SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
DISUSUN OLEH

                AYU ASTUTI

                60500112016




              JURUSAN KIMIA

      FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

                   2012
PERANAN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

      Sebagai Institusi yang mendidik dan mengembangkan calon pendidik
di bidang ilmu Kimia, keberadaan laboratorium di prodi Pend. Kimia
sangatlah penting. Laboratorium didirikan dalam rangka memberikan layanan
perkuliahan dan praktikum baik internal maupun eksternal. Untuk
menyelenggarakan layanan tersebut, pengelolaan laboratorium sangat
menentukan terselenggaranya fungsi dan peranan laboratorium untuk
menunjang kompetensi lulusan yang dihasilkan. Pengelolaan laboratorium
yang baik dan benar akan menghasilkan kegiatan laboratorium yang
berkelanjutan, penggunaan peralatan dan fasilitas secara terarah dan
terkendali, adanya sistem perawatan peralatan, serta kemudahan dalam
memanfaatkan jasa laboratorium.

Pengertian Laboratorium

      Untuk dapat malaksanakan pembelajaran dangan praktek atau
ekperimen setiap sekolah perlu didukung dengan adanya laboratorium.
Laboratorium merupakan salah satu sarana pembelajaran dengan medode
demontrasi maupun praktek.
      Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruangan atau tempat
untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa
gedung yang dibatasi oleh dinding atau alam terbuka misalnya kebun botani.

      Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan
penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana
percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud : 1995, 2003).

      Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode
pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana mahasiswa
berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-
gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari.
       Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen,
pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya
dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara
terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya,
misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium komputer dan
laboratorium bahasa.

              Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002),
laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan,
penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia,
dan biologi atau bidang ilmu lain.

       Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu
tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu.
Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan
terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.

       Menurut Procter laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana
para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian
terhadap suatu bahan atau benda.

       Menurut ISO/IEC Guide, laboratorium adalah instalasi atau lembaga
yang melaksanakan pengujian.

       Pembelajaran di laboratorium merupakan salah satu proses
pembelajaran melalui pendekatan pengalaman, karenanya para dosen/
instruktur perlu memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melakukan
praktikum agar mahasiswa dapat mengungkapkan percobaan mereka
secara kritis dan dapat menggali kemandirian untuk menemukan sesuatu.

        Pembelajaran di laboratorium merupakan proses pembelajaran
termahal di antara proses pembelajaran yang lain. Selain itu sebagian
besar pembelajaran di laboratorium berhubungan dengan peralatan yang
mahal, zat kimia yang berbahaya, listrik tegangan tinggi, peralatan
berputar, peralatan dengan suhu atau tekanan tinggi, dan risiko-risiko
lainnya. Oleh karena itu pembelajaran laboratoriun yang efektif, efisien,
dan aman perlu dirumuskan, diketahui, dan difahami oleh seluruh sivitas
akademika. Berdasarkan hal-hal tersebut, buku ini ditulis agar risiko dari
pembelajaran di laboratorium dapat dicegah. Buku ini ditulis dengan
kemasan singkat, sederhana, dan praktis, karena buku ini diharapkan
dapat menjadi inspirasi awal tentang pembelajaran di laboratorium dan
dapat memunculkan inspirasi melakukan peninjuan ulang atau usaha
penyempurnaan terhadap pembelajaran di laboratorium.


        Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang
digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan
dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-
lain.

        Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, disebutkan bahwa
sebagai guru kimia diantaranya harus memiliki beberapa kompetensi terkait
dengan pemanfaatan laboratorium yaitu:
1. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan
       keselamatan kerja/belajar di laboratorium kimia sekolah.
   2. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak
       komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas,
       laboratorium dan lapangan.
   3. Merancang eksperimen kimia untuk keperluan pembelajaran atau
       penelitian.
   4. Melaksanakan eksperimen kimia dengan cara yang benar.


