SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  89
Télécharger pour lire hors ligne
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN
EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KABUPATEN MUNA
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Studi
Diploma III Kebidanan
Oleh:
ENI SAFITRI
AK 130229
AKADEMI KEBIDANAN
YAYASAN KESEHATAN NASIONAL
BAUBAU
2016
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 “ sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan di Akademi
Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau Bau.
. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun untuk meningkatkan mutu Karya Tulis Ilmiah ini penulis
sangat harapkan. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis juga
banyak mendapatkan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih Kepada:
1. Dosen pembimbing, kepada ibu Harmin Toha S.ST.,M.Kes selaku
pembimbing I, dan bapak Muh.Hasim, S.KM selaku pembimbing II yang
telah ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing, memotifasi, dan
mngarahkan penulis sampai Karya Tulis ini selesai.
2. Ibu Endah Catur Rini S.ST.,M.Kes selaku Penguji yang telah
memberikan banyak masukan dalam penyempurnaan penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini.
3. Bapak Sapril, S.KM.M.Sc Selaku Direktur Akademi Kebidanan Yayasan
Kesehatan Nasional Baubau
4. Seluruh Dosen Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional
Baubau yang telah banyak membantu selama pelaksanaan kuliah
hingga selesainya penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Staf Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Baubau yang
memberikan dukungan selama kuliah hingga terselesainya penulisan
Karya Tulis ini.
6. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta Ayahanda “Rudin” dan Ibunda
“Harnia” Adikku Winda dan Mely serta seluruh keluargaku, Teimakasih
atas Do’a, dukungan, motovasi, dan pengorbanan serta kasih sayang
yang begitu besar kepada penulis selama menempuh pendidikan
hingga saat ini.
7. Teman-temanku Hasriani, Hikmat, Ika Febrianti, Niski Astria, Sitti Farina
Saputri, WD.Samsia, Hajar, Rini dan seluruh Teman-teman AKBID
YKN, dan teman-teman yang masih banyak lagi yang penulis tidak
dapat sebutkan satu per satu yang telah banyak memberi bantuan,
support, motivasi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak
atas jasa baik, yang diberikan baik dalam bentuk materil maupun moril,
semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin.
Raha, September 2016
Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama : ENI SAFITRI
2. Tempat, Tanggal lahir : Lagasa, 10 Januari 1994
3. Jenia Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku/Bangsa : Muna/Indonesia
6. Alamat : Jln Bahari I,Desa Lagasa
B. Pendidkan
1. SD Negeri 23 Katobu, Tamat Tahun 2007
2. SMP Negeri 1 Raha, Tamat Tahun 2010
3. SMK Negeri 1 Raha, Tamat Tahun 2013
4. Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional BauBau, masuk
tahun 2013 sampai sekarang.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................vi
DAFTAR ISI....................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...........................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................xi
DAFTAR ARTI ISTILAH DAN SINGKATAN....................................xii
ABSTRAK.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................4
D. Manfaat Penelitian..…………………………………….....4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis..............................................................6
1. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil dan Kehamilan...6
2. Tinjauan Umum tentang Emesis Gravidarum……....29
B. Kerangka Konsep .........................................................37
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.............................................................39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................39
C. Populasi dan Sampel....................................................39
D. Metode Pengumpulan Data..........................................40
E. Pengolahan Dan penyajian data...................................40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................41
B. Hasil Penelitian.............................................................41
C. Pembahasan.................................................................43
D. Studi Kasus...................................................................46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................69
B. Saran.............................................................................69
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur ibu hamil dengan Faktor-Faktor
yang mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum di
Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun
2016………………………………………………………… 42
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Paritas ibu hamil dengan Faktor-
Faktor yang mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum
di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun
2016………………………………………………………… 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Konsep Penelitian …………………………………. ……..37
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1. Master Tabel Penelitian
2. Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik
3. Surat Keterangan Selesai Penelitian
4. Daftar riwayat hidup
DAFTAR ARTI ISTILAH/SINGKATAN
Istilah Singkatan Arti dan Keterangan
1. Nause Mual
2. Emesis Muntah
3. Hiperemesis
Gravidarum
Mual dan Muntah Berlebihan pada ibu hamil
4. Estrogen Hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh
ovarium dan berfungsi antara lain untuk
merangsang munculnya tanda-tanda kelamin
sekunder pada makhluk hidup betina
5. P4k Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi
6. KIA Kesehatan Ibu dan Anak
7. HCG Human Chorionic Gonodotrophin
8. WHO World Health Organization
9. AKI Angka Kematian Ibu dan Anak
10.DINKES Dinas Kesehatan
11.DEPKES Departemen Kesehatan
12.SDKI Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia
ABSTRAK
Eni Safitri (AK.130229). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Emesis Gravidarum pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Tahun 2016 (di bawah bimbingan Ibu Harmin Toha S.ST.,M.Kes dan
Bapak Muh. Hasim, S.KM)
5 Bab,70 Halaman,4 Lampiran
Latar Belakang : Mual muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-
60% pada multigravida. Kabupaten Muna tahun 2013 data ibu hamil yang
mengalami Emesis Gravidarum berkisar ≥ 30%,tahun 2014 ≥40% dan
tahun 2015 berkisar ≥45%. Di Puskesmas Wapunto tahun 2014 jumlah ibu
hamil yang mengalami Emesis Gravidarum berkisar 22 orang, tahun 2015
berkisar 28 orang dan pada tahun 2016 periode januari-agustus
meningkat menjadi 30 orang.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian Emesis Gravidarum pada ibu hamil di ruang poli KIA di
Puskesmas Wapunto.
Jenis penelitian..:. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil yang mengalami Emesis
Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna
tahun 2016 sebanyak 30 orang dengan sampel 30 orang diperoleh
dengan metode Proposif Sampling.
Hasil Penelitian : Menunjukan bahwa dari 30 orang ibu hamil yang
mengalami Emesis Gravidarum untuk Umur paling banyak terdapat pada
umur <20 tahun yaitu 18 orang (60%), dan paling rendah terdapat pada
umur 20-35 tahun yaitu 4 orang (13,3%).Untuk paritas paling banyak
terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang (46,7%), dan yang paling rendah
terdapat pada paritas 3 yaitu 3 orang (10%).
Kata kunci: Umur, Paritas, Emesis Gravidarum
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mual (nause) dan Muntah (emesis gravidarum) adalah gejala
yang wajar dan sering di dapatkan pada kehamilan trimester I. Mual
biasanya terajadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat
dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang
lebih 10 minggu (Yeyeh. 2010).
Mual muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60%
multigravida. Satu diantaranya seribu kehamilan, gejala-gejala ini
menjadi berat.Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologis kenaikanan hormon ini belum jelas, mungkin
karena sistim saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.
Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan. Pekrjaan sehari-hari menjadi terganggu
dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah yang disebut
hiperemesis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringannya penyakit. Hiperemesis gravidarum yang
tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan
kematian pada ibu hamil (Yeyeh.2010).
Mortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah
masalah besar bagi negara- negara berkembang. Di negara miskin
sekitar 20-50% kematian wanita usia subur di sebabkan hal yang
berkaitan dengan kehamilan. Menurut data statistik yang di keluarkan
World Health Organization (WHO) Tahun 2012 sebagai Badan PBB
yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian
ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 585.000 jiwa
setiap tahun. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan
atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian
ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450
kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan
dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara
persemakmuran. (Sistarani,C. 2009)
Menurut Depkes RI tahun 2009 jika dibandingkan AKI
Singapura adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia
mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama
seperti Negara Malaysia, sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran
hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei darusalam 33
per 100.000 per kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia 228 per
100.000 kelahiran hidup. Menurut depkes pada tahun 2010, penyebab
langsung kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan
persalinan terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain, yaitu eklampsi
24%,infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%.(ASEAN, 2012)
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Angka
Kematian Ibu 120/100.000 kelahiran hidup.Sementara target yang
ingin dicapai sesuai kesepakatan Sustainable Development Goals
(SDG’s) tahun 2030 Angka Kematian Ibu menjadi 70 Kematian per
100.000 kelahiran hidup.(Depkes RI, 2016)
Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Muna
tahun 2013 data ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum
berkisar ≥ 30%, tahun 2014 ≥40% dan tahun 2015 berkisar ≥45%
(Profil Dinkes Kab.Muna).
Berdasarkan data Di Puskesmas Wapunto tahun 2014 jumlah ibu
hamil yang mengalami Emesis Gravidarum berkisar 22 orang, tahun
2015 berkisar 28 orang dan pada tahun 2016 periode januari-agustus
meningkat menjadi 30 orang.(Puskesmas Wapunto, Tahun 2016).
Berdasarkan gambaran di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi
Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Tahun 2016”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang timbul dalam
penelitian adalah “Bagaiman faktor- faktor yang mempengaruhi
kejadian Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Tahun 2016”?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
Emesis gravidarum pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Wapunto Tahun 2016
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
Emesis gravidarum pada Ibu Hamil menurut Umur di Wilayah
Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
Emesis gravidarum pada Ibu Hamil menurut Paritas di Wilayah
Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
a. Hasil penelitian ini dapat memperkaya Khasanah ilmu
pengetahuan dan merupakan bahan bacaan bagi peneliti
berikutnya.
b. Sebagai informasi bagi peneliti tentang masalah kehamilan
khususnya yang berkaitan dengan hiperemesis gravidarum
tingkat 1 pada ibu hamil
2. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini bisa meningkatkan kesadaran bagi tenaga
kesehatan untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan pelayanan
kesehatan khususnya pada pelayanan KIA
3. Bagi Institusi
Sebagai sumber referensi atau bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan masalah dalam kehamilan khususnya masalah
Hiperemesis Gravidarum tingkat 1 pada ibu hamil
4. Bagi Profesi
Untuk menambah informasi bagi bidan dan tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pada
pelayanan KIA sesuai dengan manajemen dan prosedur yang
telah ada
5. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada
Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional ( YKN ) Bau
Bau juga merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam
peningkatan wawasan tentang kesehatan khususnya pelayanan
kesehatan pada KIA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil dan Kehamilan
a. Ibu Hamil
Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin
di dalam rahimnya karena sel telur telah dibuahi oleh
spermatozoa.( kamus Besar Bahasa Indonesia)
1) Hak-hak ibu hamil dalam pelayanan ANC adalah:
Hak–hak ibu ketika menerima layanan asuhan kehamilan
(askeb kehamilan, 2013)
a) Mendapatkan keterangan mengenai kondisi kesehtannya,
informasi harus diberikan lagsung kepada klien(dan
keluarga)
b) Mendiskusikan keprihatinannya, kondisinya, harapannya,
terhadap system pelayanan,dalam lingkungan yang dapat ia
percaya. Proses ini berlangsung secara pribadi dan disadari
rasa saling percaya
c) Mengetahui sebelumnya jenis prosedur yang akan dilakukan
terhadapnya
d) Mendapatkan pelayanan secara pribadi/ dihormati privasinya
dalam setiap pelaksanaan prosedur
e) Menerima layanan senyaman mungkin
f) Menyatakan pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan
yang diterimanya.
2) Pengawasan Wanita Hamil
Tujuan Pengawasan antenatal yaitu:
(1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang
terdapat saat kehamilan, saat kehamilan, dan masa nifas
(2) Mengenal dan menangani penyulit yang menyertai
kehamilan persalinan, dan nifas
(3) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan,nifas,laktasi, dan aspek keluarga
berencana
(4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal (Pediastuti R, 2012).
b. Kehamilan
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan
ovum dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 294 hari
(40 minggu-42 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan triwulan kedua dari bulan
ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9
(Wiknjosastro, 2010 : 89).
Pembuahan, kehamilan dan melahirkan bayi merupakan mata
rantai kejadian luar biasa dalam terciptanya kehidupan manusia baru,
kejadian ini secara emosional sangat penting secara alamiah dikontrol
oleh keharusan untuk mempertahankan spesies (Abrahams, 2014: 8)
1) Proses terjadinya kehamilan
Proses terjadinya kehamilan yaitu:
a) Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ovum wanita
dengan sel benih/spermatozoa pria
b) Pembelahan sel (zigot)
c) Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran
reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan
endometrium dinding kavum uteri)
d) Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi
bakal individu baru
e) Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen,
progesterone, human chorionic gonadtropin, human
somatommotropin, prolaktin dan sebagainya. Human Chorionic
Gonadtropin (HCG) adalah hormone aktif khusus yang
berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya
selama kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan
fisiologi organ-organ system reproduksi. Dan organ-organ
sistem tubuh lainnya yang dipengaruhi terutama oleh
perubahan keseimbangan hormonal tersebut.(Sukarni, 2013)
2) Tanda-Tanda Kehamilan
Tanda pasti kehamilan, yaitu :
(1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ)
(2) Terasa gerak janin
(3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan,
ada gambaran embrio
(4) Pada pemeriksaan rontgen adanya rangka janin(>16minggu).
3) Perubahan Anatomi dan Adaptasi fisiologi dalam Kehamilan
Menurut Sarwono Prawiroharjo (2010), perubahan anatomi dan
adaptasi fisiologi pada ibu hamil adalah sebagai barikut:
a) Perubahan Sistem Reproduksi
(1) Uterus
pada kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran
uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada
awal kehamilan tuba fallopi, ovarium,dan ligamentum
rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara
pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas
pertengahan uterus.
(2) Serviks
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda
Goodell, banyak jaringan ikat yang mengandung kolagen,
kelenjar servikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah,
warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.
(3) Vagina dan Vulva
Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina
tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina
menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan
terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan
elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen
membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan).
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang
tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan
pemanjangan vagina.
(4) Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan
pematangan folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus
luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dlam
jumlah yang relatif minimal
(5) Payudara
Karena adanya peningkatan suplai darah di bawah pengaruh
aktifitas hormon,jaringan glandular dari payudara membesar
dan puting menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara
dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang
persalinan. Estrogen menyebabkan pertumbuhan tubulus
lactiforeus dan duktus juga menyebabkan penyimpangan
lemak. progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli
lebih tervaskularisasi dan mampu bersekresi. Hormon
pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai peranan
penting dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang
produksi kolostrum dan air susu ibu.
(Jannah N, 2011).
(6) Kulit
Terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena hormon
hipofis yaitu Melanopshore Stimulating Hormon (MSH)
