Dokumen tersebut membahas tentang manajemen sumber daya manusia aparatur negara di Indonesia, khususnya manajemen talenta. Terdapat penjelasan mengenai penyelenggaraan manajemen talenta mulai dari identifikasi jabatan kritikal, analisis kebutuhan talenta, strategi akuisisi, hingga penetapan kelompok rencana suksesi baik di tingkat nasional maupun instansi. Dokumen ini memberikan panduan mengenai pelaksanaan manajemen talenta aparatur neg
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
SMART ASN
1. MANA JEMEN TALENTA
APAR ATUR SIPIL NEGAR A
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
DEPUTI BIDANG SDM APARATUR
2. Kementerian
P A N R B
Deputi SDMA
ARAH MODEL BIROKRASI 2020-2024
TRANSFORMASI
BIROKRASI
DIGITAL
&
MANAJEMEN
ASN
NEW NORMAL
AUTOMATION
FLEXIBLE WORK
ARRANGEMENT
KONDISI YANG
DIHARAPKAN
TATA KELOLA
PEMERINTAHAN
YANG
EFEKTIF
DAN EFISIEN
KONDISI SAAT INI
EKSTERNAL:
§ PANDEMI Cov-19
§ ERA DIGITAL
§ KRISIS → DEFISIT APBN/D
INTERNAL:
§ ASN 4,1 Juta
§ INKOMPETENSI
§ MISMATCH
SISTEM
SMART GOVERNMENT
ORGANISASI FLEKSIBEL &
AKUNTABEL
SIMPLIFIKASI PROSES
PERUBAHAN/PENYESUAIAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN/PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
MANAJEMEN TALENTA ASN
REGULASI & PROSES BISNIS YANG SEDERHANA
FULLY-DIGITAL SYSTEM & INFRASTRUCTURE
KOLABORASI DIGITAL LEADER & DIGITAL TALENT
SDM
SMART ASN:
BERINTEGRITAS
PROFESIONAL
KOMPETEN
IT-SKILLED
3. No Strategi 6P Progres Langkah Reformasi
1 Perencanaan ASN sesuai dengan arah
pembangunan nasional/potensi daerah
dan kebutuhan instansi (core business)
Penerapan analisis jabatan dan analisis beban kerja oleh
K/L/D sesuai pedoman teknis
Quality assurance terhadap hasil analisis jabatan dan
analisis beban kerja dari K/L/D
2 Pengadaan ASN yang objektif,
kompetitif, transparan, dan akuntabel
§ Rekrutmen dan Seleksi CPNS (SKD) menggunakan
Computer Assisted Test (CAT) dengan hasil real-time
§ Seleksi terbuka bagi JPT
§ Pengembangan SKB yang lebih objektif
§ Pengembangan SKD dan SKB yang dapat menjaring
kandidat yang cinta tanah air (Pancasila, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika)
3 Pengembangan kompetensi untuk
memenuhi kesenjangan kompetensi
dan sesuai prioritas nasional
§ Penetapan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ)
Manajerial dan Sosial Kultural
§ Penetapan kebijakan diklat 20 jam pelajaran/tahun
§ Perbaikan metode pengembangan kompetensi
§ Penetapan Human Capital Development Plan
§ Menuntaskan SKJ Teknis K/L/D
§ Pengembangan Corporate University
§ Penguatan kapasitas JPT dalam perumusan kebijakan
4 Penilaian kinerja dan penghargaan yang
objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan
Pemeringkatan hasil penilaian kinerja dan penilaian perilaku
secara 360 derajat sebagai dasar pemetaan talenta,
remunerasi dan penghargaan
§ Perlu peraturan teknis PP 30 Tahun 2019 tentang
Penilaian Kinerja PNS
§ Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja ASN yang
