketua
Abikoesno
Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan
Keuangan diketuai Mohamad Hatta.
Historis
Pancasila-9








11 Juli 1945. Panitia Perancang UUD membentuk lagi
panitia kecil beranggotakan 7 orang: Soepomo (ketua
merangkap anggota), Wongsonegoro, Achmad Soebardjo,
A.A. Maramis, R.P. Singgih, H. Agus Salim, Dr. Soekiman
13 Juli 1945. Panitia Perancang UUD mengadakan sidang
untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD
tersebut.
14 Juli 1945. Rapat pleno BPUPKI menerima laporan
Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno.
Dalam laporan tersebut tercantum tiga masalah pokok
yaitu: 1) pernyataan Indonesia merdeka, 2) pembukaan
UUD, 3) batang tubuh UUD
Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun
dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta.
Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir
seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta.








17 Agustus 1945. Proklamasi sebagai pernyataan resmi
deklarasi kelahiran negara Republik Indonesia.
18 Agustus 1945. PPKI mengadakan sidang pertama
sekaligus mengesahkan UUD 1945.
UUD 1945 terdiri dari dua bagian yaitu Pembukaan UUD
1945 dan 37 pasal, 1 aturan peralihan terdiri atas 4 pasal,
dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.
Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum
rumusan Pancasila yang sah secara konstitusional. Tap
No.XX/MPRS/1966 dan Inpres No.12 Tanggal 13 April
1968 menegaskan pengucapan, penulisan, dan rumusan
Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah dan
benar adalah sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945.
Terminologis
Pancasila-2

Rumusan-rumusan Pancasila yang berbeda dari
Pembukaan UUD 1945:
 Rumusan Pancasila dalam Konstitusi RIS
(291249 s/d 170850) dan UUDS 1950 (170850
s/d 050759):
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
pengantar pendidikan pancasila

Contenu connexe

Tendances

Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Syaiful Ahdan
 
Pendidikan pancasila materi
Pendidikan pancasila materiPendidikan pancasila materi
Pendidikan pancasila materiIko Matussuniah
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanPancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanSindy Septiawan
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIdewi inne kumalasari
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5dayurikaperdana19
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanElla Feby
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negaraputrireza
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanRico Afrinando
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraChatherinGurusinga
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaPajeg Lempung
 

Tendances (20)

Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Pendidikan pancasila materi
Pendidikan pancasila materiPendidikan pancasila materi
Pendidikan pancasila materi
 
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraanPancasila dalam konteks ketatanegaraan
Pancasila dalam konteks ketatanegaraan
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5
 
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraanPancasila sebagai konteks ketatanegaraan
Pancasila sebagai konteks ketatanegaraan
 
power point bela negara
power point bela negarapower point bela negara
power point bela negara
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Bedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal KewarganegaraanBedah Soal Kewarganegaraan
Bedah Soal Kewarganegaraan
 
Pancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila Sebagai Dasar Negara
Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negaraPancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Pancasila dan Agama
Pancasila dan AgamaPancasila dan Agama
Pancasila dan Agama
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswaBuku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan pancasila perguruan tinggi mahasiswa
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 

Similaire à pengantar pendidikan pancasila

Silabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdf
Silabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdfSilabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdf
Silabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdfwira40654
 
SILABUS Pendidikan Pancasila.pdf
SILABUS Pendidikan Pancasila.pdfSILABUS Pendidikan Pancasila.pdf
SILABUS Pendidikan Pancasila.pdfMengBaong
 
rps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraan
rps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraanrps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraan
rps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraanAfiaturRohimah
 
MATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.pptMATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.pptdrsrivai
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negaraprima1999
 
Mgg01 Kontrak Kuliah.pptx
Mgg01  Kontrak Kuliah.pptxMgg01  Kontrak Kuliah.pptx
Mgg01 Kontrak Kuliah.pptxRezaWahyuni6
 
