SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  14
Menimbang :4.
SATINAN
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 87 TAHUN 2017
TENTANG
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya
merupakan negara yang menjunjung tinggi akhlak
mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti;
bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang
berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius,
jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan bertanggung jawab, perlu
penguatan pendidikan karakter;
bahwa penguatan pendidikan karakter sebagaimana
dimaksud dalam huruf b merupakan tanggung jawab
bersama keluarga, satuan pendidikan, dan
masyarakat; dan
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu
menetapkan Peraturan Presiden tentang Penguatan
Pendidikan Karakter;
b.
c.
d.
Mengingat. .
Mengingat
Menetapkan:
: 1.
2.
PRESIOEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN PRESIDEN
PENDIDIKAN KARAKTER.
TENTANG PENGUATAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:
1. Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya
disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah
tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui
harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian
dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
2. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
3. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar
Pendidikan Formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang.
4. Pendidikan Informal adaiah jalur pendidikan keluarga
dan lingkungan.
5. Satuan
5.
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
3-
Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada
jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan.
Satuan Pendidikan Formal adalah kelompok layanan
pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan
Formal, terstruktur dan berjenjang, terdiri atas satuan
pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan
oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan
masyarakat.
Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk
pemenuhan beban belajar dalam kurikulum sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kokurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk
penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan
kegiatan Intrakurikuler.
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan
karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal.
10. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
11. Komite Sekolah/Madrasah adalah lembaga mandiri
yang beranggotakan orang tua/wali Peserta Didik,
komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang
peduli pendidikan.
12. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden
dan menteri sebagairnana dimaksud dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.
6.
7.
8.
9.
13. Pemerintah Daerah . . .
PRESIDEN
REPIJ BLIK INDONESIA
-4-
13. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
Pasal 2
PPK memiliki tujuan:
a. membangun dan membekali Peserta Didik sebagai
generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa
Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna
menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
b. mengembangkan platform pendidikan nasional yang
meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama
dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik
dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan
melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan
informal dengan memperhatikan keberagaman budaya
Indonesia; dan
c. merevitalisasi dan memperkuat potensi dan
kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta
Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam
mengimplementasikan PPK.
Pasal 3
PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meiiputi
nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras,
kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab.
Pasal 4 .
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Presiden tentang Penguatan
Pendidikan Karakter meliputi:
a. penyelenggaraan PPK yang terdiri atas:
1. PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan
Formal;
2. PPK pada
Nonformal;
3. PPK pada
Informal,
b. pelaksana dan
c. pendanaan.
Satuan Pendidikan jalur Pendidikan
dan
Satuan Pendidikan jalur Pendidikan
tanggungjawab; dan
Pasal 5
PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan
dengan menggunakan prinsip sebagai berikut:
a. berorientasi pada berkembangnya potensi Peserta
Didik secara menyeluruh dan terpadu;
b. keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter
pada masing-masing lingkungan pendidikan; dan
c. berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu
dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PENYELENGGARAAN PENGUATAN PENDIDI KAN KARAKTER
Pasal 6
(1) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur
Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf a angka 1 dilakukan secara terintegrasi
dalam kegiatan:
a. Intrakurikuier;
b. Kokurikuler; dan
c. Ekstrakurikuler.
(2) Penyelenggaraan
(2)
(3)
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-6-
