SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  35
Télécharger pour lire hors ligne
PEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN
PERATURAN DESA WLAHAR WETAN
NOMOR 8 TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA
(RKPDesa)
DESA WLAHAR WETAN TAHUN 2016
LEMBARAN DESA
PEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN
TAHUN 2015 NOMOR 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114
tahun   2014,   tentang   Pedoman   Pembangunan   Desa,   disebutkan   bahwa
Perencanaan   Pembangunan   Desa   adalah   proses   tahapan   kegiatan   yang
diselenggarakan   oleh   Pemerintah   Desa   dengan   melibatkan   Badan
Permusyawaratan   Desa   dan   unsur   masyarakat   secara   partisipatif   guna
pemanfaatan   dan   pengalokasian   sumber   daya   desa   dalam   rangka   mencapai
tujuan pembangunan desa.
Lebih lanjut dijelaskan, Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem
pengelolaan pembangunan di desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan
oleh   Kepala   Desa   dengan   mengedepankan   kebersamaan,   kekeluargaan,   dan
kegotongroyongan   guna   mewujudkan   pengarusutamaan   perdamaian   dan
keadilan sosial.
Pemberdayaan   Masyarakat   Desa   adalah   upaya   mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan,
sikap,   keterampilan,   perilaku,   kemampuan,   kesadaran,   serta   memanfaatkan
sumber   daya   melalui   penetapan   kebijakan,   program,   kegiatan,   dan
pendampingan   yang   sesuai   dengan   esensi   masalah   dan   prioritas   kebutuhan
masyarakat Desa.
Pemerintah   Desa   menyusun   perencanaan   Pembangunan   Desa   sesuai
dengan   kewenangannya   dengan   mengacu   pada   perencanaan   pembangunan
Kabupaten/Kota.   Perencanaan   dan   Pembangunan   Desa   dilaksanakan   oleh
Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa dengan semangat
gotong   royong.   Masyarakat   Desa   berhak   melakukan   pemantauan   terhadap
pelaksanaan Pembangunan Desa.
Dalam   rangka   perencanaan   dan   pelaksanaan   pembangunan   Desa,
pemerintah   Desa   didampingi   oleh   pemerintah   daerah   kabupaten/kota   yang
secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota.
Untuk mengoordinasikan pembangunan Desa, Kepala Desa dapat didampingi
oleh   tenaga   pendamping   profesional,   kader   pemberdayaan   masyarakat   Desa,
dan/atau pihak ketiga. Camat atau sebutan lain akan melakukan koordinasi
pendampingan di wilayahnya.
Pembangunan   desa   mencakup   bidang   penyelenggaraan   pemerintahan
Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan
pemberdayaan   masyarakat   Desa.   Perencanaan   pembangunan   Desa   disusun
secara berjangka meliputi:
a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RP­JMDes) untuk jangka
waktu 6 (enam) tahun; dan
b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja
Pemerintah Desa  (RKP DESA), merupakan penjabaran dari RPJM Desa
untuk   jangka   waktu   1   (satu)   tahun.   Rencana   Pembangunan   Jangka
Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa, ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang­Undang Nomor 25 Tahun
2004   tentang   Sistem   Perencanaan   Pembangunan   Nasional,   Undang­Undang
Nomor   17   Tahun   2003   tentang   Keuangan   Negara   dan   sesuai   dengan   pola
pemikiran   dimaksud   di   atas,   maka   sebuah   desa   diharuskan   mempunyai
perencanaan   yang   matang   berlandaskan   partisipasi   dan   transparansi   serta
demokratisasi   yang   berkembang   di   desa   yang   terangkum   dalam   Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM­Desa). Hal tersebut merupakan
rencana pembangunan strategis desa dalam waktu 5 (lima) tahun dan Rencana
Kerja Pembangunan Desa (RKP­Desa) yang merupakan Rencana Pembangunan
Desa   yang   disusun   untuk   jangka   waktu   1   (satu)   tahunan   berdasarkan
penjabaran   RPJMDesa,   hasil   evaluasi   pelaksanaan   pembangunan   tahun
sebelumnya,   prioritas   kebijakan   supra   desa   dan   atau   hal­hal   yang   karena
keadaan darurat atau bencana alam. 
Sebagai   rencana   strategis   pembangunan   tahunan   desa,   RKP­Desa
merupakan  dokumen perencanaan pembangunan yang  bersifat  regulasi  yang
pada pelaksanaannya dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa
(LPMD)   sebagai   lembaga   kemasyarakatan   yang   mempunyai   tugas   dan
tanggungjawab   pembangunan   di   desa.   RKP­Desa   merupakan   satu­satunya
pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam
jangka   waktu   1  (satu)  tahun  yang   selanjutnya   dimasukkan  dalam   Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun anggaran bersangkutan.
Perencanaan   pembangunan   desa   adalah   suatu   proses   pengambilan
keputusan   yang   dilakukan   secara   terpadu   bagi   peningkatan   kesejahteraan
masyarakat   desa   dengan   memanfaatkan   dan   memperhitungkan   kemampuan
sumber daya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan
perkembangan   global.   Untuk   maksud   tersebut   diperlukan   upaya   yang   tepat
dalam mencapai hasil melalui pemahaman persoalan yang benar­benar nyata
dan pada akhirnya mampu untuk di atasi dengan baik dan tepat sasaran.
Berdasarkan Undang­Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal
79   ayat   2   huruf   b,   Pemerintah   Desa  Wlahar   Wetan  Kecamatan  Kalibagor
Kabupaten Banyumas wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP
Desa) Tahun 2016. RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka
waktu 1 tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat (RKP Desa)
sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri No. 114 Tahun 2015 Tentang
Pedoman   Perencanaan   Pembangunan   Desa   menyatakan   bahwa   Pemerintah
Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan desa kepada pemerintah
daerah kabupaten/kota. Usulan kebutuhan pembangunan desa tersebut harus
mendapatkan persetujuan bupati/walikota. Usulan tersebut harus dihasilkan
dalam   musyawarah   perencanaan   pembangunan   desa.   Jika   pemerintah,
pemerintah   daerah   provinsi,   dan   pemerintah   daerah   kabupaten/kota
menyetujui   usulan   tersebut,   maka   akan   dimuat   dalam   RKP   Desa   tahun
berikutnya. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa,
adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 
Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi
bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan
Pemerintah   Desa   kepada   Pemerintah   Daerah   Kabupaten/Kota   melalui
mekanisme perencanaan pembangunan daerah.
1.2. Landasan Hukum
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)  Wlahar Wetan  Kecamatan
Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016 disusun dengan mengacu kepada :
a. Undang­Undang   Nomor   25   Tahun   2004   tentang   Sistem   Perencanaan
Pembangunan Nasional.
b. Undang­Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
c. Peraturan   Pemerintah   Nomor   43   Tahun   2014  sebagai  Peraturan
Pelaksanaan dari Undang­Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan   Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun
2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
g. Peraturan   Menteri   Desa,   Pembangunan   Daerah   Tertinggal   Dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016.
h. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10  Tahun 2013  tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyumas
Tahun 2013 – 2018. 
i. Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  1  Tahun   2014  tentang   Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Tahun 2013­2018.
1.3. Maksud dan Tujuan serta Manfaat
Maksud   penyusunan   Rencana   Kerja   Pembangunan   Desa   (RKP   Desa)
Wlahar   Wetan  Kecamatan  Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun   Anggaran
2016   mengenai   tata   cara   perhitungan   besaran   rincian   Dana   Desa   yang
diterimakan kepada desa sehingga upaya Pemerintah Desa untuk mewujudkan
pencapaian   visi   dan   misi   lebih   maksimal   dalam   penjabaran   dari   RPJMDesa
Tahun   2013­2018,   serta   sebagai   tolak   ukur   keberhasilan   perencanaan   dan
pelaksanaan pembangunan desa. RKP Desa ini juga diharapkan lebih menjamin
kesinambungan pembangunan di tingkat desa serta dapat mendorong partisipasi
dan swadaya dari masyarakat.
Adapun   tujuan   penyusunan   RKP   Desa  Wlahar   Wetan  Kecamatan
Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun   Anggaran   2016   adalah   untuk
menetapkan   strategi   dan   kebijakan   umum   pembangunan   desa,   serta
merumuskan program rencana kerja pembangunan desa selama periode 1 (satu)
tahun, agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang
berkekuatan   hukum   tetap   sehingga   dapat   digunakan   sebagai   landasan
operasional dalam penyusunan APBDesa  Wlahar Wetan  Kecamatan  Kalibagor
Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2016. 
Disamping itu RKP Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten
Banyumas  Tahun Anggaran 2016 bertujuan untuk menjabarkan RPJM Desa
Wlahar Wetan  Kecamatan  Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun 2013­2018
dalam   suatu   rencana   kerja   tahunan,   sehingga   memaksimalkan   pencapaian
pelaksanaan program/kegiatan pembangunan desa dengan mudah diidentifikasi
dan dievaluasi.
Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP­Desa)
ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut :
1. Tujuan
a. Agar   desa   memiliki   dokumen   perencanaan   pembangunan   tahunan
yang berkekuatan hukum tetap.
b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di
desa. 
c. Acuan   dalam   menyusun   rencana   operasional   dan   pelaksanaan
pembangunan desa dalam 1 tahun.
d. Sebagai bahan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan
tahunan.
e. Sebagai   dasar   penyusunan   Peraturan   Desa   tentang   Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).
2. Manfaat
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di desa.
b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa.
c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa.
d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan
program pembangunan supra desa.
e. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat. 
f. Sebagai ruang pembelajaran bersama warga dan Pemerintahan Desa.
g. Memastikan  bahwa   dana   desa   yang   direncanakan   dan   digunakan
bermanfaat untuk pembagunan desa.
1.4. Visi dan Misi
Sebagai   dokumen   perencanaan   yang   menjabarkan   dari   Dokumen
RPJMDes,   maka   seluruh   rencana   program   dan   kegiatan   pembangunan   yang
akan dilakukan oleh Desa secara  bertahap dan berkesinambungan harus dapat
menghantarkan   tercapainya   Visi­Misi   Desa.   Visi­Misi   Desa   Wlahar   Wetan
disamping merupakan Visi­Misi Calon Kepala Desa Terpilih, juga diintegrasikan
dengan   keinginan   bersama   masyarakat   desa   dimana   proses   penyusunannya
dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/RW sampai tingkat Desa.
  Adapun Visi Desa Wlahar Wetan, sebagai berikut : 
  “Menuju   Pemerintah   Desa   Wlahar   Wetan   Yang   Mampu   Menyelenggarakan
Pelayanan   Cepat   Dan   Prima   Dalam   Mendukung   Terwujudnya   Wlahar   Wetan
Yang Sejahtera dan berbudaya”
Sedangkan Misi Desa Wlahar Wetan adalah : 
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta responsif;
2. Menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang cepat dan prima;
3. Melaksanakan   dan   memfasilitasi   pembangunan   yang   aspiratif,
bermanfaat, terpelihara dan berkelanjutan serta Peningkatan perwujudan
pembangunan fisik dan infrastruktur;
4. Mengembangkan   sistem   informasi   desa   dan   tata   kelola   yang   dinamis
sebagai upaya mempromosikan desa dan kegiatan pembangunan desa;
5. Melaksanakan   pembinaan   kehidupan   kemasyarakatan   dengan
pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya
seperti bidang kesehatan, pendidikan, pemuda dan adat istiadat;
6. Penguatan   dan   manajemen   lembaga   kemasyarakatan,   pembentukan
Badan Usaha Milik Desa, serta kerjasama antar desa;
7. Pembangunan   ekonomi   kerakyatan   berbasis   agrobisnis,   pertanian,
perkebunan dan kehutanan rakyat dengan kondisi sosial budaya yang
berbasis kearifan lokal;
8. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya desa, guna mendukung
peningkatan pendapatan desa;
9. Menentukan   kebijakan   yang   akan   mendorong   perkembangan   usaha
pedesaan;
10. Menjaga kondisi wilayah yang kondusif;
11. Mewujudkan pemerataan pembangunan desa dan berkeadilan.
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA
Pelaksanaan RKP­Desa Tahun 2015
Pada   prinsipnya   program   dan   kegiatan   pembangunan   Desa  Wlahar
Wetan  Tahun  Anggaran  2016  mengacu  pada   RPJM  Desa  Tahun  2013–2018.
Dalam rangka penyusunan kegiatan pembangunan yang akan diusulkan untuk
didanai   dari   APBN,   APBD   Provinsi,   APBD   Kabupaten,   APBDesa   (ADD),   serta
swadaya, mengacu kepada beberapa kriteria, yaitu:
a. Menjadi prioritas dalam RPJMDes;
b. Tingkat kemendesakan;
c. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;
d. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat;
e. Kebutuhan biaya;
f. Luas cakupan kegiatan.
2.1 Bidang Infrastruktur
Untuk tahun anggaran 2015 di bidang infrastruktur melalui beberapa kegiatan
yang sudah dilaksanakan yaitu:
No. Jenis Kegiatan
Besaran
Anggaran
Rp.
Sumber
Dana
1.
Peningkatan Jalan lingkungan Rabat Beton di
RT.004/RW.02
50.000.000
APBD
Kab.
2. Pembangunan Irigasi Pertanian 200.000.000
APBD
Kab.
3.
Pembangunan Sumur Bor Air Bersih di 
RT.007/RW.01
200.000.000
APBD
Kab.
4.
Pembangunan Drainase Jalan Desa RT. 
008/RW. 02
50.000.000
APBD
Kab.
5.
Pembangunan Drainase Jalan Desa RT. 
010/RW. 02
40.000.000
APBD
Prov.
6.
Pembangunan Drainase Jalan Desa di Jalan 
Makam
24.000.000
DD
7.
Pembangunan Jembatan Jalan Desa di 
RT.005/RW.01
14.000.000
DD
8.
Pembangunan Gorong­gorong Jalan Desa di 
RT.006/RW.02
6.000.000
DD
9.
Pembangunan Jembatan Jalan Desa di 
RT.008/RW.02
12.000.000
DD
10.
Rehabilitasi Jembatan Jalan Desa di 
RT.009/RW.02
6.000.000
DD
11.
Pembangunan Pavingisasi Halaman Mushola 
Baiturrohim RT.003/RW.02
15.000.000
DD
12. Pembangunan Pintu Air dan Talud Irigasi
24.000.000
DD
13. Pembangunan Gubug Tani
40.000.000
DD
14. Pemeliharaan/Rehabilitasi Kantor Desa 31.500.000 PAD
2.2 Bidang Ekonomi
Untuk   tahun   anggaran   2015  di   bidang   ekonomi   melalui   beberapa
kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:
No. Jenis Kegiatan
Besaran
Anggaran
Rp.
Sumber
Dana
1. Pinjaman Bergulir Desa Berkembang 106.000.000
APBD
Prov.
2. Simpan Pinjam Kelompok Tani (PUAP)
APBD
Prov.
2.3 Bidang Sosial Budaya
