Dokumen tersebut membahas uji beda rata-rata berpasangan untuk menguji pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi pengurangan dampak buruk asap rokok. Hasil uji menunjukkan ada perbedaan signifikan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi.
3. 1. Uji Beda Rata-Rata Berpasangan/Paired
T-Test (Hipotesa Pre dan Post Test)
Peneliti ingin melakukan uji intervensi untuk mengurangi
dampak buruk (harm reduction) asap rokok di ruangan
berAC/tertutup di lingkungan Universitas Sriwijaya, peneliti
ingin mengetahui;
Apakah perbedaan tingkat pengetahuan bahaya rokok
(numerik) dan kawasan tanpa rokok (KTR) sebelum dan
setelah intervensi harm reduction
Apakah perbedaan sikap responden mengenai perilaku
merokok di dalam ruangan berAC & tertutup (numerik)
sebelum dan setelah intervensi harm reduction
5. Di bidang kesehatan sering kali kita harus menarik
kesimpulan apakah parameter dua populasi berbeda atau
tidak.
Uji statistik yang membandingkan perbedaan rata rata
(mean difference) dua kelompok data ini disebut uji beda
dua mean.
Pendekatan ujinya dapat menggunakan pendekatan
distribusi T.
Sebelum kita melakukan uji statistik dua kelompok data,
kita perlu mengetahui apakah dua kelompok data
tersebut berasal dari dua kelompok yang independen
atau berasal dari dua kelompok yang
dependen/pasangan.
6. Kelompok Independen
Data kelompok yang satu tidak tergantung dari kelompok
kedua, misalnya membandingkan rata-rata kadar kolesterol
orang desa dengan orang kota. Kadar kolesterol orang kota
independen (tidak tergantung) dengan orang desa, dengan kata
lain sampel orang desa dan orang kota berbeda.
Kelompok Dependen/Pasangan
Kelompok data yang dibandingkan datanya saling mempunyai
ketergantungan, misalnya kadar kolesterol sebelum dan sesudah
minum obat X di desa Y. Responden yang mengkonsumsi obat
X sebelum dan setelah intervensi adalah orang yang sama.
7. 2. Studi Kasus
Pada Bab ini kita akan membahas Uji T yang berasal
dari dua kelompok yang dependen/pasangan, yaitu
apakah ada perbedan pengetahuan, sikap sebelum
dan sesudah dilakukannya Intervensi Terpadu
Pengurangan Dampak Buruk (Harm Reduction) Asap
Rokok Pada Ruangan Tertutup/Ber-Ac Di Lingkungan
Universitas Sriwijaya. Responden pada intervensi ini
adalah karyawan Unsri yang bersedia mengikuti
intervensi selama 1 bulan, lalu tingkat pengetahuan
dan sikap mereka diukur sebelum dan setelah
pelaksanaan intervensi.
8. Hipotesa 1 : Ada perbedaan pengetahuan tentang
akibat rokok, bahaya rokok, penyakit akibat rokok
dan kawasan tanpa rokok sebelum dan sesudah
intervensi terpadu pengurangan dampak buruk(harm
reduction) asap rokok pada ruangan tertutup/ber-ac
di lingkungan Universitas Sriwijaya.
Hipotesa2 : Ada perbedaan sikap mengenai perilaku
merokok di ruang kerja sebelum dan sesudah
intervensi terpadu pengurangan dampak buruk(harm
reduction) asap rokok pada ruangan tertutup/ber-ac
di lingkungan Universitas Sriwijaya.
9. Langkah-Langkah dalam SPSS
Uji Hipotesa :
Uji Paired T Test atau Uji T
Berpasangan.
(Buka data PRE POST
KTR.sav)
Langkah-langkah pengolahan
data:
1. Analyze Compare
Means Paired-Sample T-
Test
10. 2. Masukkan Pengetahuan
(Pre) ke kotak variabel 1
dan Pengetahuan (Post) ke
kotak variabel 2 Ok.
Langkah yang sama juga
dilakukan terhadap variabel
Sikap.
13. Laporan Hasil
Tabel 57. Laporan Hasil Uji T Dependen Intervensi Terpadu Pengurangan Dampak
Buruk (Harm Reduction) Asap Rokok Pada Ruangan Tertutup/Ber-Ac Di
Lingkungan Universitas Sriwijaya
Variabel Kategori N Mean
Perbedaa
n Mean
korelasi
CI 95% P
lower upper
Pengetahuan Sebelum 81 42,13 -2.15 0,34 -3,4 -0,9 0,001
Sesudah 81 44,28
Sikap Sebelum 81 25,25 -1,58 0,44 -2,8 -0,3 0,016
Sesudah 81 26,83
14. Interpretasi
Untuk pengetahuan sebelum intervensi rata-rata skor
42,13 sedangkan setelah intervensi rata-rata skor 44,28.
Hasil uji statistik didapatkan p-value 0.001 < α (0.05),
artinya ada perbedaan yang signifikan pengetahuan
tentang akibat rokok, bahaya rokok, penyakit akibat
rokok dan kawasan tanpa rokok sebelum dan sesudah
intervensi terpadu pengurangan dampak buruk (harm
reduction) asap rokok pada ruangan tertutup/ber-ac di
lingkungan Universitas Sriwijaya.
Secara statistic diperoleh hasil bahwa ada korelasi yang
lemah dan berpola positif antara pengetahuan sebelum
dan sesudah intervensi.
15. Interpretasi
Pada variabel sikap, skor rata -rata sebelum
intervensi rata-rata 25,25 sedangkan setelah
intervensi skor rata-rata 26,83.
Hasil uji statistik didapatkan p-value 0.016 < α
(0.05), artinya ada perbedaan yang signifikan sikap
mengenai perilaku merokok di ruang kerja sebelum
dan sesudah intervensi terpadu pengurangan
dampak buruk (harm reduction) asap rokok pada
ruangan tertutup/ber-ac di lingkungan Universitas
Sriwijaya atau ada perbedaan rata-rata skor sikap
sebelum intervensi dan setelah diintervensi. Secara
statistik diperoleh hasil bahwa ada korelasi yang
sedang dan berpola positif antara sikap sebelum dan
sesudah intervensi.