SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  52
Télécharger pour lire hors ligne
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN
Drs. Agus Purnomo
aguspurnomosite.blogspot.com
aguspurnomosite.blogspot.com
REPRODUKSI TUMBUHAN
REPRODUKSI TUMBUHAN
Reproduksi secara Vegetatif Alami
SPORA
Reproduksi dengan spora biasanya
terjadi pada lumut dan tumbuhan
paku. Spora tumbuhan lumut
dibentuk oleh geneasi sporofitnya,
yaitu di dalam sporangium (kotak
spora). Spora tumbuhan paku
dihasilkan oleh daun fertile (sporofil)
pada permukaan bawah daun
fertile(sporofil) pada permukaan
bawah daun atau di tepi-tepi daun.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
Fragmentasi
Fragmentasi adalah
perkembangbiakan dengan cara
memisahkan diri dari koloni induknya
dan tumbuhan menjadi indifidu baru.
Pada umumnya, fragmentasi terjadi
pada ganggang hijau yang berbentuk
filament, misalnya Hydrodictin sp.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
TUNAS
• Biasanya tunas muncul pada
tumbuhan yang telah dewasa (tua).
Tunas ini dapat muncul dari
akar,batang,atau daun.
• Pembentukan tunas batang misalnya
terjadi pada tumbuhan bamboo, tebu,
dan pisang. Tunas akar misalnya pada
tumbuhan cemara, sukun, kesemek.
Tunas daun pada tumbuhan cocor
bebek. Tunas-tunas yang muncul
selain pada batang dinamakan tunas
adventif (liar).
Reproduksi secara Vegetatif Alami
UMBI LAPIS
• Umbi lapis adalah batang yang tumbuh
dibawah tanah. Bentuk umbi lapis
menggelembung ,berair dan memiliki sisik-
sisik daun yang berfungsi sebagai
cadangan makanan.
• Umbi lapis memilliki tunas samping (anak
umbi lapis) yang tumbuh di antara
daun.Tunas samping akan tumbuh menjadi
individu baru dan memisahkan diri dari
induknya. Tumbuhan yang membentuk
umbi lapis antara lain bawang
merah Daffodil.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
UMBI BATANG
• Umbi batang adalah batang yang
menggelembung di bawah tanah.
Umbi batang berisi cadangan
makanan. Pada umbi batang
terdapat mata tunas-mata tunas
yang kelak tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Umbi batang
terdapat antara lain pada kentang.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
RIZOM
• Rizom adalah batang yang tebal dan
tumbuh di bawah tanah. Pada rizom
terdapat tunas, sisik-sisik daun, dan
antarruas. Jika rizom terpisah dari
induknya maka akan tumbuh
menjadi individu baru. Rizom
terdapat pada tumbuhan
Zingiberaceae, bamboo, dahlia, dan
beberapa jenis rumput.
Reproduksi secara Vegetatif Alami
Stolon (Geragih)
• Stolon sering kita lihat pada rumout-
rumputan liar. Stolon merupakan batang
yang menjalar di permukaan atau di
bawah tanah. Panjang stolon ini bisa
bermeter-meter. Di sepanjang stolon
tumbuh tunas-tunas liar yang kelak akan
tumbuh menjadi indifidu baru.
• Stolon yang menjulur di atas tanah
misalnya pegagan (Centella asiatic) dan
stroberi (Fragraria fesca), sedangkan yang
menjalar di bawah tanah misalnya rumput
teki (Cypcrus rotundus).
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
STEK
•Stek adalah cara
perkembangbiakan dengan
menggunakan potongan-
potongan batang atau cabang,
terutama pada daerah yang
berbuku-buku, misalnya
tanaman Hibiscus tiliaceus(waru)
dan Saccharum
officinarum (tebu).
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
CANGKOK
Cangkok adalah cara
perkembangbiakan dengan
membuang sebagian kulit dan
kambium secara melingkar pada
cabang batang, lalu ditutup dengan
tanah yang kemudian dibungkus
dengan pembalut (sabut atau
pelastik). Setelah akar tumbuh ,
batang dipotong kemudian ditanam.
Cangkok hanya dapat dilakukan pada
tumbuhan yang tergolong dikotil,
terutama buah-buahan.
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
MENGENTEN
Mengenten adalah menyambung dua
jenis tumbuhan yang -berbeda. Mula-
mula biji tumbuhan disemaikan.
Setelah tumbuh sebesar yang
diinginkan, lalu dipotong dan
disambung dengan potongan
cabang/ranting jenis tumbuhan lain
yang kualitasnya lebih baik dan
diameter batangnya kurang lebih
sama, lalu dibalut dan diikat dengan
kuat.
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
OKULASI
Okulasi pada dasarnya sama dengan
mengenten, tetapi tumbuhan yang
ditaruh di atas hanya diambil mata
tunasnya saja. Kedua macam
tumbuhan yang diokulasi biasanya
mempunyai kelebihan-kelebihan
tersendiri, misalnya tumbuhan jeruk
yang perakarannya kuat,
Reproduksi Vegetatif secara Buatan
MERUNDUK
Merunduk adalah menundukkan
cabang/batang tumbuhan hingga
masuk ke dalam tanah. Pada
bagian yang ditimbun tanah
tersebut kemudian akan muncul
akar. Setelah perakaran kuat, lalu
batang dipotong dan dipisahkan
dengan induknya.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Perkembangan khusus untuk tumbuhan Spermatophyta
melalui dua peristiwa penting, yaitu penyerbukan dan
pembuahan. Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari
di kepala putik untuk tumbuhan Gymnospermae.
Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat
dibedakan menjadi beberapa macam, perhatikan tabel
berikut ini!
Agar serbuk sari sampai ke kepala putik maka dalam
penyerbukan ada hal-hal yang menjadi perantaranya,
antara lain angin, air, hewan, dan manusia.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Jenis penyerbukan Asal serbuk sari
Autogami (penyerbukan sendiri) Dari satu bunga yang sama
Geitonogami (penyerbukan
tetangga)
Dari bunga lain dalam satu pohon
Alogami (penyerbukan silang) Dari bunga pohon lain yang masih
satu spesies
Bastar Dari bunga lain yang berasal dari
varietas lain
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Angin (Anemogami)
• Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik
dengan bantuan angina. Ciri-ciri bunga yang
penyerbukannya secara anemogami adalah sebagai berikut:
• bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau, dan tidak
terdapat kelopak bunga
• bunga tidak berbau
• tidak memiliki kelenjar madu
• benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar
bunga
• putik melekat di tengah
• serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering,
ringan, dan permukaannya halus
• struktur bunga sederhana
• putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk
permukaan yang lebih besar untuk memudahkan
menangkap serbuk sari.
• Anemogami dapat terjadi pada rumput-rumputan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Air (Hidrogami)
