SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  50
QUO-VADIS HMI,  Refleksi Gerakan Kultural vs Gerakan Politik Fuad Amsyari, Disampaikan dalam Sarasehan Mengenang  DR. Ir.  Imad uddin (Bang Imad) , ITB Bandung, 30 Januari 2012
GERAKAN KULTURAL : Aktifitas individu/kelompok masyarakat yang terkait berbagai kepentingan masyarakat kecuali tentang ‘kekuasaan negara, kebijakan,  dan kelembagaannya’
GERAKAN POLTIK : Aktifitas individu/kelompok masyarakat yang memfokus pada persoalan ‘kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya’
Konsep pemikiran terkait kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya dikenal sebagai permasalahan politik dan disebut sebagai   IDEOLOGI POLITIK .
Ada  dua Ideologi Politik  yang dominan di Indonesia sejak kemerdekaan: 1.  Ideologi Politik Sekuler ,    (disamarkan sebagai Nasionalisme) 2.  Ideologi Islam Politik
VISI IDEOLOGI POLITIK SEKULER : Mengelola Indonesia TANPA MENGACU TUNTUNAN AGAMA, mengikuti alur pikirnya Pemegang Kekuasaan yang dipilih Rakyat melalui  Pemilu, untuk kemajuan dan kejayaan Bangsa-Negara.
VISI IDEOLOGI ‘ISLAM POLITIK’ : Mengelola Indonesia sesuai Syariat yang dituntunkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, demi kemuliaan dan kejayaan Bangsa-Negara.
SEJARAH INDONESIA DARI PERSPEKTIF IDEOLOGI POLITIK
1945-1950 : Perjuangan  Kemerdekaan 1950-1959 : Kompetisi Ideologi Tahap 1 1959-1998 : Konsolidasi Ideologi Sekuler 1998-kini  : Kompetisi Ideologi Tahap 2
Kompetisi Ideologi Tahap I 1. Ideologi ‘ Islam Politik’  diwakili:   Masyumi, NU, PSII, Perti, dkk 2. Ideologi ‘ Politik Sekuler’  diwakili:   PNI, PSI, PKI, Murba, dkk
Konsolidasi Politik Sekuler melalui: (Setelah Dekrit 1959) 1. Presiden Seumur Hidup 2. Demokrasi Terpimpin,  3. Asas Tunggal  4. Demokrasi Pancasila
Kompetisi Ideologi Tahap II 1. Ideologi Islam Politik diwakili:   PPP, PBB, PKS, PKNU, dkk 2. Ideologi Politik Sekuler diwakili:   PDIP, Golkar, PD, Gerindra, dkk
Kompetisi Ideologi Politik  di Era Reformasi melalui  PEMILU : Pilleg, Pilpres, Pilkada   yang diwarnai:  Peran Politik Uang  dengan Pengusaha besar di belakangnya.
DILEMMA IDEOLOGI 1. Semua Partai Politik memang beri’tikad Membangun Bangsa-Negara, namun CARA MEMBANGUNNYA TIDAK MESTI BENAR (Akar perbedaan  Ideologi Politik )
2. Bisa saja ADA warga negara yang TIDAK bermaksud memajukan bangsa-negaranya  karena kebodohan atau terperangkap menjadi kaki tangan kepentingan asing, namun cara bekerjanya amat halus dan tersamar (Akar terjadinya  pengkhianatan dalam Pembangunan Bangsa )
POLA PIKIR MELANDASI IDEOLOGI ISLAM POLITIK
AGAMA  bukan  simbul sosial  biasa, tidak seperti suku, ras, strata ekonomi, alamat rumah, atau  kewarga-negaraan yang mudah disetarakan antara satu orang dengan lainnya.  Beragama  memberi dampak serius bagi nasib manusia jika ditanggalkan atau diganti.
Pilihan terhadap suatu  agama & pemahamannya  akan menentukan  cara hidup yang bersangkutan dalam: -MENGURUS DIRI -MENGATUR KELUARGA -MENGELOLA BANGSA-NEGARA  A gama Islam  memberi tuntunan jelas melalui:  AQIDAH  & SYARIAH
