SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  58
Télécharger pour lire hors ligne
FUNCTIONAL
FOODS
Abdullah Firmansah, dr., SpGK, MKes
Departemen Ilmu Gizi Medik
Fakultas Kedokteran UNPAD
Definisi Functional Foods:
makanan (per oral, per enteral,
parenteral) yang mengandung
nutrien yang bermanfaat bagi
tubuh manusia
TERAPI GIZI

PARENTERAL
NUTRITION

ENTERAL
NUTRITION
FOOD
FORTIFICATION

ORAL
NUTRITIONAL
SUPPLEMENT

ENTERAL
NUTRITION
Pendahuluan
DEFINISI ILMU GIZI (AMA, 1966)
(Terjemahan bebas) adalah:
  Ilmu tentang makanan dan zat gizi serta
zat lain yang dikandungnya
  Pengaruh, interaksi dan keseimbangan
antara makanan dengan tubuh dalam
kondisi sehat dan sakit
  Ilmu

gizi juga mempelajari perubahan
yang dialami makanan/zat gizi pada
proses digesti, absorpsi, transportasi dari
usus (ke hepar dan) ke seluruh tubuh,
bagaimana sel menggunakan zat gizi
(utilisasi) dan bagaimana sel membuang
sisa utilisasi.
  Ilmu gizi juga memperhatikan implikasi
sosial, ekonomi, budaya dan psikologis
terhadap perolehan makanan dan pola
kebiasaan makan.
  Ilmu

gizi berkaitan erat dengan food
science, pembuatan makanan, industri
makanan jadi, kreasi makanan, dll.
  Ilmu gizi juga berkaitan dengan
pemberian makanan pada orang sehat,
sedang tumbuh, hamil, menyusui, lansia,
olah raga, dan pada berbagai penyakit.
  Ilmu gizi berkaitan erat dengan biologi
molekuler, fisiologi, dan biokimia.
Beberapa istilah:
 Makanan (food): campuran bahan
makanan yang diolah / tidak diolah dulu
sebelum dikonsumsi.
contoh: gehu, batagor, nasi goreng, dll
 Bahan makanan (food stuff) disusun
oleh molekul:
–  Zat gizi (nutrient): KH, protein, lemak,
vitamin, mineral, air, (dan O2)
–  Molekul bukan zat gizi: zat warna, fiber,
flavonoid, dll.

contoh: toge, kedelai, beras, minyak, dll.
Bagi tubuh zat gizi berfungsi
sebagai bahan baku:
Penyusun struktur tubuh
  Mengganti/memperbaiki struktur sel yang
rusak
  Membentuk molekul cadangan, hormon,
enzim, antibodi
  Membentuk sel keturunan (ovum+sperma)
  Menumbuhkembangkan hasil pembuahan
Janin  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa
 
Proses pembuatan makanan
hingga dikonsumsi
BAHAN
MAKANAN
DIOLAH,
DIMASAK

DIJADIKAN
MAKANAN

KEMUDIAN
MAKANAN
DIHANGATKAN UTK.
DIKONSUMSI LAGI

DISAJIKAN

DIKONSUMSI,
SISANYA
DISIMPAN

Proses-proses tadi menyebabkan:
  Molekul gizinya berubah
  Kandungan zat gizi makanan berkurang
  Makanan terkontaminasi
Prinsip proses digesti molekul besar
menjadi molekul kecil sehingga dapat
diabsorpsi usus.
KH : POLISAKARIDA

Monosakarida

LEMAK :TRIGLISERIDA

Asam lemak, gliserol,
mono&digliserida

PROTEIN

Asam amino & peptida
rantai pendek

VITAMIN & MINERAL

Ikatannya dengan
molekul organik lain
dalam makanan terlepas
 sehingga jadi bebas
Setelah absorpsi, molekul gizi dari
dinding usus diangkut aliran darah ke
hepar untuk:
  Digunakan sel hepar atau
  Didistribusikan ke seluruh sel organ
lain.
Di dalam sel organ
Molekul gizi mengalami rangkaian
reaksi:
 Penguraian (katabolisme) atau
 Pembentukan (anabolisme)
Rangkaian reaksi anabolisme &katabolisme
disebut metabolisme.
Karbohidrat
  Karbohidrat

(KH), sumber energi
utama bagi bangsa Asia
  65-80% asupan energi makanan
bangsa Indonesia berasal dari KH
  Bahan pemanis makanan utama
  Direkomendasikan 60-65% keb.
Energi dipenuhi oleh KH (50-55%
dari KH kompleks, 10% dari KH
sederhana)
  KH

Klasifikasi KH
makanan

sederhana:

–  monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa
–  disakarida: sukrosa, maltosa & laktosa
  KH

kompleks: polisakarida: amilum
(tumbuhan) & glikogen (hewan)
  Serat makanan (dietary fibers):
–  Soluble fiber: pektin, gum, mucilage, agar
alginat, psilium, dan seb. Hemiselulosa
–  Insoluble fiber: selulosa, seb. Hemiselulosa
dan lignin (bukan KH)
Metabolisme KH
Proses digesti menguraikan KH
makanan menjadi lebih sederhana
sehingga mudah diserap. Hasil
akhir digesti KH
monosakarida:
glukosa, fruktosa dan
galaktosa,
dlm bentuk ini KH diabsorpsi
  Dalam sel dinding usus

sebagian galaktosa & fruktosa
dirubah jadi glukosa
  Oleh sel hepar

semua monosakarida dirubah jadi
glukosa dan sebagian glukosa
digunakan oleh sel hepar,
sedangkan sisanya diedarkan ke
seluruh sel organ tubuh
  Dalam sel berbagai organ

glukosa dirubah jadi glukosa-6 fosfat
Bila sel kurang energi (ATP),
glukosa-6 fosfat dikatabolisir untuk
menghasilkan energi
Bila energi (ATP) cukup,
glukosa-6 fosfat dianabolisir jadi:
1. glikogen (terbatas)
2. asam lemak, lemak dan kolesterol
3. asam amino esensial
4. glikoprotein dan glikolipid (struktur sel)
Fungsi serat bagi tubuh
  Serat