Hidrogami artinya
sampainya serbuk sari ke kepala
putik dengan bantuan air.
Hidrogami lazim terjadi pada
tumbuhan air,
misalnya Hydrilla, eceng gondok,
dan teratai.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Entomogami
• Entomogami adalah penyerbukan
dengan perantara serangga.
Entomogami biasanya terjadi pada
tumbuhan yang menghasilkan madu
dan serbuk sari. Contoh hewannya,
antara lain kupu-kupu, lalat, kumbang,
dan lebah.
• Saat mengisap madu, tubuh serangga
tertempel serbuk sari, dan jika
serangga beralih ke bunga lain atau
menyentuh kepala kepala putik
tersebut sehingga terjadilah
penyerbukan.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Ciri-ciri bunga yang diserbuki oleh serangga
adalah sebagai berikut:
• mahkota dan benang sari berwarna cerah
• memiliki kelenjar madu
• benang sari di dalam bunga
• anthera (kepala sari) bersatu di bagian
dasar atau belakangnya
• serbuk sari hanya sedikit, besar seperti
tepung, berat, lengket, dan kadang-kadang
permukaannya berukir
• putik lengket dan kecil
• struktur bunga termodifikasi untuk tempat
mendarat dan makan bagi serangga
• bunga berbau harum
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Ornitogami
• Ornitogami adalah penyerbukan
dengan bantuan burung. Bunga yang
dipolinasi oleh burung biasanya
mengandung madu dan air, serta
berwarna merah atau mengandung
unsure warna merah karena burung
peka terhadap warna ini. Selain itu,
bentuk bunga yang diserbuki burung
biasanya khusus. Contohnya, bunga
yang diserbuki oleh burung kolibri
memiliki tabung nectar yang panjang
dan sempit. Burung kolibri menjilat
madu dengan lidahnya yang tipis dan
panjang
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Kripterogami
•Kripterogami adalah
penyerbukan dengan
bantuan kelelawar. Bunga
yang dipolinasi oleh
kelelawar biasanya mekar di
malam hari, berukuran
besar, berwarna cerah, dan
letaknya tidaknya
tersembunyi.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Malakogami
•Malakogami adalah
penyerbukan yang terjadi
dengan bantuan siput.
Malakogami terjadi pada
tumbuhan yang sering
dikunjungi siput.
Reproduksi Generatif pada Tumbuhan
Antropogami
• Antropogami adalah penyerbukan
yang sengaja dilakukan oleh
manusia, misalnya penyerbukan
pada bunga tumbuhan vanili dan
beberapa jenis anggrek.
Penyerbukan dengan perantara
manusia biasanya dilakukan karena
bunga tersebut tidak dapat
menyerbuk sendiri atau karena
manusia ingin melakukan
persilangan buatan untuk mencari
varietas-varietas baru.
Pembuahan pada Gymnospermae
• Dalam membahas pembuahan pada
Gymnospermae diambil contoh Pinus merkusi.
• Pada tumbuhan berduri jarum (konifer), misalnya
pinus, gamet jantan dan betina dihasilkan dalam
konus (strobilus). Konifer bersifat heterospora,
artinya menghasilkan mikrospora (gamet jantan)
dan megaspora (gamet betina). Mikrospora akan
tumbuh menjadi dua mikrosporangia di dalam
tiap mikrosporofil konus jantan, sedangkan
megaspora tumbuh menjadi 2 megasporangia
(ovulum) di tiap megasporofil konus betina .
Ukuran konus jantan lebih kecil dibandingkan
konus betina.
•
• Konus jantan melepaskan mikrospora (serbuk
sari) yang bersayap satu pasang yang kemudian
akan diterbangkan ke konus betina. Mikrospora
(serbuksari) kemudian menempel pada tetes
penyerbukan.
Pembuahan pada Gymnospermae
Proses penyerbukan
• Serbuk sari yang sampai pada tetes penyerbukan terdiri dari dua sel, yaitu sel generatif
dan sel vegetatif. Serbuk sari akan terisap masuk lewat mikrofil ke dalam ruang bakal biji
(ruang serbuk). Di dalam ruang serbuk, serbuk sari kemudian tumbuh membentuk buluh
serbuk sari. Buluh serbuk sari mulai menembus nuselus. Pembuahan terjadi kira-kira
satu tahun setelah penyerbukan. Selama satu tahun tersebut, sel induk megaspora
dalam nuselus melakukan meiosis menghasilkan 4 sel haploid. Satu sel haploid bertahan
sebagai megaspore yang kemudian membelah berkali-kali membentuk gametofit betina
yang belum dewasa, sementara 3 inti haploid sisanya berkembang menjadi dua
arkegonium yang masing-masing mengandung telur. Saat inilah telur sudah siap dibuahi.
• Saat pembuahan, buluh serbuk sari bergerak ke ruang sarkegonium Bersamaan dengan
itu, sel generatif membelah menjadi dua, yang satu disebut dislokator (sel dinding) dan
yang lain disebut sel spermatogen. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua
spermatozoid yang bentuknya seperti rumah siput dengan rambut getar yang tersusun
dalam satu spiral.
Pembuahan pada Gymnospermae
• Sesampainya di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan spermatozoid
dilepaskan ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga
spermatozoid dapat berenang-renang
• Didalamnya .kemudian terjadilah pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang
menghasilkan zigot sebagai calon embrio.
• Semua sel telur dalam arkegonium mungkin dibuahi, tetapi hanya satu zigot
yang berkembang menjadi embrio. Embrio pinus mengandung akar rudiment
(belum sempurna) dan beberapa daun-daun embrio yang disebut kotiledon.
• Pembuahan pada Gymnospermae disebut pembuahan tunggal karena hanya
terjadi satu kali pembuahan, yaitu antara spermatozoid dengan sel telur.
Pembuahan pada Angiospermae
Organ reproduksi Angiospermae adalah
bunga. Bunga terdiri atas kelopak (calyx),
mahkota (corolla), benang sari (stamen),
dan putik (pistillum). Yang berfungsi sebagai
alat kelamin betina adalah putik.
REPRODUKSI PADA HEWAN
Reproduksi Hewan Invetebrata
Perkembangbiakan Aseksual
Membelah diri (pembelahan biner), yaitu
pembelahan diri dari satu sel menjadi dua
sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
Reproduksi Hewan Invetebrata
Perkembangbiakan Aseksual
Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel
dari suatu koloni dan selanjutnya
membentuk koloni sel baru. Misalnya,
terjadi pada Volvox.
Sporulasi atau pembentukan spora,
misalnya Plasmodium (penyebab malaria)
pada fase oosit. Oosit akan membelah dan
selanjutnya akan menghasilkan sporozoit
Reproduksi Hewan Invetebrata
Perkembangbiakan Aseksual
• Pembentuhan tunas, misalnya pada
hewan Hydra dan Porifera
• Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh
terpisah dan selanjutnya bagian tadi
dapat tumbuh menjadi individu baru
yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan
Bintang Laut
Reproduksi Hewan Invetebrata