Penyelenggaraan PPK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan di dalam dan/atau di luar
lingkungan Satuan Pendidikan Formal.
PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dengan prmslp manajemen berbasis
sekolah/madrasah.
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur
Pendidikan Formal dengan prinsip manajemen
berbasis sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) merupakan tanggung jawab kepala
satuan Pendidikan Formal dan guru.
Tanggungjawab kepala Satuan Pendidikan Formai dan
guru sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dilaksanakan sebagai pemenuhan beban kerja guru
dan kepala Satuan Pendidikan Formal sesuai dengan
ketentuan peraturan perr.rndang-undangan.
Pasal 7
Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Intrakurikuler
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a
merupakan penguatan nilai-nilai karakter melalui
kegiatan penguatan materi pembelajaran, metode
pembelajaran sesuai dengan muatan kurikulum
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Kokurikuler
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (l) huruf b
merupakan penguatan nilai-nilai karakter yang
dilaksanakan untuk pendalaman dan/ atau pengayaan
kegiatan Intrakurikuler sesuai muatan kurikulum.
(4)
(s)
(1)
(2t
(3) Penyelenggaraan
(3)
(41
(s)
PRESIOEN
REPUBLiK INDONESIA
-7 -
Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Ekstrakurikuler
ss[agaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c
merupakan penguatan nilai-nilai karakter dalam
rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta
Didik secara optimal.
Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) meliputi kegiatan krida, karya ilmiah,
latihan olah bakat/olah minat, dan kegiatan
keagamaan, serta kegiatan penghayat kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) dapat dilaksanakan paling sedikit melalui
pesantren kilat, ceramah keagamaan, katekisasi,
retreat, dan/atau baca tulis Al Quran dan kitab suci
lainnya.
Pasal 8
(1) Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat dilakukan
melalui kerja sama:
a. antar Satuan Pendidikan Pormal;
b. antara Satuan Pendidikan Formal dengan satuan
Pendidikan Nonformal; dan
c. antara Satuan Pendidikan Formal dengan lembaga
keagamaan I lembaga lain yang terkait.
(2) Lembaga lain yang terkait sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c paling sedikit meliputi lembaga
pemerintahan, lembaga kursus dan pelatihan, sanggar
budaya, perkumpulan/organisasi kemasyarakatan,
dunia usaha/dunia industri, dan/atau organisasi
profesi terkait.
(3) Satuan
(3)
(41
(1)
(2t
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-8-
Satuan Pendidikan Nonformal, lembaga keagamaan
atau lembaga lain yang terkait sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dan huruf c harus mendapat
rekomendasi dari kantor ke menterian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
bidang agama setempat, dinas terkait, atau pejabat
yang berwenang.
Dalam hal untuk melestarikan dan mengembangkan
suatu identitas dan ciri khas daerah serta kearifan
lokal, Satuan Pendidikan dan/atau Pemerintah
Daerah dapat menetapkan kegiatan tertentu menjadi
kegiatan Kokurikuler atau Ekstrakurikuler wajib yang
diikuti oleh setiap Peserta Didik.
Pasal 9
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur
Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima)
hari sekolah dalam 1 (satu) minggu.
Ketentuan hari sekoiah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diserahkan pada masing-masing Satuan
Pendidikan bersama-sama dengan Komite
Sekolah/ Madrasah dan dilaporkan kepada Pemerintah
Daerah atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama setempat sesuai dengan kewenangan masing-
masing.
(3) Dalam menetapkan 5 (lima) hari sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Satuan Pendidikan dan
Komite Sekolah/ Madrasah mempertimbangkan:
a. kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan;
b. ketersediaan sarana dan prasarana;
c. kearifan lokal; dan
d. pendapat
PRES I DEN
REPU"'
: ;I'ONESIA
d. pendapat tokoh masyarakat dan/atau tokoh agama
di luar Komite Sekolah/Madrasah.
Pasal 10
(1) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur
Pendidikan Nonformal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf a angka 2 dilaksanakan melalui satuan
Pendidikan Nonformal berbasis keagamaan dan satuan
Pendidikan Nonformal lainnya.
(2) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur
Pendidikan Nonformal merupakan penguatan nilai-
nilai karakter melalui materi pembelajaran dan metode
pembelajaran dalam pemenuhan muatan kurikulum
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 1 1
Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur
Pendidikan Informal sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf a angka 3 dilakukan melalui penguatan
nilai-nilai karakter dalam pendidikan di keluarga dan
lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar secara
mandiri.
BAB III
PELAKSANA DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 12
(1) Pelaksanaan PPK dikoordinasikan oleh Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
(2) PPK dilaksanakan oleh kementerian/lembaga sebagai
berikut:
a. kementerian. .
b.
d.
