SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
PENGAMBILAN KEPUTUSAN EFEKTIF
BERDASARKAN PEMECAHAN AKAR
MASALAH YANG EFEKTIF
Mohamad Soleh S.Psi., MM., CHT., CNLP
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Fakta menunjukkan bahwa kelancaran operasional suatu perusahaan
sangat ditentukan oleh kemampuan para manajernya dalam mengambil
keputusan yang tepat ketika memecahkan masalah.
Keberhasilan memikul tanggung jawab seorang manajer sering diukur
melalui kemampuannya dalam menangani masalah secara cepat dan
efektif. Citra seorang manajer akan meningkat jika keputusan yang diambil
bermutu.
2
“KEPUTUSAN EFEKTIF TIDAK BERARTI HANYA
MEMECAHKAN MASALAH DENGAN CEPAT”
Seringkali kita terjebak oleh situasi yang sulit, dan harus mengambil
keputusan penting. Kita perlu mempertimbangkan peluang-peluang yang ada
serta sekaligus menganalisis kemungkinan ancaman yang akan timbul di
masa yang akan datang, sehingga keputusan yang dihasilkan mampu
mengatasi masalah yang sekarang tanpa menimbulkan masalah potensial di
masa yang akan datang.
Namun disisi lain, banyak kisah yang menunjukkan bahwa sebenarnya
dalam mengambil keputusan akan lebih efektif bila dilakukan pemecahan
terhadap akar masalah itu sendiri. Atau bahkan dari perspektif yang
berbeda. Untuk membuktikan hal ini, penulis menjabarkan beberapa kisah
sebagai berikut :
1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong,
yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang.
Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan
bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong.
Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke
bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun
yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu
kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan
kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah
tersebut.
Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin
sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang
untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan
memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong.
Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang
dikeluarkan pun tidak sedikit.
3
Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan
pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit,
tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin
listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya
ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada
kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup
kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun
terbuat dari bahan kertas yang ringan.
2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka
menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol,
karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk
memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade
dan 12 juta dolar.
Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada
keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai
permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di
bawah
titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.
Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ? Mereka menggunakan pensil!.
3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya.
Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama
seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang
sejumlah pakar untuk men-solve.
Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan
bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang.
4
Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan
asumsi, semakin cepat orang terlayani.
Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain
pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu".
Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di
depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan
"menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".
Nah, berpijak dari kisah dan pernyataan diatas, maka rumusan
masalah yang kami fokuskan adalah pada beberapa hal.
b. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana seorang Manajer dapat mengambil keputusan seara
efektif dengan memecahkan masalah secara cepat dan tepat ?
2. Bagaimana cara yang efektif dalam pemecahan masalah dalam
manajemen di perusahaan?
c. Tujuan Penulisan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1. Menelusuri tehnik pengambilan keputusan yang efektif
berdasarkan penggalian akar masalah, dan penanggulangan yang
efektif dan efisien.
2. Menambah pengetahuan akan cara – cara dalam tahapan
pemecahan masalah dalam manajemen di perusahaan
5
d. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya kepada para manajer perusahaan
untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah dalam perusahaan.
e. Metode Pengumpulan Data
Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi
kepustakaan dan Grounded Research (pengalaman penulis ketika
berinteraksi dengan banyak Manajer di berbagai perusahaan yang
berbeda). Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan
membaca telaah pustaka tentang cara pengambila keputusan yang
efektif dan kiat sukses seorang manager / pemimpin dalam pemecahan
masalah di perusahaan. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data
dari internet dan berbagai modul pelatihan yang telah penulis dapatkan
serta hasil keterlibatan langsung bersama para manajer dalam
pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah yang efektif.
6
BAB II
PEMBAHASAN
a. Dasar Pemikiran
Penulis berpijak pada prinsip bahwa pengambilan keputusan yang
efektif adalah diawali dengan pemahaman atas masalah sesungguhnya dan
penggalian informasi atas akar penyebab masalah yang menyebabkan
terjadinya kesenjangan kinerja.
Ada sebuah pernyataan bagus tentang pemecahan masalah.
Anda menggunakan problem solving ketika anda ingin mencapai tujuan,
tetapi solusi tidak segera nyata. Jika solusi nyata, anda tidak memiliki
sebuah problem. anda akan menggunakan bermacam-macam cara mencoba
mencapai tujuan. (Dunbar, 1998, Simon, 1999).
Setiap problem berisi 3 ciri :
(1) The initial state,
(2) The goal state,
(3) The obstacles.
(1) The initial state (keadaan awal) : menggambarkan situasi dimulainya dari
problem. Kasus ini misalnya,” saya berada dalam ruangan, 5 mil dari kota,
tidak ada kendaraan dan transportasi umum”.
(2)The goal state (mencapai tujuan) : tujuan tercapai bila anda
menyelesaikan masalah. Disini “ saya sedang berbelanja di kota”
(3)The obstacles (tantangan) : menggambarkan pembatasan yang membuat
sulit memulai/meneruskan dari keadaan awal ke tujuan.
7
Tantangan adalah hipotesis problem yang seharusnya mengikuti