– menambah volume porsi makanan
dan makanan tinggal lebih lama
dalam lambung
membuat rasa
kenyang lebih lama. Digunakan
penderita obesitas.
– Menahan air (water holding)
faeces lembek, BAB lancar.
Digunakan untuk mencegah Ca
Kolon dan divertikulosis
  Serat larut air

menurunkan kolesterol darah, melalui
dua mekanisme:
– mengikat empedu di usus
reabsorpsi empedu dicegah, akibatnya
tubuh harus membuat empedu baru
dari kolesterol (endogen)
– absorpsi kolesterol makanan
(eksogen) dihambat
  Serat larut air menghambat absorpsi
glukosa makanan
 Lemak

makanan terdiri dari :

– 95% trigliserida (lemak netral = lemak
sederhana)
– 5% fosfolipid (lecitin), sterol
(kolesterol)
Klasifikasi berdasarkan
visible dan invisible fats
  Visible

Fats ± 40% dari lemak dalam
makanan.
Diantaranya :
Lemak tumbuhan, butter, margarine,
lard, mayonnaise, bumbu salad, daging,
dan shortening

  Invisible

Fats
Pada padi-padian, telur, daging,ayam,
susu, kue, tart, mie, roti, pizza, donut,
eskrim
Trigliserida ---> gliserol + as. lemak

A. Jumlah atom C : 4-20
- Rantai pendek (short chain) asam
butirat dalam butter
- Rantai sedang (medium ch) as.laurat,
minyak kelapa
- Rantai panjang (long ch) lebih dari 15
B. Jumlah ikatan rangkap pada asam lemak
  Lemak jenuh (saturated fatty acid/SAFA)
Contoh: trigliserida
Sumber lemak jenuh :
- Daging dan olahannya
- Ayam dan unggas terutama kulit
- Susu dan olahannya : susu, keju, yogurt, dan
ice cream
- Tumbuh-tumbuhan
Minyak kelapa, minyak sawit, minyak coklat
- Lain-lain makanan yang mengandung
shortening dan margarin ; kue, mie instan
 

 

Lemak tidak jenuh
Tunggal (monounsaturated Fatty Acid/
MUFA) atau Omega-9
Asam oleat banyak terdapat pada
minyak zaitun, sawit, minyak kacang.
Dalam bentuk makanan alpukat,
zaitun, kacang tanah, almond,
kacang mede.
 

Ganda (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA)
18 : 2 asam linoleat pada minyak jagung,
kedelai, bunga matahari, bunga kapas,
safflower (asam lemak esensial)
18 : 3 asam linoleat pada minyak ikan
Omega-3, Eikosapentaenoat (EPA),
Dokosaheksaenoat (DHA), sumber: halibut,
herring, mackerel, salmon, sardines, tuna,
trout
Omega-6: sayuran warna hijau tua, borage,
evening primrose, black currant seed
Classification of Dietary Fats
Dietary Fat
SFA

MUFA

Dietary Cholesterol

PUFA

(omega-9)
Stearic acid
Myristic acid
Lauric acid

Oleic acid

(omega-6)

(omega-3)

Linoleic acid

alpha-linolenic acid

GLA

EPA

DGLA

DHA

Arachidonic acid
Asam Amino Esensial
  Tidak

dapat disintesis oleh tubuh
  Harus didapatkan dari luar melalui
makanan
  Orang dewasa perlukan 8 asam amino
esensial ; isoleusin, leusin, lisin,
fenilalanin, metionin, threonin, triptofan,
valin
  Anak-anak selain 8 asam amino
esensial untuk dewasa juga ada
tambahan yaitu ; histidin dan arginin
Asam Amino Esensial
1. Isoleucine
2. Leucine
3. Lysin
4. Methionine
5. Phenylalanine
6. Threonine
7. Triptophan

8. Valin
9. Histidin
10.Arginin
Asam Amino Non-esensial
  Dapat

disintesis oleh tubuh dari bahan
nitrogen dan rangkaian karbon asam
amino
  Asam amino nonesensial bukan berarti
tidak penting namun tidak merupakan
esensial dari makanan
L-Form Amino Acid Structure

H = Glycine
CH3 = Alanine

Juang RH (2004) BCbasics
Asam Amino Non-esensial
1. Glycine
2. Glutamic acid
acid
3. Arginine
4. Aspartic acid
5. Proline
6. Alanine
7. Serine
8. Tyrosine
9. Cystein
10. Asparagine

11. Glutamine
12. Hydroxy glut
13. Hydroxy lysine
14. Hydroxy proline
15. Thyroxine
16. Norleucine
17. Cystine
18. Taurine
19. Carnitine
1. Protein Komplit
- Protein dengan nilai biologis tinggi
(NBT)
- Mengandung AAE lengkap
- Kuantum memenuhi kebutuhan tubuh
- Sanggup mendukung pertumbuhan
dan pemeliharaan jaringan
Contoh ; telur, daging, ayam, ikan, susu
2. Protein 1/2 Komplit :
- Mengandung AAE lengkap
- Kuantum AAE kurang
- Hanya dapat menyokong kesehatan pada
orang dewasa
- Tidak sanggup mendukung pertumbuhan
pada anak-anak
Contoh : beras, gandum, umbi-umbian
3. Protein tidak lengkap :
- Mengandung AAE tidak lengkap
- Kuantum AAE sangat kurang
- Tidak dapat menyokong kesehatan
- Tidak sanggup mendukung
pertumbuhan
Contoh : gelatin, jagung
Breakdown and
Release of
Energy
R-Lipoic acid
R-dihydro Lipoic acid (DHLA)
Berbagai Produk Antioksidan
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Vitamin E: alpha-tocopherol dan gammatocopherol
Vitamin C: Calcium Ascorbate
Beta-carotene
Glutathione precursor
Alpha-lipoic acid (ALA) & R-dihydro Lipoic Acid
(DHLA)
CoEnzyme Q10
L-carnitine
DHA & EPA, Omega-3, Omega-6, Omega-9
Teh Hijau
Sesame lignan
Karena fungsi makanan itu
penting, maka makanan
harus: HALAL & BAIK
  HALAL,