   Dengan adanya standar kompetensi yang harus dikuasai tersebut
seorang guru kimia dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam
pengelolaan dan pemanfaatan laboratorium secara benar. Guru harus
mampu mengelola laboratorium dan mampu merancang eksperimen kimia
untuk keperluan pembelajaran atau penelitian. Disamping itu guru harus mau
melakukan ekperimen dengan cara yang benar, sehingga dapat di tiru
peserta didik.
   Pada umumnya kegitan praktek laboratorium bertujuan untuk menguji
dan membuktikan suatu hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan
oleh guru atau pengajar. Ada juga percobaan yang dirangsang oleh
pengajar/pendidik sehingga pembelajar yang mempraktekkannya dapat
menemukan suatu hukum atau prinsip ilmiah. Hukum atau prinsip ilmiah
tersebut disimpulkan oleh pembelajar berdasarkan hasil percobaan yang
dilakukan.
   Sebuah laboratorium memerlukan beberapa orang yang bertanggung
jawab untuk mengelolanya. Kepala sekolah adalah penanggung jawab
laboratorium sekolah, wakil kepala sekolah biasanya yang membantu
mengawasi pengelolaan laboratorium secara harian, salah satu guru sebagai
koordinator laboratorium, dan dibantu oleh teknisi dan laboran. Tim
pengelolaan laboratorium dan guru mata pelajaran pengampu praktikum
harus menguasai ilmu dan keterampilan yang cukup tentang bagaimana
mengelola laboratorium dan memanfaatkan laboratorium.
       Secara lebih umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat
dilakukannya percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini
bermakna lebih luas, karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu
ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbukapun dapat menjadi
laboratorium. Tujuan penggunaan laboratorium kimia / IPA bagi peserta didik
antara lain :
1. mengembangkan           keterampilan      (pengamatan,     pencatatan    data,
   penggunaan alat, dan pembuatan alat sederhana).
2. melatih      bekerja   cermat   serta    mengenal   batas-batas   kemampuan
   pengukuran lab.
3. melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan.
4. melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen.
5. memperdalam pengetahuan.
6. mengembangkan kejujuran dan rasa tanggungjawab.
7. melatih merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan
   menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang ada.
8. memberikan       pengalaman      untuk    mengamati,     mengukur,   mencatat,
   menghitung, mene-rangkan, dan menarik kesimpulan.
   Laboratorium memiliki peranan sebagai tempat dilakukannya percobaan
atau penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai
tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Fungsi lain dari laboratoium
adalah sebagai tempat display atau pameran.
Pengelolaan Laboratorium

      Laboratorium sebagai fasilitas belajar dalam Pengembangan Sistem
Pendidikan Tenaga Kependidikan Abad ke 21 (SPTK-21, Depdiknas, 2002)
merupakan tempat yang digunakan untuk mengaplikasikan teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan
kuantitas dan kualitas yang memadai. Laboratorium dapat berarti suatu
ruangan tertutup dengan sejumlah perlengkapan, atau suatu alam terbuka
dengan karakteristik natural.

      Laboratorium memegang peranan penting sebagai pusat kegiatan
praktikum dan penelitian mahasiswa, pembinaan, pengkajian, penelitian,
pengabdian     masyarakat       dan   pengembangan        IPTEK.    Pengelolaan
Laboratorium berkaitan      dengan     pengelola   dan      pengguna,      fasilitas
Laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan-bahan kimia dan
sebagainya),       serta         aktivitas     yang         dilaksanakan         di
Laboratorium membutuhkan keahlian khusus, baik keahlian yang bersifat
teknis maupun managerial dalam rangka menjaga dan mengembangkan
fungsi dan peranan Laboratorium.

      Laboratorium     pada      lembaga     pendidikan     tidak   hanya     turut
bertanggungjawab dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi
akademis dan profesi kependidikan saja, melainkan juga harus mampu
menghasilkan berbagai produk pendidikan sains seperti; media, model dan
proses pembelajaran secara empiris dan tervalidasi secara objektif.
Laboratorium sebagai tempat untuk melahirkan gagasan-gagasan baru.
Inovasi dan kreativitas hendaknya lahir dari komponen laboratorium dengan
stimulus yang berasal dari lapangan. Laboratorium pendidikan harus mampu
mengembangkan berbagai alternatif solusi terhadap masalah pendidikan
sains.

         Sampai saat ini laboratorium ideal hanya dinyatakan secara fisik dan
kelengkapannya serta proporsi antara alat dengan pemakai serta kualitas
alat. Tidak dinyatakan secara profesional, dalam hal ini adalah pengelolaan.
Fasilitas canggihpun tidak akan bertahan lama bila kapabilitas pengelolaan
tidak profesional. Setiap komponen alat laboratorium memiliki masa susut
dan potensi kerusakan. Tanpa adanya maintenance yang baik akan
mempersingkat umur dan daya guna alat. Tanpa pengelolaan yang baik
laboratorium hanya sebatas kumpulan alat yang teratur namun tidak
fungsional.

