SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
Kerajaan
Medang
Kemulan
Sejarah Kelas 10.1
Kerajaan Hindu Di
Indonesia
Nama Anggota
Cornelia Angelica
Jefri
Lois Lolitta Liubibi
Naufal Dzakwanamanullah
Sejara
h
Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang (atau sering juga dikatan Kerajaan Mataram
Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama suatu Kerajaan
yang berdiri di Jawa Timur pada abad ke-10. Dengan Ibu Kota
Wantan Mas yang terletak di kawasan sungai Brantas.
Sebelumnya, Kerajaan Medang berdiri di Jawa Tengah dengan
nama Kerajaan Mataram.
Kerajaan bercorak Hindu ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram.
Kerajaan ini dipindahkan oleh Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana
Wikramadharmottunggadewa alias Mpu Sindok ke Jawa Timur, karena itu disebut
juga Kerajaan Medang periode Jawa Timur.
Menurut para ahli, pemindahan Kerajaan Mataram (Medang) ke Jawa Timur
disebabkan terjadinya letusan Gunung Merapi yang disertai gempa bumi dan hujan
material vulkanik yang memorak-porandakan sebagian besar wilayah Jawa Tengah.
Faktor lain adalah adanya konflik perebutan takhta di dalam istana. Adanya konflik
semacam ini ditunjukkan dalam Prasasti Wanua Tengah III.
Nama Medang Kamulan berarti Medang adalah nama lain dari Mataram dan
Kamulan berarti Pada Awalnya.
Adapun Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok pada abad ke-10.
Ia pun juga dijadikan sebagai raja pertama Medang Kamulan dan memimpin
kerajaan selama kurang lebih 20 tahun, yakni mulai 929 M – 949 M.
Adapun letak tepat dari Kerajaan Medang Kamulan berada di sekitar muara
Sungai Brantas yang dengan Ibu Kota Wutan Mas. Lokasi Medang Kamulan
termasuk Nganjuk sebelah barat, Pasuruan timur, Surabaya utara, dan Malang
selatan.
Kerajaan Medang Kamulan
1). Mpu Sindok
Mpu Sindok tentunya menjadi salah satu sosok
yang paling penting bagi Medang Kamulan. Sebab,
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pendiri dari Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu
Sindok. Selain itu, Mpu Sindok juga dijadikan sebagai
raja pertama Medang Kamulan dengan dibantu oleh
permaisuri, Sri Wardhani Pu Kbi.
Mpu Sindok adalah menantu Raja Wawa, yang pada masa pemerintahan Raja
Tulodhong dan Raja Wawa menjabat sebagai mahamantri (jabatan tingkat tinggi
yang biasanya hanya diisi putra mahkota), la naik takhta pada tahun 929 M dan
dianggap sebagai pendiri dinasti baru bernama Dinasti isana, mengikuti nama
raja
pertamanya. Adapun Mpu Sindok juga mendirikan dinasti baru, yakni Dinasti
Isyana setelah Dinasti Sanjaya dan Syailendra. Mpu Sindok juga mendapatkan
Tokoh yang Berpengaruh dari
Kerajaan Medang Kamulan
2). Raja Dharmawangsa
Raja Dharmawangsa adalah raja yang keempat dari
Medang Kamulan. Sebelumnya, Kerajaan ini dipimpin
oleh menantu Mpu Sindok, yaitu Raja Lokapala, dan
kemudian ada Raja Makutawangsawardhana. Raja
Dharmawangsa adalah salah satu raja yang membuat
Kerajaan ini berhasil mencapai puncak kejayaan.
Di bawah kepemimpinannya, Medang Kamulan
mampu menyaingi Kerajaan Sriwijaya yang juga
memiliki kebijakan politik luar negeri. Namun, kesalahan dari Raja
Dharmawangsa adalah ketika menyerang Kerajaan Sriwijaya.
Sebab, Medang Kamulan justru mengalami kekalahan. Bahkan, Raja
Dharmawangsa gugur karena serangan balik dari kerajaan bawahan
Kerajaan Sriwijaya.
3). Airlangga
Airlangga adalah menantu dari Raja Dharmawangsa.
Ia sempat melarikan diri ketika Medang Kamulan
diserang oleh bawahan dari Kerajaan Sriwijaya.
Airlangga sembunyi di hutan selama serangan terjadi,
hingga pada akhirnya ia kembali dan merebut lagi
Kerajaan ini.
Airlangga pun akhirnya dijadikan sebagai raja pengganti
mertuanya dan diberikan gelar Rakai Halu Sri Lakeswara
Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta
Wikramatunggadewa.
Seperti mertuanya, Airlangga juga melakukan kesalahan ketika membagi dua
kerajaan. Maksud Airlangga membagi Kerajaan Medang Kamulan
menjadi dua sebenarnya baik, yaitu untuk menghindarkan dari perang
saudara. Namun, pembagian itu membuat Medang Kamulan justru mengalami
kemunduran.Kala itu kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Jenggala yang
dikuasai
oleh Samarawijaya dan Panjalu yang dipimpin oleh Mapanji
Garasakan. Alhasil
Keadaan
Sosial-politik
Kerajaan
Kerajaan Medang
Kamulan
Raja pertama dari kerajaan ini bernama Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana
Wikramadharmottunggadewa alias Mpu Sindok pada Tahun 929 M. Pada
masa pemerintahan Mpu Sindok kerajaan aman dan tentram, ia merupakan
sosok raja yang sangat toleransi terhadap agama lain. Hal ini bisa kita lihat
dari penganugrahan Desa Wajang untuk perkembangan ajaran yang
mencampurkan agama Buddha dan Hindu.
Kemudian kerajaan Medang Kamulan dipimpin oleh ratu Sri Isana
Tunggawijaya, dan diteruskan oleh anaknya Sri MakutawangSawardhana.
Setelahnya Medang dikuasai oleh Dharmawangsa dan pernah menyerang
kerajaan Sriwijaya pada Tahun 990M. Penyerangan itu gagal yang kemudian
menjadi malapetaka bagi kerajaan medang karena Sriwijaya berhasil
menghasut Raja Wurawari untuk menyerang mereka ketika pernikahan putri
Dharmawangsa dan Airlangga (Tahun 1016M).Seluruh keluarga kerajaan
tewas
tapi Airlangga berhasil selamat dan ia bertapa di Wonogiri.
Pada Tahun 1019 Airlangga kembali dinobatkan sebagai raja dan
Airlangga langsung melakukan pemulihan hubungan dengan Sriwijaya.
Airlangga dikenal sebagai raja yang sangat memperhatikan rakyatnya,
banyak karya-karya, dan agama yang berkembang pada zamannya.
Agama yang berkembang pada masa pemerintahan Airlangga adalah
agama Hindu beraliran Wisnu. Airlangga memang dianggap sebagai titisan
Dewa Wisnu. Pada masa pemerintahannya, berkembang banyak aliran
keagamaan, seperti Hindu aliran Siwa dan Buddha, Airlangga menolerir
eksistensi semua aliran itu.
Sebelum ia mengundurkan diri, Airlangga membagi kerajaanya menjadi 2
agar tidak adanya perang saudara. Kerajaan Jenggala(timur) yang
diberikan kepada Mapanji Garasakan. Kedua, Kerajaan Kediri (barat) yang
diberikan kepada Sri Samarawijaya.
Kemudian Airlangga menjadi petapa dan mengkat pada Tahun 1049M.
1). Bidang Ekonomi
Keadaan ekonomi dari Kerajaan ini berjalan sesuai dengan letaknya yang
berada di wilayah sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo.
Ketika Medang Kamulan dipimpin oleh Airlangga, Medang Kamulan memiliki
pelabuhan yang bernama Pelabuhan Hujung Galuh yang letaknya berada di
muara sungai Brantas. Pelabuhan Hujung Galuh itu pun dijadikan sebagai
pusat perdagangan bahkan sampai level internasional.
Oleh sebab itu, Medang Kamulan akhirnya mendapatkan penghasilan dari
aktivitas pada pelabuhan tersebut.
Selain itu, Airlangga juga membangun jalan yang menghubungkan antara
pesisir dengan pusat kerajaan. Ia juga membangun Waduk Waringin Sapta
untuk irigasi sawah dan juga mencegah banjir.
Kemudian Airlangga juga memberikan hak istimewa untuk Pelabuhan
Kembang Putih, Tuban.
Tak hanya memanfaatkan pelabuhan, Kerajaan ini juga mendapatkan
pemasukan dari pertanian.
2). Bidang Agama
Sementara dari bidang agama, Medang Kamulan merupakan kerajaan yang
dasarnya adalah beragama Hindu. Jadi ketika itu, agama yang berkembang
di
Kerajaan ini adalah agama Hindu, yaitu Hindu Wisnu dan Hindu Syiwa.
Peninggalan
Kerajaan
Kerajaan Medang Kamulan
1) Prasasti
a. Prasasti Mpu Sindok
Prasasti Mpu Sindok tentunya adalah prasasti peninggalan Mpu Sindok
yang menjelaskan mengenai kehidupan politik Medang Kamulan semasa
Mpu Sindok bersama dengan Sri Wardhani Pu Kbi. Prasasti itu ditemukan di
Jombang, Jawa Timur dalam bentuk batu besar.
b. Prasasti Calcuta