dalam zatnya dan cara perolehannya
  BAIK, yaitu: bersih, segar, enak, mengandung
semua zat gizi dalam jumlah yang cukup dan
seimbang.
Cukup = sesuai kebutuhan, tidak kurang dari
batas minimal dan tidak melebihi batas
maksimal.
Seimbang = komposisi karbohidrat (60-70%),
lemak (15-20%), protein(15-20%) dari
kebutuhan energi.
Tubuh membutuhkan zat gizi yang
lengkap, makanan sehari harus
terbuat dari 4 golongan bahan
makanan yang disebut golongan 4
Sehat, Dept Ilmu Gizi Medik FK
Unpad, yaitu:
  Sumber energi utama = makanan
pokok
  Sumber protein nabati
  Sumber protein hewani
  Sumber vitamin dan mineral
  Sumber

energi utama (m. pokok)

– Padi-padian: beras, gandum, jagung
– Umbi: kentang, ubi, singkong
  Sumber

protein nabati (kacangkacangan):
kedelai, kacang merah/tanah
  Sumber

protein
hewani:
daging,
ikan, ayam, telur &
susu
  Sumber

vitamin dan mineral:
sayuran & buah
ECO Recommendation

Meat, fish,
beans, eggs,
cheese

Vegetables,
Salad
NUTRIENTS
•  Protein









4
kcal
/
g

•  Carbohydrates








enteral 




4
kcal
/
g


parenteral



3.4
kcal
/
g

•  Lipids









9
kcal
/
g

•  Water

•  Vitamins


–

Water
soluble


–

Fat
soluble

•  Minerals


–

Electrolytes


–

Trace
elements
and
ultra
trace
minerals

TERAPI GIZI

PARENTERAL
NUTRITION

ENTERAL
NUTRITION
FOOD
FORTIFICATION

ORAL
NUTRITIONAL
SUPPLEMENT

ENTERAL
NUTRITION
Nutrient Composition of
Ensure

FOS
1.7%

Specially formulated with a heart-healthy fat
blend
Fat (32.5 g/L)
Protein
14.8%

Carbohydrate
54.3%

Fat
29.2%

(135.7 g/L)
37%

Maltodextrin

37%

Sucrose

Caloric Distribution (%)

Corn syrup

26%

FOS

8.4g/L

Lactose free (max. 10 mg/ml)

47%

Soy oil

28%

Coconut oil

Carbohydrate

High oleic sunflower oil

25%

n6:n3 ratio

9.2 : 1

Low in saturated fat 8.5% of energy which meets the
recommendation of <10% by AHA.

Protein (36.9 g/L)
58%

Calcium caseinate

• 1 Cal/ml
• Contains 28 vitamins and minerals
• Osmolality: 466 mOsm/Kg water
• Osmolarity: 395 mOsm/L

Sodium caseinates

22%

Soy protein isolate

20%

Cal to Nitrogen ratio

169 : 1

•  Amino acid profile meets the National Academy of
Science-National research Council (NAS-NRC) standard
for high-quality protein
•  Gluten-free
Oral Nutritional Supplements
Improve Weight Status1
 

SUBJECTS
–  Geriatric patients (n = 381) admitted to medical unit

 

DESIGN
–  Patients randomized to receive 120-ml protein-energy
supplement (3x/day) or remain on regular diet

 

RESULTS
–  Supplemented patients had more weight gain without
suppressed voluntary food intake
–  Supplemented patients had reduced mortality and improved
functional status

1. Potter et al., Proc Nutr Soc 1998; 88A.
Oral Nutritional Supplements
Improve Weight Status1
 

SUBJECTS
–  Long-term care patients (n = 15) at nutritional risk

 

METHODS
–  Provided with 60-mL protein energy supplement 4x/day
for 16 weeks

 

RESULTS
–  50% gained weight (6-10 lbs)
–  50% achieved weight stabilization

1. Robinson. JADA 1997; 97D: A100.
Oral Nutritional Supplements
Improve or Maintain
Functionality1
 

SUBJECTS
–  Patients hospitalized for chest infection

 

METHODS
–  Subjects randomized to receive oral supplements

 

RESULTS
–  Relative to the control group, the supplement group had
Better thiamin, folate and B6 status
  Better functional ability
  Improved indices of well-being
 

1. Woo et al., Age and Ageing 1994; 23:40-8.
ALL IN ONE
B. Braun multi-chamber bag system

Combiflex®

(Asam Amino, Glukosa, Elektrolit)
Improving the quality of life

B. Braun multi-chamber bag system

Penanganan Combiflex®
Lipid
transfer

1
1.Tekan chamber
atas

2
2. Tambahkan vit/
trace element

3
3.Transfer lipid ke bag

4
4. Homogenkan campuran  Ready to use

1.) Always start by pressing
the upper chamber to mix
with the lower chamber.
2.) Add electrolytes and trace
elements to the additive
port (red cap).
Needle size: 0.8 – 1.2
mm.
3.) Transfer of lipids to the
bag: Close clamp on
transfer set. Swab bottle
membrane, remove sterile
cap on spike and connect
to bottle. Hang bottle on
drip stand. Hang Nutriflex®
bag on drip stand using
the Medihook® device.
Swab lipid port
membrane, remove sterile
cap on cannula and
connect to bag. Open
clamp and start transfer.
4.) Mix thoroughly before
inserting the giving set.
Combiflex® vs Kabiven®
Komposisi