Untuk tahun anggaran 2015 di bidang sosial budaya melalui beberapa
kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:
No. Jenis Kegiatan
Besaran
Anggaran
Rp.
Sumber
Dana
1. Pelaksanaan Pembinaan PLKB 2.659.000 DD
2.
Peningkatan Kegiatan Agama di luar Sekolah 
oleh TPQ
5.500.000 DD
3. Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional 6.641.000 PAD
4. Kegiatan Pembinaan Budaya Lokal 6.141.000 DD
5.  Kegiatan Pembinaan PAUD dan TK 9.116.000 DD
6.  Kegiatan Pembinaan Karang Taruna 8.100.000 DD
2.4 Bidang Pemerintahan 
Untuk tahun anggaran 2015 di bidang pemerintahan melalui beberapa
kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu:
No. Jenis Kegiatan
Besaran
Anggaran
Rp.
Sumber
Dana
1. Belanja Modal dan Pemeliharaan 59.270.918
DD dan
PAD
2.
Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa 
(BPD, RT, RW, PKK, LINMAS)
53.959.500 DD
Selain   itu   kegiatan­kegiatan   lain   yang   dilakukan   di   bidang
pemerintahan, yaitu :
1. Musyawarah   Desa   untuk   menyusun   Rencana   Kerja   Pemerintah   Desa
dalam Pembentukan Pokmas dan BUMDES Tahun 2015.
2. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  1
Tahun   2015  tentang  Pertanggungjawaban   Pelaksanaan   Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2014.
3. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  2
Tahun 2015 tentang Badan Kerjasama Desa.
4. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  3
Tahun   2015  tentang  Pertanggungjawaban   Pelaksanaan   Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa Semester I Tahun Anggaran 2015.
5. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  4
Tahun 2015  tentang  Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP)
Desa Wlahar Wetan Tahun 2015.
6. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  5
Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa
Wlahar Wetan Tahun Anggaran 2015.
7. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  6
Tahun   2015  tentang   Penataan   Dan   Status   Kepemilikan   Aset   Sarana
Prasarana Hasil Kegiatan Pnpm­Mpd TA 2009 S/D 2014.
8. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  7
Tahun 2015 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup.
9. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 1 Tahun 2015  tentang  Penunjukan Bendaharawan Desa  Tahun
2015.
10. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Rekening Kas Desa, Rekening
Dana Cadangan Pilkades Dan Rekening Dana Purna Tugas Kepala Desa
Dan Perangat Sebagai Rekening Pemerintah Desa.
11. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa
(Ptpkd) Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun 2015.
12. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelaksana Distribusi Raskin Tahun 2015.
13. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 5 Tahun 2015 tentang KIS, KIM.
14. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Tim Tpk Bantuan Keuangan Gubernur TA
2015.
15. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Tim Intensifikasi PBB 2015.
16. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Kelembagaan RT dan RW.
17. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 9 Tahun 2015  tentang  Pengukuhan Karang Taruna Pagar  Muda
XI.
18. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 10 Tahun 2015 tentang Penunjukan Tim Penyusunan Perubahan
RKPDes TA 2015.
19. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 11 Tahun 2015 tentang PLT Sekdes Diganti PLH Sekdes.
20. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor   12   Tahun   2015  tentang  Pembentukan   TPK  Pelaksana
Pembangunan Tingkat Desa APBDes TA 2015.
21. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pembentukan Tim Pengelola Webdesa.
22. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan
Nomor 14 Tahun 2015  tentang  Penunjukan Tim Penyusunan RKPDes
2016.
23. Meningkatkan   tertib   administrasi   Pemerintah   Desa   serta   mendorong
pemanfaatan   Teknologi   Informasi   dan   Komunikasi   untuk   pelayanan
kepada masyarakat.
24. Melaksanakan intensifikasi penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
tahun 2015.  
Untuk tahun anggaran 2015  ini jumlah baku PBB Desa  Wlahar Wetan
sebesar Rp.  47.211.736,­  dengan jumlah SPPT sebanyak  1.641  lembar,
luas tanah 2.194.122 m2, luas bangunan 9.120 m2 dan telah lunas 100%
pada tanggal 1 Oktober 2015.
25. Melakukan   pendistribusian   Raskin/Rastra.   Untuk   tahun   2015  Desa
Wlahar   Wetan  menerima   Rastra   sebanyak   13   kali   pengiriman   (247
zak/15kg) sebesar 48.165 Kg.
2.5 Prioritas RKP­Desa Tahun 2016
Program   dan   kegiatan   pembangunan   Desa  Wlahar  Tahun   Anggaran
2016 mengacu pada RPJM Desa Tahun 2013­2018. Dalam rangka penyusunan
kegiatan pembangunan yang akan diusulkan untuk didanai dari APBN, APBD
Provinsi, APBD Kabupaten, APBDesa, serta swadaya mengacu kepada beberapa
kriteria, yaitu:
a. Menjadi prioritas dalam RPJMDes;
b. Tingkat kemendesakan;
c. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat;
d. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat;
e. Kebutuhan biaya;
f. Luas cakupan kegiatan.
Pada   tahun   anggaran   2016  program   dan   kegiatan   pembangunan
diprioritaskan   untuk   peningkatan   infrastruktur   desa,   peningkatan   kualitas
sumber   daya   manusia,   peningkatan   kapasitas   lembaga,   baik   lembaga
pemerintahan   maupun   lembaga   kemasyarakatan   desa,   peningkatan
kesejahteraan   masyarakat,   serta   pengembangan   generasi   muda.   Adapun
program prioritas tahun 2016 selengkapnya adalah sebagai berikut :
2.5.1 Bidang Infrastruktur
Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang infrastruktur untuk
tahun anggaran 2016, yaitu:
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume
Rencana
Anggaran
Rp.
Rencana
Sumber
Dana
1.
Peningkatan Jalan 
Desa
Dusun I
P = 1800 m
L =       3 m
1. 890.000.000
APBD
Kab.
Dan DD
2.
Peningkatan Jalan 
Desa
Dusun II
P=  2500 m
L =       3 m
1.975.700.000
APBD
Kab.
Dan DD
3.
Peningkatan Jalan 
Alternatif  Desa 
Wlahar Wetan–
Pekaja
RT.003
RW.02
P = 1,1 km
L =      3 m
1.800.325.000
APBD
Kab.
4.
Pembangunan 
Kantor Desa
Desa Lanjutan 350.000.000
APBDes
APBD
Kab.
5. Pembangunan 
Gedung Sekolah TK 
RT.007
RW.01
80 m2 260.000.000 APBD
Kab.
Pertiwi
6.
Pembangunan Talud
dan Drainase Jalan 
Wlahar Wetan­
Pekaja
RT.003
RW.02
P = 600 m
620.000.000
APBD
Kab.
DD
7.
Pembangunan 
Prasarana Air Bersih
Dusun I
Dusun I 2 Unit 475.000.000
APBD
Kab.
APBN
8.
Pembangunan 
Prasarana Air Bersih
Dusun II
Dusun II 3 Unit 670.000.000
APBD
Kab.
APBN
9.
Pembangunan 
Drainase Jalan 
Antar Desa
RT.010
RW.02
P = 850 m
550.000.000
APBD
Kab.
DD
10.
Pembangunan 
Drainase Jalan 
Antar Desa
RT.05
RW.02
P = 550 m
360.600.000 DD
11.
Pembangunan 
Drainase Jalan 
Antar Desa
RT.02
RW.02
P = 250 m
175.500.000 DD
12.
Pembangunan 
Drainase Jalan Desa
RT.09
RW.02
P = 150 m
95.200.000 DD
13.
Pembangunan 
Drainase Jalan Desa
RT.04
RW.02
P = 180 m
108.800.000 DD
14.
Pembangunan 
Gedung Pertanian 
untuk (GAPOKTAN)
Desa 60 m2 210.000.000 DD
15. Gedung Serbaguna Desa 200 m2 750.000.000
APBD
Prov
16.
Pembangunan 
Jembatan Jalan Tani
RW.01 2 Paket 350.800.000
APBD
Prov
DD
17.
Pembangunan 
Jembatan Jalan Tani
RW.02 1 Paket 180.000.000
APBD
Prov
DD
18. Pembangunan dan 
Pemeliharaan 
Saluran Irigasi 
Sekunder
Desa 5 Paket 650.200.000 APBD
Kab.
APBD
Prov
DD
19.
Pembangunan 
Pengaspalan Jalan 
Desa
RT.008
RW.02
1 Paket 150.000.000
APBD
Kab.
20.
Pembangunan Jalan 
Usaha Tani
RT.003
RW.01
1 Paket 845.000.000
APBD
Kab. dan
ADD
21.
Pembangunan 
Tembok Keliling 
PAUD
RT.007
RW.01
1 Paket 42.000.000
APBDes
DD
22.
Pembangunan Talud
Irigasi Sekunder
RW.01 1 Paket 330.000.000
APBD
Prov.
DD
23.
Pembangunan Talud
Jalan Desa (Penahan
Erosi ke S. Serayu)
RT.008
RW.01
1 Paket 77.000.000
ADD
DD
24.
Pengadaan Lampu 
Penerangan Jalan 
(LPJ) Jalur Lintas 
Provinsi
Desa 15 Unit ­
APBD
Prov.
25.
Energi Terbarukan 
Kegiatan LPJ Jalur 
Jalan Desa
Desa 18 Paket 378.000.000
APBDes
dan
DD
2.5.2 Bidang Ekonomi
Prioritas   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   di   bidang   ekonomi   untuk
tahun anggaran 2016, yaitu:
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume
Rencana
Anggaran
Rp.
Rencana
Sumber
Dana
1. Penguatan Modal 
bagi BUMDes Karya 
Kusuma Mandiri
Desa 1 Paket 100.000.000
APBDes,
APBD
Prov
2.
Program 
Peningkatan 
Ketahanan Pangan 
Desa
Desa 1 Paket 100.000.000
APBDes,
APBD
Kab.
APBD
Prov
DD
3. Pengembangan 
Sarana Produksi 
dan Alat­alat 
Pertanian
Poktan 4 Paket 80.000.000
APBD
Kab.
APBD
Prov
4. Pelatihan dan 
Pengembangan 
Budidaya Ternak 
Domba bagi 
Kelompok Tani/
Poktan 30 ekor 180.000.000
APBD
Kab.
APBD
Prov
5. Pelatihan dan 
Pengembangan 
Budidaya Ternak 
Sapi bagi Kelompok 
Tani/Ternak
Poktan 75 ekor 850.000.000
APBD
Kab.
APBD
Prov
6. Pelatihan 
Kewirausahaan bagi 
Kelompok Usaha 
Masyarakat
Pokmas 5 Kelompok 125.000.000
APBDes,
APBD
Kab.
7. Penguatan Modal 
Usaha bagi 
Kelompok Usaha 
Masyarakat
Pokmas 5 Kelompok 100.000.000
APBDes,
APBD
Kab.
DD
8. Program 
Penghijauan dan 
Penanganan Lahan 
Kritis
Desa 1 Paket 75.000.000
APBD
Kab.
APBD
Prov
9. Pengembangan 
Modal Alat Usaha 
bagi Gapoktan atau 
Kelompok Tani
Gapoktan 1 Paket 100.000.000
APBD
Kab.
APBD
Prov
10.
Pengembangan 
Modal Usaha bagi 
Unit Usaha Kecil 
dan Menengah
Unit
Usaha
Bumdes
4 Kelompok 100.000.000
APBDes
APBD
Kab.
APBD
Prov
DD
11. Pengembangan 
Perikanan Rakyat
Pokmas 3 Kelompok 60.000.000
APBD
Kab.
APBD
Prov
2.5.3 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial
Prioritas   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   di   bidang   infrastruktur
Pemerintahan dan kesejahteraan sosial untuk tahun anggaran 2016, yaitu:
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume
Rencana
Anggaran
Rp.
Rencana
Sumber
Dana
1. Pengembangan 
Sarpras Poliklinik 
Kesehatan Desa (PKD)
RW.02 1 Unit 98.000.000
APBD
Kab.
DD
2. Pembangunan Ruang 
Lembaga Desa (Ruang 
PKK, BPD, LKMD)
Kantor
Desa
3 Unit 96.000.000 APBDes
3. Pembangunan Gedung
Bumdes dan Gedung 
Seni/Budaya
RW.02 2 Paket 285.000.000
APBDes,
DD
4. Pengembangan Balai 
Belajar Bersama 
(PKBM) 
Desa 1 Paket 85.000.000 DD
5. Pengembangan Sarana
dan Prasarana Pos 
Paud
Pos
Paud
7 Paket 105.000.000
APBD
Kab.
DD
6. Pengembangan Sarana
dan Prasarana TK TK 5 Paket 50.000.000
APBD
Kab.
DD
7. Pengembangan Sistem  Desa 1 Paket 35.000.000 APBDes
Informasi Desa 
Berbasis TIK
APBD
Kab.
DD
BAB III
GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Berdasarkan   Peraturan   Pemerintah   Nomor   43   Tahun   2014   tentang
Peraturan Pelaksanaan  Undang­Undang   Nomor  6  Tahun 2014  tentang  Desa,
Pasal 93 ayat 1, pengelolaan keuangan desa meliputi perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Mengacu kepada Peraturan
Daerah   Kabupaten   Banyumas   Nomor   8   Tahun   2009   tentang   Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa, keuangan desa dikelola dengan prinsip tertib, taat
pada peraturan perundang­undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.  
1.1. Pendapatan Desa
Kebijakan pengelolaan pendapatan desa diarahkan kepada peningkatan
optimalisasi   pengelolaan   pendapatan   dari   berbagai   sumber   dan   mendorong
peningkatan sumber­sumber pendapatan, terutama Pendapatan Asli Desa (PAD).
Sumber Pendapatan Desa berdasarkan Pasal 72 ayat 1 Undang­Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, terdiri dari :
a. Pendapatan Asli Desa, yang terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya
dan partisipasi, gotong royong, dan lain­lain pendapatan asli Desa;
b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
c. Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota;
d. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota;
e. Bantuan   Keuangan   dari   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah
Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;
f. Hibah dan Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga;
g. Lain­lain Pendapatan Desa yang sah.
Pendapatan desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui
rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang
tidak   perlu   dibayar   kembali   oleh   desa.   Perkiraan   pendapatan   desa   disusun
berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun 2016 dengan perkiraan
peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa,
Bagi   Hasil,   Bagian   Dana   Perimbangan,   Bantuan   keuangan   dari   Pemerintah,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak
Ketiga.
Berdasarkan  Undang­Undang Nomor  6  Tahun 2014 tentang Desa  pasal
72,   bahwa   Desa   mempunyai   sumber   pendapatan   Desa   yang   terdiri   atas
pendapatan   asli   Desa,   bagi   hasil   pajak   daerah   dan   retribusi   daerah
Kabupaten/Kota, bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah
yang diterima oleh Kabupaten/Kota, alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota,
serta hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga. 
Bantuan   keuangan   dari   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah
Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota kepada
Desa diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah yang
bersangkutan.   Bantuan   tersebut   diarahkan   untuk   percepatan   Pembangunan
Desa. Sumber pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh Desa berasal dari
Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar Desa, pengelolaan kawasan wisata
skala Desa, serta sumber lainnya dan tidak untuk dijualbelikan. 
Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota dapat
bersifat umum dan khusus. Bila bersifat khusus dikelola dalam APBDesa tetapi
tidak diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% dan paling
banyak 30% {diolah dari : Permendagri No 113/2014, Bab IV, Pasal 10 Ayat (1), (2), dan
(3)}.
Sumber­sumber  pendapatan desa secara keseluruhan digunakan untuk
mendanai   seluruh   kewenangan   yang   menjadi   tanggungjawab   desa.   Dana
tersebut digunakan untuk mendanai penyelenggaraan kewenangan desa yang
mencakup   penyelenggaraan   pemerintahan,   pembangunan,   pemberdayaan
masyarakat   dan   kemasyarakatan   agar   tugas­tugas   pemerintahan   desa   dapat
berjalan secara efektif. Tanpa dukungan pendapatan tersebut, Pemerintah Desa
tidak   mampu   membiayai   dan   melaksanakan   program­program   pembangunan
desa sesuai kebutuhan dan prioritas desa secara maksimal. 
Asumsi   pendapatan   Desa   Tahun   Anggaran   2016   adalah   sebesar   Rp.
1.458.590.400,­ (satu milyar empat ratus lima puluh delapan juta lima  ratus
sembilan puluh ribu empat ratus rupiah) yang bersumber dari :
Proyeksi Anggaran Pendapatan Desa
Tahun Anggaran 2016
Kode
U r a i a n
Jumlah
Ket.Rekening (Rp)
1 PENDAPATAN DESA  
   