kata-kata, “Saya tidak dapat meminjam mobil dari orang asing dan saya
tidak dapat menyetir. Ketika orang menyelesaikan problem, mereka jarang
mengambil pendekatan trial dan error, dengan cara seperti orang buta
mencoba membedakan pilihan sampai mereka menemukan penyelesaian.
Malahan mereka memperlihatkan solusi flexible luar biasa.(Hinrichs, 1992).
Mereka merencanakan strategi pemecahan masalah, memecahkan problem
kedalam bagian komponen dan membagi rencana untuk menyelesaikan
masing-masing bagian. Tambahan untuk rencana, orang yang menyelesaikan
masalah juga menggunakan strategi. Dalam fakta, orang sering
menggunakan bermacam-macam strategi yang mungkin untuk menghasilkan
penyelesaian yang relatif cepat. Textbook ini menekankan orang jangan
pasif menyerap informasi dari lingkungan. Malahan, kita merencanakan
pendekatan untuk masalah, pilihan strategi mungkin untuk menyiapkan
solusi yang berguna. Satu aspek dari problem solving yang relatif sedikit
diperhatikan adalah menemukan problem. Menemukan problem-seperti
problem solving merupakan komponen penting . Contohnya para peneliti
psikologi yang mencapai reputasi terkemuka sebab mereka menggali
problem yang menarik. Penemuan problem juga penting dalam aplikasi
psikologi. Contoh lembaga-lembaga yang mencoba melakukan intervensi
sosial di sebuah komunitas, pertama harus mengidentifikasi problem yang
paling penting yang perlu diselesaikan.( Suarez-Balcazar et al.,1992). Sebab
memiliki informasi yang sedikit menemukan problem, bab ini akan
menekankan problem solving.
Tahapan yang pertama dari problem solving adalah memahami
problem, mari kita mempertimbangkan topik yang pertama ini. Satu kali
anda memahami sebuah problem, tahapan berikutnya adalah menseleksi
sebuah strategi untuk menyelesaikan. Kita mempertimbangkan beberapa
pendekatan problem solving. Kemudian kita akan menguji beberapa factor
yang efektif dalam problem solving, contohnya keahlian adalah “clearly
helpful”, tetapi sebuah mental set adalah “counter productive”. Topik akhir
8
adalah kreativitas sebuah area yang menghendaki ditemukanya penyelesaian
untuk problem yang menantang.
b. Pengertian Masalah
1. Masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang.
Sebuah masalah bisa merupakan sebuah tendangan peluang,
kesempatan untuk keluar dari stagnan, kebosanan atau status
quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu kondisi
jadi lebih baik. Perlu kita catat baik-baik bahwa yg disebut
masalah itu tidaklah harus merupakan akibat dari kejadian buruk
atau faktor eksternal. Setiap pencerahan baru di mana Anda
melihat peluang pengembangan atau perbaikan akan menjadi
“masalah” bagi Anda untuk dipecahkan. Inilah kenapa
kebanyakan para pemikir kreatif adalah para “pencari masalah”
dan bukannya “penghindar dari masalah.” Mengembangkan
mentalitas positif terhadap masalah bisa membuat kita jadi
lebih bahagia, waras, dan juga percaya diri. Maka latihlah sikap
mental antusias dan bersemangat dalam menghadapi masalah dg
adanya ruang pengembangan yg bisa Anda temukan, dan Anda
pasti akan merasa puas dg hasil yg didapat dari mentalitas
positif ini.
2. Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi
yg diharapkan.
Sebuah masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau
pemikiran baru. Ketika Anda tahu di mana posisi Anda sekarang
dan ke mana Anda hendak menuju, maka Anda sudah punya
sebuah masalah terkait bagaimana agar Anda bisa sampai pada
tujuan yg Anda harapkan. Bentuk pemecahannya sendiri bisa dan
sebaiknya dibikin menyenangkan dan seru dengan beragam jalur
solusi yg bisa Anda pilih di sana. Yg jelas, ketika Anda sudah bisa
mengidentifikasi adanya beda antara apa2 yg Anda punya dan
9
apa2 yg Anda sebenarnya inginkan, maka Anda berarti sudah bisa
mendefinisikan masalah dan juga telah punya arahan untuk
meraih sasaran Anda.
3. Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg
sekarang terjadi belumlah sempurna dan keyakinan bahwa
masa depan bisa dibuat jadi lebih baik. Bukankah menarik bila
apa yg dinamakan “harapan” ternyata bisa melahirkan
“masalah”. Keyakinan bahwa harapan Anda bisa tercapai akan
membuat Anda memiliki sasaran untuk masa depan yg lebih
baik. Harapan Anda membuat diri Anda merasa tertantang, dan
tantangan semacam ini juga layak juga disebut sebagai masalah.
c. Memahami masalah
Beberapa tahun yang lalu, sebuah perusahaan yang berlokasi di New
York City, sebuah pencakar langit menghadapi sebuah problem besar.
Orang-orang dalam bangunan tersebut terus menerus mengeluh mengenai
elevator yang bergerak lambat. Beberapa konsultan didatangkan tetapi
keluhan bertambah.Ketika orang-orang mengancam untuk ke luar, rencana
disusun untuk menambah elevator baru yang luar biasa mahal, Sebelum
dimulai rekonstruksi, seseorang memutuskan untuk menambah kaca-kaca di
lobi berikutnya pada elevator. Keluhan berhenti. Rupanya orang yang
menyelesaikan problem tidak memahami problem. Kenyataannya, problem
sesungguhnya tidak pada kecepatan elevator, tetapi kejemuan menunggu
mereka tiba.(Thomas,1989)
Ahli psikologi mengadakan penelitian kecil tentang bagaimana orang
mencoba untuk memahami problem( Gilhoolly. 1996, Mayer &
Hegarty,1990). Mari kita pertimbangkan beberapa topik hingga kita memiliki
informasi:
(1) Syarat memahami masalah
10
(2) Memperhatikan informasi penting
(3) Metode menampilkan/representasi masalah
(4) Kondisi yang terkondisikan : pentingnya konteks
d. Syarat – syarat memahami masalah
Dalam penelitian problem solving, kalimat memahami berarti anda
membangun representasi internal dari problem. Greeno (1977, 1991)
tujuannya ada tiga yaitu : koherensi, korespondensi dan hubungannya
dengan latar belakang pengetahuan sebelumnya.
1. Koherensi adalah pola yang berhubungan sehingga semua bagian masuk
di akal. Contoh: batang pohon merupakan sedotan bagi daun dan
cabang yang haus
2. Korespondensi adalah menilai masalah dibutuhkan korespondensi yang
dekat antara gambaran internal dengan bahan/materi yang dipelajari.
Contoh seorang ibu memberikan resep membuat yogurt, di dalamnya
terdapat kalimat yogurt disimpan di dalam selimut yang hangat,
Padahal yang dimaksud ibu tersebut yogurt disimpan di dalam
container/ wadah.
3. Hubungan dengan latar belakang pengetahuan sebelumnya. Contoh
Seseorang yang ikut kursus bahasa tingkat advance padahal ia
sebelumnya tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang
bahasa.
11
e. Memperhatikan informasi yang penting
Untuk mengerti suatu masalah,anda harus memutuskan informasi
mana yang paling relevan untuk dipecahkan dan kemudian
melaksanakannya. Perhatikan, bahwa satu tugas kognitif-pemecahan
masalah-tergantung pada aktifitas kognitif lainnya seperti atensi, memori,
