SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Waduk Jatiluhur 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 
Belum Diperiksa 
Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa 
Barat (±9 km dari pusat Kota Purwakarta).Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di 
Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan 
panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 
oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun 
dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. 
Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan 
produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh Perum Jasa Tirta 
II. 
Selain dari itu Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha 
sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali 
banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II. 
Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur 
memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan 
restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang 
pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga 
dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan 
lainnya. 
Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang 
menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat 
memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar. 
Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat 
Tbk. (±7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi internasional. Jenis 
layanan yang disediakan antara lain international toll free service (ITFS), Indosat Calling 
Card (ICC), international direct dan lainnya. 
Waduk Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung- 
Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur. 
Bendungan Jatiluhur
Waduk Jatiluhur 
Bendungan Jatiluhur dilihat dari Jembatan Oranye di bawah bendungan 
Waduk Saguling 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 
Belum Diperiksa 
6°50′LU 107°25′BT 
"Saguling" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Saguling, lihat Saguling 
(disambiguasi). 
Waduk Saguling adalah waduk buatan yang terletak di Kabupaten Bandung Barat pada 
ketinggian 643 m di atas permukaan laut.[1] Waduk ini merupakan salah satu dari tiga waduk
yang membendung aliran Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat. 
Dua waduk lainnya adalah Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata. 
Semula, Waduk Saguling direncanakan hanya untuk keperluan menghasilkan tenaga listrik. 
Pada tahap pertama pembangkit tenaga listrik yang dipasang berkapasitas 700 MW, tetapi 
bila di kemudian hari ada peningkatan kebutuhan listrik pembangkit dapat ditingkatkan 
hingga mencapai 1.400 MW. Badan yang bertanggungjawab dalam pembangunannya adalah 
Proyek Induk Pembangkit Hidro (PIKITDRO) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), 
Depatemen Pertambangan dan Energi (sekarang menjadi Departemen Energi dan Sumber 
Daya Mineral Republik Indonesia. Selanjutnya, dengan mempertimbangkan permasalahan 
lingkungan di daerah itu, Saguling ditata-ulang sebagai bendungan multiguna, termasuk 
untuk kegunaan pengembangan lain seperti perikanan, agri-akuakultur, pariwisata, dan lain-lain. 
Sekarang, waduk ini juga digunakan untuk kebutuhan lokal seperti mandi, mencuci, 
bahkan untuk membuang kotoran. Hal ini membuat Waduk Saguling kondisinya lebih 
mengkhawatirkan ketimbang Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang sudah dibangun lebih 
dahulu. Hal tersebut terjadi karena sebagai pintu pertama Sungai Citarum, di Saguling inilah 
semua kotoran "disaring" untuk pertama kali sebelum kemudian disaring kembali oleh 
Waduk Cirata dan terakhir oleh Waduk Jatiluhur.[2] 
Daerah di sekitar Waduk Saguling berupa perbukitan, dengan banyak sumber air yang 
berkontribusi pada waduk. Hal tersebut membuat bentuk Waduk Saguling sangat tidak 
beraturan dengan banyak teluk. Daerah waduk ini asalnya adalah berupa daerah pertanian. 
Daerah perikanan dari waduk berhadapan dengan tekanan kuat dari populasi penduduk. Hal 
tersebut terjadi karena 50% dari populasi terdiri dari petani dengan tingkat pertumbuhan 
tinggi. Peningkatan populasi petani tersebut mengakibatkan berkurangnya lahan yang dapat 
diolah sehingga memaksa mereka mengembangkan lahan pertanian mereka dengan 
melakukan pembabatan hutan. Sebagai konsekuensinya, muncul masalah banjir dan longsor 
di musim hujan. Institut Ekologi di Bandung telah mempelajari hal ini sejak tahun 1978, 
terutama tentang kondisi dasar daerah ini dan pemantauan serta pengelolaan lingkungan 
untuk meningkatkan standar hidup penduduk. 
Bendungan Saguling 
 
