SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
Sumber:
Undang -undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
    Keuangan Negara
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelola Barang Milik Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
Definisi Aset
Aset                      Lancar               Klasifikasi Aset

             Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika
             diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki
             untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas)
             bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang tidak dapat
             dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan
             sebagai aset nonlancar.

             Sedangkan aset nonlancar mencakup aset yang bersifat
             jangka panjang, dan aset tak berwujud yang digunakan
Non Lancar   baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan
             pemerintah daerah atau yang digunakan masyarakat
             umum.

             Tidak termasuk : aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam
             operasi pemerintah serta aset yang tidak dinilai seperti sungai,
             laut dll.
Persediaan
adalah aset lancar dalam      Definisi
bentuk barang atau
perlengkapan yang
dimaksudkan untuk             Pengakuan
mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan
barang-barang yang            Pengukuran
dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada       Pengungkapan
masyarakat.
1. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat
   ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah
   dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
   dengan andal.
2. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak
   kepemilikannya      dan/atau    kepenguasaannya
   berpindah.
3. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
   berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock
   opname).
4. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang
   dimiliki proyek kontruksi dalam pengerjaan, tidak
   dimasukkan sebagai persediaan.
Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan apabila dibeli
dengan harga pembelian; biaya standar apabila diperoleh
dengan memperoduksi sendiri dan nilai wajar apabila
diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
                                                      Harga pembelian + biaya pengangkutan +
                    Persediaan diperoleh dengan
  Biaya Perolehan                                 =    biaya penanganan - potongan harga -
                    harga pembelian Terakhir
                                                                      rabat

                    Persediaan diperoleh dengan
   Biaya Standar                                  =    Biaya langsung + biaya tidak langsung
                    memproduksi sendiri

                    Persediaan diperoleh dengan
    Nilai Wajar     cara lain, misalnya           =         Nilai tukar aset secara wajar
                    donasi/rampasan
1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran
   persediaan;
2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau
   perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat,
   barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi,
   barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
   masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang
   dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
3. Kondisi persediaan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
   Keuangan; dan
4. Hal-hal lain yang perlu diungkapkan berkaitan dengan persediaan,
   misalnya persediaan yang diperoleh melalui hibah atau rampasan.
Permendagri Nomor 13 tahun 2006   Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun
tentang Pedoman Pengelolaan       2005 tentang Standar Akuntansi
Keuangan Daerah:                  Pemerintahan:
Persediaan alat tulis kantor;     Barang konsumsi;
Persediaan alat listrik;          Amunisi;
Persediaan material/bahan;        Bahan untuk pemeliharaan;
Persediaan benda pos;             Suku cadang;
Persediaan bahan bakar; dan       Persediaan untuk tujuan strategis/
Persediaan bahan makanan pokok.   berjaga-jaga;
                                  Materai atau leges;
                                  Bahan baku ;
                                  Barang dalam proses/setengah jadi;
                                  Tanah/bangunan untuk dijual atau
                                  diserahkan kepada masyarakat;
                                  Hewan dan tanaman, untuk dijual atau
                                  diserahkan kepada masyarakat;
Pada tanggal 14 Februari 20X0 Dinas Pariwisata Pemerintah Kota X membeli barang
pakai habis kantor berupa ATK sebesar Rp.950.000


Jurnalnya:

Belanja ATK            950.000
 Kas di bend. Pengeluaran      950.000
Pada tanggal 31 Desember 20x0 Pemda XYZ melakukan
inventarisasi fisik atas persediaan ATK yang dimiliki
berupa kertas sebanyak 100 rim. Kertas tersebut terdiri
dari :
70 rim dari pembelian tanggal 1 Juni 20x0 dengan harga
 @ Rp25.000,00
30 rim dari pembelian tanggal 1 Desember 20x0 dengan harga @ Rp30.000,00
Jawaban:
Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan dalam neraca
sebesar Rp3.000.000 [100 X Rp30.000 (harga pembelian
terakhir)].
Jurnal untuk mencatat saldo akhir Persediaan:

31 Desember 20x0

   Persediaan                        3.000.000
      Cadangan Persediaan                     3.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2004 Pemerintah Daerah
membeli buku cetak 3.000 eksemplar dengan tujuan
untuk diserahkan kepada masyarakat dan 2.000
eksemplar untuk tujuan koleksi perpustakaan

Jawaban:
Penyajian perolehan buku dimaksud dalam neraca adalah
buku cetak 3.000 eksemplar disajikan sebagai Persediaan,
sedangkan buku cetak 2.000 eksemplar disajikan sebagai
Aset Tetap Lainnya.
•   Bupati Sumbawa sebagai pemegang kekuasaan
    pengelolaan barang milik daerah;
•   Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset
    selaku pengelola barang milik daerah selaku
    pembantu pengelola barang milik daerah;
•   Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku
    pengguna barang milik daerah;
•   Penyimpan dan Pengurus barang milik daerah; dan
•   Tim Pemeriksa Persediaan barang milik daerah.
Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan

Contenu connexe

Tendances

Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangAmanda Sabila
 
Modul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapModul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapSai Jawa Tengah
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)WADIYO .
 