meningkat. Kloasma gravidarum adalah bintik-bintik pigmen
kecoklatan yang tampak di kulit dahi, pipi, hidung dan leher.
Peningkatan pigmentasi juga terdapat pada perut bawah
bagian tengah biasanya tampak garis gelap yang di sebuyt
linea nigra. Srtriae grafidarum adalah kulit perut tampak retak
biru, di mana setelah partus tampak berwarna putih yang di
sebut striae albicans. Pembesaran rahim menimbulkan
peregangan dan menyebabkan robeknya serabut di bawah kulit
sehingga timbul striae grafidarum.(Maryunani A, 2010).
b). Perubahan Sistim Sirkulasi
Peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa faktor berikut ini:
(1) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim.
(2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada
sirkulasi retroplasenter.
(3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron.
c). Perubahan Sistim Respirasi
Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena
memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk
janin.Usia kehamilan lenih dari 32 minggu, uterus membesar,
menekan usus-usus dan mendesak diafragma sehingga
menimbulkan rasa sesak dan nafas pendek. (Maryunani A, 2010).
d). Perubahan Sistim Pencernaan
Bulan-bulan pertama kehamilan, hormon estrogen dan HCG
meningkat yang dapat menyebabkan mual dan muntah.rahim
yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian
bawah sehingga terjadi kostipasi. Sembelit semakin berat karena
gerakan otot di dalam usus di perlambat oleh tingginya kadar
progesteron. (Maryunani A, 2010).
e). Perubahan Sistim Traktur Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan
tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga
menimbulkan sering kencing. Keadaan ini akan hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga
panggul.Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai
turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.
f). Perubahan Metabolik
Metabolisme protein meningkat untuk menyuplai substrat bagi
pertumbuhan ibu dan janin. Metabolisme lemak meningkat yang
di buktikan oleh peningkatan semua fraksi lipid dalam
darah.Kadar glukoda darah ibu sangat penting bagi kesejahteraan
janin dan berpuasa dalam waktu lama selama kehamilan akan
menimbulkan kotonemia berat yang berbayaya bagi kesehatan
janin. (Fraser,dkk. 2012)
g). Perubahan Kardiovaskuler
Pada kehamilan normal, profil hemodinamika mengalami
perubahan untuk memenuhi kebutuhan unit fetoplasenta yang
tumbuh. Perubahan hemodinamika dimulai di awal kehamilan dan
secara bertahap mencapai efek maksimum antara minggu ke-28
dan 32. (fraser,dkk. 2012)
4) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan
a) Faktor Fisik
(1) Status Kesehatan
ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status
kesehatan atau penyakit yang dialami oleh ibu hamil :
(a) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan, yaitu
hyperemesis gravidarum, pre-eklampsia/eklampsia,
kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan
plesenta atau selaput janin, perdarahan antepartum,
gemelli.
(b) Penyakit atau kelainan yang tidak berhubungan langsung
dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbul balik dimana
penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi
kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena
kehamilan.
(2) Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada
masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh
terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna
pertumbuhan dan perkembangan janin. Kebutuhan zat gizi
pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :
(a) Asam folat
(b) Energi
(c) Protein
(d) Zat besi
(e) Kalsium
(f) Vitamin D
(g) Pemberian yodium
(h) Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc,
magnesium dan minyak ikan selama hamil.
(3) Gaya Hidup
(a) substance abuse
1. alkohol dan kafein
2. Merokok
3. Penggunaan obat-obat selama hamil
4. Sinar rontagen atau radiasi
(b) Mitos
Mengenai mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan
adat istiadat tertentu. Misalnya mitos mitoni, tidak boleh
makan makanan yang berbau amis, tidak boleh
mempersiapakan keperluan untuk persalinan dan bayi
dan lain-lain. Mitos yang mendukung asuhan tentunya
diperbolehkan, sedangkan mitos yang membahayakan
dalam asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan
memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang
tepat pada ibu hamil.
(c) Kebiasaan minum jamu
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang
beresiko pada wanita hamil, karena efek minum jamu dapat
membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkn
kecacatan, kelainan ginjal dan jantung janin, asfiksia dan
lain-lain.
(d) Kehamilan di luar nikah
(e) Kehamilan Tidak Diinginkan
Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para
remaja yang dikarenakan seks pranikah atau seks bebas.
b) Faktor Psikologis
Status emosional dan psikologis ibu turut menentukan keadaan
yang timbul sebagai akibat atau diperburuk oleh kehamilan,
sehingga dapat terjadi pergeseran dimana kehamilan sebagai
proses fisiologis menjadi kehamilan patologis.
Ada dua macam stressor, yaitu :
(a) Stressor internal meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan,
penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan penampilan,
perubahan sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan,
takut terhadap persalinan, kehilangan pekerjaan.
(b) Stressor eksternal meliputi status marital, maladaptasi,
relationship, kasih sayang, support mental dan broken home
(Pantiawati, 2010 : 79).
5) Kebutuhan Fisik dan psikologi dalam kehamilan
a.) Kebutuhan fisik dalam kehamilan
(1) Oksigen
Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama
yaitu udara yang bersih, tidak kotor atau polusi udara, tidaka
bau. Pada prinsipnya hindari ruangan atau tempat yang
dipenuhi polusi udara (terminal, ruangan yang sering
dipergunakan untuk merokok).
(2) Nutrisi
Ibu yang sedang hamil bersangkutan dengan proses
pembuahan yaitu pertumbuhan fetus yang ada di dalam
kandungan dan pertumbuhan berbagai organ ibu,
pendukung proses kehamilan seperti adneksa, mammae dan
lain-lain. Makanan diperlukan untuk :
(a) Pertumbuhan janin
(b) Plasenta
(c) Uterus
(d) Buah dada
(e) Organ lain
(3) Kebutuhan gizi ibu hamil :
(a) Pada kehamilan trimester I (minggu 1-12) kebutuhan gizi
masih seperti biasa
(b) Pada kehamilan trimester II (minggu 12-28) dimana
pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan kalori ±285 dan
protein lebih tinggidari biasanya menjadi 1,5 g/kg BB
(c) Pada kehamilan trimester III (minggu 28-lahir) kalori sama
dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2 g/kg BB
(4) Personal Hygiene
(a) Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk
perawatan kulit karena pada ibu hamil fungsi ekskresi
keringat bertambah. Dan menggunakan sabun yang ringan
dan lembut agar kulit tidak iritasi. Manfaat mandi :
a.Merangsang sirkulasi
b.Menyegarkan
c.Menghilangkan kotoran
(b) Perawatan gigi
Perawatan gigi minimal dilakukan satu kali selama hamil.
Pada ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah
berdarah karena dipengaruhi oleh hormone kehamilan
yang menyebabkan hipertropi. Bersihkan gigi dan gusi
dengan benang gigi atau sikat gigi dan boleh memakai obat
kumur.
(c) Perawatan rambut
Rambut harus bersih,keramas satu minggu 2-3 kali.
(d) Payudara
a. Putting harus dibersihkan
b. Persiapan menyusui dengan perawatan putting dan
keebersihan payudara
(e) Perawatan vagina/vulva
a. Pakaian dalan harus kering
b. Jangan gunakan obat atau menyemprot kedalam vagina
c. Sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus
d. Vaginal touching
(f) Perawatan kuku
Kuku harus pendek dan bersih.
(g) Kebersihan kulit
Apabila terjadi infeksi kulit segera diobati dan dalam
pengobatan dilakukan dengan resep dokter.
(h) Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang
ketat pada daerah perut dan leher.
(5) Eliminasi
Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga
daerah kelamin menjadi basah. Situasi basah ini
menyebabkan jamur (trikomonas) kambuh sehingga wanita
mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Untuk
melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.
(6) Seksual
Seksualitas adalah ungkapan cinta dari dua individu/perasaan
kasih sayang, menghargai, perhatian dan saling menyenangkan
satu sama lain, tidak hanya terbatas pada tempat tidur/bagian-
bagian tubuh.
Aktivitas seksual dalam masa kehamilan :
(a) Trimester I
Tidak ada kontra indikasi kecuali ada riwayat abortus
berulang, persalinan premature, perdarahan pervaginam,
abortus iminiens.
(b) Trimester II
Biasanya gairah sex meningkat, tidak ada kontra indikasi
untuk melakukan seks namun disarankan untuk memodifikasi
posisi untuk tidak melakukan penetrasi terlalu dalam.
(c) Trimester III
Biasanya gairah sex akan dipengaruhi oleh
ketidaknyamanan, body image dan tidak ada kontra indikasi
namun disarankan untuk memodifikasi posisi dan melakukan
dengan lembut serta hati-hati.
(7) Mobilisasi, body mekanik
Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung.
Wanita yang secara fisik bugar lebih dapat melakukan
persalinan dan selama hamil jagalah agar denyut nadi dibawah
140 kali permenit.
(8) Senam hamil
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam
hamil sebagai berikut :
(a) Mencegah terjadinya deformitas kaki dan memelihara fungsi
hati
(b) Melatih dan menguasai tekhnik pernafasan yang berperan
penting dalam kehamilan dan proses persalinan
(c) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan
(d) Mendukung ketenangan fisik.
(9) Istirahat/Tidur
Beberapa wanita mempunyai kekhawatiran mengenai posisi
tidur dan kebiasaan tidur selama hamil. Cobalah untuk tidak
berbaling terlentang sewaktu tidur. Dengan membesarnya
rahim, berbaring terlentang biasa menempatkan rahim diatas
pembuluh darah yang penting (vena cafa interior) yang berjalan
ke bawah di bagian perut. Hal ini dapat menyebabkan
peredaran darah ke bayi dan ke bagian-bagian tubuh anda
berkurang. Beberapa wanita hamil juga mengalami kesulitan
bernafas saat berbaring terlentang. Begitu pula dengan
berbaring tengkurap juga tidak baik selama kehamilan.
(10) Imunisasi
Vaksin adalah substansi yang diberikan untuk melindungi dari
zat asing (infeksi).
(11) Persiapan laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal
yang sangat penting karena dengan persiapan dini ibu akan
lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya (Pantiawati, 2010)
c) Kebutuhan psikologi ibu hamil
(1) Dukungan keluarga
(a) Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat mendukung
kehamilannya
(b) Ayah-ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam
periode ini
(c) Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan bayi dan ibu
(d) Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara
7 bulanan pada beberapa orang, mempunyai arti tersendiri
yang tidak boleh diabaikan.
(2) Dukungan dari tenaga kesehatan
(a) Aktif melalui kelas antenatal
(b) Pasif dengan member kesempatan kepada mereka yang
mengalami masalah untuk berkonsultasi
(c) Tenaga kesehatan harus mampu mengenali keadaaan yang
ada di sekitar ibu hamil/pasca bersalin serta factor
penunjang.
(3) Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi
seorang perempuan hamil. Keterlibatan dan dukungan yang
diberikan suami guna kehamilan akan mempererat hubungan
antara ayah anak dan suami istri. Walau suami melakukan hal
kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang berarti dalam
meningkatkan kesehatan psikologis ibu hamil kearah yang lebih
baik.
(4) Persiapan menjadi orang tua
Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap
sebagai masa transisi atau peralihan. Terlihat adanya peralihan
yang sangat besar akibat kelahiran dan peran yang baru, serta
ketidakpastian yang terjadi sampai peran yang baru ini dapat
disatukan dengan anggota keluarga yang baru.
(5) Persiapan sibling
(a) Respon kakak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau
perempuan tergantung pada usia dan tingkat perkembangan
(b) Mereka mungkin melihat pendatang baru sebagai saingan
atau takut akan kehilangan kasih saying orang tua
(c) Tingkah laku negative mungkin muncul dan merupakan
petunjuk derajat stress pada kakak
(d) Orang tua harus mencari kesempatan-kesempatan untuk
menegaskan kembali kasih sayang mereka
(e) Kakak harus diberikan perhatian khusus oleh orang tua,
pengunjung dan bidan yang sepadan dengan yang diberikan
kepada bayi baru (Asrinah. 2010 : 116)
6) Peningkatan Berat Badan selama Hamil
Peningkatan berat badan normal sekitar 6-16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ atau
cairan intrauterine.Berat janin sekitar 2,5-3,5 kg, berat plasenta
sekitar 0,5 kg, cairan amnion sekitar 1,0 kg, berat uterus 1,0 kg,
pertumbuhan mammae sekitar 1,0 kg, penumpukan cairan
interstisial di pelviks dan ekstermitas sekitar 1,0-1,5 kg
(Icesmi,2013).
7) Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan
a) Sakit kepala yang hebat dan menetap
b) Penglihatan kabur
c) Mual muntah berlebihan
d) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
e) Nyeri abdomen yang hebat
f) Gerakan janin berkurang
g) Demam tinggi disertai kejang
h) Hiperetensi disertai kejang
i) Perdarahan pervaginam
j) Ketuban pecah dini
8) Standar pelayanan dan Standar Asuhan Antenatal
a) Standar Pelayanan
Dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil, ada sepuluh
standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau
tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T. Pelayanan atau
asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut:
(1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
(2) UKur tekanan darah
(3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
(4) Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
(5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
(6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
(7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
(8) Test laboratorium (rutin dan khusus)
(9) Tatalaksana kasus
(10)Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska
persalinan
b) Standar Asuhan Antenatal
Sebagai profesi bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang berlaku.
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal sebagai
berikut:
(1) Standar 3: Identifikasi ibu hamil
(2) Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
(3) Standar 5: Palpasi abdominal
(4) Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan
(5) Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
(6) Standar 8: Persiapan persalinan
Menurut Fraser, dkk (2012) asuhan antenatal di tujukan untuk
memantau kemajuan kehamilan guna mendukung kesehatan ibu
dan perkembangan janin normal
(1) Tujuan asuhan antenatal
Tujuan asuhan antenatala adalah sebagai berikut :
(a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
(b) Meningkatkan dan mempertahankan fisik, mental dan
sosial ibu dan bayi
(c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
(d)Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan
selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal
mungkin
(e)Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian Asi Ekslusif
(f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
(2). Kebijakan Program
Menurut Pediastuti R.2012, kunjungan antenatal sebaiknya
dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu:
(a) Satu kali pada triwulan pertama
(b) Satu kali pada triwulan kedua
(c) Dua kali pada triwulan ketiga
Pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk 10T, yaitu:
(a) Timbang berat badan
(b) Ukur ( Tekanan ) darah
(c) Nilai status lingkar lengan (LILA)
(d) Ukur ( Tinggi ) fundus uteri
(e) Tentukan presentase janin dan DJJ
(f) Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid ( TT )
(g) Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama
kehamilan
(h) Tes laboratorium
(i) Tes terhadap Penyakit Menular Seksual ( PMS )
(j) Temu wicara atau konseling termasuk perencanaan
persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca
persalinan.
(3). Jadwal Kunjungan Ulang
Menurut Sarwono (2010), jadwal kunjungan ulang yaitu:
(a) Kunjungan I (16 minggu), dilakukan untuk:
1) Persiapan dan pengobatan anemia
2) Perencanaan persalinan
3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan
(b) Kunjungan II (24-28 minggu), dan kunjungan ke III (32
minggu) dilakukan untuk:
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatanya
2) Penapisan preeklamsia, gemeli, infeksi alat reproduksi,
dan saluran perkemihan
3) Mengulang perencanaan persalinan
(c) Kunjungan IV : 36 minggu sampai lahir
1) Sama seperti kegiatan kunjungan I dan II
2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentase
3) Memantapkan rencana persalinan
4) Mengenali tanda-tanda persalinan
(4) Imunisasi TT
Tabel 1.
Imunisasi TT
Antigen Interval
(Selang waktu minimal)
Lama
perlindungan
%
perlindungan
TT1
Pada kunjungan
antenatal pertama
-- -
TT2
4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3
6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4
1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5
1 tahun setelah TT4 25
tahun/seumur
hidup
99
Sumber : (Ratna dewi pediastuti,2012)
2. Tinjauan Umum Tentang Emesis Gravidarum
a. Pengertian
Emesis gravidarum adalah muntah-muntah pada wanita
hamil (Kamus Kedokteran). Keadaan ini biasanya didahului rasa
mual (Nausea).
Kebanyakan mual dan muntah ini terjadi di pagi hari atau
biasa disebut morning sickness, tetapi dapat juga terjadi pada
siang hari atau bahkan pada malam hari.(Jones, 2006).
Selama ini, kondisi mual dan muntah ini diduga sebagai akibat
dari perubahan hormon pada saat kandungan berusia mudah.
Namun, penelitian terbaru ini mengatakan rasa mual mungkin
memiliki dampak yang positif seperti mengurangi risiko keguguran
kandungan. (Maulana, 2008 )
Gejala yang mengganggu ini biasanya muncul sekitar 6
minggu setelah mulainya periode menstruasi terakhir dan biasanya
menghilang sepontan 6 hingga 12 minggu kemudian (Cunningham
& Gant, 2001).
William Smellie (2003) mengatakan bahwa keluhan pertama
saat kehamilan adalah rasa mual dan muntah-muntah yang pada
beberapa wanita berawal tidak lama setelah pembuahan dan
seringkali berlanjut sampai akhir bulan keempat. Sebagian besar
wanita sering mengalami masalah karena mual dan muntah ini,
khususnya muntah di pagi hari. Beberapa wanita yang tidak