Salah satu pemandangan waduk Saguling di Sukatani, Cililin.
Sungai Musi 
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas 
Belum Diperiksa 
Artikel atau bagian dari artikel ini menggunakan gaya bahasa naratif yang tidak sesuai 
dengan Wikipedia sehingga menurunkan kualitas artikel ini. 
Bantulah Wikipedia memperbaikinya. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini. 
Sungai Musi dengan Jembatan Ampera sebagai latar belakang 
Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. 
Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan 
membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota 
Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, 
sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat. 
Geografi 
Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di 
bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai 
lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang. 
Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai Musi disebut juga 
Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar, pengertian sembilan sungai besar 
adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi. Adapun 
delapan sungai tersebut adalah : 
1. Sungai Komering 
2. Sungai Rawas 
3. Sungai Leko 
4. Sungai Lakitan 
5. Sungai Kelingi 
6. Sungai Lematang 
7. Sungai Semangus
8. Sungai Ogan 
Lahan seluas 3 juta ha di daerah aliran sungai (DAS) Musi dianggap kritis akibat maraknya 
penebangan liar. Kondisi ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor. 
Obyek wisata di tepi Sungai Musi 
 Jembatan Ampera 
 Benteng Kuto Besak 
 Restoran terapung Riverside 
 Restoran terapung Warung Legenda 
 Rumah Rakit 
 Pulau Kemaro 
 Bagus Kuning 
 Sungai Gerong 
 Pasar 16 
 Kampung Kapitan 
 Kampung Arab

More Related Content

Viewers also liked

Kenampakan alam dan buatan
Kenampakan alam dan buatanKenampakan alam dan buatan
Kenampakan alam dan buatanMuh Lianuddin
 
Kenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktu
Kenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktuKenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktu
Kenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktuRiza Muafiqunnahar
 
MATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYA
MATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYAMATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYA
MATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYAAzhari Islamic School Rasuna
 
Persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam
Persebaran dan pemanfaatan sumber daya alamPersebaran dan pemanfaatan sumber daya alam
Persebaran dan pemanfaatan sumber daya alamSrestha Anindyanari
 
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budayaMateri ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budayaRachmah Safitri
 
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu diKenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu dighufrontaufiqismail
 
KENAMPAKAN ALAM
KENAMPAKAN ALAM KENAMPAKAN ALAM
KENAMPAKAN ALAM Ziadatul M
 
Media ppt. IPA kenampakan permukaan bumi
Media ppt. IPA kenampakan permukaan bumiMedia ppt. IPA kenampakan permukaan bumi
Media ppt. IPA kenampakan permukaan bumiYohana Rahayu
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
 

Viewers also liked (11)

Kenampakan alam dan buatan
Kenampakan alam dan buatanKenampakan alam dan buatan
Kenampakan alam dan buatan
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
Kenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktu
Kenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktuKenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktu
Kenampakan alam dan buatan, serta pembagian waktu
 
MATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYA
MATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYAMATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYA
MATPEL IPS KELAS 4 dan 5 SD KENAMPAKAN ALAM DAN KERAGAMAN BUDAYA
 
Persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam
Persebaran dan pemanfaatan sumber daya alamPersebaran dan pemanfaatan sumber daya alam
Persebaran dan pemanfaatan sumber daya alam
 
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budayaMateri ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
Materi ips kelas 4 kenampakan alam dan sosial budaya
 
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu diKenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
 
Ppt mapel ips
Ppt mapel ipsPpt mapel ips
Ppt mapel ips
 
KENAMPAKAN ALAM
KENAMPAKAN ALAM KENAMPAKAN ALAM
KENAMPAKAN ALAM
 
Media ppt. IPA kenampakan permukaan bumi
Media ppt. IPA kenampakan permukaan bumiMedia ppt. IPA kenampakan permukaan bumi
Media ppt. IPA kenampakan permukaan bumi
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 

Similar to WadukJatiluhur

Bencana banjir bandung selatan
Bencana banjir bandung selatanBencana banjir bandung selatan
Bencana banjir bandung selatan123nurul9
 
Tempat wisata jawa barat
Tempat wisata jawa baratTempat wisata jawa barat
Tempat wisata jawa baratYadhi Muqsith
 
Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayar
Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayarPropinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayar
Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayarFarkhan Boedak Bhikien Onar
 
DANAU DAN WADUK
DANAU DAN WADUKDANAU DAN WADUK
DANAU DAN WADUKfiatunnisa
 
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukTps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukWiina Parmana
 
Power Point Waduk
Power Point WadukPower Point Waduk
Power Point Wadukrantikaput
 
Tugas ilmu ukur tanah II
Tugas ilmu ukur tanah IITugas ilmu ukur tanah II
Tugas ilmu ukur tanah IIYustinaLarasati
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alamagusantono
 
Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...
Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...
Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...dwihartatizaldi
 
Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...
Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...
Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...Andrew Hidayat
 
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptAnakAgungGrammyKusum1
 
bahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxbahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxEviFadila
 
Laporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiLaporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiYunita Ratih
 
tugas makalah
tugas makalahtugas makalah
tugas makalahsafrizal2
 
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucungUlasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucungFree Consultants
 

Similar to WadukJatiluhur (20)

Bencana banjir bandung selatan
Bencana banjir bandung selatanBencana banjir bandung selatan
Bencana banjir bandung selatan
 
pergaulan bebas
pergaulan bebaspergaulan bebas
pergaulan bebas
 
Tempat wisata jawa barat
Tempat wisata jawa baratTempat wisata jawa barat
Tempat wisata jawa barat
 
Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayar
Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayarPropinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayar
Propinsi yang mempunyai sungai dan danau yang bisa dilayar
 
DANAU DAN WADUK
DANAU DAN WADUKDANAU DAN WADUK
DANAU DAN WADUK
 
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-wadukTps50 tgs2-leonardo-waduk
Tps50 tgs2-leonardo-waduk
 
Power Point Waduk
Power Point WadukPower Point Waduk
Power Point Waduk
 
Tugas ilmu ukur tanah II
Tugas ilmu ukur tanah IITugas ilmu ukur tanah II
Tugas ilmu ukur tanah II
 
MAKALAH WADUK BENANGA
MAKALAH WADUK BENANGAMAKALAH WADUK BENANGA
MAKALAH WADUK BENANGA
 
Ips sumber daya alam
Ips sumber daya alamIps sumber daya alam
Ips sumber daya alam
 
Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...
Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...
Pengembangan Kemandirian Energi Pedesaan Berwawasan Lingkungan Melalui Rancan...
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Psda sumber daya air
Psda sumber daya airPsda sumber daya air
Psda sumber daya air
 
Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...
Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...
Andrew hidayat pendekatan multi dimensional scaling untuk evaluasi keberlanju...
 
RSDA PURWOKERTO
RSDA PURWOKERTORSDA PURWOKERTO
RSDA PURWOKERTO
 
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.pptMinggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
Minggu 1-1 presentasi Pengantar dan Sejarah.ppt
 
bahan infografis.pptx
bahan infografis.pptxbahan infografis.pptx
bahan infografis.pptx
 
Laporan Hasil Survei
Laporan Hasil SurveiLaporan Hasil Survei
Laporan Hasil Survei
 
tugas makalah
tugas makalahtugas makalah
tugas makalah
 
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucungUlasan usulan awal kawasan pondok pucung
Ulasan usulan awal kawasan pondok pucung
 

