SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
10 DOSA BESAR DAN CARA BERTAUBAT

Dosa adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah.

 Hanya sekedar mengingatkan, bukan untuk menggurui. Apa sajakah yang termasuk 10 macam dosa
besar menurut al quran?

1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

 "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48).

Dan Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah
mengharamkan kepadanya surga". (Al Maidah: 72)

2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Yusuf: 87).

3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)

4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.

Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang
yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka".
(Maryam: 32).

5. Membunuh.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).

6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman
(berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". (An Nuur:
23)

7. Memakan riba.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)

8.Lari dari medan pertempuran.

Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju
mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang
melarikan diri dari pertempuran itu.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat)
perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu
kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat
buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)

9. Memakan harta anak yatim.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".
(An Nisaa: 10)

10. Berbuat zina.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman:

"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni)
akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al
Furqaan: 68-69)

MENGHAPUS DOSA BESAR

Dengan taubat yang semurni-murninya Allah akan menghapuskan dosa-dosa meskipun

besar dan meskipun banyak.

“Artinya : Katakanlah, Hai hamba-hambaKu yang melampui batas terhadap

diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semunya. Sesungguhnya Dia-lah

Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Az-Zumar : 53]

Betapa banyak orang yang bertaubat dari dosa-dosa yang banyak dan

besar, lalu Allah menerima taubatnya. Allah Subhanahu wa Ta‟ala

berfirman.

“Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain berserta

Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya)

kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang

melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia

akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang

yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih ; maka mereka itu

kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha

Pengampun lagi Maha Penyayang” [Al-Furqan : 68-70]

Taubat yang murni ialah taubat yang terhimpun padanya lima syarat.

Pertama : Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta‟ala, dengan meniatkan

taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat

dari adzabnya.

Kedua : Menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena

melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya.

Ketiga : Meninggalkan kemasiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu

berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta‟ala, maka ia

meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera

mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan

kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka

segera ia membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada

yang berhak maupun meminta maaf kepadanya.

Keempat : Bertekad untuk tidak kembali kepada kemasiatan tersebut di masa yang

akan datang.

Kelima : Taubat tersebut dilakukan sebelum habis masa penerimaannya,

baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari tempat

tenggelamnya. Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman.

“Artinya : Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang

mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada

seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan. „Sesungguhnya saya

bertaubat sekarang” [An-Nisa : 18]

Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Barangsiapa bertubat sebelum matahri terbit dari tempat

tenggelamnya, maka Allah menerima taubatnya” [Hadits Riwayat Muslim

daalm Adz-Dzikir wa Ad-Du‟a, No. 2703]
Ya Allah, berilah kami taufik untuk bertaubat semurni-murninya dan

terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha

Mengetahui

Cara Bertaubat dari Pacaran

Assalamu „alaikum, Sakinah, mohon maaf saya ingin bertanya tentang sesuatu. Saya (21th) saat ini
berpacaran dan pernah berhubungan seks dengannya. Setelah melakukan kesalahan itu, saya
menyadarinya sehingga saya tidak pernah mengulanginya lagi. Namun sampai sekarang status kami
masih pacaran.

 Lambat laun saya menyadari bahwa berpacaran yang saya lakukan sebenarnya sangat tidak disukai
Allah walaupun tidak sampai berhubungan seks. Sebenarnya kami pun sekarang tidak pernah
bersentuhan jika bertemu. kami juga sangat jarang bertemu. Kami hanya komunikasi lewat sms saja.

Sebenarnya saya ingin sekali putus supaya saya bisa lebih dekat ke Allah dan mohon ampun atas
dosa-dosa saya dahulu. Tapi, saya udah berulang kali minta putus, namun dia tidak mau. Alasannya,
dia yang telah merenggut kesucian saya, maka dia juga yang menikahi saya.

