SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  100
Télécharger pour lire hors ligne
Proses Persetujuan Lingkungan Usaha Industri
Pengolahan Ikan
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN USAHA DAN KEGIATAN,
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN,
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
1
Oleh:
Farid Mohammad, ST, M.Env
Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan
Disampaikan pada acara
Bimbingan Teknis Pembinaan Mutu dan Pengelolaan Persetujuan Lingkungan
Bagi UPI Skala Menengah dan Besar di Provinsi Bali
@Denpasar Bali, 12 April 2022
Alur Proses Amdal
2
1
1. Pengantar Perizinan Berusaha
2. Keterkaitan 3 Persetujuan Dasar
dan Perizinan Berusaha
3. Proses Persetujuan Lingkungan Industri
Pengolahan Ikan
4. Kewenangan Penerbitan Persetujuan
Lingkungan
5. Perubahan Persetujuan Lingkungan
OUTLINE
3
PENGANTAR PERIZINAN BERUSAHA
4
OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA
> 80 UU (> 1.200 PASAL) UU CK (174 PASAL)
disahkan 2 November 2020
disederhanakan menjadi
- Amanat Pasal 185 UU Nomor 11 Tahun 2020 : Seluruh
peraturan pelaksanaan UU CK wajib ditetapkan paling
lama 3 bulan
- Hampir seluruh peraturan pelaksanaan UUCK
diundangkan pada 2 Februari 2021
5
6
TUJUAN UU CK
“Implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja
dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing investasi Indonesia
melalui fasilitas dan kemudahan proses dalam Perizinan Berusaha”
7
PRINSIP TRUST BUT VERIFY
Perizinan
dimudahkan
pengawasan
terkoordinasi,
transparan dan
akuntabel
Pasal 7 ayat (1) UU Cipta
Kerja : Perizinan
Berusaha berbasis risiko
dilakukan berdasarkan
penetapan tingkat risiko
dan peringkat skala
usaha kegiatan usaha
8
REVOLUSI PERIZINAN BERUSAHA
Cakupan Revolusi
Perizinan Berusaha
PERSYARATAN DASAR
- Kesesuaian Kegiatan
Pemanfaatan Ruang
- Persetujuan Lingkungan
- Persetujuan Bangunan Gedung
Sertifikat Laik Fungsi
KETERKAITAN 3
PERSETUJUAN DASAR
DALAM PERIZINAN
BERUSAHA
9
10
KKPR
KESESUAIAN
KEGIATAN
PEMANFAATAN
RUANG
PL
PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
PBG & SLF
PERSETUJUAN
BANGUNAN
GEDUNG &
SERTIFIKAT LAIK
FUNGSI
PERIZINAN
BERUSAHA
RUJUKAN PP 21/2021
Konfirmasi KKPR, Persetujuan KKPR, atau
Rekomendasi KKPR
Pasal 21 (2), Pasal 52 (2)
PP 22/2021
Lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan wajib
sesuai rencana tata ruang
RUJUKAN
PP 16/2021
Pasal 13 UU 11/2020
Persyaratan dasar Perizinan
Berusaha meliputi KKPR, PL,
PBG & SLF
Perizinan Berusaha
Hanya dapat diterbitkan
apabila 3 Persyaratan Dasar
telah dipenuhi oleh Pelaku
Usaha
KETERKAITAN 3 PERSYARATAN DASAR DALAM PERIZIN
11
KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG (KKPR)
12
PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG (PBG)
DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
Desain sarana dan Prasarana
yang akan dibangun
(masuk dalam lingkup dokumen
lingkungan)
Mekanisme penerbitan PBG dan
SLF merujuk
PP Nomor 16 Tahun 2021
Sarana dan Prasarana Laik Fungsi
PERSETUJUAN LINGKUNGAN INDUSTRI
PENGOLAHAN IKAN
13
Pengaturan Amdal, UKL-UPL, SPPL dan Perizinan Berusaha dalam UU CK
Dampak
Jenis Dokumen
Lingkungan
Jenis Perizinan Berusaha
Tinggi
Menengah Tinggi
Rendah
Menengah Rendah
IZIN
SERTIFIKAT STANDAR
NIB
IZIN
PENGAWASAN
PEMBINAAN
Kriteria Risiko (dasar)
AMDAL
UKL-UPL
Dampak Tidak Penting
kegiatan Skala kecil
SPPL
Dampak Tidak Penting
Tingkat
Risiko
untuk Instansi Pemerintah
untuk Pelaku Usaha
• Perizinan Berusaha , Sertifikat Standar dan NIB diperuntukkan untuk Pelaku Usaha, Untuk yang dilakukan oleh Pemerintah dalam bentuk Persetujuan dari Pemerintah
(Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah)
• Perizinan Berusaha, Sertifikat standar atau Persetujuan dari Pemerintah wajib di lakukan pengawasan
Jenis Dokumen
Lingkungan
SKKL
PKPLH
NIB
Persetujuan
Lingkungan
14
AMDAL
UKL-UPL
SPPL
PERSETUJUAN PEMERINTAH
PENGAWASAN
Jenis Perizinan/
Persetujuan
Persetujuan
Lingkungan
PEMBINAAN
SKKL
PKPLH
Dampak Penting
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha
Perizinan
Berusaha :
• Izin
• Sertifikat Standar
• NIB
Pengawasan
Penegakan
Hukum:
• Administrasi
(Psl. 77, UU CK)
Persyaratan
penerbitan
Perizinan
Berusaha
• Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Perizinan Berusaha;
• Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
(Psl. 72 & 76, UU CK)
Persetujuan
Lingkungan
Dokumen
Lingkungan
Matrik RKL-RPL
TERMUAT dalam
Perizinan Berusaha
(Psl 1 angka 11 & 12,
UU CK)
(Psl. 24 ayat (5), UU CK)
(Psl. 63, UU CK)
Penentuan jenis
dokumen lingkungan
berdasarkan
PermenLHK P.04/2021
Mekanisme Penerbitan
Persetujuan Lingkungan
berdasarkan PP.22/2021
KKPR menjadi Persyaratan
untuk proses Dokumen
Lingkungan
Persetujuan
Lingkungan
Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan
AMDAL
UKL-UPL
SPPL
Perizinan
Berusaha :
• Izin
• Sertifikat Standar
• NIB
Persyaratan
penerbitan
“termuat”
dalam
Perizinan
Berusaha
SKKL
PKPLH
NIB
Jenis Dokumen
Lingkungan
NIB sebagai Perizinan
Berusaha telah
mengintegrasikan SPPL
Tinggi
Menengah
Tinggi
Rendah
Menengah
Rendah
Tingkat
Risiko Usaha
≠
Tidak
Linear
Tingkat Risiko Usaha digunakan
untuk penetapan jenis Perizinan
Berusaha yang harus dimiliki oleh
pelaku usaha
Jenis Dokumen lingkungan tidak inline
dengan tingkat risiko usaha, Penentuannya
didasarkan pada kriteria Dampak Penting
sebagaimana diatur dalam Pasal 22 dan 23,
UU 32/2009
Pada dasarnya setiap pelaku usaha
yang telah memiliki NIB, maka yang
bersangkutan juga telah membuat dan
memiliki SPPL
• NIB
• Izin
• NIB
• Sertifikat standar
• NIB
Jenis Perizinan
Berusaha
Gambaran Umum Proses Amdal, UKL-UPL dan SPPL di Indonesia
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (Project)
Proses Penapisan (Screening)
Wajib Amdal Wajib UKL-UPL
Proses
Amdal
Proses
UKL-UPL
SPPL
Proses
SPPL
Kriteria:
1. Skala dan Besaran;
2. Lokasi
Rencana usaha dan/atau Kegiatan
Jika Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan ‘Halal”,
proses selanjutanya adalah penentuan wajib Amdal
dan pendekatan studi
Pemrakarsa mengisi
ringkasan informasi
awal Rencana Usaha
dan/atau Kegiatan yang
diusulkan (Kegiatan
Utama & Pendukung)
Uji informasi Awal
dengan daftar jenis
rencana usaha
dan/atau kegiatan
(Lampiran I dan II
PermenLHK
04/2021)
Wajib Memiliki
Amdal,
UKL-UPL, atau SPPL
Periksa apakah lokasinya
berada di dalam dan/atau
berbatasan langsung
dengan kawasan
lindung??..
(Lampiran I, PP 22/2021)
Uji ringkasan awal dengan
kriteria pengecualian
(Pasal 10, PP 22/2021)
Skema Penapisan Usaha/Kegiatan
Wajib Dokumen Lingkungan (Screening)
Catatan.
• Kawasan lindung wajib ditetapkan;
• Tidak semua jenis kawasan lindung dalam PP 26/2008, PP
13/2017 dan Keppres 32/1990 dimasukan dalam daftar
kawasan lindung sebagaimana dalam PP 22/2021
• Terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan
Ya
Tidak
Ya Tidak
Penapisan / Dokumen Lingkungan Industri Pengolahan Ikan
Industri Pengolahan Ikan dalam Permen LHK 4/2021
Untuk Skala Wajib Amdal, UKL-
UPL dan SPPL Industri
Pengolahan Ikan kedua Besaran
dipakai, baik ketentuan
multisektor maupun ketentuan
luas lahan, namun untuk
ketentuan luas lahan
menggunakan ketentuan lahan
sebagaimana dimaksud
penjelasan tabel bawah
Daftar Kawasan Lindung dalam PP 22 Tahun 2021
1. Kawasan hutan lindung
2. Kawasan bergambut
3. Kawasan Resapan Air
4. Sempadan Pantai
5. Sempadan Sungai
6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut
8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut
9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau
10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut
11. Taman Hutan Raya
12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut
13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan
14. Kawasan Cagar Alam Geologi
15. Kawasan Imbuhan Air Tanah
16. Sempadan Mata Air
17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah
18. Kawasan Pengungsian Satwa
19. Terumbu Karang
20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi
21. Kawasan Konservasi Pesisir dan pulau-pulau kecil
22. Kawasan Konservasi Maritim
23. Kawasan Konservasi Perairan
Kawasan lindung yang dimaksud dalam PP 22/2021:
Kawasan lindung → wilayah yang TELAH
DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk
melindungi kelestarian lingkungan hidup
mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan.
Penetapan kawasan lindung tersebut dilakukan
sesuai dengan ketentuan PUU
PERHATIAN
Kawasan Lindung di Luar 23 Jenis
Kawasan Lindung ini, bukan lah
Kawasan Lindung yang dimaksud PP
ini
1
2
Kawasan Lindung
3
Batas proyek
terluar yang
bersinggungan
dengan batas
terluar dari
kawasan lindung
= Rencana Usaha
dan/atau kegiatan
Keterangan:
Dampak potensial dari
rencana usaha dan/atau
kegiatan yang akan
dilaksanakan tersebut secara
nyata mempengaruhi
kawasan lindung terdekat
Dampak
potensial
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya
berada di dalam kawasan lindung → jenis rencana
usaha dan/atau kegiatan yang diizinkan sesuai
peraturan perundang-undangan, misal: tambang di
hutan lindung, wisata alam di kawasan lindung
Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang berada
di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan
kawasan lindung yang dikecualikan dari kewajiban
menyusun Amdal adalah rencana usaha dan/atau
kegiatan:
1. Eksplorasi pertambangan, migas dan panas
bumi yang tidak diikuti kegiatan pendukung
wajib Amdal;
2. Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu
pengetahuan;
3. Yang menunjang pelestarian kawasan lindung;
4. Yang terkait dengan kepentingan pertahanan
dan keamanan negara yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan;
5. Budidaya yang secara nyata tidak berdampak
penting bagi lingkungan hidup;
6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli
dengan luasan tetap dan tidak mengurangi
fungsi lindung kawasan dan di bawah
pengawasan ketat.
Yang tercantum dalam Lampiran
Permen LH & telah ditetapkan
sesuai dengan PUU
Konsep Penentuan Wajib Amdal Suatu Usaha dan/atau Kegiatan Untuk Kegiatan Yang Berada
dalam Kawasan Lindung Serta Kegiatan Yang Dikecualikan
Pengajuan
Pemeriksan Formulir
Kerangka Acuan
Pemeriksaan
Formulir KA
Penyusunan Formulir
Kerangka Acuan (KA)
Penyusunan ANDAL
dan RKL-RPL
Surat Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup
Pengumuman dan
Konsultasi Publik
Surat Keputusan
Ketidaklayakan Lingkungan
Hidup
Pemrakarsa Tim Uji Kelayakan (TUK) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
Penyusunan dan Penilaian AMDAL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Penerbitan Berita
Acara Kesepakatan
Formulir KA
PemeriksaanFormulir KerangkaAcuan
Penilaian ANDAL dan RKL-RPL
Penilaian
Administrasi
ANDAL & RKL-RPL
Penilaian Substansi
ANDAL & RKL- RPL
Rekomendasi TUK
SPT dari
Pengumuman
= 10 hari
Kerja
10 hari kerja
(semenjak Formulir KA diterima secara lengkap)
50 hari kerja,
(termasuk perbaikan dokumen)
10 hari kerja
Perizinan
Berusaha
1
2 3 4 5
6
8 9
10
11a
11b
SKKL sebagai prasyarat
dan termuat dalam
Perizinan Berusaha
Pengajuan Penilaian
ANDAL dan RKL-
RPL
7 PersetujuanLingkungan
Dikembalikan untuk
diperbaiki, dalam hal
diperlukan perbaikan
Terkait muatan dokumen Andal RKL-RPL dan metode penilaiannya secara prinsip dan konsepnya masih
tetap sama seperti sebelumnya
Tata Waktu Penyelesaian Amdal Sesuai PP 22 Tahun 2021
No Tahapan Tata Waktu
1. Pelaksanaan pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta
konsultasi publik (Pelaku Usaha);
Pengumuman di lakukan dalam waktu 10
hari kerja
2. Pengisian dan pengajuan Formulir KA (Pelaku Usaha);
Dilakukan Paling Lama dalam 10 hari kerja
setelah dinyatakan Lengkap Administrasi
3. pemeriksaan dan persetujuan Formulir KA (Pemerintah);
4. penyusunan dan pengajuan Andal dan RKL-RPL (Pelaku Usaha); Berdasarkan komitmen pelaku Usaha,
Paling lama 180 hari kerja)
5. penilaian Andal dan RKL-RPL dan penetapan keputusan kelayakan
lingkungan hidup atau ketidaklayakan lingkungan hidup
(Pemerintah)
Paling lama 60 hari kerja sejak Andal dan
RKL-RPL diajukan dan dinyatakan lengkap
secara administratif (50+5+5)
a. Penilaian Andal dan RKL-RPL termasuk Perbaikan dan
Penyampaian Hasil Uji Kelayakan (Pemerintah & Pelaku Usaha)
a. Paling lama 50 hari kerja
b. Penetapan Keputusan SKKL (Pemerintah) c. Paling lama 10 hari kerja
Persyaratan Administrasi Penilaian Amdal dan Addendum Andal RKL-RPL Kegiatan Industri
Pengolahan Ikan
Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a meliputi:
a. kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau
Kegiatan dengan rencana tata ruang;
b. persetujuan awal terkait rencana Usaha
dan/atau Kegiatan;
c. Persetujuan Teknis;
d. keabsahan tanda bukti registrasi lembaga
penyedia jasa penyusunan Amdal, apabila
penyusunan Andal dan RKL-RPL dilakukan oleh
lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal;
e. keabsahan tanda bukti sertifikasi kompetensi
penyusun Amdal; dan
f. kesesuaian sistematika Andal dan RKL-RPL
dengan pedoman penyusunan dokumen Andal
dan dokumen RKL-RPL.
1. Sesuai Pasal 21 dan Pasal 52 PP
Nomor 22 Tahun 2021, yang
disebut Persetujuan Tata Ruang
adalah dalam bentuk KKPR Yang
diterbitkan oleh OSS;
2. Sesuai Penjelasan dalam PP 22
Tahun 2021, bentuk Persetujuan
Awal untuk kegiatan Industri
adalah Persetujuan Investasi dari
BKPM dalam bentuk NIB
Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota
Penyusunan
Formulir UKL-UPL
Pemeriksaan Administrasi
Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPLserta Penerbitan Persetujuan Lingkungan
(Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021)
Menengah Rendah Menengah Tinggi
Form disediakan oleh
sistem
Persetujuan Lingkungan
Diterbitkan otomatis
oleh sistem
Form Standar
tersedia
Form Standar
belum tersedia
Proses melalui
sistem
Proses melalui
pembahasan
Persetujuan Lingkungan
(Persetujuan Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Lingkungan Hidup/ PKPLH)
Proses akan difasilitasi dengan pemanfaatan Sistem Informasi Amdalnet
• Pemerintah memfasilitasi
pelaku usaha dengan
menyediakan standar-standar
pengelolaan dan pemantauan
lingkungan untuk usaha
dan/atau Kegiatan;
Pemrakarsa
Permohonan Persetujuan Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL
Pemrakarsa Menteri
Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL
Penyusunan
UKL-UPL
Pemrakarsa
Pemeriksaan Administrasi
Permohonan PL dan Pemeriksaan UKL/UPL
Pemeriksaan Substansi UKL/UPL
Penerbitan Persetujuan PKPLH
Pernyataan Lengkap Administrasi dan
Penyusunan Undangan Rapat
Pengumuman Persetujuan Lingkungan
Catatan: Jangka waktu Pemeriksaan
Formulir UKL-UPL Paling Lama 5 Hari
Kerja sejak dinyatakan Lengkap
Administrasi, Waktu Perbaikan Formulir
UKL-UPL 5 Hari Kerja dan Penerbitan
PKPLH 2 Hari Kerja
Pemeriksaan UKL-UPL
dan Penerbitan
Rekomendasi UKL-UPL
dapat dilakukan oleh:
a. Pejabat yang
ditunjuk oleh
Menteri;
Jasa Pemeriksaan UKL-
UPL dibebankan kepada
Pemrakarsa – sesuai
SBU/PNBP
Biaya
Penyusunan
UKL-UPL oleh
Pemrakarsa
)
Persyaratan Administrasi Pemeriksaan UKL-UPL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan
1. Sesuai Pasal 21 dan Pasal 52 PP