Combiflex Peri

Combiflex Plus

Kabiven 1500

Kabiven 2000

Asam Amino

40 g/lt

48 g/lt

28 g/lt

28 g/lt

Glukosa

80 g/lt

150 g/lt

75 g/lt

100 g/lt

-

-

51 g/lt

68 g/lt

Total kalori

480 kcal/lt

790 kcal/lt

1000 kcal/lt

1400 kcal/lt

Kalori NPC

320 kcal/lt

600 kcal/lt

900 kcal/lt

1200 kcal/lt

20%

20%

Osmolaritas

900 mosm/lt

1400 mosm/lt

750 mosm/lt

750 mosm/lt

Akses Vena

Perifer

Sentral

Perifer

Perifer

Lipid

BCAA

Combiflex (Lipid  Lipofundin MCT/LCT) vs Kabiven (Lipid  Lipovenus LCT)
TOP PRO-INFLAMMATORY FOODS
DAIRY
PRODUCTS

FEEDLOTRAISED
MEAT
RED MEAT &
PROCESSED
MEAT

TRANS FAT

COMMON
COOKING
OILS

ARTIFICIAL
FOOD
ADDITIVES

REFINED
GRAINS

SUGARS

ALCOHOL

INFLAMMATION

COCONUT
MILK
MAKANAN FUNGSIONAL

Contenu connexe

Tendances

Bahan ajar makanan,zat makanan dan gizi
Bahan ajar makanan,zat makanan dan giziBahan ajar makanan,zat makanan dan gizi
Bahan ajar makanan,zat makanan dan giziharyanti1234
 
Kandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananKandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananDestina Destina
 
Makanan dan permakanan
Makanan dan permakananMakanan dan permakanan
Makanan dan permakanantiara3596
 
7 kelas makanan
7 kelas makanan7 kelas makanan
7 kelas makananaqey
 
Amalan pemakanan ahli sukan
Amalan pemakanan ahli sukanAmalan pemakanan ahli sukan
Amalan pemakanan ahli sukanumishahirah
 
Pemakanan seimbang
Pemakanan seimbangPemakanan seimbang
Pemakanan seimbangIris Ma
 
Sumber Protein dari Kacang - kacangan
Sumber Protein dari Kacang - kacanganSumber Protein dari Kacang - kacangan
Sumber Protein dari Kacang - kacanganCholifatulJannah
 
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYAJENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYAMAFIA '11
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi Dedi Kun
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziCahya
 
Budaya hidup sehat
Budaya hidup sehatBudaya hidup sehat
Budaya hidup sehatnurul arifin
 

Tendances (20)

Detoksifikasi
DetoksifikasiDetoksifikasi
Detoksifikasi
 
Bahan ajar makanan,zat makanan dan gizi
Bahan ajar makanan,zat makanan dan giziBahan ajar makanan,zat makanan dan gizi
Bahan ajar makanan,zat makanan dan gizi
 
Kandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makananKandungan nutrisi pada makanan
Kandungan nutrisi pada makanan
 
Joint again
Joint againJoint again
Joint again
 
7 kelas makanan
7 kelas makanan7 kelas makanan
7 kelas makanan
 
Makanan dan permakanan
Makanan dan permakananMakanan dan permakanan
Makanan dan permakanan
 
7 kelas makanan
7 kelas makanan7 kelas makanan
7 kelas makanan
 
Wondermeal
WondermealWondermeal
Wondermeal
 
Panduan gizi
Panduan giziPanduan gizi
Panduan gizi
 
Amalan pemakanan ahli sukan
Amalan pemakanan ahli sukanAmalan pemakanan ahli sukan
Amalan pemakanan ahli sukan
 
Pemakanan seimbang
Pemakanan seimbangPemakanan seimbang
Pemakanan seimbang
 
Faq Susu Kedelai
Faq Susu KedelaiFaq Susu Kedelai
Faq Susu Kedelai
 
Sumber Protein dari Kacang - kacangan
Sumber Protein dari Kacang - kacanganSumber Protein dari Kacang - kacangan
Sumber Protein dari Kacang - kacangan
 
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYAJENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
JENIS-JENIS NUTRISI DAN SUMBERNYA
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Konsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu giziKonsep dasar ilmu gizi
Konsep dasar ilmu gizi
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
 
MENU SEHAT BMR BMI
MENU SEHAT BMR BMI MENU SEHAT BMR BMI
MENU SEHAT BMR BMI
 
Makanan seimbang
Makanan seimbangMakanan seimbang
Makanan seimbang
 
Budaya hidup sehat
Budaya hidup sehatBudaya hidup sehat
Budaya hidup sehat
 

En vedette

Effects of smoking third try
Effects of smoking third tryEffects of smoking third try
Effects of smoking third tryfigaro425
 
Piesen o rodnej_zemi
Piesen o rodnej_zemiPiesen o rodnej_zemi
Piesen o rodnej_zemiVesdo 1
 
Ustecky kraj
Ustecky krajUstecky kraj
Ustecky krajVesdo 1
 
Lavoro in salina
Lavoro in salinaLavoro in salina
Lavoro in salinaVesdo 1
 
(New) corporate bank account pre - approval form
(New) corporate bank account pre - approval form(New) corporate bank account pre - approval form
(New) corporate bank account pre - approval formAmanda J Molyneux & Company
 
Break Even adv - Presentazione 2012 - Canali Tematici
Break Even adv - Presentazione 2012 - Canali TematiciBreak Even adv - Presentazione 2012 - Canali Tematici
Break Even adv - Presentazione 2012 - Canali Tematicibreakevenadv
 
Od pramene vltavy
Od pramene vltavyOd pramene vltavy
Od pramene vltavyVesdo 1
 
Facilitation skills HIV STD prevention
Facilitation skills HIV STD preventionFacilitation skills HIV STD prevention
Facilitation skills HIV STD preventionStephen Fallon
 
CCC West Side Coop Case (3.0)
CCC West Side Coop Case (3.0)CCC West Side Coop Case (3.0)
CCC West Side Coop Case (3.0)Greg Schundler
 
قاعدة بيانات التعليم بالعالم - سعيد المهداوي
قاعدة بيانات   التعليم بالعالم - سعيد المهداويقاعدة بيانات   التعليم بالعالم - سعيد المهداوي
قاعدة بيانات التعليم بالعالم - سعيد المهداويaa
 
