SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
PERSOALAN KEBERAGAMAN
KEBEBASAN BERAGAMA & BERKEYAKINAN
DI INDONESIA
Budhy Munawar Rachman
MASALAH KEBERAGAMAN DAN KEBEBASAN
BERAGAMA DI INDONESIA
UUD 1945 Pasal 28E (1), dan Pasal 29 (2). UU No. 39 tahun 1999
tentang HAM Pasal 22 (1). DUHAM Pasal 18. ICCPR Pasal 18.
Tapi juga ada inkonsistensi dalam konstitusi dan per-UU
Mis. UUD 1945 Pasal 29 (1); UU No. 1/PNPS/1965 tentang
Penodaan agama; dan Pasal 156a KUHP.
Adanya banyak kasus kebebasan beragama yang disebabkan oleh
pelanggaran HAM oleh negara & dan civic values yang tidak
berkembang dalam masyarakat.
MASALAH KEBERAGAMAAN DAN KEBEBASAN
BERAGAMA DI INDONESIA
 Kasus di Indonesia: 222 pelanggaran
kebebasan beragama dan berkeyakinan yang
dilakukan oleh negara (Setara Report, 2013)
 Pelanggaran HAM Pasal 18 ICCPR dan Deklarasi PBB 1981
tentang Penghapusan Segala Bentuk Intoleransi dan
Diskriminasi berdasarkan Agama atau Keyakinan
 Keberagamaan atau pluralitas itu merupakan
kenyataan dan, bahkan, makin lama makin
menjadi keharusan. Artinya, masyarakat itu
memang sedang menuju ke pluralitas.
 Untuk mengatur pluralitas ini menurut
mereka diperlukanlah suatu filsafat dan
pandangan-pandangan etis filosofis
pluralisme.
 Sebab, tidak bisa dipungkiri, pluralitas
mengandung bibit perpecahan. Justru karena
ancaman perpecahan inilah diperlukan sikap
toleran, keterbukaan, dan kesetaraan.
 Inilah inti dari gagasan pluralisme yang
diarusutamakan dan didiseminasi oleh para
intelektual progresif kepada masyarakat.
 Dengan paham etis-filosofis pluralisme
setiap orang memperoleh kebebasan yang
sama, adil dan setara. Tetapi juga didorong
untuk melakukan dialog saling pemahaman,
toleransi, dan pengembangan sikap-sikap
beradab (civility).
 Pluralisme ini juga tercermin dalam Pancasila
yang terdiri dari berbagai ideologi-ideologi
besar dunia tetapi intinya adalah paham
kegotong-royongan, kekeluargaan dan
kebersamaan.
 Dalam masyarakat yang majemuk, dan di
sebuah negara yang sekular, negara tidak
berhak menyatakan bahwa agama yang satu
benar, dan agama yang lain salah atau “sesat
dan menyesatkan” .
 Seperti misalnya yang dituduhkan MUI dan
kelompok Islam Radikal terhadap Ahmadiyah.
 Artinya, semua agama harus dianggap benar
dan baik, yaitu benar dan baik, menurut
keyakinan pemeluk agama masing-masing.
Sebab prinsip etis ini merupakan landasan
bagi keadilan, persamaan hak dan kerukunan
antarumat beragama. Jika semua agama
dianggap baik, maka orang terdorong untuk
saling belajar, jika tidak, orang pasti akan
bertahan dengan agamanya sendiri-sendiri.
 Pluralisme memberikan kondisi saling
menyuburkan dari iman masing-masing.
Karena itulah, pluralisme begitu diperlukan
karena akan memberikan efek dinamika dan
mendorong setiap individu untuk
menyempurnakan kepercayaannya masing-
masing, dengan mengambil pelajaran dari
pengalaman pemeluk agama lain.
 Pluralisme di samping mengakui perbedaan
juga menganjurkan dialog dan pertemuan
otentik. Di dalam dialog itu manusia
berusaha saling memahami dan saling
mengapresiasi. Tanpa pandangan pluralis,
kerukunan umat beragama tidak mungkin
terjadi.
 Tanpa pluralisme, di mana keyakinan
masyarakat didominasi oleh keyakinan
hegemonik, maka kebebasan beragama akan
terberangus dan hilang dari bumi Indonesia.
 Padahal yang mendasari Pancasila itu adalah
pluralisme yang tersimpul dalam prinsip
“bhineka tunggal ika”.
 Pluralisme, lewat Pancasila, adalah
infrastruktur budaya dari persatuan
Indonesia, demokrasi kerakyatan dan
keadilan sosial yang berdasar Ketuhanan
yang Mahaesa dan kemanusiaan yang adil
dan beradab.
 Pluralisme adalah
konsep yang berkaitan
dan saling memperkuat
dalam melindungi
kebebasan beragama.
 Pada dasarnya tak ada pertentangan logis
antara beriman dan menjadi toleran. Justru
sebaliknya, toleransi harusnya bersumber
dari iman yang benar dan seharusnya
menjadi bagian identitas agama.
 Pluralisme memberikan fondasi
suatu “toleransi yang militan”.
 Seringkali militansi dan toleransi
dipertentangkan satu sama lain, seolah tidak
mungkin menjadi kesatuan: orang yang
militan pasti tidak toleran dan sebaliknya
orang yang toleran tidak militan.
 Toleransi militan adalah suatu pandangan bahwa perjuangan
untuk mewujudkan toleransi antaragama merupakan bagian
dari pergumulan iman sejati para warganegara yang religius.
Negara perlu melindungi pergumulan iman sejati
warganegara ini dengan sekularisme, liberalisme dan
pluralisme.
 Iman yang benar tidak mendehumanisasi
manusia-manusia dari kelompok lain sebagai
musuh, kafir atau sesat, melainkan justru
mendorong upaya-upaya saling pengertian,
hidup setara sebagai warganegara.
 Toleransi adalah buah dari pluralisme yang
sehat.
 Seorang yang toleran secara militan bukanlah
sosok yang mudah goyah di tengah-tengah
relativisme nilai, lalu menjadi laissez faire
terhadap imannya sendiri. Dia malah
berupaya menemukan acuan-acuan
kosmopolitan dari khazanah religiusnya
untuk mendukung toleransi.
 Dari sinilah timbul kondisi saling
menyuburkan iman masing-masing. Karena
itulah maka pluralisme akan menimbulkan
dinamika dan mendorong setiap individu
untuk menyempurnakan kepercayaannya
masing-masing, dengan mengambil pelajaran
dari pengalaman pemeluk agama lain.
Kebebasan Beragama