 Selain itu, dia juga mengaku sangat mencintai saya dan gak bisa berpindah ke lain hati. Sebenarnya,
dia udah pengin banget nikahin saya, tapi karena masih kuliah dan belum punya kerja, kami belum
diperbolehkan menikah oleh ortu kedua belah pihak.

Jika saya minta putus ke dia, biasanya dia gak mau & menjadi sangat sedih. Dia bilang, selama ini
semangat kuliah karena saya. Hal itu kadang membuat saya jadi kasian sama dia sekaligus kasian juga
sama ortunya jika dia hancur kuliahnya cuma gara-gara saya putusin.

Selain itu, jika saya putusin pacar saya, saya juga jadi ga enak sama ortu dia, sebab kami udah kenal
deket dan mereka udah setuju banget jika nanti saya yang jadi menantu mereka.

Sebenarnya, jika mutusin dia, saya bukan berharap supaya sata dapat yang lebih baik dari dia. Sama
sekali bukan. Saya cuma ingin gak pacaran lagi supaya lebih dekat sama Allah, karena pacaran ini
membuat saya terkadang gelisah jika tidak mendapat kabar darinya. Tapi di sisi lain, saya bimbang
atas dua hal di atas. Selain itu, masa‟ orang yang udah mau tanggung jawab dengan ketidakperawanan
saya, sy sia-siakan??

Saya takut, jika nanti akhirnya kami benar-benar putus, dia akan menikah dengan wanita lain karena
dia menganggap saya tidak mencintainya. Sebenarnya saya sangat ingin menikah dengannya. Namun
saya hanya tak mau pacaran dengannya. Menurut Sakinah bagaimana? Apakah:

a. Saya tetap mutusin pacar supaya lebih dekat sama Allah

 b. Saya gak mutusin pacar, tapi kami saling bantu seperti layaknya sahabat sampai kami nikah setelah
lulus? (Tapi masih sekitar 2,5 thn lagi).

c. Atau ada pendapat lain?

Mohon penjelasannya, karena saya sangat bingung. Terima kasih.



JAWABAN:

Wa‟alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh, Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
kita Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa setia mengikuti
ajarannya yang lurus hingga hari kiamat.

 Saudariku, semoga Allah merahmati Anda, setelah membaca semua apa yang Anda ceritakan di atas,
kami nasihatkan kepada Anda dan pacar Anda agar segera bertaubat kepada Allah dengan taubat
nashuha, memperbanyak istighfar (minta ampunan) kepada-Nya atas segala perbuatan dosa yang
pernah Anda berdua lakukan, serta bersungguh-sungguh dalam menjalan perintah-perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta‟ala tatkala menyebutkan
beberapa sifat orang-orang yang bertakwa:


     (135)                                                                       (136)

 “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka Mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di
dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah sebaik-baik pahala
orang-orang yang beramal.” (Ali „Imran: 135-136)

Dan firman-Nya pula:

                                                                                    ‫)71( ا‬

 “Sesungguhnya Taubat di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan
lantaran kejahilan, yang Kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang
diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisa‟: 17)

Maka dari itu, sejak sekarang juga hendaknya Anda berhenti dari berpacaran dengan siapa pun (baik
bertemu secara langsung maupun melalui telepon, sms, chatting atau lainnya), dan menjauhi segala
hal yang akan menjerumuskan diri Anda ke dalam perbuatan keji (zina) dan mungkar. Dengan
demikian, mudah-mudahan Allah menerima taubat Anda dan mengampuni segala kesalahan dan dosa
yang telah lalu. Allah Ta‟ala berfirman,



 “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan
suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra‟ : 32)

Janganlah Anda tertipu atau terlena dengan pengakuan pacar Anda yang menyatakan bahwa dia
sangat mencintai dan menyayangi Anda, padahal Anda belum halal baginya. Sebab, ini akan membuat
Anda sulit untuk terbebas dari jerat-jerat setan, sehingga menghalangi Anda dari taubat nashuha. Di
samping itu, berlarut-larut dalam dosa dan maksiat akan membuat hidup Anda penuh dengan
kegelisahan, kesedihan dan kesempitan, serta hati pun hampir-hampir tak pernah merasakan
ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki.