Perkembangbiakan Seksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi
pembuahan, namun kadang-kadang dapat
terbentuk individu baru tanpa adanya
pembuahan, sehingga reproduksi secara
kawin pada hewan invertebrata dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
Tanpa pembuahan, yaitu pada
peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa
dibuahi dapat tumbuh menjadi individu
baru. Misalnya pada lebah jantan dan
semut jantan.
Reproduksi Hewan Invetebrata
Hydra
• Selain berkembang biak secara
aseksual (bertunas) hydra juga
dapat berkembang biak secara
seksual. Perkembangbiakan secara
seksual dilakkan dengan
pembentukan testis dan ovarium ,
yang terdapat pada satu tubuh
(hermafrodit). Alat tersebut
masing-masing menghasilkan
spermatozoid daun ovum. Hasil
pembuahannya adalah zigot yang
selajutnya akna berkembang
menjadi hewan baru.
Reproduksi Hewan Invetebrata
Cacing pita
•Tubuh cacing pita terdiri atas
segmen-segmen yang disebut
proglotid. Pada setiap proglotid
terdapat ovarium yang
menghasilkan ovum dan testis
yang menghasilkan sel sperma.
Bila sel telur dan sel sperma
sudah masak , maka terjadilah
pembuahan didalam proglotid
yang menghasilkan zigot.
Reproduksi Hewan Invetebrata
Cacing tanah
• Dalam tubuh cacing tanah terdapat
beberapa segmen yang kulitnya
menebal disebut klitelum. Dalam
segmen tersebut terdapat testis
yang membentuk spermatozoid,
dan ovarium yang membentuk
ovum. Walaupun ovum dan
spermatozoid terdapat dalam satu
tubuh, cacing tanah tidak pernah
mengadakan pembuahan sendiri,
tetapi melakukan perkawinan
dengan mempertukarkan
spermatozoid (perkawinan silang).
Reproduksi Hewan Invetebrata
Serangga
• Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah
madu (Apis indica), terdapat koloni yang
terdiri atas ratu yang fertil, pejantan fertil dan
mati setelah kawin, dan pekerja yang mandul
(steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan
disimpan dalam kantung sperma di induk
betina. Sperma ini merupakan cadangan
sperma selama ratu hidup. Bila telur yang
telah matang dibuahi oleh sperma, telur
tersebut akan berkembang menjadi calon ratu,
calon pekerja atau prajurit, sedangkan yang
tidak dibuahi (partenogenesis) akan
berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja
dan prajurit menjadi mandul (streril) karena
pengaruh lingkungan, yaitu kurang makan
Reproduksi Hewan Vertebrata
• Vertebrata hanya dapat berkembang
biak secara kawin (seksual), yaitu
melalui peleburan antara ovum dan
spermatozoid. Pembuahan pada
vertebrata dapat terjadi di luar tubuh
maupun di dalam tubuh. Bila terjadi
di luar tubuh disebut fertilisasi
eksterna, misalnya pada ikan dan
katak. Bila pembuahannya terjadi di
dalam tubuh disebut fertilisasi
interna. Misalnya pada reptilia,
burung, dan hewan menyusui.
• Perkembangbiakan pada vertebrata
dapat dibedakan diatas:
Reproduksi Hewan VeRtebrata
OVIPAR
Ovipar (bertelur), ialah hewan yang
meletakkan telur di luar tubuhnya.
Embrio berkembang di dalam telur
dan memperoleh sumber makanan
dari cadangan makanan dalam telur.
Misalnya ikan, burung, amfibia, dan
sebagian reptilia.
Reproduksi Hewan VeRtebrata
OVOVIPAR
Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan
yang menghasilkan telur, dan embrio
berkembang dalam telur. Pembeda dengan
ovipar adalah kelompok hewan ovovivipar
tidak mengeluarkan telurnya dari dalam
tubuh. Jadi embrio tetap tumbuh di dalam
telur tetapi tetap berada di dalam tubuh
induk. Saat menetas dan keluar dari tubuh
induknya tampak seperti melahirkan.
Misalnya, ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis
ular.
Reproduksi Hewan VeRtebrata
VIVIPAR
Vivipar (beranak), ialah hewan yang
melahirkan anaknya. Embrio
berkembang di dalam tubuh induknya
dan mendapatkan makanan dari
induknya dengan perantaraan plasenta
(ari-ari). Misalnya, manusia dan hewan
menyusui lainnya
Reproduksi Hewan VeRtebrata
IKAN
Ikan termasuk hewan yang bersifat ovipar. Ikan tidak
mempunyai organ perkawinan. Pembuahan terjadi
diluar tubuh, yaitu di dalam air. Sekali bertelur ikan
mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak
dilindungi oleh cangkang. Telur yang telah dibuahi
selanjutnya ada yang dibiarkan terapung-apung
dalam air, ada yang ditempatkan dalam sarang dan
dijaga oleh induknya, ada yang ditempelkan pada
tanaman dalam air, serta ada pula yang disimpan di
dalam rongga mulut induk betinanya seperti pada
mujaer.
Reproduksi Hewan VeRtebrata
Amfibi.
Seperti pada ikan, katak juga bertelur
dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah
dibuahi akan bergerombol dipermukaan air.
Setelah enam hari telur akan menetas
menghasilkan berudu atau kecebong.
Berudu hidup di dalam air dan bernafas
dengan insang. Setelah mengalami
metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan
berubah bentuk menjadi katak. Pada umur
satu tahun katak telah menjadi dewasa.
Reproduksi Hewan VeRtebrata
Reptilia.
Ada yang meletakkan telur (ovipar) dan
ada pula yang bersifat ovovivipar.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh
(fertilisasi internal). Telur dilindungi
oleh cangkang. Telur yang dikeluarkan
ada yang disembunyikan didalam pasir,
di dalam lumpur, ada yang dierami.
Pada kadal telurnya menetas di dalam
tubuh (ovovivipar).
Reproduksi Hewan VeRtebrata
Aves.
Fertilisasi internal dengan kloaka. Semua jenis
burung bereproduksi dengan cara bertelur (ovipar).
Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang
menyimpannya dalam lubang-lubang yang ditutupi
daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam
pasir. Seekor burung sekali musim hanya mampu
bertelur beberapa butir saja. Pada burung merpati,
sekali musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur
yang akan menetas menghasilkan burung jantan dan
betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang
mendapat makanan dari cadangan makanan yang
tersimpan dalam telur tersebut
Reproduksi Hewan VeRtebrata
Mamalia.
Fertilisasi intemal, karena telah
memiliki organ reproduksi sempurna.
Kecuali golongan hewan berparuh
bebek (Platypus), semua hewan
menyusui selalu melahirkan (vivipar).
Telur mamalia kecil dan mengandung
sedikit cadangan makanan. Embrio
mendapat makan dari rahim induknya
melalui plasenta.
aguspurnomosite.blogspot.com
DEDIKASI UNTUK SPENTITA
Thank’s for attention………
See you!!!!
Rajin belajar yah….
Terimakasih 
aguspurnomosite.blogspot.com