mengarah pada Flexible Work Arrangement
5 Pengembangan karier berbasis sistem
merit dengan memperhatikan
kebutuhan nasional berdasarkan
manajemen talenta
§ Kebijakan Manajemen Talenta ASN (PermenPANRB 3
Tahun 2020)
§ Implementasi Kebijakan Manajemen Talenta ASN
untuk kolaborasi digital (digital leader & digital
talent)
§ Menetapkan Kebijakan Pola Karier Nasional
§ Memastikan netralitas ASN
6 Peningkatan kesejahteraan ASN yang
adil, layak, berbasis kinerja, dan
memungkinkan terlaksananya pola
karier nasional
Telah diselesaikan Rancangan PP:
§ Gaji, tunjangan, dan fasilitas ASN
§ Sistem pensiun dan Jaminan Hari Tua
Penyelesaian PP:
§ Gaji, tunjangan, dan fasilitas ASN
§ Sistem pensiun dan Jaminan Hari Tua
PENATAAN SDM:
SMART ASN yang Berintegritas, Profesional, Kompeten, dan IT-skilled
Kementerian
P A N R B
Deputi SDMA
4. M SDMMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
MTMANAJEMEN TALENTA
Lebih luas dari MT – mencakup seluruh pegawai Menjadi bagian dari MSDM – fokus pada pegawai-
pegawai potensial
Memberikan perlakuan yang sama terhadap
seluruh pegawai pegawai
Memberikan perlakuan yang spesifik/berbeda
pada pegawai sesuai potensinya
Fokus pada aktivitas fungsional administratif seperti
rekrutmen, training, mutasi, dll untuk efisiensi
Fokus talenta yang dibutuhkan oleh organisasi
dalam menjalankan fungsi-fungsi MSDM
Cenderung lebih transaksional – pegawai
dipandang harus memberikan kontribusi yang jelas
kepada organisasi
Lebih dari sekedar transaksional, tetapi upaya
memperoleh talenta-talenta, serta menjaganya
agar tetap bertahan dalam organisasi
1
2
3
4
vs
Kementerian
P A N R B
Deputi SDMA
5. § Penetapan jabatan kritikal
§ Analisis kebutuhan talenta
§ Penetapan strategi akuisisi
§ Pemetaan talenta
§ Kelompok rencana suksesi
§ Pencarian talenta
§ Rencana pengembangan
PRIORITAS
PEMBANGUNAN
NASIONAL
KOTAK MANAJEMEN
TALENTA
§ Hasil Penilaian Kinerja
§ Assesment Center
§ Uji Kompetensi
§ Rekam Jejak
§ Pertimbangan Lain
PENEMPATANPENGEMBANGAN RETENSI
7,8,9 9
7, 8, 9
INTERNAL
VISI, MISI, TUJUAN,
SASARAN & STRATEGI
JIKA ADA
POSISI LOWONG
AKUISISI
PPPK
§ RENCANA SUKSESI
§ ROTASI JABATAN
§ PENGAYAAN JABATAN
§ PERLUASAN JABATAN
§ PENGHARGAAN
ASN CORPORATE UNIVERSITY, PEMBELAJARAN
DALAM/LUAR KANTOR, PENGEMBANGAN LAINNYA
2
POTENSIAL
KINERJA
4 7 9
8
1
5
3 6
PENGUJIAN, PENGUKURAN,
DAN/ATAU PEMERINGKATAN
EKSTERNAL INSTANSI
NASIONAL
CPNS
MODEL MANAJEMEN TALENTA ASN
SEKOLAH KADER
TUGAS BELAJAR
KOMPETENSI
KARIER
KUALIFIKASI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
9
7, 8, 9
D I S C L A I M E R :
T h i s d o c u m e n t i s s t r i c t l y p r i v a t e , c o n f i d e n t i a l a n d p e r s o n a l t o i t s r e c i p i e n t s a n d s h o u l d n o t b e c o p i e d , d i s t r i b u t e d o r r e p r o d u c e d i n w h o l e o r i n p a r t , n o r p a s s e d t o a n y t h i r d p a r t y w i t h o u t t h e c o n s e n t a n d p r i o r a p p r o v a l o f t h e A u t h o r .