WadukJatiluhur

  • 1. Waduk Jatiluhur Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (±9 km dari pusat Kota Purwakarta).Bendungan Jatiluhur adalah bendungan terbesar di Indonesia. Bendungan itu dinamakan oleh pemerintah Waduk Ir. H. Juanda, dengan panorama danau yang luasnya 8.300 ha. Bendungan ini mulai dibangun sejak tahun 1957 oleh kontraktor asal Perancis, dengan potensi air yang tersedia sebesar 12,9 miliar m3 / tahun dan merupakan waduk serbaguna pertama di Indonesia. Di dalam Waduk Jatiluhur, terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun, dikelola oleh Perum Jasa Tirta II. Selain dari itu Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II. Selain berfungsi sebagai PLTA dengan sistem limpasan terbesar di dunia, kawasan Jatiluhur memiliki banyak fasilitas rekreasi yang memadai, seperi hotel dan bungalow, bar dan restaurant, lapangan tenis, bilyard, perkemahan, kolam renang dengan water slide, ruang pertemuan, sarana rekreasi dan olahraga air, playground dan fasilitas lainnya. Sarana olahraga dan rekreasi air misalnya mendayung, selancar angin, kapal pesiar, ski air, boating dan lainnya. Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing penuh ketenangan sambil menikmati ikan bakar. Dikawasan ini pula kita dapat melihat Stasiun Satelit Bumi yang dikelola oleh PT. Indosat Tbk. (±7 km dari pusat Kota Purwakarta), sebagai alat komunikasi internasional. Jenis layanan yang disediakan antara lain international toll free service (ITFS), Indosat Calling Card (ICC), international direct dan lainnya. Waduk Jatiluhur dapat dikunjungi melalui Jalan Tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung- Cileunyi), keluar di Gerbang Tol Jatiluhur. Bendungan Jatiluhur
  • 2. Waduk Jatiluhur Bendungan Jatiluhur dilihat dari Jembatan Oranye di bawah bendungan Waduk Saguling Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa 6°50′LU 107°25′BT "Saguling" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lain dari Saguling, lihat Saguling (disambiguasi). Waduk Saguling adalah waduk buatan yang terletak di Kabupaten Bandung Barat pada ketinggian 643 m di atas permukaan laut.[1] Waduk ini merupakan salah satu dari tiga waduk
  • 3. yang membendung aliran Sungai Citarum yang merupakan sungai terbesar di Jawa Barat. Dua waduk lainnya adalah Waduk Jatiluhur dan Waduk Cirata. Semula, Waduk Saguling direncanakan hanya untuk keperluan menghasilkan tenaga listrik. Pada tahap pertama pembangkit tenaga listrik yang dipasang berkapasitas 700 MW, tetapi bila di kemudian hari ada peningkatan kebutuhan listrik pembangkit dapat ditingkatkan hingga mencapai 1.400 MW. Badan yang bertanggungjawab dalam pembangunannya adalah Proyek Induk Pembangkit Hidro (PIKITDRO) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), Depatemen Pertambangan dan Energi (sekarang menjadi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Selanjutnya, dengan mempertimbangkan permasalahan lingkungan di daerah itu, Saguling ditata-ulang sebagai bendungan multiguna, termasuk untuk kegunaan pengembangan lain seperti perikanan, agri-akuakultur, pariwisata, dan lain-lain. Sekarang, waduk ini juga digunakan untuk kebutuhan lokal seperti mandi, mencuci, bahkan untuk membuang kotoran. Hal ini membuat Waduk Saguling kondisinya lebih mengkhawatirkan ketimbang Waduk Cirata dan Waduk Jatiluhur yang sudah dibangun lebih dahulu. Hal tersebut terjadi karena sebagai pintu pertama Sungai Citarum, di Saguling inilah semua kotoran "disaring" untuk pertama kali sebelum kemudian disaring kembali oleh Waduk Cirata dan terakhir oleh Waduk Jatiluhur.[2] Daerah di sekitar Waduk Saguling berupa perbukitan, dengan banyak sumber air yang berkontribusi pada waduk. Hal tersebut membuat bentuk Waduk Saguling sangat tidak beraturan dengan banyak teluk. Daerah waduk ini asalnya adalah berupa daerah pertanian. Daerah perikanan dari waduk berhadapan dengan tekanan kuat dari populasi penduduk. Hal tersebut terjadi karena 50% dari populasi terdiri dari petani dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Peningkatan populasi petani tersebut mengakibatkan berkurangnya lahan yang dapat diolah sehingga memaksa mereka mengembangkan lahan pertanian mereka dengan melakukan pembabatan hutan. Sebagai konsekuensinya, muncul masalah banjir dan longsor di musim hujan. Institut Ekologi di Bandung telah mempelajari hal ini sejak tahun 1978, terutama tentang kondisi dasar daerah ini dan pemantauan serta pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan standar hidup penduduk. Bendungan Saguling  Salah satu pemandangan waduk Saguling di Sukatani, Cililin.
  • 4. Sungai Musi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Artikel atau bagian dari artikel ini menggunakan gaya bahasa naratif yang tidak sesuai dengan Wikipedia sehingga menurunkan kualitas artikel ini. Bantulah Wikipedia memperbaikinya. Setelah dirapikan, tolong hapus pesan ini. Sungai Musi dengan Jembatan Ampera sebagai latar belakang Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat. Geografi Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang. Mata airnya bersumber di daerah Kepahiang, Bengkulu. Sungai Musi disebut juga Batanghari Sembilan yang berarti sembilan sungai besar, pengertian sembilan sungai besar adalah Sungai Musi beserta delapan sungai besar yang bermuara di sungai Musi. Adapun delapan sungai tersebut adalah : 1. Sungai Komering 2. Sungai Rawas 3. Sungai Leko 4. Sungai Lakitan 5. Sungai Kelingi 6. Sungai Lematang 7. Sungai Semangus
  • 5. 8. Sungai Ogan Lahan seluas 3 juta ha di daerah aliran sungai (DAS) Musi dianggap kritis akibat maraknya penebangan liar. Kondisi ini dapat memicu banjir bandang dan tanah longsor. Obyek wisata di tepi Sungai Musi  Jembatan Ampera  Benteng Kuto Besak  Restoran terapung Riverside  Restoran terapung Warung Legenda  Rumah Rakit  Pulau Kemaro  Bagus Kuning  Sungai Gerong  Pasar 16  Kampung Kapitan  Kampung Arab