dan pengambilan keputusan. Ini adalah contoh lain dari keterkaitan
( interrelatidness) dari proses-proses kognitif kita. Cobalah demontrasi
sebelum anda membaca lebih jauh. Atensi penting dalam memahami
masalah karena atensi itu terbatas, dan pemikiran-pemikiran yang banyak
dapat membagi atensi (Bruning et.al., 1999) misalnya Bransford dan Stein
(1984) memberikan ‘ masalah cerita’ aljabar pada sekelompok mahasiswa.
Anda ingat masalah ini- satu masalah khas yaitu seseorang mungkin bertanya
tentang perjalanan kereta api dalam satu arah dan sebuah mobil berjalan ke
arah yang berlawanan. Pada studi ini siswa diminta untuk mencatat pikiran-
pikiran mereka dan perasaan mereka saat mereka mengamati masalah.
Banyak siswa memberikan reaksi negatif yang spontan terhadap masalah,
seperti ‘oh tidak , ini adalah masalah kata-kata matematis- aku benci hal-
hal seperti ini ‘. Pemikiran ini sering muncul selama 5 menit ‘alloted the
task ‘. Jelasnya masalah tersebut memecah atensi siswa dari tugas sentral
pemecahan masalah.
Dalam literatur lain yang sering kami berikan kedalam training
“Problem Solving & Decision Making”, menemukan adanya beberapa sumber
munculnya masalah, yaitu baik dari diri sendiri, rekan kerja, atasan dan
atau pihak customer. Dan masing-masing pihak ini juga memberikan porsi
yang cukup signifikan (lihat gambar no.1).
12
MASALAH
(KEJADIAN/HASIL YANG MENYIMPANG DARI STANDAR)
• MASALAH YANG TIMBUL
BERULANG-ULANG/SUDAH
LAMA
• YANG TENDENSINYA
MENYIMPANG DARI
TARGET/PLANNING
• HASIL YANG BERFLUKTUATIF
BESAR
• SEHUBUNGAN DENGAN
PRODUK BARU
• DARI PROSES DEPAN
• DARI PASAR
• TARGET TAHUNAN
• ACTIVITY PLAN
• HAL-HAL YANG URGEN
DIAMBIL PRIORITAS
THEMA
AKTIFITAS
DARI TEMPAT KERJA
SENDIRI
DARI CUSTOMER DARI ATASAN
QUALITY COST SAFETY MORALEDELIVERY MAINTENANCE PRODUCTIVITY
BankBank MasalahMasalah
Sedangkan masalah-masalah yang selama ini dipersepsikan oleh
orang pada umumnya hanyalah merupakan “GEJALA MASALAH” saja yang
belum tentu merupakan masalah sesungguhnya.
Hasil riset dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa hanya
20% saja masalah terlihat, namun 80% tidak terlihat. Layaknya Gunung Es,
dimana es terlihat sangat kecil, namun ketika kita melihat dibawah laut,
ternyata sangatlah besar. Sebagaimana terlihat pada gambar no. 2 dibawah
ini.
13
Gunung Es MasalahGunung Es Masalah
Gejala
Akar Penyebab
Seberapa besarnya pun suatu masalah, hanya 20% dapat
terlihat, 80% lainnya tidak dapat terlihat karena
tersembunyi.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan Akar Penyebab Masalah kita
perlu melakukan Root Cause Analysis, sebagaimana pada Ilustrasi detail
dalam gambar berikut ini.
Contoh: Gunung Es MasalahContoh: Gunung Es Masalah
Suasana kerja
tidak menyenangkan
Cuek / acuh tak acuh
Kuat nya tarikan Conflict of
int erest
Motivasi pegawai rendah
Ket akutan kehilangan pekerjaan
I nformasi atau issue yang salah
t entang rest rukturisasi SDM
Desas desus dari orang dalam
Tingkat
kinerja rendah
Gejala
Akar Penyebab
RootCauseAnalysis
14
Tehnik Pemecahan Masalah 5M Fishbone & 5Why
Belajar dari banyaknya perusahaan dan manajer yang gagal dalam
mengambil keputusan yang tepat untuk pemecahan masalah mereka, sehingga
masalah tersebut berulang kali muncul kembali. Ada sebuah tehnik pengambilan
keputusan yang efektif yang diawali dengan pemecahan terhadap akar masalah,
yang disebut Tehnik Pemecahan Masalah 5M Fishbone & 5Why.
Dimana ilustrasi tehnik ini seperti pada gambar berikut ini.
TEHNIK PEMECAHAN MASALAH 5M
FISHBONE & 5 WHY
DIMANA ?
Tanggappan
Awal Masalah
Lacak balik menggunakan 5 M Fishbone
APA MASALAH
SESUNGGUHNYA?
Mslh
Penyebab langsung
Penyebab lanjutan
Penyebab lanjutan
Penyebab lanjutan
AKAR
PENYEBAB
5 Why
PENANGGULANGAN ATAS AKAR
PENYEBAB MASALAH
PoC
Penjelasan :
• 5M Fishbone : Menggali sumber masalah sesungguhnya melalui 5 perspetif
M, yaitu Man (Sumber Daya Manusia), Methode (Cara / prosedur yang
dilakukan), Material (Bahan & informasi yang digunakan), Machine (alat /
15
teknologi yang digunakan) dan Market (pihak “pasar”/ konsumen / pihak
diluar diri organisasi)
• 5 Why : Menggali akar penyebab masalah dengan melakukan pertanyaan
“Mengapa” sebanyak kurang lebih 5 kali.
Ada beberapa ciri yang menunjukkan bila kita sudah menemukan akar
penyebab masalah, antara lain :
1. Dapatkah anda mencegah terulangnya masalah yang sama dengan
menentukan penyebabnya?
2. Apakah penyebab ini merupakan permulaan rantai dari peristiwa yang
membimbing anda pada masalahnya?
3. Apakah penyebab ini berkaitan pada masalah dengan hubungan
sebab/akibat yang didasarkan pada kenyataan?
(apakah lulus permeriksaan “lebih lanjut?”)
4. Bila anda melanjutkan pada pertanyaan Mengapa? Akankah anda
menemukan penyebab lainnya?
Dengan tehnik tersebutlah, akhirnya kita mendapatkan banyak informasi
mengenai banyaknya penyebab timbulnya masalah dari perspektif 5M tersebut. Dan
16
kita pun dapat “mengambil keputusan” yang lebih efektif lagi, karena hanya
memilih solusi untuk penanggulangan terhadap akar penyebab masalah .
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
17
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam
pengambilan keputusan melalui pemecahan masalah yang efektif,
diperlukan teknik atau cara – cara dalam tiap tahapan yaitu memahami
masalah hingga akar penyebab masalah dan mengetahui atas informasi
penting yang berkaitan dengan masalah tersebut, sehingga dapat
memecahkan masalah secara cepat dan tepat (Pemecahan masalah
secara efektif) pada akar penyebab masalah tersebut. Sehingga
pengambilan keputusan yang dilakukan merupakan benar-benar efektif.
b. Saran
1. Mengingat perlunya pengambilan keputusan melalui pemecahan
masalah yang cepat dan tepat di dalam manajemen perusahaan,
maka perlu diketahui tentang informasi yang sebanyak-
banyaknya tentang cara – cara memecahkan masalah yakni
terlebih dahulu memahami akar masalah tersebut.
2. Perlunya pengumpulan data yang lengkap dan akurat serta
pengelolaan Knowledge Management yang integratif sebagai
sumber informasi dalam pengambilan keputusan melalui
pemecahan akar masalah.
18
DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Yudi. Modul Pelatihan : Gemba Problem Solving. Tidak
diterbitkan, Jakarta, 2005.
Sagita, Ranis. Makalah : Pemecahan Masalah Seorang Manager. Tidak
diterbitkan, Jakarta, 2008.
Soleh, M. Modul Pelatihan : Policy Deployment & Problem Solving. Tidak
diterbitkan, Jakarta, 2008.
 Internet, Google dalam website :
http://pendidikansains.blogspot.com/2008/03/problem-solving-
pemecahan-masalah.html, Blog Panji
 Internet, Google dalam website :
http://bloomlaboratory.com/definisi-masalah-dan-sasaran-dalam-
pemecahan-masalah-problem-solving.html, Guntar Ahmad.
19