mengalami keluhan-keluhan semacam ini dalam satu kehamilan
mungkin akan mengalaminya dengan hebat dalam kehamilan-
kehamilan berikutnya.
b. Etiologi Emesis Gravidarum
Penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak
dapat diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa
perasaan mual disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
dalam serum (Wiknjosastro, 2004).
Rasa mual dan muntah saat kehamilan diduga berkembang
untuk memastikan wanita hamil tidak memakan terlalu banyak
makanan tidak sehat, begitulah menurut sebuah penelitian. Para
ilmuwan menemukan sejumlah bukti yang mendukung rasa mual
dan muntah dalam kehamilan terkait dengan tingkat gula, alkohol,
lemak dan daging yang dimakan si ibu. Sebaiknya, makanan
berserat seperti sereal tidak memicu rasa mual.
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah di
temukan adalah sebagai berikut:
1) Faktor predisposisi yang sering di kemukakan adalah
Primigravida, molahidati dosa, dan kehamilan ganda.
Frekuansi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan
ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang
peranan penting karena yang kedua keadaan tersebut hormon
khorionik gonadotropin di bentuk berlebihan
2) Faktor organik yaitu Masuknya vili khorialis dalam sikulasi
maternal dan perubahan metabolik karena hamil serta
resistensi yang menurun dari pihak ibu.
3) Faktor Psikologik memegang peranan penting pada penyakit
ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut
akan kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung
jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang
dapat memperberat mual dam muntah sebagai ekspresi tidak
sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai
pelarian kesukaran hidup.kurangnya penerimaan terhadap
kehamilan di nilai memicu perasaan mual dan muntah
ini.pada waktu hamil muda, kehamilan initidak di harapkan,
karena kegagalan kontrasepsi ataupun karena hubungan di
luar nikah.hal ini bidsa memicu penolakan ibu terhadap
kehamilanya tersebut.
4) Faktor adaptasi dan hormonal, pada wanita yang kekurangan
darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum dapat di
masukan dalam ruamg lingkup faktor adaptasi adalah wanita
hamil dengan anemia.Wanita primigravida dan overdistensin
rahim pada hamil ganda dan hamil molahidatidosa, jumlah
hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan
terjadinya hiperemesis gravidarum. Peningkatan hormon
estrogen dan hormon chorionic gonadotropin ( HCG). Pada
kehamilan ini terjadi perubahan juga endokrinologi, terutama
untuk hormon estrogen dan HCG yang di nilai mengalami
peningkatan (Yeyeh, 2010).
c. Patofisiologis Emesis Gravidarum
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual muntah adalah
akibat dari meningkatkanya kadar estrogen, oleh karena itu
keluhan ini terjadi pada trimester pertama.pengaruh fisiologik
hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistim syaraf
pusat akibat berkurangnya pengosongan lambung.Penyesuaian
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual
dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.
Emesis gravidarum yang merupakan mual dan muntah pada
hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan
dehidrasi dan tidak imbangnya elerkrolit dengan alkolisis
hipokloremik inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.. Wanita
yang sebelum kehamilanya sudah menderita lambung spastik
dengan gejala tidak suka makan dan mual., akan mengalami
emesis gravidarum yang lebih berat.
d. Tanda Dan Gejala Emesis Gravidarum
Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :
1) Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah
Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di
pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat.
2) Nafsu makan berkurang
3) Mudah lelah
4) Emosi yang cenderung tidak stabil
Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat berubah
menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus-
menerus dan mengganggu keseimbangan gizi, cairan, dan
elektrolit tubuh. Ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum
yang berkelanjutan dapat terkena dehidrasi sehingga akan
menimbulkan gangguan pada kehamilannya. (Nail, 2006).
e. Pengaruh Emesis Gravidarum Pada Ibu dan Janin
Emesis merupakan dalam keadaan normal tidak banyak
menimbulkan efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya
saja apabila emesis gravidarum ini berkelanjutan dan berubah
menjadi hipermesis gravidarum yang dapat meningkatkan resiko
terajadinya gangguan pada kehamilan.
Wanita-wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang
berlebih berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan
cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi
robekan kecil pada selaput lendir esofagus dan lambung atau
sindroma Mallary Weiss akibat perdarahan gastrointestinal
(Wiknjosastro, 2004).
Mual dan muntah yang berlebihan mengakibatkan terjadinya
kekurangan zat gizi. Wanita hamil tersebut harus dirawat inap di
rumah sakit dan diberikan cairan infuse serta obat-obatan untuk
mengobati mual (Glade. B. Curtis, 2003)
f. Hal-hal Yang Harus Dihindari
1) Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak atau digoreng
karena akan lebih sulit untuk dicerna.
2) Hindarilah minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola.
3) Hindarkan gerakan tiba-tiba diwaktu mual-mual
4) Hindari menyikat gigi begitu selesai makan
Bagi beberapa ibu hamil menyikat gigi menjadi hal yang
problematik karena hanya dengan memasukkan sikat gigi dalam
mulut membuat mereka muntah, sehingga pilihlah waktu yang
tepat untuk menggosok gigi.
5) Hindari bau-bau yang tidak enak atau sangat menyengat.
Bau menyengat seperti dari tempat sampah, asap rokok
biasanya dapat menimbulkan rasa mual dan muntah.
6).Hindari mengenakan pakaian yang ketat.
Pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan yang tidak
nyaman pada perut dan dapat memperburuk rasa mual.
(Nail, 2006)
g. Pencegahan Emesis Gravidarum menjadi Hiperemesis Gravidarum
Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak
menjadi hiperemesis gravidarum dengan cara:
1) Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan
sebagai suatu proses yang fisiologik
2) Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang- kadang
muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan
muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3) Menganjurkan mengubah makan sehari- hari dengan
makanan jumlah kecil tetapi sering
4) Menganjurkan pada waktu pagi hari jangan segera turun dari
tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering dan biskuit dan
teh hangat
5) Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya di
hindarkan
6) Makanan seyogyanya di sajikan dalam keadaan panas atau
sangat dingin
7) Defekasi teratur
8) Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor
pnting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula
h. Penatalaksanaan Emesis Gravidarum
Apabila dengan cara di atas, keluhan dan gejala tidak
berkurang maka di perlukan:
1) Obat-obatan
a) Antasida syrup
b) Vitamin: Vitamin B1 dan B6 atau B-kompleks
2) Terapi psikologik
a) Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat
disembuhkan
b) Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan
c) kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan
konflik
B. Kerangka Konsep
Variabel Independen variabel Dependen
Keterangan :
: Variabel Independen
: Hubungan variabel yang ditelti
: Variabel Dependen
Gambar 1. Kerangka konsep
Pekerjaan ibu
Umur
Paritas
Emesis
Gravidarum
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami oleh
ibu hamil pada kehamilan trimester I.
2. Umur ibu adalah usia ibu sejak pertama dilahirkan sampai
peneliti ini dilaksanakan
Kriteria objektif
a. Umur < 20 tahun
b. Umur 20-35 tahun
c. Umur > 35 tahun (Manuaba, 2010)
3. Paritas adalah jumlah keseluruhan anak yang telah lahir.Baik
hidup maupun mati sesui yang tercatat dalam status pasien
tempat dilakukan penelitian.
kriteria objektif :
a. Paritas I
b. Paritas II
c. Paritas III
d. Paritas ≥ IV (Manuaba, 2010).
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif
yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu kejadian atau
keadaan populasi tertentu yang bersifat faktual secara objektif,
sistematis dan akurat. (Saryono, 2011).
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wapunto
Kecamatan Duruka Kabupaten Muna
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
mengalami emesis gravidarum yang diambil dari buku register
diruang Poli KIA Puskesmas Wapunto pada tahun 2016 dengan
jumlah sebanyak 30 orang.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini diambil secara proposif sampling yaitu
pengambilan sampel dari seluruh ibu hamil yang mengalami
emesis gravidarum yang tercatat dibuku register diruang Poli KIA
Puskesmas Wapunto tahun 2016 sebanyak 30 orang.
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang
diambil dari buku register diruang Poli KIA Puskesmas Wapunto tahun
2016. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi –
instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
E. Pengolahan Dan Penyajian Data
Pengolahan data di lakukan secara manual dan di sajikan secara
deskriptif berbentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.
Untuk mendapatkan hasil digunakan rumus statistic deskriptif yaitu :
P= x K (100%)
Keterangan :
P = Presentase asli yang dicapai
F = Frekuensi variabel yang diteliti
N = Jumlah sampel yang diteliti
K = Konstanta 100%
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis
Puskesmas wapunto terletak di kelurahan wapunto,kecamatan
duruka, dengan luas wilayah kecamatan Duruka sekitar 11,52 km
atau sekitar 0,24% dari luas daratan kabupaten muna.Secara
adminitratif, kecamatan Duruka terdiri dari 2 kelurahan dan 5 Desa,
dari 7 Desa /kelurahan yang ada, Desa Banggai adalah Desa yang
terluas dengan luas 2,65 km, sedangkan yang terkecil adalah
kelurahan Palangga dan Desa Ghonebalano masing-masing seluas
1,00 km (8,68%) dari luas Kecamatan Duruka.
Kecamatan Duruka memiliki batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan katobu
b. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan lohia
c. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Buton
d. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan kontunaga
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wapunto kecamatan duruka
kabupaten muna tahun 2016. Yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah 30 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum. Hasil
penelitian ini diolah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Emesis
Gravidarum pada ibu hamil tahun 2016 ditinjau berdasarkan umur dan
paritas. Setelah data diolah kemudian akan dideskripsikan dan
disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil yang mengalami
Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Tahun 2016
Umur Ibu Jumlah (n) Presentase (%)
< 20 tahun 18 60
20-35 tahun 4 13,3
>35 tahun 8 26,7
Total 30 100
Sumber data : ( Ruang Poli KIA Puskesmas Wapunto Tahun 2016)
Dari tabel 4.2 diatas, menunjukan bahwa dari 30 orang ibu hamil
yang mengalami Emesis Gravidarum untuk umur ibu paling banyak
terdapat pada umur <20 tahun yaitu 18 orang (60%), dan paling
rendah terdapat pada umur 20-35 tahun yaitu 4 orang (13,3%).
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil yang mengalami
Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto Tahun 2016
Paritas Jumlah (n) Presentase (%)
Paritas 1 14 46,7
Paritas 2 7 23,3
Paritas 3 3 10
Paritas ≥ 4 6 20
Total 30 100
Sumber data : ( Ruang Poli KIA Puskesmas Wapunto Tahun 2016)
Dari tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa dari 30 orang ibu hamil
yang mengalami Emesis Gravidarum, untuk paritas paling banyak
terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang (46,7%), dan yang paling
rendah terdapat pada paritas 3 yaitu 3 orang (10%).
C.Pembahasan
Setelah melakukan penelitian ditemukan bahwa ibu hamil yang
mengalami emesis gravidarum sebanyak 30 orang di Wilayah Kerja
Puskesmas Wapunto, maka secara terperinci hasil penelitian tersebut
dapat dibahas berdasarkan variabel berikut.
1) Umur Ibu
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang
ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum untuk umur ibu paling
banyak terdapat pada umur <20 tahun yaitu 18 orang (60%), dan
paling rendah terdapat pada umur 20-35 tahun yaitu 4 orang
(13,3%).
Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa umur
ibu mempunyai pengaruh yang erat dengan perkembangan alat
reproduksi. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal usia aman untuk
kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Kehamilan dan
persalinan dibawah umur 20 tahun dan diatas 35 tahun merupakan
kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi. Kehamilan diusia
kurang 20 tahun secara biologis belum matang sehingga mudah
mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya,
sedangkan pada usia diatas 35 tahun, proses fatal dalam tubunya
sudah mengalami pengapuran sehingga mempengaruhi sirkulasi
makan ke janin. Oleh karena itu dianjurkan seorang ibu jangan hamil
sebelum umur 20 tahun dan diatas 35 tahun (Manuaba, 2008 : 41).
2) Paritas
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang
ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum untuk paritas paling
banyak terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang (46,7%), dan yang
paling rendah terdapat pada paritas 3 yaitu 3 orang (10%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa pada paritas I
dan paritas ≥ IV merupakan risiko bagi ibu hamil mengalami penyakit
terutama hiperemesis gravidarum. Wanita yang sudah berulang kali
mengalami kehamilan akan lebih mudah dan mampu beradaptasi
dengan perubahan-perubahan kecil waktu hamil ibu seakan-akan
telah memahami bahwa kehamilan tentu saja disertai dengan
perubahan-perubahan yang lain terjadi termasuk dengan mual dan
muntah yang diderita oleh ibu hamil (Manuaba, 2005 : 59).
Mual dan muntah terjadi pada 60%-80% primigravida. Satu
diantara 1000 kehamilan. Gejala ini menjadi lebih berat. Ini
disebabkan meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam
serum. Pada wanita primigravida belum mampu beradaptasi
terhadap perubahan hormon estrogen dan korionik gonadotropin,
yang dikeluarkan terlalu tinggi yang merangsang timbulnya mual dan
muntah sehingga terjadi hiperemesis gravidarum. Sedangkan pada
multigravida ibu sudah mampu beradaptasi terhadap perubahan
hormon tersebut karena sudah pernah mengalami perubahan
hormon pada kehamilan sebelumnya (Hanifa Wiknjosastro, 2007 :
275).
D. Studi Kasus
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC)
FISIOLOGI PADA NY ”S”GII PI AO GESTASI 11 MINGGU
1 HARI DENGAN MASALAH EMESIS GRAVIDARUM
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016
No. Register : 30 /09/16
Tanggal Kunjungan : 07 September 2016 jam 10.00 Wita
Tanggal Pengkajian : 07 September 2016 jam 10.30 Wita
Nama Pengkaji : ENI SAFITRI
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas istri / suami
Nama : Ny “S” /Tn “A”
Umur : 26 Thn / 27 Thn
Nikah/lamanya :1 x / ± 5 Thn
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT / Buruh harian
Alamat : Desa banggai
B. Riwayat kehamilan sekarang
1. GII PI AO ( kehamilan yang kedua, jumlah anak yang lahir satu,
dan tidak pernah keguguran)
2. HPHT : Tgl 21–06-2016
3. HTP : Tgl 28-03-2017
4. Usia kehamilan ± 2 bulan
5. Belum merasakan pergerakan janin
6. Mual muntah, merasa lemas dan nafsu makan berkurang
7. Mual muntah dirasakan sejak seminggu lalu
8. Untuk mengatasi keluhan ibu berbaring dan minum minuman
manis
C. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
No Thn Gesta
si
Jenis
Persal
inan
Penol
ong
JK BB/PB
Kg/Cm
Lama
menyus
ui
1. 2009 Aterm Normal Bidan
+
3.500
Gram/50
CM
7 Bulan
D. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Dan Sekarang
1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus
dan asma
2. Tidak pernah ketergantungan obat, alkohol dan rokok
3. Tidak ada riwayat penyakit menular seksual ( PMS)
4. Tidak ada riwayat opname, operasi, trauma dan transfusi darah
5. Tidak ada riwayat Gamely
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit menular
seperti TBC dan Hepatitis
2. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit keturunan
seperti jantung, DM dan ginjal
F. Riwayat Reproduksi
1. Menarche: 14 Tahun
2. Siklus Haid: 28-30 hari
3. Lamanya : 5-7 hari
4. Dismenore: Ringan
G. Riwayat KB
Tidak pernah menjadi akseptor KB
H. Data Psikologis, Ekonomi Dan Spiritual
1. Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ibu
2. Hubungan ibu, suami dan keluarga baik
3. Kebutuhan hidup ditanggung oleh suami
4. Pengambil keputusan dalam keluarga dalah suami
5. Ibu dan keluarga selalu berdoa dan minta perlindungan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
6. Ibu dan keluarga memiliki keyakinan bahwa anak adalah
anugrah dari Tuhan
I. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Kebiasaan Sebelum Hamil
1) Pola makan: Nasi, ikan, sayur-sayuran dan kadang buah
2) Frekuensi : 3 kali sehari
3) Minum : 5-7 gelas sehari
b. Perubahan Selama hamil
1) Pola makan: Nasi, ikan, sayur-sayuran dan kadang buah
2) Frekuensi : 3-4 kali sehari
3) Minum : 7-9 kali gelas sehari
2. Pola Eliminasi
a. Kebiasaan sebelum hamil
1) BAB
- Frekuensi :1-2 kali sehari
- Warna : kuning
- Konsistensi : Lunak
2) BAK
- Frekuensi : 3-4 kali sehari
- Warna : Kuning
- Bau : Khas Amoniak
b. Perubahan Selama Hamil
1) BAB
- Frekuensi : 1 kali sehari
- Warna : kuning
-Konsistensi : Lunak
2) BAK
- Frekuensi : 4-6 kali sehari
- Warna/Bau : Kuning/Khas Amoniak
3. Personal Hygiene
a. Kebiasaaan sebelum hamil:
1) Kebersihan badan: mandi 2x sehari menggunakan sabun
mandi
2) Kebersihan rambut :keramas 3-4x seminggu dengan
menggunakan shampoo
3) Kebersihan gigi dan mulut: sikat gigi setiap kali mandi
menggunakan pasta gigi
4) Mengganti pakaian setiap selesai mandi, basah/lembab,
kotor atau sesuai kebutuhan
b. Selama hamil:
1) Tidak ada perubahan
J. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum dan tanda-tanda vital :
a. Pemeriksaan umum :
- Keadaan umum ibu lemah
- Kesadaran komposmentis
- BB sebelum hamil : 52 kg
- BB setelah hamil : 42 kg
- Tinggi badan : 160 cm
- LILA(lingkar lengan atas ) : 22,3 cm
b. Tanda-Tanda Vital :