1.1 Pendapatan Asli Desa 167.800.000
1.1.1 Hasil Usaha Desa 50.000.000 PAD
1.1.2 Hasil Aset Desa 22.000.000 PAD
1.1.3
Hasil Swadaya, Partisipasi dan Gotong 
Royong  Masyarakat
70.000.000
1.1.4 Lain­lain Pendapatan Asli Desa yang sah 25.900.000
1.2 Pendapatan Transfer 1.287.690.405
1.2.1 Dana Desa 635.556.575 APBN
1.2.2
Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah 
Kabupaten untuk Desa
34.856.107 APBD
KAB.
1.2.3 Alokasi Dana Desa 417.277.723 APBN
1.2.4
Bantuan Keuangan dari Pemerintah 
Provinsi
200.000.000 APBD
PROV
1.2.5
Bantuan Keuangan dari Pemerintah 
Kabupaten
0
   
1.3 Pendapatan Lain – Lain 3.000.000
1.3.1 Hibah 
1.3.2
Dana Darurat Dari Pemerintah dan/atau
Pemerintah Daerah Dalam rangka 
Penanggulangan Korban/Kerusakan 
Akibat Bencana Alam
0
1.3.3 Sumbangan Lain Yang Tidak Mengikat 3.000.000
     
Jumlah Pendapatan  1.458.590.405
  Dibulatkan 1.458.590.400
1.2. Belanja Desa 
Kebijakan belanja desa diarahkan kepada optimalisasi Belanja Desa untuk
membiayai kegiatan­kegiatan prioritas yang dikelola secara efisien, ekonomis,
efektif, transparan, dan bertanggung jawab untuk mencapai visi dan misi Desa. 
Belanja   desa   sebagaimana   dimaksud   meliputi   semua   pengeluaran   dari
rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran
yang   tidak   akan   diperoleh   pembayarannya   kembali   oleh   desa.   Belanja   desa
dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan desa.
Struktur   Belanja   Desa   berdasarkan  Peraturan   Pemerintah   Nomor   43
Tahun 2014 , Pasal 100 huruf a dan b, terdiri dari :
a. Jumlah   Anggaran   Belanja   Desa   digunakan   untuk   pendanaan   yang
meliputi:
- Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa;
- Operasional Pemerintah Desa;
- Tunjangan dan Operasional Badan Permusyawaratan Desa;
- Insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga. 
b. Dan Jumlah Anggaran Belanja Desa yang meliputi:
- Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
- Pelaksanaan Pembangunan Desa;
- Pembinaan Kemasyarakatan Desa;
- Pemberdayaan Masyarakat desa.
- Belanja Tak Terduga
Kelompok belanja di atas dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan
desa yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa).
Kegiatan sebagaimana disebut diatas, terdiri atas Jenis :
 Belanja Pegawai
 Belanja Barang dan Jasa
 Belanja Modal
Belanja   pegawai   adalah   pengeluaran   penghasilan   tetap   dan   tunjangan
Kepala   Desa,   Perangkat   Desa   dan   Badan   Permusyawaratan   Desa   (BPD).
Penganggaran   belanja   pegawai   melalui   kelompok   belanja   Penyelenggaraan
Pemerintahan   Desa   mengunakan   kode   rekening   kegiatan   pembayaran
penghasilan tetap dan tunjangan dengan frekuensi pembayaran dilakukan setiap
bulan.
Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran pembelian atau pengadaan
barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, yang meliputi
kategori : 
 Alat tulis kantor
 Benda pos
 Bahan/material
 Pemeliharaan
 Cetak/penggandaan
 Biaya sewa tempat
 Sewa perlengkapan dan perlatan kantor
 Makan dan minum rapat
 Pakaian dinas dan atributnya
 Perjalanan Dinas
 Upah Kerja
 Honorarium narasumber/ahli
 Operasional Pemerintah Desa
 Operasional BPD
 Insentif RT/RW
 Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat
Belanja   Modal   adalah   pengeluaran   dalam   rangka   pembelian   atau
pengadaan barang atau bangunan yang  nilai manfaatnya  lebih dari 12 (dua
belas) bulan meliputi kategori barang atau bangunan yang digunakan untuk
kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa.
Belanja tak terduga adalah belanja yang belum tersedia anggarannya dan
dilakukan dalam keadaan darurat dan/atau keadaan luar biasa (KLB), dengan
pengertian keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang
dan/ atau mendesak, contoh : bencana alam, bencana sosial dan kerusakan
sarana dan prasarana serta wabah. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa
(KLB) ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota. 
Adapun asumsi Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp.
1.427.994.185,­ (satu milyar empat ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus
sembilan puluh empat ribu seratus delapan puluh lima rupiah) yang terdiri dari :
Proyeksi Anggaran Belanja Desa
Tahun Anggaran 2016
Kode
U r a i a n
Jumlah
Ket.Rekening (Rp)
2 BELANJA DESA
 
2.1. Penyelenggaraan Pemerintah Desa 631.690.844
PAD,
ADD,
HBP
2.2. Pelaksanaan Pembangunan Desa 617.341.591 DD
2.3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa  133.354.000 DD
2.4. Pemberdayaan Masyarakat Desa 45.607.750 DD
2.5. Belanja Tak Terduga 0
  Jumlah Belanja 1.427.994.185
  Surplus/(Defisit) 30.596.220  
1.3. Pembiayaan Desa
Pembiayaan Desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
yang bersangkutan maupun pada tahun­tahun anggaran yang bersangkutan.
Pembiayaan desa terdiri atas kelompok :
1. Penerimaan Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :
 Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya
 Pencairan dana cadangan
 Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan
2. Pengeluaran Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :
 Pembentukan dana cadangan
 Penyertaan modal desa
Penerimaan   pembiayaan   pada   jenis/bentuk   sisa   lebih   perhitungan
anggaran (SiLPA) adalah pelampuan penerimaan pendapatan terhadap belanja,
penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan. Kegunaan (SiLPA) ini
dapat menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari
realisasi belanja, juga  dapat  untuk mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan
serta mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun  anggaran
belum terselesaikan.
Penerimaan   pembiayaan   pada   jenis/bentuk   pencairan   dana   cadangan
adalah dana yang bersumber dari penyisihan atas penerimaan desa, kecuali dari
penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan
peraturan perundang­undangan. Dana cadangan tersebut masuk pada rekening
tersendiri nantinya yang ditetapkan dengan peraturan desa melalui rekening kas
desa.
Penerimaan pembiayaan pada jenis/bentuk hasil penjualan kekayaan desa
yang terpisahkan adalah kekayaan desa yang dipisahkan yakni kekayaan milik
desa baik bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUMDesa. Hasil
penjualannya digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa
yang dipisahkan.
Pengeluaran pembiayaan pada jenis/bentuk pembentukan dana cadangan
kegunaannya adalah untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak
dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Sumber
pembentukan dana cadangan berasal dari penyisihan atas penerimaan desa,
kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus
berdasarkan peraturan perundang­undangan.
Pembentukan   dana   cadangan   ditetapkan   dengan   pertauran   desa,   yang
paling sedikit memuat :
1. Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan
2. Program dan kegiatan yang akan dibiayai
3. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan
4. Sumber dana cadangan
5. Tahun anggaran pelaksanaan
Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri dan penganggaran
dana cadangan tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa.
  Adapun asumsi Pembiyaan Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar
Rp. 30.596.220,­ (tiga puluh juta lima ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus
dua puluh rupiah) yang terdiri dari : 
Proyeksi Anggaran Pembiayaan Desa
Tahun Anggaran 2016
Kode
U r a i a n
Jumlah
Ket.Rekening (Rp)
3 PEMBIAYAAN
 
