3. Metode ilmiah
Menyelesaikan suatu
masalah secara ilmiah
Melaksanakan pengamatan
Merumuskan masalah
Mengumpulkan informasi
Membuat hipotesis
Melakukan eksperimen
Menganalisis data
Menarik kesimpulan
Hipotesis tidak
diterima
Hipotesis
diterima
TEORI ILMIAH
Revisi hipotesis
Diulang beberapa kali
15. 1. Menggunakan rumus resultan
Metode Analitis
2 vektor saja
𝑅 = 𝐴2 + 𝐵2 ± 2𝐴𝐵 cos 𝜃
𝐵
sin 𝛼
=
𝐴
sin 𝛽
=
𝑅
sin 𝛾
𝐴 − 𝐵 ≤ 𝑅 ≤ 𝐴 + 𝐵
16. Dua buah vektor yang masing-masing besarnya 10 satuan dengan titik tangkap sama. Jika resultan
kedua vektor juga 10 satuan, maka sudut antara kedua vektor adalah ….
22. Hukum-hukum Kepler
B. GERAK PLANET
• Semua planet bergerak pada lintasan elips
mengitari matahari dengan matahari berada
di salah satu fokus elips.
Hukum Pertama Kepler
23. Hukum-hukum Kepler
B. GERAK PLANET
• Suatu garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu luas juring
yang sama dalam selang waktu yang sama
Hukum Kedua Kepler
• Perbandingan kuadrat terhadap pangkat tiga dari setengah sumbu panjang elips adalah
sama untuk semua planet.
Hukum Ketiga Gerak Planet
24. Satelit A mengorbit Matahari pada jarak 4 kali jarak Bumi dengan Matahari. Periode dan gerak satelit
tersebut adalah ….
26. Jika pada suatu sistem hanya bekerja gaya-gaya dalam yang bersifat konservatif, energi
mekanik sistem pada posisi apa saja selalu tetap (kekal).
res
k tk
W EK
W W EK
k
W EP
ak ak aw aw
EP EK EP EK
0
ak aw
EM EM EM
ak aw
EM EM
5. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
B. ENERGI POTENSIAL DAN GAYA KONSERVATIF
Menurunkan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
27. 2 2
1 1
2 2
ak ak aw aw
mgh mv mgh mv
2 2 2 2
1 1 1 1
2 2 2 2
ak ak aw aw
kx mv kx mv
5. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
B. ENERGI POTENSIAL DAN GAYA KONSERVATIF
Hubungan Gaya Konservatif dengan Hukum Kekekalan
Energi Mekanik
31. Untuk tumbukan lenting sempurna, kecepatan relatif sesaat sesudah
tumbukan sama dengan minus kecepatan relatif sesaat sebelum
tumbukan.
Tumbukan Lenting Sempurna
C. JENIS-JENIS TUMBUKAN
33. Koefisien restitusi adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat
sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan, untuk
tumbukan satu dimensi.
Tumbukan lenting sempurna
Tumbukan tidak lenting sama sekali
Tumbukan lenting sebagian: koefisien restitusi adalah 0 < e < 1
Koefisien Restitusi untuk Tumbukan Satu Dimensi
C. JENIS-JENIS TUMBUKAN
36. GAYA PEMULIH PADA AYUNAN
SEDERHANA
• GAYA PEMULIH pada ayunan adalah
Fpemulih = m.g.sinθ
jika sudut θ kecil, maka nilai SIN θ= nilai
TAN θ
sin θ = tan θ = y/L
Sehingga gaya pemulihnya menjadi
Fpemulih = m.g.y/L
m = massa beban
g = percepatan gravitasi
y = simpangan yaitu jarak atau posisi benda terhadap titik seimbangnya,
simpangan terjauh namanya AMPLITUDO (A)
L = panjang ayunan
Gaya
pemulih
37. GAYA PEMULIH PADA GETARAN
PEGAS
• GAYA PEMULIH pada pegas
adalah
Fpemulih = - k Δx
k = konstanta pegas
Δx atau xo = simpangan pegas ,
diukur dari
benda ke garis
keseimbangan
Tanda negative didepan k menyatakan bahwa arah gaya
pemulih berlawanan dengan arah simpangannya
Garis keseimbangan
38. PERIODE GETARAN HARMONIK
• Periode ( T ) adalah waktu untuk melakukan
satu getaran ( dari ABCBA )
• Frekwensi ( f ) adalah banyaknya getaran tiap
satuan waktu T = 1/f
𝑻 = 𝟐𝝅
𝑳
𝒈
𝑻 = 𝟐𝝅
𝒎
𝒌
A
B
C
L
m
PERIODE PADA AYUNAN PERIODE PADA GETARAN
m = massa benda (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
g = percepatan gravitasi (m./s2)
L = panjang tali ayunan (m)
40. RINGKASAN ENERGI PADA GERAK
HARMONIK SEDERHANA
• Energi Kinetik Ek = ½ kA2 cos2 ωt
• Energi Potensial EP = ½ kA2 sin2 ωt = ½ ky2
• Energi Mekanik EM = ½ kA2
k = m.ω2
ω = 2πf = 2π/T
k = konstanta getaran satuannya N/m
m = massa benda yang bergetar satuannya kg
ω = kecepatan sudut satuannya rad/sekon
f = frekwensi getaran satuannya Hz
T = periode getaran satuannya sekon