Nomor 22 Tahun 2021, yang
disebut Persetujuan Tata Ruang
adalah dalam bentuk KKPR Yang
diterbitkan oleh OSS;
2. Sesuai Penjelasan dalam PP 22
Tahun 2021, bentuk Persetujuan
Awal untuk kegiatan Industri
adalah Persetujuan Investasi dari
BKPM dalam Bentuk NIB
PENENTUAN KEWENANGAN
PERSETUJUAN LINGKUNGAN INDUSTRI
PENGOLAHAN IKAN
28
• Kewenangan Persetujuan Lingkungan dilakukan
dengan ketentuan:
a. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pelaku
usaha, dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan PP 5 Tahun 2021; dan
b. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah
pusat dan/atau pemerintah daerah Sesuai UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (1)
29
Sumber: Pasal 58 dan 60 Permen LHK 18 Tahun 2021
30
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib UKL-UPL
Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib AMDAL
PP 22 Tahun 2021, tentang
Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelelolaan Lingkungan
Hidup
Pasal 57
Pasal 79
Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (2)
Pengaturan Kewenangan Persetujuan Lingkungan Industri Pengolahan Ikan
PP. 5 Tahun 2021, Lampiran I Sektor KKP Berdasarkan PP 5 Tahun 2021
Sektor KKP, Kewenangan PB
Industri Pengolahan Ikan Berbasis
pada Jenis Industri, Untuk PMA
semuanya di Pusat, sehingga
kewenangan PL untuk PMA juga
dipusat
Otomasi Penerbitan PL ➔ UKL UPL MR
HUB OSS
KLHK
OSS RBA
BKPM
AMDALNET
Aplikasi
Perizinan
Aplikasi
Perizinan
Aplikasi
Perizinan
Aplikasi
Persetujuan
ELEMEN DATA ELEMEN DATA
End Point End Point
NIB
1. Check NIB
2. Menerima data proyek
(ReceiveProyek)
3. Inquery data NIB (InqueryNIB)
4. Pengiriman data status izin dari
Sistem K/L/D ke Sistem OSS
(recieveLicenseStatus)
5. Pengiriman data izin final dari
sistem K/L/D ke Sistem OSS
(recieveLicense)
KONSEP INTEGRASI AMDALNET – HUB OSS KLHK – OSS RBA BKPM
Application Programming Interface (API)
PROSES INTEGRASI AMDALNET – HUB OSS KLHK – OSS RBA BKPM TELAH DILAKUKAN,
KHUSUSNYA UNTUK UKL UPL KATEGORI MENENGAH RENDAH (MR)
Sistem
Kerja
Internal
KLHK
Data Base Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Send/Receive
HUB OSS K/L
Lainnya
HUB OSS K/L
Lainnya
HUB OSS K/L
Lainnya
HUB OSS K/L
Lainnya
HUB OSS K/L
Lainnya
HUB OSS K/L
Lainnya
HUB OSS K/L
Lainnya
HUB OSS K/L
Lainnya
DAERAH
Pengaturan Kemudahan Persetujuan Lingkungan
Integrasi
(Single Sign On/SSO)
Risiko Tinggi
Risiko Menengah
Tinggi
Risiko Menengah
Rendah
Risiko Rendah
PERSETUJUAN
PKPLH OTOMATIS
HUB OSS
KLHK
SPPL OTOMATIS
Progress Integrasi Amdalnet – Hub OSS KLHK- OSS RBA
Connected (Sejak Agustus 2021)
Untuk Kegiatan R/MR ➔ SPPL dan
PKPLH/UKL UPL MR Otomatis
On progress
(Saat ini telah terintegrasi pada level stagging)
Untuk Kegiatan MT/T ➔ UKL
UPL/PKPLH dan AMDAL/SKKL
Verifikasi
Mekanisme Integrasi Layanan
Pelaku Usaha
Penyusun
Dok
Lingkungan
Tim Uji
Kelayakan
(TUK)
Masyarakat
HUB
OSS
KLHK
Pemerintah
CONTOH PKPLH Otomatis (UKL-UPL MR)
Batang Tubuh
Lampiran
CONTOH PKPLH Otomatis (UKL-UPL MR)
Lampiran Matriks UKL-UPL
APA YANG TELAH DILAKUKAN ?....
39
Dalam pelaksanaan dan implementasi PP 22 Tahun 2021 khususnya
terkait dengan Persetujuan Lingkungan, beberapa hal yang telah
dilakukan:
1. Clustering daftar usaha dan/atau Kegiatan yang masuk kategori risiko menengah rendah;
2. Mempersiapkan kesiapan sistim informasi Amdalnet sebagai backbone system informasi
proses Persetujuan Lingkungan;
3. Mempersiapkan SOP standar untuk pengelolaan dan pemantauan dampak tiap tahapan
Kegiatan bagi kegiatan dengan kategori risiko menengah rendah;
4. Mempersiapkan formulir UKL-UPL standar spesifik untuk usaha dan/atau Kegiatan yang
masuk kategori UKL-UPL menengah rendah;
5. Mempersiapkan pertek standar untuk usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan pertek standar;
6. Penerbitan SE MenLHK Nomor 02/2021, untuk panduan pelaksanaan transisi/peralihan;
7. Penyusunan beberapa PermenLHK;
HASIL YANG DIPEROLEH....
Sampai dengan bulan Juli 2021, telah dihasilkan antara lain:
1. Disusun 72 SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengelolaan dan
Pemantauan untuk UKL UPL Menengah Rendah
2. Tersusun 11 Kluster untuk Formulir UKL UPL Standar Spesifik
kategori Menengah Rendah
3. Disusun Persetujuan Teknis untuk UKL UPL Menengah Rendah
yaitu:
a) 8 Pertek Pengendalian Pencemaran Air;
b) 6 Pertek Pengendalian Pencemaran Laut;
c) 12 Rincian Teknis TPS LB3;
d) 1 Pertek pengendalian Pencemaran Udara.
Jumlah SOP dan Pertek yang dihasilkan akan terus bertambah
No Inventarisasi KBLI dengan tingkat Risiko Menengah Rendah Clustering Jenis formulir UKL-UPL standar Spesifik
1
01411,01412, 01413, 01414, 01420, 01430, 01441, 01442, 01443, 01444, 01494, 01420. 01450,
01461, 01462, 01464, 01465, 01466, 01469, 01491, 01463, 01469, 01491,01445, 01492, 01493,
01495, 01496, 01499 Pembibitandan Budi Daya Hewan Ternak
2
01111, 01112, 01113, 01114, 01115, 01119, 01121, 01122, 01122, 01116, 01131, 01132, 01133,
01134, 01136, 01139, 01194, 01253, 01193, 01220, 01230, 01240, 01251, 01259, 01210, 01301,
01302, 01191, 01192, 01199, 01283, 01285, 01286 Perbenihan dan Budi Daya Pertanian
3
03211, 03212, 03213, 03221, 03222, 03223, 03225, 03226, 03227, 03229, 03214, 03215, 03216,
03217, 03219, Budi Daya Perikanan Air Laut di perairan
4 03221, 03222, 03223, 03227, 03229, 03225,03226, Budi Daya Perikanan Air Tawar di darat
5 03251, 03253, 03254, 03255, 03259, 03252 Budi Daya Perikanan Air Payau di darat
6 35129 aktivitas penunjang tenaga listrik lainnya
7
10611, 10612, 10613, 10621, 10631, 10632, 10211, 10212, 10213, 10214, 10215, 10216, 10217,
10219, 10221, 10222, 10291, 10292, 10293, 10294, 10295, 10296, 10297, 10298, 10299, 10414,
10799, 10794, 16102, 16104, 10130, 10213, 10311, 10391, 10392, 10413, 10414, 10415, 10421,
10431, 10432, 10434, 10510, 10590, 10636, 10732, 10740, 10750, 10771, 10773, 10774, 10792,
12091, 13111, 13112, 13911, 13912, 13913, 16105, 16211, 16212, 16213, 16214, 16215, 16221,
16222, 16230, 16295, 16299, 17012, 17019, 17021, 17022, 17091, 17099, 32111, 26220, 26511,
26512, 26513, 26514, 26520, 26601, 26602, 27111, 27112, 27113, 27120, 27202, 27402, 27403,
27404, 27900, 28111, 28112, 28113, 28120, 28140, 28152, 28160, 28171, 28180, 28191, 28192,
28193, 28199, 28210, 28221, 28222, 28223, 28224, 28230, 28240, 28250, 28262, 28263, 28264,
28265, 28291, 28292, 28299, 29200, 29300, 30111, 30112, 30113, 30120, 30200, 30912, 30921,
30922, 30990, 31001, 31002, 31003, 31009, 32909, 21015, 32501, 23121, 86903, 32201, 32202,
32300, 32401, 32402, 32501, 32502, 32503, 32509, 32901, 32902, 32903, 32904, 32905, 33111,
33121, 33122, 33131, 33132, 33133, 33141, 33142, 33149, 45201, 45407, 58130, 95110, 95120,
95210, 95220, 95240, 22193, 22194, 23124, 23911, 23919, 23931, 23932, 23933, 23939, 23961,
15201, 15202, 15203, 15209, 33151
Industri berbasis lahan dengan pembangunan sarana prasarana
(Perakitandan sejenisnya)
8
19100, 19213, 19291, 19292,20111, 20112, 20113, 20114, 20122, 20123, 20124, 20125, 20126,
20127, 20129, 20131, 20211, 20212, 20213, 20214, 20221, 20222, 20223, 20224, 20232, 20233,
20234, 20291, 20293, 20295, 20296, 20299, 21012, 21013, 21015, 21021, 21022, 21023, 22112,
24202, 24203, 24205, 24310, 24320, 25120, 25130, 25910, 25931, 25994, 18113, 13921, 13922,
13923, 13925, 13929, 13930, 14302, 14303, 15122, 56305, 20231, 32112, 32113, 32114, 32115,
32119, 32120,37021, 37022, 38301,
Industri berbasis produksi dengan pembangunan sarana dan
prasarana (bahan baku --> proses ---> produk, semisal industri
sawit/CPO yng menghasilkan berbagai produk turunan)
9 42914 Kegiatan pengerukan/ dredging
10 43120 Penyiapan lahan untuk kegiatan sektor transportasi
11
93231, 91021, 91022, 93221, 93224, 93239, 49425, 55193, 55120, 55110,55194, 56101, 93292,
93219, 96129, 93229, 93193, 47215, 47245, 47753, 47754, 47727, 47728, 47843, 47723, 47844,
47724, 47725
Kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata yang membutuhkan
sarana dan prasarana
Telah teridentifikasi sebanyak 11 cluster, yaitu:
1. Pembibitan dan Budi Daya Hewan Ternak
2. Perbenihan dan Budi Daya Pertanian
3. Budi Daya Perikanan Air Laut di perairan
4. Budi Daya Perikanan Air Tawar di darat
5. Budi Daya Perikanan Air Payau di darat
6. Industri berbasis lahan dengan pembangunan sarana prasarana
(Perakitan dan sejenisnya)
7. Industri berbasis produksi dengan pembangunan sarana dan
prasarana (bahan baku --> proses ---> produk, semisal industri
sawit/CPO yng menghasilkan berbagai produk turunan)
8. Kegiatan pengerukan/ dredging
9. Penyiapan lahan untuk kegiatan sektor transportasi
10. Kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata yang membutuhkan
sarana dan prasarana serta aktivitas penunjang lainnya
11. Kegiatan SPBU, tambang rakyat, dll
CLUSTERING KBLI KEGIATAN DENGAN
RISIKO MENENGAH RENDAH
11 Cluster
Identifikasi berdasarkan PP 5/2021
SISTIM INFORMASI DOKUMEN LINGKUNGAN
Persetujuan Lingkungan diproses secara daring melalui
sistim informasi Amdalnet
Amdalnet sebagai BACKBONE
proses Persetujuan Lingkungan
SOP Standar
Pengelolaan dan
Pemantauan
Formulir UKL-UPL
Standar Spesifik
Pertek Standar
Sistem Pelaporan
Persetujuan
Lingkungan
Sistem Pelaporan
persetujuan
Lingkungan
Sistem Pelaporan
persetujuan
Lingkungan
Sistem Pelaporan
persetujuan
Lingkungan
Pengembangan
lainnya
Amdalnet akan terus dikembangkan
memasukkan: SOP, Form UKL-UPL standar
spesifik, Pertek standar dan lainnya guna
memberi kemudahan bagi pelaku usaha
dalam proses & pelaksanaan Persetujuan
Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
1. Sosialisasi
1.1 SOP A.1.1 Perubahan persepsi
masyarakat akibat sosialisasi
2. Pembebasan lahan
2.1 SOP A.2.1 Perubahan persepsi
masyarakat akibat pembebasan lahan
…..
B. KONSTRUKSI
1. SOP B.1 Penerimaan tenaga kerja
1. SOP B.1.1 Peningkatan kesempatan kerja akibat
penerimaan tenaga kerja
2. SOP B.2 Pembersihan lahan dan pematangan lahan
1. SOP B.2.1 Penurunan kualitas air permukaan
akibat pembersihan lahan dan pematangan
lahan
2. SOP B.2.1 Peningkatan TSP (debu) akibat
pembersihan lahan dan pematangan lahan
……
C. OPERASI
1. SOP C.1 Operasional unit/fasilitas utama dan
unit/fasilitas pendukung
1. SOP C.1.1 Peningkatan air limbah akibat
kegiatan operasional unit/fasilitas utama dan
unit/fasilitas pendukung
2. SOP C.1.2 Peningkatan limbah padat (sampah)
akibat kegiatan operasional unit/fasilitas utama
dan unit/fasilitas pendukung
3. SOP C.1.3 Peningkatan kebauan akibat kegiatan
operasional unit/fasilitas utama dan
unit/fasilitas pendukung
------
D. PASCA OPERASI
Sampai saat ini telah
tersusun 72 SOP
Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
Hidup. Jumlah ini
semakin lama akan terus
bertambah dan semakin
detail karena adanya
improvement dalam
pelaksanaannya
SOP PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
1. SOP D.1 Kegiatan Pasca Operasi
1. SOP D.1.1 Pembongkaran unit/fasilitas utama
dan unit/fasilitas pendukung
2. SOP D.1.2 Pemutusan tenaga kerja
------
SOP disusun menggunakan pendekatan Generik Tahapan Kegiatan
CONTOH SOP PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Contoh:
SOP A.1.1 Perubahan persepsi
masyarakat akibat sosialisasi
CONTOH RINCIAN TEKNIS TPS LB3
KEGIATAN WAJIB UKL-UPL MENENGAH RENDAH
Contoh:
Rincian Teknis TPS LB3 untuk
UKL UPL Menengah Rendah
CONTOH PERSETUJUAN TEKNIS
KEGIATAN WAJIB UKL-UPL MENENGAH RENDAH
Contoh:
Persetujuan Teknis
Pembuangan Air Limbah ke
Badan Air Permukaan
CONTOH FORMULIR
UKL-UPL STANDAR SPESIFIK
Contoh:
Formulir UKL-UPL Standar Spesifik
untuk Kegiatan SPBU Mini
Apa Isi UKL UPL MR??
UKL UPL
Standar
A. Identitas Penanggungjawab
Usaha dan/atau Kegiatan
B. Deskripsi Usaha dan/atau
Kegiatan
C. Dampak Lingkungan yang
ditimbulkan dan Upaya
pengelolaan
Lingkungan Hidup serta standar
pengelolaan dan pemantauan
Lingkungan Hidup.
A. Identitas Penanggungjawab Usaha
dan/atau Kegiatan
1. Nama penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan
2. Alamat kantor
Mengambil elemen data dari OSS terkait dengan identitas
pelaku usaha
B. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan
1. Nama Rencana Usaha dan/atau kegiatan (Judul Rencana Usaha dan/atau Kegiatan)
2. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan Peta Rencana Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan
Status Lokasi (pilih salah satu):
a. Kawasan Hutan
b. APL
c. Kawasan Perkotaan (padat penduduk) (kota, desa)
d. Pesisir
e. Air Permukaan (Laut/Danau/Waduk/Sungai)
3. Skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan Tuliskan ukuran luasan, panjang, volume, kapasitas dan/atau
besaran lain yang dapat digunakan untuk memberikan
gambaran tentang skala/besaran rencana Usaha dan/atau
Kegiata
(cek NIB + KBLI dan Permen LHK Nomor 4 Tahun 2021)
3.1 Kesesuaian Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang RTRW atau RZWP3K atau Kawasan Hutan atau PIPIB
(Cek KKKR)
3.2 Pertek yang diperlukan Cek dengan PERTEK
B. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan
3.3 Uraian Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Gambaran Umum:
(Deskripsi ringkas rencana usaha dan/atau kegiatan)
A. Pra Konstruksi
(Tahapan kegiatan pra konstruksi)
B. Konstruksi
(Tahapan kegiatan konstruksi)
C. Operasi
(Tahapan kegiatan operasi)
D. Pasca Operasi
(Tahapan kegiatan pasca operasi)
C. Dampak Lingkungan dan UKL UPL
No Sumber Dampak
Jenis
Dampak
Besaran
Dampak
Standar
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Standar
Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi
Pengelola dan
Pemantau
Lingkungan
Hidup
Ket.
Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode
A. PraKonstruksi
1. SOP A.1 Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
B. Konstruksi
1. SOP B.1 Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
C. Operasi
1. SOP C.1 Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
D. Pasca Operasi
1. SOP D.1 Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Sesuai
SOP
(diisi
mandiri)
Standar Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
B. KONSTRUKSI
C. OPERASI
D. PASCA OPERASI
A.1 SOP Sosialisasi
A.2 SOP Pembebasan Lahan
A.3 SOP Pengamanan Perairan
B.1 SOP Mobilisasi alat dan bahan/material
B.2 SOP Pembersihan lahan (land clearing)
B.3 SOP Pengamanan perairan
B.4 SOP Pemancangan tiang
B.5 SOP Instalasi/Perakitan Peralatan Operasi
C.1 SOP Pengoperasian bangunan gedung
C.2 SOP Pengoperasian pabrik
C.3 SOP Pengoperasian unit
C.4 SOP Perekrutan tenaga kerja
D.1 SOP Pelepasan tenaga kerja
D.2 SOP Pembongkaran bangunan gedung
D.3 SOP Pembongkaran unit operasional
Standar Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
A.1 SOP Sosialisasi
A.2 SOP Pembebasan Lahan
A.3 SOP Pengamanan Perairan
Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
1. Tahap Kegiatan : Pra Konstruksi
2. Nama Standar : SOP A.1 Sosialisasi
3. Jenis Dampak : Peningkatan Keresahan masyarakat akibat kegiatan Sosialisasi
4. Bentuk Pengelolaan :
4.1 Pengendalian pencemaran air
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.2 Pengendalian pencemaran udara