Contenu connexe

Tendances

kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamaKhomsha Sholikhah
 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaTata
 
Iptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamIptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamMoch Hafidz Ftr
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikSuci Lintiasri
 
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di IndonesiaKemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesiaafifahdhaniyah
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeJuwita Yulianto
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIAmeikaa
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIafifahdhaniyah
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanPutri Aisyah
 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafatAngga Wijaya
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalismeRizal Komarudin
 
Kerukunan antar umat beragama dalam islam
Kerukunan antar umat beragama dalam islamKerukunan antar umat beragama dalam islam
Kerukunan antar umat beragama dalam islamshabrina97
 
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaHAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaPT Lion Air
 
toleransi dalam islam
toleransi dalam islamtoleransi dalam islam
toleransi dalam islamRoyyan Faizin
 
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatMeningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatElection Commision
 
Demokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamDemokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamkanoalghifari
 

Tendances (20)

kebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragamakebersamaan dalam pluralisme beragama
kebersamaan dalam pluralisme beragama
 
Makna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal IkaMakna Bhineka Tunggal Ika
Makna Bhineka Tunggal Ika
 
Iptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islamIptek dan seni dalam islam
Iptek dan seni dalam islam
 
Ppt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politikPpt pancasila sebagai etika politik
Ppt pancasila sebagai etika politik
 
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di IndonesiaKemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
Kemerdekaan Beragama dan Berkepercayaan di Indonesia
 
Makalah Multikuturalisme
Makalah MultikuturalismeMakalah Multikuturalisme
Makalah Multikuturalisme
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
 
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguanAncaman, tantangan, hambatan, gangguan
Ancaman, tantangan, hambatan, gangguan
 
Pendekatan filsafat
Pendekatan filsafatPendekatan filsafat
Pendekatan filsafat
 
Power point nasionalisme
Power point nasionalismePower point nasionalisme
Power point nasionalisme
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 
Kerukunan antar umat beragama dalam islam
Kerukunan antar umat beragama dalam islamKerukunan antar umat beragama dalam islam
Kerukunan antar umat beragama dalam islam
 
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di IndonesiaHAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
HAM dan Pelaksanaannya Di Indonesia
 
toleransi dalam islam
toleransi dalam islamtoleransi dalam islam
toleransi dalam islam
 