INSTANSI
NASIONAL
KELOMPOK RENCANA SUKSESI
PNS
6. PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN TALENTA ASN
a. Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal
b. Analisis kebutuhan talenta
c. Penetapan strategi akuisisi
d. Identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta
e. Penetapan kelompok rencana suksesi
f. Pencarian talenta
g. Rencana penempatan talenta
AKUISISI
TALENTA
PENGEMBANGAN
TALENTA
RETENSI
TALENTA
PENEMPATAN
TALENTA
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
JABATAN KRITIKAL
NASIONAL INSTANSI
KRITERIA
§ Strategis dan berkaitan
langsung dengan prioritas
nasional
§ Jabatan yang memerlukan
keahlian yang sangat khusus
dan/atau langka
§ Strategis dan berkaitan langsung dengan strategi
organisasi serta perkembangan lingkungan
§ Memerlukan kompetensi sesuai core business
§ Membutuhkan kinerja yang tinggi
§ Memberi peluang pembelajaran yang tinggi
§ Mendorong perubahan dan percepatan
pembangunan dan pelayanan publik
§ Sesuai kebutuhan prioritas nasionalDITETAPKAN
OLEH
§ Menteri PANRB untuk JPT
pratama, JA, dan JF
§ Diusulkan oleh Menteri
PANRB kepada Presiden
untuk JPT Utama dan Madya
§ Ditetapkan oleh PPK berdasarkan skala prioritas
sesuai dengan kebutuhan nasional dan dilaporkan
kepada Menteri PANRB
untuk
7. PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN TALENTA ASN
AKUISISI
TALENTA
PENGEMBANGAN
TALENTA
RETENSI
TALENTA
PENEMPATAN
TALENTA
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
ANALISIS KEBUTUHAN TALENTA
NASIONAL INSTANSI
DASAR
RPJM dan RPJP Nasional
yang terjabar dalam visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi.
PENYUSUN
§ Tim Manajemen Talenta ASN
Nasional menyusun analisis
kebutuhan talenta sesuai
dengan jabatan kritikal yang
ditetapkan dengan mengacu
pada prioritas pembangunan
nasional.
§ Setiap Instansi Pemerintah
menyusun analisis kebutuhan
talenta sesuai dengan tugas
dan fungsi, serta jabatan
kritikal.
a. Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal
b. Analisis kebutuhan talenta
c. Penetapan strategi akuisisi
d. Identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta
e. Penetapan kelompok rencana suksesi
f. Pencarian talenta
g. Rencana penempatan talenta
8. PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN TALENTA ASN
AKUISISI
TALENTA
PENGEMBANGAN
TALENTA
RETENSI
TALENTA
PENEMPATAN
TALENTA
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
STRATEGI AKUISISI TALENTA
NASIONAL INSTANSI
PENENTUAN
Berdasarkan analisis kebutuhan talenta, setiap instansi
menyusun strategi akuisisi talenta dengan menentukan
seluruh/sebagian pilihan sbb:
§ Membangun talenta internal instansi
§ Merekrut talenta baru (Calon PNS dan/atau PPPK)
§ Mutasi dan/atau promosi talenta antar instansi
§ Penugasan atau penugasan khusus talentaPENETAPAN
Tim Manajemen Talenta
ASN Nasional
menetapkan strategi
akuisisi talenta sebagai
dasar dalam identifikasi,
penilaian dan pemetaan
talenta secara nasional.
PPK setiap Instansi Pemerintah menetapkan strategi
akuisisi talenta sebagai dasar dalam identifikasi, penilaian
dan pemetaan talenta di lingkungan instansinya.
a. Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal
b. Analisis kebutuhan talenta
c. Penetapan strategi akuisisi
d. Identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta
e. Penetapan kelompok rencana suksesi
f. Pencarian talenta
g. Rencana penempatan talenta
9. PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN TALENTA ASN
AKUISISI
TALENTA
PENGEMBANGAN
TALENTA
RETENSI
TALENTA
PENEMPATAN
TALENTA
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
IDENTIFIKASI, PENILAIAN DAN PEMETAAN TALENTA
NASIONAL INSTANSI
PEMETAAN
Kandidat talenta berasal dari ASN, baik internal
maupun eksternal instansi, termasuk CPNS dan
PPPK yang dipetakan melalui:
§ Pemeringkatan kinerja dalam kategori status
kinerja:
§ di atas ekspektasi
§ sesuai ekspektasi
§ di bawah ekspektasi
§ Penentuan tingkatan potensial dalam
kategori tinggi, menengah, dan rendah
melalui assessment center, uji kompetensi,
rekam jejak jabatan, dan/atau pertimbangan
lain sesuai kebutuhan instansi atau nasional.