Aqidah  adalah ajaran tentang  keyakinan hati :  1-  Allah swt  adalah tuhannya 2- Muhammad  adalah Rasul-Nya,  3-M engikuti  tuntunn Allah akan membwa keberhasilan dlm kehidupan dunia-akherat 4-M eninggalkan  tuntunan Allah akan merugikn  proses kehidupannya di dunia-akherat
Syariah  adalah  petunjuk teknis-operasional  untuk menjalani hidup sehari-hari, apapun posisi yang dipunyainya di dunia:  - mengurus  pribadi  seperti  ibadah mahdhah, makan-minum, berpakaian, dll   -  mengurus   keluarga   seperti   hubungan anak-orang tua, antara tetangga, waris, dll -  mengatur/ mengelola   masyarakat-bangsa-negara ,  termasuk membuat kebijakan poleksosbudhankam
Implikasi Keimanan dan Ketaqwaan (AQIDAH-SYARIAH):   Ketidak-taatan akan Syariat Islam  berdampak negatif,  yang jika terkait  Syariat Sosial- Kenegaraan  akan berdampak: 1. Kerusakan Agama Islam dan Umatnya  2. Krisis multi-dimensi pada Bangsa-negara
KENYATAAN SOSIAL  tentang  AGAMA ISLAM &  UMAT ISLAM DI INDONESIA
RETROSPEKTIF Kuantitatif:    Saat kemerdekaan penduduk muslim lebih dari 95%, di awal 1980 tinggal 90%, dan di awal 2000 tinggal 86% nya.  Proporsi merosot tajam . Kualitatif:   Aplikasi syariat amat lemah, terutama terhadap ajaran sosial-kenegaraan Islam dalam praktek mengelola berbangsa-bernegara.  Kebijakan poleksosbudhankam  jauh dari syariat.
PROSPEKTIF:   1)  Proporsi umat Islam akan semakin merosot ,  nilai Islam semakin kurang dihayati.   2)  Peradaban negeri ini didominasi oleh Nilai  Non-Islam yang Materialistik-Hedonis
3) Sumber Daya Alam kian tergerus dieksplorasi dan dieksploitasi.   4) Rakyat miskin dan sakit tetap tinggi dan semakin besar jumlahnya 5). Akhlak bangsa kian rusak, jauh dari nilai keluhuran budi, kejahatan semakin tidak berperikemanusiaan .
6). Keakraban sosial luntur, penuh gejolak dan pertikaian sosial, mengancam disintegrasi bangsa 7). Kedaulatan bangsa melemah, kian tergantung pada kemauan asing .
Pertanyaannya adalah:  “ Apakah prospek seperti ini akan  menguntungkan bangsa Indonesia   atau   menghancurkan negeri ini?” TENTU MERUSAK DAN WAJIB DICEGAH
SOLUSI ADA DI:  Tataran  POLITIK,   BUKAN   Tataran  BUDAYA/KULTUR
MENGAPA?   Karena Akar Krisisnya  adalah:   KUALITAS PEMIMPIN NEGARA, yang mengadop IDEOLOGI POLITIK SEKULER
PERBAIKAN HANYA TERJADI JIKA: IDEOLOGI ISLAM POLITIK  MEMIMPIN NEGERI
Tesis Ideologi Islam Politik,   Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslim, hanya akan bisa menjadi  negeri mulia dan jaya , mampu bersaing dengan negara sekuler yang sudah kokoh-kuat,  jika negeri ini dikelola sesuai tuntunan Allah swt bidang sosial-kenegaraan .
Rasional Tesis tersebut: 1.  Negeri ini akan memperoleh  Pertolongan Allah, dari jalur empirik dan non-empirik  2.  Terhindar dari  eksploitasi, baik  SDA & SDM nya oleh kekuatan asing yg materialistik-hedonistik,  3.  Tegaknya  keadilan dan efektifitas hukum  untuk memberantas kedholiman, kejahatan, korupsi. 4.  Ketenteraman dalam  kehidupan sosialnya  karena  berkembangnya akhlak mulia  dari penduduk
HMI  WADAH ‘CALON DAN INTELEKTUAL MUSLIM’ INDONESIA
Intelektual Muslim: - Pemeluk Islam yang terdidik,  -Cenderung beragama dg kesadaran, -Memiliki pemahaman ilmu secara memadai, -Memahami Islam dengan penalaran yang sistematis dan terbuka