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyatMeningkatkan partisipasi politik rakyat
Meningkatkan partisipasi politik rakyat
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Demokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islamDemokrasi dalam islam
Demokrasi dalam islam
 
Politik sebagai seni
Politik sebagai seniPolitik sebagai seni
Politik sebagai seni
 

En vedette

Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...Nelva Kirana
 
Konsep Kebebasan Beragama Dalam Islam
Konsep Kebebasan Beragama Dalam IslamKonsep Kebebasan Beragama Dalam Islam
Konsep Kebebasan Beragama Dalam IslamLyricojaeCassie
 
Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan
Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan   Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan
Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan Mel Cassie
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanFajri Aminudin
 
Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1
Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1
Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1Johnny Makarov
 
Kebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di IndonesiaKebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di Indonesiashofichofifah
 
Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6Fadhil Ismail
 
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMateri Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMilliyya Milliyya
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptSalma Van Licht
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Jeybie Moeth Thiea
 
Revolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desaRevolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desaRooy John
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialdionadya p
 
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)ieffaa
 
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"Mariska1115500049
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialdanishEPratiwi
 

En vedette (20)

Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
Pasal pasal yang mengatur tentang kebebasan beragama dan kepercayaan di indon...
 
Konsep Kebebasan Beragama Dalam Islam
Konsep Kebebasan Beragama Dalam IslamKonsep Kebebasan Beragama Dalam Islam
Konsep Kebebasan Beragama Dalam Islam
 
Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan
Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan   Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan
Kebebasan beragama di malaysia & hubungkait dengan perlembagaan
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan
 
Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1
Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1
Nilai 31:Kebebasan beragama pendidikan Moral tingkatan 1
 
Kebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di IndonesiaKebebasan Beragama di Indonesia
Kebebasan Beragama di Indonesia
 
Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6Hubungan Etnik Bab-6
Hubungan Etnik Bab-6
 
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMateri Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
 
Bab 3 ctu
Bab 3 ctuBab 3 ctu
Bab 3 ctu
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.pptKomunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi.ppt
 
Media dan Agama
Media dan AgamaMedia dan Agama
Media dan Agama
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
 
Revolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desaRevolusi mental asn ,camat dan desa
Revolusi mental asn ,camat dan desa
 
Unit 31 kebebasan beragama latihan
Unit 31 kebebasan beragama  latihanUnit 31 kebebasan beragama  latihan
Unit 31 kebebasan beragama latihan
 
Bab 11 Pluralisme Agama
Bab 11 Pluralisme AgamaBab 11 Pluralisme Agama
Bab 11 Pluralisme Agama
 
Sosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosialSosiologi - Penyimpangan sosial
Sosiologi - Penyimpangan sosial
 
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
Sosiologi (Perilaku Menyimpang)
 
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
Hak asasi manusia "kebebasan beragama di indonesia"
 
Komunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan SosialKomunikasi dan Perubahan Sosial
Komunikasi dan Perubahan Sosial
 

Similaire à Kebebasan Beragama

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMAEman Syukur
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukIndraGunawan335
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptxSolin123
 
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis Rafly Safadanu
 
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan genderIrwan Fauzi
 
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...Rajabul Gufron
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
Makalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiMakalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiFany Mardiyanti
 
wawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxwawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxYosSeliin1
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxNurRahmaeda
 
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfssuser09864a
 

Similaire à Kebebasan Beragama (20)

CONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMACONTOH MAKALAH AGAMA
CONTOH MAKALAH AGAMA
 
Krisis nasionalisme
Krisis nasionalismeKrisis nasionalisme
Krisis nasionalisme
 
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmukPluralisme menuju masyarakat majmuk
Pluralisme menuju masyarakat majmuk
 
Makalah Hukum Internasional
Makalah Hukum InternasionalMakalah Hukum Internasional
Makalah Hukum Internasional
 
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
2._KEMAJEMUKAN_AGAMA_DI_INDONESIA[1](1).pptx
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 
Agama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaianAgama sebagai sumber kedamaian
Agama sebagai sumber kedamaian
 
3 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp023 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp02
 
3 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp023 131217225316-phpapp02
3 131217225316-phpapp02
 
Agama dan masyarakat
Agama dan masyarakatAgama dan masyarakat
Agama dan masyarakat
 
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
 
Pluralisme dan gender
Pluralisme dan genderPluralisme dan gender
Pluralisme dan gender
 