Dagdromen
DagdromenDagdromen
DagdromenVesdo 1
 
Thurston County Sustainable Food System
Thurston County Sustainable Food System Thurston County Sustainable Food System
Thurston County Sustainable Food System Greg Schundler
 
Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape
Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape
Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape Useful Web Service
 
grimesphotos.com Board Pres 2010
grimesphotos.com Board Pres 2010grimesphotos.com Board Pres 2010
grimesphotos.com Board Pres 2010Jeff Grimes
 
Icarly מצגת
Icarly מצגתIcarly מצגת
Icarly מצגתRonchuk197
 
Ayurvet corporate general
Ayurvet corporate generalAyurvet corporate general
Ayurvet corporate generalPrafulla Kumar
 

En vedette (20)

(New) corporate bank account pre approval form
(New) corporate bank account pre approval form(New) corporate bank account pre approval form
(New) corporate bank account pre approval form
 
Effects of smoking third try
Effects of smoking third tryEffects of smoking third try
Effects of smoking third try
 
Piesen o rodnej_zemi
Piesen o rodnej_zemiPiesen o rodnej_zemi
Piesen o rodnej_zemi
 
Ustecky kraj
Ustecky krajUstecky kraj
Ustecky kraj
 
Lavoro in salina
Lavoro in salinaLavoro in salina
Lavoro in salina
 
(New) corporate bank account pre - approval form
(New) corporate bank account pre - approval form(New) corporate bank account pre - approval form
(New) corporate bank account pre - approval form
 
Break Even adv - Presentazione 2012 - Canali Tematici
Break Even adv - Presentazione 2012 - Canali TematiciBreak Even adv - Presentazione 2012 - Canali Tematici
Break Even adv - Presentazione 2012 - Canali Tematici
 
Od pramene vltavy
Od pramene vltavyOd pramene vltavy
Od pramene vltavy
 
Facilitation skills HIV STD prevention
Facilitation skills HIV STD preventionFacilitation skills HIV STD prevention
Facilitation skills HIV STD prevention
 
CCC West Side Coop Case (3.0)
CCC West Side Coop Case (3.0)CCC West Side Coop Case (3.0)
CCC West Side Coop Case (3.0)
 
قاعدة بيانات التعليم بالعالم - سعيد المهداوي
قاعدة بيانات   التعليم بالعالم - سعيد المهداويقاعدة بيانات   التعليم بالعالم - سعيد المهداوي
قاعدة بيانات التعليم بالعالم - سعيد المهداوي
 
Dagdromen
DagdromenDagdromen
Dagdromen
 
Thurston County Sustainable Food System
Thurston County Sustainable Food System Thurston County Sustainable Food System
Thurston County Sustainable Food System
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Humoras
HumorasHumoras
Humoras
 
Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape
Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape
Wildlife and Watershed Friendly Residential Landscape
 
grimesphotos.com Board Pres 2010
grimesphotos.com Board Pres 2010grimesphotos.com Board Pres 2010
grimesphotos.com Board Pres 2010
 
Leidy
LeidyLeidy
Leidy
 
Icarly מצגת
Icarly מצגתIcarly מצגת
Icarly מצגת
 
Ayurvet corporate general
Ayurvet corporate generalAyurvet corporate general
Ayurvet corporate general
 

Similaire à MAKANAN FUNGSIONAL

evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsionalevaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsionalAila Yumeko
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxDekaMuliya1
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPareta Riska
 
Bab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptx
Bab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptxBab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptx
Bab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptxDELLABLATAMA1
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptxRiniputri13
 
Bab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananBab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananSMAN 2 Indramayu
 
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptxlenyjamal
 
2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptx
2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptx2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptx
2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptxNurul Izyanti
 
Pertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptx
Pertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptxPertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptx
Pertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptxMixel12
 
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptxAtikaJatimi
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)AiNurhayati10
 
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdfIlmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdffadhilatul huryah
 
Menu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptx
Menu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptxMenu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptx
Menu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptxBundaAfiyahSriHarnan
 
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptx
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptxMenu Makanan Sehat ala hijau.pptx
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptxEsSemuSeger
 
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptxIPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptxwinnygardiani
 
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhUnsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhTriana Septianti
 

Similaire à MAKANAN FUNGSIONAL (20)

evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsionalevaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
evaluasi nilai gizi pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan fungsional
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan.pptx
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsional
 
Bab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptx
Bab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptxBab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptx
Bab-5-Sistem-Pencernaan-Makanan.pptx
 
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptxBab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptx
Bab 5 Sistem Pencernaan Makanan_ www.kampusimpian.com.pptx
 
Bab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananBab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makanan
 
Nutraseutical
NutraseuticalNutraseutical
Nutraseutical
 
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
131032212-Kebutuhan-gizi-seimbang-lansia-fix-pptx.pptx
 
2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptx
2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptx2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptx
2 MAKAN UNTUK KESIHATAN.pptx
 
Pertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptx
Pertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptxPertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptx
Pertemuan 8_Sistem Pencernaan.pptx.pptx
 
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
1. Konsep Dasar Nutrisi.pptx
 
Uji makanan
Uji makananUji makanan
Uji makanan
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Kebutuhan nutrisi pada anak
Kebutuhan nutrisi pada anakKebutuhan nutrisi pada anak
Kebutuhan nutrisi pada anak
 
Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)
 
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdfIlmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
Ilmu Gizi dan Kesehatan Pertemuan 1.pdf
 
Menu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptx
Menu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptxMenu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptx
Menu Seimbang dan Cara Penyusunan.pptx
 
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptx
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptxMenu Makanan Sehat ala hijau.pptx
Menu Makanan Sehat ala hijau.pptx
 
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptxIPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
IPA-KELAS 8 - SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA 1.pptx
 