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.3 Pengelolaan Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.4 Pengelolaan dampak sosial
a. Bentuk Pengelolaan
• memastikan setiap komponen masyarakat mengerti dan memahami rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilaksanakan
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Selama proyek berlangsung
untuk SOP sosialisasi mungkin tidak
usah memasukan air, udara LB3
tetapi pada dampak social
(pembebasan lahan, konflik
penduduk, kesempatan
kerja/berusaha
Umtuk priode pengelolaan selama
masa konstruksi
Standar Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
A.1 SOP Sosialisasi
A.2 SOP Pembebasan Lahan
A.3 SOP Pengamanan Perairan
Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
5. Bentuk Pemantauan :
5.1 Kualitas Air
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.2 Kualitas Udara
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.3 Timbulan Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Bentuk Pengelolaan
• memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
Untuk air udara LB3 sebaiknya
tidak usah langsung ke
persepsi.konflik. Pembebasan
lahan, hkesempatan berusaha
Standar Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
A.1 SOP Sosialisasi
A.2 SOP Pembebasan Lahan
A.3 SOP Pengamanan Perairan
Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
1. Tahap Kegiatan : Pra Konstruksi
2. Nama Standar : SOP A.2 Pembebasan Lahan
3. Jenis Dampak : Peningkatan Keresahan masyarakat akibat kegiatan pembebasan lahan
4. Bentuk Pengelolaan :
4.1 Pengendalian pencemaran air
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.2 Pengendalian pencemaran udara
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.3 Pengelolaan Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.4 Pengelolaan dampak sosial
a. Bentuk Pengelolaan
• memastikan setiap komponen masyarakat mengerti dan memahami rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilaksanakan
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Selama proyek berlangsung
Standar Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
A.1 SOP Sosialisasi
A.2 SOP Pembebasan Lahan
A.3 SOP Pengamanan Perairan
Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
5. Bentuk Pemantauan :
5.1 Kualitas Air
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.2 Kualitas Udara
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.3 Timbulan Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Bentuk Pengelolaan
• memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
Standar Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
A.1 SOP Sosialisasi
A.2 SOP Pembebasan Lahan
A.3 SOP Pengamanan Perairan
Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
1. Tahap Kegiatan : Pra Konstruksi
2. Nama Standar : SOP A.3 Pengamanan Perairan
3. Jenis Dampak : Peningkatan Keresahan masyarakat akibat kegiatan Pengamanan Perairan
4. Bentuk Pengelolaan :
4.1 Pengendalian pencemaran air
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.2 Pengendalian pencemaran udara
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.3 Pengelolaan Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
4.4 Pengelolaan dampak sosial
a. Bentuk Pengelolaan
• memastikan setiap komponen masyarakat mengerti dan memahami rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan
dilaksanakan
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Selama proyek berlangsung
Untuk pengamanan perairan
seperti apa ya dampaknya, klu
tidak berkaitan dengan air
udara LB3 sebaiknya tidak usah
dimasukan
Standar Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
A. PRA KONSTRUKSI
A.1 SOP Sosialisasi
A.2 SOP Pembebasan Lahan
A.3 SOP Pengamanan Perairan
Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
5. Bentuk Pemantauan :
5.1 Kualitas Air
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.2 Kualitas Udara
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.3 Timbulan Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Bentuk Pengelolaan
• memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
Standar Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan
B. KONSTRUKSI
B.1 SOP Mobilisasi alat dan
bahan/material
B.2 SOP Pembersihan lahan (land
clearing)
B.3 SOP Pengamanan perairan
B.4 SOP Pemancangan tiang
B.5 SOP Instalasi/Perakitan
Peralatan Operasi
Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
5. Bentuk Pemantauan :
5.1 Kualitas Air
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.2 Kualitas Udara
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.3 Timbulan Limbah B3
a. Bentuk Pengelolaan
• Tidak ada
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Bentuk Pengelolaan
• memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung
b. Lokasi
• (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing)
c. Periode pengelolaan
• Tidak ada
Krn ini konstruksi dampak dr mobilisasi
terhadap air jika memngunakan transportasi
air, udara operasional alat
tramsportasi/mobilisasi, LB3 penggunaan
peralatan mobilisasi yang menghasilkan LB3
seperti penggunaan kendaraan )
Tugas dan Kewajiban Pelaku Usaha dan Pemerintah
SPPL 64
Perubahan Persetujuan Lingkungan
65
4
Perubahan Persetujuan Lingkungan (PL)
Pemegang
Persetujuan
Lingkungan
Perubahan
Usaha dan/atau
Kegiatan
Perubahan
Persetujuan
Lingkungan
Pelaksanaan
Perubahan Usaha
dan/atau Kegiatan
Terdapat 13 jenis Perubahan Usaha dan/atau
Kegiatan yang wajib diikuti dengan Perubahan
Persetujuan Lingkungan sebagaimana diatur dalam
Pasal 89 ayat (2) PP 22 Tahun 2021
Perubahan Usaha
dan/atau kegiatan tidak
dapat dilakukan sebelum
diterbitkannya perubahan
Persetujuan Lingkungan
TANPA menyusun
Dokumen LH
DENGAN menyusun
Dokumen LH
Pasal 89 ayat (1), PP 22 Tahun 2021,
“Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan apabila Usaha
dan/atau Kegiatannya yang telah memperoleh surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Persetujuan
Penyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup direncanakan untuk dilakukan perubahan”
TANPA menyusun Dokumen
Lingkungan Hidup baru
AMDAL
BARU
Adendum
Andal &
RKL-RPL
Perubahan PL & Kewajiban Menyusun Dokumen Lingkungan
Kriteria
Perubahan
yang lebih
detail
1. Perubahan Spesifikasi Teknik;
2. Penambahan Kapasitas Produksi;
3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan;
4. Perubahan waktu atau durasi operasi;
5. Perubahan Kebijakan Pemerintah;
6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam
atau akibat lain;
7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3
tahun sejak diterbitkan keputusan Persetujuan
Lingkungan;
8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan;
9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan
10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan
Lingkungan yang dimiliki;
12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau
kegiatan;
13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan
berdasarkan hasil analislis risiko dan/atau audit
lingkungan yang diwajibkan.
a
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
Sumber: Pasal 89 dan 90, PP 22 Tahun 2021
UKL-UPL
BARU
c
DENGAN menyusun Dokumen
Lingkungan Hidup baru
b
Perubahan
No. 1 s/d 7
Perubahan
No. 8 s/d 13
Jenis Perubahan PL PT. Pelabuhan Indonesia (Persero)
1. Perubahan Spesifikasi Teknik;
2. Penambahan Kapasitas Produksi;
3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan;
4. Perubahan waktu atau durasi operasi;
5. Perubahan Kebijakan Pemerintah;
6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam atau
akibat lain;
7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3
tahun sejak diterbitkan keputusan Persetujuan Lingkungan;
8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan;
9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan
10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan
Lingkungan yang dimiliki;
12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau
kegiatan;
13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan berdasarkan
hasil analislis risiko dan/atau audit lingkungan yang
diwajibkan.
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
Perubahan PL yang akan dilakukan oleh PT.
Pelabuhan Indonesia (Persero), termasuk dalam
kategori jenis perubahan PENANGGUNG JAWAB
KEGIATAN dan PERUBAHAN PENGELOLAAN &
PEMANTAUAN (untuk memasukkan Pertek)
Sesuai ketentuan Pasal 90 ayat (3), PP 22 Tahun 2021,
perubahan identitas Penanggung Jawab Kegiatan
merupakan Perubahan Persetujuan Lingkungan tanpa
disertai dengan kewajiban menyusun dokumen
lingkungan hidup baru.
→ Merupakan Perubahan PL yang bersifat
Administrasi saja
Proses Penapisan Perubahan Persetujuan Lingkungan
Pemegang Persetujuan
Lingkungan
Penyajian Informasi
Lingkungan (PIL)
Menteri, gubernur atau
bupati/walikota c.q. Instansi
lingkungan hidup
Arahan Perubahan
Persetujuan Lingkungan
Muatan PIL
1. Identitas pemegang Persetujuan Lingkungan;
2. Uraian singkat rencana usaha dan/atau kegiatan eksisting beserta perubahaannya termasuk
implikasi perubahan usaha/kegiatan terhadap dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan;
3. Uraian singkat rona lingkungan hidup;
4. Evaluasi dampak lingkungan dan mitigasinya (i.e. potensi perubahan dampak lingkungan
yang mungkin terjadi);
merencanakan untuk
melakukan perubahan
usaha dan/atau kegitan
Perubahan Persetujuan Lingkungan
dilakukan MELALUI Penyusunan
Dokumen Lingkungan Baru
Perubahan Persetujuan Lingkungan
dilakukan TANPA MELALUI perubahan
Penyusunan Dokumen Lingkungan
Baru
Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan
Wajib Amdal
No Kriteria Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
1 Dampak penting
hipotetik (DPH) yang
ditimbulkan akibat
rencana perubahan
usaha dan/atau
kegiatan
Rencana perubahan akan
berpotensi menimbulkan jenis
dampak penting hipotetik (DPH)
baru
Tidak terdapat jenis dampak
penting hipotetik (DPH) baru
2. Batas wilayah studi
Amdal
Rencana perubahan akan
berpotensi mengubah batas
wilayah studi
Rencana perubahan dimaksud
tidak mengubah batas wilayah
studi
Konsep Perbedaan Amdal Baru, Adendum Andal RKL-RPL dan UKL-
UPL Baru
Amdal Baru
1
Adendum Andal RKL-RPL Tipe A, B, C
2
UKL-UPL Baru
3
Tipe DPH Perkiraan Dampak Penting RKL-RPL
A √ Kaji dan Evaluasi Kembali Evaluasi Kembali
B √ Perubahan Besaran Dampak Tak
Perlu dikaji namun perlu Di
evaluasi keterkaian antar dampak
dan pengaruhnya pada lingkungan
Evaluasi Kembali
C √ √ Evaluasi Kembali
• Berpotensi menimbulkan jenis dampak penting hipotetik baru yang
belum dilingkup dalam dok Amdal sebelumnya;
• Berpotensi mengubah batas wilayah studi.
• Apabila perubahan usaha dan/atau kegiatan termasuk dalam
skala besaran jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib memiliki UKL-UPL
Keterangan:
√ : Sama dengan Dokumen Amdal Sebelumnya
1. Untuk tambahan Kegiatan
yang berpotensi merubah
Besaran Dampak dan Sifat
Penting Dampak DPH
sebelumnya; atau
2. Tambahan kegiatan
berpotensi merubah
pengelolaan lingkungan atau
rencana pengelolaan
lingkungan yang telah
dilakukan;
3. Tambahan kegiatan lebih
besar atau sama dengan yang
sudah dikaji dalam dokumen
Amdal sebelumnya namun
masih berada di tapak proyek
yang sama
Perbedaan Addendum Tipe A, Tipe B, Tipe C
1. Tambahan kegiatan lebih kecil
dari dari yang sudah dikaji dalam
dokumen Amdal sebelumnya
namun masih berada di tapak
proyek yang sama; atau
2. Merupakan tambahan kegiatan
yang bertujuan untuk perbaikan
pengelolaan lingkungan hidup
seperti penggunaan teknologi
yang menjadi tambahan kegiatan
yang akan dilakukan
1. Tambahan kegiatan sangat
kecil dan pada dasarnya
berdampak kecil tterhadap
lingkungan;
2. Tambahan kegiatan yang
bersifat merubah lokasi
pembangunan namun masih di
area tapak proyek, seperti
perubahan koordinat sumur
migas
Dokumen Adendum Andal dan RKL-
RPL Tipe A
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Tipe B
Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
Penilaian Adendum Andal dan RKL-RPL
1. Penerimaan dan penilaian permohonan perubahaan Persetujuan Lingkungan,
Adendum Andal dan RKL-RPL secara administratif
2. Penilaian Adendun Andal dan RKL-RPL secara teknis;
a. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe A (Rapat Tim Uji Kelayakan LH dengan
mengundang masyarakat dan Instansi Sektor Terkait);
b. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe B (Rapat Tim Uji Kelayakan LH dengan
mengundang Instansi Sektor Terkait);
c. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe C (Rapat Tim Uji Kelayakan LH hanya TUKLH
saja).
3. Penilaian Uji Kelayakan berdasarkan addendum Andal dan RKL-RPL;
a. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe A (oleh TUKLH)
4. Penyampaian rekomendasi hasil penilaian kelayakan atau ketidaklayakan;
5. Penerbitan SKKL.
MENTERI
GUBERNUR
Bupati/Walikota
Arahan Perubahan
Persetujuan
Lingkungan
Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Evaluasi/
Telaahan
Berpengaruh negatif
terhadap Lingkungan
Perubahan bentuk pengelolaan dan pemantauan
yang berpotensi menimbulkan dampak
lingkungan baru yang bersifat negatif
Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
Usaha dan/atau
Kegiatan
Perubahan bentuk pengelolaan dan
pemantauan yang bertujuan perbaikan
(continual improvement) dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan
Berpengaruh positif
terhadap Lingkungan
Menteri,
Gubernur, atau
Bupati/Walikota
sesuai kewenangannya menerbitkan
Perubahan Persetujuan Lingkungan
dari Pemegang izin “A” ke “B”
[Tanpa Mekanisme Amdal/UKL-UPL]
Pemilik/
Penanggung Jawab Usaha
dan/atau Kegiatan
“B”
Perubahan Kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan
Usaha dan/atau
Kegiatan
Pemilik/
Penanggung Jawab Usaha
dan/atau Kegiatan
“A”
Permohonan
Perubahan
Persetujuan
Lingkungan
1. Perubahan Spesifikasi Teknik;
2. Penambahan Kapasitas Produksi;
3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan;
4. Perubahan waktu atau durasi operasi;
5. Perubahan Kebijakan Pemerintah;
6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam
atau akibat lain;
7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3
tahun sejak diterbitkan keputusan Persetujuan
Lingkungan;
8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan;
9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan
10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan
Lingkungan yang dimiliki;
12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau
kegiatan;
13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan
berdasarkan hasil analislis risiko dan/atau audit
lingkungan yang diwajibkan.
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
Perubahan PL akibat adanya Perubahan Pertek
Perubahan PL akibat adanya perubahan Pertek
merupakan salah satu bentuk Perubahan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Perubahan PL cukup dilakukan dengan merubah PL saja tanpa
disertai penyusunan dokumen lingkungan baru, Perubahan PL
dengan mengintegrasikan Pertek ke dalam PL
Pertek Untuk Kegiatan Industri
Pengolahan Ikan
77
5
Integrasi
dalam
dokumen
Amdal atau
UKL-UPL
RincianTeknis
Penyimpanan LB3
Persetujuan
Teknis
Pembuangan
air limbah ke
laut
Persetujuan
Teknis
Pembuangan
