SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
GAS MULIA
Kelompok 5 :
1. Fatihul Asror
2. Moh. Iklilul Ilmi
3. Indra Nur Hidayat
4. Ahmad Hafidz Alfiansyah
Kelas : XII IPA 1
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel
periodik. Unsur-unsur gas mulia adalah helium (He), neon
(Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Gas
mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon diperoleh
dari rongga batuan uranium. Helium selain diperoleh dari
udara bebas juga dapat diperoleh dari pemisahan gas alam.
Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat
sukar bereaksi). Gas mulia merupakan golongan unsur yang
paling stabil. Hal ini ditunjukan oleh keberadaannya di alam
adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Dalam tabel periodik,
gas mulia berada di kolom paling kanan.
SIFAT UMUM UNSUR GAS MULIA
1. Sedikit terdapat di atmosfer
2. Diperoleh dengan mencairkan udara
3. Tidak berwarna
4. Tidak berbau
5. Tidak berasa
6. He dan Ne tidak larut dalam air
7. Ar, Kr, dan Xe sedikit larut dalam air
UNSUR – UNSUR GAS MULIA
HELIUM (He)
Helium (He) : salah satu gas mulia yang tidak
mudah terbakar, sulit bereaksi (inert), tidak
berwarna, tidak berbau, monatomik, dan
merupakan unsur pertama pada seri gas mulia
dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2.
digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium
yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti
nitrogen untuk membuat udara bantuan untuk
penyelaman di dasar laut. Memiliki konfigurasi
elektron 1s2.
NEON (Ne)
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
Memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk
kelompok gas mulia yang Tak berwarna dan lembam (inert).
Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di
tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat
ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan
Pembuatan tanda . Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 /
[He] 2s2 2p6.
ARGON (Ar)
adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia
ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari
atmosfer bumi . Argon digunakan dalam
pembuatan pesawat terbang atau roket dalam las
titanium. Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 / [Ne] 3s2 3p6.
KRIPTON (Kr)
adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36.
Digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah, untuk lampu mercusuar, dan
laser untuk perawatan retina. Memiliki konfigurasi
elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 / [Ar] 4s2
3d10 4p6.
XENON (Xe)
adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54
dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak
berwarna, tak berbau dan tidak ada rasanya.
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan.. Xenon
dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan lampu
berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang
dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel
sub-atom. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6. /
[Kr] 5s2 4d10 5p6
RADON (Rn)
adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86,
jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 8,
mempunyai Massa atom (222) g/mol. Mempunya
konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10
4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 / [Xe] 6s2 5d10
6p6.
Sifat Fisika Gas Mulia
Gas Mulia Nomor Atom Titik Leleh
(˚C)
Titik Didih
(˚C)
Energi
Ionisasi
(kJ/mol)
Jari-jari
Atom
(Angstrom)
He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50
Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65
Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95
Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10
Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30
Rn 86 -71 -62 1040 1,45
Dari tabel tersebut dapat dilihat jari – jari
atom yang kecil (dalam satu golongan,
semakin keatas semakin kecil)
mempunyai energi ionisasi besar artinya
elektronnya sangat sukar dilepaskan,
elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti
atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas
mulia sangat sukar untuk bereaksi.
Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat
stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas
mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan
kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi
elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns2 np6.
Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang
stabil, sebab semua elektron pada kulitnya sudah
berpasangan. Oleh sebab itu, tidak memungkinkan
terbentuknya ikatan kovalen dengan atom lain. Energi
ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar
menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa
secara ionik.
Unsur, Nomor Atom dan
Konfigurasi elektron
UNSUR NOMOR ATOM KONFIGURASI ELEKTRON
He 2 1s2
Ne 10 [He] 2s2 2p6
Ar 18 [Ne] 3s2 3p6
Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6
Xe 34 [Kr] 5s2 4d10 5p6
Rn 86 [Xe] 6s2 5d10 6p6
Sifat kimia unsur golongan
gas mulia
Sesuai jari-jari atom, kereaktifan gas mulia
bertambah besar. Hal ini disebabkan daya tarik
inti terhadap elektron semakin berkurang.
Sehingga elektron terluar semakin mudah
ditarik oleh atom lain. Walaupun demikian,
unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan
unsur yang sangat elektronegatif, seperti
fluorin dan oksigen.