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptxPertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptxSukmaMappasulle
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban norma 28
 
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamakalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamiftah_rahmat
 
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptxRADwiCahyaFitria
 
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSADINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSAfriedskoa
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafatdita rahmawati
 

Similaire à pengantar pendidikan pancasila (20)

16919924.ppt
16919924.ppt16919924.ppt
16919924.ppt
 
Silabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdf
Silabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdfSilabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdf
Silabus Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Indonesia.pdf
 
SILABUS Pendidikan Pancasila.pdf
SILABUS Pendidikan Pancasila.pdfSILABUS Pendidikan Pancasila.pdf
SILABUS Pendidikan Pancasila.pdf
 
rps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraan
rps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraanrps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraan
rps pancasila memuat pancasila dan kewarganegaraan
 
MATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.pptMATERI KULIAH PKN.ppt
MATERI KULIAH PKN.ppt
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar NegaraMakalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
Makalah Pancasila Sebagai Dasar Negara
 
RPS.doc
RPS.docRPS.doc
RPS.doc
 
Mgg01 Kontrak Kuliah.pptx
Mgg01  Kontrak Kuliah.pptxMgg01  Kontrak Kuliah.pptx
Mgg01 Kontrak Kuliah.pptx
 
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptxPertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
Pertemuan 1. pengantar pancasila.pptx
 
Makalah Pancasila.pdf
Makalah Pancasila.pdfMakalah Pancasila.pdf
Makalah Pancasila.pdf
 
RPS-Pancasila-New.pdf
RPS-Pancasila-New.pdfRPS-Pancasila-New.pdf
RPS-Pancasila-New.pdf
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 
Nunung evilia
Nunung eviliaNunung evilia
Nunung evilia
 
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasilamakalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
makalah pancasila : makna dan fungsi pancasila
 
Pendidikan Pancasila
Pendidikan PancasilaPendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila
 
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSADINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA
 
ISBD.doc
ISBD.docISBD.doc
ISBD.doc
 
8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat8a. pancasila sistem filsafat
8a. pancasila sistem filsafat
 

Plus de Rudi Wicaksana

Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3Rudi Wicaksana
 
Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)Rudi Wicaksana
 
equilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-bodyequilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-bodyRudi Wicaksana
 
Prog komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascalProg komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascalRudi Wicaksana
 
Prog komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithmProg komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithmRudi Wicaksana
 
03 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-201403 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-2014Rudi Wicaksana
 
statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"Rudi Wicaksana
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinRudi Wicaksana
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat Rudi Wicaksana
 
pancasila konteks sejarah indonesia
pancasila konteks sejarah  indonesiapancasila konteks sejarah  indonesia
pancasila konteks sejarah indonesiaRudi Wicaksana
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamaRudi Wicaksana
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitasRudi Wicaksana
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitasRudi Wicaksana
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 

Plus de Rudi Wicaksana (20)

Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3Teori peluang pertemuan 3
Teori peluang pertemuan 3
 
Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)Himpunan (pertemuan 2)
Himpunan (pertemuan 2)
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
analisa struktur indo
analisa struktur indoanalisa struktur indo
analisa struktur indo
 
equilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-bodyequilibrium-of-rigid-body
equilibrium-of-rigid-body
 
Prog komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascalProg komp - turbo pascal
Prog komp - turbo pascal
 
Prog komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithmProg komp - history&algorithm
Prog komp - history&algorithm
 
03 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-201403 rigid-body-27-maret-2014
03 rigid-body-27-maret-2014
 
statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"statika struktur "rigid-body"
statika struktur "rigid-body"
 
statika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesinstatika struktur"partikel" teknik mesin
statika struktur"partikel" teknik mesin
 
pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat pancasila sebagai sistem filsafat
pancasila sebagai sistem filsafat
 
pancasila konteks sejarah indonesia
pancasila konteks sejarah  indonesiapancasila konteks sejarah  indonesia
pancasila konteks sejarah indonesia
 
rumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanamarumus kimia dan tatanama
rumus kimia dan tatanama
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
atom kimia universitas
atom kimia universitasatom kimia universitas
atom kimia universitas
 
kimia dasar universitas
kimia dasar universitaskimia dasar universitas
kimia dasar universitas
 
