SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
Najmah, SKM, MPH.
Faculty of Public Health,
Sriwijaya University
Editor
Dr Besral,
SKM, M.Si
Introduksi Konsep RR, OR, dan
PR
Aplikasi STATA pada
perhitungan Risk Rasio serta
interpretasi
Aplikasi STATA pada
perhitungan Odds Rasio serta
interpretasi
Aplikasi STATA pada
perhitungan Prevalens Rasio
serta interpretasi
Introduksi
 Pada studi Epidemiologi, kita berhadapan dengan perhitungan data-
data kesehatan.
 Bagaimana membuat data-data kesehatan yang ada menjadi lebih
bermakna daripada hanya ditampilkan berupa grafik, atau data
deskripsi saja?
 Ada perhitungan asosiasi sederhana, untuk mengetahui resiko
seseorang ataupun sekelompok , Risk Rasio untuk studi experimental
dan kohort, odds rasio untuk studi kasus kontrol dan prevalens rasio
untuk studi potong lintang (cross sectional).
 Ada tiga kisaran nilai rasio:
a. Jika nilai rasio < 1; ada asosiasi berupa menurunkan resiko terhadap
suatu outcome, faktor protektif, faktor pelindung, faktor pencegah,
b. Jika nilai rasio 1 ; tidak ada asosiasi
c. Jika nilai rasio >1: ada asosiasi berupa meningkatkan resiko
terhadap suatu outcome/penyakit/kondisi kesehatan, faktor resiko.
APLIKASI STATA PADA PERHITUNGAN RISIKO
RASIO (RISK RATIO/RELATIVE RISK)
Coba perhatikan studi kasus berikut ini!
Pada penelitian experimental Najmah, dkk (2015).
Najmah dkk ingin menguji efektivitas intervensi pemodelan
kawasan tanpa rokok pada tingkat rumah tangga di Ogan Ilir
yang diadopsi dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC). Salah satu variabel yang dilihat adalah
perilaku merokok di dalam rumah (outcome) pada
kelompok yang diberikan intervensi terpadu dan tidak
(paparan). Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Interpretasi
Berdasarkan perhitungan diatas, maka dengan RR
sebesar 0.85 dapat diinterpretasikan sebagai risiko
perilaku merokok di dalam rumah pada kelompok
yang diberikan intervensi terpadu 0.85 kali lebih
rendah atau 15 % mengurangi perilaku merokok di
dalam rumah dibandingkan dengan kelompok non
intervensi. Dengan derajat kepercayaan 95%,
intervensi bisa mengurangi perilaku merokok di dalam
rumah 0.68 (menurunkan resiko 32%) atau
meningkatkan perilaku sebesar 1.04 kali lebih tinggi
dibandingkan kelompok non intervensi. Signifikansi
menunjukkan tidak ada hubungan antara intervensi
terhadap perilaku merokok (p.0.10).
APLIKASI STATA PADA PERHITUNGAN
ODDS RATIO
 Asosiasi antara paparan (exposure) dan penyakit (risk
ratio) dalam studi kasus kontrol diukur dengan
menghitung Odds Ratio (OR), dimana OR merupakan
rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio
kemungkinan paparan pada kontrol(Bonita R, 2006).
 Odds kasus artinya perbandingan jumlah kasus
terpapar dengan kasus tidak terpapar, sedangkan odds
kontrol artinya perbandingan jumlah kontrol terpapar
dan kontrol tidak terpapar.
Contoh Kasus
Suatu penelitian kasus kontrol ingin
mengetahui hubungan antara kebiasaan
minum alkohol dan kejadian patah
tulang panggul pada wanita lansia di
Geelong, Australia pada wanita lansia.
Kasus adalah kelompok wanita patah
tulang pinggul, dan kontrol adalah
wanita lansia yang tidak patah tulang
pinggul (Najmah dkk, 2011).
OUTPUT SYNTAX
cci 35 9 10 444
chi2(1) = 291.92 Pr>chi2 = 0.0000
Attr. frac. pop .7908477
Attr. frac. ex. .9942085 .9834143 .9980382 (exact)
Odds ratio 172.6667 60.29296 509.7318 (exact)
Point estimate [95% Conf. Interval]
Total 45 453 498 0.0904
Controls 10 444 454 0.0220
Cases 35 9 44 0.7955
Exposed Unexposed Total Exposed
Proportion
. cci 35 9 10 444
Hasil perhitungan OR yang didapat adalah 172 kali. Artinya, risiko
terjadinya patah tulang pinggul pada wanita lansia di Geelong pada
wanita peminum alkohol adalah 172 kali lebih tinggi dibandingkan
risiko terjadinya patah tulang pinggul pada wanita bukan peminum
alkohol.
APLIKASI STATA PADA PERHITUNGAN RASIO
PREVALENSI (PREVALENCE RATIO)
 Penelitian cross sectional (potong-lintang) merupakan
penelitian yang menggunakan data prevalensi. Rasio
prevalensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Odds ratioatau risk ratio, akan tetapi data yang digunakan
bukan data insidensi kumulatif melainkan data prevalensi
penyakit(Bonita R, 2006; Murti, 1997; Webb P. Bain C, 2005)
Contoh Kasus
 Berikut ini merupakan contoh penelitian dengan judul
Prevalensi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Near Miss di
Indonesia, oleh Rini Mutahar, dkk (2014),Laporan Hasil Analisis
lanjut Riset Kesehatan Dasar 2010. Peneliti ingin mengetahui
hubungan antara paritas(jumlah anak) dan kejadian nearmiss
(ibu hampir mati) pada proses persalinan di Indonesia.
Interpretasi
PR 0.89 (95% 0.86-0.92), p. <0.0001
Berdasarkan hasil perhitungan Prevalensi rasio dengan
pendekatan risk rasio diperoleh, ibu yang memiliki anak 2
sampai 3 anak berisiko 0,89 kali lebih kecil atau 11 %
mengurangi resiko untuk mengalami kejadian nearmiss
dibandingkan ibu yang memiliki satu orang anak
(primipara).Dengan derajat kepercayaan 95 %, di populasi ibu
yang memiliki anak 2 hingga 3 mengurangi resiko untuk
terjadinya nearmiss antara 0.86 hingga 0.92 (mengurangi resiko
antara 8-14 %) dibandingkan ibu dengan satu anak.
Bab 3 aplikasi stata pada   perhitungan epidemiologi