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10-
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan dan
kebudayaan;
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agalna;
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam negeri; dan
Pemerintah Daerah.
Pasal 13
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan bertanggung jawab untuk:
a. mengoordinasikan kebijakan dan pelaksanaan
PPK;
b. mengevaluasi pelaksanaan PPK; dan
c. melaporkan hasil koordinasi dan evaluasi
pelaksanaan PPK sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b kepada Presiden'
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertanggung
jawab untuk:
a. merumuskan kebijakan dan penyelenggaraan PPK
pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal
di bawah kewenangannYa;
b. mengoordinasikan dan mengevaluasi
penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan di
bawah kewenangannya;
c. melakukan kerjasama antar kementerian/lembaga
yang mendukung pelaksanaan PPK; dan
d. melaporkan hasil evaluasi penyelenggaraan PPK
pada Satuan Pendidikan di bawah
kewenangannya sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c kepada Presiden
melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan KebudaYaan.
(1)
(2
(3) Menteri Agama .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 11-
(3) Menteri Agama bertanggung jawab untuk:
a. merumuskan kebijakan dan penyelenggaraan PPK
pada Satuan Pendidikan baik jalur Pendidikan
Formal maupun Pendidikan Nonformal di bawah
kewenangannya;
b. melaksanakan, mengoordinasikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan PPK pada Satuan
Pendidikan di bawah kewenangannya;
melakukan kerjasama antar kementerian/ lembaga
yang mendukung pelaksanaan PPK; dan
melaporkan hasil evaluasi penyelenggaraan PPK
pada Satuan Pendidikan di bawah
kewenangannya sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c kepada Presiden
melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan KebudaYaan.
(4) Menteri Dalam Negeri bertanggung jawab untuk:
a. mengoordinasikan gubernur, bupati, dan/atau
walikota dalam Penyusunan kebijakan'
penganggaran, dan penyediaan sumber daya
dalam pelaksanaan PPK;
b. mengoordinasikan dan mengevaluasi
penyelenggaraan PPK sesuai dengan tanggung
jawab dan kewenangannYa;
c. memfasilitasi kerjasama antar
kementerian/lembaga dalam pelaksanaan PPK;
dan
d. melaporkan hasil evaluasi penyelenggaraan PPK
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b
kepada Presiden melaiui Menteri Koordinator
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
(5) Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk:
a. menJrusun kebijakan dan rencana aksi
pelaksanaan PPK sesuai dengan kewenangannya;
b. mensosialisasikan, melaksanakan, dan
mengoordinasikan penyelenggaraan PPK;
c.
d.
c. melakukan .
f.
FRES IDEN
REPUBLIK IN DO N ESIA
-12-
melakukan kerjasama antar kementerian/lembaga
yang mendukung penyelenggaraan PPK;
menjamin terlaksananya penyelenggaraan PPK
sesuai dengan kewenangannya;
menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten
dalam penyelenggaraan PPK;
memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan PPK;
dan
g. melaporkan penyelenggaraan PPK kepada Menteri
Dalam Negeri dengan tembusan kepada Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
Pasal 14
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan PPK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai dengan
Pasal 11 diatur dengan peraturan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan dan kebudayaan dan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama
sesuai dengan kewenangannya.
BAB IV
PENDANAAN
Pasal 15
Pendanaan atas pelaksanaan PPK bersumber dari:
a. anggaran pendapatan dan belanja negara;
b. anggaran pendapatan dan belanja daerah;
c. masyarakat; dan/atau
d. sumber iain yang sah,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
BABV. . .
c.
d.
e.
q,D
(1)
t2l
PRES I DEN
REPU BLIK INDONESIA
-13-
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 16
Satuan Pendidikan yang belum melaksanakan PPK
atau yang sudah melaksanakan PPK namun belum
sesuai dengan Peraturan Presiden ini, dalam jangka
waktu paling lama 2 (dua) tahun harus menyesuaikan
dengan Peraturan Presiden ini.
Satuan Pendidikan Formal yang telah melaksanakan
PPK melalui 5 (iima) hari sekolah yang telah ada
sebelum beriakunya Peraturan Presiden ini masih
tetap berlangsung.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, peraturan
perundang-undangan yang mengatur mengenai hari
sekolah dan pendidikan karalter yang bertentangan
dengan Peraturan Presiden ini dinyatakan tidak beriaku.
Pasal 18
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar...
PRESIDEN
REFUBLIK INOONESIA
-14_
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Presiden ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 September 2017
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 6 September 2017
MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. LAOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 195
Salinan sesuai dengan aslinya
KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
Asisten Deputi Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
dan Perundang-undangan,Deputi
Cahyono

