10. METODE PENYELESAIAN
1. Mengubah bentuk pertidaksamaan ke dalam bentuk baku,
yaitu dengan mengubah ruas kanan pertidaksamaan
menjadi sama dengan nol
2. Menentukan nilai pembuat nol pembilang dan penyebut
3. Meletakkan nilai pembuat nol pada garis bilangan
4. Mensubstitusikan sembarang bilangan pada
pertidaksamaan sebgai nilai uji untuk menentukan tanda
interval, yaitu tanda (+) untuk nilai pertidaksamaan yang
lebih dari nol (>0) dan tanda (-) untuk nilai
pertidaksamaan yang kurang dari nol (<0)
5. Interval yang memiliki tanda dengan nilai sesuai dengan
tanda pertidaksamaan merupakan himpunan
penyelesaian yang dicari
14. • Kita dapat menyelesaikan soal
pertidaksamaan pecahan dengan
menggunakan metode tersebut dan dapat
menggunakan syaratnya
KESIMPULAN
15.
16. PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL
KONSEP ATAU PENGERTIAN
PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL ADALAH
Pertidaksamaan yang memuat bentuk
akar sebagai pertidaksamaan irasional.
Hal ini dikarenakan variabel yang akan
ditentukan penyelesaianya terdapat
dalam tanda akar
18. 1. Mengubah pertidaksamaan dalam bentuk
umum
2. Menghilangkan tanda akar dengan
mengkuadratkan kedua ruas
3. Menetapkab syarat bagi fungsi yang berada di
bawah tanda akar harus selalu lebih dari atau
sama dengan nol (f(x)≥0 dan g(x) ≥ 0)
4. Himpunan penyelesaiannya merupakan irisan
dari penyelesaian utama dan syarat- syaratnya
METODE PENYELESAIKAN
21. KESIMPULAN
• Kita dapat menyelesaikan soal dengan cara
seperti yang ada di metode penyelesaian dan
kita juga harus memakai syarat akar hanya
dipakai jika angka tersebut terdapat di dalam
akar . Syaratnya adalah ≥ 0
22.
23. PERTIDAKSAMAAN HARGA MUTLAK
KONSEP ATAU PENGERTIAN
Pertidaksamaan pecahan adalah
Pertidaksamaan yang variabel mengandung atau
dalam tanda nilai mutlak
f(x) = │x│= -x , untuk nilai x<0
x, untuk nilai ≥ 0
Dengan x
anggota
bilangan real
24. • │f(x)│< a
• │f(x)│> a
• │f(x)│≥ a
• │f(x)│≤ 0
BENTUK
UMUM
25. METODE PENYELESAIAN
• Dalam menyelesaikan pertidaksamaan harga
mutlak, kamu dapat menggunkan sifat-sifat
harga mutlak sebagai berikut:
Untuk X , a € R, dan a ≥ 0 berlaku
1. │x│< a ekuivalen dengan – a <x< a
2. │x│≤ a ekuivalen dengan –a ≤x≤a
3. │x│ > a ekuivalen dengan x<-a atau x> a
4. │x│ ≥ a ekuivalen dengan x≤ -a atau x≥a
5. │x│ = │x│² = x²
6. │f(x)│ < │g(x)│ ekuivalen f²(x) < g²(x)
7. │f(x)│ >│g(x)│ ekuivalen dengan f²(x) > g²(x)