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuhUnsur gizi yang diperlukan tubuh
Unsur gizi yang diperlukan tubuh
 

MAKANAN FUNGSIONAL

  • 1. FUNCTIONAL FOODS Abdullah Firmansah, dr., SpGK, MKes Departemen Ilmu Gizi Medik Fakultas Kedokteran UNPAD
  • 2. Definisi Functional Foods: makanan (per oral, per enteral, parenteral) yang mengandung nutrien yang bermanfaat bagi tubuh manusia
  • 4. Pendahuluan DEFINISI ILMU GIZI (AMA, 1966) (Terjemahan bebas) adalah:   Ilmu tentang makanan dan zat gizi serta zat lain yang dikandungnya   Pengaruh, interaksi dan keseimbangan antara makanan dengan tubuh dalam kondisi sehat dan sakit
  • 5.   Ilmu gizi juga mempelajari perubahan yang dialami makanan/zat gizi pada proses digesti, absorpsi, transportasi dari usus (ke hepar dan) ke seluruh tubuh, bagaimana sel menggunakan zat gizi (utilisasi) dan bagaimana sel membuang sisa utilisasi.   Ilmu gizi juga memperhatikan implikasi sosial, ekonomi, budaya dan psikologis terhadap perolehan makanan dan pola kebiasaan makan.
  • 6.   Ilmu gizi berkaitan erat dengan food science, pembuatan makanan, industri makanan jadi, kreasi makanan, dll.   Ilmu gizi juga berkaitan dengan pemberian makanan pada orang sehat, sedang tumbuh, hamil, menyusui, lansia, olah raga, dan pada berbagai penyakit.   Ilmu gizi berkaitan erat dengan biologi molekuler, fisiologi, dan biokimia.
  • 7. Beberapa istilah:  Makanan (food): campuran bahan makanan yang diolah / tidak diolah dulu sebelum dikonsumsi. contoh: gehu, batagor, nasi goreng, dll  Bahan makanan (food stuff) disusun oleh molekul: –  Zat gizi (nutrient): KH, protein, lemak, vitamin, mineral, air, (dan O2) –  Molekul bukan zat gizi: zat warna, fiber, flavonoid, dll. contoh: toge, kedelai, beras, minyak, dll.
  • 8. Bagi tubuh zat gizi berfungsi sebagai bahan baku: Penyusun struktur tubuh   Mengganti/memperbaiki struktur sel yang rusak   Membentuk molekul cadangan, hormon, enzim, antibodi   Membentuk sel keturunan (ovum+sperma)   Menumbuhkembangkan hasil pembuahan Janin  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  
  • 9. Proses pembuatan makanan hingga dikonsumsi BAHAN MAKANAN DIOLAH, DIMASAK DIJADIKAN MAKANAN KEMUDIAN MAKANAN DIHANGATKAN UTK. DIKONSUMSI LAGI DISAJIKAN DIKONSUMSI, SISANYA DISIMPAN Proses-proses tadi menyebabkan:   Molekul gizinya berubah   Kandungan zat gizi makanan berkurang   Makanan terkontaminasi
  • 10. Prinsip proses digesti molekul besar menjadi molekul kecil sehingga dapat diabsorpsi usus. KH : POLISAKARIDA Monosakarida LEMAK :TRIGLISERIDA Asam lemak, gliserol, mono&digliserida PROTEIN Asam amino & peptida rantai pendek VITAMIN & MINERAL Ikatannya dengan molekul organik lain dalam makanan terlepas  sehingga jadi bebas
  • 11. Setelah absorpsi, molekul gizi dari dinding usus diangkut aliran darah ke hepar untuk:   Digunakan sel hepar atau   Didistribusikan ke seluruh sel organ lain. Di dalam sel organ Molekul gizi mengalami rangkaian reaksi:  Penguraian (katabolisme) atau  Pembentukan (anabolisme) Rangkaian reaksi anabolisme &katabolisme disebut metabolisme.
  • 12. Karbohidrat   Karbohidrat (KH), sumber energi utama bagi bangsa Asia   65-80% asupan energi makanan bangsa Indonesia berasal dari KH   Bahan pemanis makanan utama   Direkomendasikan 60-65% keb. Energi dipenuhi oleh KH (50-55% dari KH kompleks, 10% dari KH sederhana)
  • 13.   KH Klasifikasi KH makanan sederhana: –  monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa –  disakarida: sukrosa, maltosa & laktosa   KH kompleks: polisakarida: amilum (tumbuhan) & glikogen (hewan)   Serat makanan (dietary fibers): –  Soluble fiber: pektin, gum, mucilage, agar alginat, psilium, dan seb. Hemiselulosa –  Insoluble fiber: selulosa, seb. Hemiselulosa dan lignin (bukan KH)
  • 14. Metabolisme KH Proses digesti menguraikan KH makanan menjadi lebih sederhana sehingga mudah diserap. Hasil akhir digesti KH monosakarida: glukosa, fruktosa dan galaktosa, dlm bentuk ini KH diabsorpsi
  • 15.   Dalam sel dinding usus sebagian galaktosa & fruktosa dirubah jadi glukosa   Oleh sel hepar semua monosakarida dirubah jadi glukosa dan sebagian glukosa digunakan oleh sel hepar, sedangkan sisanya diedarkan ke seluruh sel organ tubuh
  • 16.   Dalam sel berbagai organ glukosa dirubah jadi glukosa-6 fosfat Bila sel kurang energi (ATP), glukosa-6 fosfat dikatabolisir untuk menghasilkan energi Bila energi (ATP) cukup, glukosa-6 fosfat dianabolisir jadi: 1. glikogen (terbatas) 2. asam lemak, lemak dan kolesterol 3. asam amino esensial 4. glikoprotein dan glikolipid (struktur sel)
  • 17. Fungsi serat bagi tubuh   Serat – menambah volume porsi makanan dan makanan tinggal lebih lama dalam lambung membuat rasa kenyang lebih lama. Digunakan penderita obesitas. – Menahan air (water holding) faeces lembek, BAB lancar. Digunakan untuk mencegah Ca Kolon dan divertikulosis
  • 18.   Serat larut air menurunkan kolesterol darah, melalui dua mekanisme: – mengikat empedu di usus reabsorpsi empedu dicegah, akibatnya tubuh harus membuat empedu baru dari kolesterol (endogen) – absorpsi kolesterol makanan (eksogen) dihambat   Serat larut air menghambat absorpsi glukosa makanan