Proyeksi
ProyeksiProyeksi
Proyeksi
 
Ortogonal
OrtogonalOrtogonal
Ortogonal
 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 

Dernier

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxboynugraha727
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 

Dernier (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptxPelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

pengantar pendidikan pancasila

  • 1. Part - 1 I GUSTI BAGUS WIRYA AGUNG, S.Psi., MBA PPKB © 2012
  • 2. Nama Pend. : I Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA : Sarjana Psikologi (S.Psi.), Univ. Sanatha Darma Magister Manajemen (MBA), Univ. Gadjah Mada Lahir : Malang, 03 Feb 1980 Status : Menikah (1 Putra) Alamat : Dalung Permai, Blok I3/No.92 Telp : 081 33 8181 222 Email : igustibaguswiryaagung@gmail.com Hobi : Baca, Kuliner, Photography
  • 3. 1. Landasan dan Tujuan Pendidikan Pancasila 1.1 Mengetahui latar belakang Pend. Pancasila dari tinjauan historis, kultural, yuridis, dan filosofis 1.2 Mendeskripsikan tujuan Pend. Pancasila 1.3 Mendeskripsikan ruang lingkup Pend. Pancasila 2. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia 2.1 Menjelaskan pengertian sejarah perjuangan bangsa 2.2 Mendeskripsikan sejarah masuknya agama-agama ke Indonesia 2.3 Mengidetifikasi kerajaan-kerajaan nusantara
  • 4. 3. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa Indonesia 3.1 Mendeskripsikan kedatangan penjajah Belanda: VOC, tanam paksa dan akibat bagi rakyat Indonesia, politik etis 3.2 Mendeskripsikan Kebangkitan Nasional 4. Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia dan Dasar Negara Republik Indonesia 4.1 Penjajahan Jepang dan perumusan Pancasila (Mr. M. Yamin, Ir. Soekarno, Piagam Jakarta, Pancasila resmi sebagai Dasar Negara 18 Agustus 1945 pada pembukaan UUD 1945) 4.2 Menjelaskan secara singkat Pancasila sebagai Filsafat Hidup bangsa Indonesia dan Dasar Negara Republik Indonesia
  • 5. 5. Pancasila sebagai Filsafat Hidup Bangsa Indonesia 5.1 Menjelaskan pengertian sistem dalam kaitan Filsafat Pancasila 5.2 Menjelaskan penghayatan dan pengamalan dari nilainilai yang terkandung pada setiap sila dari Pancasila 5.3 Menganalisis dari suatu kasus (peristiwa) yang sesuai atau bertentangan dengan nilai yang terkandung pada setiap sila dari Pancasila 6. Pancasila sebagai Sistem Filsafat 6.1 Menjelaskan pengertian sistem dalam kaitan filsafat Pancasila. 6.2 Menjelaskan Pacasila yang sila-silanya tersusun secara sistematis, hirarkis logis, adalah Filsafat
  • 6. 7. Pancasila sebagai Ideologi Nasional  Menjelaskan Pancasila sebagai ideologi nasional dan penerapannya  Menjelaskan ideologi kapitalisme yang lahir dari Idealisme dan Komunisme yang lahir dari Materialisme  Pandangan Pancasila sebagai ideologi Nasional terhadap Kapitalisme dan Komunisme
  • 7. Susunlah paper berdasarkan review artikel (tiga artikel) yang berkaitan dengan topik bahasan dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila. Kajilah permasalahan tersebut dan gunakan literatur teoritis sebagai pendukungnya. Tulis dalam kertas A4, format 1,5 spasi dan maksimal 15 halaman. Tugas Kelompok Tema sesuai silabus sub-pokok bahasan perkuliahan, dipresentasikan secara periodik perpertemuan. Jumlah satu tim maksimal lima orang. Tugas Individu Tema ditentukan (lihat tabel di bawah), tugas ini dikumpul dua minggu sebelum ujian akhir semester.