3.1. Penerimaan Pembiayaan 0
3.2. Pengeluaran Pembiayaan 30.596.220
  Jumlah Pembiayaan 30.596.220
BAB IV
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH 
DAN KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
4.1. Rumusan Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah untuk mengetahui sejauh mana masalah itu
penting   dan   apakah   masalah   tersebut   dapat   teratasi.  Dalam   menentukan
prioritas masalah diperlukan sebuah metode pemecahan masalah. Penentuan
prioitas   masalah   dapat   di   lakukan   dengan   cara   kuantitatif   atau   kualitatif
berdasarkan data serta perhitungan kemudahan dan kemampuan untuk dapat
diselesaikan,   keinginan   masyarakat   untuk   mengatasi   masalah,   berdasarkan
situasi lingkungan sosial politik dan budaya yang ada di masyarakat serta waktu
dan dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah.
Untuk   itu,   dalam   menentukan   prioritas   masalah,   digunakan   metode
Delbecq. Dalam menentukan kriteria prosesnya diawali dengan pembentukan
kelompok yang akan mendiskusikan, merumuskan, dan menetapkan kriteria.
Sumber   data   dan   informasi   kebijakan   program   pembangunan   desa   tahun
sebelumnya yang diperlukan dalam penetapan prioritas program tahun depan
berdasarkan :
 Pengetahuan dan pengalaman masing­masing anggota kelompok.
 Saran dan pendapat para narasumber.
 Peraturan perundang­undangan yang berkaitan.
 Analisa situasi.
 Sumber informasi atau referensi lainnya.
4.1.1. Identifikasi Masalah Pembangunan Tahun 2015
Beberapa   rumusan   identifikasi   masalah­masalah   pembangunan   yang
masih menjadi kendala adalah sebagai berikut :
A. Bidang Pembangunan Wilayah Fisik (Infrastruktur)
1. Masih   terbatasnya   anggaran   kegiatan   bidang   pembangunan   desa,
sehingga   ada   beberapa   sarana   prasarana   desa   yang   seharusnya
memerlukan rehabilitasi atau pemeliharaan di tahun 2015 belum bisa
terlaksana.
2. Masih   banyak   infrastruktur   yang   belum   memadai,   terutama
infrastruktur/Sarana Prasarana Desa,  ekonomi, pendidikan, kesehatan
dan pemukiman.
3. Masih adanya masyarakat yang belum terpenuhi secara layak kebutuhan
dasarnya, terutama tempat tinggal/hunian/papan dan kesehatan.
4. Masih   terbatas   kesadaran   dan   peran   serta   warga/amasyarakat   dalam
menjaga   pngelolaan   aset­aset   desa   yang   telah   berada   di   wilayah
lingkungan.
5. Belum   terbentuk   kesadaran   masyarakat   tentang   pembenahan   sarana­
prasarana   nantinya   adalah  bagian  dari  kebutuhan   utama   dan  bagian
kepemilikan   bersama   masyarakat   desa,   misal   ada   beberapa   lokasi
pembangunan drainase jalan desa tidak boleh bersinggungan atau masuk
wilayah tanah hak milik.
6. Aset­aset desa yang ada belum seluruhnya tersertifikasi.
7. Aset­aset   desa   yang   di  hibahkan   dan  dilaksanakan   oleh   Dinas/SKPD
terkait secara kualitas kurang maksimal dikarenakan pelaksana pihak
ketiga tidak maksimal melaksanakan mutu pekerjaan sehingga banyak
aset   yang   sebelum   di   pakai   sudah   mengalami   kerusakan   ringan   dan
sedang serta berat.
8. Pembangunan berwawasan kawasan perdesaan belum optimal.
B. Bidang Ekonomi
1. Adanya keterbatasan dalam upaya mendorong  pemberdayaan ekonomi
masyarakat. 
2. Kesempatan kerja dan berusaha yang cukup sempit/belum memadai.
3. Terbatasnya   kesempatan   pendidikan   dan   pelatihan   bagi   masyarakat,
khususnya   bagi   usia   produktif   dalam   rangka   meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan hidup.
4. Belum adanya persiapan yang konkrit tentang arah konsep BUMDesa
yang telah terbentuk, sehingga butuh bimbingan khusus dari supra desa
dalam pelaksaannya.
5. Terbatasnya   informasi   dan   pengetahuan   masyarakat   dalam   usaha
kegiatan serta menguatkan daya jual produknya di pasaran.
6. Keterbatasan   modal   dan   manajemen   bagi   pelaku   usaha   kecil   di
masyarakat   dikarenakan   pemerintah   desa   bisa   bisa   melakukan
penganggaran modal pada lembaga BUMDes. 
C. Bidang Sosial Budaya
1. Terbatasnya upaya­upaya masyarakat pada kebiatan pembinaan generasi
muda dan pengembangan keolahragaan, seni budaya, dan sosial. 
2. Belum terwujudnya pola hidup bersih sehat masyarakat.
3. Belum tertatanya sanitasi lingkungan yang baik di masyarakat desa.
4. Semakin   berkurangnya   sumber­sumber   mata   air   untuk   memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat.
5. Di Beberapa wilayah pemukiman penduduk rentan terjadi tanah longsor.
6. Masih terbatasnya upaya pengembangan seni dan budaya masyarakat.
7. Keterlibatan   perempuan   dalam   pengambilan   keputusan   masih   relatif
rendah.
D. Bidang Pemerintahan
1. Masih relatif rendahnya kapasitas lembaga kemasyarakatan desa yang
ada.
2. Pelayanan publik dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi
yang dilakukan Pemerintah Desa belum optimal. Teknologi informasi dan
komunikasi juga belum dimanfaatkan secara baik untuk melakukan tata
kelola desa secara umum.
3. Belum maksimalnya kegiatan pemerintahan desa, dikarenakan aparatur
desa masih belum tertata dalam tugas, wewenang dan tanggungjawabnya,
sehingga pelaku pelaksana kegiatan masih belum berjalan baik dan aktif.
4. Struktur dan tata organisasi Pemerintah Desa saat ini belum maksimal
dikarenakan masing­masing perangkat desa masih mengerjakan tugas­
tugas perbantuan dari seksi/urusan kegiatan yang bukan tupoksinya.
4.2. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Desa
Program dan kegiatan pembangunan Desa Wlahar Wetan pada prinsipnya
terbagi   ke   dalam   tiga   bidang   kegiatan   utama,   yaitu   bidang   prasarana
pengembangan   wilayah,   bidang  ekonomi,   serta   bidang   pemerintahan   dan
kesejahteraan sosial. Kegiatan yang dilakukan di masing­masing bidang adalah
kegiatan prioritas yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa Wlahar Wetan (RPJMDes Wlahar Wretan) Tahun 2013–2018. 
Adapun Program Pembangunan Desa Wlahar Wetan Tahun 2016 sebagai
penjabaran visi dan misi, yaitu:
1. Menciptakan pemerintahan yang profesional  untuk mencapai pelayanan
yang prima.
Program Perencanaan Pembangunan Desa;
 Program Pengembangan data Profil Desa berbasis Teknologi Informasi;
 Program   Peningkatan   Pelayanan   Administrasi   Kependudukan   dan
Catatan Sipil;
 Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa;
 Pelayanan Administrasi Pertanahan dan PBB;
 Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja.
2. Mengembangkan potensi  masyarakat untuk mengembangkan kreativitas
dan   bakatnya  dalam   meningkatkan   kualitas   hidup   dan   Pemenuhan
Kebutuhan Dasar.
 Pengelolaan dan Pembinaan PAUD dan TK serta Sarana Pendidikan
Lainnya;
 Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu;
 Pengembangan Pos Kesehatan dan Polindes;
 Program Pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan;
 Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
 Program Perbaikan gizi;
 Program Pengembangan Lingkungan yang Sehat;
 Program Perbaikan Sarana Prasarana PKD;
 Program Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Posyandu;
 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;
 Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak.
3. Mengembangkan potensi masyarakat melalui potensi produk unggulan.
 Program peningkatan Ketahanan pangan;
 Program Pedirian dan Pengembangan BUM Desa
 Program pengembangan Potensi Ekonomi Lokal
 Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagan;
 Program Pengembangan Industri Rumah Tangga;
 Program Peningkatan, Pemasaran hasil Industri Rumah Tangga yang
berbasis pertanian;
 Program   Peningkatan   Hasil   Pertanian/Perkebunan/Peternakan
berbasis teknologi tepat guna.
 Program pembangunan dan pengelolaan energi Mandiri;
4. Meningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam  pembangunan
Infrastruktur/ sarana dan Prasarana Desa.
 Program Pembangunan  Jalan Desa, Jalan Usaha Tani, dan Jembatan;
 Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong­gorong;
 Program Pembangunan Talud/Bronjong;
 Program Penyediaan Sarana Air Bersih berskala Desa;
 Program Penyediaan sanitasi lingkungan;
 Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi di Desa;
 Program Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;
 Program pengelolaan aset­aset/infrastruktur pertanian;
 Program pembangunan irigasi tersier dan saluran budidaya perikanan;
 Program Infrastruktur Perdesaan;
 Program Pembangunan energi barudan terbarukan
5. Menjaga   kelestarian   adat   istiadat   dan   menumbuh   kembangkan
keseimbangan   pembangunan  budaya  pedesaan   yang   berlandaskan
keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
 Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat;
 Program   Penataan,   Penguasaan,   Kepemilikan,   Penggunaan   dan
pemanfaatan Tanah Desa;
 Program Keluarga Berencana;
 Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan;
 Program Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga;
 Program Pengelolaan Keragaman Seni budaya;
 Program   Pemberdayaan   Masyarakat   untuk   menjaga   Keamanan   dan
Ketertiban;
6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan secara berkelanjutan:
 Program Pengelolaa Sampah terpadu;
 Program Pengelolaan hutan milik desa
4.3. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Desa
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan
yang   dilaksanakan   oleh   suatu   organisasi   sebagai   upaya   untuk
mengimplementasikan   strategi   dan   kebijakan   serta   dalam   rangka   mencapai
tujuan dan sasaran suatu organisasi.
Pemerintah Desa Wlahar Wetan, sebagaimana dalam dokumen RPJMDes
2013­2018, menetapkan beberapa kebijakan umum yang dijabarkan pada dalam
program pembangunan desa yang harus dilaksanakan yaitu:
1. Kebijakan   umum   peningkatan   ketersediaan,   akses,   kualitas   hidup
Masyarakat   Desa,   melalui   Program   Peningkatan   Sarana   Prasarana
Infrastruktur   Desa,   dengan   indikator   kinerja   program   adalah   (1)
Meningkatkan   Dana   Pembangunan   dan   Kegiatan   Pemberdayaan   serta
pembinaan Kelelmbagaan pada tahun 2016; (2) Terbentuknya lembaga­
lembaga/unit­unit   usaha   yang   mengelola   dan   menguatkan   organisasi
BUMDesa   (1   lembaga   tahun   2016);   (3)   Meningkatnya   peran   aktif
masyarakat   desa   dalam   pelaksanaan   pembangunan   desa;   dan   (4)
Tertanganinya   daerah   rawan   pangan   dan   rawan   bencana;   serta   (4)
Cakupan   layanan/bimbingan   dan   sarana   penunjang   kegiatan   dari
Pemerintah   Kabupaten   kepada   Desa   Wlahar   Wetan   sebagai   sentra
produksi (70% tahun 2016).
2. Kebijakan umum meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit
kerja dalam pelayanan publik untuk mewujudkan clean government and
good government, melalui 3 (tiga) program, yaitu : (1) Program Peningkatan
Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Desa, dengan indikator kinerja program
adalah   :   a)   rasio   ketersediaan   dokumen   perencanaan,   evaluasi   dan
pelaporan   (100%),   dan   b)   rasio   ketersediaan   dokumen   penatausahaan,
pengendalian   dan   evaluasi   laporan   keuangan.   (2)   Program   Peningkatan
Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur, dengan indikator
kinerja program adalah a) rasio penyediaan barang dan jasa administrasi
perkantoran   serta   pelayanan   tatausaha   kerumahtanggaan,   b)   rasio
penyelenggaraan rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan ke luar
desa, c) rasio pembangunan, pengadaan, pemeliharaan dan rehabilitasi
prasarana dan sarana aparatur, dan 4) rasio pembinaan dan peningkatan
pelayanan, tata usaha dan administrasi kepegawaian.
3. Kebijakan umum meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung
perencanaan desa  dan  penyelenggaraan pemerintahan, melalui  1 (satu)
program   yaitu   Program   Penyediaan   Data   Pembangunan   Desa,   dengan
indikator   kinerja   program   adalah   ketersediaan   data   dan   informasi
pembangunan.
Kegiatan   adalah   bagian   dari   program,   dan   terdiri   dari   sekumpulan
tindakan   pengerahan   sumberdaya,   baik   yang   berupa   personil   (SDM),   barang
modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa
atau   kesemua   jenis   sumberdaya   tersebut   sebagai   masukan   (input)   untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa.
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengimplementasikan
program pembangunan desa adalah :
1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Desa, pencapaian indikator
program   akan   dilaksanakan   melalui   kegiatan   :   (1)   Kegiatan
Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur Jalan Desa dan Jalan Usaha Tani;
(2)   Kegiatan   pembenahan   sarana   prasarana   pendidikan,   pembangunan
gedung TK, (3) Pembinaan dan pengembangan bidang pendidikan anak
usia dini (4) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas
Kelembagaan   Kelompok   Tani/Gapoktan   dari   Penyuluhan   Pertanian,
Perikanan,   dan   Kehutanan;   (5)   Kegiatan   Fasilitasi   Pembinaan   dan
Pengembangan   Kapasitas   Sumberdaya   dan   Program   Penyuluhan
peningkatan usaha/ekonomi produktif pada masyarakat.
2. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Desa, pencapaian
indikator program di arahkan melalui kegiatan : (1) Kegiatan Penyusunan
Laporan Kinerja Keuangan dan Aset Pemerintah Desa; dan (2) Kegiatan
Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.
3. Program   Peningkatan   Sarana,   Prasarana   Perkantoran   dan   Kapasitas
Aparatur,   pencapaian   indikator   program   di   arahkan   melalui   kegiatan
antara lain : (1) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (2)
Kegiatan   Rapat­rapat   Koordinasi   dan   Konsultasi   ke   Dalam   dan   Luar
Daerah; (3) Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Perkantoran;   dan   (4)   Kegiatan   Peningkatan   Capacity   Building   Aparatur
Pemerintah Desa dan Pencitraan Kelembagaan Masyarakat Desa.
4. Program   Penyediaan   Data   Pembangunan   Desa,   pencapaian   indikator
program di arahkan melalui Kegiatan Pengelolaan dan Penyediaan Data
dan Informasi Pembangunan Desa.
4.3.1. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Dalam
Skala APBDesa di Tahun 2016 
A. Bidang Infrastruktur 
1. Pembangunan,  Pengembangan   dan  Pemeliharaan   Jalan  Poros   dan
Jembatan Desa
2. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Jalan Usaha Tani 
3. Pembangunan,  Pengembangan,   Pemeliharaan  dan  Peningkatan   Jalan
Antar Desa Wlahar Wetan – Desa Pekaja
4. Pembangunan,  Pengembangan dan  Pemeliharaan Prasarana Air Bersih
Dusun I dan II
5. Pembangunan,  Pengembangan   dan  Pemeliharaan  Jaringan/Saluran
Irigasi Sekunder 
6. Pembangunan,  Pengembangan dan  Pemeliharaan  Drainase dan  Talud
Jalan Desa
7. Pembangunan Gedung TK dan PKD
8. Pengembangan dan Pemeliharaan Gedung PAUD
9. Pengembangan dan Pemeliharaan Embung Desa
10. Pembangunan Balai Latihan Ketrampilan Bersama
11. Pembangunan Gedung Serbaguna dan Kesenian
12. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan/Rehabilitasi Lapangan
Bola 
B. Bidang Ekonomi
1. Penguatan Modal bagi BUMDes Karya Kusuma Mandiri
2. Pelatihan Budidaya Ternak Domba/Kambing
3. Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok Usia Produktif
4. Pengembangan Budidaya Ternak Domba/Kambing
5. Pengembangan Budidaya Ternak Sapi
6. Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar
7. Pengembangan   Manajemen   Produk   bagi   Kelompok   Usaha   Bersama
(KUB)/Pelaku Usaha Menengah dan Kecil
8. Pengembangan   Usaha   Ekonomi   Masyarakat   Dalam   Pengembangan
wirausaha,   Peningkatan   Pendapatan,   serta   Perluasan   Skala   Ekonomi
Individu Warga atau Kelompok Masyarakat dan Desa
9. Pelatihan Pengelola BUMDes  dan Pengembangan bisnis dan pemetaan
kelayakan BUM Desa dan BUM Antar Desa
10. Pembangunan dan pengelolaan Lumbung pangan
11. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Tradisional
12. Pengembangan benih lokal
13. Pengembangan dan pengelolaan keramba jaring apung
14. Pembuatan Pupuk dan pakan organik
15. Pelatihan Pengolahan Makanan dari Sumber­sumber Potensi Lokal
16. Pemberian   Bantuan   Peralatan   Usaha   bagi   Kelompok   Usaha
Kecil/Kelompok PNPM/PKH/UKM
17. Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga bagi Perempuan
18. Pelatihan Kewirausahaan Desa untuk Pemuda.
19. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
20. Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar
21. Pelatihan   Pengolahan   Limbah   Industri   Usaha   Pengelolaan   Tepung
Tapioka
22. Pengembangan   Teknologi   Tepat   Guna   pengolahan   hasil   pertanian   dan
perikanan.
23. Penguatan Modal UP2K
24. Pelatihan   Pengelolaan   Administrasi   Keuangan   bagi   Kelompok   Simpan
Pinjam Perempuan/Masyarakat
25. Pelatihan   Pemanfaatan   Multimedia   untuk   Pemasaran   Produk­produk
Desa
26. Pelatihan Manajemen Usaha Tani
27. Pelatihan membuat barang­barang kerajinan berbahan baku lokal (sabut
kelapa, tempurung kelapa, topeng/ukiran kayu, anyaman bambu/daun
dll) 
28. Pengembangan  keterampilan penduduk di bidang kerajinan tangannya
guna Meningkatkan nilai tambah komiditas ekonomi lokal.
29. Woskhop Business Plan
30. Investasi usaha ekonomi melalui kerjasama BUM Desa
31. Bazar produk kerajinan/produk tangan/produk industri rumah tangga
32. Pelatihan   manajemen   usaha   untuk   BUMDesa   dan   usaha   ekonomi
rumahan (home industry)
C. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial
1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
2. Pembangunan Kantor Desa
3. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Kantor Desa
4. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan Desa
5. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana LKMD/LPMD
6. Pensertifikatan Tanah Kas Desa
7. Rehabilitasi Alat­Alat Kesenian Gamelan
8. Pelatihan Pengelolaan Informasi Desa Berbasis TIK
9. Penguatan Kelembagaan Masyarakat Desa
10. Pelatihan Administrasi bagi Pengurus Lembaga Kemasyarakatan
11. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat
12. Pelatihan Kader Pembangunan Desa
13. Pelatihan Penyusunan Peraturan Desa
14. Pembangunan/Pemeliharaan   dan   Rehabilitasi   Gedung/Balai
Poskesdes/Polindes
15. Pembangunan Gedung TK Pertiwi Wlahar Wetan
16. Pengadaan Penunjang Alat Kesehatan untuk Poskesdes/Polindes
17. Pembangunan Gedung Posyandu Wlahar Wetan
18. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni
19. Program Revitalisasi Sumber­sumber Mata Air
20. Pembangunan Tempat Sanggar Seni Budaya (Kelompok Seni)
4.3.2. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Melalui
Kerjasama Antar Desa dan Pihak Ketiga 
1. Penyelenggaraan  kegiatan   Pemeliharaan   Saluran   Irigasi   Primer   yang
dikelola 4 (empat) desa. 
2. Pengembangan   dan   Peningkatan  kegiatan   pengguna   air/P3A   sebagai
pengelola aset pertanian dan pembentukan dana cadangan kebutuhan air
irigasi pertanian.
3. Pembangunan,  Pengembangan,   Pemeliharaan  dan  Peningkatan   Jalan
Antar Desa bekerjasama dengan Pemerintah Desa Wlahar Wetan – Desa
Pekaja.
4. Pembangunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Peningkatan Kerjasama
penguatan   BUMDes   dengan   bekerjasama   dalam   penguatan   dan
manajemen   produk   desa   dalam   1   wilayah   kecamatan   dalam   lingkup
Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD).
4.3.3. Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Oleh
Desa Sebagai Kewenangan Penugasan Dari Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten  
1. Pengelolaaan Saluran Irigasi Primer milik Pemprov Jawa Tengah dalam
kegiatan pendanaan bersama untuk pembelian bahan bakar kebutuhan
pompanisasi banjaran.
4.3.4.   Pelaksana   Kegiatan   Desa   Yang   Terdiri   Atas  Unsur  Perangkat  Desa
dan/atau Unsur Masyarakat Desa
Kepala   Desa   mengokordinasikan   kegiatan   pembangunan   Desa   yang
dilaksanakan   oleh   perangkat   Desa   dan/atau   unsur   masyarakat   Desa.
Pelaksanaan   kegiatan   pembangunan   Desa   meliputi   :   pembangunan   Desa
berskala lokal Desa; dan pembangunan sektoral dan daerah yang masuk ke
Desa.
Pelaksanaan   pembangunan   Desa   yang   berskala   lokal   dikelola   melalui
swakelola Desa, kerjasama antar Desa dan/atau kerjasama Desa dengan pihak
ketiga.   Kepala   Desa   mengkoordinasikan   persiapan   dan   pelaksanaan
pembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APB Desa.
Pembangunan   Desa   yang   bersumber   dari   program   sektoral   dan/atau
program   daerah,   dilaksanakan   sesuai   dengan   ketentuan   dari   Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam
hal   ketentuan   menyatakan   pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program
daerah diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa, program sektor dan/atau
program daerah di Desa dicatat dalam APB Desa.
Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor dan/atau
program daerah didelegasikan kepada Desa, maka Desa mempunyai kewenangan
untuk   mengurus.   Pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program   daerah
dibahas   dan   disepakati   dalam   musyawarah   Desa   yang   diselenggarakan   oleh
BPD.
Dalam   hal   pembahasan   dalam   musyawarah   Desa   tidak   menyepakati
teknis   pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program   daerah,   Kepala   Desa
dapat mengajukan keberatan atas bagian dari teknis pelaksanaan yang tidak
disepakati,   disertai   dasar   pertimbangan   keberatan   dimaksud   kepada
Bupati/Walikota.
Kepala Desa mengokordinasikan pelaksanaan program sektor dan/atau
program daerah yang didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa. Pelaksanaan
program sektor dan/ atau program daerah dilakukan oleh perangkat desa dan/
atau unsur masyarakat Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Tahapan Persiapan
Tahapan persiapan meliputi:
a. Penetapan pelaksana kegiatan;
b. Penyusunan rencana kerja;
c. Sosialisasi kegiatan;
d. Pembekalan pelaksana kegiatan;
e. Penyiapan dokumen administrasi;
f. Pengadaan tenaga kerja; dan
g. Pengadaan bahan/material.
2. Penetapan Pelaksana Kegiatan
Kepala   Desa   memeriksa   daftar   calon   pelaksana   kegiatan   yang   tercantum
dalam   dokumen   RKP   Desa   yang   ditetapkan   dalam   APB   Desa,   dan
menetapkan pelaksana kegiatan dengan keputusan Kepala Desa. Dalam hal
pelaksana kegiatan mengundurkan diri, pindah domisili keluar Desa, dan/
atau dikenai sanksi pidana Kepala Desa dapat mengubah pelaksana kegiatan.
Pelaksana   kegiatan   bertugas   membantu   Kepala   Desa   dalam   tahapan
persiapan dan tahapan pelaksanaan kegiatan.
3. Penyusunan Rencana Kerja
Pelaksana kegiatan menyusun rencana kerja bersama Kepala Desa, yang 
memuat antara lain :
a. Uraian kegiatan;
b. Biaya;
c. Waktu pelaksanaan;
d. Lokasi;
e. Kelompok sasaran;
f. Tenaga kerja; dan
g. Daftar pelaksana kegiatan.
Rencana   kerja   dituangkan   dalam   format   rencana   kerja   untuk   ditetapkan
dengan keputusan kepala Desa.
 
BAB VII
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya
ditentukan   oleh   sejauh   mana   komitmen   dan   konsistensi   pemerintahan   dan
masyarakat   desa   saling   bekerjasama   membangun   desa.   Keberhasilan
pembangunan   yang   dilakukan   secara   partisipatif   mulai   dari   perencanaan,
pelaksanaan   sampai   pada   monitoring   evaluasi   akan   lebih   menjamin
keberlangsungan   pembangunan   di   desa.   Sebaliknya   permasalahan   dan
ketidakpercayaan   satu   sama   lain   akan   mudah   muncul   manakala   seluruh
komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadahi. 
 
Proses   penyusunan   RKP   Desa   yang   benar­benar   partisipatif   dan
berorientasi   pada   kebutuhan   riil   masyarakat   akan   mendorong   percepatan
pembangunan sekala desa menuju kemandirian desa.
Ditetapkan di
Pada tanggal
                                                        Kepala Desa Wlahar Wetan
DODIET PRASETYO A, ST

Contenu connexe

Tendances

Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaFormasi Org
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Umi Arifah
 
Laporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaLaporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaEka Saputra
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaUmi Arifah
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriAdelfios Andyka Fatra
 
Mekanisme kawasan perdesaaan
Mekanisme  kawasan perdesaaanMekanisme  kawasan perdesaaan
Mekanisme kawasan perdesaaanEkoWahyudi107
 
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021TV Desa
 
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM BRAMITAM12
 
SK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEA
SK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEASK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEA
SK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEADarmin's Naqsyiabdy
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesEka Saputra
 
Ekspose ketua tp pkk desa losari lor
Ekspose ketua tp pkk desa losari lorEkspose ketua tp pkk desa losari lor
Ekspose ketua tp pkk desa losari lorPemdes Losari Lor
 
Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021
Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021
Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021udhi purnomo
 
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosKarang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosTV Desa
 

Tendances (20)

Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
 
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP DesaPerencanaan Pembangunan RKP Desa
Perencanaan Pembangunan RKP Desa
 
Musyawarah desa
Musyawarah desaMusyawarah desa
Musyawarah desa
 
Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa Penyusunan RPJMDesa
Penyusunan RPJMDesa
 
Laporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desaLaporan kerja kepala desa
Laporan kerja kepala desa
 
Penyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP DesaPenyusunan RKP Desa
Penyusunan RKP Desa
 
Ekspose pkk 290315
Ekspose pkk 290315Ekspose pkk 290315
Ekspose pkk 290315
 
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiriUntuk paparan pemberdayaan desa mandiri
Untuk paparan pemberdayaan desa mandiri
 
Evaluasi laporan keterangan bpd
Evaluasi laporan keterangan bpdEvaluasi laporan keterangan bpd
Evaluasi laporan keterangan bpd
 
Mekanisme kawasan perdesaaan
Mekanisme  kawasan perdesaaanMekanisme  kawasan perdesaaan
Mekanisme kawasan perdesaaan
 
Musyawarah desa
Musyawarah desaMusyawarah desa
Musyawarah desa
 
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021Peran Bpd Dalam  Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
Peran Bpd Dalam Perencanaan Pembangunan Desa | Malming Desa 06 Feb 2021
 
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
EKSPOSE KECAMATAN BRAM ITAM
 
Musyawarah Desa
Musyawarah DesaMusyawarah Desa
Musyawarah Desa
 
MATERI TOT BAGI KPMD
MATERI TOT BAGI KPMDMATERI TOT BAGI KPMD
MATERI TOT BAGI KPMD
 
SK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEA
SK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEASK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEA
SK PERANGKAT ADAT DAN BUDAYA DESA WAKEAKEA
 
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDesPenyusunan RPJMDes dan RKPDes
Penyusunan RPJMDes dan RKPDes
 
Ekspose ketua tp pkk desa losari lor
Ekspose ketua tp pkk desa losari lorEkspose ketua tp pkk desa losari lor
Ekspose ketua tp pkk desa losari lor
 
Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021
Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021
Perdes pertanggungjawaban apbdesa_2021
 
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan PermensosKarang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
Karang Taruna berdasarkan Permendagri dan Permensos
 

En vedette

Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDesLamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDesSuwondo Chan
 
Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016
Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016
Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016Pemdes Wlahar Wetan
 
Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014
Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014
Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014Pemdes Wlahar Wetan
 
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Suwondo Chan
 
SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)
SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)
SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)Pemdes Wlahar Wetan
 
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)Pemdes Wlahar Wetan
 

En vedette (6)

Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDesLamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
Lamp. I Ringkasan APBDes dan Lampiran II Rincian ABDes
 
Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016
Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016
Perdes Nomor 9 Tahun 2015 tentang APBDesa Wlahar Wetan Tahun 2016
 
Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014
Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014
Peraturan Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2014 tentang APBDesa tahun 2014
 
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa ( Aplikasi SISKEUDES )
 
SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)
SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)
SK Nomor 1 Tahun 2016 (PTPKD TA 2016)
 
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
Sk nomor 2 tahun 2016 (bendaharawan desa)
 

Similaire à MENYUSUN RKP DESA

Perencanaan Pembangunan Desa
Perencanaan Pembangunan DesaPerencanaan Pembangunan Desa
Perencanaan Pembangunan DesaSiti Sahati
 
Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Kiswanto .
 
Permendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desaPermendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desaRiswandi29
 
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan DesaPermendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan DesaKantor Desa Junwangi
 
Permendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desa
Permendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desaPermendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desa
Permendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desaAchmad Wahid
 
Permendagri No. 114 Tahun 2014
Permendagri No. 114 Tahun 2014Permendagri No. 114 Tahun 2014
Permendagri No. 114 Tahun 2014ahmadefendi19
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Rumah Kolaborasi
 
1.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 20141.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 2014nunu kuswaha
 
Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Ceuceu Ciawi
 
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaPermendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaJARI Indonesia Borneo Barat
 
Permendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desaPermendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desahasanadjo
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017Teguh Supriyadi
 
RPJMDes Kedungdowo 2014-2019
RPJMDes Kedungdowo 2014-2019RPJMDes Kedungdowo 2014-2019
RPJMDes Kedungdowo 2014-2019KDW2016
 
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016Rawan Utara
 
PermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdf
PermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdfPermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdf
PermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdfdwisugiharto1
 
Permendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdf
Permendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdfPermendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdf
Permendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdfCHAIRUDIN2
 
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPermen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPemdes Seboro Sadang
 
Mt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pld
Mt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pldMt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pld
Mt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pldAadairil ValleryAlpha
 

Similaire à MENYUSUN RKP DESA (20)

Perencanaan Pembangunan Desa
Perencanaan Pembangunan DesaPerencanaan Pembangunan Desa
Perencanaan Pembangunan Desa
 
Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014
 
Permendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desaPermendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-th-2014-pedoman-pembangunan-desa
 
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan DesaPermendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
Permendagri No.114-th-2014 Pedoman Pembangunan Desa
 
Permendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desa
Permendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desaPermendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desa
Permendagri 114 th 2014 ttg pedoman pembangunan desa
 
Permendagri No. 114 Tahun 2014
Permendagri No. 114 Tahun 2014Permendagri No. 114 Tahun 2014
Permendagri No. 114 Tahun 2014
 
Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014Permendagri nomor 114 tahun 2014
Permendagri nomor 114 tahun 2014
 
1.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 20141.permendagri no 114 tahun 2014
1.permendagri no 114 tahun 2014
 
Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014Permendagri no 114_tahun_2014
Permendagri no 114_tahun_2014
 
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desaPermendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
Permendagri nomor 114 th 2014 pedoman pembangunan desa
 
Permendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desaPermendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desa
Permendagri no-114-tahun-2014-tentang-pedoman-pembangunan-desa
 
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
Peraturan Desa Pencil Nomor 2 Tahun 2017
 
RPJMDes Kedungdowo 2014-2019
RPJMDes Kedungdowo 2014-2019RPJMDes Kedungdowo 2014-2019
RPJMDes Kedungdowo 2014-2019
 
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
Permen Desa, PDTTno.21 tahun 2015 ttg penetapan prioritas dana desa tahun 2016
 
Buku saku dana desa
Buku saku dana desaBuku saku dana desa
Buku saku dana desa
 
PermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdf
PermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdfPermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdf
PermenDesaPDTT-Nomor-21-Tahun-2020-tentang-Pedoman-PPMD.pdf
 
Permendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdf
Permendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdfPermendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdf
Permendesa Nomor 21 Tahun 2020.pdf
 
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gsPermen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
Permen desapdtt nomor 21 tahun 2020 tentang pedoman ppmd & sd gs
 
Mt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pld
Mt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pldMt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pld
Mt pb 5 spb 5 1. peningkatan kapasitas kader teknik & pld
 
2. draft contoh naskah rkp des
2. draft contoh naskah rkp des2. draft contoh naskah rkp des
2. draft contoh naskah rkp des
 

Plus de Pemdes Wlahar Wetan

Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016
Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016
Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016Pemdes Wlahar Wetan
 
Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015
Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015
Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015Pemdes Wlahar Wetan
 
Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...
Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...
Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...Pemdes Wlahar Wetan
 
Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015
Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015
Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015Pemdes Wlahar Wetan
 
Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris Desa
Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris DesaKeputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris Desa
Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris DesaPemdes Wlahar Wetan
 
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)Pemdes Wlahar Wetan
 
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015 Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015 Pemdes Wlahar Wetan
 
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)Pemdes Wlahar Wetan
 

Plus de Pemdes Wlahar Wetan (8)

Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016
Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016
Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2015 tentang RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2016
 
Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015
Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015
Kerangka acuan kerja tpk ta. 2015
 
Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...
Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...
Keputusan kepala desa wlahar wetan no 12 tahun 2015 tentang pembentukan tpk p...
 
Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015
Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015
Proposal Bantuan Keuangan Gubernur Kepada Pemerintah Desa Wlahar Wetan TA 2015
 
Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris Desa
Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris DesaKeputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris Desa
Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan No 11 Tahun 2015 tentang Plh. Sekretaris Desa
 
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
Dokumen RKPDes 2015 desa wlahar wetan (review september 2014)
 
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015 Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
Perdes RKP Desa Wlahar Wetan Tahun 2015
 
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
Dokumen RPJMDesa Wlahar Wetan Tahun 2013-2019 (Review Oktober 2014)
 