  • 19.  Lemak makanan terdiri dari : – 95% trigliserida (lemak netral = lemak sederhana) – 5% fosfolipid (lecitin), sterol (kolesterol)
  • 20. Klasifikasi berdasarkan visible dan invisible fats   Visible Fats ± 40% dari lemak dalam makanan. Diantaranya : Lemak tumbuhan, butter, margarine, lard, mayonnaise, bumbu salad, daging, dan shortening   Invisible Fats Pada padi-padian, telur, daging,ayam, susu, kue, tart, mie, roti, pizza, donut, eskrim
  • 21. Trigliserida ---> gliserol + as. lemak A. Jumlah atom C : 4-20 - Rantai pendek (short chain) asam butirat dalam butter - Rantai sedang (medium ch) as.laurat, minyak kelapa - Rantai panjang (long ch) lebih dari 15
  • 22. B. Jumlah ikatan rangkap pada asam lemak   Lemak jenuh (saturated fatty acid/SAFA) Contoh: trigliserida Sumber lemak jenuh : - Daging dan olahannya - Ayam dan unggas terutama kulit - Susu dan olahannya : susu, keju, yogurt, dan ice cream - Tumbuh-tumbuhan Minyak kelapa, minyak sawit, minyak coklat - Lain-lain makanan yang mengandung shortening dan margarin ; kue, mie instan
  • 23.     Lemak tidak jenuh Tunggal (monounsaturated Fatty Acid/ MUFA) atau Omega-9 Asam oleat banyak terdapat pada minyak zaitun, sawit, minyak kacang. Dalam bentuk makanan alpukat, zaitun, kacang tanah, almond, kacang mede.
  • 24.   Ganda (Polyunsaturated Fatty Acid/PUFA) 18 : 2 asam linoleat pada minyak jagung, kedelai, bunga matahari, bunga kapas, safflower (asam lemak esensial) 18 : 3 asam linoleat pada minyak ikan Omega-3, Eikosapentaenoat (EPA), Dokosaheksaenoat (DHA), sumber: halibut, herring, mackerel, salmon, sardines, tuna, trout Omega-6: sayuran warna hijau tua, borage, evening primrose, black currant seed
  • 25. Classification of Dietary Fats Dietary Fat SFA MUFA Dietary Cholesterol PUFA (omega-9) Stearic acid Myristic acid Lauric acid Oleic acid (omega-6) (omega-3) Linoleic acid alpha-linolenic acid GLA EPA DGLA DHA Arachidonic acid
  • 26. Asam Amino Esensial   Tidak dapat disintesis oleh tubuh   Harus didapatkan dari luar melalui makanan   Orang dewasa perlukan 8 asam amino esensial ; isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin, threonin, triptofan, valin   Anak-anak selain 8 asam amino esensial untuk dewasa juga ada tambahan yaitu ; histidin dan arginin
  • 27. Asam Amino Esensial 1. Isoleucine 2. Leucine 3. Lysin 4. Methionine 5. Phenylalanine 6. Threonine 7. Triptophan 8. Valin 9. Histidin 10.Arginin
  • 28. Asam Amino Non-esensial   Dapat disintesis oleh tubuh dari bahan nitrogen dan rangkaian karbon asam amino   Asam amino nonesensial bukan berarti tidak penting namun tidak merupakan esensial dari makanan
  • 29. L-Form Amino Acid Structure H = Glycine CH3 = Alanine Juang RH (2004) BCbasics
  • 30. Asam Amino Non-esensial 1. Glycine 2. Glutamic acid acid 3. Arginine 4. Aspartic acid 5. Proline 6. Alanine 7. Serine 8. Tyrosine 9. Cystein 10. Asparagine 11. Glutamine 12. Hydroxy glut 13. Hydroxy lysine 14. Hydroxy proline 15. Thyroxine 16. Norleucine 17. Cystine 18. Taurine 19. Carnitine
  • 31. 1. Protein Komplit - Protein dengan nilai biologis tinggi (NBT) - Mengandung AAE lengkap - Kuantum memenuhi kebutuhan tubuh - Sanggup mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan Contoh ; telur, daging, ayam, ikan, susu
  • 32. 2. Protein 1/2 Komplit : - Mengandung AAE lengkap - Kuantum AAE kurang - Hanya dapat menyokong kesehatan pada orang dewasa - Tidak sanggup mendukung pertumbuhan pada anak-anak Contoh : beras, gandum, umbi-umbian
  • 33. 3. Protein tidak lengkap : - Mengandung AAE tidak lengkap - Kuantum AAE sangat kurang - Tidak dapat menyokong kesehatan - Tidak sanggup mendukung pertumbuhan Contoh : gelatin, jagung
  • 36.
  • 37. Berbagai Produk Antioksidan                     Vitamin E: alpha-tocopherol dan gammatocopherol Vitamin C: Calcium Ascorbate Beta-carotene Glutathione precursor Alpha-lipoic acid (ALA) & R-dihydro Lipoic Acid (DHLA) CoEnzyme Q10 L-carnitine DHA & EPA, Omega-3, Omega-6, Omega-9 Teh Hijau Sesame lignan
  • 38. Karena fungsi makanan itu penting, maka makanan harus: HALAL & BAIK   HALAL, dalam zatnya dan cara perolehannya   BAIK, yaitu: bersih, segar, enak, mengandung semua zat gizi dalam jumlah yang cukup dan seimbang. Cukup = sesuai kebutuhan, tidak kurang dari batas minimal dan tidak melebihi batas maksimal. Seimbang = komposisi karbohidrat (60-70%), lemak (15-20%), protein(15-20%) dari kebutuhan energi.
  • 39. Tubuh membutuhkan zat gizi yang lengkap, makanan sehari harus terbuat dari 4 golongan bahan makanan yang disebut golongan 4 Sehat, Dept Ilmu Gizi Medik FK Unpad, yaitu:   Sumber energi utama = makanan pokok   Sumber protein nabati   Sumber protein hewani   Sumber vitamin dan mineral
  • 40.   Sumber energi utama (m. pokok) – Padi-padian: beras, gandum, jagung – Umbi: kentang, ubi, singkong
  • 41.   Sumber protein nabati (kacangkacangan): kedelai, kacang merah/tanah
  • 43.   Sumber vitamin dan mineral: sayuran & buah
  • 44. ECO Recommendation Meat, fish, beans, eggs, cheese Vegetables, Salad
  • 45. NUTRIENTS •  Protein 
 