  • 8. TEMA MAKALAH INDIVIDU SESUAI NOMOR AKHIR NIM NIM 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TEMA Upaya mewujudkan tujuan Pendidikan Pancasila Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan Bangsa Indonesia Sejarah Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai sitem filsafat Pancasila sebagai etika politik Pancasila sebagai ideologi Nasional Pancasila dalam konteks ketetanegaraan Republik Indonesia Pancasila sebagai paradigma dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Era reformasi dan Pancasila Amandemen Undang-undang Dasar 1945
  • 9. PAP E R a. b. c. Cover (i) Kata Pengantar (ii) Daftar Isi (iii) PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA Paper ini bertujuan untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila Pengampu: IGB Wirya Agung Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan 1.4 Batasan Permasalahan NAMA KELOMPOK: AGUS (12 … 001) AYU (12 … 008) PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA BALI 2012
  • 10. Bab II Pembahasan 2.1 Landasan Teoritis Persoalan 2.2 Temukan tiga artikel di media masa terkait pokok bahasan dan analisis itu memakai teori yang ada Bab III Kesimpulan 3.1 Simpulan dan 3.2 Saran Daftar Pustaka Lampiran (artikel-artikel)
  • 11. Komponen Penilaian o o o o o o Bobot Tugas paper & presentasi kelompok Tugas paper individu Keaktifan di kelas Quis UTS UAS Angka Mutu (Skala 0-10) 8,0 - 10,0 6,5 - 7,9 5,6 - 6,4 4,5 - 5,4 0,0 - 4,4 Angka Mutu (Skala 0-4) 4 3 2 1 0 15 % 15 % 10 % 10 % 25 % 25 % Huruf Mutu (Skala Kualitatif) A B C D E
  • 12.  Setiap bangsa di dunia memiliki suatu pandangan hidup, filsafat hidup dan pegangan hidup dalam mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (civic education). Pancasila merupakan dasar negara, pandangan hidup, ideologi, dan kepribadian bangsa Indonesia.  Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tercantum dalam UUD 1945, diundangkan dalam Berita republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945  Sejarah mencatat upaya-upaya penyimpangan yang berlindung di balik legitimasi ideologi negara Pancasila. Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 Pencabutan P-4 dan sekaligus pencabutan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi orsospol di Indonesia  Pendidikan Tinggi bertugas mengkaji dan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk benar-benar mampu memahami Pancasila secara ilmiah dan Objektif ke arah cita-cita bersama bangsa Indonesia dalam hidup bernegara
  • 13. 1.1 Landasan Historis  Proses sejarah pembentukan bangsa Indonesia (Prasejarah, Kerajaan Kuno, Kerajaan Islam, penjajahan, perjuangan kemerdekaan, kemerdekaan dstnya) Sejarah Perumusan Pancasila sebagai dasar negara (sejak sidang BPUPKI I hingga sekarang) 1.2 Landasan Kultural  Fakta budaya dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang merupakan suatu pandangan hidup, tujuan hidup bersama dalam suatu negara, yang setiap bangsa memiliki ciri khas tersendiri.
  • 14. Landasan Pancasila-1 1.3 Landasan Yuridis  Perkuliahan Pendidikan Pancasila diatur dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa sistem pendidikan nasional berdasarkan Pancasila. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit pada pasal 37 bahwa kurikulum pendidikan tinggi memuat: pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan bahasa.  SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa misi Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk memantapkan kepribadian mahasiswa agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1.4 Landasan Filosofis  Pancasila sebagai dasar negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis; suatu kesatuan bagian-bagian, setiap bagian memiliki fungsi tersendiri, saling berhubungan erat, memiliki satu tujuan, dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