Dilakukan oleh Tim Manajemen Talenta
ASN Nasional melalui penghimpunan
talenta yang menempati kotak ke-9 pada
tiap Instansi Pemerintah.
Dilakukan terhadap seluruh pegawai pada tiap
level jabatan, yakni JPT, administrator,
pengawas, fungsional, dan pelaksana dengan
mempertimbangkan kualifikasi jabatan,
kompetensi, dan kinerja.
a. Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal
b. Analisis kebutuhan talenta
c. Penetapan strategi akuisisi
d. Identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta
e. Penetapan kelompok rencana suksesi
f. Pencarian talenta
g. Rencana penempatan talenta
Talenta yang telah dipetakan, dapat dilaksanakan:
§ pengembangan talenta dan retensi talenta; dan/atau
§ penempatan talenta yang termasuk dalam kotak 9
dan/atau kelompok rencana suksesi.
10. PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN TALENTA ASN
AKUISISI
TALENTA
PENGEMBANGAN
TALENTA
RETENSI
TALENTA
PENEMPATAN
TALENTA
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
PENETAPAN KELOMPOK RENCANA SUKSESI
NASIONAL INSTANSI
NOMINASI
Menteri PANRB menominasikan
talenta yang masuk dalam
kelompok rencana suksesi nasional
di lingkungan K/LD untuk mengisi
jabatan kritikal atau jabatan yang
sedang/akan lowong sesuai
kebutuhan nasional.
PPK menominasikan talenta
yang masuk dalam kelompok
rencana suksesi instansi untuk
mengisi jabatan kritikal atau
jabatan yang sedang/akan
lowong sesuai kebutuhan
instansinya.
PENETAPAN
Tim Manajemen Talenta ASN
Nasional menetapkan kelompok
rencana suksesi nasional
berdasarkan nominasi.
a. Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal
b. Analisis kebutuhan talenta
c. Penetapan strategi akuisisi
d. Identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta
e. Penetapan kelompok rencana suksesi
f. Pencarian talenta
g. Rencana penempatan talenta
11. PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN TALENTA ASN
AKUISISI
TALENTA
PENGEMBANGAN
TALENTA
RETENSI
TALENTA
PENEMPATAN
TALENTA
PEMANTAUAN
DAN EVALUASI
NASIONAL INSTANSI
Dalam hal dibutuhkan talenta dalam waktu cepat dan/atau
dibutuhkan talenta dengan keahlian/kompetensi tertentu,
dapat dilakukan:
§ pencarian talenta → mutasi/rotasi antar instansi
§ penempatan talenta → penugasan atau penugasan khusus
a. Identifikasi dan penetapan jabatan kritikal
b. Analisis kebutuhan talenta
c. Penetapan strategi akuisisi
d. Identifikasi, penilaian dan pemetaan talenta
e. Penetapan kelompok rencana suksesi
f. Pencarian talenta
g. Rencana penempatan talenta
12. meningkatkan pencapaian tujuan
strategis pembangunan nasional dan
peningkatan kualitas pelayanan publik
menemukan dan mempersiapkan talenta
terbaik untuk mengisi posisi kunci dan
urusan inti organisasi
peningkatan profesionalisme jabatan,
kompetensi dan kinerja, serta kejelasan
dan kepastian karier talenta
mewujudkan rencana suksesi yang
objektif, terencana, terbuka, tepat
waktu, dan akuntabel
memastikan tersedianya pasokan
talenta berdasarkan tujuan strategis,
misi dan visi organisasi
menyeimbangkan antara
pengembangan karier ASN secara
terbuka dan kebutuhan instansi
TUJUAN
MANAJEMEN TALENTA ASN
13. TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
DISCLAIMER:
This document is strictly private, confidential and personal to its recipients and should not be copied, distributed or
reproduced in whole or in part, nor passed to any third party without the consent and prior approval of the Author.