Contenu connexe

Tendances

Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidanceIdham Hanafiah
 
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...Kanaidi ken
 
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahAnis Fithriyani
 
Self leadership
Self leadershipSelf leadership
Self leadershipkayasejati
 
Problem solving2
Problem solving2Problem solving2
Problem solving2elmakrufi
 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizenmasruhan
 
Sikap mental positif
Sikap mental positifSikap mental positif
Sikap mental positifchoirulamri99
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsYodhia Antariksa
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifAgung Anggoro
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)Diana Amelia Bagti
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Joel mabes
 
Mengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaMengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaRobi Cahyadi
 
High performance leadership
High performance leadershipHigh performance leadership
High performance leadershipUjang Gumilar
 
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Yodhia Antariksa
 

Tendances (20)

TIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENTTIME MANAGEMENT
TIME MANAGEMENT
 
Kaizen system guidance
Kaizen system guidanceKaizen system guidance
Kaizen system guidance
 
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
Decision Making & Problem Solving _ Materi Training "LEADERSHIP for Manager &...
 
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan MasalahPengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
Pengambilan Keputusan dan Pemecahan Masalah
 
Self leadership
Self leadershipSelf leadership
Self leadership
 
Character building
Character buildingCharacter building
Character building
 
Problem solving2
Problem solving2Problem solving2
Problem solving2
 
Konsep Kaizen
Konsep KaizenKonsep Kaizen
Konsep Kaizen
 
Sikap mental positif
Sikap mental positifSikap mental positif
Sikap mental positif
 
Materi Training Leadership Skills
Materi Training Leadership SkillsMateri Training Leadership Skills
Materi Training Leadership Skills
 
Sikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
Sikap Positif Dan Etika Dalam BekerjaSikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
Sikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
 
Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi Kepemimpinan dalam-organisasi
Kepemimpinan dalam-organisasi
 
Mengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep PdcaMengenal Konsep Pdca
Mengenal Konsep Pdca
 
Plan do check action
Plan do check actionPlan do check action
Plan do check action
 
Manajemen Waktu
Manajemen WaktuManajemen Waktu
Manajemen Waktu
 
High performance leadership
High performance leadershipHigh performance leadership
High performance leadership
 
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan LengkapPelatihan Kepemimpinan Lengkap
Pelatihan Kepemimpinan Lengkap
 
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
 

En vedette

Pelatihan marketing presentasi
Pelatihan marketing presentasiPelatihan marketing presentasi
Pelatihan marketing presentasitunasjaya
 
Presentasi selling skill
Presentasi selling skillPresentasi selling skill
Presentasi selling skillAri Winarno
 
Materi Training Service Excellence
Materi Training Service ExcellenceMateri Training Service Excellence
Materi Training Service ExcellenceYodhia Antariksa
 
Materi Pelatihan tentang Sales Management - Strategi Penjualan
Materi Pelatihan tentang Sales Management - Strategi PenjualanMateri Pelatihan tentang Sales Management - Strategi Penjualan
Materi Pelatihan tentang Sales Management - Strategi PenjualanYodhia Antariksa
 
Materi Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing Communication
Materi Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing CommunicationMateri Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing Communication
Materi Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing CommunicationYodhia Antariksa
 
Marketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana PemasaranMarketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana PemasaranYodhia Antariksa
 
PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT Andrew Schwartz
 

En vedette (10)

Pelatihan marketing presentasi
Pelatihan marketing presentasiPelatihan marketing presentasi
Pelatihan marketing presentasi
 
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
 
Presentasi selling skill
Presentasi selling skillPresentasi selling skill
Presentasi selling skill
 
Materi Training Service Excellence
Materi Training Service ExcellenceMateri Training Service Excellence
Materi Training Service Excellence
 