  • 15.  Mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan seharihari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai golongan agama kebudayaan dan beraneka ragam kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, diarahkan pada perilaku yang mendukung upaya mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia(SK Ditjen Dikti No. 265/DIKTI/Kep./200)
  • 16. Pendidikan Pancasila bertujuan menghasilkan peserta didik bersikap dan berperilaku: 1. Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME 2. Berperikemanusian yang adil dan beradab 3. Mendukung persatuan bangsa 4. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan individu maupun golongan 5. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat
  • 17. Kompetensi Pendidikan Pancasaila bertujuan : 1. Mampu mengambil sikap bertanggung jawab sebagai Warga negara yang baik (good citizen) sesuai dengan hati nuraninya 2. Mampu memaknai kebenaran ilmiah-filsafati yang terdapat di dalam Pancasila 3. Mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia 4. Mampu berpikir integral komprehensif tentang persoalanpersoalan hidup berbangsa dan bernegara 5. Mampu memecahkan persoalan sosial politik dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dari perspektif yuridis 6. Mampu memecahkan persoalan sosial politik dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan paradigma Pancasila
  • 18. 3.1 Syarat-syarat pengetahuan ilmiah (1) Berobjek; (2) Bermetode; (3) Bersistem; (3) Bersifat Universal Ad 1. Berobjek  Objek forma yaitu pengkajian Pancasila dalam sudut pandang bidang ilmu tertentu, misalnya bidang kajian moral disebut moral Pancasila, bidang hukum dan kenegaraan disebut Pancasila yuridis kenegaraan, dsb.  Objek materia yaitu suatu objek sasaran pembahasan dan pengkajian Pancasila baik yang bersifat empiris maupun nonempiris. Empiris: lembaran sejarah, bukti sejarah, benda sejarah, benda budaya, lembaran negara, lembaran hukum maupun naskah kenegaraan lainnya, adat-istiadat bangsa Indonesia. Nonempiris: nilai budaya, moral, religius, sifat, karakter dan pola budaya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
  • 19. Pembahasan Ps. Ilmiah-2 Ad 2. Bermetode  Metode: seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan Pancasila untuk mendapatkan suatu kebenaran yang bersifat objektif. Memilih metode berdasar pada objek forma ataupun materia, seperti metode analitico syntetic yaitu suatu perpaduan pendekatan analisis dan sintesis. Pembahasan Pancasila lasim memakai metode „hermeneutika‟ yaitu suatu pendekatan koherensi historis, serta pemahaman, penafsiran dan interpretasi untuk menemukan makna dibalik objek. Metodemetode tersebut memakai dasar hukum-hukum logika dalam menarik suatu kesimpulan. Ad 3. Bersistem  Pengetahuan ilmiah harus merupakan suatu yang bulat dan utuh, dimana bagian-bagiannya saling menunjukkan keterkaitan dan ketergantungan (interdependensi). Dalam lima sila Pancasila baik rumusan, inti dan isinya merupakan satu kesatuan yang sistematik.
  • 20. Pembahasan Ps. Ilmiah-3 Ad 4. Bersifat Universal  Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah harus bersifat universal, artinya kebenarannya tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi maupun jumlah tertentu. Hakikat ontologis (intisari, esensi atau makna) nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal.