DEPUTI BIDANG SDM APARATUR
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31. Terima Kasih
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN
APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
DEPUTI BIDANG SDM APARATUR
DISCLAIMER:
This document is strictly private, confidential and personal to its recipients and should
not be copied, distributed or reproduced in whole or in part, nor passed to any third
party without the consent and prior approval of the Author.
33. VISION AND DIRECTIONS
Reformasi Birokrasi merupakan satu dari lima visi Presiden Joko Widodo pada masa kedua jabatannya
Visi Indonesia pada lima tahun ke depan, yakni menjadi negara yang lebih
produktif, memiliki daya saing, dan fleksibilitas tinggi dalam menghadapi
perubahan. Untuk mewujudkan hal tersebut, terdapat lima hal yang menjadi
prioritas, yaitu pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, investasi untuk
membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan penggunaan APBN.
Joko Widodo, 14 Juli 2019
Pemerintah ingin mereformasi birokrasi yang dinilai selama
ini justru menghambat program-program pemerintah.
Reformasi birokrasi dilakukan baik dalam proses perekrutan
CPNS, perbaikan manajemen kinerja, dan juga penataan
birokrasi organisasi pemerintah yang semakin ramping dan
sederhana.
Tjahjo Kumolo, 19 Nov 2019
34. HUMAN CAPITAL FRAMEWORK
Dalam proses transformasi organisasi serta sumber daya manusia, pemahaman tentang framework Human Capital
Management memegang peranan yang sangat penting dalam menyusun kebijakan dan strategi change management
Career System
Concequences
System
Exit
System
Recruit System Communication
ORGANIZATIONAL CULTURE
Productive Culture
Performance Management
Development System
Productivity
Quality of Service
ORGANIZATIONAL
STRUCTURE
DATA MANAGEMENT
DATA ANALYSIS
Reward
System
35. HR MANAGEMENT FUNDAMENTAL
Productivity
Quality Of Service
Competencies
Development
Motivation And
Engagement
Human Resource Management
Compensation and benefit, Career System adalah instrument Organisasi untuk mengaplikasikan system stick and carrot
dengan Performance Management System sebagai tolak ukurnya.
10% 70% 20%
• Terdapat 20% Pegawai yang termotivasi dengan
reward, namun terdapat 10% Pegawai yang sama
sekali tidak termotivasi dengan reward, sebesar atau
semenarik apapun. 10% Pegawai tersebut hanya
dapat digerakkan dengan punishment.
• Sementara 70% swing sangat tergantung dari iklim
organisasi.
• Organisasi harus mendesain system punishment
(stick) and reward (carrot) untuk membuat seluruh
Pegawai termotivasi dan engage.
• Compensation and benefit, Career System adalah
instrument Organisasi untuk mengaplikasikan system
stick and carrot dengan Performance Management
System sebagai tolak ukurnya.
36. FILOSOFI PENGKURAN EMPLOYEE PERFORMANCE
Filosofi dasar pengukuran performansi dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah untuk membedakan Pegawai
yang berprestasi , biasa, serta yang tidak berprestasi
Permasalahan utama dalam sebuah organisasi adalah karena tidak efektifnya pengukuran performansi Karyawan.