Contenu connexe

Tendances

Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangVivi Vey
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakterpenggawa
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karaktermutia123
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakteryus01
 
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumPengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumsman 2 mataram
 
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSAHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSAAprilia putri
 
4 panduan pelaks_pendidikan_karakter
4 panduan pelaks_pendidikan_karakter4 panduan pelaks_pendidikan_karakter
4 panduan pelaks_pendidikan_karakterCoky Fauzi Alfi
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1hepi gustia
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanNandang Sukmara
 
Pembentukan karakter generasi muda melalui
Pembentukan  karakter generasi muda melaluiPembentukan  karakter generasi muda melalui
Pembentukan karakter generasi muda melaluiMinna Tiani
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
8. silabus pp kn sd versi 110216
8. silabus pp kn sd versi 1102168. silabus pp kn sd versi 110216
8. silabus pp kn sd versi 110216Abdur Rasyidharahap
 

Tendances (20)

PPK Kurikulum 2013
PPK Kurikulum 2013PPK Kurikulum 2013
PPK Kurikulum 2013
 
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 KemabangPendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
Pendidikan karakter-di SMA N 1 Kemabang
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Pendidikan Karakter
Pendidikan KarakterPendidikan Karakter
Pendidikan Karakter
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
 
Pendidikan karakter bangsa
Pendidikan karakter bangsaPendidikan karakter bangsa
Pendidikan karakter bangsa
 
Grand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakterGrand desain pendidikan karakter
Grand desain pendidikan karakter
 
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulumPengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
Pengintegrasian pendidikan karakter dalam pengembangan kurikulum
 
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSAHUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN KARAKTER BANGSA
 
4 panduan pelaks_pendidikan_karakter
4 panduan pelaks_pendidikan_karakter4 panduan pelaks_pendidikan_karakter
4 panduan pelaks_pendidikan_karakter
 
Pendidikan karakter
Pendidikan karakterPendidikan karakter
Pendidikan karakter
 
Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1Makalah pendidikan karakter 1
Makalah pendidikan karakter 1
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
 
Buku pendidikan karakter bagi mahasiswa uny
Buku pendidikan karakter bagi mahasiswa unyBuku pendidikan karakter bagi mahasiswa uny
Buku pendidikan karakter bagi mahasiswa uny
 
Pembentukan karakter generasi muda melalui
Pembentukan  karakter generasi muda melaluiPembentukan  karakter generasi muda melalui
Pembentukan karakter generasi muda melalui
 
Karakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKnKarakteristik mata pelajaran PPKn
Karakteristik mata pelajaran PPKn
 
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematikaPendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
Pendidikan karakter melalui pembelajaran matematika
 
8. silabus pp kn sd versi 110216
8. silabus pp kn sd versi 1102168. silabus pp kn sd versi 110216
8. silabus pp kn sd versi 110216
 
Grand design-pend-karakter
Grand design-pend-karakterGrand design-pend-karakter
Grand design-pend-karakter
 

Similaire à Perpres 87/2017

Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Reni Nazta
 
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknasWww.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknassujiman ae
 
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalUu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalSuprijanto Rijadi
 
Uu20 2003-sisdiknas
Uu20 2003-sisdiknasUu20 2003-sisdiknas
Uu20 2003-sisdiknasAkbar Fauzan
 
Uu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasional
Uu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasionalUu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasional
Uu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasionalMystic333
 
Uu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Uu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalUu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Uu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalYOHANDRAJAMBAK ONLINE
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalAmrizal Ahmad
 
Uu20 2003 sisdiknas
Uu20 2003 sisdiknasUu20 2003 sisdiknas
Uu20 2003 sisdiknasAguenk Wahyu
 
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknasDrs. HM. Yunus
 
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknasUndang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknasErlita Izzatunnisa
 
CP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKACP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKAModul Guruku
 
Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003Swa Mini
 
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxPpt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxIlmiUsfadila
 
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdfUU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdfCIkumparan
 

Similaire à Perpres 87/2017 (20)

Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
Uu sisdiknas no 20 tahun 2003
 
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknasWww.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
 
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan NasionalUu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
 
Uu20 2003-sisdiknas
Uu20 2003-sisdiknasUu20 2003-sisdiknas
Uu20 2003-sisdiknas
 
01. uu 20 2003
01. uu 20 200301. uu 20 2003
01. uu 20 2003
 
Uu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasional
Uu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasionalUu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasional
Uu 2003 nomor 20 sistem pendidikan nasional
 