 Sebab, tatkala Anda bertemu dan berdekatan dengan pacar Anda, hati Anda merasa khawatir akan
kehilangan dan berpisah dengannya. Begitu pula ketika Anda berpisah dan berjauhan dengan pacar
Anda, hati Anda pun merasa rindu yang sangat untuk segera berjumpa dan berdekatan dengannya.
Demikianlah keadaan hati orang yang berpacaran (berbuat maksiat) sebagai pengaruh buruk yang
ditimbulkan oleh dosa dan maksiat. Allah Ta‟ala berfirman,



 “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit”. (QS. Thaaha: 124)
Sedangkan ketenangan dan kebahagiaan hidup, serta lapangnya dada hanya diperoleh dengan jalan
ketakwaan dan ketaatan kepada Allah Ta‟ala semata. Sebagaimana firman-Nya:

                                                  (28)

 “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, Hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra‟d: 28)

Adapun keinginan pacar Anda untuk segera menikahi Anda sebagai bentuk tanggung jawabnya,
namun tidak disertai dengan adanya kemampuan memberikan nafkah secara lahir dan batin, maka
yang demikian ini tidak sesuai dengan bimbingan Islam dalam pernikahan. Sebab, keadaan seperti itu
akan menimbulkan banyak kerusakan dan akan mengurangi keharmonisan dalam berumah tangga.
Apalagi kedua orang tua masing-masing belum mengizinkan atau merestui pernikahan Anda berdua,
tentu ini sangat dilarang.

Oleh karena itu, hendaknya Anda dan pacar Anda memperbaiki keadaan masing-masing dengan
bertaubat kepada Allah, menghiasi diri Anda dengan akhlak dan adab Islami yang mulia, serta
memohon kepada Allah agar Dia menganugerahkan kepada Anda calon suami yang sholih dan hidup
bahagia di dunia dan akhirat.

Jika Anda berdua telah bertaubat, maka dengan izin Allah, Anda berdua akan dimasukkan ke dalam
golongan hamba-hamba-Nya yang baik-baik, dan berhak mendapatkan pendamping hidup yang baik-
baik pula. Allah Ta‟ala berfirman,



 “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-
wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki
yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (An-Nuur: 26)

 Demikian jawaban atas pertanyaan yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat menyelesaikan
problem yang sedang Anda hadapi, dan menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat. Wallahu Ta‟ala
A‟lam bish-showab.

More Related Content

Similar to 10 dosa besar dan cara bertaubat

Similar to 10 dosa besar dan cara bertaubat (20)

Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Taubat_PAI 2010
Taubat_PAI 2010Taubat_PAI 2010
Taubat_PAI 2010
 
Agama islam dosa besar
Agama islam  dosa besarAgama islam  dosa besar
Agama islam dosa besar
 
Pendidikan Agama Islam tentang Dosa Besar
Pendidikan Agama Islam tentang Dosa BesarPendidikan Agama Islam tentang Dosa Besar
Pendidikan Agama Islam tentang Dosa Besar
 
Meraih maghfirah
Meraih maghfirahMeraih maghfirah
Meraih maghfirah
 
Meraih maghfirah
Meraih maghfirahMeraih maghfirah
Meraih maghfirah
 
Meraih maghfirah
Meraih maghfirahMeraih maghfirah
Meraih maghfirah
 
Khutbah
KhutbahKhutbah
Khutbah
 
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
 
agama islam taubat raja'
agama islam taubat raja'agama islam taubat raja'
agama islam taubat raja'
 
Kiat kiat bersabar
Kiat kiat bersabarKiat kiat bersabar
Kiat kiat bersabar
 
Makalah taubat dan raja
Makalah taubat dan rajaMakalah taubat dan raja
Makalah taubat dan raja
 
128129370 agama-islam-taubat
128129370 agama-islam-taubat128129370 agama-islam-taubat
128129370 agama-islam-taubat
 