MENYUSUN RKP DESA

  • 1. PEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN PERATURAN DESA WLAHAR WETAN NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDesa) DESA WLAHAR WETAN TAHUN 2016 LEMBARAN DESA PEMERINTAH DESA WLAHAR WETAN TAHUN 2015 NOMOR 8
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 tahun   2014,   tentang   Pedoman   Pembangunan   Desa,   disebutkan   bahwa Perencanaan   Pembangunan   Desa   adalah   proses   tahapan   kegiatan   yang diselenggarakan   oleh   Pemerintah   Desa   dengan   melibatkan   Badan Permusyawaratan   Desa   dan   unsur   masyarakat   secara   partisipatif   guna pemanfaatan   dan   pengalokasian   sumber   daya   desa   dalam   rangka   mencapai tujuan pembangunan desa. Lebih lanjut dijelaskan, Pembangunan Partisipatif adalah suatu sistem pengelolaan pembangunan di desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasikan oleh   Kepala   Desa   dengan   mengedepankan   kebersamaan,   kekeluargaan,   dan kegotongroyongan   guna   mewujudkan   pengarusutamaan   perdamaian   dan keadilan sosial. Pemberdayaan   Masyarakat   Desa   adalah   upaya   mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,   keterampilan,   perilaku,   kemampuan,   kesadaran,   serta   memanfaatkan sumber   daya   melalui   penetapan   kebijakan,   program,   kegiatan,   dan pendampingan   yang   sesuai   dengan   esensi   masalah   dan   prioritas   kebutuhan masyarakat Desa. Pemerintah   Desa   menyusun   perencanaan   Pembangunan   Desa   sesuai dengan   kewenangannya   dengan   mengacu   pada   perencanaan   pembangunan Kabupaten/Kota.   Perencanaan   dan   Pembangunan   Desa   dilaksanakan   oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat Desa dengan semangat gotong   royong.   Masyarakat   Desa   berhak   melakukan   pemantauan   terhadap pelaksanaan Pembangunan Desa. Dalam   rangka   perencanaan   dan   pelaksanaan   pembangunan   Desa, pemerintah   Desa   didampingi   oleh   pemerintah   daerah   kabupaten/kota   yang secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota. Untuk mengoordinasikan pembangunan Desa, Kepala Desa dapat didampingi oleh   tenaga   pendamping   profesional,   kader   pemberdayaan   masyarakat   Desa,
  • 3. dan/atau pihak ketiga. Camat atau sebutan lain akan melakukan koordinasi pendampingan di wilayahnya. Pembangunan   desa   mencakup   bidang   penyelenggaraan   pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan   masyarakat   Desa.   Perencanaan   pembangunan   Desa   disusun secara berjangka meliputi: a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RP­JMDes) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun; dan b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa  (RKP DESA), merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk   jangka   waktu   1   (satu)   tahun.   Rencana   Pembangunan   Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa, ditetapkan dengan Peraturan Desa. Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang­Undang Nomor 25 Tahun 2004   tentang   Sistem   Perencanaan   Pembangunan   Nasional,   Undang­Undang Nomor   17   Tahun   2003   tentang   Keuangan   Negara   dan   sesuai   dengan   pola pemikiran   dimaksud   di   atas,   maka   sebuah   desa   diharuskan   mempunyai perencanaan   yang   matang   berlandaskan   partisipasi   dan   transparansi   serta demokratisasi   yang   berkembang   di   desa   yang   terangkum   dalam   Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM­Desa). Hal tersebut merupakan rencana pembangunan strategis desa dalam waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP­Desa) yang merupakan Rencana Pembangunan Desa   yang   disusun   untuk   jangka   waktu   1   (satu)   tahunan   berdasarkan penjabaran   RPJMDesa,   hasil   evaluasi   pelaksanaan   pembangunan   tahun sebelumnya,   prioritas   kebijakan   supra   desa   dan   atau   hal­hal   yang   karena keadaan darurat atau bencana alam.  Sebagai   rencana   strategis   pembangunan   tahunan   desa,   RKP­Desa merupakan  dokumen perencanaan pembangunan yang  bersifat  regulasi  yang pada pelaksanaannya dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)   sebagai   lembaga   kemasyarakatan   yang   mempunyai   tugas   dan tanggungjawab   pembangunan   di   desa.   RKP­Desa   merupakan   satu­satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi Pemerintah Desa dalam
  • 4. jangka   waktu   1  (satu)  tahun  yang   selanjutnya   dimasukkan  dalam   Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun anggaran bersangkutan. Perencanaan   pembangunan   desa   adalah   suatu   proses   pengambilan keputusan   yang   dilakukan   secara   terpadu   bagi   peningkatan   kesejahteraan masyarakat   desa   dengan   memanfaatkan   dan   memperhitungkan   kemampuan sumber daya informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan perkembangan   global.   Untuk   maksud   tersebut   diperlukan   upaya   yang   tepat dalam mencapai hasil melalui pemahaman persoalan yang benar­benar nyata dan pada akhirnya mampu untuk di atasi dengan baik dan tepat sasaran. Berdasarkan Undang­Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 79   ayat   2   huruf   b,   Pemerintah   Desa  Wlahar   Wetan  Kecamatan  Kalibagor Kabupaten Banyumas wajib menyusun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun 2016. RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat (RKP Desa) sesuai dengan Peraturan Menteri dalam Negeri No. 114 Tahun 2015 Tentang Pedoman   Perencanaan   Pembangunan   Desa   menyatakan   bahwa   Pemerintah Desa dapat mengusulkan kebutuhan pembangunan desa kepada pemerintah daerah kabupaten/kota. Usulan kebutuhan pembangunan desa tersebut harus mendapatkan persetujuan bupati/walikota. Usulan tersebut harus dihasilkan dalam   musyawarah   perencanaan   pembangunan   desa.   Jika   pemerintah, pemerintah   daerah   provinsi,   dan   pemerintah   daerah   kabupaten/kota menyetujui   usulan   tersebut,   maka   akan   dimuat   dalam   RKP   Desa   tahun berikutnya. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disingkat RKP Desa, adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.  Daftar Usulan RKP Desa adalah penjabaran RPJM Desa yang menjadi bagian dari RKP Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang akan diusulkan Pemerintah   Desa   kepada   Pemerintah   Daerah   Kabupaten/Kota   melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah. 1.2. Landasan Hukum Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)  Wlahar Wetan  Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016 disusun dengan mengacu kepada :
  • 5. a. Undang­Undang   Nomor   25   Tahun   2004   tentang   Sistem   Perencanaan Pembangunan Nasional. b. Undang­Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. c. Peraturan   Pemerintah   Nomor   43   Tahun   2014  sebagai  Peraturan Pelaksanaan dari Undang­Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. e. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan   Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. g. Peraturan   Menteri   Desa,   Pembangunan   Daerah   Tertinggal   Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016. h. Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor  10  Tahun 2013  tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2013 – 2018.  i. Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  1  Tahun   2014  tentang   Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Tahun 2013­2018. 1.3. Maksud dan Tujuan serta Manfaat Maksud   penyusunan   Rencana   Kerja   Pembangunan   Desa   (RKP   Desa) Wlahar   Wetan  Kecamatan  Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun   Anggaran 2016   mengenai   tata   cara   perhitungan   besaran   rincian   Dana   Desa   yang diterimakan kepada desa sehingga upaya Pemerintah Desa untuk mewujudkan pencapaian   visi   dan   misi   lebih   maksimal   dalam   penjabaran   dari   RPJMDesa Tahun   2013­2018,   serta   sebagai   tolak   ukur   keberhasilan   perencanaan   dan pelaksanaan pembangunan desa. RKP Desa ini juga diharapkan lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa serta dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat. Adapun   tujuan   penyusunan   RKP   Desa  Wlahar   Wetan  Kecamatan Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun   Anggaran   2016   adalah   untuk menetapkan   strategi   dan   kebijakan   umum   pembangunan   desa,   serta
  • 6. merumuskan program rencana kerja pembangunan desa selama periode 1 (satu) tahun, agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan   hukum   tetap   sehingga   dapat   digunakan   sebagai   landasan operasional dalam penyusunan APBDesa  Wlahar Wetan  Kecamatan  Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun Anggaran 2016.  Disamping itu RKP Desa Wlahar Wetan Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas  Tahun Anggaran 2016 bertujuan untuk menjabarkan RPJM Desa Wlahar Wetan  Kecamatan  Kalibagor  Kabupaten  Banyumas  Tahun 2013­2018 dalam   suatu   rencana   kerja   tahunan,   sehingga   memaksimalkan   pencapaian pelaksanaan program/kegiatan pembangunan desa dengan mudah diidentifikasi dan dievaluasi. Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP­Desa) ini mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut : 1. Tujuan a. Agar   desa   memiliki   dokumen   perencanaan   pembangunan   tahunan yang berkekuatan hukum tetap. b. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di desa.  c. Acuan   dalam   menyusun   rencana   operasional   dan   pelaksanaan pembangunan desa dalam 1 tahun. d. Sebagai bahan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan tahunan. e. Sebagai   dasar   penyusunan   Peraturan   Desa   tentang   Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa). 2. Manfaat a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di desa. b. Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa. c. Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa. d. Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program pembangunan supra desa. e. Dapat mendorong pembangunan swadaya dari masyarakat.  f. Sebagai ruang pembelajaran bersama warga dan Pemerintahan Desa.
  • 7. g. Memastikan  bahwa   dana   desa   yang   direncanakan   dan   digunakan bermanfaat untuk pembagunan desa. 1.4. Visi dan Misi Sebagai   dokumen   perencanaan   yang   menjabarkan   dari   Dokumen RPJMDes,   maka   seluruh   rencana   program   dan   kegiatan   pembangunan   yang akan dilakukan oleh Desa secara  bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan   tercapainya   Visi­Misi   Desa.   Visi­Misi   Desa   Wlahar   Wetan disamping merupakan Visi­Misi Calon Kepala Desa Terpilih, juga diintegrasikan dengan   keinginan   bersama   masyarakat   desa   dimana   proses   penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/RW sampai tingkat Desa.   Adapun Visi Desa Wlahar Wetan, sebagai berikut :    “Menuju   Pemerintah   Desa   Wlahar   Wetan   Yang   Mampu   Menyelenggarakan Pelayanan   Cepat   Dan   Prima   Dalam   Mendukung   Terwujudnya   Wlahar   Wetan Yang Sejahtera dan berbudaya” Sedangkan Misi Desa Wlahar Wetan adalah :  1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta responsif; 2. Menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang cepat dan prima; 3. Melaksanakan   dan   memfasilitasi   pembangunan   yang   aspiratif, bermanfaat, terpelihara dan berkelanjutan serta Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur; 4. Mengembangkan   sistem   informasi   desa   dan   tata   kelola   yang   dinamis sebagai upaya mempromosikan desa dan kegiatan pembangunan desa; 5. Melaksanakan   pembinaan   kehidupan   kemasyarakatan   dengan pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya seperti bidang kesehatan, pendidikan, pemuda dan adat istiadat; 6. Penguatan   dan   manajemen   lembaga   kemasyarakatan,   pembentukan Badan Usaha Milik Desa, serta kerjasama antar desa; 7. Pembangunan   ekonomi   kerakyatan   berbasis   agrobisnis,   pertanian, perkebunan dan kehutanan rakyat dengan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal; 8. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya desa, guna mendukung peningkatan pendapatan desa;
  • 8. 9. Menentukan   kebijakan   yang   akan   mendorong   perkembangan   usaha pedesaan; 10. Menjaga kondisi wilayah yang kondusif; 11. Mewujudkan pemerataan pembangunan desa dan berkeadilan. BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA Pelaksanaan RKP­Desa Tahun 2015 Pada   prinsipnya   program   dan   kegiatan   pembangunan   Desa  Wlahar Wetan  Tahun  Anggaran  2016  mengacu  pada   RPJM  Desa  Tahun  2013–2018. Dalam rangka penyusunan kegiatan pembangunan yang akan diusulkan untuk didanai   dari   APBN,   APBD   Provinsi,   APBD   Kabupaten,   APBDesa   (ADD),   serta swadaya, mengacu kepada beberapa kriteria, yaitu: a. Menjadi prioritas dalam RPJMDes; b. Tingkat kemendesakan; c. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; d. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat; e. Kebutuhan biaya; f. Luas cakupan kegiatan. 2.1 Bidang Infrastruktur Untuk tahun anggaran 2015 di bidang infrastruktur melalui beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu: No. Jenis Kegiatan Besaran Anggaran Rp. Sumber Dana 1. Peningkatan Jalan lingkungan Rabat Beton di RT.004/RW.02 50.000.000 APBD Kab. 2. Pembangunan Irigasi Pertanian 200.000.000 APBD Kab. 3. Pembangunan Sumur Bor Air Bersih di  RT.007/RW.01 200.000.000 APBD Kab. 4. Pembangunan Drainase Jalan Desa RT.  008/RW. 02 50.000.000 APBD Kab. 5. Pembangunan Drainase Jalan Desa RT.  010/RW. 02 40.000.000 APBD Prov. 6. Pembangunan Drainase Jalan Desa di Jalan  Makam 24.000.000 DD 7. Pembangunan Jembatan Jalan Desa di  RT.005/RW.01 14.000.000 DD 8. Pembangunan Gorong­gorong Jalan Desa di  RT.006/RW.02 6.000.000 DD
  • 9. 9. Pembangunan Jembatan Jalan Desa di  RT.008/RW.02 12.000.000 DD 10. Rehabilitasi Jembatan Jalan Desa di  RT.009/RW.02 6.000.000 DD 11. Pembangunan Pavingisasi Halaman Mushola  Baiturrohim RT.003/RW.02 15.000.000 DD 12. Pembangunan Pintu Air dan Talud Irigasi 24.000.000 DD 13. Pembangunan Gubug Tani 40.000.000 DD 14. Pemeliharaan/Rehabilitasi Kantor Desa 31.500.000 PAD 2.2 Bidang Ekonomi Untuk   tahun   anggaran   2015  di   bidang   ekonomi   melalui   beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu: No. Jenis Kegiatan Besaran Anggaran Rp. Sumber Dana 1. Pinjaman Bergulir Desa Berkembang 106.000.000 APBD Prov. 2. Simpan Pinjam Kelompok Tani (PUAP) APBD Prov. 2.3 Bidang Sosial Budaya Untuk tahun anggaran 2015 di bidang sosial budaya melalui beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu: No. Jenis Kegiatan Besaran Anggaran Rp. Sumber Dana 1. Pelaksanaan Pembinaan PLKB 2.659.000 DD 2. Peningkatan Kegiatan Agama di luar Sekolah  oleh TPQ 5.500.000 DD 3. Kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional 6.641.000 PAD 4. Kegiatan Pembinaan Budaya Lokal 6.141.000 DD 5.  Kegiatan Pembinaan PAUD dan TK 9.116.000 DD 6.  Kegiatan Pembinaan Karang Taruna 8.100.000 DD 2.4 Bidang Pemerintahan  Untuk tahun anggaran 2015 di bidang pemerintahan melalui beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu: No. Jenis Kegiatan Besaran Anggaran Rp. Sumber Dana 1. Belanja Modal dan Pemeliharaan 59.270.918 DD dan PAD
  • 10. 2. Penguatan Lembaga Kemasyarakatan Desa  (BPD, RT, RW, PKK, LINMAS) 53.959.500 DD Selain   itu   kegiatan­kegiatan   lain   yang   dilakukan   di   bidang pemerintahan, yaitu : 1. Musyawarah   Desa   untuk   menyusun   Rencana   Kerja   Pemerintah   Desa dalam Pembentukan Pokmas dan BUMDES Tahun 2015. 2. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  1 Tahun   2015  tentang  Pertanggungjawaban   Pelaksanaan   Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2014. 3. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  2 Tahun 2015 tentang Badan Kerjasama Desa. 4. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  3 Tahun   2015  tentang  Pertanggungjawaban   Pelaksanaan   Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Semester I Tahun Anggaran 2015. 5. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  4 Tahun 2015  tentang  Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP) Desa Wlahar Wetan Tahun 2015. 6. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  5 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Wlahar Wetan Tahun Anggaran 2015. 7. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  6 Tahun   2015  tentang   Penataan   Dan   Status   Kepemilikan   Aset   Sarana Prasarana Hasil Kegiatan Pnpm­Mpd TA 2009 S/D 2014. 8. Penyusunan   dan   Penetapan   Peraturan   Desa  Wlahar   Wetan  Nomor  7 Tahun 2015 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup. 9. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 1 Tahun 2015  tentang  Penunjukan Bendaharawan Desa  Tahun 2015. 10. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembentukan Rekening Kas Desa, Rekening Dana Cadangan Pilkades Dan Rekening Dana Purna Tugas Kepala Desa Dan Perangat Sebagai Rekening Pemerintah Desa. 11. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pelaksana Teknis Pengelola Keuangan Desa (Ptpkd) Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa Tahun 2015. 12. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelaksana Distribusi Raskin Tahun 2015.
  • 11. 13. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 5 Tahun 2015 tentang KIS, KIM. 14. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 6 Tahun 2015 tentang Tim Tpk Bantuan Keuangan Gubernur TA 2015. 15. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 7 Tahun 2015 tentang Tim Intensifikasi PBB 2015. 16. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penetapan Kelembagaan RT dan RW. 17. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 9 Tahun 2015  tentang  Pengukuhan Karang Taruna Pagar  Muda XI. 18. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 10 Tahun 2015 tentang Penunjukan Tim Penyusunan Perubahan RKPDes TA 2015. 19. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 11 Tahun 2015 tentang PLT Sekdes Diganti PLH Sekdes. 20. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor   12   Tahun   2015  tentang  Pembentukan   TPK  Pelaksana Pembangunan Tingkat Desa APBDes TA 2015. 21. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pembentukan Tim Pengelola Webdesa. 22. Penyusunan dan Penetapan Surat Keputusan Kepala Desa Wlahar Wetan Nomor 14 Tahun 2015  tentang  Penunjukan Tim Penyusunan RKPDes 2016. 23. Meningkatkan   tertib   administrasi   Pemerintah   Desa   serta   mendorong pemanfaatan   Teknologi   Informasi   dan   Komunikasi   untuk   pelayanan kepada masyarakat. 24. Melaksanakan intensifikasi penarikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2015.   Untuk tahun anggaran 2015  ini jumlah baku PBB Desa  Wlahar Wetan sebesar Rp.  47.211.736,­  dengan jumlah SPPT sebanyak  1.641  lembar, luas tanah 2.194.122 m2, luas bangunan 9.120 m2 dan telah lunas 100% pada tanggal 1 Oktober 2015. 25. Melakukan   pendistribusian   Raskin/Rastra.   Untuk   tahun   2015  Desa Wlahar   Wetan  menerima   Rastra   sebanyak   13   kali   pengiriman   (247 zak/15kg) sebesar 48.165 Kg.