Sebab utama hal ini terjadi di Indonesia disebabkan karena rasa kasihan, sungkan, ewuh pakewuh, dsb
37. TOTAL REWARD MODEL
Sistem Compensation Benefit sebuah
organisasi di-desain berdasarkan Total
Reward Strategy, yang merupakan
turunan dari Organization Strategy,
Human Resources Strategy, serta
Organizational Culture
Dalam perspektif Total Reward,
sistem Development dan Peluang
Karir merupakan bagian dari
Rewarding, selain Compensation
& Benefits, Performance &
Recognition, dan Worklife
Keberhasilan system dan
implementasi Total Reward akan
tercemin dari bagaimana
Kepuasan dan Engagement
Pegawai, yang mendorong pada
produktifitas dan quality of service
Dalam konsep Total Reward, Compensation & Benefit adalah salah satu komponen dalam Rewarding
38. REWARD (AND AWARD) MANAGEMENT FRAMEWORK
Reward Management berbeda dengan Award Management. Banyak orang tertukar dalam memahami Reward dan Award,
serta tidak mampu membedakannya.
Reward Management
Career & Environmental
Rewards
Performance Based
Rewards
Foundational Rewards
Foundational
Compensation
Benefit
Performance Based
Compensation
Non Financial
Reward
• Gaji Pokok
• Tunjangan Jabatan
• THR
• Bonus
• Insentif
• Recognition
• Fasilitas Perumahan
• Fasilitas Kesehatan
• Fasilitas Transportasi
• Fasilitas
Telekomunikasi
• Fasilitas Purna Tugas
• Training/ Development
• Career Management
• Talent Mobility Program
• Flexible Work Program
• Work-Life Balance
Program
• Recognition
Total Compensation
Total Remuneration
Total Rewards
Award Management
Kegiatan Award berkaitan dengan membentuk
Organizational Culture
Event Criteria Judges Winner
Individual Award Unit Award
• Terdapat aktivitas-aktivitas diluar pekerjaan utama atau
diluar kantor, namun bermanfaat untuk organisasi (culture,
branding, dsb) sehingga organisasi patut menghargai
dalam bentuk Recognition.
• Mekanisme recognition dapat diberikan dalam berbagai
bentuk cara yang selanjutnya dapat diberikan Reward
baik berupa finansial maupun non finansial (bukan reward
berupa career)
39. KADERISASI (TALENT MANAGEMENT)
Organisasi harus merencanakan proses kaderisasi internal, untuk menyiapkan kualitas Organisasi agar lebih baik. Dalam
perspektif HR proses kaderisasi ini dikenal dengan Talent Management.
• Performance dinilai berdasarkan kinerja actual yang dihasilkan seorang pegawai.
• Potensi dinilai berdasarkan Pengukuran Kompetensi, Knows Test, Skill Test, Hasil Asesment, dsb.
PERSPEKTIF ORGANISASI
PERSPEKTIF PEGAWAI
• Proses kaderisasi dalam
mempersiapkan pimpinan organisasi.
• Peningkatan karir berselarasan
dengan peningkatan kualitas
kompetensi dan kinerja pegawai.
• Kenaikan pangkat atau jabatan
secara periodik (dipandang sebagai
hak).
• Penghargaan organisasi atas
kompetensi dan kinerja dirinya
(setiap orang memandang dirinya
hebat dan layak dihargai)
PERFORMANCE
LOW HIGHMEDIUM
LOW
MEDIUM
HIGH
POTENTIAL
Deadwood
Bad hire/Counsel (PIP)
Inconsistent Player
Feedback/Observe
Rough Diamond
Feedback/Assignment
Solid Professional
Feedback / Coach
Key Player
Feedback / Coach
Future Star
Coach / Assignments
High Professional
Assignments / Learning
Current Star
Coach / Projects
Consistance Star
Mentor / Delegate
Responsibility
Talent Management
40. COMPETENCIES MODEL
Model Competencies Iceberg, membagi kompetensi menjadi dua kategori; (1) Pengetahuan dan Keterampilan serta (2)
Value, Self Image, Character, Attitudes, Behavior (Liu, et. al, 2005).
Knowledges
Skills
Value, Self-image, Character, Attitudes, Behavior
Visible Competencies
Invisible Competencies
Attitude
Knowledge
Skill
Basics
Theories
Information
Facts
Goal Setting
Time Management
Reasoning
Communication
Self Motivation, Self Confidence, Integrity, Honesty, Optimism, Enthusiasm,
Co-Operative, Commitment
Science
Technical
Invisible Competencies
41. TALENT
DEVELOPMENT
Seorang shaolin secara terstruktur dan
terencana dikembangkan seluruh
kemampuannya sehingga kelak ia
menguasai seluruh jurus dan ilmu bela
diri secara sempurna.