Materi Pelatihan tentang Sales Management - Strategi Penjualan
Materi Pelatihan tentang Sales Management - Strategi PenjualanMateri Pelatihan tentang Sales Management - Strategi Penjualan
Materi Pelatihan tentang Sales Management - Strategi Penjualan
 
Materi Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing Communication
Materi Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing CommunicationMateri Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing Communication
Materi Pelatihan tentang Komunikasi Pemasaran - Marketing Communication
 
Manajemen Strategi
Manajemen StrategiManajemen Strategi
Manajemen Strategi
 
Marketing Strategy
Marketing StrategyMarketing Strategy
Marketing Strategy
 
Marketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana PemasaranMarketing Plan Rencana Pemasaran
Marketing Plan Rencana Pemasaran
 
PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT PROBLEM SOLVING POWERPOINT
PROBLEM SOLVING POWERPOINT
 

Similaire à PECAHAN MASALAH EFEKTIF

20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalahSemut Hitam
 
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptxstafintel4
 
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxSiswantoroNugroho1
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPendidikan
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanEko Mardianto
 
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptxbab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptxRiniRatnaNafitaSari1
 
PP Creative_Problem_Solving Ind.pptx
PP Creative_Problem_Solving Ind.pptxPP Creative_Problem_Solving Ind.pptx
PP Creative_Problem_Solving Ind.pptxssuser9eeb101
 
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...Putra Meunafa
 
Imamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknikImamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknikimamteguh
 
Imamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknikImamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknikimamteguh
 
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi MasalahKewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi MasalahNeli Narulita
 

Similaire à PECAHAN MASALAH EFEKTIF (20)

20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
20140418084519 sbfs1103 topik 1 penyelesaian masalah
 
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
- METODE PEMECAHAN MASALAH.pptx
 
Uas manejemen problem solving
Uas manejemen problem solvingUas manejemen problem solving
Uas manejemen problem solving
 
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptxProblem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
Problem solving dalam menganalisa masalah dan mendapatkan solusi terbaik.pptx
 
Penyelesaian masalah
Penyelesaian masalahPenyelesaian masalah
Penyelesaian masalah
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
Studi kasus, langkah studi kasus
Studi kasus, langkah studi kasus Studi kasus, langkah studi kasus
Studi kasus, langkah studi kasus
 
Pengambilan Keputusan
Pengambilan KeputusanPengambilan Keputusan
Pengambilan Keputusan
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
Teknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan KeputusanTeknik Pengambilan Keputusan
Teknik Pengambilan Keputusan
 
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptxbab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
bab3-131011023438-phpapp01 (3) (1).pptx
 
PP Creative_Problem_Solving Ind.pptx
PP Creative_Problem_Solving Ind.pptxPP Creative_Problem_Solving Ind.pptx
PP Creative_Problem_Solving Ind.pptx
 
problem solving.pptx
problem solving.pptxproblem solving.pptx
problem solving.pptx
 
Merumuskan Masalah
Merumuskan MasalahMerumuskan Masalah
Merumuskan Masalah
 
CREATIVE PROBLEM SOLVING.pptx
CREATIVE PROBLEM SOLVING.pptxCREATIVE PROBLEM SOLVING.pptx
CREATIVE PROBLEM SOLVING.pptx
 
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
Bagaimana cara menemukan dan merumuskan masalah sebelum melakukan penelitian ...
 
Merumuskan
MerumuskanMerumuskan
Merumuskan
 
Imamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknikImamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknik
 
Imamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknikImamteguh ekonomi teknik
Imamteguh ekonomi teknik
 
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi MasalahKewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
Kewirausahaan Bab 3 Merumuskan Solusi Masalah
 

Plus de Mohamad Soleh AIDA Consultant

Plus de Mohamad Soleh AIDA Consultant (10)

Pertumbuhan cina
Pertumbuhan cinaPertumbuhan cina
Pertumbuhan cina
 
Peranan Teknologi Pada Pengembangan Bisnis
Peranan Teknologi Pada Pengembangan BisnisPeranan Teknologi Pada Pengembangan Bisnis
Peranan Teknologi Pada Pengembangan Bisnis
 
Team work by soleh
Team work by solehTeam work by soleh
Team work by soleh
 
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensiPengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
 
Dinamika Penerapan E-Business Di Indonesia
Dinamika Penerapan E-Business Di IndonesiaDinamika Penerapan E-Business Di Indonesia
Dinamika Penerapan E-Business Di Indonesia
 
Spiritual leadership
Spiritual leadershipSpiritual leadership
Spiritual leadership
 
Implementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP
Implementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLPImplementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP
Implementasi Kurikulum 2013 by Mohamad Soleh, S.Psi, MM, CNLP
 
Jusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsa
Jusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsaJusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsa
Jusuf kalla memenuhi kriteria sebagai pemimpin bangsa
 
Tulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment Technique
Tulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment TechniqueTulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment Technique
Tulisan Ilmiah tentang Simple Empowerment Technique
 
Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...
Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...
Materi Training Simple Empowerment Technique : Tehnik Pemberdayaan Diri dan S...
 