  • 21. Pembahasan Ps. Ilmiah-4 3.2 Tingkatan Pengetahuan Ilmiah  Bagaimana ..? Pengetahuan  Mengapa ..? Pengetahuan  Kemana ..? Pengetahuan  Apa ..? Pengetahuan Deskriptif Kausal Normatif Essensial Untuk mengetahui lingkup kajian Pancasila serta kompetensi pengetahuan dalam membahas Pancasila secara ilmiah, maka perlu diketahui tingkatan pengetahuan ilmiah sebagai panduan dalam menjawab pertanyaan di atas.
  • 22. Pembahasan Ps. Ilmiah-5 1. Pengetahuan Deskriptif (bagaimana) Yaitu suatu jenis pengetahuan yang memberikan suatu keterangan, penjelasan yang objektif tentang Pancasila sebagai hasil budaya bangsa Indonesia. Mencakup kajian sejarah perumusan, nilai-nilai serta kedudukan dan fungsi Pancasila. Misalnya Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, dasar negara, ideologi bangsa, dsb. 2. Pengetahuan Kausal (mengapa) Yaitu suatu pengetahuan yang memberikan jawaban tentang sebab dan akibat. Proses kausalitas terjadinya Pancasila memiliki empat kausa: kausa materialis, kausa formalis, kausa effisien dan kausa finalis. Selain itu berkaitan dengan Pancasila sebagai sumber nilai yaitu sumber norma dalam negara sehingga konsekuensi dalam segala realisasi dan penjabarannya senantiasa berkaitan dengan hukum kausalitas.
  • 23. Pembahasan Ps. Ilmiah-6 3. Pengetahuan normatif (kemana) Yaitu suatu jenis pengetahuan yang memberikan suatu ukuran, parameter, serta norma-norma yang konkrit tentang realisasi pengamalan Pancasila. Kajian ini dapat membedakan secara normatif realisasi atau pengamalan Pancasila yang seharusnya dilakukan “das sollen” dan kenyataan faktual “das sein” dalam kehidupan yang dinamis . 4. Pengetahuan Essensial (apa) Yaitu suatu pengetahuan yang memberikan jawaban tentang hakikat segala sesuatu untuk menemukan intisari dan makna yang terdalam dari sila-sila pancasila (kajian ilmu filsafat). Misalnya, Pancasila yuridis kenegaraan sebagai dasar negara mengkaji baik hukum dan moral realisasi penerapannya dalam segala aspek bernegara.
  • 24. Pengertian Pancasila berdasarkan: 1.Etimologis Pancasila terdiri dari dua arti leksikal dalam bahasa Sansekerta:  Panca artinya lima  Syila (vokal i pendek) artinya batu sendi, alas, atau dasar  Syiila (vokal ii panjang) artinya peraturan tingkah laku yang baik Makna Pancasila secara arfiah adalah dasar yang memiliki lima unsur.
  • 25.    29 April 1945. Jepang membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai dilafalkan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia bertepatan dengan hari ulang tahun Kaisar Hirohito. Tujuannya, memeroleh dukungan bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu proses kemerdekaan Indonesia. BPUPKI beranggotakan 63 orang yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Hibangase Yosio (orang Jepang) dan R.P. Soeroso. BPUPKI bersidang dua kali. Rapat I (28 Mei – 1 Juni 1945) membahas tema dasar negara. Rapat II (10-17 Juli 1945) tema pembahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.
  • 26. Historis Pancasila-2 Rapat Pertama  28 Mei 1945. Rapat resmi dibuka pembahasan dimulai keesokan harinya dengan tema dasar negara. Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.  29 Mei 1945. Muhammad Yamin mengemukakan lima asas dasar negara Indonesia Merdeka yang dicita-citakan: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat
  • 27. Historis Pancasila-3  31 Mei 1945. Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima asas dasar negara: 1. Persatuan 2. Mufakat dan Demokrasi 3. Keadilan Sosial 4. Kekeluargaan 5. Musyawarah
  • 28. Historis Pancasila-4 1 Juni 1945. Ir. Soekarno Mengemukakan lima asas sebagai dasar negara Indonesia yang disebut Pancasila: 1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan 3. Mufakat atau Demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Berkebudayaan
