Inflasi memiliki berbagai dampak seperti mengurangi daya beli, mengubah pola alokasi faktor produksi, dan dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan output tergantung tingkat inflasinya. Inflasi juga menyebabkan redistribusi pendapatan dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah ke kelompok berpenghasilan tinggi.
2. Dampak Terhadap Pendapatan
(Equity Effect)
Secara umum, inflasi akan mengurangi daya beli seseorang.
Kekayaan yang berupa tabungan atau deposito juga berkurang
secara riil karena inflasi. Keadaan tersebut mendorong orang
untuk berpikir dua kali apabila akan menabung, pertama
berapa tingkat bunganya dan kedua kira – kira tingkat inflasi
setahun yang akan datang. Tentu saja ia akan memilih bentuk
tabungan yang memberikan tingkat bunga yang lebih dari
tingkat inflasi supaya daya beli dari tabungannya tidak
menurun.
3. Dampak Terhadap Efisiensi
(Efficiency Effects)
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor – faktor
produksi. Perubahan harga faktor produksi akan mendorong
kenaikan permintaan akan berbagai macam faktor produksi
pengganti (substitusinya) kemudian dapat mendorong
terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang
tertentu. Dengan adanya inflasi permintaan akan barang
tertentu mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain,
yang kemudi mendorong kenaikan produksi barang tersebut.
Kenaikan produksi barang ini pada gilirannya akan merubah
pola alokasi faktor produksi yang sudah ada.
4. Dampak Terhadap Output
Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya kenaikan produksi.
Alasannya dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga
mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha naik.
Adanya inflasi yang mendorong kenaikan harga produk
menaikkan keuntungan pengusaha. Kenaikan keuntungan ini
akan mendorong kenaikan produksi. Namun apabila laju inflasi itu
cukup tinggi (hyper inflation) dapat menyebabkan sebaliknya,
yakni penurunan output. Hal ini karena dengan adanya inflasi
yang tinggi daya beli masyarakat akan turun sehingga kuantitas
barang yang dibeli juga menurun. Selain itu, dalam keadaan
inflasi yang tinggi , nilai uang riil turun dengan drastis, masyarakat
cenderung tidak menyukai uang kas, transaksi mengarah ke
barter, yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi barang.
5. Dampak Terhadap Distribusi
Inflasi yang disebabkan oleh naiknya permintaan melebihi
penawaran akan menyebabkan redistribusi produk, dari mereka
yang lemah daya belinya kepada yang kuat daya belinya. Apabila
harga – harga naik, maka daya beli masyarakat akan turun.
Meskipun demikian, ada sekelompok masyarakat yang mampu
menaikkan daya belinya melalui kredit perbankan dan kenaikan
penghasilan. Kelompok masyarakat yang meiliki penghasilan
tetap (seperti pegawai negeri dan pensiunan) dan mereka yang
harga jual produknya distabilkan pemerintah (seperti petani padi)
daya belinya tidak mampu mengikuti kenaikan harga. Dengan
adanya inflasi kelompok lemah ini terpaksa tidak mampu membeli
produk – produk yang mereka butuhkan dan mereka yang kuat
akan membeli sisa lebih produk – produk ini.