Uu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Uu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasionalUu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Uu nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
UU sisdiknas
UU sisdiknasUU sisdiknas
UU sisdiknas
 
Referensi uu pendidikan
Referensi uu pendidikanReferensi uu pendidikan
Referensi uu pendidikan
 
Uu2003
Uu2003Uu2003
Uu2003
 
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
Undang Undang 2003 (sistem pendidikan nasional)
 
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
01.uu no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
 
Sisdiknas uu no.20 tahun 2003
Sisdiknas uu no.20 tahun 2003Sisdiknas uu no.20 tahun 2003
Sisdiknas uu no.20 tahun 2003
 
Uu20 2003 sisdiknas
Uu20 2003 sisdiknasUu20 2003 sisdiknas
Uu20 2003 sisdiknas
 
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
01.1 uu tahun2003 nomor020 sisdiknas
 
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknasUndang undang-no-20-tentang-sisdiknas
Undang undang-no-20-tentang-sisdiknas
 
CP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKACP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKA
CP PPKn FASE B KURIKULUM MERDEKA
 
Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003Uu no 20_th_2003
Uu no 20_th_2003
 
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptxPpt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
Ppt SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL BY NURUL ILMI USFADILA.pptx
 
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdfUU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
UU Nomor 20 Tahun 2003.pdf
 

Plus de Ahmad Toriq

Struktur gerindra
Struktur gerindraStruktur gerindra
Struktur gerindraAhmad Toriq
 
SE PSBB Proporsional Corona di Bekasi
SE PSBB Proporsional Corona di BekasiSE PSBB Proporsional Corona di Bekasi
SE PSBB Proporsional Corona di BekasiAhmad Toriq
 
kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020
kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020
kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020Ahmad Toriq
 
Surat saksi sengketa pilpres 2019
Surat saksi sengketa pilpres 2019Surat saksi sengketa pilpres 2019
Surat saksi sengketa pilpres 2019Ahmad Toriq
 
Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...
Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...
Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...Ahmad Toriq
 
Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019
Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019
Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019Ahmad Toriq
 
Kepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawan
Kepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawanKepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawan
Kepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawanAhmad Toriq
 
Struktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPU
Struktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPUStruktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPU
Struktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPUAhmad Toriq
 
Naskah pidato prabowo
Naskah pidato prabowoNaskah pidato prabowo
Naskah pidato prabowoAhmad Toriq
 
Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018
Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018
Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018Ahmad Toriq
 
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)Ahmad Toriq
 
Perubahan visi misi prabowo sandi
Perubahan visi misi prabowo sandiPerubahan visi misi prabowo sandi
Perubahan visi misi prabowo sandiAhmad Toriq
 
Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018
Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018
Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018Ahmad Toriq
 
Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019
Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019
Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019Ahmad Toriq
 
Manifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpang
Manifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpangManifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpang
Manifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpangAhmad Toriq
 
Tadzkirah pks no 60
Tadzkirah pks no 60Tadzkirah pks no 60
Tadzkirah pks no 60Ahmad Toriq
 
Pemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dpr
Pemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dprPemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dpr
Pemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dprAhmad Toriq
 
Sk 175 salinan lokasi apk
Sk 175 salinan lokasi apkSk 175 salinan lokasi apk
Sk 175 salinan lokasi apkAhmad Toriq
 
4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsi
4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsi4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsi
4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsiAhmad Toriq
 
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 septemberVisi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 septemberAhmad Toriq
 

Plus de Ahmad Toriq (20)

Struktur gerindra
Struktur gerindraStruktur gerindra
Struktur gerindra
 
SE PSBB Proporsional Corona di Bekasi
SE PSBB Proporsional Corona di BekasiSE PSBB Proporsional Corona di Bekasi
SE PSBB Proporsional Corona di Bekasi
 
kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020
kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020
kaleidoskop bencana 2019 dan prediksi bencana 2020
 
Surat saksi sengketa pilpres 2019
Surat saksi sengketa pilpres 2019Surat saksi sengketa pilpres 2019
Surat saksi sengketa pilpres 2019
 
Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...
Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...
Eksum dan raperda penyelenggaraan kota religius, jawa barat, selatan jakarta,...
 
Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019
Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019
Jadwal Lengkap Pencoblosan Pemilu 2019
 
Kepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawan
Kepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawanKepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawan
Kepres nomor 3 tahun 2019 tentang pembatalan remisi pembunuh wartawan
 
Struktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPU
Struktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPUStruktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPU
Struktur Badan Pemenangan Prabowo-Sandi yang disetor ke KPU
 
Naskah pidato prabowo
Naskah pidato prabowoNaskah pidato prabowo
Naskah pidato prabowo
 
Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018
Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018
Visi misi Jokowi Ma'ruf Amin final 22 sept 2018
 
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
Visi misi adil makmur bersama prabowo sandi (2)
 
Perubahan visi misi prabowo sandi
Perubahan visi misi prabowo sandiPerubahan visi misi prabowo sandi
Perubahan visi misi prabowo sandi
 
Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018
Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018
Peserta tambahan SKD CPNS Kemenristekdikti 2018
 
Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019
Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019
Draf Aliansi Parpol Keummatan Pemilu 2019
 
Manifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpang
Manifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpangManifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpang
Manifes Penumpang Lion Air JT610 189 penumpang
 
Tadzkirah pks no 60
Tadzkirah pks no 60Tadzkirah pks no 60
Tadzkirah pks no 60
 
Pemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dpr
Pemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dprPemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dpr
Pemeriksaan Labfor Polri soal penembakan gedung dpr
 
Sk 175 salinan lokasi apk
Sk 175 salinan lokasi apkSk 175 salinan lokasi apk
Sk 175 salinan lokasi apk
 
4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsi
4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsi4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsi
4153 pp nomor_43_tahun_2018 PP Hadiah bagi pelapor korupsi
 
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 septemberVisi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
Visi misi prabowo sandiaga pemilu 2019 19 september
 

Dernier

Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...iswantosapoetra
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 

Dernier (14)

Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
Kewenangan Pejabat Sementara Selaku Pelaksana Tugas (PLT) dan Pelaksana Haria...
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 