Selanjutnya adalah Prasasti Calcuta yang menjadi peninggalan dari Raja
Airlangga. Prasasti Calcuta ini berisi tentang silsilah keluarga dari raja
pertama Medang Kamulan, Mpu Sindok. Selain itu juga berisi tentang
peristiwa hancurnya istana milik Dharmawangsa.
c. Prasasti Anjuk Ladang
Prasasti Anjuk Ladang adalah prasasti yang ditemukan di Jawa Timur.
Prasasti ini berisi tentang awal berdirinya Medang Kamulan.
d. Prasasti Lor
Prasasti Lor merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar tahun (939
Masehi), prasasti tersebut menceritakan tentang perintah untuk membuat
candi yang bernama Jayamrata dan juga Jayastambo yang terletak di Desa
Antik Lodang untuk memperingati kemenangan dari Mpu Sindok.
e. Prasasti Tengaran
Prasasti Tengaran merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar (933
Masehi), prasasti tersebut menceritakan tentang Mpu Sindok memerintah
bersama dengan Istrinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kabin atau
Rakryan Bawang.
f. Prasasti Bangil
Prasasti Bangil merupakan prasasti yang menceritakan tentang pembuatan
candi yang digunakan untuk pemakaman ayahanda dari Mpu Sindok dan
sang Permaisuri yakni Rakryan Bawang.
2) Candi-Candi
Terdapat beberapa candi yang menjadi peninggalan dari Kerajaan ini.
Candi-candi yang ditinggalkan oleh Medang Kamulan ini dapat dibilang
adalah candi-candi besar di Jawa Tengah, seperti Candi Prambanan, Candi
Kalasan, dan Candi Ijo.
Berikut Daftar beberapa Candi Peninggalan dari
Kerajaan Medang Kamulan:
Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Sewu di Sleman, Yogyakarta.
Candi Sari di Sleman, Yogyakarta.
Candi Gunung Wukir di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Gebang di Sleman, Yogyakarta.
Candi Kalasan di Sleman, Yogyakarta.
Candi Prambanan di Sleman, Yogyakarta.
Candi Merak di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Plaosan di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Sambisari di Sleman, Yogyakarta.
Candi Lumbung di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Pawon di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Ngawen di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Morangan di Sleman, Yogyakarta.
Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah.
Candi Sojiwan di Klaten, Jawa Tengah.
Candi Ijo di Sleman, Yogyakarta.
Candi Barong di Sleman, Yogyakarta.
Candi Banyunibo di Sleman, Yogyakarta.
Candi Ratu Boko di Sleman, Yogyakarta.
Keruntuha
n
Kerajaan Medang Kamulan
Ketika pesta pernikahan putri Raja Dharmawangsa dengan Airlangga,
terjadi serangan mendadak dari Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya menyerang
Medang Kamulan dengan bantuan dari Kerajaan Wurawari.Serangan
tersebut mengakibatkan meninggalnya keluarga Kerajaan Medang.
Sementara itu, Airlangga dan pengikut setianya berhasil selamat.
Pada 1031, Airlangga berupaya memulihkan kejayaan Dinasti Isyana
dengan mengangkat dirinya sebagai raja.Airlangga menggunakan gelar
Rakai Hali Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta
Wikramatunggadewa. Ia kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke
wilayah Kahuripan. Airlangga secara perlahan mengembalikan Dinasti
Isyana dengan mendirikan Kerajaan Kahuripan.
Runtuhnya Kerajaan Medang Kamulan dimulai setelah dipimpin oleh
Raja Airlangga. Kerajaan tersebut terpaksa dibagi menjadi dua kerajaan,
yakni Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri.Keputusan tersebut
dilakukan oleh Raja Airlangga guna mencegah terjadinya perang saudara.
Diketahui, sang putri dari permaisuri Raja Airlangga memutuskan untuk
tidak terlibat dalam kerajaan dan menjadi seorang petapa.
Akhirnya, Kerajaan Medang diberikan putra-putra dari selir Raja
Airlangga. Sehingga sejarah Kerajaan Medang berakhir di zaman
pemerintahan ini.
Terimakasih