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
Ideologi Pancasila dan Ideologi Liberal Kapitalis (Mata Kuliah Pendidikan Pan...
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Makalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasiMakalah pancasila pada zaman reformasi
Makalah pancasila pada zaman reformasi
 
wawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxwawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptx
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
 
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdfMenakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
Menakar Keragaman Sikap Beragama-Amsori.pdf
 

Plus de Milliyya Milliyya

Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMateri Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMilliyya Milliyya
 
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMateri Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMilliyya Milliyya
 
Berpikir dan Bertindak Masuk Akal
Berpikir dan Bertindak Masuk AkalBerpikir dan Bertindak Masuk Akal
Berpikir dan Bertindak Masuk AkalMilliyya Milliyya
 
Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Milliyya Milliyya
 
Islam and Illiberal Democracy
Islam and Illiberal Democracy Islam and Illiberal Democracy
Islam and Illiberal Democracy Milliyya Milliyya
 
Menulis Untuk Isu Keberagaman
Menulis Untuk Isu KeberagamanMenulis Untuk Isu Keberagaman
Menulis Untuk Isu KeberagamanMilliyya Milliyya
 

Plus de Milliyya Milliyya (10)

Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMateri Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
 
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - SejukMateri Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
Materi Diskusi Ada Apa di Balik Sentimen Anti Cina - Sejuk
 
Berpikir dan Bertindak Masuk Akal
Berpikir dan Bertindak Masuk AkalBerpikir dan Bertindak Masuk Akal
Berpikir dan Bertindak Masuk Akal
 
Media dan Multikulturalisme
Media dan MultikulturalismeMedia dan Multikulturalisme
Media dan Multikulturalisme
 
Photo essay competition
Photo essay competitionPhoto essay competition
Photo essay competition
 
Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition Nominasi photo essay Competition
Nominasi photo essay Competition
 
Peran Media Keberagaman
Peran Media KeberagamanPeran Media Keberagaman
Peran Media Keberagaman
 
Islam and Illiberal Democracy
Islam and Illiberal Democracy Islam and Illiberal Democracy
Islam and Illiberal Democracy
 
Hirarki Gender dalam Media
Hirarki Gender dalam MediaHirarki Gender dalam Media
Hirarki Gender dalam Media
 
Menulis Untuk Isu Keberagaman
Menulis Untuk Isu KeberagamanMenulis Untuk Isu Keberagaman
Menulis Untuk Isu Keberagaman
 

Dernier

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxMarto Marbun
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...RobertusLolok1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 

Dernier (8)

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptxSosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
Sosok Ester Yang Bijaksana di Tengah Pergumulan.pptx
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 