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahSosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahRis Wandi
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanToyib Abdulloh
 
Pengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IVPengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IVrusdiman1
 
Sistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMNSistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMNTatang Suwandi
 
Simak Bmn 08
Simak Bmn 08Simak Bmn 08
Simak Bmn 08Mrirfan
 
Sistem informasi manajemen dan akuntansi bmn
Sistem informasi manajemen dan akuntansi bmnSistem informasi manajemen dan akuntansi bmn
Sistem informasi manajemen dan akuntansi bmnsoenarto soendjaja
 
Akuntansi " persediaan "
Akuntansi " persediaan "Akuntansi " persediaan "
Akuntansi " persediaan "Wirodat Az
 
Ppt persediaan power point
Ppt persediaan power pointPpt persediaan power point
Ppt persediaan power pointNawirMuddai
 
Konsep manajemen aset dan akuntansi aset tetap dalam
Konsep manajemen aset dan  akuntansi aset tetap dalamKonsep manajemen aset dan  akuntansi aset tetap dalam
Konsep manajemen aset dan akuntansi aset tetap dalambpkp
 
7000 pengurusan aset
7000 pengurusan aset7000 pengurusan aset
7000 pengurusan asetaimm reka
 
Manajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICS
Manajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICSManajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICS
Manajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICSKanaidi ken
 
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...Hendra Gunawan
 

Tendances (19)

Selisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagangSelisih persediaan barang dagang
Selisih persediaan barang dagang
 
Modul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetapModul penyusutan aset tetap
Modul penyusutan aset tetap
 
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
Menghitung harga pokok penjualan (hpp)
 
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik DaerahSosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
Sosialisasi penyusutan Barang Milik Daerah
 
Inventarisasi
InventarisasiInventarisasi
Inventarisasi
 
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi PemerintahanAkuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi penyusutan dalam Akuntansi Pemerintahan
 
Pengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IVPengantar Akuntansi - BAB IV
Pengantar Akuntansi - BAB IV
 
Sistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMNSistem Informasi Manajemen Akt BMN
Sistem Informasi Manajemen Akt BMN
 
Simak Bmn 08
Simak Bmn 08Simak Bmn 08
Simak Bmn 08
 
Sistem informasi manajemen dan akuntansi bmn
Sistem informasi manajemen dan akuntansi bmnSistem informasi manajemen dan akuntansi bmn
Sistem informasi manajemen dan akuntansi bmn
 
SIMAK BMN
SIMAK BMNSIMAK BMN
SIMAK BMN
 
Akuntansi " persediaan "
Akuntansi " persediaan "Akuntansi " persediaan "
Akuntansi " persediaan "
 
Ppt persediaan power point
Ppt persediaan power pointPpt persediaan power point
Ppt persediaan power point
 
Konsep manajemen aset dan akuntansi aset tetap dalam
Konsep manajemen aset dan  akuntansi aset tetap dalamKonsep manajemen aset dan  akuntansi aset tetap dalam
Konsep manajemen aset dan akuntansi aset tetap dalam
 
7000 pengurusan aset
7000 pengurusan aset7000 pengurusan aset
7000 pengurusan aset
 
Manajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICS
Manajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICSManajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICS
Manajemen Persediaan (INVENTORY), EOQ, FIFO & LIFO _Training LOGISTICS
 
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
Penilaian Kesesuaian Persediaan Bahan Habis Pakai Dalam Lingkup Standar Akunt...
 