Problematika umat-bangsa, harus  dicermati  semua kaum muslimin , terutama oleh:    Intelektual muslim   Mereka itu paling bertanggung jawab  di hadapan Allah swt nanti. .
TOKOH & ORGANISASI ISLAM SUDAH LAMA BERGERAK AKTIF dalam PERJUANGAN ISLAM  tapi  justru  Proporsi umat Islam di Indonesia semakin  mengecil dan kondisi umat dan bangsa makin terpuruk.   maka wajibdilakukan   ‘Evaluasi/Review’   Strategi Perjuangan Islam
UKURAN KEBERHASILAN PERJUANGAN ISLAM
Keberhasilan Perjuangan Islam: 1. Bagi Umat Islam:  ajaran Islam diterima dan dilaksanakan secara utuh/kaffah  dalam semua bidang kehidupan di dunia, 2.  Bagi Masyarakat Heterogen:  Tuntunan Islam terkait sosial-kenegaraan dipilih untuk dipakai mengelola negeri demi kemuliaan dan kejayaan bangsa-negara.
Kebangkitan Islam diukur dari:   Bertanbah banyaknya individu muslim  ,   disertai   Tuntunan Islam ditaati, termasuk diterapkan dalam proses pengelolaan kehidupan sosial-politik  pada masyarakat yang majemuk/heterogen, agar tercapai kejayaan umat-bangsa. KEDUANYA SALING BERKAIT
INDIKATOR DALAM SKALA NEGARA:   a). Proporsi muslim di negeri meningkat;  b). Pengelolaan negeri mengikuti syariat sosial-kenegaraan yang diajarkan Allah swt.   Peran Intelektual Muslim untuk  mencapai prestasi menyeluruh ini MUTLAK.
Intelektual muslim    menjadi  ujung tombak  Perjuangan Islam menuju Kebangkitan Islam.
Strategi  Dasar membawa kejayaan umat-bangsa:   a). Mengubah cara berpikir intelektual muslim agar yakin bahwa  syariat sosial-kenegaraan Islam  merupakan penyelamat umat-bangsa
b). Pro-Aktif mengupayakan agar Kepala Negara dan Pimpinan L embaga Negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif)  dipegang Figur yang faham Syariat  c). Bekerja sistematis membawa umat kian mampu- berdaya di tengah masyarakat yang plural, serta memahami CARA YANG BENAR melepaskan diri  dari tekanan-jebakan Faham Sekulerime  yang sedang mendominasi dunia
Proses menyiapkan intelektual muslim yg mampu berperan membawa misi Islam:   a) Reorientasi Cita-cita, yakni siap mengambil peran strategis: -  Politisi Muslim:   siap  menjadi Penguasa Negeri -  Pengusaha Muslim:  siap menjadi pebisnis besar -  Ilmuan Muslim:   untuk  pengendalian teknologi -  Militer Muslim:  peran dalam pembelaan negara
b) Pendalaman materi ke Islaman dan Sains-teknologi  untuk mendukung cita2 itu: 1. Aqidah 2. Syariat  3. Sain-tek 4. Manajemen
Titik Kritisnya:   Pimpinan Negara  memilih menjadi  Pengikut   Negara Sekuler  yang kini sedang di posisi adidaya   atau  memilih  menjadi Kekuatan Dunia Islam  yang mulia-jaya karena menerapkan Syariat Sosial- Kenegaraan Islam dalam mengelola negerinya
MANA YANG MAU DIPILIH HMI,  DENGAN PARA INTELEKTUIL MUSLIM INDONESIANYA?
IDEALNYA HMI MEMILIH MENJADI: GERAKAN ‘POLITIK’ YANG BERNUANSA ‘KULTURAL’
MAKNA OPERASIONALNYA: Proaktif membangun kekuatan kultural intelektual muslim (kemapanan aqidah, syariah, sain-teknologi, manajemen),   dan    sekaligus memihak &memperkokoh kekuatan Partai Islam dalam pertarungannya melawan kekuatan Politik Sekuler di Indonesia.
Sekian, WASSALAAM