air limbah ke
Badan Air
Persetujuan
Teknis
Pembuangan
emisi ke udara
Persetujuan
Teknis
Andalalin
Persetujuan
Teknis
pengumpulan,
pemanfaatan
pengolahan dan
penimbunan B3
Amanat dalam UU 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja
Sejalan dengan pengaturan Pasal 123, UU
32/2009
Pasal 61 A
Dalam hal Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan:
a. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
memanfaatkan, dan/atau mengolah B3;
b. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan,
memanfaatkan, mengolah, dan/atau menimbun Limbah B3;
c. Melakukan pembuangan air limbah ke laut;
d. Melakukan pembuangan air limbah ke sumber air;
e. Membuang emisi ke udara; dan/atau
f. Memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah;
yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan tersebut
dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL.
Pengaturan Integrasi Izin PPLH dengan Amdal dan UKL-UPL
Sertifikat
Layak Operasi
Untuk
Operasional
kegiatannya
Izin PPLH → Persetujuan Teknis (Pertek)
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis (1)
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (Air Limbah dan Emisi)
1. Kewenangan penerbitan Pertek mengikuti/sesuai dengan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan;
2. Pengaturan terdapat dalam Pasal 8 ayat (2), PermenLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Penerbitan Pertek dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian
Pencemaran;
Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3
1. Kewenangan penerbitan Pertek sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan
Lingkungan berada di Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota;
Menteri :Pengumpulan LB3 skala nasional, Pemanfaatan LB3, Pengolahan LB3,
Penimbunan LB3, dumping (pembuangan) LB3
gubernur :Pengumpulan LB3 skala provinsi; atau
bupati/ wali kota : Pengumpulan LB3 skala kabupaten/kota
2. Pengaturan diatas terdapat dalam Pasal 221 ayat (1), PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis (2)
Persetujuan Teknis Andalalin
Sesuai Permen Perhubungan Nomor 17 Tahun 2021, Kewenangan Penilaian Pertek
Andalalin sesuai kelas jalan;
Jalan Nasional : Menteri Perhubungan;
Jalan Provinsi : Dinas Perhubungan Provinsi
Jalan Kabupaten/Kota : Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (PermenLHK 05/2021), Pasal 3
• ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan Kegiatan
pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, wajib memiliki Persetujuan Teknis dan SLO”;
• ayat (2), Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, meliputi:
1) pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan;
2) pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu;
3) pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu;
4) pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah; dan
5) pembuangan Air Limbah ke Laut.
Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 (PermenLHK 06/2021), Pasal 220
• ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan kegiatan
Pengelolaan Limbah B3, wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3 dan SLO-PLB3”;
• ayat (2), kegiatan pengelolaan limbah B3, meliputi:
1) pengumpulan Limbah B3;
2) pemanfaatan Limbah B3;
3) pengolahan Limbah B3; dan
4) penimbunan Limbah B3.
• Ayat (3), Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKLUPL yang melakukan kegiatan
Dumping (pembuangan) Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3, tanpa disertai dengan
kewajiban memiliki SLO-PLB3.
82
Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis
Kewajiban Menyusun Pertek
Pertek Baku Mutu Lingkungan (Pasal 3, PermenLHK 05/2021)
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang membuang atau
memanfaatkan air limbah, yaitu: pembuangan air limbah ke badan air
permukaan, laut, formasi tertentu dan pemanfaatan air limbah aplikasi ke
tanah, formasi tertentu
Pertek Pengelolaan LB3 (Pasal 220, PermenLHK 06/2021)
Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan
Kegiatan pengelolaan LB3, yaitu: pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan,
dan penimbunan LB3
Penyusunan Pertek
tidak diterapkan
untuk seluruh usaha
dan/atau kegiatan wajib
Amdal atau UKL-UPL
83
Kewajiban Penyusunan Rincian Teknis Penyimpanan LB3
Kewajiban Menyusun Rintek
LB3
Ketentuan dalam Pasal 51 Permen LHK 6 Tahun 2021 terkait
Penyimpanan Limbah B3
Penyusunan Rintek
LB3 diterapkan untuk
usaha dan/atau
kegiatan wajib Amdal
atau UKL-UPL Yang
Melakukan
Penyimpanan LB3
Catatan Penting:
Rintek Langsung Terintegrasi dalam Lampiran
Persetujuan Lingkungan tanpa perlu diterbitkan
Persetujuan oleh Instansi Lingkungan Hidup
POSISI PERSETUJUAN TEKNIS DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN
Menteri
LHK
Gubernur
Bupati/
Wali Kota
Penilaian Substantif
Penilaian Administratif
Kesesuaian
terpenuhi?
Permohonan
Persetujuan
Teknis
Lengkap
&
Benar?
Pemeriksaan
Dokumen
Persetujuan
Teknis
Persetujuan
Lingkungan Perizinan Berusaha
Lembaga OSS
Penolakan
Persetujuan
Teknis
Menteri menugaskan
pejabat bid PPKL;
Gubernur atau
Bupati/Walikota
menugaskan pejabat bid
LH
Ya
Tidak
Ya
Tidak
30 hk
10 hk
2 hk
Persyaratan
Pengajuan
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK)Baku Mutu Lingkungan
*Permohonan
disampaikan melalui
Sistem Informasi
Dokumen
Lingkungan
**Keterangan Penilaian
Substansi:
Penilaian substansi dapat
melibatkan tenaga ahli PPA
Kesesuaian isi kajian teknis
dengan besaran usaha dan
volume AL, system
pengolahan/ pemanfaatan
AL, beban AL dan
dampaknya, RPL.
Kesesuaian isi dokumen
pemenuhan standar teknis
dengan besaran usaha dan
volume AL, BMAL, RPL
MEKANISME
PENERBITAN
SURAT
KELAYAKAN
OPERASIONAL
(SLO)
Penanggung Jawab
Usaha/Kegiatan wajib
Amdal atau UKL UPL
Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangan Perizinan
Usaha dan Persetujuan Lingkungan
Penilaian
Substansi**
Proses Penerbitan
7 Hari
VERIFIKASI
7 Hari
Tidak
MENTERI LHK
Menteri LHK (untuk Pengumpulan
Lintas Provinsi);
Gubernur (untuk Pengumpulan
Skala Provinsi); dan
Bupati/ Wali Kota (untuk
Pengumpulan Skala
Kabupaten/Kota).
VALIDASI
2 hari
MULAI
VERIFIKASI
10 Hari
Ya
Tidak:
Disertai
alasan
penolakan
PERTEK
diterbitkan Menteri,
Gubernur, atau
Bupati / WaliKota.
Penerbitan SLO
7 Hari
YA
MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Pengelolaan LB3
Sesuai
Pertek?
Y
T Sesuai
arahan?
Selesai
Y
Verifikasi
Dimulainya operasional usaha/kegiatan
Pengawasan ketaatan PJ U/K dalam
perijinan usaha
Kesesuaian standar teknis
dg sarpras; berfungsinya
sarpras & terpenuhi
BMAL dlm Pertek
Menteri menugaskan pejabat madya bid
PPKL; Gubernur atau Bupati/Walikota
menugaskan pejabat bid LH
SLO
Arahan:
1. Perbaikan sarpras
2. Perubahan Pertek
d/a Perling
3. Jangka waktu
perbaikan
3 hk
Perbaikan dokumen
(Pertek d/a Perling) &
Sarpras o/ Usaha/Kegiatan
Verifikasi
PJ Usaha/Kegiatan
MEKANISME PENERBITAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR LIMBAH
Menteri/Gubernur/Bup
ati/Walikota
Melapor kpd Menteri, Gubernur,
Bupati/Walikota
sesuai kewenangan penerbitan PerLing
a. Penyelesaian
pembangunan sist
pengolahan air limbah
d/a fasilitas injeksi dan
b. Penyelesaian uji coba
air limbah
3 hk
T
5 hr
Pasal 17-27
PermenLHK 5/2021
Penegakan
Hukum
Penyelesaian
Gakum
Surat keterangan
MEKANISME PENERBITAN
SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR LIMBAH
• Pengujian air limbah dilakukan pada periode
uji coba
• Jika periode uji coba telah berakhir, PJ U/K
dilarang membuang d/a memanfaatakan air
limbah sampai mendapatkan arahan
perbaikan atau penerbitan SLO
Pasal 17-18 PermenLHK
5/2021
Dokumen Pendukung Laporan Keterangan
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Usaha dan/atau Kegiatan:
a. yang telah memiliki perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air
Limbah, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya Usaha dan/atau
Kegiatan; (Sehingga bila tidak ada perubahan, Izin PPLH yang lama
walaupun telah habis masa berlaku, tetap dipersamakan dengan Pertek
sampai izi usaha habis)
b. yang sedang dalam proses permohonan perizinan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah baru atau perpanjangan sebelum tanggal 2
Februari 2021 dan telah dinyatakan lengkap secara administratif dan/atau
memenuhi persyaratan teknis, dilanjutkan sampai dengan penerbitan
Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri ini; atau
c. yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi tetap dapat melakukan
kegiatannya sepanjang telah mencantumkan standar teknis pemenuhan
Baku Mutu Emisi di dalam Persetujuan Lingkungannya.
KETENTUAN PERALIHAN (Pertek Air Limbah dan Emisi) - Pasal 53 Permen
LHK 5/2021
(2) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah wajib mengajukan perubahan Persetujuan Lingkungan dalam hal:
a. perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a belum mencakup
standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah; atau
b. terdapat perubahan Usaha dan/atau Kegiatan.
(3) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan
dalam hal belum mencantumkan standar teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi di dalam
Persetujuan Lingkungannya.
(4) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus
dilengkapi dengan Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri
Peraturan ini.
(5) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan
paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
Sanksi dan DELH/DPLH
91
6
92
Mengedepankan penegakkan hukum dengan menggunakan pendekatan/ prinsip:
92
SANKSI ADMINISTRATIF
Teguran tertulis
Paksaan Pemerintah
Denda Administratif
Pembekuan Perizinan Berusaha
Pencabutan Perizinan Berusaha
Menimbulkan
Dampak K2L
Tidak Menimbulkan
Dampak K2L
*) K2L: Kesehatan, Keselamatan, dan/atau Lingkungan
“ULTIMUM REMIDIUM”
92
SANKSI PIDANA
Pidana Penjara
Pidana Denda
ARAH KEBIJAKAN PENGATURAN MENGENAI PENEGAKAN HUKUM LHK
93
Perizinan Berusaha/Persetujuan Pemerintah
Persetujuan Lingkungan
Persetujuan Lingkungan
Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan LH
Persetujuan Lingkungan
(Dumping)
Pasal 20: Membuang Limbah
Pasal 59: Pengelolaan Limbah B3
Pasal 24: AMDAL
Pasal 34: UKL-UPL
OBYEK PENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUM LH
Pasal 61: Tata Cara Dumping
Ketaatan PUU Bidang LH
Larangan Pasal 69
PENGAWASAN
SANKSI
ADMINISTRATIF
Teguran tertulis
Paksaan Pemerintah
Denda Administratif
Pembekuan Perizinan Berusaha
Pencabutan Perizinan Berusaha
PENEGAKAN HUKUM
PIDANA
PENYELESAIAN
SENGKETA LH
Pidana Penjara
Pidana Denda
Pidana Tambahan
Di Luar Pengadilan
Melalui Pengadilan
Pelanggaran PUU
PELANGGARAN PUU LHK
Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha
Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha
mengakibatkan K2L
Memiliki Perizinan Berusaha namun Tidak Sesuai
Dengan Ketentuan Persyaratan Izin dan Tidak
mengakibatkan K2L
Memiliki Perizinan Berusaha namun
mengakibatkan K2L
Tidak Menimbulkan Dampak K2L Menimbulkan Dampak K2L
PENGATURAN UU CK TERHADAP UU LH EKSISTING (UU 32/2009)
Kebijakan KLHK untuk usaha dan/atau kegiatan yang belum memiliki dokumen
lingkungan namun sudah berjalan sebelum PP 22/2021 diterbitkan
Pemerintah
Orang Perorangan atau
Badan Usaha
Tidak
memenuhi 2
kriteria
Memenuhi 2
kriteria
Sanksi sesuai
peraturan
perundang-
undangan
Tidak
memenuhi 2
kriteria
Memenuhi 2
kriteria
Sanksi sesuai
peraturan
perundang-
undangan
Mekanisme sanksi
administratif dan
denda (Pasal 511,
514-516 PP
22/2021)
DELH/DPLH
Persetujuan DELH/DPLH
Kebijakan DELH/DPLH Pasca PP 22 2021
Dikenakan melalui Sanksi Administrasi
Paksaan Pemerintah
Memenuhi Kriteria DELH/DPLH
• Pasal 88 ayat (5): Persetujuan DELH atau DPLH
dipersamakan dengan Persetujuan Lingkungan yang
digunakan sebagai prasyarat dan termuat dalam
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah;
• Pasal 511: Kewajiban menyusun DELH atau DPLH
dilakukan melalui sanksi administratif berupa paksaan
pemerintah;
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup:
• Pasal 86: Terhadap penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan
kegiatannya, maka wajib menyusun DELH (kegiatan
setara Amdal) atau DPLH (kegiatan setara UKL-UPL)
apabila memenuhi 2 (dua) kriteria
Dikenakan kepada penangung jawab usaha/
kegiatan yang telah melaksanakan
kegiatannya
Kriteria Pengenaan Sanksi Perintah Penyusunan
DELH/DPLH
• Pasal 86: Terhadap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan kegiatannyawajib menyusun
DELH (kegiatan setara Amdal) atau DPLH (kegiatan setara UKL-UPL) apabila memenuhi 2 (dua) kriteria
tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen
Lingkungan Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana
tata ruang
KRITERIA DELH/DPLH
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
4 Kriteria DELH/DPLH
1. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan;
2. telah melaksanakan usaha dan/atau kegiatan;
3. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan
rencana tata ruang; dan
4. tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau
memiliki dokumen lingkungan hidup tetapi tidak
sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
1. tidak memiliki dokumen
Lingkungan Hidup atau dokumen
Lingkungan Hidupnya tidak sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
2. lokasi Usaha dan/atau Kegiatan
sesuai dengan rencana tata
ruang
2 Kriteria DELH/DPLH
PERUBAHAN KRITERIA DELH/DPLH
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
PerMenLHK No.102 Tahun 2016
•Usaha/Kegiatan Apa yang dapat dikenakan DELH/DPLH
USAHA/KEGIATAN YANG
TELAH BERJALAN SEBELUM
PEMBERLAKUAN
PP 22 Tahun 2021
(2 Februari 2021)
Usaha/Kegiatan yang telah
berjalan setelah
pemberlakuan PP 22 Tahun
2021 dan belum memiliki
Persetujuan Lingkungan
TIDAK DAPAT
DIKENAKAN
DELH/DPLH
Mengikuti Pengaturan
Pelangaran Dalam
Perizinan Berusaha
PERSETUJUAN DAN KEWENANGAN DELH/DPLH
Persetujuan DELH atau DPLH dipersamakan dengan Persetujuan Lingkungan
yang digunakan sebagai prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha
atau Persetujuan Pemerintah
Penentuan skala besaran wajib DELH/DPLH merujuk Skala besaran wajib
Amdal/UKL UPL sesuai Lampiran I Huruf I Peraturan MenLHK Nomor 4 tahun
2021
Kewenangan penilaian DELH/DPLH sesuai dengan kewenangan penerbitan
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah
kewenangan Penilaian DELH/DPLH mengikuti kewenangan penerbitan perizinan
berusaha bagi legiatan swasta dan bagi kegiatan pemerintah merujuk pada
peraturan perundang-undangan yang mengatur pembagian kewenangan
pemerintah
Pasal 88 ayat (5) PP 22/2021
Pasal 57 dan Pasal 79 PP 22/2021.
Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat
Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup.
• Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko usaha dan/atau kegiatan.
• UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan
Gd. Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 6, Wing. C
Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270
Telp/Fax: 021-5705090
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Terima kasih