Contenu connexe

Tendances

Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )riacantik96
 
Perkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan pptPerkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan pptArdi Haitsam
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupSheila Rahmi
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTLana Karyatna
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppthome
 
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptxppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptxAstiKasari4
 
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Tifa Rachmi
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)Athiyyah Yaa
 
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...ZainulHasan13
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9vellyyulian1
 
ppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Selppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan SelLaila Mahmudah R
 
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.pptPerkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.pptEVI PAULINA SIMAREMARE
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaLiana Susanti SMPN 248
 
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPProses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPLili Andajani
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanAde Khairun Nisa
 
PPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptx
PPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptxPPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptx
PPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptxssuser0d6781
 

Tendances (20)

PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
 
Perkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan pptPerkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan ppt
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptxppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
ppt perkembangbiakan tumbuhan gymnospermae.pptx
 
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
 
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
power point struktur dan fungsi jaringan tumbuhan (Nining Khoerunnisa)
 
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
Bab 5.1 IPA Kelas 7 (Ciri-ciri Makhluk Hidup) dan Bab 5.2 IPA Kelas 7 (Klasif...
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
PPT Pewarisan sifat SMP Kelas 9
 
Lks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusiaLks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusia
 
ppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Selppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Sel
 
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.pptPerkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan.ppt
 
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 JaartaIpa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
Ipa biologi (bioteknologi) kel.1 kelas ix a SMPN 264 Jaarta
 
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMPProses pernapasan untuk kelas 8 SMP
Proses pernapasan untuk kelas 8 SMP
 
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan TumbuhanPPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
PPT Interaktid Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
 
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan GasTekanan Zat Padat,Cair dan Gas
Tekanan Zat Padat,Cair dan Gas
 
PPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptx
PPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptxPPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptx
PPT-Sistem-Reproduksi-Manusia-Kelas-9-Kurikulum-2013.pptx
 

Similaire à Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan

BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan HewanBAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan HewanAlvianita Tri Utami
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptxssuser3da522
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxNaomisena1
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxtamiongsee
 
sistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptxsistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptxclassroomIPA9MTsAF
 
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWANPERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWANKurniaUtami8
 
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptxperkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptxLALERUSMADEWI
 
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAReproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAAndy Wijaya
 
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptxsistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptxclassroomIPA9MTsAF
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksiUNIB
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Michelleregina
 

Similaire à Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan (20)

BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan HewanBAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
BAB II - Sistem Reproduksi Tumbuhan dan Hewan
 
Tugas%20 biologi
Tugas%20 biologiTugas%20 biologi
Tugas%20 biologi
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN 1.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptxSISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN IPA 4.pptx
 
sistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptxsistemreproduksi tumbuhan.pptx
sistemreproduksi tumbuhan.pptx
 
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWANPERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
 
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptxperkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan.pptx
 
Materi Sains SD.docx
Materi Sains SD.docxMateri Sains SD.docx
Materi Sains SD.docx
 
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptxSistem Reproduksi tumbuhan.pptx
Sistem Reproduksi tumbuhan.pptx
 
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPAReproduksi Tumbuhan - XI IPA
Reproduksi Tumbuhan - XI IPA
 
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptxsistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
sistemreproduksitumbuhandanhewan EDIT 2.pptx
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
Biologi plantae
Biologi plantaeBiologi plantae
Biologi plantae
 
Kelompok reproduksi
Kelompok reproduksiKelompok reproduksi
Kelompok reproduksi
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
penyerbukan
penyerbukanpenyerbukan
penyerbukan
 
Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)Tugas biologi (power point)
Tugas biologi (power point)
 
Eudikot
EudikotEudikot
Eudikot
 
Makalah ath
Makalah athMakalah ath
Makalah ath
 

Plus de SMPN 3 TAMAN SIDOARJO

Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 

Plus de SMPN 3 TAMAN SIDOARJO (20)

Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1Soal un matematika smp 2014 paket 1
Soal un matematika smp 2014 paket 1
 
Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19Soal un matematika smp 2014 paket 19
Soal un matematika smp 2014 paket 19
 
Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18Soal un matematika smp 2014 paket 18
Soal un matematika smp 2014 paket 18
 
Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17Soal un matematika smp 2014 paket 17
Soal un matematika smp 2014 paket 17
 
Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16Soal un matematika smp 2014 paket 16
Soal un matematika smp 2014 paket 16
 
Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15Soal un matematika smp 2014 paket 15
Soal un matematika smp 2014 paket 15
 
Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14Soal un matematika smp 2014 paket 14
Soal un matematika smp 2014 paket 14
 
Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13Soal un matematika smp 2014 paket 13
Soal un matematika smp 2014 paket 13
 
Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12Soal un matematika smp 2014 paket 12
Soal un matematika smp 2014 paket 12
 
Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11Soal un matematika smp 2014 paket 11
Soal un matematika smp 2014 paket 11
 
Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10Soal un matematika smp 2014 paket 10
Soal un matematika smp 2014 paket 10
 
Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9Soal un matematika smp 2014 paket 9
Soal un matematika smp 2014 paket 9
 
Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8Soal un matematika smp 2014 paket 8
Soal un matematika smp 2014 paket 8
 
Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7Soal un matematika smp 2014 paket 7
Soal un matematika smp 2014 paket 7
 
Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6Soal un matematika smp 2014 paket 6
Soal un matematika smp 2014 paket 6
 
Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5Soal un matematika smp 2014 paket 5
Soal un matematika smp 2014 paket 5
 
Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4Soal un matematika smp 2014 paket 4
Soal un matematika smp 2014 paket 4
 
Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3Soal un matematika smp 2014 paket 3
Soal un matematika smp 2014 paket 3
 
Soal un matematika smp 2014 paket 2
Soal un matematika smp 2014 paket 2Soal un matematika smp 2014 paket 2
Soal un matematika smp 2014 paket 2
 

Dernier

UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxYusufAmirudin3
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxMMuminSholih
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxDarmiahDarmiah
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfatsira1
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docxaljabarkoho
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekahellenchanel31
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptxanisakhairoza
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIwanalifhikmi
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxSuGito15
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxPutriSoniaAyu
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfbayuputra151203
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIsyedharis59
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKTaufik241763
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3sekolah9304
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridDonyAndriSetiawan
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Shoffan shoffa
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridYusnelMarni
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfAdelaWintarsana2
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfssuserb45274
 

Dernier (20)

UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptxUTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
UTS CT (ppg prajabatan gelombang 1 tahun 2023).pptx
 
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptxTanqihul Qoul Bab 14  - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
Tanqihul Qoul Bab 14 - Keutamaan Ibadah Fardhu.pptx
 
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptxPaket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
Paket Substansi_Pengelolaan Kinerja Guru dan KS [19 Dec].pptx
 
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptxPersiapandalam  Negosiasi dan Loby .pptx
Persiapandalam Negosiasi dan Loby .pptx
 
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdfkeutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
keutamaan dan hikmah shaalat fardhu .pdf
 
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
2024 - PSAJ PAI SMK Kisi-kisi Utama.docx
 
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdekaKisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
Kisi-kisi PTS Kelas 8 semester 2 kurikulum merdeka
 
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
573323880-PPT-Nasionalisme-dan-Anti-Korupsi.pptx
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi IbrahimpptxNasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
Nasab Nabi Muhammad SAW. dari Nabi Ibrahimpptx
 
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptxJalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
Jalur Rempah Pada Masa Hindu Buddha.pptx
 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
 
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASIBMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
BMMB 1134 KETERAMPILAN BERBAHASA HALANGAN KOMUNIKASI
 
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIKcontoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
contoh DOKUMEN AKSI NYATA DALAM HAL PENERAPAN COACHING KEPADA PESERTA DIDIK
 
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
DSKP KSSM Kurikulum Bersepadu Dini LAM Tingkatan 3
 
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada MuridAksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
Aksi Nyata Guru Penggerak Modul 3.3. Program Berdampak Positif pada Murid
 
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
Implementasi Model pembelajaran STEAM Holistik-Integratif Berbasis Digital Me...
 
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan muridAksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
Aksi Nyata Modul 3.3.pdf tentang kepemimpinan murid
 
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdfLEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
LEMBAR-LOKAKARYA ORIENTASI-Kelompok 1.pdf
 
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdfDOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
DOKUMEN PENJAJARAN_KSSR MATEMATIK TAHAP 1_EDISI 3.pdf
 

Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan

  • 1. SISTEM REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN Drs. Agus Purnomo aguspurnomosite.blogspot.com aguspurnomosite.blogspot.com
  • 4. Reproduksi secara Vegetatif Alami SPORA Reproduksi dengan spora biasanya terjadi pada lumut dan tumbuhan paku. Spora tumbuhan lumut dibentuk oleh geneasi sporofitnya, yaitu di dalam sporangium (kotak spora). Spora tumbuhan paku dihasilkan oleh daun fertile (sporofil) pada permukaan bawah daun fertile(sporofil) pada permukaan bawah daun atau di tepi-tepi daun.
  • 5. Reproduksi secara Vegetatif Alami Fragmentasi Fragmentasi adalah perkembangbiakan dengan cara memisahkan diri dari koloni induknya dan tumbuhan menjadi indifidu baru. Pada umumnya, fragmentasi terjadi pada ganggang hijau yang berbentuk filament, misalnya Hydrodictin sp.
  • 6. Reproduksi secara Vegetatif Alami TUNAS • Biasanya tunas muncul pada tumbuhan yang telah dewasa (tua). Tunas ini dapat muncul dari akar,batang,atau daun. • Pembentukan tunas batang misalnya terjadi pada tumbuhan bamboo, tebu, dan pisang. Tunas akar misalnya pada tumbuhan cemara, sukun, kesemek. Tunas daun pada tumbuhan cocor bebek. Tunas-tunas yang muncul selain pada batang dinamakan tunas adventif (liar).
  • 7. Reproduksi secara Vegetatif Alami UMBI LAPIS • Umbi lapis adalah batang yang tumbuh dibawah tanah. Bentuk umbi lapis menggelembung ,berair dan memiliki sisik- sisik daun yang berfungsi sebagai cadangan makanan. • Umbi lapis memilliki tunas samping (anak umbi lapis) yang tumbuh di antara daun.Tunas samping akan tumbuh menjadi individu baru dan memisahkan diri dari induknya. Tumbuhan yang membentuk umbi lapis antara lain bawang merah Daffodil.
  • 8. Reproduksi secara Vegetatif Alami UMBI BATANG • Umbi batang adalah batang yang menggelembung di bawah tanah. Umbi batang berisi cadangan makanan. Pada umbi batang terdapat mata tunas-mata tunas yang kelak tumbuh menjadi tumbuhan baru. Umbi batang terdapat antara lain pada kentang.
  • 9. Reproduksi secara Vegetatif Alami RIZOM • Rizom adalah batang yang tebal dan tumbuh di bawah tanah. Pada rizom terdapat tunas, sisik-sisik daun, dan antarruas. Jika rizom terpisah dari induknya maka akan tumbuh menjadi individu baru. Rizom terdapat pada tumbuhan Zingiberaceae, bamboo, dahlia, dan beberapa jenis rumput.
  • 10. Reproduksi secara Vegetatif Alami Stolon (Geragih) • Stolon sering kita lihat pada rumout- rumputan liar. Stolon merupakan batang yang menjalar di permukaan atau di bawah tanah. Panjang stolon ini bisa bermeter-meter. Di sepanjang stolon tumbuh tunas-tunas liar yang kelak akan tumbuh menjadi indifidu baru. • Stolon yang menjulur di atas tanah misalnya pegagan (Centella asiatic) dan stroberi (Fragraria fesca), sedangkan yang menjalar di bawah tanah misalnya rumput teki (Cypcrus rotundus).
  • 11. Reproduksi Vegetatif secara Buatan STEK •Stek adalah cara perkembangbiakan dengan menggunakan potongan- potongan batang atau cabang, terutama pada daerah yang berbuku-buku, misalnya tanaman Hibiscus tiliaceus(waru) dan Saccharum officinarum (tebu).
  • 12. Reproduksi Vegetatif secara Buatan CANGKOK Cangkok adalah cara perkembangbiakan dengan membuang sebagian kulit dan kambium secara melingkar pada cabang batang, lalu ditutup dengan tanah yang kemudian dibungkus dengan pembalut (sabut atau pelastik). Setelah akar tumbuh , batang dipotong kemudian ditanam. Cangkok hanya dapat dilakukan pada tumbuhan yang tergolong dikotil, terutama buah-buahan.
  • 13. Reproduksi Vegetatif secara Buatan MENGENTEN Mengenten adalah menyambung dua jenis tumbuhan yang -berbeda. Mula- mula biji tumbuhan disemaikan. Setelah tumbuh sebesar yang diinginkan, lalu dipotong dan disambung dengan potongan cabang/ranting jenis tumbuhan lain yang kualitasnya lebih baik dan diameter batangnya kurang lebih sama, lalu dibalut dan diikat dengan kuat.
  • 14. Reproduksi Vegetatif secara Buatan OKULASI Okulasi pada dasarnya sama dengan mengenten, tetapi tumbuhan yang ditaruh di atas hanya diambil mata tunasnya saja. Kedua macam tumbuhan yang diokulasi biasanya mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri, misalnya tumbuhan jeruk yang perakarannya kuat,
  • 15. Reproduksi Vegetatif secara Buatan MERUNDUK Merunduk adalah menundukkan cabang/batang tumbuhan hingga masuk ke dalam tanah. Pada bagian yang ditimbun tanah tersebut kemudian akan muncul akar. Setelah perakaran kuat, lalu batang dipotong dan dipisahkan dengan induknya.
  • 18. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Perkembangan khusus untuk tumbuhan Spermatophyta melalui dua peristiwa penting, yaitu penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari di kepala putik untuk tumbuhan Gymnospermae. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, perhatikan tabel berikut ini! Agar serbuk sari sampai ke kepala putik maka dalam penyerbukan ada hal-hal yang menjadi perantaranya, antara lain angin, air, hewan, dan manusia.
  • 19. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Jenis penyerbukan Asal serbuk sari Autogami (penyerbukan sendiri) Dari satu bunga yang sama Geitonogami (penyerbukan tetangga) Dari bunga lain dalam satu pohon Alogami (penyerbukan silang) Dari bunga pohon lain yang masih satu spesies Bastar Dari bunga lain yang berasal dari varietas lain
  • 20. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Angin (Anemogami) • Anemogami adalah sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan angina. Ciri-ciri bunga yang penyerbukannya secara anemogami adalah sebagai berikut: • bunga tidak berwarna cerah, biasanya hijau, dan tidak terdapat kelopak bunga • bunga tidak berbau • tidak memiliki kelenjar madu • benang sari bertangkai panjang dan berjumbai di luar bunga • putik melekat di tengah • serbuk sari sangat banyak, kecil seperti bubuk, kering, ringan, dan permukaannya halus • struktur bunga sederhana • putik berbentuk spiral atau pensil sehingga membentuk permukaan yang lebih besar untuk memudahkan menangkap serbuk sari. • Anemogami dapat terjadi pada rumput-rumputan.