Contenu connexe

Similaire à SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx

Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoDio Andrenusa
 
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptxKerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptxRiniAstuti66
 
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptxKerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptxNovaDianiAzZahra
 
Kerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptxKerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptxSamuelTabeel
 
Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa
Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa
Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa Fitrianda Ayu Utami
 
sejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptx
sejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptxsejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptx
sejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptxpancaparhusip1
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaSoya Odut
 
Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa
Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawaKerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa
Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawaHana Medina
 
Kerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulanKerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulanKandaSachanst
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1paimun
 
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfsejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfabangSifakbocil01
 
kerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docxkerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docxlenytrisusilo
 

Similaire à SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx (20)

Kerajaan Medang
Kerajaan Medang Kerajaan Medang
Kerajaan Medang
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptxKerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indones.pptx
 
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptxKerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptx
Kerajaan_Kerajaan_Hindu_Budha_di_Indonesia PPT.pptx
 
kerajaan singhasari
kerajaan singhasarikerajaan singhasari
kerajaan singhasari
 
Kerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptxKerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptx
Kerajaan-Kerajaan_Hindu-Budha_di_Indones.pptx
 
Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa
Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa
Kerajaan buleleng dan dinasti warmadewa
 
sejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptx
sejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptxsejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptx
sejarah-kerajaan-medang-kamulan-230711132641-2e101797.pptx
 
Hindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in IndonesiaHindu - Budha Development in Indonesia
Hindu - Budha Development in Indonesia
 
Keajaan singosari
Keajaan singosariKeajaan singosari
Keajaan singosari
 
kerajaan mataram kuno
kerajaan mataram kunokerajaan mataram kuno
kerajaan mataram kuno
 
Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa
Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawaKerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa
Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau jawa
 
Kerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulanKerajaan medang kamulan
Kerajaan medang kamulan
 
Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1Presentasi ips bab 1
Presentasi ips bab 1
 
Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X
Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas XKerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X
Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X
 
Mataram kuno
Mataram kunoMataram kuno
Mataram kuno
 
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfsejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
 
SEJARAH KELAS X K13
SEJARAH KELAS X K13SEJARAH KELAS X K13
SEJARAH KELAS X K13
 
kerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docxkerajaan kediri.docx
kerajaan kediri.docx
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 

SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx

  • 2. Nama Anggota Cornelia Angelica Jefri Lois Lolitta Liubibi Naufal Dzakwanamanullah
  • 4. Kerajaan Medang (atau sering juga dikatan Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama suatu Kerajaan yang berdiri di Jawa Timur pada abad ke-10. Dengan Ibu Kota Wantan Mas yang terletak di kawasan sungai Brantas. Sebelumnya, Kerajaan Medang berdiri di Jawa Tengah dengan nama Kerajaan Mataram. Kerajaan bercorak Hindu ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram. Kerajaan ini dipindahkan oleh Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa alias Mpu Sindok ke Jawa Timur, karena itu disebut juga Kerajaan Medang periode Jawa Timur. Menurut para ahli, pemindahan Kerajaan Mataram (Medang) ke Jawa Timur disebabkan terjadinya letusan Gunung Merapi yang disertai gempa bumi dan hujan material vulkanik yang memorak-porandakan sebagian besar wilayah Jawa Tengah. Faktor lain adalah adanya konflik perebutan takhta di dalam istana. Adanya konflik semacam ini ditunjukkan dalam Prasasti Wanua Tengah III.
  • 5. Nama Medang Kamulan berarti Medang adalah nama lain dari Mataram dan Kamulan berarti Pada Awalnya. Adapun Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok pada abad ke-10. Ia pun juga dijadikan sebagai raja pertama Medang Kamulan dan memimpin kerajaan selama kurang lebih 20 tahun, yakni mulai 929 M – 949 M. Adapun letak tepat dari Kerajaan Medang Kamulan berada di sekitar muara Sungai Brantas yang dengan Ibu Kota Wutan Mas. Lokasi Medang Kamulan termasuk Nganjuk sebelah barat, Pasuruan timur, Surabaya utara, dan Malang selatan. Kerajaan Medang Kamulan
  • 6. 1). Mpu Sindok Mpu Sindok tentunya menjadi salah satu sosok yang paling penting bagi Medang Kamulan. Sebab, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendiri dari Kerajaan Medang Kamulan adalah Mpu Sindok. Selain itu, Mpu Sindok juga dijadikan sebagai raja pertama Medang Kamulan dengan dibantu oleh permaisuri, Sri Wardhani Pu Kbi. Mpu Sindok adalah menantu Raja Wawa, yang pada masa pemerintahan Raja Tulodhong dan Raja Wawa menjabat sebagai mahamantri (jabatan tingkat tinggi yang biasanya hanya diisi putra mahkota), la naik takhta pada tahun 929 M dan dianggap sebagai pendiri dinasti baru bernama Dinasti isana, mengikuti nama raja pertamanya. Adapun Mpu Sindok juga mendirikan dinasti baru, yakni Dinasti Isyana setelah Dinasti Sanjaya dan Syailendra. Mpu Sindok juga mendapatkan Tokoh yang Berpengaruh dari Kerajaan Medang Kamulan
  • 7. 2). Raja Dharmawangsa Raja Dharmawangsa adalah raja yang keempat dari Medang Kamulan. Sebelumnya, Kerajaan ini dipimpin oleh menantu Mpu Sindok, yaitu Raja Lokapala, dan kemudian ada Raja Makutawangsawardhana. Raja Dharmawangsa adalah salah satu raja yang membuat Kerajaan ini berhasil mencapai puncak kejayaan. Di bawah kepemimpinannya, Medang Kamulan mampu menyaingi Kerajaan Sriwijaya yang juga memiliki kebijakan politik luar negeri. Namun, kesalahan dari Raja Dharmawangsa adalah ketika menyerang Kerajaan Sriwijaya. Sebab, Medang Kamulan justru mengalami kekalahan. Bahkan, Raja Dharmawangsa gugur karena serangan balik dari kerajaan bawahan Kerajaan Sriwijaya.