TD :100/80 mmHg (sistol: 90-120 mmHg, distol: 70-90 mmHg)
N : 80 x/menit (70-90 x/menit)
S : 36,8o
C (36,5o
C-37,5o
C)
P : 24 x/menit (18-24 x/menit)
2. Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi
a. Kepala / Rambut
Inspeksi: Keadaan rambut bersih, hitam, tidak rontok, tidak
ada nyeri tekan
Palpasi :. Tidak ada benjolan.
b. Wajah
Inspeksi : pucat, tidak ada oedema cloasma gravidarum
Palpasi : tidak ada oedema pada wajah
c. Mata
Inspeksi :Mata cekung, konjungtiva pucat dan sklera tidak
ikterus
Palpasi : Tidak ada oedema pada pelpepra
d. Hidung
Inspeksi :simetris lubang kiri dan kanan, tidak ada secret dan
tidak ada polip
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
e. Mulut dan Gigi
Inspeksi : Bibir pucat, dan tidak terdapat caries pada gigi
f. Telinga
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan
pendengaran,tidak ada secret dan tidak ada
serumen
g. Leher
Inspeksi dan Palpasi :Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada pelebaran vena
jugularis
h. Payudara
Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, keadaan putting susu
menonjol, dan areola mammae tampak
hiperpigmentasi
Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa/benjolan.Belum ada pengeluaran kolostrum
i. Abdomen
Inspeksi : Tampak linea nigra dan striae albicans
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
j. Ekstremitas atas/bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varices pada
tungkai dan terpasang infus glukosa
Palpasi : Tidak ada oedema pada tangan dan pada tungkai
Perkusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan
k. Pemeriksaan Penunjang :
1) Pemeriksaan laboratorium
- HB : 9.0 gram % (Anemia sedang)
- Protein : -
- Reduksi : -
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa: GII PI A0, umur kehamilan 11 minggu 1 hari,intra uterin,hidup,
keadaan ibu dengan emesis gravidarum
1. GII PI A0
a. DS :
- kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran
b. DO :
- Tonus otot perut tampak kendor
- Tampak linea nigra yang menghitam dan striae albicans dan
pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
c. Analisa Dan Interpretasi Data
- Striae muncul karena adanya hormone yang berlebihan dan
adanya peregangan pada jaringan yang menimbulkan
perdarahan pada kapiler halus dibawah kulit yang
menyebabkan warna biru. Peregangan ini dapat sembuh dan
meninggalkan bekas seperti perut yang berwarna putih yang
disebut striae alba.
( Synopsis Obsttetri, Prof. Roestam Mochtar : 1988 )
2. Gestasi 11 minggu 1 hari
a. DS :
- HPHT : 21- 06 – 2016
- Umur kehamilan ± 3 bulan (11 Minggu 1 hari)
b. DO :
- Tanggal kunjungan : 07 – 09 – 2016
c. Analisa dan Interpretasi Data :
- Bila HPHT diketahui maka dapat di tentukan perkiraan
persalinan dengan menggunakan rumus Neagle yaitu hari
+7, Bulan +9 dan tahun tetap ( untuk bulan 1-3 ) dan tahun
tetap atau Hari +7, Bulan -3 dan tahun di +1 (untuk bulan 4-
12 )
- Menurut hokum neagle dari HPHT tanggal 21-06-2016
sampai tanggal 07-09-2016 maka masa gestasinya 11
minggu 1 hari. (Sarwono prawihardjo : 1999, hal 136)
3. Intra uterin
a. DS: Selama hamil tidak pernah merasakan nyeri perut yang
hebat
b. DO : Pada saat palpasi ibu tidak merasakan nyeri tekan serta
pembesaran perut sesuai umur kehamilan
c. Analisa dan Interpretasi Data
Pada saat palpasi tidak tidak terasa nyeri tekan pada derah
abdomen dan waktu bergerak tidak ada nyeri tekan pada
abdomen yang menandakan janin dalam kandungan
(intrauterine). ( synopsis obstetric padjajaran, hal.150 )
4. Hidup
a. DS : Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin mulai umur
kehamiln ± 3 bulan
b. DO :
1) Auskultasi DJJ terdengar (-)
2) TTV: - TD :100/80 mmHg
-Nadi : 80x/menit
-Suhu : 36,8o
C
-Pernapasan: 24x/menit
c. Analisa dan Interpretasi Data
Dengan stetoskop lenec bunyi jantung janin baru dapat
didengar pda kehamilan 18 – 20 minggu, dapat juga didengar
bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena
pembuluh-pembuluh darah uterus membesar.Dalam trimester
terakhir gerakan janin lebih gesit/cepat.
(Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo, 2006)
4. Keadaan ibu dengan Emesis Gravidarum
a. DS :
- Ibu mengatakan mual muntah dirasakan sejak seminggu lalu,
merasa lemas dan nafsu makan berkurang
b. DO :
1) Auskultasi DJJ terdengar (-)
2) TTV:
- TD :100/80 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36,8o
C
- Pernapasan: 24x/menit
3) Wajah agak pucat
4) Hb 9.0 gr%
c. Analisa dan Interpretasi Data
emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering di
dapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terajadi
pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam
hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama
kurang lebih 10 minggu (Yeyeh. 2010).
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi hiperemesis gravidarum tingkat I
a. DS: -
b. DO: 1) Ibu tampak lemas
2) Nyeri epigastrium
3) Lidah kotor dan bibir kering
4) turgor kulit berkurang dan urin masih normal
5) Nadi meningkat dan tekanan darah sistolk menurun
6) muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit
empedu kemudian hanya lendir, cairan empedu dan
terakhir keluar darah
c. Analisis dan interpretasi :
Emesis gravidarum yang secara terus menerus dapat berlanjut
menjadi hiperemesis gravidarum tingkat 1 dengan gejala
tampak lemas,nyeri epigastrium,berat badan menurun,lidah
kotor dan kering, turgor kulit berkurang dan urin masih normal.
(Manuaba, 2008)
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung
LANGKAH V. RENCANA ASUHAN
A. Tujuan :
1. Keadaan umum ibu baik
2. Mual muntah teratasi
3. Nafsu makan bertambah
4. Keadaan janin baik dan berlangsung normal sampai aterm
B. Kriteria
1. Tanda – Tanda Vital dalam batas normal :
- Tekanan Darah : Sistole → 90-120 mmHg
Dyastole→ 70-90 mmHg
-Nadi : 80-100 kali/menit
- Suhu : 36,5o
C - 37,5o
C
- Pernapasan : 16-24 kali/menit
2. LILA dalam batas normal > 23,5 cm
C. Rencana Tindakan
Tanggal 07 September 2016 jam 10.40 Wita
1. Lakukan informed consent kepada klien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
Rasional : Agar ibu dapat mengetahui tindakan yang akan
dilakukan
2. Observasi Tanda Tanda Vital
Rasional : Tanda Tanda Vital merupakan indikator untuk
mengetahui keadaan ibu
3. Jelaskan bahwa mual muntah merupakan gejala normal pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan
Rasional : Mual muntah disebabkan oleh meningkatnya
hormone HCG dan estrogen
4. Anjurkan untuk banyak minum air putih
Rasional : Agar tidak terjadi dehidrasi
5. Beritahu ibu untuk makan sedikit tapi sering
Rasional :Hal ini dimaksudkan agar ibu tidak terlalu
kekenyangan saat makan serta menghindari perut
kosong karena dapat merangsangan rasa mual
6. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak dan
pedas
Rasional : Makanan yang berminyak dan pedas dapat
meningkatkan asam
7. Anjurkan ibu untuk makan hidangan kering seperti biscuit atau
roti kering secara berkala
Rasional : Untuk memenuhi nutrisi ibu sehingga keadaan ibu
dapat tetap baik
8. Berikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup, vit.B1,B2
atau B.camp.
Rasional : Untuk mencegah kekurangan darah,melancarkan
pencernaan,dan mengobati rasa nyeri yang
dirasakan ibu.
9. Anjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup
Rasional : Istirahat pada posisi tubuh ibu dilakukan agar aliran
darah plasma meningkat, aliran darah keginjal juga
lebih banyak. Tekanan pada vena ekstremitas
bawah berkurang dan reabsorbsi darah tersebut
bertambah dan mengurangi beban kerja jantung
10.Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang
Rasional : Membantu pemenuhan nutrisi ibu dan janin
11.Anjurkan untuk menjaga personal hygiene
Rasional :Memberi rasa nyaman pada ibu dan mencegah
infeksi
12.Beritahu 10 tanda bahaya kehamilan
Rasional : agar ibu dapat mengerti dan melaksanakan anjuran
bidan jika mengalami salah satu dari 10 tanda bahaya
kehamilan sehingga dapat langsung ke pelayanan kesehatan
terdekat.
a. Sakit kepala yang hebat atau menetap
b. Penglihatan kabur
c. Oedema atau bengkak pada wajah, kaki dan tangan
d. Mual dan muntah berlebihan
e. Nyeri perut yang hebat
f. Gerakan janin berkurang
g. Demam tinggi disertai kejang
h. Ketuban pecah dini (KPD)
i. Perdarahan Pervaginam
j. Hipertensi
13. Anjurkan pada ibu untuk follow up 2-3 minggu apabila ada
keluhan dan boleh datang lagi secepatnya bila tiba-tiba ada
keluhan.
Rasional :Melakukan kunjungan rutin dapat mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan janin dan mendeteksi sedini
mungkin komplikasi-komplikasi yang terjadi
LANGKAH VI: IMPLEMENTASI
Tanggal 07 September 2016 jam 10.40 Wita
1. Melakukan informed consen kepada klien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
2. Mengobservasi Tanda Tanda Vital
a. TD :120/90 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,5o
C
d. Pernapasan : 24x/menit
3. Menjelaskan bahwa mual muntah merupakan gejala normal pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, ibu
mengerti penjelasan yang diberikan
4. Menganjurkan untuk banyak minum air putih, ibu mau
melakukannya
5. Memberitahu ibu untuk makan sedikit tapi sering,Ibu mengerti dan
bersedia melakukannya
6. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak
dan pedas, ibu mengerti penjelasan yang diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk makan hidangan kering seperti biscuit
atau roti kering secara berkala, ibu bersedia melakukannya
8. Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup,
vit.B1,B2 atau B.camp, sudah dilakukan
9. Menganjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup, ibu
bersedia melakukannya
10. Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang, ibu
mengerti dan bersedia melakukannya
11. Menganjurkan untuk menjaga personal hygiene, ibu mengerti
12. Memberitahu 10 tanda bahaya kehamilan
a. Sakit kepala yang hebat atau menetap
b. Penglihatan kabur
c. Oedema atau bengkak pada wajah, kaki dan tangan
d. Mual dan muntah berlebihan
e. Nyeri perut yang hebat
f. Gerakan janin berkurang
g. Demam tinggi disertai kejang
h. Ketuban pecah dini (KPD)
i. Perdarahan Pervaginam
j. Hipertensi
13. Menganjurkan pada ibu untuk follow up 2-3 minggu apabila ada
keluhan dan boleh datang lagi secepatnya bila tiba-tiba ada
keluhan,ibu mengerti
LANGKAH VII: EVALUASI
Tanggal 07 September 2016 jam 10.40 Wita
1. Keadaan umum ibu sudah baik
2. Mual muntah teratasi
3. Nafsu makan sedikit bertambah
4. Keadaan ibu sudah baik
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE
(ANC) FISIOLOGI PADA NY ”S”GII PI AO GESTASI 11 MINGGU
1 HARI DENGAN MASALAH EMESIS GRAVIDARUM
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016
No. Register : 30 /09/16
Tanggal Kunjungan : 07 September 2016 jam 10.00 Wita
Tanggal Pengkajian : 07 September 2016 jam 10.30 Wita
Nama Pengkaji : ENI SAFITRI
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama : Ny “S” /Tn “A”
Umur : 26 Thn / 27 Thn
Nikah/lamanya :1 x / ± 5 Thn
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SD / SMP
Pekerjaan : IRT / Buruh harian
Alamat : Desa banggai
DATA SUBJEKTIF ( S )
Mual muntah berlebihan, merasa lemah, nafsu makan tidak ada
disertai nyeri pada epigastrium
DATA OBJEKTIF ( O )
Tampak linea livide, striae alba,wajah agak pucat,dan HB 9.0 gr%
ASSESSMENT ( A )
GII PI A0, umur kehamilan 11 minggu 1 hari,intra uterin,hidup, keadaan
ibu dengan Emesis Gravidarum.
PLANNING ( P )
Tanggal 07 September 2016 jam : 10.40 Wita
1. Melakukan informed consent kepada klien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
2. Mengobservasi Tanda Tanda Vital
a. TD :120/90 mmHg
b. Nadi : 80x/menit
c. Suhu : 36,5o
C
d. Pernapasan: 24x/menit
3. Menjelaskan bahwa mual muntah merupakan gejala normal pada
kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, ibu
mengerti penjelasan yang diberikan
4. Menganjurkan untuk banyak minum air putih, ibu mau
melakukannya
5. Memberitahu ibu untuk makan sedikit tapi sering,Ibu mengerti dan
bersedia melakukannya
6. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak
dan pedas, ibu mengerti penjelasan yang diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk makan hidangan kering seperti biscuit
atau roti kering secara berkala, ibu bersedia melakukannya
8. Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup,
vit.B1,B2 atau B.camp, sudah dilakukan
9. Menganjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup, ibu
bersedia melakukannya
10.Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang, ibu
mengerti dan bersedia melakukannya
11.Menganjurkan untuk menjaga personal hygiene, ibu mengerti
12. Memberitahu 10 tanda bahaya kehamilan
a) Sakit kepala yang hebat atau menetap
b) Penglihatan kabur
c) Oedema atau bengkak pada wajah, kaki dan tangan
d) Mual dan muntah berlebihan
e) Nyeri perut yang hebat
f) Gerakan janin berkurang
g) Demam tinggi disertai kejang
h) Ketuban pecah dini (KPD)
i) Perdarahan Pervaginam
j) Hipertensi
13. Menganjurkan pada ibu untuk follow up 2-3 minggu apabila ada
keluhan dan boleh datang lagi secepatnya bila tiba-tiba ada
keluhan,ibu mengerti
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI PERTAMA
Tanggal : 08-09-2016 Pukul 08 : 00 WITA
S : Ibu mengatakan mual dan mutahnya sedikit berkurang
O : TTV, TD : 100/80 MmHg, N : 91x/menit, S : 37,5ºC
A : GI P0 A0, umur kehamilan 11 minggu 1 hari, dengan emesis
gravidarum
P : 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
2 Mengobservasi intake dan output
3 Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup,
vit.B1,B2 atau B.camp
4 Menganjurkan keluarga pasien menciptakan suasana yang
nyaman
3. Memberikan health education :
- Hindari makanan yang berlemak
- Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Evaluasi : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang diberikan
oleh bidan.
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI KE-DUA
Tanggal : 09-09-2016 Pukul 08 : 10 WITA
S : Ibu mengatakan mualnya sudah berkurang
O : Keadaan umum ibu mulai membaik, TTV : TD : 110/80 MmHg, N :
86x/menit, P : 22x/m, S : 37,5ºC
A : GI P0 A0, umur kehamilan 11 minggu, dengan emesis gravidarum
P : 1.Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
2.Mengobservasi tanda-tanda vital
3.Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup,
vit.B1,B2 atau B.camp
4.Mengajarkan health education
- Menganjurkan ibu makan dengan porsi kecil tapi sering
- Menganjurkan ibu untuk melqakukan personal hygiene
- Menganjurkan ibu untk istrahat yang cukup
Evaluasi : Keadaan umum ibu sudah baik, tanda-tanda vital dalam
batas normal
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Wapunto tahun 2016 berjumlah 30 orang dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Untuk Umur dari 30 orang ibu hamil yang mengalami Emesis
Gravidarum paling banyak terdapat pada umur <20 tahun yaitu 18
orang (60%), dan paling rendah terdapat pada umur 20-35 tahun
yaitu 4 orang (13,3%).
2. Untuk paritas dari 30 orang ibu hamil yang mengalami Emesis
Gravidarum paling banyak terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang
(46,7%), dan yang paling rendah terdapat pada paritas 3 yaitu 3
orang (10%).
B. Saran
1. Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang
diperkirakan bahwa setengah dari kematian tersebut terjadi akibat
komplikasi-komplikasi dalam kehamilan, menuntut kita sebagai
praktisi kebidanan untuk tidak menyepelekan pelayanan antenatal
baik di Rumah, Puskesmas, maupun BPS.
2. Seyogyanya para bidan senantiasa berupaya meningkatkan
kemampuan dan keahlian untuk mengatasi permasalahan yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas dengan
senatiasa mengikuti perkembangan ilmu dan hasil-hasil penelitian.
3. Diharapkan Bidan sebaiknya meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
sehingga dapat di tangani dengan tepat dan tidak berdampak
negatif bagi ibu dan janin.
4. Kepada semua ibu hamil diharapkan agar melakukan kunjungan
minimal 4x dalam kehamilan untuk mencegah terjadinya
hiperemesis gravidarum.
5. Kepada semua ibu hamil diharapkan agar rutin meemeriksakan
kehamilannya secara teraratur kepada petugas kesehatan agar
memperoleh informasi tentang kesehatan khususnya tentang
hiperemesis gravidarum.
DAFTAR PUSTAKA
Abrahams, Peter. 2014. Panduan Kesehatan Dalam Kehamilan.
Tangerang Selatan : Karisma Publishing Group
Aidar, 2013. Akbid Pelita Ibu Kendari
Kohor Ibu Hamil dan PWS di puskesmas wapunto 2014-2016
Manuaba, Ida Ayu C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan,
dan KB. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri jilid 1 : Jakarta : EKG
Maryunani,Anik,2010.Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan.Jakarta:Trans
Info Media
Pantiawati, Ika. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta :
Nuha Medika.
Rahmawati Eni Nur. 2012. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya :Victory Inti
Cipta.
Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan).
CV.Trans Info Media.Jakarta
Saifuddin AB. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta. YBPSP
(http//ASEAN, 2012 midwifecare.wordpress.com/2012/02/21/)
Saryono. 2011.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Nuha offset.
Sulistyawati, Ari. 2009 Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.
Salemba Medika. Jakarta
Sukarni, I. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Wiknjosastro, Gulardi H, dkk. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta :
JNPK-KR
Yulia Fauziah, 2012. Obstetri Patologi. Nuha Medika. Yogyakarta.
Yulianti, Lia. 2009. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Trans Info media.
Jakarta
MASTER TABEL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM
PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS WAPUNTO KAB. MUNA
TAHUN 2016
No Nama Umur Paritas
1 Ny. M 19 Tahun I
2 Ny. F 18 Tahun I
3 Ny. S 19 Tahun I
4 Ny. A 19 Tahun I
5 Ny. H 25 Tahun I
6 Ny. N 39 Tahun IV
7 Ny. W 18 Tahun I
8 Ny. A 19 Tahun II
9 Ny. I 37 Tahun V
10 Ny. R 19 Tahun IV
11 Ny. I 27 Tahun III
12 Ny. K 36 Tahun II
13 Ny. H 37 Tahun IV
14 Ny. T 39 Tahun III
15 Ny. F 17 Tahun I
16 Ny. S 18 Tahun I
17 Ny. A 19 Tahun II
18 Ny. H 17 Tahun II
19 Ny. N 17 Tahun I
20 Ny. W 17 Tahun V
21 Ny. A 19 Tahun I
22 Ny. I 18 Tahun II
23 Ny. R 18 Tahun IV
24 Ny. M 17 Tahun II
25 Ny. F 16 Tahun I
26 Ny. S 35 Tahun II
27 Ny. A 34 Tahun I
28 Ny. H 24 Tahun III
29 Ny. N 26 Tahun I
30 Ny. W 40 Tahun I
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR

Contenu connexe

Tendances

Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap nyAsuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap nyOperator Warnet Vast Raha
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumcahyatoshi
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalMarlenTanamal
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Operator Warnet Vast Raha
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalpjj_kemenkes
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Muhammad Amin
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasFebrian Dini
 
Dokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifasDokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifasVieky Pratiwi
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Al-Ikhlas14
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaAKADEMI KEBIDANAN CIANJUR
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxPATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxMNabighnaufalshafiq
 

Tendances (20)

Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap nyAsuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi  terhadap ny
Asuhan kebidanan patologis pada ibu nifas dengan bendungan asi terhadap ny
 
Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
Askeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normalAskeb pada bayi baru lahir normal
Askeb pada bayi baru lahir normal
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”m”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)Fisiologi nifas (10)
Fisiologi nifas (10)
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Hubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidananHubungan agama dan profesi kebidanan
Hubungan agama dan profesi kebidanan
 
Dokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifasDokumentasi masa nifas
Dokumentasi masa nifas
 
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
Isu etik bidan dengan tenaga kesehatan lain kelompok 4
 
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan KebidananSurveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
Surveilans Praktik Pelayanan Kebidanan
 
askeb abortus imminens
askeb abortus imminensaskeb abortus imminens
askeb abortus imminens
 
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesiaSejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
Sejarah perkembangan pelayanan dan pendidikan bidan indonesia
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
 
Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxPATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
 

En vedette

kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”
kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”
kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”bagadang s
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikMakalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikSeptian Muna Barakati
 
Tugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokalTugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokalricky04
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2megaapr
 
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhanLaporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhanLaksmi_Perwira
 

En vedette (20)

5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 
kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”
kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”
kti asuhan kebidanan antenatal pada ny.“s”
 
Makalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosialMakalah lingkungan sosial
Makalah lingkungan sosial
 
Makalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerjaMakalah lingkungan kerja
Makalah lingkungan kerja
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
Peranan pemerintah-desa-memberdayakan-masyarakat-di-era-otoda-pada-desa(1)
 
Makalah kaago ago dalam bahasa muna
Makalah kaago ago dalam bahasa munaMakalah kaago ago dalam bahasa muna
Makalah kaago ago dalam bahasa muna
 
Jenis konjungsi
Jenis konjungsiJenis konjungsi
Jenis konjungsi
 
Makalah khitan adat muna
Makalah  khitan adat munaMakalah  khitan adat muna
Makalah khitan adat muna
 
Makalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerahMakalah wewenang pemerintah daerah
Makalah wewenang pemerintah daerah
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Makalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desaMakalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desa
 
Proposal bata laiworu
Proposal bata laiworuProposal bata laiworu
Proposal bata laiworu
 
Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optikMakalah fisika keperawatan tentang bio optik
Makalah fisika keperawatan tentang bio optik
 
Biooptik fisika
Biooptik fisikaBiooptik fisika
Biooptik fisika
 
Tugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokalTugas tata pemerintahan lokal
Tugas tata pemerintahan lokal
 
Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2Biooptik fisika kel2.2
Biooptik fisika kel2.2
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhanLaporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
 
Modul 2 ipa
Modul 2 ipaModul 2 ipa
Modul 2 ipa
 

Similaire à FAKTOR-FAKTOR

IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...Warnet Raha
 

Similaire à FAKTOR-FAKTOR (20)

Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAUKti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
 
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAUKti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
 
Kti rini AKBID YKN BAU BAU
Kti rini AKBID YKN BAU BAUKti rini AKBID YKN BAU BAU
Kti rini AKBID YKN BAU BAU
 
Kti wa ode hesmin
Kti wa ode hesminKti wa ode hesmin
Kti wa ode hesmin
 
Kti wa ida
Kti wa idaKti wa ida
Kti wa ida
 
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO IBU HAMIL YANG MENGALAMI PREEKLAMSIA DI RUANG DELI...
 