  • 21. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Air (Hidrogami) Hidrogami artinya sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan air. Hidrogami lazim terjadi pada tumbuhan air, misalnya Hydrilla, eceng gondok, dan teratai.
  • 22. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Entomogami • Entomogami adalah penyerbukan dengan perantara serangga. Entomogami biasanya terjadi pada tumbuhan yang menghasilkan madu dan serbuk sari. Contoh hewannya, antara lain kupu-kupu, lalat, kumbang, dan lebah. • Saat mengisap madu, tubuh serangga tertempel serbuk sari, dan jika serangga beralih ke bunga lain atau menyentuh kepala kepala putik tersebut sehingga terjadilah penyerbukan.
  • 23. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Ciri-ciri bunga yang diserbuki oleh serangga adalah sebagai berikut: • mahkota dan benang sari berwarna cerah • memiliki kelenjar madu • benang sari di dalam bunga • anthera (kepala sari) bersatu di bagian dasar atau belakangnya • serbuk sari hanya sedikit, besar seperti tepung, berat, lengket, dan kadang-kadang permukaannya berukir • putik lengket dan kecil • struktur bunga termodifikasi untuk tempat mendarat dan makan bagi serangga • bunga berbau harum
  • 24. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Ornitogami • Ornitogami adalah penyerbukan dengan bantuan burung. Bunga yang dipolinasi oleh burung biasanya mengandung madu dan air, serta berwarna merah atau mengandung unsure warna merah karena burung peka terhadap warna ini. Selain itu, bentuk bunga yang diserbuki burung biasanya khusus. Contohnya, bunga yang diserbuki oleh burung kolibri memiliki tabung nectar yang panjang dan sempit. Burung kolibri menjilat madu dengan lidahnya yang tipis dan panjang
  • 25. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Kripterogami •Kripterogami adalah penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Bunga yang dipolinasi oleh kelelawar biasanya mekar di malam hari, berukuran besar, berwarna cerah, dan letaknya tidaknya tersembunyi.
  • 26. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Malakogami •Malakogami adalah penyerbukan yang terjadi dengan bantuan siput. Malakogami terjadi pada tumbuhan yang sering dikunjungi siput.
  • 27. Reproduksi Generatif pada Tumbuhan Antropogami • Antropogami adalah penyerbukan yang sengaja dilakukan oleh manusia, misalnya penyerbukan pada bunga tumbuhan vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan dengan perantara manusia biasanya dilakukan karena bunga tersebut tidak dapat menyerbuk sendiri atau karena manusia ingin melakukan persilangan buatan untuk mencari varietas-varietas baru.
  • 28. Pembuahan pada Gymnospermae • Dalam membahas pembuahan pada Gymnospermae diambil contoh Pinus merkusi. • Pada tumbuhan berduri jarum (konifer), misalnya pinus, gamet jantan dan betina dihasilkan dalam konus (strobilus). Konifer bersifat heterospora, artinya menghasilkan mikrospora (gamet jantan) dan megaspora (gamet betina). Mikrospora akan tumbuh menjadi dua mikrosporangia di dalam tiap mikrosporofil konus jantan, sedangkan megaspora tumbuh menjadi 2 megasporangia (ovulum) di tiap megasporofil konus betina . Ukuran konus jantan lebih kecil dibandingkan konus betina. • • Konus jantan melepaskan mikrospora (serbuk sari) yang bersayap satu pasang yang kemudian akan diterbangkan ke konus betina. Mikrospora (serbuksari) kemudian menempel pada tetes penyerbukan.
  • 29. Pembuahan pada Gymnospermae Proses penyerbukan • Serbuk sari yang sampai pada tetes penyerbukan terdiri dari dua sel, yaitu sel generatif dan sel vegetatif. Serbuk sari akan terisap masuk lewat mikrofil ke dalam ruang bakal biji (ruang serbuk). Di dalam ruang serbuk, serbuk sari kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari mulai menembus nuselus. Pembuahan terjadi kira-kira satu tahun setelah penyerbukan. Selama satu tahun tersebut, sel induk megaspora dalam nuselus melakukan meiosis menghasilkan 4 sel haploid. Satu sel haploid bertahan sebagai megaspore yang kemudian membelah berkali-kali membentuk gametofit betina yang belum dewasa, sementara 3 inti haploid sisanya berkembang menjadi dua arkegonium yang masing-masing mengandung telur. Saat inilah telur sudah siap dibuahi. • Saat pembuahan, buluh serbuk sari bergerak ke ruang sarkegonium Bersamaan dengan itu, sel generatif membelah menjadi dua, yang satu disebut dislokator (sel dinding) dan yang lain disebut sel spermatogen. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua spermatozoid yang bentuknya seperti rumah siput dengan rambut getar yang tersusun dalam satu spiral.
  • 30. Pembuahan pada Gymnospermae • Sesampainya di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap dan spermatozoid dilepaskan ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan sehingga spermatozoid dapat berenang-renang • Didalamnya .kemudian terjadilah pembuahan sel telur oleh spermatozoid yang menghasilkan zigot sebagai calon embrio. • Semua sel telur dalam arkegonium mungkin dibuahi, tetapi hanya satu zigot yang berkembang menjadi embrio. Embrio pinus mengandung akar rudiment (belum sempurna) dan beberapa daun-daun embrio yang disebut kotiledon. • Pembuahan pada Gymnospermae disebut pembuahan tunggal karena hanya terjadi satu kali pembuahan, yaitu antara spermatozoid dengan sel telur.
  • 31. Pembuahan pada Angiospermae Organ reproduksi Angiospermae adalah bunga. Bunga terdiri atas kelopak (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen), dan putik (pistillum). Yang berfungsi sebagai alat kelamin betina adalah putik.
  • 33. Reproduksi Hewan Invetebrata Perkembangbiakan Aseksual Membelah diri (pembelahan biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