Contenu connexe

Tendances

Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Aulia Nofrianti
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraHelda Zakiya Fitri
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularLilik Sholeha
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1HMRojali
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malariaJoni Iswanto
 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatCasmadi Casmadi
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiAfina Permatasari
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiUFDK
 
Laporan Riskesdas Tahun 2013
Laporan Riskesdas Tahun  2013Laporan Riskesdas Tahun  2013
Laporan Riskesdas Tahun 2013Muh Saleh
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaMuh Saleh
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanYurie Arsyad Temenggung
 
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksualBAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksualNajMah Usman
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakitdahlia_purba
 

Tendances (20)

Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
Perhitungan fertilitas-mortalitas-dan-migrasi1
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasiPerhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
Perhitungan fertilitas, mortalitas dan migrasi
 
Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1Riwayat alamat penyakit1
Riwayat alamat penyakit1
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malaria
 
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakatAnalisi situasi kesaehatan masyarakat
Analisi situasi kesaehatan masyarakat
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
Komunikasi risiko
Komunikasi risikoKomunikasi risiko
Komunikasi risiko
 
UKURAN ASOSIASI DAN DAMPAK.pptx
UKURAN ASOSIASI DAN DAMPAK.pptxUKURAN ASOSIASI DAN DAMPAK.pptx
UKURAN ASOSIASI DAN DAMPAK.pptx
 
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksiEpidemiologi dalam kesehatan reproduksi
Epidemiologi dalam kesehatan reproduksi
 
Laporan Riskesdas Tahun 2013
Laporan Riskesdas Tahun  2013Laporan Riskesdas Tahun  2013
Laporan Riskesdas Tahun 2013
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Model perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatanModel perencanaan program promosi kesehatan
Model perencanaan program promosi kesehatan
 
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksualBAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular  Infeksi menular seksual
BAB 8 Epidemiologi Penyakit Menular Infeksi menular seksual
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 

En vedette

MAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalMAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalNajMah Usman
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSNajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)NajMah Usman
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiNajMah Usman
 