Contenu connexe

Tendances

PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMIPERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMIFuad Amsyari
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularismedr2200s
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSiti Nur Ain
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiFuad Amsyari
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaTrisna Nurdiaman
 
Sekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran baratSekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran baratKesuma Wahida
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraAdministrasi Publik
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamMuzay Iena
 
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam PendidikanPemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam Pendidikanwanhishamudin
 
Sekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesat
Sekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesatSekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesat
Sekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesatHidayat Shafie
 
Slide pemikiran islam semasa
Slide pemikiran islam semasaSlide pemikiran islam semasa
Slide pemikiran islam semasawanhishamudin
 
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSAPANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSANur Afiana
 
Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikFuad Amsyari
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriFuad Amsyari
 
Islam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporerIslam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporerdmantikha
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraMuadz Nuruzzaman
 
Pengertian, makna, dan fungsi ideologi
Pengertian, makna, dan fungsi ideologiPengertian, makna, dan fungsi ideologi
Pengertian, makna, dan fungsi ideologiAngga George
 

Tendances (20)

PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMIPERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
PERAN ISLAM MENJAGA KEDAULATAN NKRI MELALUI KEPEMIMPINAN ISLAMI
 
Sekularisme
SekularismeSekularisme
Sekularisme
 
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negaraSekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
Sekularisme dan Kesannya terhadap masyarakat dan negara
 
Islam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabiIslam politik uii teladan nabi
Islam politik uii teladan nabi
 
Pemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesiaPemikiran pilitik islam indonesia
Pemikiran pilitik islam indonesia
 
Sekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran baratSekularisme aliran pemikiran barat
Sekularisme aliran pemikiran barat
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Ideologi islam
Ideologi islamIdeologi islam
Ideologi islam
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam PendidikanPemikiran Islam Dalam Pendidikan
Pemikiran Islam Dalam Pendidikan
 
Sekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesat
Sekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesatSekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesat
Sekularisme, pluralisme, liberalisme & ajaran2 sesat
 
Slide pemikiran islam semasa
Slide pemikiran islam semasaSlide pemikiran islam semasa
Slide pemikiran islam semasa
 
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSAPANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
PANCASILA SEBAGAI KEKUATAN MORAL BANGSA
 
Kaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politikKaderisasi islam politik
Kaderisasi islam politik
 
Kaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkriKaderisasi ispol di nkri
Kaderisasi ispol di nkri
 
Islam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporerIslam dan dunia kontemporer
Islam dan dunia kontemporer
 
Islam & politik
Islam & politikIslam & politik
Islam & politik
 
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi NegaraPancasila Sebagai Ideologi Negara
Pancasila Sebagai Ideologi Negara
 
Pengertian, makna, dan fungsi ideologi
Pengertian, makna, dan fungsi ideologiPengertian, makna, dan fungsi ideologi
Pengertian, makna, dan fungsi ideologi
 
kebudayaan islam kel 5
kebudayaan islam kel 5 kebudayaan islam kel 5
kebudayaan islam kel 5
 

En vedette

Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentpropadeus
 
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologiKecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologipropadeus
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2propadeus
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3propadeus
 
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)propadeus
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentpropadeus
 
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARSUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARpropadeus
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLapropadeus
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sainspropadeus
 
Epistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islamEpistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islambelex
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratpropadeus
 
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahpropadeus
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaFuad Amsyari
 

En vedette (15)

MAKNA SAINS
MAKNA SAINSMAKNA SAINS
MAKNA SAINS
 
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompmentZblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
Zblog117 kebijakan pusat-daerah dlm eco-develompment
 
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologiKecenderungan menuhankan sains-teknologi
Kecenderungan menuhankan sains-teknologi
 