  • 34. Reproduksi Hewan Invetebrata Perkembangbiakan Aseksual Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox. Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit
  • 35. Reproduksi Hewan Invetebrata Perkembangbiakan Aseksual • Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera • Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
  • 36. Reproduksi Hewan Invetebrata Perkembangbiakan Seksual Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
  • 37. Reproduksi Hewan Invetebrata Hydra • Selain berkembang biak secara aseksual (bertunas) hydra juga dapat berkembang biak secara seksual. Perkembangbiakan secara seksual dilakkan dengan pembentukan testis dan ovarium , yang terdapat pada satu tubuh (hermafrodit). Alat tersebut masing-masing menghasilkan spermatozoid daun ovum. Hasil pembuahannya adalah zigot yang selajutnya akna berkembang menjadi hewan baru.
  • 38. Reproduksi Hewan Invetebrata Cacing pita •Tubuh cacing pita terdiri atas segmen-segmen yang disebut proglotid. Pada setiap proglotid terdapat ovarium yang menghasilkan ovum dan testis yang menghasilkan sel sperma. Bila sel telur dan sel sperma sudah masak , maka terjadilah pembuahan didalam proglotid yang menghasilkan zigot.
  • 39. Reproduksi Hewan Invetebrata Cacing tanah • Dalam tubuh cacing tanah terdapat beberapa segmen yang kulitnya menebal disebut klitelum. Dalam segmen tersebut terdapat testis yang membentuk spermatozoid, dan ovarium yang membentuk ovum. Walaupun ovum dan spermatozoid terdapat dalam satu tubuh, cacing tanah tidak pernah mengadakan pembuahan sendiri, tetapi melakukan perkawinan dengan mempertukarkan spermatozoid (perkawinan silang).
  • 40. Reproduksi Hewan Invetebrata Serangga • Pada beberapa jenis serangga, misalnya lebah madu (Apis indica), terdapat koloni yang terdiri atas ratu yang fertil, pejantan fertil dan mati setelah kawin, dan pekerja yang mandul (steril). Pada waktu kawin, sperma dari jantan disimpan dalam kantung sperma di induk betina. Sperma ini merupakan cadangan sperma selama ratu hidup. Bila telur yang telah matang dibuahi oleh sperma, telur tersebut akan berkembang menjadi calon ratu, calon pekerja atau prajurit, sedangkan yang tidak dibuahi (partenogenesis) akan berkembang menjadi pejantan. Lebah pekerja dan prajurit menjadi mandul (streril) karena pengaruh lingkungan, yaitu kurang makan
  • 41. Reproduksi Hewan Vertebrata • Vertebrata hanya dapat berkembang biak secara kawin (seksual), yaitu melalui peleburan antara ovum dan spermatozoid. Pembuahan pada vertebrata dapat terjadi di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Bila terjadi di luar tubuh disebut fertilisasi eksterna, misalnya pada ikan dan katak. Bila pembuahannya terjadi di dalam tubuh disebut fertilisasi interna. Misalnya pada reptilia, burung, dan hewan menyusui. • Perkembangbiakan pada vertebrata dapat dibedakan diatas:
  • 42. Reproduksi Hewan VeRtebrata OVIPAR Ovipar (bertelur), ialah hewan yang meletakkan telur di luar tubuhnya. Embrio berkembang di dalam telur dan memperoleh sumber makanan dari cadangan makanan dalam telur. Misalnya ikan, burung, amfibia, dan sebagian reptilia.
  • 43. Reproduksi Hewan VeRtebrata OVOVIPAR Ovovivipar (bertelur-beranak), ialah hewan yang menghasilkan telur, dan embrio berkembang dalam telur. Pembeda dengan ovipar adalah kelompok hewan ovovivipar tidak mengeluarkan telurnya dari dalam tubuh. Jadi embrio tetap tumbuh di dalam telur tetapi tetap berada di dalam tubuh induk. Saat menetas dan keluar dari tubuh induknya tampak seperti melahirkan. Misalnya, ikan Hiu, kadal, dan beberapa jenis ular.
  • 44. Reproduksi Hewan VeRtebrata VIVIPAR Vivipar (beranak), ialah hewan yang melahirkan anaknya. Embrio berkembang di dalam tubuh induknya dan mendapatkan makanan dari induknya dengan perantaraan plasenta (ari-ari). Misalnya, manusia dan hewan menyusui lainnya
  • 45. Reproduksi Hewan VeRtebrata IKAN Ikan termasuk hewan yang bersifat ovipar. Ikan tidak mempunyai organ perkawinan. Pembuahan terjadi diluar tubuh, yaitu di dalam air. Sekali bertelur ikan mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak dilindungi oleh cangkang. Telur yang telah dibuahi selanjutnya ada yang dibiarkan terapung-apung dalam air, ada yang ditempatkan dalam sarang dan dijaga oleh induknya, ada yang ditempelkan pada tanaman dalam air, serta ada pula yang disimpan di dalam rongga mulut induk betinanya seperti pada mujaer.
  • 46. Reproduksi Hewan VeRtebrata Amfibi. Seperti pada ikan, katak juga bertelur dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa.
  • 47. Reproduksi Hewan VeRtebrata Reptilia. Ada yang meletakkan telur (ovipar) dan ada pula yang bersifat ovovivipar. Pembuahan terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Telur dilindungi oleh cangkang. Telur yang dikeluarkan ada yang disembunyikan didalam pasir, di dalam lumpur, ada yang dierami. Pada kadal telurnya menetas di dalam tubuh (ovovivipar).
  • 48. Reproduksi Hewan VeRtebrata Aves. Fertilisasi internal dengan kloaka. Semua jenis burung bereproduksi dengan cara bertelur (ovipar). Ada burung yang mengerami telurnya, ada yang menyimpannya dalam lubang-lubang yang ditutupi daun, ada pula yang menyimpan telurnya didalam pasir. Seekor burung sekali musim hanya mampu bertelur beberapa butir saja. Pada burung merpati, sekali musim bertelur mengeluarkan 2 butir telur yang akan menetas menghasilkan burung jantan dan betina. Embrio yang berkembang dalam cangkang mendapat makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur tersebut
  • 49. Reproduksi Hewan VeRtebrata Mamalia. Fertilisasi intemal, karena telah memiliki organ reproduksi sempurna. Kecuali golongan hewan berparuh bebek (Platypus), semua hewan menyusui selalu melahirkan (vivipar). Telur mamalia kecil dan mengandung sedikit cadangan makanan. Embrio mendapat makan dari rahim induknya melalui plasenta.
  • 51. Thank’s for attention……… See you!!!! Rajin belajar yah…. Terimakasih 