Kebebasan Beragama

  • 1. PERSOALAN KEBERAGAMAN KEBEBASAN BERAGAMA & BERKEYAKINAN DI INDONESIA Budhy Munawar Rachman
  • 2. MASALAH KEBERAGAMAN DAN KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA UUD 1945 Pasal 28E (1), dan Pasal 29 (2). UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM Pasal 22 (1). DUHAM Pasal 18. ICCPR Pasal 18. Tapi juga ada inkonsistensi dalam konstitusi dan per-UU Mis. UUD 1945 Pasal 29 (1); UU No. 1/PNPS/1965 tentang Penodaan agama; dan Pasal 156a KUHP. Adanya banyak kasus kebebasan beragama yang disebabkan oleh pelanggaran HAM oleh negara & dan civic values yang tidak berkembang dalam masyarakat.
  • 3. MASALAH KEBERAGAMAAN DAN KEBEBASAN BERAGAMA DI INDONESIA  Kasus di Indonesia: 222 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan yang dilakukan oleh negara (Setara Report, 2013)  Pelanggaran HAM Pasal 18 ICCPR dan Deklarasi PBB 1981 tentang Penghapusan Segala Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi berdasarkan Agama atau Keyakinan
  • 4.
  • 5.
  • 6.  Keberagamaan atau pluralitas itu merupakan kenyataan dan, bahkan, makin lama makin menjadi keharusan. Artinya, masyarakat itu memang sedang menuju ke pluralitas.  Untuk mengatur pluralitas ini menurut mereka diperlukanlah suatu filsafat dan pandangan-pandangan etis filosofis pluralisme.
  • 7.  Sebab, tidak bisa dipungkiri, pluralitas mengandung bibit perpecahan. Justru karena ancaman perpecahan inilah diperlukan sikap toleran, keterbukaan, dan kesetaraan.
  • 8.  Inilah inti dari gagasan pluralisme yang diarusutamakan dan didiseminasi oleh para intelektual progresif kepada masyarakat.  Dengan paham etis-filosofis pluralisme setiap orang memperoleh kebebasan yang sama, adil dan setara. Tetapi juga didorong untuk melakukan dialog saling pemahaman, toleransi, dan pengembangan sikap-sikap beradab (civility).
  • 9.  Pluralisme ini juga tercermin dalam Pancasila yang terdiri dari berbagai ideologi-ideologi besar dunia tetapi intinya adalah paham kegotong-royongan, kekeluargaan dan kebersamaan.
  • 10.  Dalam masyarakat yang majemuk, dan di sebuah negara yang sekular, negara tidak berhak menyatakan bahwa agama yang satu benar, dan agama yang lain salah atau “sesat dan menyesatkan” .
  • 11.  Seperti misalnya yang dituduhkan MUI dan kelompok Islam Radikal terhadap Ahmadiyah.
  • 12.  Artinya, semua agama harus dianggap benar dan baik, yaitu benar dan baik, menurut keyakinan pemeluk agama masing-masing. Sebab prinsip etis ini merupakan landasan bagi keadilan, persamaan hak dan kerukunan antarumat beragama. Jika semua agama dianggap baik, maka orang terdorong untuk saling belajar, jika tidak, orang pasti akan bertahan dengan agamanya sendiri-sendiri.
  • 13.  Pluralisme memberikan kondisi saling menyuburkan dari iman masing-masing. Karena itulah, pluralisme begitu diperlukan karena akan memberikan efek dinamika dan mendorong setiap individu untuk menyempurnakan kepercayaannya masing- masing, dengan mengambil pelajaran dari pengalaman pemeluk agama lain.
  • 14.  Pluralisme di samping mengakui perbedaan juga menganjurkan dialog dan pertemuan otentik. Di dalam dialog itu manusia berusaha saling memahami dan saling mengapresiasi. Tanpa pandangan pluralis, kerukunan umat beragama tidak mungkin terjadi.
  • 15.  Tanpa pluralisme, di mana keyakinan masyarakat didominasi oleh keyakinan hegemonik, maka kebebasan beragama akan terberangus dan hilang dari bumi Indonesia.  Padahal yang mendasari Pancasila itu adalah pluralisme yang tersimpul dalam prinsip “bhineka tunggal ika”.
  • 16.  Pluralisme, lewat Pancasila, adalah infrastruktur budaya dari persatuan Indonesia, demokrasi kerakyatan dan keadilan sosial yang berdasar Ketuhanan yang Mahaesa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • 17.  Pluralisme adalah konsep yang berkaitan dan saling memperkuat dalam melindungi kebebasan beragama.
  • 18.  Pada dasarnya tak ada pertentangan logis antara beriman dan menjadi toleran. Justru sebaliknya, toleransi harusnya bersumber dari iman yang benar dan seharusnya menjadi bagian identitas agama.  Pluralisme memberikan fondasi suatu “toleransi yang militan”.
  • 19.  Seringkali militansi dan toleransi dipertentangkan satu sama lain, seolah tidak mungkin menjadi kesatuan: orang yang militan pasti tidak toleran dan sebaliknya orang yang toleran tidak militan.  Toleransi militan adalah suatu pandangan bahwa perjuangan untuk mewujudkan toleransi antaragama merupakan bagian dari pergumulan iman sejati para warganegara yang religius. Negara perlu melindungi pergumulan iman sejati warganegara ini dengan sekularisme, liberalisme dan pluralisme.
  • 20.  Iman yang benar tidak mendehumanisasi manusia-manusia dari kelompok lain sebagai musuh, kafir atau sesat, melainkan justru mendorong upaya-upaya saling pengertian, hidup setara sebagai warganegara.  Toleransi adalah buah dari pluralisme yang sehat.
  • 21.  Seorang yang toleran secara militan bukanlah sosok yang mudah goyah di tengah-tengah relativisme nilai, lalu menjadi laissez faire terhadap imannya sendiri. Dia malah berupaya menemukan acuan-acuan kosmopolitan dari khazanah religiusnya untuk mendukung toleransi.
  • 22.  Dari sinilah timbul kondisi saling menyuburkan iman masing-masing. Karena itulah maka pluralisme akan menimbulkan dinamika dan mendorong setiap individu untuk menyempurnakan kepercayaannya masing-masing, dengan mengambil pelajaran dari pengalaman pemeluk agama lain.