Demikian pula seorang talent dari
sebuah organisasi, dikembangkan oleh
perusahaan secara terstruktur dan
terencana untuk menjadi future leader.
42. PENINGKATAN KARIR
Seperti pakaian yang harus diganti apabila telah kekecilan, tanpa perlu diminta, Organisasi akan memberikan “tanggung
jawab” yang lebih besar untuk Pegawai dengan karakter dan kompetensi yang meningkat.
• Setiap anak yang normal,
akan bertumbuh tubuhnya
menjadi lebih besar. Pada
saat tubuhnya membesar,
dan pakaiannya kekecilan,
orang tua akan
menggantikan pakaiannya
dengan yang lebih besar.
• Demikian pula peningkatan
karir, apabila seorang
Pegawai kompetensi dan
kinerjanya semakin besar,
maka tanpa perlu diminta,
Organisasi akan
memberikan “tanggung
jawab” yang lebih besar.
• Karena Organisasi
membutuhkan Pegawai-
Pegawai dengan
kemampuan yang tepat
untuk mengemban tanggung
jawab yang sesuai.
43. DEVELOPMENT APPROACH
Secara riset, peran On the Job Experiences memegang peran yang paling besar dalam pengembangan Pegawai (70%),
sementara Mentoring Coaching Feedback (20%), dan Classroom Training (10%)
On the Job
Experiences
70%
Mentoring
Coaching
Feedback
20%
Classroom
10%
• One on one meetings
• 360 degree on going feedback
• Coaching circles
• Being mentored
• Strengths coaching
• Books and articles
• Internal training programs
• Self study modules
• Action learning
• E-learning
• Conferences and seminars
• Doing a variety of tasks (enlargement)
• Doing task in different situation, cultures and environment
• Doing a cross-fungsional project
• Learning work and collaborate with different leader and peers
• Learning and using new tools or technology
• Tackling a persistent unsolved problem
• Increasing scope or responsibility
• Taking on a new project
On the Job Experiences (70%)
Mentoring Coaching Feedback (20%)
Classroom Training (10%)
44. NATURAL EMPLOYEE JOURNEY
Salah satu hal yang harus dikembangkan dalam Talent Management adalah kompetensi leadership yang disesuaikan
dengan tingkatan posisi dan tanggung jawab yang diemban
Meningkatkan kemampuan
para manager lini/pimpinan
unit dalam melakukan
coaching,mentoring, dan
feedback bawahannya.
Meningkatkan kemampuan
para manager lini/pimpinan
unit untuk menangani situasi
dan kondisi saat dilakukan
Job Rotation (hand over).
Merubah mindset para manager
lini/pimpinan unit, dan Pegawai
bahwa Job Rotation perlu
dilakukan untuk pengembangan
Pegawai bukan dikarenakan
kesalahan ybs atau dibuang
• Menyiapkan Pegawai yang siap pakai dan serba bisa
(walaupun tetap memiliki kemampuan spesialis tertentu)
• Menyiapkan Pegawai yang memiliki pemahaman yang luar
tentang organisasi
• Memperluas sense serta wawasan tentang pekerjaan
unit/orang lain, sehingga mendorong kolaborasi yang lebih
baik
• Mereduksi rasa bosan dan lelah Pegawai
• Menguji kompetensi Pegawai
• Melebarkan kompetensi Pegawai
Tujuan Job Rotation
Manfaat Job Rotation
• Membantu manager lini untuk mengeksplorasi bakat
tersembunyi Pegawai
• Membantu Pegawai untuk mengeksplor passion mereka
• Mengidentifikasi pengetahuan/wawasan, keahlian dan attitude
Pegawai
• Memotivasi Pegawai untuk menghadapi tantangan baru
• Meningkatkan kepuasan Pegawai dan tingkat gesekan
• Menyelaraskan kompetensi dengan persyaratan/kriteria