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_1.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_1.docKebenaran_Al_Quran_Jilid_1.doc
Kebenaran_Al_Quran_Jilid_1.doc
 
tajwid
tajwidtajwid
tajwid
 
Aqidah dosa pahala dan balasan
Aqidah dosa pahala dan balasanAqidah dosa pahala dan balasan
Aqidah dosa pahala dan balasan
 
Sabar ketika disakiti orang lain
Sabar ketika disakiti orang lainSabar ketika disakiti orang lain
Sabar ketika disakiti orang lain
 
10 pelebur dosa
10 pelebur dosa10 pelebur dosa
10 pelebur dosa
 
Husnudzon (3)
Husnudzon (3)Husnudzon (3)
Husnudzon (3)
 

Recently uploaded

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANGilbertFibriyantAdan
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxWahyuSolehudin1
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Adam Hiola
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...RobertusLolok1
 
Ikhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptx
Ikhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptxIkhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptx
Ikhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptxsigit135
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3Adam Hiola
 

Recently uploaded (6)

KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHANKHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
KHOTBAH MINGGU 7 APRIL MENGEMBANGKAN KARUNIA TUHAN
 
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptxMateri akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
Materi akhlak jamaah haji dan Budaya Arab.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 4
 
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
MATERI PPT NILAI-NILAI KRISTIANI.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...
 
Ikhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptx
Ikhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptxIkhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptx
Ikhtiar Agar Bisa Sholat Dengan Khusu.pptx
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 3
 