 




4
kcal
/
g
 •  Carbohydrates 
 
 

 
enteral 
 
 
4
kcal
/
g
 
parenteral 
 
3.4
kcal
/
g
 •  Lipids 
 
 




9
kcal
/
g
 •  Water
 •  Vitamins
 
–

Water
soluble
 
–

Fat
soluble
 •  Minerals
 
–

Electrolytes
 
–

Trace
elements
and
ultra
trace
minerals

  • 47.
  • 48. Nutrient Composition of Ensure FOS 1.7% Specially formulated with a heart-healthy fat blend Fat (32.5 g/L) Protein 14.8% Carbohydrate 54.3% Fat 29.2% (135.7 g/L) 37% Maltodextrin 37% Sucrose Caloric Distribution (%) Corn syrup 26% FOS 8.4g/L Lactose free (max. 10 mg/ml) 47% Soy oil 28% Coconut oil Carbohydrate High oleic sunflower oil 25% n6:n3 ratio 9.2 : 1 Low in saturated fat 8.5% of energy which meets the recommendation of <10% by AHA. Protein (36.9 g/L) 58% Calcium caseinate • 1 Cal/ml • Contains 28 vitamins and minerals • Osmolality: 466 mOsm/Kg water • Osmolarity: 395 mOsm/L Sodium caseinates 22% Soy protein isolate 20% Cal to Nitrogen ratio 169 : 1 •  Amino acid profile meets the National Academy of Science-National research Council (NAS-NRC) standard for high-quality protein •  Gluten-free
  • 49. Oral Nutritional Supplements Improve Weight Status1   SUBJECTS –  Geriatric patients (n = 381) admitted to medical unit   DESIGN –  Patients randomized to receive 120-ml protein-energy supplement (3x/day) or remain on regular diet   RESULTS –  Supplemented patients had more weight gain without suppressed voluntary food intake –  Supplemented patients had reduced mortality and improved functional status 1. Potter et al., Proc Nutr Soc 1998; 88A.
  • 50. Oral Nutritional Supplements Improve Weight Status1   SUBJECTS –  Long-term care patients (n = 15) at nutritional risk   METHODS –  Provided with 60-mL protein energy supplement 4x/day for 16 weeks   RESULTS –  50% gained weight (6-10 lbs) –  50% achieved weight stabilization 1. Robinson. JADA 1997; 97D: A100.
  • 51. Oral Nutritional Supplements Improve or Maintain Functionality1   SUBJECTS –  Patients hospitalized for chest infection   METHODS –  Subjects randomized to receive oral supplements   RESULTS –  Relative to the control group, the supplement group had Better thiamin, folate and B6 status   Better functional ability   Improved indices of well-being   1. Woo et al., Age and Ageing 1994; 23:40-8.
  • 52.
  • 54. B. Braun multi-chamber bag system Combiflex® (Asam Amino, Glukosa, Elektrolit)
  • 55. Improving the quality of life B. Braun multi-chamber bag system Penanganan Combiflex® Lipid transfer 1 1.Tekan chamber atas 2 2. Tambahkan vit/ trace element 3 3.Transfer lipid ke bag 4 4. Homogenkan campuran  Ready to use 1.) Always start by pressing the upper chamber to mix with the lower chamber. 2.) Add electrolytes and trace elements to the additive port (red cap). Needle size: 0.8 – 1.2 mm. 3.) Transfer of lipids to the bag: Close clamp on transfer set. Swab bottle membrane, remove sterile cap on spike and connect to bottle. Hang bottle on drip stand. Hang Nutriflex® bag on drip stand using the Medihook® device. Swab lipid port membrane, remove sterile cap on cannula and connect to bag. Open clamp and start transfer. 4.) Mix thoroughly before inserting the giving set.
  • 56. Combiflex® vs Kabiven® Komposisi Combiflex Peri Combiflex Plus Kabiven 1500 Kabiven 2000 Asam Amino 40 g/lt 48 g/lt 28 g/lt 28 g/lt Glukosa 80 g/lt 150 g/lt 75 g/lt 100 g/lt - - 51 g/lt 68 g/lt Total kalori 480 kcal/lt 790 kcal/lt 1000 kcal/lt 1400 kcal/lt Kalori NPC 320 kcal/lt 600 kcal/lt 900 kcal/lt 1200 kcal/lt 20% 20% Osmolaritas 900 mosm/lt 1400 mosm/lt 750 mosm/lt 750 mosm/lt Akses Vena Perifer Sentral Perifer Perifer Lipid BCAA Combiflex (Lipid  Lipofundin MCT/LCT) vs Kabiven (Lipid  Lipovenus LCT)
  • 57. TOP PRO-INFLAMMATORY FOODS DAIRY PRODUCTS FEEDLOTRAISED MEAT RED MEAT & PROCESSED MEAT TRANS FAT COMMON COOKING OILS ARTIFICIAL FOOD ADDITIVES REFINED GRAINS SUGARS ALCOHOL INFLAMMATION COCONUT MILK