Contenu connexe

Similaire à 1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf

Proses Dokumen lingkungan RS.pptx
Proses Dokumen lingkungan RS.pptxProses Dokumen lingkungan RS.pptx
Proses Dokumen lingkungan RS.pptxAbdulRahman161511
 
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfDeregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfFariha54
 
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara ListyoAnanto1
 
Dlh Perling dan Pertek
Dlh   Perling dan PertekDlh   Perling dan Pertek
Dlh Perling dan PertekEra Wibowo
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdalsunarto bin sudi
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAlex Luttu
 
Draft Revisi Permen LHK 38-2019.PDF
Draft Revisi Permen LHK 38-2019.PDFDraft Revisi Permen LHK 38-2019.PDF
Draft Revisi Permen LHK 38-2019.PDFMasMicky
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalHaris Huru Weo
 
DASAR REGULASI AMDAL.pptx
DASAR REGULASI AMDAL.pptxDASAR REGULASI AMDAL.pptx
DASAR REGULASI AMDAL.pptxNendiSubakti2
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01M Nasution
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03M Nasution
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH Anjas Asmara, S.Si
 
07 Peretujuan teknis city training.pdf
07 Peretujuan teknis city training.pdf07 Peretujuan teknis city training.pdf
07 Peretujuan teknis city training.pdfdennisjuntak
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinraysa hasdi
 
Ukl upl karoseri wanaco indo niaga
Ukl upl karoseri wanaco indo niagaUkl upl karoseri wanaco indo niaga
Ukl upl karoseri wanaco indo niagaWanaco Indo Niaga
 

Similaire à 1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf (20)

Proses Dokumen lingkungan RS.pptx
Proses Dokumen lingkungan RS.pptxProses Dokumen lingkungan RS.pptx
Proses Dokumen lingkungan RS.pptx
 
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdfDeregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
Deregulasi BKPM_Sosialisasi OSS-RBA.pdf
 
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
 
Dlh Perling dan Pertek
Dlh   Perling dan PertekDlh   Perling dan Pertek
Dlh Perling dan Pertek
 
Proposal .pptx
Proposal .pptxProposal .pptx
Proposal .pptx
 
Week 06 dasar - dasar amdal
Week 06   dasar - dasar amdalWeek 06   dasar - dasar amdal
Week 06 dasar - dasar amdal
 
07 spp-izin-lingkungan
07 spp-izin-lingkungan07 spp-izin-lingkungan
07 spp-izin-lingkungan
 
Analisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkunganAnalisis mengenai dampak lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan
 
Draft Revisi Permen LHK 38-2019.PDF
Draft Revisi Permen LHK 38-2019.PDFDraft Revisi Permen LHK 38-2019.PDF
Draft Revisi Permen LHK 38-2019.PDF
 
Materi 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdalMateri 1b pengertian amdal
Materi 1b pengertian amdal
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
DASAR REGULASI AMDAL.pptx
DASAR REGULASI AMDAL.pptxDASAR REGULASI AMDAL.pptx
DASAR REGULASI AMDAL.pptx
 
ADKL.pdf
ADKL.pdfADKL.pdf
ADKL.pdf
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
 
amdal-ukl-upl.ppt
amdal-ukl-upl.pptamdal-ukl-upl.ppt
amdal-ukl-upl.ppt
 
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
DELH DPLH sebagai instrumen PPLH
 
07 Peretujuan teknis city training.pdf
07 Peretujuan teknis city training.pdf07 Peretujuan teknis city training.pdf
07 Peretujuan teknis city training.pdf
 
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsinPengertian, proses dan manfaat andal muchsin
Pengertian, proses dan manfaat andal muchsin
 
Ukl upl karoseri wanaco indo niaga
Ukl upl karoseri wanaco indo niagaUkl upl karoseri wanaco indo niaga
Ukl upl karoseri wanaco indo niaga
 

Dernier

RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 

Dernier (20)

RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 

1. Proses PL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan.pdf

  • 1. Proses Persetujuan Lingkungan Usaha Industri Pengolahan Ikan DIREKTORAT PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN USAHA DAN KEGIATAN, DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN, KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 1 Oleh: Farid Mohammad, ST, M.Env Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan Disampaikan pada acara Bimbingan Teknis Pembinaan Mutu dan Pengelolaan Persetujuan Lingkungan Bagi UPI Skala Menengah dan Besar di Provinsi Bali @Denpasar Bali, 12 April 2022
  • 3. 1. Pengantar Perizinan Berusaha 2. Keterkaitan 3 Persetujuan Dasar dan Perizinan Berusaha 3. Proses Persetujuan Lingkungan Industri Pengolahan Ikan 4. Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan 5. Perubahan Persetujuan Lingkungan OUTLINE 3
  • 5. OMNIBUS LAW CIPTA LAPANGAN KERJA > 80 UU (> 1.200 PASAL) UU CK (174 PASAL) disahkan 2 November 2020 disederhanakan menjadi - Amanat Pasal 185 UU Nomor 11 Tahun 2020 : Seluruh peraturan pelaksanaan UU CK wajib ditetapkan paling lama 3 bulan - Hampir seluruh peraturan pelaksanaan UUCK diundangkan pada 2 Februari 2021 5
  • 6. 6 TUJUAN UU CK “Implementasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing investasi Indonesia melalui fasilitas dan kemudahan proses dalam Perizinan Berusaha”
  • 7. 7 PRINSIP TRUST BUT VERIFY Perizinan dimudahkan pengawasan terkoordinasi, transparan dan akuntabel Pasal 7 ayat (1) UU Cipta Kerja : Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha
  • 8. 8 REVOLUSI PERIZINAN BERUSAHA Cakupan Revolusi Perizinan Berusaha PERSYARATAN DASAR - Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang - Persetujuan Lingkungan - Persetujuan Bangunan Gedung Sertifikat Laik Fungsi
  • 10. 10 KKPR KESESUAIAN KEGIATAN PEMANFAATAN RUANG PL PERSETUJUAN LINGKUNGAN PBG & SLF PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG & SERTIFIKAT LAIK FUNGSI PERIZINAN BERUSAHA RUJUKAN PP 21/2021 Konfirmasi KKPR, Persetujuan KKPR, atau Rekomendasi KKPR Pasal 21 (2), Pasal 52 (2) PP 22/2021 Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan wajib sesuai rencana tata ruang RUJUKAN PP 16/2021 Pasal 13 UU 11/2020 Persyaratan dasar Perizinan Berusaha meliputi KKPR, PL, PBG & SLF Perizinan Berusaha Hanya dapat diterbitkan apabila 3 Persyaratan Dasar telah dipenuhi oleh Pelaku Usaha KETERKAITAN 3 PERSYARATAN DASAR DALAM PERIZIN
  • 12. 12 PERSETUJUAN BANGUNAN GEDUNG (PBG) DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF) Desain sarana dan Prasarana yang akan dibangun (masuk dalam lingkup dokumen lingkungan) Mekanisme penerbitan PBG dan SLF merujuk PP Nomor 16 Tahun 2021 Sarana dan Prasarana Laik Fungsi
  • 14. Pengaturan Amdal, UKL-UPL, SPPL dan Perizinan Berusaha dalam UU CK Dampak Jenis Dokumen Lingkungan Jenis Perizinan Berusaha Tinggi Menengah Tinggi Rendah Menengah Rendah IZIN SERTIFIKAT STANDAR NIB IZIN PENGAWASAN PEMBINAAN Kriteria Risiko (dasar) AMDAL UKL-UPL Dampak Tidak Penting kegiatan Skala kecil SPPL Dampak Tidak Penting Tingkat Risiko untuk Instansi Pemerintah untuk Pelaku Usaha • Perizinan Berusaha , Sertifikat Standar dan NIB diperuntukkan untuk Pelaku Usaha, Untuk yang dilakukan oleh Pemerintah dalam bentuk Persetujuan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah) • Perizinan Berusaha, Sertifikat standar atau Persetujuan dari Pemerintah wajib di lakukan pengawasan Jenis Dokumen Lingkungan SKKL PKPLH NIB Persetujuan Lingkungan 14 AMDAL UKL-UPL SPPL PERSETUJUAN PEMERINTAH PENGAWASAN Jenis Perizinan/ Persetujuan Persetujuan Lingkungan PEMBINAAN SKKL PKPLH Dampak Penting
  • 15. Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam Perizinan Berusaha Perizinan Berusaha : • Izin • Sertifikat Standar • NIB Pengawasan Penegakan Hukum: • Administrasi (Psl. 77, UU CK) Persyaratan penerbitan Perizinan Berusaha • Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap Perizinan Berusaha; • Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota. • Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha. (Psl. 72 & 76, UU CK) Persetujuan Lingkungan Dokumen Lingkungan Matrik RKL-RPL TERMUAT dalam Perizinan Berusaha (Psl 1 angka 11 & 12, UU CK) (Psl. 24 ayat (5), UU CK) (Psl. 63, UU CK) Penentuan jenis dokumen lingkungan berdasarkan PermenLHK P.04/2021 Mekanisme Penerbitan Persetujuan Lingkungan berdasarkan PP.22/2021 KKPR menjadi Persyaratan untuk proses Dokumen Lingkungan
  • 16. Persetujuan Lingkungan Tingkat Risiko Usaha dan Jenis Dokumen Lingkungan AMDAL UKL-UPL SPPL Perizinan Berusaha : • Izin • Sertifikat Standar • NIB Persyaratan penerbitan “termuat” dalam Perizinan Berusaha SKKL PKPLH NIB Jenis Dokumen Lingkungan NIB sebagai Perizinan Berusaha telah mengintegrasikan SPPL Tinggi Menengah Tinggi Rendah Menengah Rendah Tingkat Risiko Usaha ≠ Tidak Linear Tingkat Risiko Usaha digunakan untuk penetapan jenis Perizinan Berusaha yang harus dimiliki oleh pelaku usaha Jenis Dokumen lingkungan tidak inline dengan tingkat risiko usaha, Penentuannya didasarkan pada kriteria Dampak Penting sebagaimana diatur dalam Pasal 22 dan 23, UU 32/2009 Pada dasarnya setiap pelaku usaha yang telah memiliki NIB, maka yang bersangkutan juga telah membuat dan memiliki SPPL • NIB • Izin • NIB • Sertifikat standar • NIB Jenis Perizinan Berusaha
  • 17. Gambaran Umum Proses Amdal, UKL-UPL dan SPPL di Indonesia Rencana Usaha dan/atau Kegiatan (Project) Proses Penapisan (Screening) Wajib Amdal Wajib UKL-UPL Proses Amdal Proses UKL-UPL SPPL Proses SPPL Kriteria: 1. Skala dan Besaran; 2. Lokasi Rencana usaha dan/atau Kegiatan Jika Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan ‘Halal”, proses selanjutanya adalah penentuan wajib Amdal dan pendekatan studi
  • 18. Pemrakarsa mengisi ringkasan informasi awal Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang diusulkan (Kegiatan Utama & Pendukung) Uji informasi Awal dengan daftar jenis rencana usaha dan/atau kegiatan (Lampiran I dan II PermenLHK 04/2021) Wajib Memiliki Amdal, UKL-UPL, atau SPPL Periksa apakah lokasinya berada di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung??.. (Lampiran I, PP 22/2021) Uji ringkasan awal dengan kriteria pengecualian (Pasal 10, PP 22/2021) Skema Penapisan Usaha/Kegiatan Wajib Dokumen Lingkungan (Screening) Catatan. • Kawasan lindung wajib ditetapkan; • Tidak semua jenis kawasan lindung dalam PP 26/2008, PP 13/2017 dan Keppres 32/1990 dimasukan dalam daftar kawasan lindung sebagaimana dalam PP 22/2021 • Terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan Ya Tidak Ya Tidak
  • 19. Penapisan / Dokumen Lingkungan Industri Pengolahan Ikan Industri Pengolahan Ikan dalam Permen LHK 4/2021 Untuk Skala Wajib Amdal, UKL- UPL dan SPPL Industri Pengolahan Ikan kedua Besaran dipakai, baik ketentuan multisektor maupun ketentuan luas lahan, namun untuk ketentuan luas lahan menggunakan ketentuan lahan sebagaimana dimaksud penjelasan tabel bawah
  • 20. Daftar Kawasan Lindung dalam PP 22 Tahun 2021 1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan bergambut 3. Kawasan Resapan Air 4. Sempadan Pantai 5. Sempadan Sungai 6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk 7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut 8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut 9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau 10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut 11. Taman Hutan Raya 12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut 13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan 14. Kawasan Cagar Alam Geologi 15. Kawasan Imbuhan Air Tanah 16. Sempadan Mata Air 17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah 18. Kawasan Pengungsian Satwa 19. Terumbu Karang 20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi 21. Kawasan Konservasi Pesisir dan pulau-pulau kecil 22. Kawasan Konservasi Maritim 23. Kawasan Konservasi Perairan Kawasan lindung yang dimaksud dalam PP 22/2021: Kawasan lindung → wilayah yang TELAH DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan kawasan lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU PERHATIAN Kawasan Lindung di Luar 23 Jenis Kawasan Lindung ini, bukan lah Kawasan Lindung yang dimaksud PP ini
  • 21. 1 2 Kawasan Lindung 3 Batas proyek terluar yang bersinggungan dengan batas terluar dari kawasan lindung = Rencana Usaha dan/atau kegiatan Keterangan: Dampak potensial dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut secara nyata mempengaruhi kawasan lindung terdekat Dampak potensial Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya berada di dalam kawasan lindung → jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan, misal: tambang di hutan lindung, wisata alam di kawasan lindung Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang berada di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung yang dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal adalah rencana usaha dan/atau kegiatan: 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan panas bumi yang tidak diikuti kegiatan pendukung wajib Amdal; 2. Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan; 3. Yang menunjang pelestarian kawasan lindung; 4. Yang terkait dengan kepentingan pertahanan dan keamanan negara yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan; 5. Budidaya yang secara nyata tidak berdampak penting bagi lingkungan hidup; 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan tetap dan tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan di bawah pengawasan ketat. Yang tercantum dalam Lampiran Permen LH & telah ditetapkan sesuai dengan PUU Konsep Penentuan Wajib Amdal Suatu Usaha dan/atau Kegiatan Untuk Kegiatan Yang Berada dalam Kawasan Lindung Serta Kegiatan Yang Dikecualikan
  • 22. Pengajuan Pemeriksan Formulir Kerangka Acuan Pemeriksaan Formulir KA Penyusunan Formulir Kerangka Acuan (KA) Penyusunan ANDAL dan RKL-RPL Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup Pengumuman dan Konsultasi Publik Surat Keputusan Ketidaklayakan Lingkungan Hidup Pemrakarsa Tim Uji Kelayakan (TUK) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota Penyusunan dan Penilaian AMDAL serta Penerbitan Persetujuan Lingkungan (Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021) Penerbitan Berita Acara Kesepakatan Formulir KA PemeriksaanFormulir KerangkaAcuan Penilaian ANDAL dan RKL-RPL Penilaian Administrasi ANDAL & RKL-RPL Penilaian Substansi ANDAL & RKL- RPL Rekomendasi TUK SPT dari Pengumuman = 10 hari Kerja 10 hari kerja (semenjak Formulir KA diterima secara lengkap) 50 hari kerja, (termasuk perbaikan dokumen) 10 hari kerja Perizinan Berusaha 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11a 11b SKKL sebagai prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha Pengajuan Penilaian ANDAL dan RKL- RPL 7 PersetujuanLingkungan Dikembalikan untuk diperbaiki, dalam hal diperlukan perbaikan Terkait muatan dokumen Andal RKL-RPL dan metode penilaiannya secara prinsip dan konsepnya masih tetap sama seperti sebelumnya
  • 23. Tata Waktu Penyelesaian Amdal Sesuai PP 22 Tahun 2021 No Tahapan Tata Waktu 1. Pelaksanaan pengumuman rencana Usaha dan/atau Kegiatan serta konsultasi publik (Pelaku Usaha); Pengumuman di lakukan dalam waktu 10 hari kerja 2. Pengisian dan pengajuan Formulir KA (Pelaku Usaha); Dilakukan Paling Lama dalam 10 hari kerja setelah dinyatakan Lengkap Administrasi 3. pemeriksaan dan persetujuan Formulir KA (Pemerintah); 4. penyusunan dan pengajuan Andal dan RKL-RPL (Pelaku Usaha); Berdasarkan komitmen pelaku Usaha, Paling lama 180 hari kerja) 5. penilaian Andal dan RKL-RPL dan penetapan keputusan kelayakan lingkungan hidup atau ketidaklayakan lingkungan hidup (Pemerintah) Paling lama 60 hari kerja sejak Andal dan RKL-RPL diajukan dan dinyatakan lengkap secara administratif (50+5+5) a. Penilaian Andal dan RKL-RPL termasuk Perbaikan dan Penyampaian Hasil Uji Kelayakan (Pemerintah & Pelaku Usaha) a. Paling lama 50 hari kerja b. Penetapan Keputusan SKKL (Pemerintah) c. Paling lama 10 hari kerja
  • 24. Persyaratan Administrasi Penilaian Amdal dan Addendum Andal RKL-RPL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi: a. kesesuaian lokasi rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan rencana tata ruang; b. persetujuan awal terkait rencana Usaha dan/atau Kegiatan; c. Persetujuan Teknis; d. keabsahan tanda bukti registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal, apabila penyusunan Andal dan RKL-RPL dilakukan oleh lembaga penyedia jasa penyusunan Amdal; e. keabsahan tanda bukti sertifikasi kompetensi penyusun Amdal; dan f. kesesuaian sistematika Andal dan RKL-RPL dengan pedoman penyusunan dokumen Andal dan dokumen RKL-RPL. 1. Sesuai Pasal 21 dan Pasal 52 PP Nomor 22 Tahun 2021, yang disebut Persetujuan Tata Ruang adalah dalam bentuk KKPR Yang diterbitkan oleh OSS; 2. Sesuai Penjelasan dalam PP 22 Tahun 2021, bentuk Persetujuan Awal untuk kegiatan Industri adalah Persetujuan Investasi dari BKPM dalam bentuk NIB
  • 25. Pemrakarsa Menteri, gubernur, atau bupati/walikota Penyusunan Formulir UKL-UPL Pemeriksaan Administrasi Penyusunan & Pemeriksaan Formulir UKL-UPLserta Penerbitan Persetujuan Lingkungan (Sesuai Mekanisme PP 22 Tahun 2021) Menengah Rendah Menengah Tinggi Form disediakan oleh sistem Persetujuan Lingkungan Diterbitkan otomatis oleh sistem Form Standar tersedia Form Standar belum tersedia Proses melalui sistem Proses melalui pembahasan Persetujuan Lingkungan (Persetujuan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup/ PKPLH) Proses akan difasilitasi dengan pemanfaatan Sistem Informasi Amdalnet • Pemerintah memfasilitasi pelaku usaha dengan menyediakan standar-standar pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk usaha dan/atau Kegiatan; Pemrakarsa Permohonan Persetujuan Lingkungan dan Pemeriksaan UKL/UPL
  • 26. Pemrakarsa Menteri Proses Penyusunan dan Pemeriksaan UKL-UPL Penyusunan UKL-UPL Pemrakarsa Pemeriksaan Administrasi Permohonan PL dan Pemeriksaan UKL/UPL Pemeriksaan Substansi UKL/UPL Penerbitan Persetujuan PKPLH Pernyataan Lengkap Administrasi dan Penyusunan Undangan Rapat Pengumuman Persetujuan Lingkungan Catatan: Jangka waktu Pemeriksaan Formulir UKL-UPL Paling Lama 5 Hari Kerja sejak dinyatakan Lengkap Administrasi, Waktu Perbaikan Formulir UKL-UPL 5 Hari Kerja dan Penerbitan PKPLH 2 Hari Kerja Pemeriksaan UKL-UPL dan Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dapat dilakukan oleh: a. Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri; Jasa Pemeriksaan UKL- UPL dibebankan kepada Pemrakarsa – sesuai SBU/PNBP Biaya Penyusunan UKL-UPL oleh Pemrakarsa )
  • 27. Persyaratan Administrasi Pemeriksaan UKL-UPL Kegiatan Industri Pengolahan Ikan 1. Sesuai Pasal 21 dan Pasal 52 PP Nomor 22 Tahun 2021, yang disebut Persetujuan Tata Ruang adalah dalam bentuk KKPR Yang diterbitkan oleh OSS; 2. Sesuai Penjelasan dalam PP 22 Tahun 2021, bentuk Persetujuan Awal untuk kegiatan Industri adalah Persetujuan Investasi dari BKPM dalam Bentuk NIB
  • 28. PENENTUAN KEWENANGAN PERSETUJUAN LINGKUNGAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN 28
  • 29. • Kewenangan Persetujuan Lingkungan dilakukan dengan ketentuan: a. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan PP 5 Tahun 2021; dan b. terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah Sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (1) 29 Sumber: Pasal 58 dan 60 Permen LHK 18 Tahun 2021
  • 30. 30 Usaha dan/atau Kegiatan Wajib UKL-UPL Usaha dan/atau Kegiatan Wajib AMDAL PP 22 Tahun 2021, tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelelolaan Lingkungan Hidup Pasal 57 Pasal 79 Pengaturan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan (2)
  • 31. Pengaturan Kewenangan Persetujuan Lingkungan Industri Pengolahan Ikan PP. 5 Tahun 2021, Lampiran I Sektor KKP Berdasarkan PP 5 Tahun 2021 Sektor KKP, Kewenangan PB Industri Pengolahan Ikan Berbasis pada Jenis Industri, Untuk PMA semuanya di Pusat, sehingga kewenangan PL untuk PMA juga dipusat
  • 32. Otomasi Penerbitan PL ➔ UKL UPL MR
  • 33. HUB OSS KLHK OSS RBA BKPM AMDALNET Aplikasi Perizinan Aplikasi Perizinan Aplikasi Perizinan Aplikasi Persetujuan ELEMEN DATA ELEMEN DATA End Point End Point NIB 1. Check NIB 2. Menerima data proyek (ReceiveProyek) 3. Inquery data NIB (InqueryNIB) 4. Pengiriman data status izin dari Sistem K/L/D ke Sistem OSS (recieveLicenseStatus) 5. Pengiriman data izin final dari sistem K/L/D ke Sistem OSS (recieveLicense) KONSEP INTEGRASI AMDALNET – HUB OSS KLHK – OSS RBA BKPM Application Programming Interface (API) PROSES INTEGRASI AMDALNET – HUB OSS KLHK – OSS RBA BKPM TELAH DILAKUKAN, KHUSUSNYA UNTUK UKL UPL KATEGORI MENENGAH RENDAH (MR) Sistem Kerja Internal KLHK Data Base Lingkungan Hidup dan Kehutanan Send/Receive HUB OSS K/L Lainnya HUB OSS K/L Lainnya HUB OSS K/L Lainnya HUB OSS K/L Lainnya HUB OSS K/L Lainnya HUB OSS K/L Lainnya HUB OSS K/L Lainnya HUB OSS K/L Lainnya DAERAH
  • 34. Pengaturan Kemudahan Persetujuan Lingkungan Integrasi (Single Sign On/SSO) Risiko Tinggi Risiko Menengah Tinggi Risiko Menengah Rendah Risiko Rendah PERSETUJUAN PKPLH OTOMATIS HUB OSS KLHK SPPL OTOMATIS
  • 35. Progress Integrasi Amdalnet – Hub OSS KLHK- OSS RBA Connected (Sejak Agustus 2021) Untuk Kegiatan R/MR ➔ SPPL dan PKPLH/UKL UPL MR Otomatis On progress (Saat ini telah terintegrasi pada level stagging) Untuk Kegiatan MT/T ➔ UKL UPL/PKPLH dan AMDAL/SKKL Verifikasi
  • 36. Mekanisme Integrasi Layanan Pelaku Usaha Penyusun Dok Lingkungan Tim Uji Kelayakan (TUK) Masyarakat HUB OSS KLHK Pemerintah
  • 37. CONTOH PKPLH Otomatis (UKL-UPL MR) Batang Tubuh Lampiran
  • 38. CONTOH PKPLH Otomatis (UKL-UPL MR) Lampiran Matriks UKL-UPL
  • 39. APA YANG TELAH DILAKUKAN ?.... 39 Dalam pelaksanaan dan implementasi PP 22 Tahun 2021 khususnya terkait dengan Persetujuan Lingkungan, beberapa hal yang telah dilakukan: 1. Clustering daftar usaha dan/atau Kegiatan yang masuk kategori risiko menengah rendah; 2. Mempersiapkan kesiapan sistim informasi Amdalnet sebagai backbone system informasi proses Persetujuan Lingkungan; 3. Mempersiapkan SOP standar untuk pengelolaan dan pemantauan dampak tiap tahapan Kegiatan bagi kegiatan dengan kategori risiko menengah rendah; 4. Mempersiapkan formulir UKL-UPL standar spesifik untuk usaha dan/atau Kegiatan yang masuk kategori UKL-UPL menengah rendah; 5. Mempersiapkan pertek standar untuk usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan pertek standar; 6. Penerbitan SE MenLHK Nomor 02/2021, untuk panduan pelaksanaan transisi/peralihan; 7. Penyusunan beberapa PermenLHK;
  • 40. HASIL YANG DIPEROLEH.... Sampai dengan bulan Juli 2021, telah dihasilkan antara lain: 1. Disusun 72 SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengelolaan dan Pemantauan untuk UKL UPL Menengah Rendah 2. Tersusun 11 Kluster untuk Formulir UKL UPL Standar Spesifik kategori Menengah Rendah 3. Disusun Persetujuan Teknis untuk UKL UPL Menengah Rendah yaitu: a) 8 Pertek Pengendalian Pencemaran Air; b) 6 Pertek Pengendalian Pencemaran Laut; c) 12 Rincian Teknis TPS LB3; d) 1 Pertek pengendalian Pencemaran Udara. Jumlah SOP dan Pertek yang dihasilkan akan terus bertambah