PECAHAN MASALAH EFEKTIF

  • 1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN EFEKTIF BERDASARKAN PEMECAHAN AKAR MASALAH YANG EFEKTIF Mohamad Soleh S.Psi., MM., CHT., CNLP BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Fakta menunjukkan bahwa kelancaran operasional suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan para manajernya dalam mengambil keputusan yang tepat ketika memecahkan masalah. Keberhasilan memikul tanggung jawab seorang manajer sering diukur melalui kemampuannya dalam menangani masalah secara cepat dan
  • 2. efektif. Citra seorang manajer akan meningkat jika keputusan yang diambil bermutu. 2
  • 3. “KEPUTUSAN EFEKTIF TIDAK BERARTI HANYA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN CEPAT” Seringkali kita terjebak oleh situasi yang sulit, dan harus mengambil keputusan penting. Kita perlu mempertimbangkan peluang-peluang yang ada serta sekaligus menganalisis kemungkinan ancaman yang akan timbul di masa yang akan datang, sehingga keputusan yang dihasilkan mampu mengatasi masalah yang sekarang tanpa menimbulkan masalah potensial di masa yang akan datang. Namun disisi lain, banyak kisah yang menunjukkan bahwa sebenarnya dalam mengambil keputusan akan lebih efektif bila dilakukan pemecahan terhadap akar masalah itu sendiri. Atau bahkan dari perspektif yang berbeda. Untuk membuktikan hal ini, penulis menjabarkan beberapa kisah sebagai berikut : 1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. 3
  • 4. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda. Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan. 2. Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius. Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ? Mereka menggunakan pensil!. 3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve. Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang. 4
  • 5. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu". Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift". Nah, berpijak dari kisah dan pernyataan diatas, maka rumusan masalah yang kami fokuskan adalah pada beberapa hal. b. Rumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Bagaimana seorang Manajer dapat mengambil keputusan seara efektif dengan memecahkan masalah secara cepat dan tepat ? 2. Bagaimana cara yang efektif dalam pemecahan masalah dalam manajemen di perusahaan? c. Tujuan Penulisan Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah : 1. Menelusuri tehnik pengambilan keputusan yang efektif berdasarkan penggalian akar masalah, dan penanggulangan yang efektif dan efisien. 2. Menambah pengetahuan akan cara – cara dalam tahapan pemecahan masalah dalam manajemen di perusahaan 5
  • 6. d. Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada para manajer perusahaan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam perusahaan. e. Metode Pengumpulan Data Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan dan Grounded Research (pengalaman penulis ketika berinteraksi dengan banyak Manajer di berbagai perusahaan yang berbeda). Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang cara pengambila keputusan yang efektif dan kiat sukses seorang manager / pemimpin dalam pemecahan masalah di perusahaan. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet dan berbagai modul pelatihan yang telah penulis dapatkan serta hasil keterlibatan langsung bersama para manajer dalam pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah yang efektif. 6
  • 7. BAB II PEMBAHASAN a. Dasar Pemikiran Penulis berpijak pada prinsip bahwa pengambilan keputusan yang efektif adalah diawali dengan pemahaman atas masalah sesungguhnya dan penggalian informasi atas akar penyebab masalah yang menyebabkan terjadinya kesenjangan kinerja. Ada sebuah pernyataan bagus tentang pemecahan masalah. Anda menggunakan problem solving ketika anda ingin mencapai tujuan, tetapi solusi tidak segera nyata. Jika solusi nyata, anda tidak memiliki sebuah problem. anda akan menggunakan bermacam-macam cara mencoba mencapai tujuan. (Dunbar, 1998, Simon, 1999). Setiap problem berisi 3 ciri : (1) The initial state, (2) The goal state, (3) The obstacles. (1) The initial state (keadaan awal) : menggambarkan situasi dimulainya dari problem. Kasus ini misalnya,” saya berada dalam ruangan, 5 mil dari kota, tidak ada kendaraan dan transportasi umum”. (2)The goal state (mencapai tujuan) : tujuan tercapai bila anda menyelesaikan masalah. Disini “ saya sedang berbelanja di kota” (3)The obstacles (tantangan) : menggambarkan pembatasan yang membuat sulit memulai/meneruskan dari keadaan awal ke tujuan. 7
  • 8. Tantangan adalah hipotesis problem yang seharusnya mengikuti kata-kata, “Saya tidak dapat meminjam mobil dari orang asing dan saya tidak dapat menyetir. Ketika orang menyelesaikan problem, mereka jarang mengambil pendekatan trial dan error, dengan cara seperti orang buta mencoba membedakan pilihan sampai mereka menemukan penyelesaian. Malahan mereka memperlihatkan solusi flexible luar biasa.(Hinrichs, 1992). Mereka merencanakan strategi pemecahan masalah, memecahkan problem kedalam bagian komponen dan membagi rencana untuk menyelesaikan masing-masing bagian. Tambahan untuk rencana, orang yang menyelesaikan masalah juga menggunakan strategi. Dalam fakta, orang sering menggunakan bermacam-macam strategi yang mungkin untuk menghasilkan penyelesaian yang relatif cepat. Textbook ini menekankan orang jangan pasif menyerap informasi dari lingkungan. Malahan, kita merencanakan pendekatan untuk masalah, pilihan strategi mungkin untuk menyiapkan solusi yang berguna. Satu aspek dari problem solving yang relatif sedikit diperhatikan adalah menemukan problem. Menemukan problem-seperti problem solving merupakan komponen penting . Contohnya para peneliti psikologi yang mencapai reputasi terkemuka sebab mereka menggali problem yang menarik. Penemuan problem juga penting dalam aplikasi psikologi. Contoh lembaga-lembaga yang mencoba melakukan intervensi sosial di sebuah komunitas, pertama harus mengidentifikasi problem yang paling penting yang perlu diselesaikan.( Suarez-Balcazar et al.,1992). Sebab memiliki informasi yang sedikit menemukan problem, bab ini akan menekankan problem solving. Tahapan yang pertama dari problem solving adalah memahami problem, mari kita mempertimbangkan topik yang pertama ini. Satu kali anda memahami sebuah problem, tahapan berikutnya adalah menseleksi sebuah strategi untuk menyelesaikan. Kita mempertimbangkan beberapa pendekatan problem solving. Kemudian kita akan menguji beberapa factor yang efektif dalam problem solving, contohnya keahlian adalah “clearly helpful”, tetapi sebuah mental set adalah “counter productive”. Topik akhir 8