  • 12. 2.5 Prioritas RKP­Desa Tahun 2016 Program   dan   kegiatan   pembangunan   Desa  Wlahar  Tahun   Anggaran 2016 mengacu pada RPJM Desa Tahun 2013­2018. Dalam rangka penyusunan kegiatan pembangunan yang akan diusulkan untuk didanai dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, APBDesa, serta swadaya mengacu kepada beberapa kriteria, yaitu: a. Menjadi prioritas dalam RPJMDes; b. Tingkat kemendesakan; c. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; d. Tingkat kemanfaatan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat; e. Kebutuhan biaya; f. Luas cakupan kegiatan. Pada   tahun   anggaran   2016  program   dan   kegiatan   pembangunan diprioritaskan   untuk   peningkatan   infrastruktur   desa,   peningkatan   kualitas sumber   daya   manusia,   peningkatan   kapasitas   lembaga,   baik   lembaga pemerintahan   maupun   lembaga   kemasyarakatan   desa,   peningkatan kesejahteraan   masyarakat,   serta   pengembangan   generasi   muda.   Adapun program prioritas tahun 2016 selengkapnya adalah sebagai berikut : 2.5.1 Bidang Infrastruktur Prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di bidang infrastruktur untuk tahun anggaran 2016, yaitu: No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Rencana Anggaran Rp. Rencana Sumber Dana 1. Peningkatan Jalan  Desa Dusun I P = 1800 m L =       3 m 1. 890.000.000 APBD Kab. Dan DD 2. Peningkatan Jalan  Desa Dusun II P=  2500 m L =       3 m 1.975.700.000 APBD Kab. Dan DD 3. Peningkatan Jalan  Alternatif  Desa  Wlahar Wetan– Pekaja RT.003 RW.02 P = 1,1 km L =      3 m 1.800.325.000 APBD Kab. 4. Pembangunan  Kantor Desa Desa Lanjutan 350.000.000 APBDes APBD Kab. 5. Pembangunan  Gedung Sekolah TK  RT.007 RW.01 80 m2 260.000.000 APBD Kab.
  • 13. Pertiwi 6. Pembangunan Talud dan Drainase Jalan  Wlahar Wetan­ Pekaja RT.003 RW.02 P = 600 m 620.000.000 APBD Kab. DD 7. Pembangunan  Prasarana Air Bersih Dusun I Dusun I 2 Unit 475.000.000 APBD Kab. APBN 8. Pembangunan  Prasarana Air Bersih Dusun II Dusun II 3 Unit 670.000.000 APBD Kab. APBN 9. Pembangunan  Drainase Jalan  Antar Desa RT.010 RW.02 P = 850 m 550.000.000 APBD Kab. DD 10. Pembangunan  Drainase Jalan  Antar Desa RT.05 RW.02 P = 550 m 360.600.000 DD 11. Pembangunan  Drainase Jalan  Antar Desa RT.02 RW.02 P = 250 m 175.500.000 DD 12. Pembangunan  Drainase Jalan Desa RT.09 RW.02 P = 150 m 95.200.000 DD 13. Pembangunan  Drainase Jalan Desa RT.04 RW.02 P = 180 m 108.800.000 DD 14. Pembangunan  Gedung Pertanian  untuk (GAPOKTAN) Desa 60 m2 210.000.000 DD 15. Gedung Serbaguna Desa 200 m2 750.000.000 APBD Prov 16. Pembangunan  Jembatan Jalan Tani RW.01 2 Paket 350.800.000 APBD Prov DD 17. Pembangunan  Jembatan Jalan Tani RW.02 1 Paket 180.000.000 APBD Prov DD 18. Pembangunan dan  Pemeliharaan  Saluran Irigasi  Sekunder Desa 5 Paket 650.200.000 APBD Kab. APBD Prov DD 19. Pembangunan  Pengaspalan Jalan  Desa RT.008 RW.02 1 Paket 150.000.000 APBD Kab. 20. Pembangunan Jalan  Usaha Tani RT.003 RW.01 1 Paket 845.000.000 APBD Kab. dan ADD 21. Pembangunan  Tembok Keliling  PAUD RT.007 RW.01 1 Paket 42.000.000 APBDes DD
  • 14. 22. Pembangunan Talud Irigasi Sekunder RW.01 1 Paket 330.000.000 APBD Prov. DD 23. Pembangunan Talud Jalan Desa (Penahan Erosi ke S. Serayu) RT.008 RW.01 1 Paket 77.000.000 ADD DD 24. Pengadaan Lampu  Penerangan Jalan  (LPJ) Jalur Lintas  Provinsi Desa 15 Unit ­ APBD Prov. 25. Energi Terbarukan  Kegiatan LPJ Jalur  Jalan Desa Desa 18 Paket 378.000.000 APBDes dan DD 2.5.2 Bidang Ekonomi Prioritas   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   di   bidang   ekonomi   untuk tahun anggaran 2016, yaitu: No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Rencana Anggaran Rp. Rencana Sumber Dana 1. Penguatan Modal  bagi BUMDes Karya  Kusuma Mandiri Desa 1 Paket 100.000.000 APBDes, APBD Prov 2. Program  Peningkatan  Ketahanan Pangan  Desa Desa 1 Paket 100.000.000 APBDes, APBD Kab. APBD Prov DD 3. Pengembangan  Sarana Produksi  dan Alat­alat  Pertanian Poktan 4 Paket 80.000.000 APBD Kab. APBD Prov 4. Pelatihan dan  Pengembangan  Budidaya Ternak  Domba bagi  Kelompok Tani/ Poktan 30 ekor 180.000.000 APBD Kab. APBD Prov 5. Pelatihan dan  Pengembangan  Budidaya Ternak  Sapi bagi Kelompok  Tani/Ternak Poktan 75 ekor 850.000.000 APBD Kab. APBD Prov 6. Pelatihan  Kewirausahaan bagi  Kelompok Usaha  Masyarakat Pokmas 5 Kelompok 125.000.000 APBDes, APBD Kab.
  • 15. 7. Penguatan Modal  Usaha bagi  Kelompok Usaha  Masyarakat Pokmas 5 Kelompok 100.000.000 APBDes, APBD Kab. DD 8. Program  Penghijauan dan  Penanganan Lahan  Kritis Desa 1 Paket 75.000.000 APBD Kab. APBD Prov 9. Pengembangan  Modal Alat Usaha  bagi Gapoktan atau  Kelompok Tani Gapoktan 1 Paket 100.000.000 APBD Kab. APBD Prov 10. Pengembangan  Modal Usaha bagi  Unit Usaha Kecil  dan Menengah Unit Usaha Bumdes 4 Kelompok 100.000.000 APBDes APBD Kab. APBD Prov DD 11. Pengembangan  Perikanan Rakyat Pokmas 3 Kelompok 60.000.000 APBD Kab. APBD Prov 2.5.3 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Prioritas   kegiatan   yang   akan   dilaksanakan   di   bidang   infrastruktur Pemerintahan dan kesejahteraan sosial untuk tahun anggaran 2016, yaitu: No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Rencana Anggaran Rp. Rencana Sumber Dana 1. Pengembangan  Sarpras Poliklinik  Kesehatan Desa (PKD) RW.02 1 Unit 98.000.000 APBD Kab. DD 2. Pembangunan Ruang  Lembaga Desa (Ruang  PKK, BPD, LKMD) Kantor Desa 3 Unit 96.000.000 APBDes 3. Pembangunan Gedung Bumdes dan Gedung  Seni/Budaya RW.02 2 Paket 285.000.000 APBDes, DD 4. Pengembangan Balai  Belajar Bersama  (PKBM)  Desa 1 Paket 85.000.000 DD 5. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pos  Paud Pos Paud 7 Paket 105.000.000 APBD Kab. DD 6. Pengembangan Sarana dan Prasarana TK TK 5 Paket 50.000.000 APBD Kab. DD 7. Pengembangan Sistem  Desa 1 Paket 35.000.000 APBDes
  • 17. Berdasarkan   Peraturan   Pemerintah   Nomor   43   Tahun   2014   tentang Peraturan Pelaksanaan  Undang­Undang   Nomor  6  Tahun 2014  tentang  Desa, Pasal 93 ayat 1, pengelolaan keuangan desa meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Mengacu kepada Peraturan Daerah   Kabupaten   Banyumas   Nomor   8   Tahun   2009   tentang   Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, keuangan desa dikelola dengan prinsip tertib, taat pada peraturan perundang­undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.   1.1. Pendapatan Desa Kebijakan pengelolaan pendapatan desa diarahkan kepada peningkatan optimalisasi   pengelolaan   pendapatan   dari   berbagai   sumber   dan   mendorong peningkatan sumber­sumber pendapatan, terutama Pendapatan Asli Desa (PAD). Sumber Pendapatan Desa berdasarkan Pasal 72 ayat 1 Undang­Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, terdiri dari : a. Pendapatan Asli Desa, yang terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain­lain pendapatan asli Desa; b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; c. Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota; d. Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota; e. Bantuan   Keuangan   dari   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota; f. Hibah dan Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; g. Lain­lain Pendapatan Desa yang sah. Pendapatan desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak   perlu   dibayar   kembali   oleh   desa.   Perkiraan   pendapatan   desa   disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun 2016 dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber Pendapatan Asli Desa, Bagi   Hasil,   Bagian   Dana   Perimbangan,   Bantuan   keuangan   dari   Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga. Berdasarkan  Undang­Undang Nomor  6  Tahun 2014 tentang Desa  pasal 72,   bahwa   Desa   mempunyai   sumber   pendapatan   Desa   yang   terdiri   atas
  • 18. pendapatan   asli   Desa,   bagi   hasil   pajak   daerah   dan   retribusi   daerah Kabupaten/Kota, bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota, alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, serta hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga.  Bantuan   keuangan   dari   Anggaran   Pendapatan   dan   Belanja   Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan.   Bantuan   tersebut   diarahkan   untuk   percepatan   Pembangunan Desa. Sumber pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh Desa berasal dari Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar Desa, pengelolaan kawasan wisata skala Desa, serta sumber lainnya dan tidak untuk dijualbelikan.  Bantuan keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota dapat bersifat umum dan khusus. Bila bersifat khusus dikelola dalam APBDesa tetapi tidak diterapkan dalam ketentuan penggunaan paling sedikit 70% dan paling banyak 30% {diolah dari : Permendagri No 113/2014, Bab IV, Pasal 10 Ayat (1), (2), dan (3)}. Sumber­sumber  pendapatan desa secara keseluruhan digunakan untuk mendanai   seluruh   kewenangan   yang   menjadi   tanggungjawab   desa.   Dana tersebut digunakan untuk mendanai penyelenggaraan kewenangan desa yang mencakup   penyelenggaraan   pemerintahan,   pembangunan,   pemberdayaan masyarakat   dan   kemasyarakatan   agar   tugas­tugas   pemerintahan   desa   dapat berjalan secara efektif. Tanpa dukungan pendapatan tersebut, Pemerintah Desa tidak   mampu   membiayai   dan   melaksanakan   program­program   pembangunan desa sesuai kebutuhan dan prioritas desa secara maksimal.  Asumsi   pendapatan   Desa   Tahun   Anggaran   2016   adalah   sebesar   Rp. 1.458.590.400,­ (satu milyar empat ratus lima puluh delapan juta lima  ratus sembilan puluh ribu empat ratus rupiah) yang bersumber dari : Proyeksi Anggaran Pendapatan Desa Tahun Anggaran 2016 Kode U r a i a n Jumlah Ket.Rekening (Rp)
  • 19. 1 PENDAPATAN DESA       1.1 Pendapatan Asli Desa 167.800.000 1.1.1 Hasil Usaha Desa 50.000.000 PAD 1.1.2 Hasil Aset Desa 22.000.000 PAD 1.1.3 Hasil Swadaya, Partisipasi dan Gotong  Royong  Masyarakat 70.000.000 1.1.4 Lain­lain Pendapatan Asli Desa yang sah 25.900.000 1.2 Pendapatan Transfer 1.287.690.405 1.2.1 Dana Desa 635.556.575 APBN 1.2.2 Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah  Kabupaten untuk Desa 34.856.107 APBD KAB. 1.2.3 Alokasi Dana Desa 417.277.723 APBN 1.2.4 Bantuan Keuangan dari Pemerintah  Provinsi 200.000.000 APBD PROV 1.2.5 Bantuan Keuangan dari Pemerintah  Kabupaten 0     1.3 Pendapatan Lain – Lain 3.000.000 1.3.1 Hibah  1.3.2 Dana Darurat Dari Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah Dalam rangka  Penanggulangan Korban/Kerusakan  Akibat Bencana Alam 0 1.3.3 Sumbangan Lain Yang Tidak Mengikat 3.000.000       Jumlah Pendapatan  1.458.590.405   Dibulatkan 1.458.590.400 1.2. Belanja Desa  Kebijakan belanja desa diarahkan kepada optimalisasi Belanja Desa untuk membiayai kegiatan­kegiatan prioritas yang dikelola secara efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab untuk mencapai visi dan misi Desa. 
  • 20. Belanja   desa   sebagaimana   dimaksud   meliputi   semua   pengeluaran   dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang   tidak   akan   diperoleh   pembayarannya   kembali   oleh   desa.   Belanja   desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan desa. Struktur   Belanja   Desa   berdasarkan  Peraturan   Pemerintah   Nomor   43 Tahun 2014 , Pasal 100 huruf a dan b, terdiri dari : a. Jumlah   Anggaran   Belanja   Desa   digunakan   untuk   pendanaan   yang meliputi: - Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa; - Operasional Pemerintah Desa; - Tunjangan dan Operasional Badan Permusyawaratan Desa; - Insentif Rukun Tetangga dan Rukun Warga.  b. Dan Jumlah Anggaran Belanja Desa yang meliputi: - Penyelenggaraan Pemerintahan Desa; - Pelaksanaan Pembangunan Desa; - Pembinaan Kemasyarakatan Desa; - Pemberdayaan Masyarakat desa. - Belanja Tak Terduga Kelompok belanja di atas dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan desa yang telah dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa). Kegiatan sebagaimana disebut diatas, terdiri atas Jenis :  Belanja Pegawai  Belanja Barang dan Jasa  Belanja Modal Belanja   pegawai   adalah   pengeluaran   penghasilan   tetap   dan   tunjangan Kepala   Desa,   Perangkat   Desa   dan   Badan   Permusyawaratan   Desa   (BPD). Penganggaran   belanja   pegawai   melalui   kelompok   belanja   Penyelenggaraan Pemerintahan   Desa   mengunakan   kode   rekening   kegiatan   pembayaran penghasilan tetap dan tunjangan dengan frekuensi pembayaran dilakukan setiap bulan. Belanja barang dan jasa adalah pengeluaran pembelian atau pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan, yang meliputi kategori :   Alat tulis kantor  Benda pos  Bahan/material  Pemeliharaan  Cetak/penggandaan  Biaya sewa tempat  Sewa perlengkapan dan perlatan kantor
  • 21.  Makan dan minum rapat  Pakaian dinas dan atributnya  Perjalanan Dinas  Upah Kerja  Honorarium narasumber/ahli  Operasional Pemerintah Desa  Operasional BPD  Insentif RT/RW  Pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat Belanja   Modal   adalah   pengeluaran   dalam   rangka   pembelian   atau pengadaan barang atau bangunan yang  nilai manfaatnya  lebih dari 12 (dua belas) bulan meliputi kategori barang atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa. Belanja tak terduga adalah belanja yang belum tersedia anggarannya dan dilakukan dalam keadaan darurat dan/atau keadaan luar biasa (KLB), dengan pengertian keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang dan/ atau mendesak, contoh : bencana alam, bencana sosial dan kerusakan sarana dan prasarana serta wabah. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa (KLB) ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.  Adapun asumsi Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp. 1.427.994.185,­ (satu milyar empat ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus sembilan puluh empat ribu seratus delapan puluh lima rupiah) yang terdiri dari : Proyeksi Anggaran Belanja Desa Tahun Anggaran 2016 Kode U r a i a n Jumlah Ket.Rekening (Rp) 2 BELANJA DESA   2.1. Penyelenggaraan Pemerintah Desa 631.690.844 PAD, ADD, HBP 2.2. Pelaksanaan Pembangunan Desa 617.341.591 DD 2.3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa  133.354.000 DD 2.4. Pemberdayaan Masyarakat Desa 45.607.750 DD 2.5. Belanja Tak Terduga 0   Jumlah Belanja 1.427.994.185   Surplus/(Defisit) 30.596.220   1.3. Pembiayaan Desa
  • 22. Pembiayaan Desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun­tahun anggaran yang bersangkutan. Pembiayaan desa terdiri atas kelompok : 1. Penerimaan Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :  Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya  Pencairan dana cadangan  Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan 2. Pengeluaran Pembiayaan, yang terdiri atas jenis :  Pembentukan dana cadangan  Penyertaan modal desa Penerimaan   pembiayaan   pada   jenis/bentuk   sisa   lebih   perhitungan anggaran (SiLPA) adalah pelampuan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan. Kegunaan (SiLPA) ini dapat menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari realisasi belanja, juga  dapat  untuk mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan serta mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun  anggaran belum terselesaikan. Penerimaan   pembiayaan   pada   jenis/bentuk   pencairan   dana   cadangan adalah dana yang bersumber dari penyisihan atas penerimaan desa, kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang­undangan. Dana cadangan tersebut masuk pada rekening tersendiri nantinya yang ditetapkan dengan peraturan desa melalui rekening kas desa. Penerimaan pembiayaan pada jenis/bentuk hasil penjualan kekayaan desa yang terpisahkan adalah kekayaan desa yang dipisahkan yakni kekayaan milik desa baik bergerak maupun tidak bergerak yang dikelola oleh BUMDesa. Hasil penjualannya digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan. Pengeluaran pembiayaan pada jenis/bentuk pembentukan dana cadangan kegunaannya adalah untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Sumber pembentukan dana cadangan berasal dari penyisihan atas penerimaan desa,
  • 23. kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang­undangan. Pembentukan   dana   cadangan   ditetapkan   dengan   pertauran   desa,   yang paling sedikit memuat : 1. Penetapan tujuan pembentukan dana cadangan 2. Program dan kegiatan yang akan dibiayai 3. Besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan 4. Sumber dana cadangan 5. Tahun anggaran pelaksanaan Dana cadangan ditempatkan pada rekening tersendiri dan penganggaran dana cadangan tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa.   Adapun asumsi Pembiyaan Desa Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp. 30.596.220,­ (tiga puluh juta lima ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus dua puluh rupiah) yang terdiri dari :  Proyeksi Anggaran Pembiayaan Desa Tahun Anggaran 2016 Kode U r a i a n Jumlah Ket.Rekening (Rp) 3 PEMBIAYAAN   3.1. Penerimaan Pembiayaan 0 3.2. Pengeluaran Pembiayaan 30.596.220   Jumlah Pembiayaan 30.596.220
  • 24. BAB IV RUMUSAN PRIORITAS MASALAH  DAN KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA 4.1. Rumusan Prioritas Masalah Penentuan prioritas masalah untuk mengetahui sejauh mana masalah itu penting   dan   apakah   masalah   tersebut   dapat   teratasi.  Dalam   menentukan prioritas masalah diperlukan sebuah metode pemecahan masalah. Penentuan prioitas   masalah   dapat   di   lakukan   dengan   cara   kuantitatif   atau   kualitatif berdasarkan data serta perhitungan kemudahan dan kemampuan untuk dapat diselesaikan,   keinginan   masyarakat   untuk   mengatasi   masalah,   berdasarkan situasi lingkungan sosial politik dan budaya yang ada di masyarakat serta waktu dan dana yang diperlukan untuk mengatasi masalah. Untuk   itu,   dalam   menentukan   prioritas   masalah,   digunakan   metode Delbecq. Dalam menentukan kriteria prosesnya diawali dengan pembentukan kelompok yang akan mendiskusikan, merumuskan, dan menetapkan kriteria. Sumber   data   dan   informasi   kebijakan   program   pembangunan   desa   tahun sebelumnya yang diperlukan dalam penetapan prioritas program tahun depan berdasarkan :  Pengetahuan dan pengalaman masing­masing anggota kelompok.  Saran dan pendapat para narasumber.  Peraturan perundang­undangan yang berkaitan.  Analisa situasi.  Sumber informasi atau referensi lainnya. 4.1.1. Identifikasi Masalah Pembangunan Tahun 2015 Beberapa   rumusan   identifikasi   masalah­masalah   pembangunan   yang masih menjadi kendala adalah sebagai berikut : A. Bidang Pembangunan Wilayah Fisik (Infrastruktur) 1. Masih   terbatasnya   anggaran   kegiatan   bidang   pembangunan   desa, sehingga   ada   beberapa   sarana   prasarana   desa   yang   seharusnya memerlukan rehabilitasi atau pemeliharaan di tahun 2015 belum bisa terlaksana.
  • 25. 2. Masih   banyak   infrastruktur   yang   belum   memadai,   terutama infrastruktur/Sarana Prasarana Desa,  ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pemukiman. 3. Masih adanya masyarakat yang belum terpenuhi secara layak kebutuhan dasarnya, terutama tempat tinggal/hunian/papan dan kesehatan. 4. Masih   terbatas   kesadaran   dan   peran   serta   warga/amasyarakat   dalam menjaga   pngelolaan   aset­aset   desa   yang   telah   berada   di   wilayah lingkungan. 5. Belum   terbentuk   kesadaran   masyarakat   tentang   pembenahan   sarana­ prasarana   nantinya   adalah  bagian  dari  kebutuhan   utama   dan  bagian kepemilikan   bersama   masyarakat   desa,   misal   ada   beberapa   lokasi pembangunan drainase jalan desa tidak boleh bersinggungan atau masuk wilayah tanah hak milik. 6. Aset­aset desa yang ada belum seluruhnya tersertifikasi. 7. Aset­aset   desa   yang   di  hibahkan   dan  dilaksanakan   oleh   Dinas/SKPD terkait secara kualitas kurang maksimal dikarenakan pelaksana pihak ketiga tidak maksimal melaksanakan mutu pekerjaan sehingga banyak aset   yang   sebelum   di   pakai   sudah   mengalami   kerusakan   ringan   dan sedang serta berat. 8. Pembangunan berwawasan kawasan perdesaan belum optimal. B. Bidang Ekonomi 1. Adanya keterbatasan dalam upaya mendorong  pemberdayaan ekonomi masyarakat.  2. Kesempatan kerja dan berusaha yang cukup sempit/belum memadai. 3. Terbatasnya   kesempatan   pendidikan   dan   pelatihan   bagi   masyarakat, khususnya   bagi   usia   produktif   dalam   rangka   meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan hidup. 4. Belum adanya persiapan yang konkrit tentang arah konsep BUMDesa yang telah terbentuk, sehingga butuh bimbingan khusus dari supra desa dalam pelaksaannya. 5. Terbatasnya   informasi   dan   pengetahuan   masyarakat   dalam   usaha kegiatan serta menguatkan daya jual produknya di pasaran. 6. Keterbatasan   modal   dan   manajemen   bagi   pelaku   usaha   kecil   di masyarakat   dikarenakan   pemerintah   desa   bisa   bisa   melakukan penganggaran modal pada lembaga BUMDes.  C. Bidang Sosial Budaya