  • 8. 3). Airlangga Airlangga adalah menantu dari Raja Dharmawangsa. Ia sempat melarikan diri ketika Medang Kamulan diserang oleh bawahan dari Kerajaan Sriwijaya. Airlangga sembunyi di hutan selama serangan terjadi, hingga pada akhirnya ia kembali dan merebut lagi Kerajaan ini. Airlangga pun akhirnya dijadikan sebagai raja pengganti mertuanya dan diberikan gelar Rakai Halu Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa. Seperti mertuanya, Airlangga juga melakukan kesalahan ketika membagi dua kerajaan. Maksud Airlangga membagi Kerajaan Medang Kamulan menjadi dua sebenarnya baik, yaitu untuk menghindarkan dari perang saudara. Namun, pembagian itu membuat Medang Kamulan justru mengalami kemunduran.Kala itu kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Jenggala yang dikuasai oleh Samarawijaya dan Panjalu yang dipimpin oleh Mapanji Garasakan. Alhasil
  • 10. Raja pertama dari kerajaan ini bernama Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa alias Mpu Sindok pada Tahun 929 M. Pada masa pemerintahan Mpu Sindok kerajaan aman dan tentram, ia merupakan sosok raja yang sangat toleransi terhadap agama lain. Hal ini bisa kita lihat dari penganugrahan Desa Wajang untuk perkembangan ajaran yang mencampurkan agama Buddha dan Hindu. Kemudian kerajaan Medang Kamulan dipimpin oleh ratu Sri Isana Tunggawijaya, dan diteruskan oleh anaknya Sri MakutawangSawardhana. Setelahnya Medang dikuasai oleh Dharmawangsa dan pernah menyerang kerajaan Sriwijaya pada Tahun 990M. Penyerangan itu gagal yang kemudian menjadi malapetaka bagi kerajaan medang karena Sriwijaya berhasil menghasut Raja Wurawari untuk menyerang mereka ketika pernikahan putri Dharmawangsa dan Airlangga (Tahun 1016M).Seluruh keluarga kerajaan tewas tapi Airlangga berhasil selamat dan ia bertapa di Wonogiri.
  • 11. Pada Tahun 1019 Airlangga kembali dinobatkan sebagai raja dan Airlangga langsung melakukan pemulihan hubungan dengan Sriwijaya. Airlangga dikenal sebagai raja yang sangat memperhatikan rakyatnya, banyak karya-karya, dan agama yang berkembang pada zamannya. Agama yang berkembang pada masa pemerintahan Airlangga adalah agama Hindu beraliran Wisnu. Airlangga memang dianggap sebagai titisan Dewa Wisnu. Pada masa pemerintahannya, berkembang banyak aliran keagamaan, seperti Hindu aliran Siwa dan Buddha, Airlangga menolerir eksistensi semua aliran itu. Sebelum ia mengundurkan diri, Airlangga membagi kerajaanya menjadi 2 agar tidak adanya perang saudara. Kerajaan Jenggala(timur) yang diberikan kepada Mapanji Garasakan. Kedua, Kerajaan Kediri (barat) yang diberikan kepada Sri Samarawijaya. Kemudian Airlangga menjadi petapa dan mengkat pada Tahun 1049M.
  • 12. 1). Bidang Ekonomi Keadaan ekonomi dari Kerajaan ini berjalan sesuai dengan letaknya yang berada di wilayah sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo. Ketika Medang Kamulan dipimpin oleh Airlangga, Medang Kamulan memiliki pelabuhan yang bernama Pelabuhan Hujung Galuh yang letaknya berada di muara sungai Brantas. Pelabuhan Hujung Galuh itu pun dijadikan sebagai pusat perdagangan bahkan sampai level internasional. Oleh sebab itu, Medang Kamulan akhirnya mendapatkan penghasilan dari aktivitas pada pelabuhan tersebut. Selain itu, Airlangga juga membangun jalan yang menghubungkan antara pesisir dengan pusat kerajaan. Ia juga membangun Waduk Waringin Sapta untuk irigasi sawah dan juga mencegah banjir. Kemudian Airlangga juga memberikan hak istimewa untuk Pelabuhan Kembang Putih, Tuban. Tak hanya memanfaatkan pelabuhan, Kerajaan ini juga mendapatkan pemasukan dari pertanian. 2). Bidang Agama Sementara dari bidang agama, Medang Kamulan merupakan kerajaan yang dasarnya adalah beragama Hindu. Jadi ketika itu, agama yang berkembang di Kerajaan ini adalah agama Hindu, yaitu Hindu Wisnu dan Hindu Syiwa.