  • 9. adalah kreativitas sebuah area yang menghendaki ditemukanya penyelesaian untuk problem yang menantang. b. Pengertian Masalah 1. Masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang. Sebuah masalah bisa merupakan sebuah tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan, kebosanan atau status quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu kondisi jadi lebih baik. Perlu kita catat baik-baik bahwa yg disebut masalah itu tidaklah harus merupakan akibat dari kejadian buruk atau faktor eksternal. Setiap pencerahan baru di mana Anda melihat peluang pengembangan atau perbaikan akan menjadi “masalah” bagi Anda untuk dipecahkan. Inilah kenapa kebanyakan para pemikir kreatif adalah para “pencari masalah” dan bukannya “penghindar dari masalah.” Mengembangkan mentalitas positif terhadap masalah bisa membuat kita jadi lebih bahagia, waras, dan juga percaya diri. Maka latihlah sikap mental antusias dan bersemangat dalam menghadapi masalah dg adanya ruang pengembangan yg bisa Anda temukan, dan Anda pasti akan merasa puas dg hasil yg didapat dari mentalitas positif ini. 2. Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yg diharapkan. Sebuah masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau pemikiran baru. Ketika Anda tahu di mana posisi Anda sekarang dan ke mana Anda hendak menuju, maka Anda sudah punya sebuah masalah terkait bagaimana agar Anda bisa sampai pada tujuan yg Anda harapkan. Bentuk pemecahannya sendiri bisa dan sebaiknya dibikin menyenangkan dan seru dengan beragam jalur solusi yg bisa Anda pilih di sana. Yg jelas, ketika Anda sudah bisa mengidentifikasi adanya beda antara apa2 yg Anda punya dan 9
  • 10. apa2 yg Anda sebenarnya inginkan, maka Anda berarti sudah bisa mendefinisikan masalah dan juga telah punya arahan untuk meraih sasaran Anda. 3. Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg sekarang terjadi belumlah sempurna dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat jadi lebih baik. Bukankah menarik bila apa yg dinamakan “harapan” ternyata bisa melahirkan “masalah”. Keyakinan bahwa harapan Anda bisa tercapai akan membuat Anda memiliki sasaran untuk masa depan yg lebih baik. Harapan Anda membuat diri Anda merasa tertantang, dan tantangan semacam ini juga layak juga disebut sebagai masalah. c. Memahami masalah Beberapa tahun yang lalu, sebuah perusahaan yang berlokasi di New York City, sebuah pencakar langit menghadapi sebuah problem besar. Orang-orang dalam bangunan tersebut terus menerus mengeluh mengenai elevator yang bergerak lambat. Beberapa konsultan didatangkan tetapi keluhan bertambah.Ketika orang-orang mengancam untuk ke luar, rencana disusun untuk menambah elevator baru yang luar biasa mahal, Sebelum dimulai rekonstruksi, seseorang memutuskan untuk menambah kaca-kaca di lobi berikutnya pada elevator. Keluhan berhenti. Rupanya orang yang menyelesaikan problem tidak memahami problem. Kenyataannya, problem sesungguhnya tidak pada kecepatan elevator, tetapi kejemuan menunggu mereka tiba.(Thomas,1989) Ahli psikologi mengadakan penelitian kecil tentang bagaimana orang mencoba untuk memahami problem( Gilhoolly. 1996, Mayer & Hegarty,1990). Mari kita pertimbangkan beberapa topik hingga kita memiliki informasi: (1) Syarat memahami masalah 10
  • 11. (2) Memperhatikan informasi penting (3) Metode menampilkan/representasi masalah (4) Kondisi yang terkondisikan : pentingnya konteks d. Syarat – syarat memahami masalah Dalam penelitian problem solving, kalimat memahami berarti anda membangun representasi internal dari problem. Greeno (1977, 1991) tujuannya ada tiga yaitu : koherensi, korespondensi dan hubungannya dengan latar belakang pengetahuan sebelumnya. 1. Koherensi adalah pola yang berhubungan sehingga semua bagian masuk di akal. Contoh: batang pohon merupakan sedotan bagi daun dan cabang yang haus 2. Korespondensi adalah menilai masalah dibutuhkan korespondensi yang dekat antara gambaran internal dengan bahan/materi yang dipelajari. Contoh seorang ibu memberikan resep membuat yogurt, di dalamnya terdapat kalimat yogurt disimpan di dalam selimut yang hangat, Padahal yang dimaksud ibu tersebut yogurt disimpan di dalam container/ wadah. 3. Hubungan dengan latar belakang pengetahuan sebelumnya. Contoh Seseorang yang ikut kursus bahasa tingkat advance padahal ia sebelumnya tidak memiliki latar belakang pengetahuan tentang bahasa. 11
  • 12. e. Memperhatikan informasi yang penting Untuk mengerti suatu masalah,anda harus memutuskan informasi mana yang paling relevan untuk dipecahkan dan kemudian melaksanakannya. Perhatikan, bahwa satu tugas kognitif-pemecahan masalah-tergantung pada aktifitas kognitif lainnya seperti atensi, memori, dan pengambilan keputusan. Ini adalah contoh lain dari keterkaitan ( interrelatidness) dari proses-proses kognitif kita. Cobalah demontrasi sebelum anda membaca lebih jauh. Atensi penting dalam memahami masalah karena atensi itu terbatas, dan pemikiran-pemikiran yang banyak dapat membagi atensi (Bruning et.al., 1999) misalnya Bransford dan Stein (1984) memberikan ‘ masalah cerita’ aljabar pada sekelompok mahasiswa. Anda ingat masalah ini- satu masalah khas yaitu seseorang mungkin bertanya tentang perjalanan kereta api dalam satu arah dan sebuah mobil berjalan ke arah yang berlawanan. Pada studi ini siswa diminta untuk mencatat pikiran- pikiran mereka dan perasaan mereka saat mereka mengamati masalah. Banyak siswa memberikan reaksi negatif yang spontan terhadap masalah, seperti ‘oh tidak , ini adalah masalah kata-kata matematis- aku benci hal- hal seperti ini ‘. Pemikiran ini sering muncul selama 5 menit ‘alloted the task ‘. Jelasnya masalah tersebut memecah atensi siswa dari tugas sentral pemecahan masalah. Dalam literatur lain yang sering kami berikan kedalam training “Problem Solving & Decision Making”, menemukan adanya beberapa sumber munculnya masalah, yaitu baik dari diri sendiri, rekan kerja, atasan dan atau pihak customer. Dan masing-masing pihak ini juga memberikan porsi yang cukup signifikan (lihat gambar no.1). 12