  • 41. No Inventarisasi KBLI dengan tingkat Risiko Menengah Rendah Clustering Jenis formulir UKL-UPL standar Spesifik 1 01411,01412, 01413, 01414, 01420, 01430, 01441, 01442, 01443, 01444, 01494, 01420. 01450, 01461, 01462, 01464, 01465, 01466, 01469, 01491, 01463, 01469, 01491,01445, 01492, 01493, 01495, 01496, 01499 Pembibitandan Budi Daya Hewan Ternak 2 01111, 01112, 01113, 01114, 01115, 01119, 01121, 01122, 01122, 01116, 01131, 01132, 01133, 01134, 01136, 01139, 01194, 01253, 01193, 01220, 01230, 01240, 01251, 01259, 01210, 01301, 01302, 01191, 01192, 01199, 01283, 01285, 01286 Perbenihan dan Budi Daya Pertanian 3 03211, 03212, 03213, 03221, 03222, 03223, 03225, 03226, 03227, 03229, 03214, 03215, 03216, 03217, 03219, Budi Daya Perikanan Air Laut di perairan 4 03221, 03222, 03223, 03227, 03229, 03225,03226, Budi Daya Perikanan Air Tawar di darat 5 03251, 03253, 03254, 03255, 03259, 03252 Budi Daya Perikanan Air Payau di darat 6 35129 aktivitas penunjang tenaga listrik lainnya 7 10611, 10612, 10613, 10621, 10631, 10632, 10211, 10212, 10213, 10214, 10215, 10216, 10217, 10219, 10221, 10222, 10291, 10292, 10293, 10294, 10295, 10296, 10297, 10298, 10299, 10414, 10799, 10794, 16102, 16104, 10130, 10213, 10311, 10391, 10392, 10413, 10414, 10415, 10421, 10431, 10432, 10434, 10510, 10590, 10636, 10732, 10740, 10750, 10771, 10773, 10774, 10792, 12091, 13111, 13112, 13911, 13912, 13913, 16105, 16211, 16212, 16213, 16214, 16215, 16221, 16222, 16230, 16295, 16299, 17012, 17019, 17021, 17022, 17091, 17099, 32111, 26220, 26511, 26512, 26513, 26514, 26520, 26601, 26602, 27111, 27112, 27113, 27120, 27202, 27402, 27403, 27404, 27900, 28111, 28112, 28113, 28120, 28140, 28152, 28160, 28171, 28180, 28191, 28192, 28193, 28199, 28210, 28221, 28222, 28223, 28224, 28230, 28240, 28250, 28262, 28263, 28264, 28265, 28291, 28292, 28299, 29200, 29300, 30111, 30112, 30113, 30120, 30200, 30912, 30921, 30922, 30990, 31001, 31002, 31003, 31009, 32909, 21015, 32501, 23121, 86903, 32201, 32202, 32300, 32401, 32402, 32501, 32502, 32503, 32509, 32901, 32902, 32903, 32904, 32905, 33111, 33121, 33122, 33131, 33132, 33133, 33141, 33142, 33149, 45201, 45407, 58130, 95110, 95120, 95210, 95220, 95240, 22193, 22194, 23124, 23911, 23919, 23931, 23932, 23933, 23939, 23961, 15201, 15202, 15203, 15209, 33151 Industri berbasis lahan dengan pembangunan sarana prasarana (Perakitandan sejenisnya) 8 19100, 19213, 19291, 19292,20111, 20112, 20113, 20114, 20122, 20123, 20124, 20125, 20126, 20127, 20129, 20131, 20211, 20212, 20213, 20214, 20221, 20222, 20223, 20224, 20232, 20233, 20234, 20291, 20293, 20295, 20296, 20299, 21012, 21013, 21015, 21021, 21022, 21023, 22112, 24202, 24203, 24205, 24310, 24320, 25120, 25130, 25910, 25931, 25994, 18113, 13921, 13922, 13923, 13925, 13929, 13930, 14302, 14303, 15122, 56305, 20231, 32112, 32113, 32114, 32115, 32119, 32120,37021, 37022, 38301, Industri berbasis produksi dengan pembangunan sarana dan prasarana (bahan baku --> proses ---> produk, semisal industri sawit/CPO yng menghasilkan berbagai produk turunan) 9 42914 Kegiatan pengerukan/ dredging 10 43120 Penyiapan lahan untuk kegiatan sektor transportasi 11 93231, 91021, 91022, 93221, 93224, 93239, 49425, 55193, 55120, 55110,55194, 56101, 93292, 93219, 96129, 93229, 93193, 47215, 47245, 47753, 47754, 47727, 47728, 47843, 47723, 47844, 47724, 47725 Kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata yang membutuhkan sarana dan prasarana Telah teridentifikasi sebanyak 11 cluster, yaitu: 1. Pembibitan dan Budi Daya Hewan Ternak 2. Perbenihan dan Budi Daya Pertanian 3. Budi Daya Perikanan Air Laut di perairan 4. Budi Daya Perikanan Air Tawar di darat 5. Budi Daya Perikanan Air Payau di darat 6. Industri berbasis lahan dengan pembangunan sarana prasarana (Perakitan dan sejenisnya) 7. Industri berbasis produksi dengan pembangunan sarana dan prasarana (bahan baku --> proses ---> produk, semisal industri sawit/CPO yng menghasilkan berbagai produk turunan) 8. Kegiatan pengerukan/ dredging 9. Penyiapan lahan untuk kegiatan sektor transportasi 10. Kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata yang membutuhkan sarana dan prasarana serta aktivitas penunjang lainnya 11. Kegiatan SPBU, tambang rakyat, dll CLUSTERING KBLI KEGIATAN DENGAN RISIKO MENENGAH RENDAH 11 Cluster Identifikasi berdasarkan PP 5/2021
  • 42. SISTIM INFORMASI DOKUMEN LINGKUNGAN Persetujuan Lingkungan diproses secara daring melalui sistim informasi Amdalnet Amdalnet sebagai BACKBONE proses Persetujuan Lingkungan SOP Standar Pengelolaan dan Pemantauan Formulir UKL-UPL Standar Spesifik Pertek Standar Sistem Pelaporan Persetujuan Lingkungan Sistem Pelaporan persetujuan Lingkungan Sistem Pelaporan persetujuan Lingkungan Sistem Pelaporan persetujuan Lingkungan Pengembangan lainnya Amdalnet akan terus dikembangkan memasukkan: SOP, Form UKL-UPL standar spesifik, Pertek standar dan lainnya guna memberi kemudahan bagi pelaku usaha dalam proses & pelaksanaan Persetujuan Lingkungan
  • 43. A. PRA KONSTRUKSI 1. Sosialisasi 1.1 SOP A.1.1 Perubahan persepsi masyarakat akibat sosialisasi 2. Pembebasan lahan 2.1 SOP A.2.1 Perubahan persepsi masyarakat akibat pembebasan lahan ….. B. KONSTRUKSI 1. SOP B.1 Penerimaan tenaga kerja 1. SOP B.1.1 Peningkatan kesempatan kerja akibat penerimaan tenaga kerja 2. SOP B.2 Pembersihan lahan dan pematangan lahan 1. SOP B.2.1 Penurunan kualitas air permukaan akibat pembersihan lahan dan pematangan lahan 2. SOP B.2.1 Peningkatan TSP (debu) akibat pembersihan lahan dan pematangan lahan …… C. OPERASI 1. SOP C.1 Operasional unit/fasilitas utama dan unit/fasilitas pendukung 1. SOP C.1.1 Peningkatan air limbah akibat kegiatan operasional unit/fasilitas utama dan unit/fasilitas pendukung 2. SOP C.1.2 Peningkatan limbah padat (sampah) akibat kegiatan operasional unit/fasilitas utama dan unit/fasilitas pendukung 3. SOP C.1.3 Peningkatan kebauan akibat kegiatan operasional unit/fasilitas utama dan unit/fasilitas pendukung ------ D. PASCA OPERASI Sampai saat ini telah tersusun 72 SOP Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. Jumlah ini semakin lama akan terus bertambah dan semakin detail karena adanya improvement dalam pelaksanaannya SOP PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN 1. SOP D.1 Kegiatan Pasca Operasi 1. SOP D.1.1 Pembongkaran unit/fasilitas utama dan unit/fasilitas pendukung 2. SOP D.1.2 Pemutusan tenaga kerja ------ SOP disusun menggunakan pendekatan Generik Tahapan Kegiatan
  • 44. CONTOH SOP PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN Contoh: SOP A.1.1 Perubahan persepsi masyarakat akibat sosialisasi
  • 45. CONTOH RINCIAN TEKNIS TPS LB3 KEGIATAN WAJIB UKL-UPL MENENGAH RENDAH Contoh: Rincian Teknis TPS LB3 untuk UKL UPL Menengah Rendah
  • 46. CONTOH PERSETUJUAN TEKNIS KEGIATAN WAJIB UKL-UPL MENENGAH RENDAH Contoh: Persetujuan Teknis Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan
  • 47. CONTOH FORMULIR UKL-UPL STANDAR SPESIFIK Contoh: Formulir UKL-UPL Standar Spesifik untuk Kegiatan SPBU Mini
  • 48. Apa Isi UKL UPL MR??
  • 49. UKL UPL Standar A. Identitas Penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan B. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan C. Dampak Lingkungan yang ditimbulkan dan Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup serta standar pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup.
  • 50. A. Identitas Penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan 1. Nama penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan 2. Alamat kantor Mengambil elemen data dari OSS terkait dengan identitas pelaku usaha
  • 51. B. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan 1. Nama Rencana Usaha dan/atau kegiatan (Judul Rencana Usaha dan/atau Kegiatan) 2. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan Peta Rencana Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan Status Lokasi (pilih salah satu): a. Kawasan Hutan b. APL c. Kawasan Perkotaan (padat penduduk) (kota, desa) d. Pesisir e. Air Permukaan (Laut/Danau/Waduk/Sungai) 3. Skala/besaran rencana usaha dan/atau kegiatan Tuliskan ukuran luasan, panjang, volume, kapasitas dan/atau besaran lain yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang skala/besaran rencana Usaha dan/atau Kegiata (cek NIB + KBLI dan Permen LHK Nomor 4 Tahun 2021) 3.1 Kesesuaian Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang RTRW atau RZWP3K atau Kawasan Hutan atau PIPIB (Cek KKKR) 3.2 Pertek yang diperlukan Cek dengan PERTEK
  • 52. B. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan 3.3 Uraian Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Gambaran Umum: (Deskripsi ringkas rencana usaha dan/atau kegiatan) A. Pra Konstruksi (Tahapan kegiatan pra konstruksi) B. Konstruksi (Tahapan kegiatan konstruksi) C. Operasi (Tahapan kegiatan operasi) D. Pasca Operasi (Tahapan kegiatan pasca operasi)
  • 53. C. Dampak Lingkungan dan UKL UPL No Sumber Dampak Jenis Dampak Besaran Dampak Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup Standar Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelola dan Pemantau Lingkungan Hidup Ket. Bentuk Lokasi Periode Bentuk Lokasi Periode A. PraKonstruksi 1. SOP A.1 Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri) B. Konstruksi 1. SOP B.1 Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri) C. Operasi 1. SOP C.1 Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri) D. Pasca Operasi 1. SOP D.1 Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP Sesuai SOP (diisi mandiri) Sesuai SOP (diisi mandiri)
  • 54. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan A. PRA KONSTRUKSI B. KONSTRUKSI C. OPERASI D. PASCA OPERASI A.1 SOP Sosialisasi A.2 SOP Pembebasan Lahan A.3 SOP Pengamanan Perairan B.1 SOP Mobilisasi alat dan bahan/material B.2 SOP Pembersihan lahan (land clearing) B.3 SOP Pengamanan perairan B.4 SOP Pemancangan tiang B.5 SOP Instalasi/Perakitan Peralatan Operasi C.1 SOP Pengoperasian bangunan gedung C.2 SOP Pengoperasian pabrik C.3 SOP Pengoperasian unit C.4 SOP Perekrutan tenaga kerja D.1 SOP Pelepasan tenaga kerja D.2 SOP Pembongkaran bangunan gedung D.3 SOP Pembongkaran unit operasional
  • 55. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan A. PRA KONSTRUKSI A.1 SOP Sosialisasi A.2 SOP Pembebasan Lahan A.3 SOP Pengamanan Perairan Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 1. Tahap Kegiatan : Pra Konstruksi 2. Nama Standar : SOP A.1 Sosialisasi 3. Jenis Dampak : Peningkatan Keresahan masyarakat akibat kegiatan Sosialisasi 4. Bentuk Pengelolaan : 4.1 Pengendalian pencemaran air a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.2 Pengendalian pencemaran udara a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.3 Pengelolaan Limbah B3 a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.4 Pengelolaan dampak sosial a. Bentuk Pengelolaan • memastikan setiap komponen masyarakat mengerti dan memahami rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Selama proyek berlangsung untuk SOP sosialisasi mungkin tidak usah memasukan air, udara LB3 tetapi pada dampak social (pembebasan lahan, konflik penduduk, kesempatan kerja/berusaha Umtuk priode pengelolaan selama masa konstruksi
  • 56. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan A. PRA KONSTRUKSI A.1 SOP Sosialisasi A.2 SOP Pembebasan Lahan A.3 SOP Pengamanan Perairan Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 5. Bentuk Pemantauan : 5.1 Kualitas Air a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.2 Kualitas Udara a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.3 Timbulan Limbah B3 a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat a. Bentuk Pengelolaan • memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada Untuk air udara LB3 sebaiknya tidak usah langsung ke persepsi.konflik. Pembebasan lahan, hkesempatan berusaha
  • 57. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan A. PRA KONSTRUKSI A.1 SOP Sosialisasi A.2 SOP Pembebasan Lahan A.3 SOP Pengamanan Perairan Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 1. Tahap Kegiatan : Pra Konstruksi 2. Nama Standar : SOP A.2 Pembebasan Lahan 3. Jenis Dampak : Peningkatan Keresahan masyarakat akibat kegiatan pembebasan lahan 4. Bentuk Pengelolaan : 4.1 Pengendalian pencemaran air a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.2 Pengendalian pencemaran udara a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.3 Pengelolaan Limbah B3 a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.4 Pengelolaan dampak sosial a. Bentuk Pengelolaan • memastikan setiap komponen masyarakat mengerti dan memahami rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Selama proyek berlangsung
  • 58. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan A. PRA KONSTRUKSI A.1 SOP Sosialisasi A.2 SOP Pembebasan Lahan A.3 SOP Pengamanan Perairan Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 5. Bentuk Pemantauan : 5.1 Kualitas Air a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.2 Kualitas Udara a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.3 Timbulan Limbah B3 a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat a. Bentuk Pengelolaan • memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada
  • 59. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan A. PRA KONSTRUKSI A.1 SOP Sosialisasi A.2 SOP Pembebasan Lahan A.3 SOP Pengamanan Perairan Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 1. Tahap Kegiatan : Pra Konstruksi 2. Nama Standar : SOP A.3 Pengamanan Perairan 3. Jenis Dampak : Peningkatan Keresahan masyarakat akibat kegiatan Pengamanan Perairan 4. Bentuk Pengelolaan : 4.1 Pengendalian pencemaran air a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.2 Pengendalian pencemaran udara a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.3 Pengelolaan Limbah B3 a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 4.4 Pengelolaan dampak sosial a. Bentuk Pengelolaan • memastikan setiap komponen masyarakat mengerti dan memahami rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Selama proyek berlangsung Untuk pengamanan perairan seperti apa ya dampaknya, klu tidak berkaitan dengan air udara LB3 sebaiknya tidak usah dimasukan
  • 60. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan A. PRA KONSTRUKSI A.1 SOP Sosialisasi A.2 SOP Pembebasan Lahan A.3 SOP Pengamanan Perairan Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 5. Bentuk Pemantauan : 5.1 Kualitas Air a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.2 Kualitas Udara a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.3 Timbulan Limbah B3 a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat a. Bentuk Pengelolaan • memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada
  • 61. Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan B. KONSTRUKSI B.1 SOP Mobilisasi alat dan bahan/material B.2 SOP Pembersihan lahan (land clearing) B.3 SOP Pengamanan perairan B.4 SOP Pemancangan tiang B.5 SOP Instalasi/Perakitan Peralatan Operasi Standar Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 5. Bentuk Pemantauan : 5.1 Kualitas Air a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.2 Kualitas Udara a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.3 Timbulan Limbah B3 a. Bentuk Pengelolaan • Tidak ada b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada 5.4 Sikap dan Persepsi Masyarakat a. Bentuk Pengelolaan • memantau perubahan sikap dan persepsi masyarakat pasca kegiatan sosialisasi berlangsung b. Lokasi • (diisi mandiri sesuai dengan lokasi masing-masing) c. Periode pengelolaan • Tidak ada Krn ini konstruksi dampak dr mobilisasi terhadap air jika memngunakan transportasi air, udara operasional alat tramsportasi/mobilisasi, LB3 penggunaan peralatan mobilisasi yang menghasilkan LB3 seperti penggunaan kendaraan )
  • 62. Tugas dan Kewajiban Pelaku Usaha dan Pemerintah
  • 63.
  • 66. Perubahan Persetujuan Lingkungan (PL) Pemegang Persetujuan Lingkungan Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan Perubahan Persetujuan Lingkungan Pelaksanaan Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan Terdapat 13 jenis Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib diikuti dengan Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana diatur dalam Pasal 89 ayat (2) PP 22 Tahun 2021 Perubahan Usaha dan/atau kegiatan tidak dapat dilakukan sebelum diterbitkannya perubahan Persetujuan Lingkungan TANPA menyusun Dokumen LH DENGAN menyusun Dokumen LH Pasal 89 ayat (1), PP 22 Tahun 2021, “Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan apabila Usaha dan/atau Kegiatannya yang telah memperoleh surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau Persetujuan Penyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup direncanakan untuk dilakukan perubahan”
  • 67. TANPA menyusun Dokumen Lingkungan Hidup baru AMDAL BARU Adendum Andal & RKL-RPL Perubahan PL & Kewajiban Menyusun Dokumen Lingkungan Kriteria Perubahan yang lebih detail 1. Perubahan Spesifikasi Teknik; 2. Penambahan Kapasitas Produksi; 3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan; 4. Perubahan waktu atau durasi operasi; 5. Perubahan Kebijakan Pemerintah; 6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam atau akibat lain; 7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan keputusan Persetujuan Lingkungan; 8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan; 9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan 10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan; 11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan Lingkungan yang dimiliki; 12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau kegiatan; 13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan berdasarkan hasil analislis risiko dan/atau audit lingkungan yang diwajibkan. a Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan Sumber: Pasal 89 dan 90, PP 22 Tahun 2021 UKL-UPL BARU c DENGAN menyusun Dokumen Lingkungan Hidup baru b Perubahan No. 1 s/d 7 Perubahan No. 8 s/d 13
  • 68. Jenis Perubahan PL PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) 1. Perubahan Spesifikasi Teknik; 2. Penambahan Kapasitas Produksi; 3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan; 4. Perubahan waktu atau durasi operasi; 5. Perubahan Kebijakan Pemerintah; 6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam atau akibat lain; 7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan keputusan Persetujuan Lingkungan; 8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan; 9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan 10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan; 11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan Lingkungan yang dimiliki; 12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau kegiatan; 13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan berdasarkan hasil analislis risiko dan/atau audit lingkungan yang diwajibkan. Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan Perubahan PL yang akan dilakukan oleh PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), termasuk dalam kategori jenis perubahan PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN dan PERUBAHAN PENGELOLAAN & PEMANTAUAN (untuk memasukkan Pertek) Sesuai ketentuan Pasal 90 ayat (3), PP 22 Tahun 2021, perubahan identitas Penanggung Jawab Kegiatan merupakan Perubahan Persetujuan Lingkungan tanpa disertai dengan kewajiban menyusun dokumen lingkungan hidup baru. → Merupakan Perubahan PL yang bersifat Administrasi saja
  • 69. Proses Penapisan Perubahan Persetujuan Lingkungan Pemegang Persetujuan Lingkungan Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) Menteri, gubernur atau bupati/walikota c.q. Instansi lingkungan hidup Arahan Perubahan Persetujuan Lingkungan Muatan PIL 1. Identitas pemegang Persetujuan Lingkungan; 2. Uraian singkat rencana usaha dan/atau kegiatan eksisting beserta perubahaannya termasuk implikasi perubahan usaha/kegiatan terhadap dokumen lingkungan dan Izin Lingkungan; 3. Uraian singkat rona lingkungan hidup; 4. Evaluasi dampak lingkungan dan mitigasinya (i.e. potensi perubahan dampak lingkungan yang mungkin terjadi); merencanakan untuk melakukan perubahan usaha dan/atau kegitan Perubahan Persetujuan Lingkungan dilakukan MELALUI Penyusunan Dokumen Lingkungan Baru Perubahan Persetujuan Lingkungan dilakukan TANPA MELALUI perubahan Penyusunan Dokumen Lingkungan Baru
  • 70. Kriteria Perubahan dan Jenis Dokumen LH yang Wajib Disusun untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal No Kriteria Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-RPL 1 Dampak penting hipotetik (DPH) yang ditimbulkan akibat rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan Rencana perubahan akan berpotensi menimbulkan jenis dampak penting hipotetik (DPH) baru Tidak terdapat jenis dampak penting hipotetik (DPH) baru 2. Batas wilayah studi Amdal Rencana perubahan akan berpotensi mengubah batas wilayah studi Rencana perubahan dimaksud tidak mengubah batas wilayah studi