  • 26. 1. Terbatasnya upaya­upaya masyarakat pada kebiatan pembinaan generasi muda dan pengembangan keolahragaan, seni budaya, dan sosial.  2. Belum terwujudnya pola hidup bersih sehat masyarakat. 3. Belum tertatanya sanitasi lingkungan yang baik di masyarakat desa. 4. Semakin   berkurangnya   sumber­sumber   mata   air   untuk   memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. 5. Di Beberapa wilayah pemukiman penduduk rentan terjadi tanah longsor. 6. Masih terbatasnya upaya pengembangan seni dan budaya masyarakat. 7. Keterlibatan   perempuan   dalam   pengambilan   keputusan   masih   relatif rendah. D. Bidang Pemerintahan 1. Masih relatif rendahnya kapasitas lembaga kemasyarakatan desa yang ada. 2. Pelayanan publik dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan Pemerintah Desa belum optimal. Teknologi informasi dan komunikasi juga belum dimanfaatkan secara baik untuk melakukan tata kelola desa secara umum. 3. Belum maksimalnya kegiatan pemerintahan desa, dikarenakan aparatur desa masih belum tertata dalam tugas, wewenang dan tanggungjawabnya, sehingga pelaku pelaksana kegiatan masih belum berjalan baik dan aktif. 4. Struktur dan tata organisasi Pemerintah Desa saat ini belum maksimal dikarenakan masing­masing perangkat desa masih mengerjakan tugas­ tugas perbantuan dari seksi/urusan kegiatan yang bukan tupoksinya. 4.2. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Desa Program dan kegiatan pembangunan Desa Wlahar Wetan pada prinsipnya terbagi   ke   dalam   tiga   bidang   kegiatan   utama,   yaitu   bidang   prasarana pengembangan   wilayah,   bidang  ekonomi,   serta   bidang   pemerintahan   dan kesejahteraan sosial. Kegiatan yang dilakukan di masing­masing bidang adalah kegiatan prioritas yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Wlahar Wetan (RPJMDes Wlahar Wretan) Tahun 2013–2018.  Adapun Program Pembangunan Desa Wlahar Wetan Tahun 2016 sebagai penjabaran visi dan misi, yaitu: 1. Menciptakan pemerintahan yang profesional  untuk mencapai pelayanan yang prima. Program Perencanaan Pembangunan Desa;  Program Pengembangan data Profil Desa berbasis Teknologi Informasi;
  • 27.  Program   Peningkatan   Pelayanan   Administrasi   Kependudukan   dan Catatan Sipil;  Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Desa;  Pelayanan Administrasi Pertanahan dan PBB;  Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja. 2. Mengembangkan potensi  masyarakat untuk mengembangkan kreativitas dan   bakatnya  dalam   meningkatkan   kualitas   hidup   dan   Pemenuhan Kebutuhan Dasar.  Pengelolaan dan Pembinaan PAUD dan TK serta Sarana Pendidikan Lainnya;  Pengelolaan dan Pembinaan Posyandu;  Pengembangan Pos Kesehatan dan Polindes;  Program Pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan;  Program Upaya Kesehatan Masyarakat;  Program Perbaikan gizi;  Program Pengembangan Lingkungan yang Sehat;  Program Perbaikan Sarana Prasarana PKD;  Program Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak melalui Posyandu;  Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia;  Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan Anak. 3. Mengembangkan potensi masyarakat melalui potensi produk unggulan.  Program peningkatan Ketahanan pangan;  Program Pedirian dan Pengembangan BUM Desa  Program pengembangan Potensi Ekonomi Lokal  Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagan;  Program Pengembangan Industri Rumah Tangga;  Program Peningkatan, Pemasaran hasil Industri Rumah Tangga yang berbasis pertanian;  Program   Peningkatan   Hasil   Pertanian/Perkebunan/Peternakan berbasis teknologi tepat guna.  Program pembangunan dan pengelolaan energi Mandiri; 4. Meningkatan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam  pembangunan Infrastruktur/ sarana dan Prasarana Desa.  Program Pembangunan  Jalan Desa, Jalan Usaha Tani, dan Jembatan;  Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong­gorong;  Program Pembangunan Talud/Bronjong;  Program Penyediaan Sarana Air Bersih berskala Desa;  Program Penyediaan sanitasi lingkungan;  Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Produksi di Desa;  Program Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah;  Program pengelolaan aset­aset/infrastruktur pertanian;  Program pembangunan irigasi tersier dan saluran budidaya perikanan;  Program Infrastruktur Perdesaan;
  • 28.  Program Pembangunan energi barudan terbarukan 5. Menjaga   kelestarian   adat   istiadat   dan   menumbuh   kembangkan keseimbangan   pembangunan  budaya  pedesaan   yang   berlandaskan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;  Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat;  Program   Penataan,   Penguasaan,   Kepemilikan,   Penggunaan   dan pemanfaatan Tanah Desa;  Program Keluarga Berencana;  Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan;  Program Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga;  Program Pengelolaan Keragaman Seni budaya;  Program   Pemberdayaan   Masyarakat   untuk   menjaga   Keamanan   dan Ketertiban; 6. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan secara berkelanjutan:  Program Pengelolaa Sampah terpadu;  Program Pengelolaan hutan milik desa 4.3. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Desa Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang   dilaksanakan   oleh   suatu   organisasi   sebagai   upaya   untuk mengimplementasikan   strategi   dan   kebijakan   serta   dalam   rangka   mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi. Pemerintah Desa Wlahar Wetan, sebagaimana dalam dokumen RPJMDes 2013­2018, menetapkan beberapa kebijakan umum yang dijabarkan pada dalam program pembangunan desa yang harus dilaksanakan yaitu: 1. Kebijakan   umum   peningkatan   ketersediaan,   akses,   kualitas   hidup Masyarakat   Desa,   melalui   Program   Peningkatan   Sarana   Prasarana Infrastruktur   Desa,   dengan   indikator   kinerja   program   adalah   (1) Meningkatkan   Dana   Pembangunan   dan   Kegiatan   Pemberdayaan   serta pembinaan Kelelmbagaan pada tahun 2016; (2) Terbentuknya lembaga­ lembaga/unit­unit   usaha   yang   mengelola   dan   menguatkan   organisasi BUMDesa   (1   lembaga   tahun   2016);   (3)   Meningkatnya   peran   aktif masyarakat   desa   dalam   pelaksanaan   pembangunan   desa;   dan   (4) Tertanganinya   daerah   rawan   pangan   dan   rawan   bencana;   serta   (4) Cakupan   layanan/bimbingan   dan   sarana   penunjang   kegiatan   dari Pemerintah   Kabupaten   kepada   Desa   Wlahar   Wetan   sebagai   sentra produksi (70% tahun 2016).
  • 29. 2. Kebijakan umum meningkatkan dan mengembangkan kualitas setiap unit kerja dalam pelayanan publik untuk mewujudkan clean government and good government, melalui 3 (tiga) program, yaitu : (1) Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Desa, dengan indikator kinerja program adalah   :   a)   rasio   ketersediaan   dokumen   perencanaan,   evaluasi   dan pelaporan   (100%),   dan   b)   rasio   ketersediaan   dokumen   penatausahaan, pengendalian   dan   evaluasi   laporan   keuangan.   (2)   Program   Peningkatan Sarana, Prasarana Perkantoran dan Kapasitas Aparatur, dengan indikator kinerja program adalah a) rasio penyediaan barang dan jasa administrasi perkantoran   serta   pelayanan   tatausaha   kerumahtanggaan,   b)   rasio penyelenggaraan rapat koordinasi dan konsultasi di dalam dan ke luar desa, c) rasio pembangunan, pengadaan, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana dan sarana aparatur, dan 4) rasio pembinaan dan peningkatan pelayanan, tata usaha dan administrasi kepegawaian. 3. Kebijakan umum meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung perencanaan desa  dan  penyelenggaraan pemerintahan, melalui  1 (satu) program   yaitu   Program   Penyediaan   Data   Pembangunan   Desa,   dengan indikator   kinerja   program   adalah   ketersediaan   data   dan   informasi pembangunan. Kegiatan   adalah   bagian   dari   program,   dan   terdiri   dari   sekumpulan tindakan   pengerahan   sumberdaya,   baik   yang   berupa   personil   (SDM),   barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau   kesemua   jenis   sumberdaya   tersebut   sebagai   masukan   (input)   untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengimplementasikan program pembangunan desa adalah : 1. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Desa, pencapaian indikator program   akan   dilaksanakan   melalui   kegiatan   :   (1)   Kegiatan Pembangunan/rehabilitasi infrastruktur Jalan Desa dan Jalan Usaha Tani; (2)   Kegiatan   pembenahan   sarana   prasarana   pendidikan,   pembangunan gedung TK, (3) Pembinaan dan pengembangan bidang pendidikan anak usia dini (4) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan   Kelompok   Tani/Gapoktan   dari   Penyuluhan   Pertanian,
  • 30. Perikanan,   dan   Kehutanan;   (5)   Kegiatan   Fasilitasi   Pembinaan   dan Pengembangan   Kapasitas   Sumberdaya   dan   Program   Penyuluhan peningkatan usaha/ekonomi produktif pada masyarakat. 2. Program Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan Desa, pencapaian indikator program di arahkan melalui kegiatan : (1) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Aset Pemerintah Desa; dan (2) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. 3. Program   Peningkatan   Sarana,   Prasarana   Perkantoran   dan   Kapasitas Aparatur,   pencapaian   indikator   program   di   arahkan   melalui   kegiatan antara lain : (1) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran; (2) Kegiatan   Rapat­rapat   Koordinasi   dan   Konsultasi   ke   Dalam   dan   Luar Daerah; (3) Kegiatan Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran;   dan   (4)   Kegiatan   Peningkatan   Capacity   Building   Aparatur Pemerintah Desa dan Pencitraan Kelembagaan Masyarakat Desa. 4. Program   Penyediaan   Data   Pembangunan   Desa,   pencapaian   indikator program di arahkan melalui Kegiatan Pengelolaan dan Penyediaan Data dan Informasi Pembangunan Desa. 4.3.1. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Dalam Skala APBDesa di Tahun 2016  A. Bidang Infrastruktur  1. Pembangunan,  Pengembangan   dan  Pemeliharaan   Jalan  Poros   dan Jembatan Desa 2. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan Jalan Usaha Tani  3. Pembangunan,  Pengembangan,   Pemeliharaan  dan  Peningkatan   Jalan Antar Desa Wlahar Wetan – Desa Pekaja 4. Pembangunan,  Pengembangan dan  Pemeliharaan Prasarana Air Bersih Dusun I dan II 5. Pembangunan,  Pengembangan   dan  Pemeliharaan  Jaringan/Saluran Irigasi Sekunder  6. Pembangunan,  Pengembangan dan  Pemeliharaan  Drainase dan  Talud Jalan Desa 7. Pembangunan Gedung TK dan PKD 8. Pengembangan dan Pemeliharaan Gedung PAUD 9. Pengembangan dan Pemeliharaan Embung Desa 10. Pembangunan Balai Latihan Ketrampilan Bersama
  • 31. 11. Pembangunan Gedung Serbaguna dan Kesenian 12. Pembangunan, Pengembangan dan Pemeliharaan/Rehabilitasi Lapangan Bola  B. Bidang Ekonomi 1. Penguatan Modal bagi BUMDes Karya Kusuma Mandiri 2. Pelatihan Budidaya Ternak Domba/Kambing 3. Pelatihan Kewirausahaan bagi Kelompok Usia Produktif 4. Pengembangan Budidaya Ternak Domba/Kambing 5. Pengembangan Budidaya Ternak Sapi 6. Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar 7. Pengembangan   Manajemen   Produk   bagi   Kelompok   Usaha   Bersama (KUB)/Pelaku Usaha Menengah dan Kecil 8. Pengembangan   Usaha   Ekonomi   Masyarakat   Dalam   Pengembangan wirausaha,   Peningkatan   Pendapatan,   serta   Perluasan   Skala   Ekonomi Individu Warga atau Kelompok Masyarakat dan Desa 9. Pelatihan Pengelola BUMDes  dan Pengembangan bisnis dan pemetaan kelayakan BUM Desa dan BUM Antar Desa 10. Pembangunan dan pengelolaan Lumbung pangan 11. Pelatihan Budidaya Tanaman Obat Tradisional 12. Pengembangan benih lokal 13. Pengembangan dan pengelolaan keramba jaring apung 14. Pembuatan Pupuk dan pakan organik 15. Pelatihan Pengolahan Makanan dari Sumber­sumber Potensi Lokal 16. Pemberian   Bantuan   Peralatan   Usaha   bagi   Kelompok   Usaha Kecil/Kelompok PNPM/PKH/UKM 17. Pelatihan Pengolahan Sampah Rumah Tangga bagi Perempuan 18. Pelatihan Kewirausahaan Desa untuk Pemuda. 19. Pelatihan Budidaya Jamur Tiram 20. Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar 21. Pelatihan   Pengolahan   Limbah   Industri   Usaha   Pengelolaan   Tepung Tapioka 22. Pengembangan   Teknologi   Tepat   Guna   pengolahan   hasil   pertanian   dan perikanan. 23. Penguatan Modal UP2K 24. Pelatihan   Pengelolaan   Administrasi   Keuangan   bagi   Kelompok   Simpan Pinjam Perempuan/Masyarakat 25. Pelatihan   Pemanfaatan   Multimedia   untuk   Pemasaran   Produk­produk Desa 26. Pelatihan Manajemen Usaha Tani 27. Pelatihan membuat barang­barang kerajinan berbahan baku lokal (sabut kelapa, tempurung kelapa, topeng/ukiran kayu, anyaman bambu/daun dll) 
  • 32. 28. Pengembangan  keterampilan penduduk di bidang kerajinan tangannya guna Meningkatkan nilai tambah komiditas ekonomi lokal. 29. Woskhop Business Plan 30. Investasi usaha ekonomi melalui kerjasama BUM Desa 31. Bazar produk kerajinan/produk tangan/produk industri rumah tangga 32. Pelatihan   manajemen   usaha   untuk   BUMDesa   dan   usaha   ekonomi rumahan (home industry) C. Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial 1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2. Pembangunan Kantor Desa 3. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Kantor Desa 4. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan Desa 5. Pengembangan dan Peningkatan Sarana Prasarana LKMD/LPMD 6. Pensertifikatan Tanah Kas Desa 7. Rehabilitasi Alat­Alat Kesenian Gamelan 8. Pelatihan Pengelolaan Informasi Desa Berbasis TIK 9. Penguatan Kelembagaan Masyarakat Desa 10. Pelatihan Administrasi bagi Pengurus Lembaga Kemasyarakatan 11. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat 12. Pelatihan Kader Pembangunan Desa 13. Pelatihan Penyusunan Peraturan Desa 14. Pembangunan/Pemeliharaan   dan   Rehabilitasi   Gedung/Balai Poskesdes/Polindes 15. Pembangunan Gedung TK Pertiwi Wlahar Wetan 16. Pengadaan Penunjang Alat Kesehatan untuk Poskesdes/Polindes 17. Pembangunan Gedung Posyandu Wlahar Wetan 18. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni 19. Program Revitalisasi Sumber­sumber Mata Air 20. Pembangunan Tempat Sanggar Seni Budaya (Kelompok Seni) 4.3.2. Prioritas Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Melalui Kerjasama Antar Desa dan Pihak Ketiga  1. Penyelenggaraan  kegiatan   Pemeliharaan   Saluran   Irigasi   Primer   yang dikelola 4 (empat) desa.  2. Pengembangan   dan   Peningkatan  kegiatan   pengguna   air/P3A   sebagai pengelola aset pertanian dan pembentukan dana cadangan kebutuhan air irigasi pertanian. 3. Pembangunan,  Pengembangan,   Pemeliharaan  dan  Peningkatan   Jalan Antar Desa bekerjasama dengan Pemerintah Desa Wlahar Wetan – Desa Pekaja.
  • 33. 4. Pembangunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Peningkatan Kerjasama penguatan   BUMDes   dengan   bekerjasama   dalam   penguatan   dan manajemen   produk   desa   dalam   1   wilayah   kecamatan   dalam   lingkup Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD). 4.3.3. Rencana Program, Kegiatan dan Anggaran Desa Yang Dikelola Oleh Desa Sebagai Kewenangan Penugasan Dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten   1. Pengelolaaan Saluran Irigasi Primer milik Pemprov Jawa Tengah dalam kegiatan pendanaan bersama untuk pembelian bahan bakar kebutuhan pompanisasi banjaran. 4.3.4.   Pelaksana   Kegiatan   Desa   Yang   Terdiri   Atas  Unsur  Perangkat  Desa dan/atau Unsur Masyarakat Desa Kepala   Desa   mengokordinasikan   kegiatan   pembangunan   Desa   yang dilaksanakan   oleh   perangkat   Desa   dan/atau   unsur   masyarakat   Desa. Pelaksanaan   kegiatan   pembangunan   Desa   meliputi   :   pembangunan   Desa berskala lokal Desa; dan pembangunan sektoral dan daerah yang masuk ke Desa. Pelaksanaan   pembangunan   Desa   yang   berskala   lokal   dikelola   melalui swakelola Desa, kerjasama antar Desa dan/atau kerjasama Desa dengan pihak ketiga.   Kepala   Desa   mengkoordinasikan   persiapan   dan   pelaksanaan pembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APB Desa. Pembangunan   Desa   yang   bersumber   dari   program   sektoral   dan/atau program   daerah,   dilaksanakan   sesuai   dengan   ketentuan   dari   Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Dalam hal   ketentuan   menyatakan   pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program daerah diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa, program sektor dan/atau program daerah di Desa dicatat dalam APB Desa. Dalam hal ketentuan menyatakan pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah didelegasikan kepada Desa, maka Desa mempunyai kewenangan untuk   mengurus.   Pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program   daerah dibahas   dan   disepakati   dalam   musyawarah   Desa   yang   diselenggarakan   oleh BPD. Dalam   hal   pembahasan   dalam   musyawarah   Desa   tidak   menyepakati teknis   pelaksanaan   program   sektor   dan/atau   program   daerah,   Kepala   Desa dapat mengajukan keberatan atas bagian dari teknis pelaksanaan yang tidak disepakati,   disertai   dasar   pertimbangan   keberatan   dimaksud   kepada Bupati/Walikota.
  • 34. Kepala Desa mengokordinasikan pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah yang didelegasikan pelaksanaannya kepada Desa. Pelaksanaan program sektor dan/ atau program daerah dilakukan oleh perangkat desa dan/ atau unsur masyarakat Desa sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1. Tahapan Persiapan Tahapan persiapan meliputi: a. Penetapan pelaksana kegiatan; b. Penyusunan rencana kerja; c. Sosialisasi kegiatan; d. Pembekalan pelaksana kegiatan; e. Penyiapan dokumen administrasi; f. Pengadaan tenaga kerja; dan g. Pengadaan bahan/material. 2. Penetapan Pelaksana Kegiatan Kepala   Desa   memeriksa   daftar   calon   pelaksana   kegiatan   yang   tercantum dalam   dokumen   RKP   Desa   yang   ditetapkan   dalam   APB   Desa,   dan menetapkan pelaksana kegiatan dengan keputusan Kepala Desa. Dalam hal pelaksana kegiatan mengundurkan diri, pindah domisili keluar Desa, dan/ atau dikenai sanksi pidana Kepala Desa dapat mengubah pelaksana kegiatan. Pelaksana   kegiatan   bertugas   membantu   Kepala   Desa   dalam   tahapan persiapan dan tahapan pelaksanaan kegiatan. 3. Penyusunan Rencana Kerja Pelaksana kegiatan menyusun rencana kerja bersama Kepala Desa, yang  memuat antara lain : a. Uraian kegiatan; b. Biaya; c. Waktu pelaksanaan; d. Lokasi; e. Kelompok sasaran; f. Tenaga kerja; dan g. Daftar pelaksana kegiatan. Rencana   kerja   dituangkan   dalam   format   rencana   kerja   untuk   ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.  
  • 35. BAB VII PENUTUP Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan   oleh   sejauh   mana   komitmen   dan   konsistensi   pemerintahan   dan masyarakat   desa   saling   bekerjasama   membangun   desa.   Keberhasilan pembangunan   yang   dilakukan   secara   partisipatif   mulai   dari   perencanaan, pelaksanaan   sampai   pada   monitoring   evaluasi   akan   lebih   menjamin keberlangsungan   pembangunan   di   desa.   Sebaliknya   permasalahan   dan ketidakpercayaan   satu   sama   lain   akan   mudah   muncul   manakala   seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadahi.    Proses   penyusunan   RKP   Desa   yang   benar­benar   partisipatif   dan berorientasi   pada   kebutuhan   riil   masyarakat   akan   mendorong   percepatan pembangunan sekala desa menuju kemandirian desa. Ditetapkan di Pada tanggal                                                         Kepala Desa Wlahar Wetan DODIET PRASETYO A, ST