Pembentukkan Senyawa pada
Gas Mulia
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin
bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian
seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil
membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia
dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:
PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki
harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini
mendekati harga energi ionisasi
unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya
Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan
ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai
dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka
gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat
bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba
melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon
dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung
dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2,
XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan
senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan
F2 dan menghasilkan RnF2..
Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum
dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya
yang sangat besar.
KEISTIMEWAAN GAS MULIA
1. Memiliki Konfigurasi Elektron yang stabil
2. Memiliki elektron terluar sebanyak 8 (Oktet) kecuali
Helium yg stabil dengan 2 elektron (Duplet).
4. Sangat sukar membentuk senyawa, sukar bereaksi.
5. Satu-satunya kelompok gas yang partikelnya atom
tunggal, bukan molekul.
6. Dibandingkan dengan unsur-unsur yang seperiode, gas
mulia memiliki energi ionisasi paling besar (Sukar
melepas
elektron).
7. Keelektronegativan nol
(Tidak mempunyai kecenderungan menangkap
elektron)
Pengolahan Gas Mulia
a. Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas
helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga
pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan
sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah
dari gas alam.
b. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan
xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen
dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi
udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk
udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak
gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C)
tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C).
Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses
pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen,
kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang
terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen,
dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon
dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang
mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul
dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak
terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C)
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di
dasar kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu
sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan
terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali
Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop
radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari
peluruhan radio aktif atom radium. Unsur radon (Rn)
yang merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan
memancarkan sinar alfa (helium)
PEMANFAATAN GAS MULIA
1. Helium
• Sebagai pengisi Balon udara karena
helium merupakan zat yang ringan dan
tidak mudah terbakar. Pada awalnya
pengisi balon udara adalah Hidrogen.
Walaupun sama-sama ringan ternyata
Hidrogen sangat mudah terbakar.
• Sebagai campuran oksigen dalam
tabung penyelam karena dalam
tekanan tinggi helium tidak larut dalam
darah. Bila menggunakan udara biasa
yang mengandung Nitrogen maka saat
menyelam tekanan menjadi tinggi dan
Nitrogen menjadi larut dalam darah.
Saat penyelam kembali ke permukaan
tekanan menjadi lebih rendah
menyebabkan kelarutan Nitrogen
dalam darah berkurang dan keluar dari
dalam darah. Hal ini menyebabkan rasa
nyeri yang hebat dan berbahaya.
2. Neon
• Neon biasanya digunakan untuk
mengisi lampu neon.
• Neon dapat digunakan untuk
berbagai macam hal seperti
indikator tegangan tinggi, zat
pendingin, penangkal petir, dan
mengisi tabung televisi.
• Neon cair merupakan zat
pendingin pada refrigenerator
untuk temperatur rendah.
• Neon juga dapat digunakan untuk
memberi tanda pada pesawat
terbang karena sinarnya dapat
menembus kabut.
3. Argon
• Argon dapat digunakan
dalam las titanium dan
stainless steel.
• Argon juga digunakan
sebagai pengisi bola
lampu pijar karena
dalam suhu tinggi Argon
tidak bereaksi dengan
kawat lampu/wolfram
sehingga kawat lampu
tidak cepat putus.
4. Kripton
• Kripton bersama argon
digunakan sebagai
pengisi lampu fluoresen
bertekanan rendah.
• Krypton juga digunakan
dalam lampu kilat untuk
fotografi kecepatan
tinggi.
5. Xenon
• Xenon dapat digunakan
dalam pembuatan lampu
pijar untuk bakterisida
(pembunuh bakteri).
• Xenon juga digunakan
dalam pembuatan tabung
elektron.
6. Radon
Radon dapat
digunakan dalam
terapi kanker karena
bersifat radioaktif.
Radon juga dapat
berperan sebagai
sistem peringatan
gempa, Karena bila
lepengn bumi bergerak
kadar radon akan
berubah sehingga bias
diketahui bila adanya
gempa dari perubahan
kadar radon.