Kti wa ida
Kti wa idaKti wa ida
Kti wa ida
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
 
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
IDENTIFIKASI KEJADIAN RISIKO TINGGI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KATOBU KABUPA...
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. I USIA 3 HARI D...
 
Kti ayu fitriani
Kti ayu fitrianiKti ayu fitriani
Kti ayu fitriani
 
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...MANAJEMEN  DAN  PENDOKUMENTASIAN  ASUHAN  KEBIDANAN PADA  BAYI  NY “Y” ASFIKS...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY “Y” ASFIKS...
 
Tanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdfTanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdf
 
Kti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAU
Kti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAUKti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAU
Kti fitria kristiani AKBID YKN BAU BAU
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Betha almyra grenada yudina
Betha almyra grenada yudinaBetha almyra grenada yudina
Betha almyra grenada yudina
 

Plus de Septian Muna Barakati (20)

Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
1
11
1
 
555555555555555
555555555555555555555555555555
555555555555555
 
Lamaran kerja mirna
Lamaran kerja mirnaLamaran kerja mirna
Lamaran kerja mirna
 

FAKTOR-FAKTOR

  • 1. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan Oleh: ENI SAFITRI AK 130229 AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN KESEHATAN NASIONAL BAUBAU 2016
  • 2.
  • 3.
  • 4. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 “ sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam rangka memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Bau Bau. . Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk meningkatkan mutu Karya Tulis Ilmiah ini penulis sangat harapkan. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis juga banyak mendapatkan motivasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih Kepada: 1. Dosen pembimbing, kepada ibu Harmin Toha S.ST.,M.Kes selaku pembimbing I, dan bapak Muh.Hasim, S.KM selaku pembimbing II yang telah ikhlas meluangkan waktunya untuk membimbing, memotifasi, dan mngarahkan penulis sampai Karya Tulis ini selesai. 2. Ibu Endah Catur Rini S.ST.,M.Kes selaku Penguji yang telah memberikan banyak masukan dalam penyempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
  • 5. 3. Bapak Sapril, S.KM.M.Sc Selaku Direktur Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Baubau 4. Seluruh Dosen Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Baubau yang telah banyak membantu selama pelaksanaan kuliah hingga selesainya penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Staf Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Baubau yang memberikan dukungan selama kuliah hingga terselesainya penulisan Karya Tulis ini. 6. Teruntuk kedua orang tuaku tercinta Ayahanda “Rudin” dan Ibunda “Harnia” Adikku Winda dan Mely serta seluruh keluargaku, Teimakasih atas Do’a, dukungan, motovasi, dan pengorbanan serta kasih sayang yang begitu besar kepada penulis selama menempuh pendidikan hingga saat ini. 7. Teman-temanku Hasriani, Hikmat, Ika Febrianti, Niski Astria, Sitti Farina Saputri, WD.Samsia, Hajar, Rini dan seluruh Teman-teman AKBID YKN, dan teman-teman yang masih banyak lagi yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu yang telah banyak memberi bantuan, support, motivasi dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak atas jasa baik, yang diberikan baik dalam bentuk materil maupun moril, semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin. Raha, September 2016 Penulis
  • 6. DAFTAR RIWAYAT HIDUP A. Identitas Diri 1. Nama : ENI SAFITRI 2. Tempat, Tanggal lahir : Lagasa, 10 Januari 1994 3. Jenia Kelamin : Perempuan 4. Agama : Islam 5. Suku/Bangsa : Muna/Indonesia 6. Alamat : Jln Bahari I,Desa Lagasa B. Pendidkan 1. SD Negeri 23 Katobu, Tamat Tahun 2007 2. SMP Negeri 1 Raha, Tamat Tahun 2010 3. SMK Negeri 1 Raha, Tamat Tahun 2013 4. Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional BauBau, masuk tahun 2013 sampai sekarang.
  • 7. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................ii HALAMAN PENGESAHAN..............................................................iii KATA PENGANTAR........................................................................iv DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................vi DAFTAR ISI....................................................................................vii DAFTAR TABEL..............................................................................ix DAFTAR GAMBAR...........................................................................x DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................xi DAFTAR ARTI ISTILAH DAN SINGKATAN....................................xii ABSTRAK.......................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................4 C. Tujuan Penelitian............................................................4 D. Manfaat Penelitian..…………………………………….....4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis..............................................................6 1. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil dan Kehamilan...6 2. Tinjauan Umum tentang Emesis Gravidarum……....29
  • 8. B. Kerangka Konsep .........................................................37 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian.......................38 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.............................................................39 B. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................39 C. Populasi dan Sampel....................................................39 D. Metode Pengumpulan Data..........................................40 E. Pengolahan Dan penyajian data...................................40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.............................41 B. Hasil Penelitian.............................................................41 C. Pembahasan.................................................................43 D. Studi Kasus...................................................................46 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...................................................................69 B. Saran.............................................................................69 DAFTAR PUSTAKA
  • 9. DAFTAR TABEL Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur ibu hamil dengan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016………………………………………………………… 42 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Paritas ibu hamil dengan Faktor- Faktor yang mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016………………………………………………………… 43
  • 10. DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Kerangka Konsep Penelitian …………………………………. ……..37
  • 11. DAFTAR LAMPIRAN Nomor 1. Master Tabel Penelitian 2. Surat Izin Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian 4. Daftar riwayat hidup
  • 12. DAFTAR ARTI ISTILAH/SINGKATAN Istilah Singkatan Arti dan Keterangan 1. Nause Mual 2. Emesis Muntah 3. Hiperemesis Gravidarum Mual dan Muntah Berlebihan pada ibu hamil 4. Estrogen Hormon kelamin yang dihasilkan terutama oleh ovarium dan berfungsi antara lain untuk merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada makhluk hidup betina 5. P4k Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi 6. KIA Kesehatan Ibu dan Anak 7. HCG Human Chorionic Gonodotrophin 8. WHO World Health Organization 9. AKI Angka Kematian Ibu dan Anak 10.DINKES Dinas Kesehatan 11.DEPKES Departemen Kesehatan 12.SDKI Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia
  • 13. ABSTRAK Eni Safitri (AK.130229). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 (di bawah bimbingan Ibu Harmin Toha S.ST.,M.Kes dan Bapak Muh. Hasim, S.KM) 5 Bab,70 Halaman,4 Lampiran Latar Belakang : Mual muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40- 60% pada multigravida. Kabupaten Muna tahun 2013 data ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum berkisar ≥ 30%,tahun 2014 ≥40% dan tahun 2015 berkisar ≥45%. Di Puskesmas Wapunto tahun 2014 jumlah ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum berkisar 22 orang, tahun 2015 berkisar 28 orang dan pada tahun 2016 periode januari-agustus meningkat menjadi 30 orang. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Emesis Gravidarum pada ibu hamil di ruang poli KIA di Puskesmas Wapunto. Jenis penelitian..:. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini semua ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kabupaten Muna tahun 2016 sebanyak 30 orang dengan sampel 30 orang diperoleh dengan metode Proposif Sampling. Hasil Penelitian : Menunjukan bahwa dari 30 orang ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum untuk Umur paling banyak terdapat pada umur <20 tahun yaitu 18 orang (60%), dan paling rendah terdapat pada umur 20-35 tahun yaitu 4 orang (13,3%).Untuk paritas paling banyak terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang (46,7%), dan yang paling rendah terdapat pada paritas 3 yaitu 3 orang (10%). Kata kunci: Umur, Paritas, Emesis Gravidarum
  • 14. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mual (nause) dan Muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering di dapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terajadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Yeyeh. 2010). Mual muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantaranya seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi berat.Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologis kenaikanan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistim saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekrjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit. Hiperemesis gravidarum yang
  • 15. tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat pula menyebabkan kematian pada ibu hamil (Yeyeh.2010). Mortalitas dan Morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar bagi negara- negara berkembang. Di negara miskin sekitar 20-50% kematian wanita usia subur di sebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. Menurut data statistik yang di keluarkan World Health Organization (WHO) Tahun 2012 sebagai Badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 585.000 jiwa setiap tahun. Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9 negara maju dan 51 negara persemakmuran. (Sistarani,C. 2009) Menurut Depkes RI tahun 2009 jika dibandingkan AKI Singapura adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup. Bahkan AKI Vietnam sama seperti Negara Malaysia, sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000 kelahiran hidup, Brunei darusalam 33 per 100.000 per kelahiran hidup, sedangkan di Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut depkes pada tahun 2010, penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait kehamilan dan
  • 16. persalinan terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain, yaitu eklampsi 24%,infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%.(ASEAN, 2012) Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Angka Kematian Ibu 120/100.000 kelahiran hidup.Sementara target yang ingin dicapai sesuai kesepakatan Sustainable Development Goals (SDG’s) tahun 2030 Angka Kematian Ibu menjadi 70 Kematian per 100.000 kelahiran hidup.(Depkes RI, 2016) Berdasarkan data profil Dinas Kesehatan Kabupaten Muna tahun 2013 data ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum berkisar ≥ 30%, tahun 2014 ≥40% dan tahun 2015 berkisar ≥45% (Profil Dinkes Kab.Muna). Berdasarkan data Di Puskesmas Wapunto tahun 2014 jumlah ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum berkisar 22 orang, tahun 2015 berkisar 28 orang dan pada tahun 2016 periode januari-agustus meningkat menjadi 30 orang.(Puskesmas Wapunto, Tahun 2016). Berdasarkan gambaran di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016”
  • 17. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang timbul dalam penelitian adalah “Bagaiman faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian Emesis Gravidarum pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016”? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Emesis gravidarum pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Emesis gravidarum pada Ibu Hamil menurut Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Emesis gravidarum pada Ibu Hamil menurut Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Ilmiah a. Hasil penelitian ini dapat memperkaya Khasanah ilmu pengetahuan dan merupakan bahan bacaan bagi peneliti berikutnya.
  • 18. b. Sebagai informasi bagi peneliti tentang masalah kehamilan khususnya yang berkaitan dengan hiperemesis gravidarum tingkat 1 pada ibu hamil 2. Bagi Puskesmas Hasil penelitian ini bisa meningkatkan kesadaran bagi tenaga kesehatan untuk memperbaiki dan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada pelayanan KIA 3. Bagi Institusi Sebagai sumber referensi atau bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan masalah dalam kehamilan khususnya masalah Hiperemesis Gravidarum tingkat 1 pada ibu hamil 4. Bagi Profesi Untuk menambah informasi bagi bidan dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan terutama pada pelayanan KIA sesuai dengan manajemen dan prosedur yang telah ada 5. Bagi Peneliti Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional ( YKN ) Bau Bau juga merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam peningkatan wawasan tentang kesehatan khususnya pelayanan kesehatan pada KIA
  • 19. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil dan Kehamilan a. Ibu Hamil Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin di dalam rahimnya karena sel telur telah dibuahi oleh spermatozoa.( kamus Besar Bahasa Indonesia) 1) Hak-hak ibu hamil dalam pelayanan ANC adalah: Hak–hak ibu ketika menerima layanan asuhan kehamilan (askeb kehamilan, 2013) a) Mendapatkan keterangan mengenai kondisi kesehtannya, informasi harus diberikan lagsung kepada klien(dan keluarga) b) Mendiskusikan keprihatinannya, kondisinya, harapannya, terhadap system pelayanan,dalam lingkungan yang dapat ia percaya. Proses ini berlangsung secara pribadi dan disadari rasa saling percaya c) Mengetahui sebelumnya jenis prosedur yang akan dilakukan terhadapnya d) Mendapatkan pelayanan secara pribadi/ dihormati privasinya dalam setiap pelaksanaan prosedur
  • 20. e) Menerima layanan senyaman mungkin f) Menyatakan pandangan dan pilihannya mengenai pelayanan yang diterimanya. 2) Pengawasan Wanita Hamil Tujuan Pengawasan antenatal yaitu: (1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat kehamilan, dan masa nifas (2) Mengenal dan menangani penyulit yang menyertai kehamilan persalinan, dan nifas (3) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan,nifas,laktasi, dan aspek keluarga berencana (4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal (Pediastuti R, 2012). b. Kehamilan Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 294 hari (40 minggu-42 minggu) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai ke-9 (Wiknjosastro, 2010 : 89).
  • 21. Pembuahan, kehamilan dan melahirkan bayi merupakan mata rantai kejadian luar biasa dalam terciptanya kehidupan manusia baru, kejadian ini secara emosional sangat penting secara alamiah dikontrol oleh keharusan untuk mempertahankan spesies (Abrahams, 2014: 8) 1) Proses terjadinya kehamilan Proses terjadinya kehamilan yaitu: a) Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ovum wanita dengan sel benih/spermatozoa pria b) Pembelahan sel (zigot) c) Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan normal : implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri) d) Pertumbuhan dan perkembangan zigot-embrio-janin menjadi bakal individu baru e) Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon : estrogen, progesterone, human chorionic gonadtropin, human somatommotropin, prolaktin dan sebagainya. Human Chorionic Gonadtropin (HCG) adalah hormone aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan. Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ system reproduksi. Dan organ-organ sistem tubuh lainnya yang dipengaruhi terutama oleh perubahan keseimbangan hormonal tersebut.(Sukarni, 2013)
  • 22. 2) Tanda-Tanda Kehamilan Tanda pasti kehamilan, yaitu : (1) Terdengar denyut jantung janin (DJJ) (2) Terasa gerak janin (3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio (4) Pada pemeriksaan rontgen adanya rangka janin(>16minggu). 3) Perubahan Anatomi dan Adaptasi fisiologi dalam Kehamilan Menurut Sarwono Prawiroharjo (2010), perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil adalah sebagai barikut: a) Perubahan Sistem Reproduksi (1) Uterus pada kehamilan 12 minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. (2) Serviks Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
  • 23. mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick. (3) Vagina dan Vulva Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina. (4) Ovarium Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal (5) Payudara Karena adanya peningkatan suplai darah di bawah pengaruh aktifitas hormon,jaringan glandular dari payudara membesar
  • 24. dan puting menjadi lebih efektif walaupun perubahan payudara dalam bentuk yang membesar terjadi pada waktu menjelang persalinan. Estrogen menyebabkan pertumbuhan tubulus lactiforeus dan duktus juga menyebabkan penyimpangan lemak. progesteron menyebabkan tumbuhnya lobus, alveoli lebih tervaskularisasi dan mampu bersekresi. Hormon pertumbuhan dan glukokortikoid juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan ini. Prolaktin merangsang produksi kolostrum dan air susu ibu. (Jannah N, 2011). (6) Kulit Terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena hormon hipofis yaitu Melanopshore Stimulating Hormon (MSH) meningkat. Kloasma gravidarum adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit dahi, pipi, hidung dan leher. Peningkatan pigmentasi juga terdapat pada perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap yang di sebuyt linea nigra. Srtriae grafidarum adalah kulit perut tampak retak biru, di mana setelah partus tampak berwarna putih yang di sebut striae albicans. Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut di bawah kulit sehingga timbul striae grafidarum.(Maryunani A, 2010).
  • 25. b). Perubahan Sistim Sirkulasi Peredaran darah ibu di pengaruhi beberapa faktor berikut ini: (1) Meningkatkan kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. (2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplasenter. (3) Pengaruh hormon estrogen dan progesteron. c). Perubahan Sistim Respirasi Wanita hamil bernapas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin.Usia kehamilan lenih dari 32 minggu, uterus membesar, menekan usus-usus dan mendesak diafragma sehingga menimbulkan rasa sesak dan nafas pendek. (Maryunani A, 2010). d). Perubahan Sistim Pencernaan Bulan-bulan pertama kehamilan, hormon estrogen dan HCG meningkat yang dapat menyebabkan mual dan muntah.rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah sehingga terjadi kostipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus di perlambat oleh tingginya kadar progesteron. (Maryunani A, 2010).
  • 26. e). Perubahan Sistim Traktur Urinarius Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering kencing. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul.Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali. f). Perubahan Metabolik Metabolisme protein meningkat untuk menyuplai substrat bagi pertumbuhan ibu dan janin. Metabolisme lemak meningkat yang di buktikan oleh peningkatan semua fraksi lipid dalam darah.Kadar glukoda darah ibu sangat penting bagi kesejahteraan janin dan berpuasa dalam waktu lama selama kehamilan akan menimbulkan kotonemia berat yang berbayaya bagi kesehatan janin. (Fraser,dkk. 2012) g). Perubahan Kardiovaskuler Pada kehamilan normal, profil hemodinamika mengalami perubahan untuk memenuhi kebutuhan unit fetoplasenta yang tumbuh. Perubahan hemodinamika dimulai di awal kehamilan dan secara bertahap mencapai efek maksimum antara minggu ke-28 dan 32. (fraser,dkk. 2012) 4) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan a) Faktor Fisik
  • 27. (1) Status Kesehatan ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami oleh ibu hamil : (a) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan, yaitu hyperemesis gravidarum, pre-eklampsia/eklampsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plesenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, gemelli. (b) Penyakit atau kelainan yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Terdapat hubungan timbul balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. (2) Status Gizi Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut : (a) Asam folat (b) Energi (c) Protein (d) Zat besi
  • 28. (e) Kalsium (f) Vitamin D (g) Pemberian yodium (h) Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc, magnesium dan minyak ikan selama hamil. (3) Gaya Hidup (a) substance abuse 1. alkohol dan kafein 2. Merokok 3. Penggunaan obat-obat selama hamil 4. Sinar rontagen atau radiasi (b) Mitos Mengenai mitos, takhayul atau kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu. Misalnya mitos mitoni, tidak boleh makan makanan yang berbau amis, tidak boleh mempersiapakan keperluan untuk persalinan dan bayi dan lain-lain. Mitos yang mendukung asuhan tentunya diperbolehkan, sedangkan mitos yang membahayakan dalam asuhan kehamilan semestinya kita cegah dengan memberikan konseling dan pendidikan kesehatan yang tepat pada ibu hamil.
  • 29. (c) Kebiasaan minum jamu Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko pada wanita hamil, karena efek minum jamu dapat membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkn kecacatan, kelainan ginjal dan jantung janin, asfiksia dan lain-lain. (d) Kehamilan di luar nikah (e) Kehamilan Tidak Diinginkan Kehamilan tidak diinginkan biasanya dialami oleh para remaja yang dikarenakan seks pranikah atau seks bebas. b) Faktor Psikologis Status emosional dan psikologis ibu turut menentukan keadaan yang timbul sebagai akibat atau diperburuk oleh kehamilan, sehingga dapat terjadi pergeseran dimana kehamilan sebagai proses fisiologis menjadi kehamilan patologis. Ada dua macam stressor, yaitu : (a) Stressor internal meliputi kecemasan, ketegangan, ketakutan, penyakit, cacat, tidak percaya diri, perubahan penampilan, perubahan sebagai orang tua, sikap ibu terhadap kehamilan, takut terhadap persalinan, kehilangan pekerjaan. (b) Stressor eksternal meliputi status marital, maladaptasi, relationship, kasih sayang, support mental dan broken home (Pantiawati, 2010 : 79).
  • 30. 5) Kebutuhan Fisik dan psikologi dalam kehamilan a.) Kebutuhan fisik dalam kehamilan (1) Oksigen Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu udara yang bersih, tidak kotor atau polusi udara, tidaka bau. Pada prinsipnya hindari ruangan atau tempat yang dipenuhi polusi udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok). (2) Nutrisi Ibu yang sedang hamil bersangkutan dengan proses pembuahan yaitu pertumbuhan fetus yang ada di dalam kandungan dan pertumbuhan berbagai organ ibu, pendukung proses kehamilan seperti adneksa, mammae dan lain-lain. Makanan diperlukan untuk : (a) Pertumbuhan janin (b) Plasenta (c) Uterus (d) Buah dada (e) Organ lain (3) Kebutuhan gizi ibu hamil : (a) Pada kehamilan trimester I (minggu 1-12) kebutuhan gizi masih seperti biasa