  • 29. Historis Pancasila-5 Soekarno menjelaskan lebih lanjut kelima sila tersebut dapat diperas menjadi “Tri Sila”: 1. Sosio Nasional, yaitu: Nasionalisme dan Internasionalisme 2. Sosio Demokrasi, yaitu: Demokrasi dengan kesejahteraan” 3. Ketuhanan Yang Maha Esa Adapun “Tri Sila” tersebut masih diperas lagi menjadi “Eka Sila” atau satu sila yang intinya adalah “gotong royong”
  • 30. Historis Pancasila-6 Masa antara Rapat Pertama dan Kedua Dalam masa reses (masa istirahat) antara Sidang I BPUPKI dengan Sidang II BPUPKI, masih belum ditemukan kesepakatan untuk perumusan dasar negara, sehingga akhirnya dibentuklah panitia kecil untuk menggodok berbagai masukan. Panitia kecil beranggotakan 9 orang dan dikenal pula sebagai Panitia Sembilan dengan susunan sebagai berikut: 1. Ir. Soekarno (ketua) ketua 2. Drs. Moh. Hatta (wakil ketua) 3. Mr. Achmad Soebardjo (anggota) 4. Mr. Muhammad Yamin (anggota) 5. KH. Wachid Hasyim (anggota) 6. Abdul Kahar Muzakir (anggota) 7. Abikoesno Tjokrosoejoso (anggota) 8. H. Agus Salim (anggota) 9. Mr. A.A. Maramis (anggota)
  • 31. Historis Pancasila-7  22 Juni 1945. Setelah melakukan kompromi antara 4 orang dari kaum kebangsaan (nasionalis) dan 4 orang dari pihak Islam, Panitia Sembilan kembali bertemu dan menghasilkan rumusan dasar negara yang dikenal dengan Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisikan: 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 32. Historis Pancasila-8  Rapat Kedua  10-17 Juli 1945. Mengangkat tema bahasan bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan Undang-Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.  Dalam rapat ini dibentuk Panitia Perancang Undang-Undang Dasar beranggotakan 19 orang dengan ketua Ir. Soekarno, Panitia Pembelaan Tanah Air dengan ketua Abikoesno Tjokrosoejoso dan Panitia Ekonomi dan Keuangan diketuai Mohamad Hatta.
  • 33. Historis Pancasila-9     11 Juli 1945. Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil beranggotakan 7 orang: Soepomo (ketua merangkap anggota), Wongsonegoro, Achmad Soebardjo, A.A. Maramis, R.P. Singgih, H. Agus Salim, Dr. Soekiman 13 Juli 1945. Panitia Perancang UUD mengadakan sidang untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD tersebut. 14 Juli 1945. Rapat pleno BPUPKI menerima laporan Panitia Perancang UUD yang dibacakan oleh Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tercantum tiga masalah pokok yaitu: 1) pernyataan Indonesia merdeka, 2) pembukaan UUD, 3) batang tubuh UUD Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta.
  • 34.     17 Agustus 1945. Proklamasi sebagai pernyataan resmi deklarasi kelahiran negara Republik Indonesia. 18 Agustus 1945. PPKI mengadakan sidang pertama sekaligus mengesahkan UUD 1945. UUD 1945 terdiri dari dua bagian yaitu Pembukaan UUD 1945 dan 37 pasal, 1 aturan peralihan terdiri atas 4 pasal, dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat. Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat tercantum rumusan Pancasila yang sah secara konstitusional. Tap No.XX/MPRS/1966 dan Inpres No.12 Tanggal 13 April 1968 menegaskan pengucapan, penulisan, dan rumusan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah dan benar adalah sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
  • 35. Terminologis Pancasila-2 Rumusan-rumusan Pancasila yang berbeda dari Pembukaan UUD 1945:  Rumusan Pancasila dalam Konstitusi RIS (291249 s/d 170850) dan UUDS 1950 (170850 s/d 050759): 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Peri Kemanusiaan 3. Kebangsaan 4. Kerakyatan 5. Keadilan Sosial