10 dosa besar dan cara bertaubat

  • 1. 10 DOSA BESAR DAN CARA BERTAUBAT Dosa adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah. Hanya sekedar mengingatkan, bukan untuk menggurui. Apa sajakah yang termasuk 10 macam dosa besar menurut al quran? 1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT). Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48). Dan Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maidah: 72) 2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Yusuf: 87). 3. Merasa aman dari ancaman Allah SWT. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99) 4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua. Karena Allah SWT mensifati orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya sebagai orang yang jabbaar syaqiy 'orang yang sombong lagi celaka'. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka". (Maryam: 32). 5. Membunuh. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93). 6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". (An Nuur: 23) 7. Memakan riba. Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
  • 2. "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275) 8.Lari dari medan pertempuran. Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16) 9. Memakan harta anak yatim. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10) 10. Berbuat zina. Tentang hal ini Allah SWT berfirman: "Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69) MENGHAPUS DOSA BESAR Dengan taubat yang semurni-murninya Allah akan menghapuskan dosa-dosa meskipun besar dan meskipun banyak. “Artinya : Katakanlah, Hai hamba-hambaKu yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semunya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Az-Zumar : 53] Betapa banyak orang yang bertaubat dari dosa-dosa yang banyak dan besar, lalu Allah menerima taubatnya. Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman. “Artinya : Dan orang-orang yang tidak menyembah ilah yang lain berserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya),
  • 3. (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih ; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Al-Furqan : 68-70] Taubat yang murni ialah taubat yang terhimpun padanya lima syarat. Pertama : Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta‟ala, dengan meniatkan taubat itu karena mengharapkan wajah Allah dan pahalanya serta selamat dari adzabnya. Kedua : Menyesal atas perbuatan maksiat itu, dengan bersedih karena melakukannya dan berangan-angan bahwa dia tidak pernah melakukannya. Ketiga : Meninggalkan kemasiatan dengan segera. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak Allah Subhanahu wa Ta‟ala, maka ia meninggalkannya, jika itu berupa perbuatan haram dan ia segera mengerjakannya, jika kemaksiatan tersebut adalah meninggalkan kewajiban. Jika kemaksiatan itu berkaitan dengan hak makhluk, maka segera ia membebaskan diri darinya, baik dengan mengembalikannya kepada yang berhak maupun meminta maaf kepadanya. Keempat : Bertekad untuk tidak kembali kepada kemasiatan tersebut di masa yang akan datang. Kelima : Taubat tersebut dilakukan sebelum habis masa penerimaannya, baik ketika ajal datang maupun ketika matahari terbit dari tempat tenggelamnya. Allah Subhanahu wa Ta‟ala berfirman. “Artinya : Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan. „Sesungguhnya saya bertaubat sekarang” [An-Nisa : 18] Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda. “Artinya : Barangsiapa bertubat sebelum matahri terbit dari tempat tenggelamnya, maka Allah menerima taubatnya” [Hadits Riwayat Muslim daalm Adz-Dzikir wa Ad-Du‟a, No. 2703]
  • 4. Ya Allah, berilah kami taufik untuk bertaubat semurni-murninya dan terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui Cara Bertaubat dari Pacaran Assalamu „alaikum, Sakinah, mohon maaf saya ingin bertanya tentang sesuatu. Saya (21th) saat ini berpacaran dan pernah berhubungan seks dengannya. Setelah melakukan kesalahan itu, saya menyadarinya sehingga saya tidak pernah mengulanginya lagi. Namun sampai sekarang status kami masih pacaran. Lambat laun saya menyadari bahwa berpacaran yang saya lakukan sebenarnya sangat tidak disukai Allah walaupun tidak sampai berhubungan seks. Sebenarnya kami pun sekarang tidak pernah bersentuhan jika bertemu. kami juga sangat jarang bertemu. Kami hanya komunikasi lewat sms saja. Sebenarnya saya ingin sekali putus supaya saya bisa lebih dekat ke Allah dan mohon ampun atas dosa-dosa saya dahulu. Tapi, saya udah berulang kali minta putus, namun dia tidak mau. Alasannya, dia yang telah merenggut kesucian saya, maka dia juga yang menikahi saya. Selain itu, dia juga mengaku sangat mencintai saya dan gak bisa berpindah ke lain hati. Sebenarnya, dia udah pengin banget nikahin saya, tapi karena masih kuliah dan belum punya kerja, kami belum diperbolehkan menikah oleh ortu kedua belah pihak. Jika saya minta putus ke dia, biasanya dia gak mau & menjadi sangat sedih. Dia bilang, selama ini semangat kuliah karena saya. Hal itu kadang membuat saya jadi kasian sama dia sekaligus kasian juga sama ortunya jika dia hancur kuliahnya cuma gara-gara saya putusin. Selain itu, jika saya putusin pacar saya, saya juga jadi ga enak sama ortu dia, sebab kami udah kenal deket