Perpres 87/2017

  • 1. Menimbang :4. SATINAN PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya merupakan negara yang menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti; bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab, perlu penguatan pendidikan karakter; bahwa penguatan pendidikan karakter sebagaimana dimaksud dalam huruf b merupakan tanggung jawab bersama keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat; dan bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penguatan Pendidikan Karakter; b. c. d. Mengingat. .
  • 2. Mengingat Menetapkan: : 1. 2. PRESIOEN REPUBLIK INDONESIA -2- Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); MEMUTUSKAN: PERATURAN PRESIDEN PENDIDIKAN KARAKTER. TENTANG PENGUATAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). 2. Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 3. Pendidikan Nonformal adalah jalur pendidikan di luar Pendidikan Formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 4. Pendidikan Informal adaiah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. 5. Satuan
  • 3. 5. PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA 3- Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Satuan Pendidikan Formal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan Pendidikan Formal, terstruktur dan berjenjang, terdiri atas satuan pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Intrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran untuk pemenuhan beban belajar dalam kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kokurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler. Ekstrakurikuler adalah kegiatan pengembangan karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal. 10. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. 11. Komite Sekolah/Madrasah adalah lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali Peserta Didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan. 12. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagairnana dimaksud dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945. 6. 7. 8. 9. 13. Pemerintah Daerah . . .
  • 4. PRESIDEN REPIJ BLIK INDONESIA -4- 13. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. Pasal 2 PPK memiliki tujuan: a. membangun dan membekali Peserta Didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan; b. mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; dan c. merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan PPK. Pasal 3 PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meiiputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatit mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab. Pasal 4 .
  • 5. PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA -5- Pasal 4 Ruang lingkup Peraturan Presiden tentang Penguatan Pendidikan Karakter meliputi: a. penyelenggaraan PPK yang terdiri atas: 1. PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal; 2. PPK pada Nonformal; 3. PPK pada Informal, b. pelaksana dan c. pendanaan. Satuan Pendidikan jalur Pendidikan dan Satuan Pendidikan jalur Pendidikan tanggungjawab; dan Pasal 5 PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan dengan menggunakan prinsip sebagai berikut: a. berorientasi pada berkembangnya potensi Peserta Didik secara menyeluruh dan terpadu; b. keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing lingkungan pendidikan; dan c. berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari. BAB II PENYELENGGARAAN PENGUATAN PENDIDI KAN KARAKTER Pasal 6 (1) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a angka 1 dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan: a. Intrakurikuier; b. Kokurikuler; dan c. Ekstrakurikuler. (2) Penyelenggaraan
  • 6. (2) (3) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -6- Penyelenggaraan PPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan Satuan Pendidikan Formal. PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan prmslp manajemen berbasis sekolah/madrasah. Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan tanggung jawab kepala satuan Pendidikan Formal dan guru. Tanggungjawab kepala Satuan Pendidikan Formai dan guru sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sebagai pemenuhan beban kerja guru dan kepala Satuan Pendidikan Formal sesuai dengan ketentuan peraturan perr.rndang-undangan. Pasal 7 Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Intrakurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a merupakan penguatan nilai-nilai karakter melalui kegiatan penguatan materi pembelajaran, metode pembelajaran sesuai dengan muatan kurikulum berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Kokurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (l) huruf b merupakan penguatan nilai-nilai karakter yang dilaksanakan untuk pendalaman dan/ atau pengayaan kegiatan Intrakurikuler sesuai muatan kurikulum. (4) (s) (1) (2t (3) Penyelenggaraan
  • 7. (3) (41 (s) PRESIOEN REPUBLiK INDONESIA -7 - Penyelenggaraan PPK dalam kegiatan Ekstrakurikuler ss[agaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c merupakan penguatan nilai-nilai karakter dalam rangka perluasan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian Peserta Didik secara optimal. Kegiatan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah bakat/olah minat, dan kegiatan keagamaan, serta kegiatan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan keagamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat dilaksanakan paling sedikit melalui pesantren kilat, ceramah keagamaan, katekisasi, retreat, dan/atau baca tulis Al Quran dan kitab suci lainnya. Pasal 8 (1) Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat dilakukan melalui kerja sama: a. antar Satuan Pendidikan Pormal; b. antara Satuan Pendidikan Formal dengan satuan Pendidikan Nonformal; dan c. antara Satuan Pendidikan Formal dengan lembaga keagamaan I lembaga lain yang terkait. (2) Lembaga lain yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c paling sedikit meliputi lembaga pemerintahan, lembaga kursus dan pelatihan, sanggar budaya, perkumpulan/organisasi kemasyarakatan, dunia usaha/dunia industri, dan/atau organisasi profesi terkait. (3) Satuan