  • 13. MASALAH (KEJADIAN/HASIL YANG MENYIMPANG DARI STANDAR) • MASALAH YANG TIMBUL BERULANG-ULANG/SUDAH LAMA • YANG TENDENSINYA MENYIMPANG DARI TARGET/PLANNING • HASIL YANG BERFLUKTUATIF BESAR • SEHUBUNGAN DENGAN PRODUK BARU • DARI PROSES DEPAN • DARI PASAR • TARGET TAHUNAN • ACTIVITY PLAN • HAL-HAL YANG URGEN DIAMBIL PRIORITAS THEMA AKTIFITAS DARI TEMPAT KERJA SENDIRI DARI CUSTOMER DARI ATASAN QUALITY COST SAFETY MORALEDELIVERY MAINTENANCE PRODUCTIVITY BankBank MasalahMasalah Sedangkan masalah-masalah yang selama ini dipersepsikan oleh orang pada umumnya hanyalah merupakan “GEJALA MASALAH” saja yang belum tentu merupakan masalah sesungguhnya. Hasil riset dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa hanya 20% saja masalah terlihat, namun 80% tidak terlihat. Layaknya Gunung Es, dimana es terlihat sangat kecil, namun ketika kita melihat dibawah laut, ternyata sangatlah besar. Sebagaimana terlihat pada gambar no. 2 dibawah ini. 13
  • 14. Gunung Es MasalahGunung Es Masalah Gejala Akar Penyebab Seberapa besarnya pun suatu masalah, hanya 20% dapat terlihat, 80% lainnya tidak dapat terlihat karena tersembunyi. Oleh karena itu, untuk mendapatkan Akar Penyebab Masalah kita perlu melakukan Root Cause Analysis, sebagaimana pada Ilustrasi detail dalam gambar berikut ini. Contoh: Gunung Es MasalahContoh: Gunung Es Masalah Suasana kerja tidak menyenangkan Cuek / acuh tak acuh Kuat nya tarikan Conflict of int erest Motivasi pegawai rendah Ket akutan kehilangan pekerjaan I nformasi atau issue yang salah t entang rest rukturisasi SDM Desas desus dari orang dalam Tingkat kinerja rendah Gejala Akar Penyebab RootCauseAnalysis 14
  • 15. Tehnik Pemecahan Masalah 5M Fishbone & 5Why Belajar dari banyaknya perusahaan dan manajer yang gagal dalam mengambil keputusan yang tepat untuk pemecahan masalah mereka, sehingga masalah tersebut berulang kali muncul kembali. Ada sebuah tehnik pengambilan keputusan yang efektif yang diawali dengan pemecahan terhadap akar masalah, yang disebut Tehnik Pemecahan Masalah 5M Fishbone & 5Why. Dimana ilustrasi tehnik ini seperti pada gambar berikut ini. TEHNIK PEMECAHAN MASALAH 5M FISHBONE & 5 WHY DIMANA ? Tanggappan Awal Masalah Lacak balik menggunakan 5 M Fishbone APA MASALAH SESUNGGUHNYA? Mslh Penyebab langsung Penyebab lanjutan Penyebab lanjutan Penyebab lanjutan AKAR PENYEBAB 5 Why PENANGGULANGAN ATAS AKAR PENYEBAB MASALAH PoC Penjelasan : • 5M Fishbone : Menggali sumber masalah sesungguhnya melalui 5 perspetif M, yaitu Man (Sumber Daya Manusia), Methode (Cara / prosedur yang dilakukan), Material (Bahan & informasi yang digunakan), Machine (alat / 15
  • 16. teknologi yang digunakan) dan Market (pihak “pasar”/ konsumen / pihak diluar diri organisasi) • 5 Why : Menggali akar penyebab masalah dengan melakukan pertanyaan “Mengapa” sebanyak kurang lebih 5 kali. Ada beberapa ciri yang menunjukkan bila kita sudah menemukan akar penyebab masalah, antara lain : 1. Dapatkah anda mencegah terulangnya masalah yang sama dengan menentukan penyebabnya? 2. Apakah penyebab ini merupakan permulaan rantai dari peristiwa yang membimbing anda pada masalahnya? 3. Apakah penyebab ini berkaitan pada masalah dengan hubungan sebab/akibat yang didasarkan pada kenyataan? (apakah lulus permeriksaan “lebih lanjut?”) 4. Bila anda melanjutkan pada pertanyaan Mengapa? Akankah anda menemukan penyebab lainnya? Dengan tehnik tersebutlah, akhirnya kita mendapatkan banyak informasi mengenai banyaknya penyebab timbulnya masalah dari perspektif 5M tersebut. Dan 16
  • 17. kita pun dapat “mengambil keputusan” yang lebih efektif lagi, karena hanya memilih solusi untuk penanggulangan terhadap akar penyebab masalah . BAB III PENUTUP a. Kesimpulan 17
  • 18. Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dalam pengambilan keputusan melalui pemecahan masalah yang efektif, diperlukan teknik atau cara – cara dalam tiap tahapan yaitu memahami masalah hingga akar penyebab masalah dan mengetahui atas informasi penting yang berkaitan dengan masalah tersebut, sehingga dapat memecahkan masalah secara cepat dan tepat (Pemecahan masalah secara efektif) pada akar penyebab masalah tersebut. Sehingga pengambilan keputusan yang dilakukan merupakan benar-benar efektif. b. Saran 1. Mengingat perlunya pengambilan keputusan melalui pemecahan masalah yang cepat dan tepat di dalam manajemen perusahaan, maka perlu diketahui tentang informasi yang sebanyak- banyaknya tentang cara – cara memecahkan masalah yakni terlebih dahulu memahami akar masalah tersebut. 2. Perlunya pengumpulan data yang lengkap dan akurat serta pengelolaan Knowledge Management yang integratif sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan melalui pemecahan akar masalah. 18
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Purnomo, Yudi. Modul Pelatihan : Gemba Problem Solving. Tidak diterbitkan, Jakarta, 2005. Sagita, Ranis. Makalah : Pemecahan Masalah Seorang Manager. Tidak diterbitkan, Jakarta, 2008. Soleh, M. Modul Pelatihan : Policy Deployment & Problem Solving. Tidak diterbitkan, Jakarta, 2008.  Internet, Google dalam website : http://pendidikansains.blogspot.com/2008/03/problem-solving- pemecahan-masalah.html, Blog Panji  Internet, Google dalam website : http://bloomlaboratory.com/definisi-masalah-dan-sasaran-dalam- pemecahan-masalah-problem-solving.html, Guntar Ahmad. 19