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
Zblog116 modeling dalam pendalaman al- qur'an & sains2
 
Science care islam 3
Science care islam 3Science care islam 3
Science care islam 3
 
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
Zblog251. science care islam2 (keterkaitan wahyu sains)
 
EKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATANEKOLOGI KESEHATAN
EKOLOGI KESEHATAN
 
Disaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesmentDisaster management, env need assesment
Disaster management, env need assesment
 
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENARSUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
SUKSES DUNIA-AKHIRAT KARENA MEMAHAMI AL QUR’AN & SAINS DENGAN BENAR
 
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLaMelangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
Melangkah Benar dengan Pendekatan TaMaLa
 
Islam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli SainsIslam yang Peduli Sains
Islam yang Peduli Sains
 
Epistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islamEpistemologi pendidikan islam
Epistemologi pendidikan islam
 
Menuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akheratMenuju sukses dunia-akherat
Menuju sukses dunia-akherat
 
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinahZblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
Zblog138 pribadi berkarakter dan keluarga sakinah
 
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan IndonesiaAnalisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
Analisis Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia
 

Similaire à Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam

Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatpropadeus
 
Kelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaniKelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaninewskiem
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etikadita rahmawati
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Levana dhea Lumi
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
Bab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptx
Bab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptxBab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptx
Bab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptxRiyaAnjarsari
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docxPERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docxSatyaWati3
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamabdulhamidalyFKIP
 
PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptx
PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptxPENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptx
PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptxBidangWasbangKesbang
 
PANCASILA
PANCASILA PANCASILA
PANCASILA Mr. FM
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madaniHaidar Bashofi
 
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisEkonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisagustaws
 
Tamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaTamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaSuhaiza Shuib
 

Similaire à Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam (20)

Islam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyatIslam dan kedaulatan rakyat
Islam dan kedaulatan rakyat
 
Skema qiyadah fikriyah fil islam
Skema qiyadah fikriyah fil islamSkema qiyadah fikriyah fil islam
Skema qiyadah fikriyah fil islam
 
Kelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madaniKelompok 2 masyarakat madani
Kelompok 2 masyarakat madani
 
8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika8b. pancasila sistem etika
8b. pancasila sistem etika
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
 
3. pancasia dalam sejarah indonesia
3. pancasia dalam sejarah indonesia3. pancasia dalam sejarah indonesia
3. pancasia dalam sejarah indonesia
 
islam dan ham
islam dan hamislam dan ham
islam dan ham
 
Konsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madaniKonsep masyarakat madani
Konsep masyarakat madani
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
Bab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptx
Bab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptxBab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptx
Bab 5_Pancasila sebagai Ideologi Negara.pptx
 
titas
titastitas
titas
 
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docxPERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
PERANG BARATA YUDHA ISLAM VS NON ISLAM. docx
 
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama IslamKELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
KELOMPOK 6 PUTARAN 2 Mata Kuliah Agama Islam
 
PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptx
PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptxPENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptx
PENDIDIKAN KESADARAN BELA NEGARA (1).pptx
 
PANCASILA
PANCASILA PANCASILA
PANCASILA
 
Krisis Pendidikan
Krisis PendidikanKrisis Pendidikan
Krisis Pendidikan
 
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani2. pendidikan kewarganegaraan dan cita   cita menuju masyarakat madani
2. pendidikan kewarganegaraan dan cita cita menuju masyarakat madani
 
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialisEkonomi pancasila dan ekonomi sosialis
Ekonomi pancasila dan ekonomi sosialis
 
Tamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asiaTamadun islam dan tamadun asia
Tamadun islam dan tamadun asia
 

Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam

  • 1. QUO-VADIS HMI, Refleksi Gerakan Kultural vs Gerakan Politik Fuad Amsyari, Disampaikan dalam Sarasehan Mengenang DR. Ir. Imad uddin (Bang Imad) , ITB Bandung, 30 Januari 2012
  • 2. GERAKAN KULTURAL : Aktifitas individu/kelompok masyarakat yang terkait berbagai kepentingan masyarakat kecuali tentang ‘kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya’
  • 3. GERAKAN POLTIK : Aktifitas individu/kelompok masyarakat yang memfokus pada persoalan ‘kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya’
  • 4. Konsep pemikiran terkait kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya dikenal sebagai permasalahan politik dan disebut sebagai IDEOLOGI POLITIK .
  • 5. Ada dua Ideologi Politik yang dominan di Indonesia sejak kemerdekaan: 1. Ideologi Politik Sekuler , (disamarkan sebagai Nasionalisme) 2. Ideologi Islam Politik
  • 6. VISI IDEOLOGI POLITIK SEKULER : Mengelola Indonesia TANPA MENGACU TUNTUNAN AGAMA, mengikuti alur pikirnya Pemegang Kekuasaan yang dipilih Rakyat melalui Pemilu, untuk kemajuan dan kejayaan Bangsa-Negara.
  • 7. VISI IDEOLOGI ‘ISLAM POLITIK’ : Mengelola Indonesia sesuai Syariat yang dituntunkan oleh Allah SWT dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, demi kemuliaan dan kejayaan Bangsa-Negara.
  • 8. SEJARAH INDONESIA DARI PERSPEKTIF IDEOLOGI POLITIK
  • 9. 1945-1950 : Perjuangan Kemerdekaan 1950-1959 : Kompetisi Ideologi Tahap 1 1959-1998 : Konsolidasi Ideologi Sekuler 1998-kini : Kompetisi Ideologi Tahap 2
  • 10. Kompetisi Ideologi Tahap I 1. Ideologi ‘ Islam Politik’ diwakili: Masyumi, NU, PSII, Perti, dkk 2. Ideologi ‘ Politik Sekuler’ diwakili: PNI, PSI, PKI, Murba, dkk
  • 11. Konsolidasi Politik Sekuler melalui: (Setelah Dekrit 1959) 1. Presiden Seumur Hidup 2. Demokrasi Terpimpin, 3. Asas Tunggal 4. Demokrasi Pancasila
  • 12. Kompetisi Ideologi Tahap II 1. Ideologi Islam Politik diwakili: PPP, PBB, PKS, PKNU, dkk 2. Ideologi Politik Sekuler diwakili: PDIP, Golkar, PD, Gerindra, dkk
  • 13. Kompetisi Ideologi Politik di Era Reformasi melalui PEMILU : Pilleg, Pilpres, Pilkada yang diwarnai: Peran Politik Uang dengan Pengusaha besar di belakangnya.
  • 14. DILEMMA IDEOLOGI 1. Semua Partai Politik memang beri’tikad Membangun Bangsa-Negara, namun CARA MEMBANGUNNYA TIDAK MESTI BENAR (Akar perbedaan Ideologi Politik )
  • 15. 2. Bisa saja ADA warga negara yang TIDAK bermaksud memajukan bangsa-negaranya karena kebodohan atau terperangkap menjadi kaki tangan kepentingan asing, namun cara bekerjanya amat halus dan tersamar (Akar terjadinya pengkhianatan dalam Pembangunan Bangsa )
  • 16. POLA PIKIR MELANDASI IDEOLOGI ISLAM POLITIK
  • 17. AGAMA bukan simbul sosial biasa, tidak seperti suku, ras, strata ekonomi, alamat rumah, atau kewarga-negaraan yang mudah disetarakan antara satu orang dengan lainnya. Beragama memberi dampak serius bagi nasib manusia jika ditanggalkan atau diganti.
  • 18. Pilihan terhadap suatu agama & pemahamannya akan menentukan cara hidup yang bersangkutan dalam: -MENGURUS DIRI -MENGATUR KELUARGA -MENGELOLA BANGSA-NEGARA A gama Islam memberi tuntunan jelas melalui: AQIDAH & SYARIAH