  • 8. (3) (41 (1) (2t PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA -8- Satuan Pendidikan Nonformal, lembaga keagamaan atau lembaga lain yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c harus mendapat rekomendasi dari kantor ke menterian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang agama setempat, dinas terkait, atau pejabat yang berwenang. Dalam hal untuk melestarikan dan mengembangkan suatu identitas dan ciri khas daerah serta kearifan lokal, Satuan Pendidikan dan/atau Pemerintah Daerah dapat menetapkan kegiatan tertentu menjadi kegiatan Kokurikuler atau Ekstrakurikuler wajib yang diikuti oleh setiap Peserta Didik. Pasal 9 Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 (satu) minggu. Ketentuan hari sekoiah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diserahkan pada masing-masing Satuan Pendidikan bersama-sama dengan Komite Sekolah/ Madrasah dan dilaporkan kepada Pemerintah Daerah atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama setempat sesuai dengan kewenangan masing- masing. (3) Dalam menetapkan 5 (lima) hari sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Satuan Pendidikan dan Komite Sekolah/ Madrasah mempertimbangkan: a. kecukupan pendidik dan tenaga kependidikan; b. ketersediaan sarana dan prasarana; c. kearifan lokal; dan d. pendapat
  • 9. PRES I DEN REPU"' : ;I'ONESIA d. pendapat tokoh masyarakat dan/atau tokoh agama di luar Komite Sekolah/Madrasah. Pasal 10 (1) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Nonformal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a angka 2 dilaksanakan melalui satuan Pendidikan Nonformal berbasis keagamaan dan satuan Pendidikan Nonformal lainnya. (2) Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Nonformal merupakan penguatan nilai- nilai karakter melalui materi pembelajaran dan metode pembelajaran dalam pemenuhan muatan kurikulum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Pasal 1 1 Penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Informal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a angka 3 dilakukan melalui penguatan nilai-nilai karakter dalam pendidikan di keluarga dan lingkungan dalam bentuk kegiatan belajar secara mandiri. BAB III PELAKSANA DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 12 (1) Pelaksanaan PPK dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (2) PPK dilaksanakan oleh kementerian/lembaga sebagai berikut: a. kementerian. .
  • 10. b. d. PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA -10- kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan; kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agalna; kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri; dan Pemerintah Daerah. Pasal 13 Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bertanggung jawab untuk: a. mengoordinasikan kebijakan dan pelaksanaan PPK; b. mengevaluasi pelaksanaan PPK; dan c. melaporkan hasil koordinasi dan evaluasi pelaksanaan PPK sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b kepada Presiden' Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bertanggung jawab untuk: a. merumuskan kebijakan dan penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal di bawah kewenangannYa; b. mengoordinasikan dan mengevaluasi penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan di bawah kewenangannya; c. melakukan kerjasama antar kementerian/lembaga yang mendukung pelaksanaan PPK; dan d. melaporkan hasil evaluasi penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan di bawah kewenangannya sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c kepada Presiden melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan KebudaYaan. (1) (2 (3) Menteri Agama .
  • 11. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - 11- (3) Menteri Agama bertanggung jawab untuk: a. merumuskan kebijakan dan penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan baik jalur Pendidikan Formal maupun Pendidikan Nonformal di bawah kewenangannya; b. melaksanakan, mengoordinasikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan di bawah kewenangannya; melakukan kerjasama antar kementerian/ lembaga yang mendukung pelaksanaan PPK; dan melaporkan hasil evaluasi penyelenggaraan PPK pada Satuan Pendidikan di bawah kewenangannya sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c kepada Presiden melalui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan KebudaYaan. (4) Menteri Dalam Negeri bertanggung jawab untuk: a. mengoordinasikan gubernur, bupati, dan/atau walikota dalam Penyusunan kebijakan' penganggaran, dan penyediaan sumber daya dalam pelaksanaan PPK; b. mengoordinasikan dan mengevaluasi penyelenggaraan PPK sesuai dengan tanggung jawab dan kewenangannYa; c. memfasilitasi kerjasama antar kementerian/lembaga dalam pelaksanaan PPK; dan d. melaporkan hasil evaluasi penyelenggaraan PPK sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b kepada Presiden melaiui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (5) Pemerintah Daerah bertanggung jawab untuk: a. menJrusun kebijakan dan rencana aksi pelaksanaan PPK sesuai dengan kewenangannya; b. mensosialisasikan, melaksanakan, dan mengoordinasikan penyelenggaraan PPK; c. d. c. melakukan .
  • 12. f. FRES IDEN REPUBLIK IN DO N ESIA -12- melakukan kerjasama antar kementerian/lembaga yang mendukung penyelenggaraan PPK; menjamin terlaksananya penyelenggaraan PPK sesuai dengan kewenangannya; menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam penyelenggaraan PPK; memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan PPK; dan g. melaporkan penyelenggaraan PPK kepada Menteri Dalam Negeri dengan tembusan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan PPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 sampai dengan Pasal 11 diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan dan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya. BAB IV PENDANAAN Pasal 15 Pendanaan atas pelaksanaan PPK bersumber dari: a. anggaran pendapatan dan belanja negara; b. anggaran pendapatan dan belanja daerah; c. masyarakat; dan/atau d. sumber iain yang sah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. BABV. . . c. d. e. q,D
  • 13. (1) t2l PRES I DEN REPU BLIK INDONESIA -13- BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 Satuan Pendidikan yang belum melaksanakan PPK atau yang sudah melaksanakan PPK namun belum sesuai dengan Peraturan Presiden ini, dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun harus menyesuaikan dengan Peraturan Presiden ini. Satuan Pendidikan Formal yang telah melaksanakan PPK melalui 5 (iima) hari sekolah yang telah ada sebelum beriakunya Peraturan Presiden ini masih tetap berlangsung. BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai hari sekolah dan pendidikan karalter yang bertentangan dengan Peraturan Presiden ini dinyatakan tidak beriaku. Pasal 18 Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar...
  • 14. PRESIDEN REFUBLIK INOONESIA -14_ Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 September 2017 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 6 September 2017 MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA H. LAOLY LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 195 Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA Asisten Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Perundang-undangan,Deputi Cahyono