  • 14. 1) Prasasti a. Prasasti Mpu Sindok Prasasti Mpu Sindok tentunya adalah prasasti peninggalan Mpu Sindok yang menjelaskan mengenai kehidupan politik Medang Kamulan semasa Mpu Sindok bersama dengan Sri Wardhani Pu Kbi. Prasasti itu ditemukan di Jombang, Jawa Timur dalam bentuk batu besar. b. Prasasti Calcuta Selanjutnya adalah Prasasti Calcuta yang menjadi peninggalan dari Raja Airlangga. Prasasti Calcuta ini berisi tentang silsilah keluarga dari raja pertama Medang Kamulan, Mpu Sindok. Selain itu juga berisi tentang peristiwa hancurnya istana milik Dharmawangsa. c. Prasasti Anjuk Ladang Prasasti Anjuk Ladang adalah prasasti yang ditemukan di Jawa Timur. Prasasti ini berisi tentang awal berdirinya Medang Kamulan. d. Prasasti Lor Prasasti Lor merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar tahun (939 Masehi), prasasti tersebut menceritakan tentang perintah untuk membuat candi yang bernama Jayamrata dan juga Jayastambo yang terletak di Desa Antik Lodang untuk memperingati kemenangan dari Mpu Sindok.
  • 15. e. Prasasti Tengaran Prasasti Tengaran merupakan prasasti yang dibuat pada sekitar (933 Masehi), prasasti tersebut menceritakan tentang Mpu Sindok memerintah bersama dengan Istrinya yang bernama Sri Wardhani Pu Kabin atau Rakryan Bawang. f. Prasasti Bangil Prasasti Bangil merupakan prasasti yang menceritakan tentang pembuatan candi yang digunakan untuk pemakaman ayahanda dari Mpu Sindok dan sang Permaisuri yakni Rakryan Bawang. 2) Candi-Candi Terdapat beberapa candi yang menjadi peninggalan dari Kerajaan ini. Candi-candi yang ditinggalkan oleh Medang Kamulan ini dapat dibilang adalah candi-candi besar di Jawa Tengah, seperti Candi Prambanan, Candi Kalasan, dan Candi Ijo.
  • 16. Berikut Daftar beberapa Candi Peninggalan dari Kerajaan Medang Kamulan: Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Candi Sewu di Sleman, Yogyakarta. Candi Sari di Sleman, Yogyakarta. Candi Gunung Wukir di Magelang, Jawa Tengah. Candi Gebang di Sleman, Yogyakarta. Candi Kalasan di Sleman, Yogyakarta. Candi Prambanan di Sleman, Yogyakarta. Candi Merak di Klaten, Jawa Tengah. Candi Plaosan di Klaten, Jawa Tengah. Candi Sambisari di Sleman, Yogyakarta. Candi Lumbung di Magelang, Jawa Tengah. Candi Pawon di Magelang, Jawa Tengah. Candi Ngawen di Magelang, Jawa Tengah. Candi Morangan di Sleman, Yogyakarta. Candi Mendut di Magelang, Jawa Tengah. Candi Sojiwan di Klaten, Jawa Tengah. Candi Ijo di Sleman, Yogyakarta. Candi Barong di Sleman, Yogyakarta. Candi Banyunibo di Sleman, Yogyakarta. Candi Ratu Boko di Sleman, Yogyakarta.
  • 18. Ketika pesta pernikahan putri Raja Dharmawangsa dengan Airlangga, terjadi serangan mendadak dari Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya menyerang Medang Kamulan dengan bantuan dari Kerajaan Wurawari.Serangan tersebut mengakibatkan meninggalnya keluarga Kerajaan Medang. Sementara itu, Airlangga dan pengikut setianya berhasil selamat. Pada 1031, Airlangga berupaya memulihkan kejayaan Dinasti Isyana dengan mengangkat dirinya sebagai raja.Airlangga menggunakan gelar Rakai Hali Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa. Ia kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah Kahuripan. Airlangga secara perlahan mengembalikan Dinasti Isyana dengan mendirikan Kerajaan Kahuripan. Runtuhnya Kerajaan Medang Kamulan dimulai setelah dipimpin oleh Raja Airlangga. Kerajaan tersebut terpaksa dibagi menjadi dua kerajaan, yakni Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri.Keputusan tersebut dilakukan oleh Raja Airlangga guna mencegah terjadinya perang saudara. Diketahui, sang putri dari permaisuri Raja Airlangga memutuskan untuk tidak terlibat dalam kerajaan dan menjadi seorang petapa. Akhirnya, Kerajaan Medang diberikan putra-putra dari selir Raja Airlangga. Sehingga sejarah Kerajaan Medang berakhir di zaman pemerintahan ini.