  • 71. Konsep Perbedaan Amdal Baru, Adendum Andal RKL-RPL dan UKL- UPL Baru Amdal Baru 1 Adendum Andal RKL-RPL Tipe A, B, C 2 UKL-UPL Baru 3 Tipe DPH Perkiraan Dampak Penting RKL-RPL A √ Kaji dan Evaluasi Kembali Evaluasi Kembali B √ Perubahan Besaran Dampak Tak Perlu dikaji namun perlu Di evaluasi keterkaian antar dampak dan pengaruhnya pada lingkungan Evaluasi Kembali C √ √ Evaluasi Kembali • Berpotensi menimbulkan jenis dampak penting hipotetik baru yang belum dilingkup dalam dok Amdal sebelumnya; • Berpotensi mengubah batas wilayah studi. • Apabila perubahan usaha dan/atau kegiatan termasuk dalam skala besaran jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL Keterangan: √ : Sama dengan Dokumen Amdal Sebelumnya
  • 72. 1. Untuk tambahan Kegiatan yang berpotensi merubah Besaran Dampak dan Sifat Penting Dampak DPH sebelumnya; atau 2. Tambahan kegiatan berpotensi merubah pengelolaan lingkungan atau rencana pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan; 3. Tambahan kegiatan lebih besar atau sama dengan yang sudah dikaji dalam dokumen Amdal sebelumnya namun masih berada di tapak proyek yang sama Perbedaan Addendum Tipe A, Tipe B, Tipe C 1. Tambahan kegiatan lebih kecil dari dari yang sudah dikaji dalam dokumen Amdal sebelumnya namun masih berada di tapak proyek yang sama; atau 2. Merupakan tambahan kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan pengelolaan lingkungan hidup seperti penggunaan teknologi yang menjadi tambahan kegiatan yang akan dilakukan 1. Tambahan kegiatan sangat kecil dan pada dasarnya berdampak kecil tterhadap lingkungan; 2. Tambahan kegiatan yang bersifat merubah lokasi pembangunan namun masih di area tapak proyek, seperti perubahan koordinat sumur migas Dokumen Adendum Andal dan RKL- RPL Tipe A Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe B Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe C (14 + 5 = 19 hari)
  • 73. Penilaian Adendum Andal dan RKL-RPL 1. Penerimaan dan penilaian permohonan perubahaan Persetujuan Lingkungan, Adendum Andal dan RKL-RPL secara administratif 2. Penilaian Adendun Andal dan RKL-RPL secara teknis; a. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe A (Rapat Tim Uji Kelayakan LH dengan mengundang masyarakat dan Instansi Sektor Terkait); b. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe B (Rapat Tim Uji Kelayakan LH dengan mengundang Instansi Sektor Terkait); c. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe C (Rapat Tim Uji Kelayakan LH hanya TUKLH saja). 3. Penilaian Uji Kelayakan berdasarkan addendum Andal dan RKL-RPL; a. Adendum Andal dan RKL-RPL Tipe A (oleh TUKLH) 4. Penyampaian rekomendasi hasil penilaian kelayakan atau ketidaklayakan; 5. Penerbitan SKKL.
  • 74. MENTERI GUBERNUR Bupati/Walikota Arahan Perubahan Persetujuan Lingkungan Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Evaluasi/ Telaahan Berpengaruh negatif terhadap Lingkungan Perubahan bentuk pengelolaan dan pemantauan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan baru yang bersifat negatif Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Usaha dan/atau Kegiatan Perubahan bentuk pengelolaan dan pemantauan yang bertujuan perbaikan (continual improvement) dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan Berpengaruh positif terhadap Lingkungan
  • 75. Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya menerbitkan Perubahan Persetujuan Lingkungan dari Pemegang izin “A” ke “B” [Tanpa Mekanisme Amdal/UKL-UPL] Pemilik/ Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan “B” Perubahan Kepemilikan Usaha dan/atau Kegiatan Usaha dan/atau Kegiatan Pemilik/ Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan “A” Permohonan Perubahan Persetujuan Lingkungan
  • 76. 1. Perubahan Spesifikasi Teknik; 2. Penambahan Kapasitas Produksi; 3. Perluasan lahan usaha dan/atau kegiatan; 4. Perubahan waktu atau durasi operasi; 5. Perubahan Kebijakan Pemerintah; 6. Perubahan LH yang mendasar akibat peristiwa alam atau akibat lain; 7. Tidak dilaksanakannya kegiatan dalam jangka waktu 3 tahun sejak diterbitkan keputusan Persetujuan Lingkungan; 8. Perubahan identitas penanggung jawab kegiatan; 9. Perubahan wilayah administrasi pemerintahan 10. Perubahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan; 11. Perubahan SLO yang lebih ketat dari Persetujuan Lingkungan yang dimiliki; 12. Penciutan/pengurangan luas areal usaah dan/atau kegiatan; 13. Perubahan dampak dan/atau risiko lingkungan berdasarkan hasil analislis risiko dan/atau audit lingkungan yang diwajibkan. Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan Perubahan PL akibat adanya Perubahan Pertek Perubahan PL akibat adanya perubahan Pertek merupakan salah satu bentuk Perubahan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Perubahan PL cukup dilakukan dengan merubah PL saja tanpa disertai penyusunan dokumen lingkungan baru, Perubahan PL dengan mengintegrasikan Pertek ke dalam PL
  • 77. Pertek Untuk Kegiatan Industri Pengolahan Ikan 77 5
  • 78. Integrasi dalam dokumen Amdal atau UKL-UPL RincianTeknis Penyimpanan LB3 Persetujuan Teknis Pembuangan air limbah ke laut Persetujuan Teknis Pembuangan air limbah ke Badan Air Persetujuan Teknis Pembuangan emisi ke udara Persetujuan Teknis Andalalin Persetujuan Teknis pengumpulan, pemanfaatan pengolahan dan penimbunan B3 Amanat dalam UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Sejalan dengan pengaturan Pasal 123, UU 32/2009 Pasal 61 A Dalam hal Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan: a. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, dan/atau mengolah B3; b. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan, menyimpan, memanfaatkan, mengolah, dan/atau menimbun Limbah B3; c. Melakukan pembuangan air limbah ke laut; d. Melakukan pembuangan air limbah ke sumber air; e. Membuang emisi ke udara; dan/atau f. Memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah; yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan tersebut dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL. Pengaturan Integrasi Izin PPLH dengan Amdal dan UKL-UPL Sertifikat Layak Operasi Untuk Operasional kegiatannya Izin PPLH → Persetujuan Teknis (Pertek)
  • 79. Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis (1) Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (Air Limbah dan Emisi) 1. Kewenangan penerbitan Pertek mengikuti/sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan; 2. Pengaturan terdapat dalam Pasal 8 ayat (2), PermenLHK Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penerbitan Pertek dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran; Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 1. Kewenangan penerbitan Pertek sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan berada di Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota; Menteri :Pengumpulan LB3 skala nasional, Pemanfaatan LB3, Pengolahan LB3, Penimbunan LB3, dumping (pembuangan) LB3 gubernur :Pengumpulan LB3 skala provinsi; atau bupati/ wali kota : Pengumpulan LB3 skala kabupaten/kota 2. Pengaturan diatas terdapat dalam Pasal 221 ayat (1), PermenLHK Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
  • 80. Kewenangan Penerbitan Persetujuan Teknis (2) Persetujuan Teknis Andalalin Sesuai Permen Perhubungan Nomor 17 Tahun 2021, Kewenangan Penilaian Pertek Andalalin sesuai kelas jalan; Jalan Nasional : Menteri Perhubungan; Jalan Provinsi : Dinas Perhubungan Provinsi Jalan Kabupaten/Kota : Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota
  • 81. Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis Persetujuan Teknis Baku Mutu Lingkungan Hidup (PermenLHK 05/2021), Pasal 3 • ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, wajib memiliki Persetujuan Teknis dan SLO”; • ayat (2), Kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah, meliputi: 1) pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan; 2) pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu; 3) pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu; 4) pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah; dan 5) pembuangan Air Limbah ke Laut. Persetujuan Teknis Pengelolaan Limbah B3 (PermenLHK 06/2021), Pasal 220 • ayat (1), setiap usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan kegiatan Pengelolaan Limbah B3, wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3 dan SLO-PLB3”; • ayat (2), kegiatan pengelolaan limbah B3, meliputi: 1) pengumpulan Limbah B3; 2) pemanfaatan Limbah B3; 3) pengolahan Limbah B3; dan 4) penimbunan Limbah B3. • Ayat (3), Setiap Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKLUPL yang melakukan kegiatan Dumping (pembuangan) Limbah B3 wajib memiliki Persetujuan Teknis PLB3, tanpa disertai dengan kewajiban memiliki SLO-PLB3.
  • 82. 82 Kewajiban Penyusunan Persetujuan Teknis Kewajiban Menyusun Pertek Pertek Baku Mutu Lingkungan (Pasal 3, PermenLHK 05/2021) Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang membuang atau memanfaatkan air limbah, yaitu: pembuangan air limbah ke badan air permukaan, laut, formasi tertentu dan pemanfaatan air limbah aplikasi ke tanah, formasi tertentu Pertek Pengelolaan LB3 (Pasal 220, PermenLHK 06/2021) Usaha dan/atau Kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL yang melakukan Kegiatan pengelolaan LB3, yaitu: pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan LB3 Penyusunan Pertek tidak diterapkan untuk seluruh usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL
  • 83. 83 Kewajiban Penyusunan Rincian Teknis Penyimpanan LB3 Kewajiban Menyusun Rintek LB3 Ketentuan dalam Pasal 51 Permen LHK 6 Tahun 2021 terkait Penyimpanan Limbah B3 Penyusunan Rintek LB3 diterapkan untuk usaha dan/atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL Yang Melakukan Penyimpanan LB3 Catatan Penting: Rintek Langsung Terintegrasi dalam Lampiran Persetujuan Lingkungan tanpa perlu diterbitkan Persetujuan oleh Instansi Lingkungan Hidup
  • 84. POSISI PERSETUJUAN TEKNIS DALAM PERSETUJUAN LINGKUNGAN Menteri LHK Gubernur Bupati/ Wali Kota Penilaian Substantif Penilaian Administratif
  • 85. Kesesuaian terpenuhi? Permohonan Persetujuan Teknis Lengkap & Benar? Pemeriksaan Dokumen Persetujuan Teknis Persetujuan Lingkungan Perizinan Berusaha Lembaga OSS Penolakan Persetujuan Teknis Menteri menugaskan pejabat bid PPKL; Gubernur atau Bupati/Walikota menugaskan pejabat bid LH Ya Tidak Ya Tidak 30 hk 10 hk 2 hk Persyaratan Pengajuan MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK)Baku Mutu Lingkungan *Permohonan disampaikan melalui Sistem Informasi Dokumen Lingkungan **Keterangan Penilaian Substansi: Penilaian substansi dapat melibatkan tenaga ahli PPA Kesesuaian isi kajian teknis dengan besaran usaha dan volume AL, system pengolahan/ pemanfaatan AL, beban AL dan dampaknya, RPL. Kesesuaian isi dokumen pemenuhan standar teknis dengan besaran usaha dan volume AL, BMAL, RPL MEKANISME PENERBITAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) Penanggung Jawab Usaha/Kegiatan wajib Amdal atau UKL UPL Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangan Perizinan Usaha dan Persetujuan Lingkungan Penilaian Substansi**
  • 86. Proses Penerbitan 7 Hari VERIFIKASI 7 Hari Tidak MENTERI LHK Menteri LHK (untuk Pengumpulan Lintas Provinsi); Gubernur (untuk Pengumpulan Skala Provinsi); dan Bupati/ Wali Kota (untuk Pengumpulan Skala Kabupaten/Kota). VALIDASI 2 hari MULAI VERIFIKASI 10 Hari Ya Tidak: Disertai alasan penolakan PERTEK diterbitkan Menteri, Gubernur, atau Bupati / WaliKota. Penerbitan SLO 7 Hari YA MEKANISME PENERBITAN PERSETUJUAN TEKNIS (PERTEK) Pengelolaan LB3
  • 87. Sesuai Pertek? Y T Sesuai arahan? Selesai Y Verifikasi Dimulainya operasional usaha/kegiatan Pengawasan ketaatan PJ U/K dalam perijinan usaha Kesesuaian standar teknis dg sarpras; berfungsinya sarpras & terpenuhi BMAL dlm Pertek Menteri menugaskan pejabat madya bid PPKL; Gubernur atau Bupati/Walikota menugaskan pejabat bid LH SLO Arahan: 1. Perbaikan sarpras 2. Perubahan Pertek d/a Perling 3. Jangka waktu perbaikan 3 hk Perbaikan dokumen (Pertek d/a Perling) & Sarpras o/ Usaha/Kegiatan Verifikasi PJ Usaha/Kegiatan MEKANISME PENERBITAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR LIMBAH Menteri/Gubernur/Bup ati/Walikota Melapor kpd Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai kewenangan penerbitan PerLing a. Penyelesaian pembangunan sist pengolahan air limbah d/a fasilitas injeksi dan b. Penyelesaian uji coba air limbah 3 hk T 5 hr Pasal 17-27 PermenLHK 5/2021 Penegakan Hukum Penyelesaian Gakum Surat keterangan
  • 88. MEKANISME PENERBITAN SURAT KELAYAKAN OPERASIONAL (SLO) AIR LIMBAH • Pengujian air limbah dilakukan pada periode uji coba • Jika periode uji coba telah berakhir, PJ U/K dilarang membuang d/a memanfaatakan air limbah sampai mendapatkan arahan perbaikan atau penerbitan SLO Pasal 17-18 PermenLHK 5/2021 Dokumen Pendukung Laporan Keterangan
  • 89. (1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Usaha dan/atau Kegiatan: a. yang telah memiliki perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya Usaha dan/atau Kegiatan; (Sehingga bila tidak ada perubahan, Izin PPLH yang lama walaupun telah habis masa berlaku, tetap dipersamakan dengan Pertek sampai izi usaha habis) b. yang sedang dalam proses permohonan perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah baru atau perpanjangan sebelum tanggal 2 Februari 2021 dan telah dinyatakan lengkap secara administratif dan/atau memenuhi persyaratan teknis, dilanjutkan sampai dengan penerbitan Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini; atau c. yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi tetap dapat melakukan kegiatannya sepanjang telah mencantumkan standar teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi di dalam Persetujuan Lingkungannya. KETENTUAN PERALIHAN (Pertek Air Limbah dan Emisi) - Pasal 53 Permen LHK 5/2021
  • 90. (2) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah wajib mengajukan perubahan Persetujuan Lingkungan dalam hal: a. perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a belum mencakup standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah; atau b. terdapat perubahan Usaha dan/atau Kegiatan. (3) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan Emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, wajib melakukan perubahan Persetujuan Lingkungan dalam hal belum mencantumkan standar teknis pemenuhan Baku Mutu Emisi di dalam Persetujuan Lingkungannya. (4) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus dilengkapi dengan Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Peraturan ini. (5) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
  • 92. 92 Mengedepankan penegakkan hukum dengan menggunakan pendekatan/ prinsip: 92 SANKSI ADMINISTRATIF Teguran tertulis Paksaan Pemerintah Denda Administratif Pembekuan Perizinan Berusaha Pencabutan Perizinan Berusaha Menimbulkan Dampak K2L Tidak Menimbulkan Dampak K2L *) K2L: Kesehatan, Keselamatan, dan/atau Lingkungan “ULTIMUM REMIDIUM” 92 SANKSI PIDANA Pidana Penjara Pidana Denda ARAH KEBIJAKAN PENGATURAN MENGENAI PENEGAKAN HUKUM LHK
  • 93. 93 Perizinan Berusaha/Persetujuan Pemerintah Persetujuan Lingkungan Persetujuan Lingkungan Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan LH Persetujuan Lingkungan (Dumping) Pasal 20: Membuang Limbah Pasal 59: Pengelolaan Limbah B3 Pasal 24: AMDAL Pasal 34: UKL-UPL OBYEK PENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUM LH Pasal 61: Tata Cara Dumping Ketaatan PUU Bidang LH Larangan Pasal 69 PENGAWASAN SANKSI ADMINISTRATIF Teguran tertulis Paksaan Pemerintah Denda Administratif Pembekuan Perizinan Berusaha Pencabutan Perizinan Berusaha PENEGAKAN HUKUM PIDANA PENYELESAIAN SENGKETA LH Pidana Penjara Pidana Denda Pidana Tambahan Di Luar Pengadilan Melalui Pengadilan Pelanggaran PUU PELANGGARAN PUU LHK Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha Tidak Mempunyai Perizinan Berusaha mengakibatkan K2L Memiliki Perizinan Berusaha namun Tidak Sesuai Dengan Ketentuan Persyaratan Izin dan Tidak mengakibatkan K2L Memiliki Perizinan Berusaha namun mengakibatkan K2L Tidak Menimbulkan Dampak K2L Menimbulkan Dampak K2L PENGATURAN UU CK TERHADAP UU LH EKSISTING (UU 32/2009)
  • 94. Kebijakan KLHK untuk usaha dan/atau kegiatan yang belum memiliki dokumen lingkungan namun sudah berjalan sebelum PP 22/2021 diterbitkan Pemerintah Orang Perorangan atau Badan Usaha Tidak memenuhi 2 kriteria Memenuhi 2 kriteria Sanksi sesuai peraturan perundang- undangan Tidak memenuhi 2 kriteria Memenuhi 2 kriteria Sanksi sesuai peraturan perundang- undangan Mekanisme sanksi administratif dan denda (Pasal 511, 514-516 PP 22/2021) DELH/DPLH Persetujuan DELH/DPLH Kebijakan DELH/DPLH Pasca PP 22 2021
  • 95. Dikenakan melalui Sanksi Administrasi Paksaan Pemerintah Memenuhi Kriteria DELH/DPLH • Pasal 88 ayat (5): Persetujuan DELH atau DPLH dipersamakan dengan Persetujuan Lingkungan yang digunakan sebagai prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah; • Pasal 511: Kewajiban menyusun DELH atau DPLH dilakukan melalui sanksi administratif berupa paksaan pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: • Pasal 86: Terhadap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan kegiatannya, maka wajib menyusun DELH (kegiatan setara Amdal) atau DPLH (kegiatan setara UKL-UPL) apabila memenuhi 2 (dua) kriteria Dikenakan kepada penangung jawab usaha/ kegiatan yang telah melaksanakan kegiatannya Kriteria Pengenaan Sanksi Perintah Penyusunan DELH/DPLH
  • 96. • Pasal 86: Terhadap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melaksanakan kegiatannyawajib menyusun DELH (kegiatan setara Amdal) atau DPLH (kegiatan setara UKL-UPL) apabila memenuhi 2 (dua) kriteria tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang KRITERIA DELH/DPLH Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021
  • 97. 4 Kriteria DELH/DPLH 1. telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan; 2. telah melaksanakan usaha dan/atau kegiatan; 3. lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang; dan 4. tidak memiliki dokumen lingkungan hidup atau memiliki dokumen lingkungan hidup tetapi tidak sesuai dengan peraturan perundang- undangan. 1. tidak memiliki dokumen Lingkungan Hidup atau dokumen Lingkungan Hidupnya tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 2. lokasi Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang 2 Kriteria DELH/DPLH PERUBAHAN KRITERIA DELH/DPLH Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 PerMenLHK No.102 Tahun 2016
  • 98. •Usaha/Kegiatan Apa yang dapat dikenakan DELH/DPLH USAHA/KEGIATAN YANG TELAH BERJALAN SEBELUM PEMBERLAKUAN PP 22 Tahun 2021 (2 Februari 2021) Usaha/Kegiatan yang telah berjalan setelah pemberlakuan PP 22 Tahun 2021 dan belum memiliki Persetujuan Lingkungan TIDAK DAPAT DIKENAKAN DELH/DPLH Mengikuti Pengaturan Pelangaran Dalam Perizinan Berusaha
  • 99. PERSETUJUAN DAN KEWENANGAN DELH/DPLH Persetujuan DELH atau DPLH dipersamakan dengan Persetujuan Lingkungan yang digunakan sebagai prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah Penentuan skala besaran wajib DELH/DPLH merujuk Skala besaran wajib Amdal/UKL UPL sesuai Lampiran I Huruf I Peraturan MenLHK Nomor 4 tahun 2021 Kewenangan penilaian DELH/DPLH sesuai dengan kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah kewenangan Penilaian DELH/DPLH mengikuti kewenangan penerbitan perizinan berusaha bagi legiatan swasta dan bagi kegiatan pemerintah merujuk pada peraturan perundang-undangan yang mengatur pembagian kewenangan pemerintah Pasal 88 ayat (5) PP 22/2021 Pasal 57 dan Pasal 79 PP 22/2021. Daftar Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup. • Lampiran I Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Risiko usaha dan/atau kegiatan. • UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
  • 100. Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK) Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan Kegiatan Gd. Manggala Wanabakti, Blok IV, Lt. 6, Wing. C Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 Telp/Fax: 021-5705090 Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: Terima kasih