  • 31. (b) Pada kehamilan trimester II (minggu 12-28) dimana pertumbuhan janin cepat, ibu memerlukan kalori ±285 dan protein lebih tinggidari biasanya menjadi 1,5 g/kg BB (c) Pada kehamilan trimester III (minggu 28-lahir) kalori sama dengan trimester II tetapi protein naik menjadi 2 g/kg BB (4) Personal Hygiene (a) Mandi Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan kulit karena pada ibu hamil fungsi ekskresi keringat bertambah. Dan menggunakan sabun yang ringan dan lembut agar kulit tidak iritasi. Manfaat mandi : a.Merangsang sirkulasi b.Menyegarkan c.Menghilangkan kotoran (b) Perawatan gigi Perawatan gigi minimal dilakukan satu kali selama hamil. Pada ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan mudah berdarah karena dipengaruhi oleh hormone kehamilan yang menyebabkan hipertropi. Bersihkan gigi dan gusi dengan benang gigi atau sikat gigi dan boleh memakai obat kumur. (c) Perawatan rambut Rambut harus bersih,keramas satu minggu 2-3 kali.
  • 32. (d) Payudara a. Putting harus dibersihkan b. Persiapan menyusui dengan perawatan putting dan keebersihan payudara (e) Perawatan vagina/vulva a. Pakaian dalan harus kering b. Jangan gunakan obat atau menyemprot kedalam vagina c. Sesudah BAB/BAK dilap dengan lap khusus d. Vaginal touching (f) Perawatan kuku Kuku harus pendek dan bersih. (g) Kebersihan kulit Apabila terjadi infeksi kulit segera diobati dan dalam pengobatan dilakukan dengan resep dokter. (h) Pakaian Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut dan leher. (5) Eliminasi Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur (trikomonas) kambuh sehingga wanita mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Untuk
  • 33. melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. (6) Seksual Seksualitas adalah ungkapan cinta dari dua individu/perasaan kasih sayang, menghargai, perhatian dan saling menyenangkan satu sama lain, tidak hanya terbatas pada tempat tidur/bagian- bagian tubuh. Aktivitas seksual dalam masa kehamilan : (a) Trimester I Tidak ada kontra indikasi kecuali ada riwayat abortus berulang, persalinan premature, perdarahan pervaginam, abortus iminiens. (b) Trimester II Biasanya gairah sex meningkat, tidak ada kontra indikasi untuk melakukan seks namun disarankan untuk memodifikasi posisi untuk tidak melakukan penetrasi terlalu dalam. (c) Trimester III Biasanya gairah sex akan dipengaruhi oleh ketidaknyamanan, body image dan tidak ada kontra indikasi namun disarankan untuk memodifikasi posisi dan melakukan dengan lembut serta hati-hati.
  • 34. (7) Mobilisasi, body mekanik Wanita hamil dianjurkan mempunyai kebugaran jantung. Wanita yang secara fisik bugar lebih dapat melakukan persalinan dan selama hamil jagalah agar denyut nadi dibawah 140 kali permenit. (8) Senam hamil Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut : (a) Mencegah terjadinya deformitas kaki dan memelihara fungsi hati (b) Melatih dan menguasai tekhnik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan (c) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan (d) Mendukung ketenangan fisik. (9) Istirahat/Tidur Beberapa wanita mempunyai kekhawatiran mengenai posisi tidur dan kebiasaan tidur selama hamil. Cobalah untuk tidak berbaling terlentang sewaktu tidur. Dengan membesarnya rahim, berbaring terlentang biasa menempatkan rahim diatas pembuluh darah yang penting (vena cafa interior) yang berjalan ke bawah di bagian perut. Hal ini dapat menyebabkan peredaran darah ke bayi dan ke bagian-bagian tubuh anda berkurang. Beberapa wanita hamil juga mengalami kesulitan
  • 35. bernafas saat berbaring terlentang. Begitu pula dengan berbaring tengkurap juga tidak baik selama kehamilan. (10) Imunisasi Vaksin adalah substansi yang diberikan untuk melindungi dari zat asing (infeksi). (11) Persiapan laktasi Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang sangat penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya (Pantiawati, 2010) c) Kebutuhan psikologi ibu hamil (1) Dukungan keluarga (a) Ayah-ibu kandung maupun mertua sangat mendukung kehamilannya (b) Ayah-ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini (c) Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan bayi dan ibu (d) Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan pada beberapa orang, mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh diabaikan. (2) Dukungan dari tenaga kesehatan (a) Aktif melalui kelas antenatal (b) Pasif dengan member kesempatan kepada mereka yang mengalami masalah untuk berkonsultasi
  • 36. (c) Tenaga kesehatan harus mampu mengenali keadaaan yang ada di sekitar ibu hamil/pasca bersalin serta factor penunjang. (3) Rasa aman dan nyaman selama kehamilan Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang perempuan hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami guna kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Walau suami melakukan hal kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang berarti dalam meningkatkan kesehatan psikologis ibu hamil kearah yang lebih baik. (4) Persiapan menjadi orang tua Kehamilan dan peran sebagai orang tua dapat dianggap sebagai masa transisi atau peralihan. Terlihat adanya peralihan yang sangat besar akibat kelahiran dan peran yang baru, serta ketidakpastian yang terjadi sampai peran yang baru ini dapat disatukan dengan anggota keluarga yang baru. (5) Persiapan sibling (a) Respon kakak atas kelahiran seorang bayi laki-laki atau perempuan tergantung pada usia dan tingkat perkembangan (b) Mereka mungkin melihat pendatang baru sebagai saingan atau takut akan kehilangan kasih saying orang tua
  • 37. (c) Tingkah laku negative mungkin muncul dan merupakan petunjuk derajat stress pada kakak (d) Orang tua harus mencari kesempatan-kesempatan untuk menegaskan kembali kasih sayang mereka (e) Kakak harus diberikan perhatian khusus oleh orang tua, pengunjung dan bidan yang sepadan dengan yang diberikan kepada bayi baru (Asrinah. 2010 : 116) 6) Peningkatan Berat Badan selama Hamil Peningkatan berat badan normal sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ atau cairan intrauterine.Berat janin sekitar 2,5-3,5 kg, berat plasenta sekitar 0,5 kg, cairan amnion sekitar 1,0 kg, berat uterus 1,0 kg, pertumbuhan mammae sekitar 1,0 kg, penumpukan cairan interstisial di pelviks dan ekstermitas sekitar 1,0-1,5 kg (Icesmi,2013). 7) Tanda-Tanda Bahaya Pada Kehamilan a) Sakit kepala yang hebat dan menetap b) Penglihatan kabur c) Mual muntah berlebihan d) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan e) Nyeri abdomen yang hebat f) Gerakan janin berkurang g) Demam tinggi disertai kejang
  • 38. h) Hiperetensi disertai kejang i) Perdarahan pervaginam j) Ketuban pecah dini 8) Standar pelayanan dan Standar Asuhan Antenatal a) Standar Pelayanan Dalam melaksanakan pelayanan ibu hamil, ada sepuluh standar pelayanan yang harus dilakukan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang dikenal dengan 10 T. Pelayanan atau asuhan standar minimal 10 T adalah sebagai berikut: (1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan (2) UKur tekanan darah (3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) (4) Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri) (5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) (6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan. (7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan (8) Test laboratorium (rutin dan khusus) (9) Tatalaksana kasus (10)Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
  • 39. b) Standar Asuhan Antenatal Sebagai profesi bidan, dalam melaksanakan prakteknya harus sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang berlaku. Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal sebagai berikut: (1) Standar 3: Identifikasi ibu hamil (2) Standar 4: Pemeriksaan dan pemantauan antenatal (3) Standar 5: Palpasi abdominal (4) Standar 6: Pengelolaan anemia pada kehamilan (5) Standar 7: Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan (6) Standar 8: Persiapan persalinan Menurut Fraser, dkk (2012) asuhan antenatal di tujukan untuk memantau kemajuan kehamilan guna mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin normal (1) Tujuan asuhan antenatal Tujuan asuhan antenatala adalah sebagai berikut : (a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi (b) Meningkatkan dan mempertahankan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi (c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan
  • 40. (d)Mempersiapkan persalinan cukup bulan melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin (e)Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian Asi Ekslusif (f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (2). Kebijakan Program Menurut Pediastuti R.2012, kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu: (a) Satu kali pada triwulan pertama (b) Satu kali pada triwulan kedua (c) Dua kali pada triwulan ketiga Pelayanan atau asuhan standar minimal termasuk 10T, yaitu: (a) Timbang berat badan (b) Ukur ( Tekanan ) darah (c) Nilai status lingkar lengan (LILA) (d) Ukur ( Tinggi ) fundus uteri (e) Tentukan presentase janin dan DJJ (f) Pemberian Imunisasi Tetanus Toksoid ( TT ) (g) Pemberian Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan (h) Tes laboratorium
  • 41. (i) Tes terhadap Penyakit Menular Seksual ( PMS ) (j) Temu wicara atau konseling termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi serta KB pasca persalinan. (3). Jadwal Kunjungan Ulang Menurut Sarwono (2010), jadwal kunjungan ulang yaitu: (a) Kunjungan I (16 minggu), dilakukan untuk: 1) Persiapan dan pengobatan anemia 2) Perencanaan persalinan 3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan (b) Kunjungan II (24-28 minggu), dan kunjungan ke III (32 minggu) dilakukan untuk: 1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya 2) Penapisan preeklamsia, gemeli, infeksi alat reproduksi, dan saluran perkemihan 3) Mengulang perencanaan persalinan (c) Kunjungan IV : 36 minggu sampai lahir 1) Sama seperti kegiatan kunjungan I dan II 2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentase 3) Memantapkan rencana persalinan 4) Mengenali tanda-tanda persalinan
  • 42. (4) Imunisasi TT Tabel 1. Imunisasi TT Antigen Interval (Selang waktu minimal) Lama perlindungan % perlindungan TT1 Pada kunjungan antenatal pertama -- - TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80 TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95 TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99 TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99 Sumber : (Ratna dewi pediastuti,2012) 2. Tinjauan Umum Tentang Emesis Gravidarum a. Pengertian Emesis gravidarum adalah muntah-muntah pada wanita hamil (Kamus Kedokteran). Keadaan ini biasanya didahului rasa mual (Nausea). Kebanyakan mual dan muntah ini terjadi di pagi hari atau biasa disebut morning sickness, tetapi dapat juga terjadi pada siang hari atau bahkan pada malam hari.(Jones, 2006).
  • 43. Selama ini, kondisi mual dan muntah ini diduga sebagai akibat dari perubahan hormon pada saat kandungan berusia mudah. Namun, penelitian terbaru ini mengatakan rasa mual mungkin memiliki dampak yang positif seperti mengurangi risiko keguguran kandungan. (Maulana, 2008 ) Gejala yang mengganggu ini biasanya muncul sekitar 6 minggu setelah mulainya periode menstruasi terakhir dan biasanya menghilang sepontan 6 hingga 12 minggu kemudian (Cunningham & Gant, 2001). William Smellie (2003) mengatakan bahwa keluhan pertama saat kehamilan adalah rasa mual dan muntah-muntah yang pada beberapa wanita berawal tidak lama setelah pembuahan dan seringkali berlanjut sampai akhir bulan keempat. Sebagian besar wanita sering mengalami masalah karena mual dan muntah ini, khususnya muntah di pagi hari. Beberapa wanita yang tidak mengalami keluhan-keluhan semacam ini dalam satu kehamilan mungkin akan mengalaminya dengan hebat dalam kehamilan- kehamilan berikutnya. b. Etiologi Emesis Gravidarum Penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak dapat diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan mual disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
  • 44. hormon estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) dalam serum (Wiknjosastro, 2004). Rasa mual dan muntah saat kehamilan diduga berkembang untuk memastikan wanita hamil tidak memakan terlalu banyak makanan tidak sehat, begitulah menurut sebuah penelitian. Para ilmuwan menemukan sejumlah bukti yang mendukung rasa mual dan muntah dalam kehamilan terkait dengan tingkat gula, alkohol, lemak dan daging yang dimakan si ibu. Sebaiknya, makanan berserat seperti sereal tidak memicu rasa mual. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah di temukan adalah sebagai berikut: 1) Faktor predisposisi yang sering di kemukakan adalah Primigravida, molahidati dosa, dan kehamilan ganda. Frekuansi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan penting karena yang kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin di bentuk berlebihan 2) Faktor organik yaitu Masuknya vili khorialis dalam sikulasi maternal dan perubahan metabolik karena hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu. 3) Faktor Psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut akan kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung
  • 45. jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dam muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.kurangnya penerimaan terhadap kehamilan di nilai memicu perasaan mual dan muntah ini.pada waktu hamil muda, kehamilan initidak di harapkan, karena kegagalan kontrasepsi ataupun karena hubungan di luar nikah.hal ini bidsa memicu penolakan ibu terhadap kehamilanya tersebut. 4) Faktor adaptasi dan hormonal, pada wanita yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum dapat di masukan dalam ruamg lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia.Wanita primigravida dan overdistensin rahim pada hamil ganda dan hamil molahidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadinya hiperemesis gravidarum. Peningkatan hormon estrogen dan hormon chorionic gonadotropin ( HCG). Pada kehamilan ini terjadi perubahan juga endokrinologi, terutama untuk hormon estrogen dan HCG yang di nilai mengalami peningkatan (Yeyeh, 2010). c. Patofisiologis Emesis Gravidarum Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual muntah adalah akibat dari meningkatkanya kadar estrogen, oleh karena itu
  • 46. keluhan ini terjadi pada trimester pertama.pengaruh fisiologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistim syaraf pusat akibat berkurangnya pengosongan lambung.Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan. Emesis gravidarum yang merupakan mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elerkrolit dengan alkolisis hipokloremik inilah yang disebut hiperemesis gravidarum.. Wanita yang sebelum kehamilanya sudah menderita lambung spastik dengan gejala tidak suka makan dan mual., akan mengalami emesis gravidarum yang lebih berat. d. Tanda Dan Gejala Emesis Gravidarum Tanda-tanda emesis gravidarum berupa : 1) Rasa mual, bahkan dapat sampai muntah Mual dan muntah ini terjadi 1-2 kali sehari, biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat pula terjadi setiap saat. 2) Nafsu makan berkurang 3) Mudah lelah 4) Emosi yang cenderung tidak stabil Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat berubah menjadi tidak normal apabila mual dan muntah ini terjadi terus- menerus dan mengganggu keseimbangan gizi, cairan, dan
  • 47. elektrolit tubuh. Ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang berkelanjutan dapat terkena dehidrasi sehingga akan menimbulkan gangguan pada kehamilannya. (Nail, 2006). e. Pengaruh Emesis Gravidarum Pada Ibu dan Janin Emesis merupakan dalam keadaan normal tidak banyak menimbulkan efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya saja apabila emesis gravidarum ini berkelanjutan dan berubah menjadi hipermesis gravidarum yang dapat meningkatkan resiko terajadinya gangguan pada kehamilan. Wanita-wanita hamil dengan gejala emesis gravidarum yang berlebih berpotensi besar mengalami dehidrasi, kekurangan cadangan karbohidrat dan lemak dalam tubuh, dapat pula terjadi robekan kecil pada selaput lendir esofagus dan lambung atau sindroma Mallary Weiss akibat perdarahan gastrointestinal (Wiknjosastro, 2004). Mual dan muntah yang berlebihan mengakibatkan terjadinya kekurangan zat gizi. Wanita hamil tersebut harus dirawat inap di rumah sakit dan diberikan cairan infuse serta obat-obatan untuk mengobati mual (Glade. B. Curtis, 2003) f. Hal-hal Yang Harus Dihindari 1) Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak atau digoreng karena akan lebih sulit untuk dicerna. 2) Hindarilah minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola.
  • 48. 3) Hindarkan gerakan tiba-tiba diwaktu mual-mual 4) Hindari menyikat gigi begitu selesai makan Bagi beberapa ibu hamil menyikat gigi menjadi hal yang problematik karena hanya dengan memasukkan sikat gigi dalam mulut membuat mereka muntah, sehingga pilihlah waktu yang tepat untuk menggosok gigi. 5) Hindari bau-bau yang tidak enak atau sangat menyengat. Bau menyengat seperti dari tempat sampah, asap rokok biasanya dapat menimbulkan rasa mual dan muntah. 6).Hindari mengenakan pakaian yang ketat. Pakaian yang terlalu ketat dapat memberikan tekanan yang tidak nyaman pada perut dan dapat memperburuk rasa mual. (Nail, 2006) g. Pencegahan Emesis Gravidarum menjadi Hiperemesis Gravidarum Prinsip pencegahan adalah mengobati emesis agar tidak menjadi hiperemesis gravidarum dengan cara: 1) Memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik 2) Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang- kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan. 3) Menganjurkan mengubah makan sehari- hari dengan makanan jumlah kecil tetapi sering
  • 49. 4) Menganjurkan pada waktu pagi hari jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering dan biskuit dan teh hangat 5) Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya di hindarkan 6) Makanan seyogyanya di sajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin 7) Defekasi teratur 8) Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor pnting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula h. Penatalaksanaan Emesis Gravidarum Apabila dengan cara di atas, keluhan dan gejala tidak berkurang maka di perlukan: 1) Obat-obatan a) Antasida syrup b) Vitamin: Vitamin B1 dan B6 atau B-kompleks 2) Terapi psikologik a) Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan b) Hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan c) kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan konflik
  • 50. B. Kerangka Konsep Variabel Independen variabel Dependen Keterangan : : Variabel Independen : Hubungan variabel yang ditelti : Variabel Dependen Gambar 1. Kerangka konsep Pekerjaan ibu Umur Paritas Emesis Gravidarum
  • 51. C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Emesis gravidarum adalah mual dan muntah yang dialami oleh ibu hamil pada kehamilan trimester I. 2. Umur ibu adalah usia ibu sejak pertama dilahirkan sampai peneliti ini dilaksanakan Kriteria objektif a. Umur < 20 tahun b. Umur 20-35 tahun c. Umur > 35 tahun (Manuaba, 2010) 3. Paritas adalah jumlah keseluruhan anak yang telah lahir.Baik hidup maupun mati sesui yang tercatat dalam status pasien tempat dilakukan penelitian. kriteria objektif : a. Paritas I b. Paritas II c. Paritas III d. Paritas ≥ IV (Manuaba, 2010).
  • 52. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu kejadian atau keadaan populasi tertentu yang bersifat faktual secara objektif, sistematis dan akurat. (Saryono, 2011). B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum yang diambil dari buku register diruang Poli KIA Puskesmas Wapunto pada tahun 2016 dengan jumlah sebanyak 30 orang. 2. Sampel Sampel pada penelitian ini diambil secara proposif sampling yaitu pengambilan sampel dari seluruh ibu hamil yang mengalami
  • 53. emesis gravidarum yang tercatat dibuku register diruang Poli KIA Puskesmas Wapunto tahun 2016 sebanyak 30 orang. D. Metode Pengumpulan Data Data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diambil dari buku register diruang Poli KIA Puskesmas Wapunto tahun 2016. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi – instansi terkait yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. E. Pengolahan Dan Penyajian Data Pengolahan data di lakukan secara manual dan di sajikan secara deskriptif berbentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi. Untuk mendapatkan hasil digunakan rumus statistic deskriptif yaitu : P= x K (100%) Keterangan : P = Presentase asli yang dicapai F = Frekuensi variabel yang diteliti N = Jumlah sampel yang diteliti K = Konstanta 100%
  • 54. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Puskesmas wapunto terletak di kelurahan wapunto,kecamatan duruka, dengan luas wilayah kecamatan Duruka sekitar 11,52 km atau sekitar 0,24% dari luas daratan kabupaten muna.Secara adminitratif, kecamatan Duruka terdiri dari 2 kelurahan dan 5 Desa, dari 7 Desa /kelurahan yang ada, Desa Banggai adalah Desa yang terluas dengan luas 2,65 km, sedangkan yang terkecil adalah kelurahan Palangga dan Desa Ghonebalano masing-masing seluas 1,00 km (8,68%) dari luas Kecamatan Duruka. Kecamatan Duruka memiliki batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan katobu b. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan lohia c. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Buton d. Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan kontunaga B. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Wapunto kecamatan duruka kabupaten muna tahun 2016. Yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 30 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum. Hasil penelitian ini diolah sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk
  • 55. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Emesis Gravidarum pada ibu hamil tahun 2016 ditinjau berdasarkan umur dan paritas. Setelah data diolah kemudian akan dideskripsikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil yang mengalami Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 Umur Ibu Jumlah (n) Presentase (%) < 20 tahun 18 60 20-35 tahun 4 13,3 >35 tahun 8 26,7 Total 30 100 Sumber data : ( Ruang Poli KIA Puskesmas Wapunto Tahun 2016) Dari tabel 4.2 diatas, menunjukan bahwa dari 30 orang ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum untuk umur ibu paling banyak terdapat pada umur <20 tahun yaitu 18 orang (60%), dan paling rendah terdapat pada umur 20-35 tahun yaitu 4 orang (13,3%).
  • 56. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil yang mengalami Emesis Gravidarum di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016 Paritas Jumlah (n) Presentase (%) Paritas 1 14 46,7 Paritas 2 7 23,3 Paritas 3 3 10 Paritas ≥ 4 6 20 Total 30 100 Sumber data : ( Ruang Poli KIA Puskesmas Wapunto Tahun 2016) Dari tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa dari 30 orang ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum, untuk paritas paling banyak terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang (46,7%), dan yang paling rendah terdapat pada paritas 3 yaitu 3 orang (10%). C.Pembahasan Setelah melakukan penelitian ditemukan bahwa ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum sebanyak 30 orang di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto, maka secara terperinci hasil penelitian tersebut dapat dibahas berdasarkan variabel berikut. 1) Umur Ibu Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum untuk umur ibu paling banyak terdapat pada umur <20 tahun yaitu 18 orang (60%), dan