  • 19. Aqidah adalah ajaran tentang keyakinan hati : 1- Allah swt adalah tuhannya 2- Muhammad adalah Rasul-Nya, 3-M engikuti tuntunn Allah akan membwa keberhasilan dlm kehidupan dunia-akherat 4-M eninggalkan tuntunan Allah akan merugikn proses kehidupannya di dunia-akherat
  • 20. Syariah adalah petunjuk teknis-operasional untuk menjalani hidup sehari-hari, apapun posisi yang dipunyainya di dunia: - mengurus pribadi seperti ibadah mahdhah, makan-minum, berpakaian, dll - mengurus keluarga seperti hubungan anak-orang tua, antara tetangga, waris, dll - mengatur/ mengelola masyarakat-bangsa-negara , termasuk membuat kebijakan poleksosbudhankam
  • 21. Implikasi Keimanan dan Ketaqwaan (AQIDAH-SYARIAH): Ketidak-taatan akan Syariat Islam berdampak negatif, yang jika terkait Syariat Sosial- Kenegaraan akan berdampak: 1. Kerusakan Agama Islam dan Umatnya 2. Krisis multi-dimensi pada Bangsa-negara
  • 22. KENYATAAN SOSIAL tentang AGAMA ISLAM & UMAT ISLAM DI INDONESIA
  • 23. RETROSPEKTIF Kuantitatif: Saat kemerdekaan penduduk muslim lebih dari 95%, di awal 1980 tinggal 90%, dan di awal 2000 tinggal 86% nya. Proporsi merosot tajam . Kualitatif: Aplikasi syariat amat lemah, terutama terhadap ajaran sosial-kenegaraan Islam dalam praktek mengelola berbangsa-bernegara. Kebijakan poleksosbudhankam jauh dari syariat.
  • 24. PROSPEKTIF: 1) Proporsi umat Islam akan semakin merosot , nilai Islam semakin kurang dihayati. 2) Peradaban negeri ini didominasi oleh Nilai Non-Islam yang Materialistik-Hedonis
  • 25. 3) Sumber Daya Alam kian tergerus dieksplorasi dan dieksploitasi. 4) Rakyat miskin dan sakit tetap tinggi dan semakin besar jumlahnya 5). Akhlak bangsa kian rusak, jauh dari nilai keluhuran budi, kejahatan semakin tidak berperikemanusiaan .
  • 26. 6). Keakraban sosial luntur, penuh gejolak dan pertikaian sosial, mengancam disintegrasi bangsa 7). Kedaulatan bangsa melemah, kian tergantung pada kemauan asing .
  • 27. Pertanyaannya adalah: “ Apakah prospek seperti ini akan menguntungkan bangsa Indonesia atau menghancurkan negeri ini?” TENTU MERUSAK DAN WAJIB DICEGAH
  • 28. SOLUSI ADA DI: Tataran POLITIK, BUKAN Tataran BUDAYA/KULTUR
  • 29. MENGAPA? Karena Akar Krisisnya adalah: KUALITAS PEMIMPIN NEGARA, yang mengadop IDEOLOGI POLITIK SEKULER
  • 30. PERBAIKAN HANYA TERJADI JIKA: IDEOLOGI ISLAM POLITIK MEMIMPIN NEGERI
  • 31. Tesis Ideologi Islam Politik, Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslim, hanya akan bisa menjadi negeri mulia dan jaya , mampu bersaing dengan negara sekuler yang sudah kokoh-kuat, jika negeri ini dikelola sesuai tuntunan Allah swt bidang sosial-kenegaraan .
  • 32. Rasional Tesis tersebut: 1. Negeri ini akan memperoleh Pertolongan Allah, dari jalur empirik dan non-empirik 2. Terhindar dari eksploitasi, baik SDA & SDM nya oleh kekuatan asing yg materialistik-hedonistik, 3. Tegaknya keadilan dan efektifitas hukum untuk memberantas kedholiman, kejahatan, korupsi. 4. Ketenteraman dalam kehidupan sosialnya karena berkembangnya akhlak mulia dari penduduk
  • 33. HMI WADAH ‘CALON DAN INTELEKTUAL MUSLIM’ INDONESIA