Tatacara Pengurusan Inventori
Tatacara Pengurusan InventoriTatacara Pengurusan Inventori
Tatacara Pengurusan Inventori
 
Aplikasi simak bmn
Aplikasi simak bmnAplikasi simak bmn
Aplikasi simak bmn
 

Similaire à Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan

pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahyudi prihanto
 
Akuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptxAkuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptxputriirtup1
 
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfMateri 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfWawan Kurniadi
 
ppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptxppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptxlusisusrianti1
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik DaerahPeraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerahinfosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...Penataan Ruang
 
Pp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMNPp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMNbajelabulau
 
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahWinarto Winartoap
 
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014santoni toni
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAdi Jauhari
 
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptxMATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptxCahyaP2
 
Manajemen aset
Manajemen aset Manajemen aset
Manajemen aset 93220872
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanSujatmiko Wibowo
 
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahPengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahOswar Mungkasa
 
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013Ismed Nur
 
Materi-Rekon-Persediaan.pdf
Materi-Rekon-Persediaan.pdfMateri-Rekon-Persediaan.pdf
Materi-Rekon-Persediaan.pdffirdausbpkad
 
MATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptx
MATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptxMATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptx
MATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptxAndriSujarwo1
 
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris BarangAnalisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris BarangNova Oktaharfianto
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangDicky Setiawan
 

Similaire à Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan (20)

pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerahpengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
pengertian penatausahaan Barang Milik Daerah
 
Akuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptxAkuntansi Persediaan.pptx
Akuntansi Persediaan.pptx
 
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdfMateri 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
Materi 5 AKUNTANSI-PERSEDIAAN.pdf
 
ppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptxppt persediaan dan investasi.pptx
ppt persediaan dan investasi.pptx
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik DaerahPeraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah
 
SENSUS BMD.pptx
SENSUS BMD.pptxSENSUS BMD.pptx
SENSUS BMD.pptx
 
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/...
 
Pp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMNPp 27 2014 pengelolaan BMN
Pp 27 2014 pengelolaan BMN
 
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerahPp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
Pp 27 th 2014pengelolaan barang milik negara daerah
 
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
PERATURAN PEMERINTAH NO.27 TAHUN 2014
 
Akuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetapAkuntansi aset tetap
Akuntansi aset tetap
 
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptxMATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
MATERI BMD (barang milik daerah) (2).pptx
 
Manajemen aset
Manajemen aset Manajemen aset
Manajemen aset
 
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajibanAkuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
 
Pengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik DaerahPengelolaan Barang Milik Daerah
Pengelolaan Barang Milik Daerah
 
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
 
Materi-Rekon-Persediaan.pdf
Materi-Rekon-Persediaan.pdfMateri-Rekon-Persediaan.pdf
Materi-Rekon-Persediaan.pdf
 
MATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptx
MATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptxMATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptx
MATERI BIMTEK UNTUK DINKES aset bpkpd.pptx
 
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris BarangAnalisis Jabatan (Anjab)  Pengelola Inventaris Barang
Analisis Jabatan (Anjab) Pengelola Inventaris Barang
 
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barangContoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
Contoh jurnal-akuntansi-belanja-barang
 

Plus de WEST NUSA TENGGARA

Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahBuku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahWEST NUSA TENGGARA
 
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaTata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaWEST NUSA TENGGARA
 
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasianWEST NUSA TENGGARA
 
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuanWEST NUSA TENGGARA
 
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaanWEST NUSA TENGGARA
 
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teoriWEST NUSA TENGGARA
 
01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertianWEST NUSA TENGGARA
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02WEST NUSA TENGGARA
 
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71WEST NUSA TENGGARA
 

Plus de WEST NUSA TENGGARA (20)

Kewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdfKewenangan Pemerintah.pdf
Kewenangan Pemerintah.pdf
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
 
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdfBahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi Pendanaan.pdf
 
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT DaerahBuku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
Buku Pedoman Climate Budget Tagging CBT Daerah
 
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab SumbawaTata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Daerah Kab Sumbawa
 
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab SumbawaPerda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
 
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian05. manajemen umum bab v pengorganisasian
05. manajemen umum bab v pengorganisasian
 
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
04. manajemen umum bab iv penetapan tujuan
 
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
03. manajemen umum bab iii proses perencanaan
 
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori02. manajemen umum bab ii evolusi teori
02. manajemen umum bab ii evolusi teori
 
01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian01. manajemen umum bab i pengertian
01. manajemen umum bab i pengertian
 
Pidana Pajak Daerah
Pidana Pajak DaerahPidana Pajak Daerah
Pidana Pajak Daerah
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
 
Analisis Standar Belanja
Analisis Standar BelanjaAnalisis Standar Belanja
Analisis Standar Belanja
 
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
Sap pp71 sesi 4 perbedaan psap 08,09,10,11
 
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
Sap pp71 sesi 5 materi psap 12
 