dan mereka udah setuju banget jika nanti saya yang jadi menantu mereka. Sebenarnya, jika mutusin dia, saya bukan berharap supaya sata dapat yang lebih baik dari dia. Sama sekali bukan. Saya cuma ingin gak pacaran lagi supaya lebih dekat sama Allah, karena pacaran ini membuat saya terkadang gelisah jika tidak mendapat kabar darinya. Tapi di sisi lain, saya bimbang atas dua hal di atas. Selain itu, masa‟ orang yang udah mau tanggung jawab dengan ketidakperawanan saya, sy sia-siakan?? Saya takut, jika nanti akhirnya kami benar-benar putus, dia akan menikah dengan wanita lain karena dia menganggap saya tidak mencintainya. Sebenarnya saya sangat ingin menikah dengannya. Namun saya hanya tak mau pacaran dengannya. Menurut Sakinah bagaimana? Apakah: a. Saya tetap mutusin pacar supaya lebih dekat sama Allah b. Saya gak mutusin pacar, tapi kami saling bantu seperti layaknya sahabat sampai kami nikah setelah lulus? (Tapi masih sekitar 2,5 thn lagi). c. Atau ada pendapat lain? Mohon penjelasannya, karena saya sangat bingung. Terima kasih. JAWABAN: Wa‟alaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh, Bismillahirrahmanirrahim.
  • 5. Segala puji bagi Allah, Rabb alam semesta. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang senantiasa setia mengikuti ajarannya yang lurus hingga hari kiamat. Saudariku, semoga Allah merahmati Anda, setelah membaca semua apa yang Anda ceritakan di atas, kami nasihatkan kepada Anda dan pacar Anda agar segera bertaubat kepada Allah dengan taubat nashuha, memperbanyak istighfar (minta ampunan) kepada-Nya atas segala perbuatan dosa yang pernah Anda berdua lakukan, serta bersungguh-sungguh dalam menjalan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta‟ala tatkala menyebutkan beberapa sifat orang-orang yang bertakwa: (135) (136) “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Ali „Imran: 135-136) Dan firman-Nya pula: ‫)71( ا‬ “Sesungguhnya Taubat di sisi Allah hanyalah Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang Kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisa‟: 17) Maka dari itu, sejak sekarang juga hendaknya Anda berhenti dari berpacaran dengan siapa pun (baik bertemu secara langsung maupun melalui telepon, sms, chatting atau lainnya), dan menjauhi segala hal yang akan menjerumuskan diri Anda ke dalam perbuatan keji (zina) dan mungkar. Dengan demikian, mudah-mudahan Allah menerima taubat Anda dan mengampuni segala kesalahan dan dosa yang telah lalu. Allah Ta‟ala berfirman, “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Isra‟ : 32) Janganlah Anda tertipu atau terlena dengan pengakuan pacar Anda yang menyatakan bahwa dia sangat mencintai dan menyayangi Anda, padahal Anda belum halal baginya. Sebab, ini akan membuat Anda sulit untuk terbebas dari jerat-jerat setan, sehingga menghalangi Anda dari taubat nashuha. Di samping itu, berlarut-larut dalam dosa dan maksiat akan membuat hidup Anda penuh dengan kegelisahan, kesedihan dan kesempitan, serta hati pun hampir-hampir tak pernah merasakan ketenangan dan kebahagiaan yang hakiki. Sebab, tatkala Anda bertemu dan berdekatan dengan pacar Anda, hati Anda merasa khawatir akan kehilangan dan berpisah dengannya. Begitu pula ketika Anda berpisah dan berjauhan dengan pacar Anda, hati Anda pun merasa rindu yang sangat untuk segera berjumpa dan berdekatan dengannya. Demikianlah keadaan hati orang yang berpacaran (berbuat maksiat) sebagai pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh dosa dan maksiat. Allah Ta‟ala berfirman, “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit”. (QS. Thaaha: 124)
  • 6. Sedangkan ketenangan dan kebahagiaan hidup, serta lapangnya dada hanya diperoleh dengan jalan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah Ta‟ala semata. Sebagaimana firman-Nya: (28) “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra‟d: 28) Adapun keinginan pacar Anda untuk segera menikahi Anda sebagai bentuk tanggung jawabnya, namun tidak disertai dengan adanya kemampuan memberikan nafkah secara lahir dan batin, maka yang demikian ini tidak sesuai dengan bimbingan Islam dalam pernikahan. Sebab, keadaan seperti itu akan menimbulkan banyak kerusakan dan akan mengurangi keharmonisan dalam berumah tangga. Apalagi kedua orang tua masing-masing belum mengizinkan atau merestui pernikahan Anda berdua, tentu ini sangat dilarang. Oleh karena itu, hendaknya Anda dan pacar Anda memperbaiki keadaan masing-masing dengan bertaubat kepada Allah, menghiasi diri Anda dengan akhlak dan adab Islami yang mulia, serta memohon kepada Allah agar Dia menganugerahkan kepada Anda calon suami yang sholih dan hidup bahagia di dunia dan akhirat. Jika Anda berdua telah bertaubat, maka dengan izin Allah, Anda berdua akan dimasukkan ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang baik-baik, dan berhak mendapatkan pendamping hidup yang baik- baik pula. Allah Ta‟ala berfirman, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita- wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (An-Nuur: 26) Demikian jawaban atas pertanyaan yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat menyelesaikan problem yang sedang Anda hadapi, dan menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat. Wallahu Ta‟ala A‟lam bish-showab.