  • 34. Intelektual Muslim: - Pemeluk Islam yang terdidik, -Cenderung beragama dg kesadaran, -Memiliki pemahaman ilmu secara memadai, -Memahami Islam dengan penalaran yang sistematis dan terbuka
  • 35. Problematika umat-bangsa, harus dicermati semua kaum muslimin , terutama oleh: Intelektual muslim Mereka itu paling bertanggung jawab di hadapan Allah swt nanti. .
  • 36. TOKOH & ORGANISASI ISLAM SUDAH LAMA BERGERAK AKTIF dalam PERJUANGAN ISLAM tapi justru Proporsi umat Islam di Indonesia semakin mengecil dan kondisi umat dan bangsa makin terpuruk. maka wajibdilakukan ‘Evaluasi/Review’ Strategi Perjuangan Islam
  • 38. Keberhasilan Perjuangan Islam: 1. Bagi Umat Islam: ajaran Islam diterima dan dilaksanakan secara utuh/kaffah dalam semua bidang kehidupan di dunia, 2. Bagi Masyarakat Heterogen: Tuntunan Islam terkait sosial-kenegaraan dipilih untuk dipakai mengelola negeri demi kemuliaan dan kejayaan bangsa-negara.
  • 39. Kebangkitan Islam diukur dari: Bertanbah banyaknya individu muslim , disertai Tuntunan Islam ditaati, termasuk diterapkan dalam proses pengelolaan kehidupan sosial-politik pada masyarakat yang majemuk/heterogen, agar tercapai kejayaan umat-bangsa. KEDUANYA SALING BERKAIT
  • 40. INDIKATOR DALAM SKALA NEGARA: a). Proporsi muslim di negeri meningkat; b). Pengelolaan negeri mengikuti syariat sosial-kenegaraan yang diajarkan Allah swt. Peran Intelektual Muslim untuk mencapai prestasi menyeluruh ini MUTLAK.
  • 41. Intelektual muslim menjadi ujung tombak Perjuangan Islam menuju Kebangkitan Islam.
  • 42. Strategi Dasar membawa kejayaan umat-bangsa: a). Mengubah cara berpikir intelektual muslim agar yakin bahwa syariat sosial-kenegaraan Islam merupakan penyelamat umat-bangsa
  • 43. b). Pro-Aktif mengupayakan agar Kepala Negara dan Pimpinan L embaga Negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) dipegang Figur yang faham Syariat c). Bekerja sistematis membawa umat kian mampu- berdaya di tengah masyarakat yang plural, serta memahami CARA YANG BENAR melepaskan diri dari tekanan-jebakan Faham Sekulerime yang sedang mendominasi dunia
  • 44. Proses menyiapkan intelektual muslim yg mampu berperan membawa misi Islam: a) Reorientasi Cita-cita, yakni siap mengambil peran strategis: - Politisi Muslim: siap menjadi Penguasa Negeri - Pengusaha Muslim: siap menjadi pebisnis besar - Ilmuan Muslim: untuk pengendalian teknologi - Militer Muslim: peran dalam pembelaan negara
  • 45. b) Pendalaman materi ke Islaman dan Sains-teknologi untuk mendukung cita2 itu: 1. Aqidah 2. Syariat 3. Sain-tek 4. Manajemen
  • 46. Titik Kritisnya: Pimpinan Negara memilih menjadi Pengikut Negara Sekuler yang kini sedang di posisi adidaya atau memilih menjadi Kekuatan Dunia Islam yang mulia-jaya karena menerapkan Syariat Sosial- Kenegaraan Islam dalam mengelola negerinya
  • 47. MANA YANG MAU DIPILIH HMI, DENGAN PARA INTELEKTUIL MUSLIM INDONESIANYA?
  • 48. IDEALNYA HMI MEMILIH MENJADI: GERAKAN ‘POLITIK’ YANG BERNUANSA ‘KULTURAL’
  • 49. MAKNA OPERASIONALNYA: Proaktif membangun kekuatan kultural intelektual muslim (kemapanan aqidah, syariah, sain-teknologi, manajemen), dan sekaligus memihak &memperkokoh kekuatan Partai Islam dalam pertarungannya melawan kekuatan Politik Sekuler di Indonesia.