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactNajMah Usman
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)NajMah Usman
 
Bab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataBab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataNajMah Usman
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)NajMah Usman
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1NajMah Usman
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)NajMah Usman
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaNajMah Usman
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSNajMah Usman
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)NajMah Usman
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaNajMah Usman
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidNajMah Usman
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungNajMah Usman
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPANajMah Usman
 

En vedette (19)

MAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence IntervalMAD Konsep P value dan Confidence Interval
MAD Konsep P value dan Confidence Interval
 
MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA MAD UJI HIPOTESA
MAD UJI HIPOTESA
 
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSSMAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
MAD Analisa Deskripsi Data Kesehatan -SPSS
 
Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)Bab iv faktor perancu (part 1)
Bab iv faktor perancu (part 1)
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Bab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologiBab vi studi desain epidemiologi
Bab vi studi desain epidemiologi
 
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exactMAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
MAD: aplikasi uji kai kuadrat dan fisher exact
 
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
 
Bab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal StataBab 1 Mengenal Stata
Bab 1 Mengenal Stata
 
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)Bab I Epidemiologi dasar (part i)
Bab I Epidemiologi dasar (part i)
 
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
Bab vii perhitungan sampel dalam epidemiologi 1
 
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)Bab iii konsep standardisasi (part 2)
Bab iii konsep standardisasi (part 2)
 
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular EbolaBAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
BAB 13 Epidemiologi Penyakit Menular Ebola
 
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSSMAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
MAD UJI REGRESI DAN KORELASI SPSS
 
Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)Bab iv faktor perancu (part 2)
Bab iv faktor perancu (part 2)
 
MAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anovaMAD uji student t test and anova
MAD uji student t test and anova
 
Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burungBAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
BAB 12 Epidemiologi Penyakit Menular Flu burung
 
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPABAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
BAB 14 Epidemiologi Kesehatan Masyarakat ISPA
 

Similaire à Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi

BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiAgus Candra
 
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptxKelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptxrenywidya4
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxadella22
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfviviindriyani2
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAuliaDwiJuanita
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensinrukmana rukmana
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxAnnisaIntanPratiwi
 
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-240720130638282013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828jayasuganda
 
Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Seminar Hasil Penelitian Skripsi Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Seminar Hasil Penelitian Skripsi wahyuddani gusti
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Okta Rostalia
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlkhofifahwidaningsih
 
88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-controlhomeworkping4
 

Similaire à Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi (20)

BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptxKelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
Kelompok 6 Epidemiologi _Asosiasi dan Dampak.pptx
 
Faktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptxFaktor Risiko Penyakit.pptx
Faktor Risiko Penyakit.pptx
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docxAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan relative risk dan odds ratio.docx
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
UKURAN DAMPAK.pptx
UKURAN DAMPAK.pptxUKURAN DAMPAK.pptx
UKURAN DAMPAK.pptx
 
Jurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensiJurnal faktor risiko hipertensi
Jurnal faktor risiko hipertensi
 
45 87-1-sm
45 87-1-sm45 87-1-sm
45 87-1-sm
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-240720130638282013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
2013 1-14201-841409001-bab4-24072013063828
 
Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Seminar Hasil Penelitian Skripsi Seminar Hasil Penelitian Skripsi
Seminar Hasil Penelitian Skripsi
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
perbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case controlperbedaan case sectional dan case control
perbedaan case sectional dan case control
 
KOMPRE IRA.pptx
KOMPRE IRA.pptxKOMPRE IRA.pptx
KOMPRE IRA.pptx
 
88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control88734061 studi-case-control
88734061 studi-case-control
 

Plus de NajMah Usman

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)NajMah Usman
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthNajMah Usman
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)NajMah Usman
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)NajMah Usman
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)NajMah Usman
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)NajMah Usman
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSSNajMah Usman
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t testNajMah Usman
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spssNajMah Usman
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesNajMah Usman
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan bergandaNajMah Usman
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spssNajMah Usman
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderNajMah Usman
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spssNajMah Usman
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spssNajMah Usman
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)NajMah Usman
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATANajMah Usman
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaNajMah Usman
 
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueNajMah Usman
 

Plus de NajMah Usman (20)

Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
Pengantar Epidemiologi (An Introduction of Epidemiology)
 
Social Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of healthSocial Epidemiology: Social determinants of health
Social Epidemiology: Social determinants of health
 
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
Epidemiologi Sosial -Pengantar (Social Epidemiology-An Introduction)
 
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
Mengkode Manual pada Data Kualitatif (Coding manuals for qualitative data)
 
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Qualitative Research-An Introduction)
 
Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)Analisa Tematik (Thematic analytic)
Analisa Tematik (Thematic analytic)
 
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitasBab 8 uji reliabilitas dan validitas
Bab 8 uji reliabilitas dan validitas
 
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada  SPSSBab 5 analisis deskriptif pada  SPSS
Bab 5 analisis deskriptif pada SPSS
 
Bab 13 paired t test
Bab 13 paired t testBab 13 paired t test
Bab 13 paired t test
 
Bab 12 uji anova stata dan spss
Bab 12 uji anova stata dan    spssBab 12 uji anova stata dan    spss
Bab 12 uji anova stata dan spss
 
Bab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tesBab 11 uji independent student t-tes
Bab 11 uji independent student t-tes
 
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan bergandaBab 9 aplikasi uji regresi linear  sederhana dan berganda
Bab 9 aplikasi uji regresi linear sederhana dan berganda
 
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spssBab 8 analisis regresi logistik  sederhana dengan spss
Bab 8 analisis regresi logistik sederhana dengan spss
 
Bab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunderBab 7 analisis spss data sekunder
Bab 7 analisis spss data sekunder
 
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spssBab 6 analisa deskriptif ii data   kesehatan dengan spss
Bab 6 analisa deskriptif ii data kesehatan dengan spss
 
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
Bab 5 analisis deskriptif pada  spssBab 5 analisis deskriptif pada  spss
Bab 5 analisis deskriptif pada spss
 
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)Bab 4 aplikasi stata pada regresi   cox (STATA)
Bab 4 aplikasi stata pada regresi cox (STATA)
 
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATABab 2 univariat, logistik sederhana  dan berganda pada STATA
Bab 2 univariat, logistik sederhana dan berganda pada STATA
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
 

Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi

  • 1. Najmah, SKM, MPH. Faculty of Public Health, Sriwijaya University
  • 3. Introduksi Konsep RR, OR, dan PR Aplikasi STATA pada perhitungan Risk Rasio serta interpretasi Aplikasi STATA pada perhitungan Odds Rasio serta interpretasi Aplikasi STATA pada perhitungan Prevalens Rasio serta interpretasi
  • 4. Introduksi  Pada studi Epidemiologi, kita berhadapan dengan perhitungan data- data kesehatan.  Bagaimana membuat data-data kesehatan yang ada menjadi lebih bermakna daripada hanya ditampilkan berupa grafik, atau data deskripsi saja?  Ada perhitungan asosiasi sederhana, untuk mengetahui resiko seseorang ataupun sekelompok , Risk Rasio untuk studi experimental dan kohort, odds rasio untuk studi kasus kontrol dan prevalens rasio untuk studi potong lintang (cross sectional).  Ada tiga kisaran nilai rasio: a. Jika nilai rasio < 1; ada asosiasi berupa menurunkan resiko terhadap suatu outcome, faktor protektif, faktor pelindung, faktor pencegah, b. Jika nilai rasio 1 ; tidak ada asosiasi c. Jika nilai rasio >1: ada asosiasi berupa meningkatkan resiko terhadap suatu outcome/penyakit/kondisi kesehatan, faktor resiko.
  • 5.
  • 6. APLIKASI STATA PADA PERHITUNGAN RISIKO RASIO (RISK RATIO/RELATIVE RISK) Coba perhatikan studi kasus berikut ini! Pada penelitian experimental Najmah, dkk (2015). Najmah dkk ingin menguji efektivitas intervensi pemodelan kawasan tanpa rokok pada tingkat rumah tangga di Ogan Ilir yang diadopsi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Salah satu variabel yang dilihat adalah perilaku merokok di dalam rumah (outcome) pada kelompok yang diberikan intervensi terpadu dan tidak (paparan). Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12. Interpretasi Berdasarkan perhitungan diatas, maka dengan RR sebesar 0.85 dapat diinterpretasikan sebagai risiko perilaku merokok di dalam rumah pada kelompok yang diberikan intervensi terpadu 0.85 kali lebih rendah atau 15 % mengurangi perilaku merokok di dalam rumah dibandingkan dengan kelompok non intervensi. Dengan derajat kepercayaan 95%, intervensi bisa mengurangi perilaku merokok di dalam rumah 0.68 (menurunkan resiko 32%) atau meningkatkan perilaku sebesar 1.04 kali lebih tinggi dibandingkan kelompok non intervensi. Signifikansi menunjukkan tidak ada hubungan antara intervensi terhadap perilaku merokok (p.0.10).
  • 13. APLIKASI STATA PADA PERHITUNGAN ODDS RATIO  Asosiasi antara paparan (exposure) dan penyakit (risk ratio) dalam studi kasus kontrol diukur dengan menghitung Odds Ratio (OR), dimana OR merupakan rasio kemungkinan paparan pada kasus dan rasio kemungkinan paparan pada kontrol(Bonita R, 2006).  Odds kasus artinya perbandingan jumlah kasus terpapar dengan kasus tidak terpapar, sedangkan odds kontrol artinya perbandingan jumlah kontrol terpapar dan kontrol tidak terpapar.
  • 14. Contoh Kasus Suatu penelitian kasus kontrol ingin mengetahui hubungan antara kebiasaan minum alkohol dan kejadian patah tulang panggul pada wanita lansia di Geelong, Australia pada wanita lansia. Kasus adalah kelompok wanita patah tulang pinggul, dan kontrol adalah wanita lansia yang tidak patah tulang pinggul (Najmah dkk, 2011).
  • 15.
  • 16. OUTPUT SYNTAX cci 35 9 10 444 chi2(1) = 291.92 Pr>chi2 = 0.0000 Attr. frac. pop .7908477 Attr. frac. ex. .9942085 .9834143 .9980382 (exact) Odds ratio 172.6667 60.29296 509.7318 (exact) Point estimate [95% Conf. Interval] Total 45 453 498 0.0904 Controls 10 444 454 0.0220 Cases 35 9 44 0.7955 Exposed Unexposed Total Exposed Proportion . cci 35 9 10 444 Hasil perhitungan OR yang didapat adalah 172 kali. Artinya, risiko terjadinya patah tulang pinggul pada wanita lansia di Geelong pada wanita peminum alkohol adalah 172 kali lebih tinggi dibandingkan risiko terjadinya patah tulang pinggul pada wanita bukan peminum alkohol.
  • 17. APLIKASI STATA PADA PERHITUNGAN RASIO PREVALENSI (PREVALENCE RATIO)  Penelitian cross sectional (potong-lintang) merupakan penelitian yang menggunakan data prevalensi. Rasio prevalensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus Odds ratioatau risk ratio, akan tetapi data yang digunakan bukan data insidensi kumulatif melainkan data prevalensi penyakit(Bonita R, 2006; Murti, 1997; Webb P. Bain C, 2005)
  • 18. Contoh Kasus  Berikut ini merupakan contoh penelitian dengan judul Prevalensi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Near Miss di Indonesia, oleh Rini Mutahar, dkk (2014),Laporan Hasil Analisis lanjut Riset Kesehatan Dasar 2010. Peneliti ingin mengetahui hubungan antara paritas(jumlah anak) dan kejadian nearmiss (ibu hampir mati) pada proses persalinan di Indonesia.
  • 19.
  • 20. Interpretasi PR 0.89 (95% 0.86-0.92), p. <0.0001 Berdasarkan hasil perhitungan Prevalensi rasio dengan pendekatan risk rasio diperoleh, ibu yang memiliki anak 2 sampai 3 anak berisiko 0,89 kali lebih kecil atau 11 % mengurangi resiko untuk mengalami kejadian nearmiss dibandingkan ibu yang memiliki satu orang anak (primipara).Dengan derajat kepercayaan 95 %, di populasi ibu yang memiliki anak 2 hingga 3 mengurangi resiko untuk terjadinya nearmiss antara 0.86 hingga 0.92 (mengurangi resiko antara 8-14 %) dibandingkan ibu dengan satu anak.