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
Sap pp71 sesi 3 perbedaan psap 03, 04, 05, 06, 07
 
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
Sap pp71 sesi 2 perbedaan kk, psap 01, psap 02
 
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
Sap pp71 sesi 1 gambaran umum pp 71
 
Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010Pp 71 tahun_2010
Pp 71 tahun_2010
 

Kebijakan akuntansi pemerintahan persediaan

  • 1. Sumber: Undang -undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang-undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelola Barang Milik Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
  • 3. Aset Lancar Klasifikasi Aset Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang tidak dapat dimasukkan dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset nonlancar. Sedangkan aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang, dan aset tak berwujud yang digunakan Non Lancar baik langsung maupun tidak langsung untuk kegiatan pemerintah daerah atau yang digunakan masyarakat umum. Tidak termasuk : aset yang dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah serta aset yang tidak dinilai seperti sungai, laut dll.
  • 4. Persediaan adalah aset lancar dalam Definisi bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk Pengakuan mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yang Pengukuran dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada Pengungkapan masyarakat.
  • 5. 1. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah daerah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. 2. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. 3. Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik (stock opname). 4. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek kontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan.
  • 6. Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan apabila dibeli dengan harga pembelian; biaya standar apabila diperoleh dengan memperoduksi sendiri dan nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan. Harga pembelian + biaya pengangkutan + Persediaan diperoleh dengan Biaya Perolehan = biaya penanganan - potongan harga - harga pembelian Terakhir rabat Persediaan diperoleh dengan Biaya Standar = Biaya langsung + biaya tidak langsung memproduksi sendiri Persediaan diperoleh dengan Nilai Wajar cara lain, misalnya = Nilai tukar aset secara wajar donasi/rampasan
  • 7. 1. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan; 2. Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; 3. Kondisi persediaan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan; dan 4. Hal-hal lain yang perlu diungkapkan berkaitan dengan persediaan, misalnya persediaan yang diperoleh melalui hibah atau rampasan.
  • 8. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun tentang Pedoman Pengelolaan 2005 tentang Standar Akuntansi Keuangan Daerah: Pemerintahan: Persediaan alat tulis kantor; Barang konsumsi; Persediaan alat listrik; Amunisi; Persediaan material/bahan; Bahan untuk pemeliharaan; Persediaan benda pos; Suku cadang; Persediaan bahan bakar; dan Persediaan untuk tujuan strategis/ Persediaan bahan makanan pokok. berjaga-jaga; Materai atau leges; Bahan baku ; Barang dalam proses/setengah jadi; Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat; Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
  • 9. Pada tanggal 14 Februari 20X0 Dinas Pariwisata Pemerintah Kota X membeli barang pakai habis kantor berupa ATK sebesar Rp.950.000 Jurnalnya: Belanja ATK 950.000 Kas di bend. Pengeluaran 950.000
  • 10. Pada tanggal 31 Desember 20x0 Pemda XYZ melakukan inventarisasi fisik atas persediaan ATK yang dimiliki berupa kertas sebanyak 100 rim. Kertas tersebut terdiri dari : 70 rim dari pembelian tanggal 1 Juni 20x0 dengan harga @ Rp25.000,00 30 rim dari pembelian tanggal 1 Desember 20x0 dengan harga @ Rp30.000,00
  • 11. Jawaban: Nilai persediaan tersebut akan dicantumkan dalam neraca sebesar Rp3.000.000 [100 X Rp30.000 (harga pembelian terakhir)]. Jurnal untuk mencatat saldo akhir Persediaan: 31 Desember 20x0 Persediaan 3.000.000 Cadangan Persediaan 3.000.000
  • 12. Pada tanggal 31 Desember 2004 Pemerintah Daerah membeli buku cetak 3.000 eksemplar dengan tujuan untuk diserahkan kepada masyarakat dan 2.000 eksemplar untuk tujuan koleksi perpustakaan Jawaban: Penyajian perolehan buku dimaksud dalam neraca adalah buku cetak 3.000 eksemplar disajikan sebagai Persediaan, sedangkan buku cetak 2.000 eksemplar disajikan sebagai Aset Tetap Lainnya.
  • 13.
  • 14.
  • 15. Bupati Sumbawa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah; • Kepala Dinas Pendapatan, Keuangan dan Aset selaku pengelola barang milik daerah selaku pembantu pengelola barang milik daerah; • Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna barang milik daerah; • Penyimpan dan Pengurus barang milik daerah; dan • Tim Pemeriksa Persediaan barang milik daerah.