  • 57. paling rendah terdapat pada umur 20-35 tahun yaitu 4 orang (13,3%). Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa umur ibu mempunyai pengaruh yang erat dengan perkembangan alat reproduksi. Dalam kurun reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Kehamilan dan persalinan dibawah umur 20 tahun dan diatas 35 tahun merupakan kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi. Kehamilan diusia kurang 20 tahun secara biologis belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya, sedangkan pada usia diatas 35 tahun, proses fatal dalam tubunya sudah mengalami pengapuran sehingga mempengaruhi sirkulasi makan ke janin. Oleh karena itu dianjurkan seorang ibu jangan hamil sebelum umur 20 tahun dan diatas 35 tahun (Manuaba, 2008 : 41). 2) Paritas Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum untuk paritas paling banyak terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang (46,7%), dan yang paling rendah terdapat pada paritas 3 yaitu 3 orang (10%). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa pada paritas I dan paritas ≥ IV merupakan risiko bagi ibu hamil mengalami penyakit terutama hiperemesis gravidarum. Wanita yang sudah berulang kali
  • 58. mengalami kehamilan akan lebih mudah dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan kecil waktu hamil ibu seakan-akan telah memahami bahwa kehamilan tentu saja disertai dengan perubahan-perubahan yang lain terjadi termasuk dengan mual dan muntah yang diderita oleh ibu hamil (Manuaba, 2005 : 59). Mual dan muntah terjadi pada 60%-80% primigravida. Satu diantara 1000 kehamilan. Gejala ini menjadi lebih berat. Ini disebabkan meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada wanita primigravida belum mampu beradaptasi terhadap perubahan hormon estrogen dan korionik gonadotropin, yang dikeluarkan terlalu tinggi yang merangsang timbulnya mual dan muntah sehingga terjadi hiperemesis gravidarum. Sedangkan pada multigravida ibu sudah mampu beradaptasi terhadap perubahan hormon tersebut karena sudah pernah mengalami perubahan hormon pada kehamilan sebelumnya (Hanifa Wiknjosastro, 2007 : 275).
  • 59. D. Studi Kasus MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) FISIOLOGI PADA NY ”S”GII PI AO GESTASI 11 MINGGU 1 HARI DENGAN MASALAH EMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016 No. Register : 30 /09/16 Tanggal Kunjungan : 07 September 2016 jam 10.00 Wita Tanggal Pengkajian : 07 September 2016 jam 10.30 Wita Nama Pengkaji : ENI SAFITRI LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR A. Identitas istri / suami Nama : Ny “S” /Tn “A” Umur : 26 Thn / 27 Thn Nikah/lamanya :1 x / ± 5 Thn Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SD / SMP Pekerjaan : IRT / Buruh harian Alamat : Desa banggai B. Riwayat kehamilan sekarang 1. GII PI AO ( kehamilan yang kedua, jumlah anak yang lahir satu, dan tidak pernah keguguran)
  • 60. 2. HPHT : Tgl 21–06-2016 3. HTP : Tgl 28-03-2017 4. Usia kehamilan ± 2 bulan 5. Belum merasakan pergerakan janin 6. Mual muntah, merasa lemas dan nafsu makan berkurang 7. Mual muntah dirasakan sejak seminggu lalu 8. Untuk mengatasi keluhan ibu berbaring dan minum minuman manis C. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu No Thn Gesta si Jenis Persal inan Penol ong JK BB/PB Kg/Cm Lama menyus ui 1. 2009 Aterm Normal Bidan + 3.500 Gram/50 CM 7 Bulan D. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Dan Sekarang 1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus dan asma 2. Tidak pernah ketergantungan obat, alkohol dan rokok 3. Tidak ada riwayat penyakit menular seksual ( PMS) 4. Tidak ada riwayat opname, operasi, trauma dan transfusi darah 5. Tidak ada riwayat Gamely
  • 61. E. Riwayat Kesehatan Keluarga 1. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit menular seperti TBC dan Hepatitis 2. Tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti jantung, DM dan ginjal F. Riwayat Reproduksi 1. Menarche: 14 Tahun 2. Siklus Haid: 28-30 hari 3. Lamanya : 5-7 hari 4. Dismenore: Ringan G. Riwayat KB Tidak pernah menjadi akseptor KB H. Data Psikologis, Ekonomi Dan Spiritual 1. Ibu, suami dan keluarga sangat senang dengan kehamilan ibu 2. Hubungan ibu, suami dan keluarga baik 3. Kebutuhan hidup ditanggung oleh suami 4. Pengambil keputusan dalam keluarga dalah suami 5. Ibu dan keluarga selalu berdoa dan minta perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa 6. Ibu dan keluarga memiliki keyakinan bahwa anak adalah anugrah dari Tuhan I. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
  • 62. 1. Nutrisi a. Kebiasaan Sebelum Hamil 1) Pola makan: Nasi, ikan, sayur-sayuran dan kadang buah 2) Frekuensi : 3 kali sehari 3) Minum : 5-7 gelas sehari b. Perubahan Selama hamil 1) Pola makan: Nasi, ikan, sayur-sayuran dan kadang buah 2) Frekuensi : 3-4 kali sehari 3) Minum : 7-9 kali gelas sehari 2. Pola Eliminasi a. Kebiasaan sebelum hamil 1) BAB - Frekuensi :1-2 kali sehari - Warna : kuning - Konsistensi : Lunak 2) BAK - Frekuensi : 3-4 kali sehari - Warna : Kuning - Bau : Khas Amoniak b. Perubahan Selama Hamil 1) BAB - Frekuensi : 1 kali sehari - Warna : kuning
  • 63. -Konsistensi : Lunak 2) BAK - Frekuensi : 4-6 kali sehari - Warna/Bau : Kuning/Khas Amoniak 3. Personal Hygiene a. Kebiasaaan sebelum hamil: 1) Kebersihan badan: mandi 2x sehari menggunakan sabun mandi 2) Kebersihan rambut :keramas 3-4x seminggu dengan menggunakan shampoo 3) Kebersihan gigi dan mulut: sikat gigi setiap kali mandi menggunakan pasta gigi 4) Mengganti pakaian setiap selesai mandi, basah/lembab, kotor atau sesuai kebutuhan b. Selama hamil: 1) Tidak ada perubahan J. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan umum dan tanda-tanda vital : a. Pemeriksaan umum : - Keadaan umum ibu lemah - Kesadaran komposmentis - BB sebelum hamil : 52 kg - BB setelah hamil : 42 kg
  • 64. - Tinggi badan : 160 cm - LILA(lingkar lengan atas ) : 22,3 cm b. Tanda-Tanda Vital : TD :100/80 mmHg (sistol: 90-120 mmHg, distol: 70-90 mmHg) N : 80 x/menit (70-90 x/menit) S : 36,8o C (36,5o C-37,5o C) P : 24 x/menit (18-24 x/menit) 2. Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi a. Kepala / Rambut Inspeksi: Keadaan rambut bersih, hitam, tidak rontok, tidak ada nyeri tekan Palpasi :. Tidak ada benjolan. b. Wajah Inspeksi : pucat, tidak ada oedema cloasma gravidarum Palpasi : tidak ada oedema pada wajah c. Mata Inspeksi :Mata cekung, konjungtiva pucat dan sklera tidak ikterus Palpasi : Tidak ada oedema pada pelpepra d. Hidung Inspeksi :simetris lubang kiri dan kanan, tidak ada secret dan tidak ada polip Palpasi :Tidak ada nyeri tekan
  • 65. e. Mulut dan Gigi Inspeksi : Bibir pucat, dan tidak terdapat caries pada gigi f. Telinga Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan pendengaran,tidak ada secret dan tidak ada serumen g. Leher Inspeksi dan Palpasi :Tidak ada pembesaran kelenjar limfe pembesaran kelenjar tyroid, dan tidak ada pelebaran vena jugularis h. Payudara Inspeksi :Simetris kiri dan kanan, keadaan putting susu menonjol, dan areola mammae tampak hiperpigmentasi Palpasi :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa/benjolan.Belum ada pengeluaran kolostrum i. Abdomen Inspeksi : Tampak linea nigra dan striae albicans Palpasi : Tidak ada nyeri tekan j. Ekstremitas atas/bawah Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varices pada tungkai dan terpasang infus glukosa Palpasi : Tidak ada oedema pada tangan dan pada tungkai
  • 66. Perkusi : Refleks patella (+) kiri dan kanan k. Pemeriksaan Penunjang : 1) Pemeriksaan laboratorium - HB : 9.0 gram % (Anemia sedang) - Protein : - - Reduksi : - LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL Diagnosa: GII PI A0, umur kehamilan 11 minggu 1 hari,intra uterin,hidup, keadaan ibu dengan emesis gravidarum 1. GII PI A0 a. DS : - kehamilan yang kedua dan tidak pernah keguguran b. DO : - Tonus otot perut tampak kendor - Tampak linea nigra yang menghitam dan striae albicans dan pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan c. Analisa Dan Interpretasi Data - Striae muncul karena adanya hormone yang berlebihan dan adanya peregangan pada jaringan yang menimbulkan perdarahan pada kapiler halus dibawah kulit yang menyebabkan warna biru. Peregangan ini dapat sembuh dan meninggalkan bekas seperti perut yang berwarna putih yang disebut striae alba.
  • 67. ( Synopsis Obsttetri, Prof. Roestam Mochtar : 1988 ) 2. Gestasi 11 minggu 1 hari a. DS : - HPHT : 21- 06 – 2016 - Umur kehamilan ± 3 bulan (11 Minggu 1 hari) b. DO : - Tanggal kunjungan : 07 – 09 – 2016 c. Analisa dan Interpretasi Data : - Bila HPHT diketahui maka dapat di tentukan perkiraan persalinan dengan menggunakan rumus Neagle yaitu hari +7, Bulan +9 dan tahun tetap ( untuk bulan 1-3 ) dan tahun tetap atau Hari +7, Bulan -3 dan tahun di +1 (untuk bulan 4- 12 ) - Menurut hokum neagle dari HPHT tanggal 21-06-2016 sampai tanggal 07-09-2016 maka masa gestasinya 11 minggu 1 hari. (Sarwono prawihardjo : 1999, hal 136) 3. Intra uterin a. DS: Selama hamil tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat b. DO : Pada saat palpasi ibu tidak merasakan nyeri tekan serta pembesaran perut sesuai umur kehamilan c. Analisa dan Interpretasi Data
  • 68. Pada saat palpasi tidak tidak terasa nyeri tekan pada derah abdomen dan waktu bergerak tidak ada nyeri tekan pada abdomen yang menandakan janin dalam kandungan (intrauterine). ( synopsis obstetric padjajaran, hal.150 ) 4. Hidup a. DS : Ibu mengatakan merasakan pergerakan janin mulai umur kehamiln ± 3 bulan b. DO : 1) Auskultasi DJJ terdengar (-) 2) TTV: - TD :100/80 mmHg -Nadi : 80x/menit -Suhu : 36,8o C -Pernapasan: 24x/menit c. Analisa dan Interpretasi Data Dengan stetoskop lenec bunyi jantung janin baru dapat didengar pda kehamilan 18 – 20 minggu, dapat juga didengar bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena pembuluh-pembuluh darah uterus membesar.Dalam trimester terakhir gerakan janin lebih gesit/cepat. (Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo, 2006) 4. Keadaan ibu dengan Emesis Gravidarum a. DS :
  • 69. - Ibu mengatakan mual muntah dirasakan sejak seminggu lalu, merasa lemas dan nafsu makan berkurang b. DO : 1) Auskultasi DJJ terdengar (-) 2) TTV: - TD :100/80 mmHg - Nadi : 80x/menit - Suhu : 36,8o C - Pernapasan: 24x/menit 3) Wajah agak pucat 4) Hb 9.0 gr% c. Analisa dan Interpretasi Data emesis gravidarum adalah gejala yang wajar dan sering di dapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terajadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Yeyeh. 2010). LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL Potensial terjadi hiperemesis gravidarum tingkat I a. DS: - b. DO: 1) Ibu tampak lemas 2) Nyeri epigastrium 3) Lidah kotor dan bibir kering
  • 70. 4) turgor kulit berkurang dan urin masih normal 5) Nadi meningkat dan tekanan darah sistolk menurun 6) muntah pertama keluar makanan, lendir dan sedikit empedu kemudian hanya lendir, cairan empedu dan terakhir keluar darah c. Analisis dan interpretasi : Emesis gravidarum yang secara terus menerus dapat berlanjut menjadi hiperemesis gravidarum tingkat 1 dengan gejala tampak lemas,nyeri epigastrium,berat badan menurun,lidah kotor dan kering, turgor kulit berkurang dan urin masih normal. (Manuaba, 2008) LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI Tidak ada data yang mendukung LANGKAH V. RENCANA ASUHAN A. Tujuan : 1. Keadaan umum ibu baik 2. Mual muntah teratasi 3. Nafsu makan bertambah 4. Keadaan janin baik dan berlangsung normal sampai aterm B. Kriteria 1. Tanda – Tanda Vital dalam batas normal : - Tekanan Darah : Sistole → 90-120 mmHg Dyastole→ 70-90 mmHg
  • 71. -Nadi : 80-100 kali/menit - Suhu : 36,5o C - 37,5o C - Pernapasan : 16-24 kali/menit 2. LILA dalam batas normal > 23,5 cm C. Rencana Tindakan Tanggal 07 September 2016 jam 10.40 Wita 1. Lakukan informed consent kepada klien mengenai tindakan yang akan dilakukan Rasional : Agar ibu dapat mengetahui tindakan yang akan dilakukan 2. Observasi Tanda Tanda Vital Rasional : Tanda Tanda Vital merupakan indikator untuk mengetahui keadaan ibu 3. Jelaskan bahwa mual muntah merupakan gejala normal pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan Rasional : Mual muntah disebabkan oleh meningkatnya hormone HCG dan estrogen 4. Anjurkan untuk banyak minum air putih Rasional : Agar tidak terjadi dehidrasi 5. Beritahu ibu untuk makan sedikit tapi sering Rasional :Hal ini dimaksudkan agar ibu tidak terlalu kekenyangan saat makan serta menghindari perut kosong karena dapat merangsangan rasa mual 6. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak dan pedas
  • 72. Rasional : Makanan yang berminyak dan pedas dapat meningkatkan asam 7. Anjurkan ibu untuk makan hidangan kering seperti biscuit atau roti kering secara berkala Rasional : Untuk memenuhi nutrisi ibu sehingga keadaan ibu dapat tetap baik 8. Berikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup, vit.B1,B2 atau B.camp. Rasional : Untuk mencegah kekurangan darah,melancarkan pencernaan,dan mengobati rasa nyeri yang dirasakan ibu. 9. Anjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup Rasional : Istirahat pada posisi tubuh ibu dilakukan agar aliran darah plasma meningkat, aliran darah keginjal juga lebih banyak. Tekanan pada vena ekstremitas bawah berkurang dan reabsorbsi darah tersebut bertambah dan mengurangi beban kerja jantung 10.Anjurkan untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang Rasional : Membantu pemenuhan nutrisi ibu dan janin 11.Anjurkan untuk menjaga personal hygiene Rasional :Memberi rasa nyaman pada ibu dan mencegah infeksi 12.Beritahu 10 tanda bahaya kehamilan
  • 73. Rasional : agar ibu dapat mengerti dan melaksanakan anjuran bidan jika mengalami salah satu dari 10 tanda bahaya kehamilan sehingga dapat langsung ke pelayanan kesehatan terdekat. a. Sakit kepala yang hebat atau menetap b. Penglihatan kabur c. Oedema atau bengkak pada wajah, kaki dan tangan d. Mual dan muntah berlebihan e. Nyeri perut yang hebat f. Gerakan janin berkurang g. Demam tinggi disertai kejang h. Ketuban pecah dini (KPD) i. Perdarahan Pervaginam j. Hipertensi 13. Anjurkan pada ibu untuk follow up 2-3 minggu apabila ada keluhan dan boleh datang lagi secepatnya bila tiba-tiba ada keluhan. Rasional :Melakukan kunjungan rutin dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin dan mendeteksi sedini mungkin komplikasi-komplikasi yang terjadi
  • 74. LANGKAH VI: IMPLEMENTASI Tanggal 07 September 2016 jam 10.40 Wita 1. Melakukan informed consen kepada klien mengenai tindakan yang akan dilakukan 2. Mengobservasi Tanda Tanda Vital a. TD :120/90 mmHg b. Nadi : 80x/menit c. Suhu : 36,5o C d. Pernapasan : 24x/menit 3. Menjelaskan bahwa mual muntah merupakan gejala normal pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, ibu mengerti penjelasan yang diberikan 4. Menganjurkan untuk banyak minum air putih, ibu mau melakukannya 5. Memberitahu ibu untuk makan sedikit tapi sering,Ibu mengerti dan bersedia melakukannya 6. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak dan pedas, ibu mengerti penjelasan yang diberikan 7. Menganjurkan ibu untuk makan hidangan kering seperti biscuit atau roti kering secara berkala, ibu bersedia melakukannya 8. Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup, vit.B1,B2 atau B.camp, sudah dilakukan
  • 75. 9. Menganjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup, ibu bersedia melakukannya 10. Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang, ibu mengerti dan bersedia melakukannya 11. Menganjurkan untuk menjaga personal hygiene, ibu mengerti 12. Memberitahu 10 tanda bahaya kehamilan a. Sakit kepala yang hebat atau menetap b. Penglihatan kabur c. Oedema atau bengkak pada wajah, kaki dan tangan d. Mual dan muntah berlebihan e. Nyeri perut yang hebat f. Gerakan janin berkurang g. Demam tinggi disertai kejang h. Ketuban pecah dini (KPD) i. Perdarahan Pervaginam j. Hipertensi 13. Menganjurkan pada ibu untuk follow up 2-3 minggu apabila ada keluhan dan boleh datang lagi secepatnya bila tiba-tiba ada keluhan,ibu mengerti
  • 76. LANGKAH VII: EVALUASI Tanggal 07 September 2016 jam 10.40 Wita 1. Keadaan umum ibu sudah baik 2. Mual muntah teratasi 3. Nafsu makan sedikit bertambah 4. Keadaan ibu sudah baik
  • 77. PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE (ANC) FISIOLOGI PADA NY ”S”GII PI AO GESTASI 11 MINGGU 1 HARI DENGAN MASALAH EMESIS GRAVIDARUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO TANGGAL 07 SEPTEMBER 2016 No. Register : 30 /09/16 Tanggal Kunjungan : 07 September 2016 jam 10.00 Wita Tanggal Pengkajian : 07 September 2016 jam 10.30 Wita Nama Pengkaji : ENI SAFITRI IDENTITAS ISTRI/SUAMI Nama : Ny “S” /Tn “A” Umur : 26 Thn / 27 Thn Nikah/lamanya :1 x / ± 5 Thn Suku : Muna / Muna Agama : Islam / Islam Pendidikan : SD / SMP Pekerjaan : IRT / Buruh harian Alamat : Desa banggai DATA SUBJEKTIF ( S ) Mual muntah berlebihan, merasa lemah, nafsu makan tidak ada disertai nyeri pada epigastrium
  • 78. DATA OBJEKTIF ( O ) Tampak linea livide, striae alba,wajah agak pucat,dan HB 9.0 gr% ASSESSMENT ( A ) GII PI A0, umur kehamilan 11 minggu 1 hari,intra uterin,hidup, keadaan ibu dengan Emesis Gravidarum. PLANNING ( P ) Tanggal 07 September 2016 jam : 10.40 Wita 1. Melakukan informed consent kepada klien mengenai tindakan yang akan dilakukan 2. Mengobservasi Tanda Tanda Vital a. TD :120/90 mmHg b. Nadi : 80x/menit c. Suhu : 36,5o C d. Pernapasan: 24x/menit 3. Menjelaskan bahwa mual muntah merupakan gejala normal pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, ibu mengerti penjelasan yang diberikan 4. Menganjurkan untuk banyak minum air putih, ibu mau melakukannya 5. Memberitahu ibu untuk makan sedikit tapi sering,Ibu mengerti dan bersedia melakukannya 6. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berminyak dan pedas, ibu mengerti penjelasan yang diberikan
  • 79. 7. Menganjurkan ibu untuk makan hidangan kering seperti biscuit atau roti kering secara berkala, ibu bersedia melakukannya 8. Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup, vit.B1,B2 atau B.camp, sudah dilakukan 9. Menganjurkan ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup, ibu bersedia melakukannya 10.Menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan gizi seimbang, ibu mengerti dan bersedia melakukannya 11.Menganjurkan untuk menjaga personal hygiene, ibu mengerti 12. Memberitahu 10 tanda bahaya kehamilan a) Sakit kepala yang hebat atau menetap b) Penglihatan kabur c) Oedema atau bengkak pada wajah, kaki dan tangan d) Mual dan muntah berlebihan e) Nyeri perut yang hebat f) Gerakan janin berkurang g) Demam tinggi disertai kejang h) Ketuban pecah dini (KPD) i) Perdarahan Pervaginam j) Hipertensi 13. Menganjurkan pada ibu untuk follow up 2-3 minggu apabila ada keluhan dan boleh datang lagi secepatnya bila tiba-tiba ada keluhan,ibu mengerti
  • 80. CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA Tanggal : 08-09-2016 Pukul 08 : 00 WITA S : Ibu mengatakan mual dan mutahnya sedikit berkurang O : TTV, TD : 100/80 MmHg, N : 91x/menit, S : 37,5ºC A : GI P0 A0, umur kehamilan 11 minggu 1 hari, dengan emesis gravidarum P : 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu 2 Mengobservasi intake dan output 3 Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup, vit.B1,B2 atau B.camp 4 Menganjurkan keluarga pasien menciptakan suasana yang nyaman 3. Memberikan health education : - Hindari makanan yang berlemak - Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Evaluasi : ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.
  • 81. CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-DUA Tanggal : 09-09-2016 Pukul 08 : 10 WITA S : Ibu mengatakan mualnya sudah berkurang O : Keadaan umum ibu mulai membaik, TTV : TD : 110/80 MmHg, N : 86x/menit, P : 22x/m, S : 37,5ºC A : GI P0 A0, umur kehamilan 11 minggu, dengan emesis gravidarum P : 1.Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu 2.Mengobservasi tanda-tanda vital 3.Memberikan obat obatan seperti tablet fe,Antasida syrup, vit.B1,B2 atau B.camp 4.Mengajarkan health education - Menganjurkan ibu makan dengan porsi kecil tapi sering - Menganjurkan ibu untuk melqakukan personal hygiene - Menganjurkan ibu untk istrahat yang cukup Evaluasi : Keadaan umum ibu sudah baik, tanda-tanda vital dalam batas normal
  • 82. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian emesis gravidarum pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wapunto tahun 2016 berjumlah 30 orang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Untuk Umur dari 30 orang ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum paling banyak terdapat pada umur <20 tahun yaitu 18 orang (60%), dan paling rendah terdapat pada umur 20-35 tahun yaitu 4 orang (13,3%). 2. Untuk paritas dari 30 orang ibu hamil yang mengalami Emesis Gravidarum paling banyak terdapat pada paritas 1 yaitu 14 orang (46,7%), dan yang paling rendah terdapat pada paritas 3 yaitu 3 orang (10%). B. Saran 1. Tingginya angka kematian ibu dan bayi di Indonesia yang diperkirakan bahwa setengah dari kematian tersebut terjadi akibat komplikasi-komplikasi dalam kehamilan, menuntut kita sebagai praktisi kebidanan untuk tidak menyepelekan pelayanan antenatal baik di Rumah, Puskesmas, maupun BPS. 2. Seyogyanya para bidan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan dan keahlian untuk mengatasi permasalahan yang
  • 83. berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas dengan senatiasa mengikuti perkembangan ilmu dan hasil-hasil penelitian. 3. Diharapkan Bidan sebaiknya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum sehingga dapat di tangani dengan tepat dan tidak berdampak negatif bagi ibu dan janin. 4. Kepada semua ibu hamil diharapkan agar melakukan kunjungan minimal 4x dalam kehamilan untuk mencegah terjadinya hiperemesis gravidarum. 5. Kepada semua ibu hamil diharapkan agar rutin meemeriksakan kehamilannya secara teraratur kepada petugas kesehatan agar memperoleh informasi tentang kesehatan khususnya tentang hiperemesis gravidarum.
  • 84. DAFTAR PUSTAKA Abrahams, Peter. 2014. Panduan Kesehatan Dalam Kehamilan. Tangerang Selatan : Karisma Publishing Group Aidar, 2013. Akbid Pelita Ibu Kendari Kohor Ibu Hamil dan PWS di puskesmas wapunto 2014-2016 Manuaba, Ida Ayu C, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri jilid 1 : Jakarta : EKG Maryunani,Anik,2010.Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan.Jakarta:Trans Info Media Pantiawati, Ika. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika. Rahmawati Eni Nur. 2012. Ilmu Praktis Kebidanan. Surabaya :Victory Inti Cipta. Rukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (patologi kebidanan). CV.Trans Info Media.Jakarta Saifuddin AB. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. YBPSP (http//ASEAN, 2012 midwifecare.wordpress.com/2012/02/21/) Saryono. 2011.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Nuha offset. Sulistyawati, Ari. 2009 Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika. Jakarta
  • 85. Sukarni, I. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika. Wiknjosastro, Gulardi H, dkk. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR Yulia Fauziah, 2012. Obstetri Patologi. Nuha Medika. Yogyakarta. Yulianti, Lia. 2009. Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan. Trans Info media. Jakarta
  • 86. MASTER TABEL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KAB. MUNA TAHUN 2016 No Nama Umur Paritas 1 Ny. M 19 Tahun I 2 Ny. F 18 Tahun I 3 Ny. S 19 Tahun I 4 Ny. A 19 Tahun I 5 Ny. H 25 Tahun I 6 Ny. N 39 Tahun IV 7 Ny. W 18 Tahun I 8 Ny. A 19 Tahun II 9 Ny. I 37 Tahun V 10 Ny. R 19 Tahun IV 11 Ny. I 27 Tahun III 12 Ny. K 36 Tahun II 13 Ny. H 37 Tahun IV 14 Ny. T 39 Tahun III 15 Ny. F 17 Tahun I
  • 87. 16 Ny. S 18 Tahun I 17 Ny. A 19 Tahun II 18 Ny. H 17 Tahun II 19 Ny. N 17 Tahun I 20 Ny. W 17 Tahun V 21 Ny. A 19 Tahun I 22 Ny. I 18 Tahun II 23 Ny. R 18 Tahun IV 24 Ny. M 17 Tahun II 25 Ny. F 16 Tahun I 26 Ny. S 35 Tahun II 27 Ny. A 34 Tahun I 28 Ny. H 24 Tahun III 29 Ny. N 26 Tahun I 30 Ny. W 40 Tahun I