Contenu connexe

Tendances

Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaAditya Brahmanto
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Khoirul Anas
 
PPT Kimia unsur (Gas Mulia)
PPT Kimia unsur (Gas Mulia)PPT Kimia unsur (Gas Mulia)
PPT Kimia unsur (Gas Mulia)Jeny Safitri
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logamHabibur Rohman
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurputrisagut
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATNesha Mutiara
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholDhiarrafii Bintang Matahari
 
Rumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tigaRumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tigaAmir Muwahid
 
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII A
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII AKimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII A
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII AAditya Hidayatullah
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaUNESA
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Wira Permana
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinRo Ana
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkkUNIMUS
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Anne Riyanti
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahOlivia Tifani
 

Tendances (20)

Proses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas muliaProses pembuatan gas mulia
Proses pembuatan gas mulia
 
Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4Kimia ppt unsur transisi periode 4
Kimia ppt unsur transisi periode 4
 
PPT Kimia unsur (Gas Mulia)
PPT Kimia unsur (Gas Mulia)PPT Kimia unsur (Gas Mulia)
PPT Kimia unsur (Gas Mulia)
 
20 logam dan non logam
20 logam dan non logam20 logam dan non logam
20 logam dan non logam
 
kimia gas mulia ppt
 kimia gas mulia ppt kimia gas mulia ppt
kimia gas mulia ppt
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPATKIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
KIMIA UNSUR : LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Rumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tigaRumus rumus cepat dimensi tiga
Rumus rumus cepat dimensi tiga
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
 
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII A
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII AKimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII A
Kimia Unsur : Gas Mulia - Golongan VIII A
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
PPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas muliaPPT Kimia: Gas mulia
PPT Kimia: Gas mulia
 
Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4Unsur Transisi Periode 4
Unsur Transisi Periode 4
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif Astatin
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
 

Similaire à GAS MULIA

Similaire à GAS MULIA (20)

Ppt gas mulia
Ppt gas muliaPpt gas mulia
Ppt gas mulia
 
Unsur gas mulia
Unsur gas muliaUnsur gas mulia
Unsur gas mulia
 
Gas mulia
Gas muliaGas mulia
Gas mulia
 
Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7
 
GAS MULIA
GAS MULIAGAS MULIA
GAS MULIA
 
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA [Kelompok 5 XII MIPA 6]
 
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsurUnsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
Unsur unsur utama dalam sistem periodik unsur
 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
 
Presentation kimia unsur 12.pptx
Presentation kimia unsur 12.pptxPresentation kimia unsur 12.pptx
Presentation kimia unsur 12.pptx
 
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 5 XII MIPA 6]
 
Gasmulia kelompo k1 xiimipa6
Gasmulia kelompo k1 xiimipa6Gasmulia kelompo k1 xiimipa6
Gasmulia kelompo k1 xiimipa6
 
Gas Mulia
Gas MuliaGas Mulia
Gas Mulia
 
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
GAS MULIA - [Kelompok 1 XII MIPA 6]
 
Gas mulia
Gas mulia Gas mulia
Gas mulia
 
Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2
 
Gas mulia KIMIA KELAS !2
Gas mulia KIMIA KELAS !2Gas mulia KIMIA KELAS !2
Gas mulia KIMIA KELAS !2
 
animated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptxanimated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptx
 
Gas mulia kelas 12
Gas mulia kelas 12Gas mulia kelas 12
Gas mulia kelas 12
 
Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)Tugas kima (gas mulia)
Tugas kima (gas mulia)
 

Dernier

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Dernier (20)

Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

GAS MULIA

  • 1. GAS MULIA Kelompok 5 : 1. Fatihul Asror 2. Moh. Iklilul Ilmi 3. Indra Nur Hidayat 4. Ahmad Hafidz Alfiansyah Kelas : XII IPA 1
  • 2. Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Unsur-unsur gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon diperoleh dari rongga batuan uranium. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat diperoleh dari pemisahan gas alam. Disebut mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Hal ini ditunjukan oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Dalam tabel periodik, gas mulia berada di kolom paling kanan.
  • 3. SIFAT UMUM UNSUR GAS MULIA 1. Sedikit terdapat di atmosfer 2. Diperoleh dengan mencairkan udara 3. Tidak berwarna 4. Tidak berbau 5. Tidak berasa 6. He dan Ne tidak larut dalam air 7. Ar, Kr, dan Xe sedikit larut dalam air
  • 4. UNSUR – UNSUR GAS MULIA
  • 5. HELIUM (He) Helium (He) : salah satu gas mulia yang tidak mudah terbakar, sulit bereaksi (inert), tidak berwarna, tidak berbau, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. digunakan sebagai pengisi balon udara. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk membuat udara bantuan untuk penyelaman di dasar laut. Memiliki konfigurasi elektron 1s2.
  • 6. NEON (Ne) Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang Memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia yang Tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama dipergunakan sebagai bahan Pembuatan tanda . Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 / [He] 2s2 2p6.
  • 7. ARGON (Ar) adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi . Argon digunakan dalam pembuatan pesawat terbang atau roket dalam las titanium. Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 / [Ne] 3s2 3p6.
  • 8. KRIPTON (Kr) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan nomor atom 36. Digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah, untuk lampu mercusuar, dan laser untuk perawatan retina. Memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 / [Ar] 4s2 3d10 4p6.
  • 9. XENON (Xe) adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif 131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada rasanya. Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan.. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-atom. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6. / [Kr] 5s2 4d10 5p6
  • 10. RADON (Rn) adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86, jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 8, mempunyai Massa atom (222) g/mol. Mempunya konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p6 6s2 4f14 5d10 6p6 / [Xe] 6s2 5d10 6p6.
  • 11. Sifat Fisika Gas Mulia Gas Mulia Nomor Atom Titik Leleh (˚C) Titik Didih (˚C) Energi Ionisasi (kJ/mol) Jari-jari Atom (Angstrom) He 2 -272,2 -268,9 2738 0,50 Ne 10 -248,7 -245,9 2088 0,65 Ar 18 -189,2 -185,7 1520 0,95 Kr 36 -156,6 -152,3 1356 1,10 Xe 54 -111,9 -107,1 1170 1,30 Rn 86 -71 -62 1040 1,45
  • 12. Dari tabel tersebut dapat dilihat jari – jari atom yang kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi.
  • 13. Adapula hal penting yang menyebabkan gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada kulitnya sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak memungkinkan terbentuknya ikatan kovalen dengan atom lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia sukar menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.
  • 14. Unsur, Nomor Atom dan Konfigurasi elektron UNSUR NOMOR ATOM KONFIGURASI ELEKTRON He 2 1s2 Ne 10 [He] 2s2 2p6 Ar 18 [Ne] 3s2 3p6 Kr 36 [Ar] 4s2 3d10 4p6 Xe 34 [Kr] 5s2 4d10 5p6 Rn 86 [Xe] 6s2 5d10 6p6
  • 15. Sifat kimia unsur golongan gas mulia Sesuai jari-jari atom, kereaktifan gas mulia bertambah besar. Hal ini disebabkan daya tarik inti terhadap elektron semakin berkurang. Sehingga elektron terluar semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun demikian, unsur gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif, seperti fluorin dan oksigen.
  • 16. Pembentukkan Senyawa pada Gas Mulia Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6. Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi: PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)- PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.
  • 17. Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi: Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)- Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6. Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2.. Senyawa gas mulia He dan Ne sampai saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat besar.
  • 18. KEISTIMEWAAN GAS MULIA 1. Memiliki Konfigurasi Elektron yang stabil 2. Memiliki elektron terluar sebanyak 8 (Oktet) kecuali Helium yg stabil dengan 2 elektron (Duplet). 4. Sangat sukar membentuk senyawa, sukar bereaksi. 5. Satu-satunya kelompok gas yang partikelnya atom tunggal, bukan molekul. 6. Dibandingkan dengan unsur-unsur yang seperiode, gas mulia memiliki energi ionisasi paling besar (Sukar melepas elektron). 7. Keelektronegativan nol (Tidak mempunyai kecenderungan menangkap elektron)
  • 19. Pengolahan Gas Mulia a. Gas Helium Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam. b. Gas Argon, Neon, Kripton, dan Xenon Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair. Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C).
  • 20. Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair). Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah. Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom radium. Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan memancarkan sinar alfa (helium)
  • 22. 1. Helium • Sebagai pengisi Balon udara karena helium merupakan zat yang ringan dan tidak mudah terbakar. Pada awalnya pengisi balon udara adalah Hidrogen. Walaupun sama-sama ringan ternyata Hidrogen sangat mudah terbakar. • Sebagai campuran oksigen dalam tabung penyelam karena dalam tekanan tinggi helium tidak larut dalam darah. Bila menggunakan udara biasa yang mengandung Nitrogen maka saat menyelam tekanan menjadi tinggi dan Nitrogen menjadi larut dalam darah. Saat penyelam kembali ke permukaan tekanan menjadi lebih rendah menyebabkan kelarutan Nitrogen dalam darah berkurang dan keluar dari dalam darah. Hal ini menyebabkan rasa nyeri yang hebat dan berbahaya. 2. Neon • Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. • Neon dapat digunakan untuk berbagai macam hal seperti indikator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi. • Neon cair merupakan zat pendingin pada refrigenerator untuk temperatur rendah. • Neon juga dapat digunakan untuk memberi tanda pada pesawat terbang karena sinarnya dapat menembus kabut.
  • 23. 3. Argon • Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. • Argon juga digunakan sebagai pengisi bola lampu pijar karena dalam suhu tinggi Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu/wolfram sehingga kawat lampu tidak cepat putus. 4. Kripton • Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. • Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
  • 24. 5. Xenon • Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu pijar untuk bakterisida (pembunuh bakteri). • Xenon juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron. 6. Radon Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.