         Peningkatan   dan    pengembangan      laboratorium   sebagai   fungsi
pengelolaan pada dasarnya bertujuan untuk lebih meningkatkan produk
perguruan tinggi seperti jumlah dan kualitas lulusan, hasil penelitian,
kemitraan usaha dan kepedulian terhadap masyarakat, serta kemampuannya
sebagai income      generating    unit (Sub   Direktorat    Sarana   Akademik,
2002). Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan unsur atau fungsi manajer
yakni perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan
dan pengawasan.

1. Optimasi pemanfaatan laboratorium

         Optimasi ruangan adalah suatu usaha untuk mengoptimasikan
pemakaian ruangan sehingga laboratorium tersebut secara optimal
memberikan faedah dan penunjang pencapaian tujuan ruangan.

         Karakteristik ruangan yang dikelola dengan baik:
- Efektif
- Efisien
- Sehat dan aman
- Peralatan / fasilitas selalu siap pakai dan aman
- Seluruh aktivitas laboratorium mudah di kontrol
- Memenuhi kebuuhan psikologis


2. Tata letak peralatan laboratorium
        Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan
penempatan peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut
berwujud dan memenuhi persyaratan untuk beroperasi.

Tujuan kegiatan di laboratorium

   a. Teliti dalam pengamatan dan cermat dalam pencatatan pada saat
        pengamatan.
   b. Mampu menafsirkan hasil percobaan untuk memperoleh penemuan
        dan dapat memecahkan masalah
   c.   Mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan.
   d.   Terampil mempergunakan alat-alat laboratorium
   e.   Tumbuh sikap positif terhadap kegiata pratikum
   f. Sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan
        dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai
        wadah dalam proses belajar mengajar.
   g. Pembelajaran ketrampilan sesuai dengan subjek praktikum.
   h. Pemahaman prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan tahap-tahap dalam
        penelitian ilmiah.
   i. Mengembangkan ketrampilan dalam pemecahan masalah secara
        sistematik.
j. Membina pengembangan sikap atau perilaku profesional, praktis, dan
     komitmen.




Fungsi Laboratorium

  1. sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan
     intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji
     gejala-gejala alam.
  2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
     keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia
     untuk mencari dan menemukan kebenaran.
  3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat
     kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
  4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang
     calon ilmuan.
  5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan
     pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya.
  6. sebagai tempat display atau pameran.
  7. Laboratorium kimia sebagai tempat timbulnya berbagai masalah
     sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut.
  8. Laboratorium kima sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta
     kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti.
  9. Laboratorium kimia sebagai tempat yang dapat mendorong semangat
     peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang
     diselidiki atau diamatinya.
10. Sebagai tempat untuk menemukan sesuatu yang baru, yang belum
   pernah di temukan sebelumnya.
11. Laboratorium berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta
   didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan
   cekatan.
12. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk
   mengembangkan ilmu pengetahuannya.
13. Sebagai tempat untuk mereaksikan sejumlah zat-zat kimia tertentu
   yang memerlukan ketelitian yang tinggi.
14. Sebagai tempat untuk bereksperimen.
15. Sebagai tempat untuk meneliti zat-zat yang merugikan manusia dan
   yang tidak merugikan, bahkan bernilai positif di kalangan masyarakat.
16. Sebagai tempat pembelajaran dengan metode praktik, demonstrasi
   secara langsung.
17. Sebagai tempat pembelajaran berbasis demonstrasi, melakukan
   penelitian secara langsung dan tanpa ada rekayasa.
18. Mengajarkan materi teori yang tidak bisa diajarkan di tempat lain.
19. Menyajikan dan menjelaskan bahan ajar.
20. Menumbuhkembangkan kemampuan psikomotorik.
21. Meningkatkan kemampuan dalam mengikuti petunjuk.
22. Membiasakan mahasiswa dengan peralatan/instrumen dan
   perlengkapan praktikum.
23. Membiasakan mahasiswa merancang dan mengkonstruksi peralatan
   percobaan.
24. Meningkatkan keahlian/ketrampilan pengamatan.
25. Meningkatkan keahlian/ketrampilan dalam mengumpulkan dan
   interpretasi data.
26. Meningkatkan kemampuan menjelaskan hasil percobaan.
27. Meningkatkan kemampuan menulis secara koheren dan argumentasi
      yang bagus dan terarah.
   28. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri.
   29. Mendorong kemandirian berfikir.
   30. Merangsang pemikiran yang mendalam mengenai interpretasi
      percobaan.
   31. Meningkatkan keahlian mahasiswa dalam pemecahan masalah
      dengan variabel berjumlah besar dan banyak kemungkinan cara
      pemecahannya.
   32. Mendorong inisiatif, semangat berusaha, dan pemberdayaan akal.
   33. Meningkatkan tanggung jawab dan keandalan personal untuk
      melakukan percobaan.
   34. Mananamkan kemampuan mengukur secara tepat dan seksama
   35. Menumbuhkembangkan kepercayaan/keyakinan pada kemampuan
      diri.
   36. Menumbuhkembangkan kecerdikan/keahlian.
   37. Memperkuat keyakinan akan kebenaran teori-teoari.
   38. Menanamkan kemampuan merancang percobaan dan menafsirkan
      data yang diperoleh.
   39. Melatih penulisan laporan teknik
   40. Memuaskan keingintahuan peserta didik.
   41. Menumbuhkembangkan sikap ilmiah dan pemahaman tentang
      metologi ilmiah/ rekayasa melalui penyelidikan eksperimental.

   Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium
sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu
masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain :

   1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium
   sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem
   pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah
   dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana
   mestinya.
3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran.
4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga sehingga
   menyulitkan bagi pusat kegiatanpengajar untuk menjalankan fungsi
   pembinaannya kepada para pengajar.

Contenu connexe

Tendances

Makalah laboratorium-fisika-sekolah
Makalah laboratorium-fisika-sekolahMakalah laboratorium-fisika-sekolah
Makalah laboratorium-fisika-sekolah06111381320025lista
 
Desain lab fisika
Desain lab fisikaDesain lab fisika
Desain lab fisikaFKIP UHO
 
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPAPemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPABapake Icha Kukuh Andin
 
Peran fungsi laboratorium ipa
Peran fungsi laboratorium ipaPeran fungsi laboratorium ipa
Peran fungsi laboratorium ipaFKIP UHO
 
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta LaboranPanduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta LaboranBapake Icha Kukuh Andin
 
strategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiastrategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiaQaiffa Greenpinkk
 
Pembuatan program kerja laboratorium
Pembuatan program kerja  laboratoriumPembuatan program kerja  laboratorium
Pembuatan program kerja laboratoriumDzikriani Yugi
 
Peran fungsi-laboratorium-ipa
Peran fungsi-laboratorium-ipaPeran fungsi-laboratorium-ipa
Peran fungsi-laboratorium-ipalavanter simamora
 
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKStandar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKIkbal Fauzi
 
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaBab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaErni Samosir
 
Konsep pembelajaran di lab nur lathifah
Konsep pembelajaran di lab nur lathifahKonsep pembelajaran di lab nur lathifah
Konsep pembelajaran di lab nur lathifahKiky- Agustina
 
Administrasi laboratorium ipa
Administrasi laboratorium ipaAdministrasi laboratorium ipa
Administrasi laboratorium ipaNana Umar Sumarna
 
Pengelolaan Laboratorium IPA
Pengelolaan Laboratorium IPAPengelolaan Laboratorium IPA
Pengelolaan Laboratorium IPANana Umar Sumarna
 
Administrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipa
Administrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipaAdministrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipa
Administrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipadevi_anriani
 
Sop laboratorium
Sop laboratoriumSop laboratorium
Sop laboratoriumanharwahyu
 
Contoh program kerja lab ipa
Contoh program kerja lab ipaContoh program kerja lab ipa
Contoh program kerja lab ipaagus joko
 
Perawatan alat bahan lab bio
Perawatan alat bahan lab bioPerawatan alat bahan lab bio
Perawatan alat bahan lab biokamariah cantique
 
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2dusid
 

Tendances (20)

Makalah laboratorium-fisika-sekolah
Makalah laboratorium-fisika-sekolahMakalah laboratorium-fisika-sekolah
Makalah laboratorium-fisika-sekolah
 
Desain lab fisika
Desain lab fisikaDesain lab fisika
Desain lab fisika
 
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPAPemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
Pemanfatan dan Pengelolaan Laboratorium IPA
 
Peran fungsi laboratorium ipa
Peran fungsi laboratorium ipaPeran fungsi laboratorium ipa
Peran fungsi laboratorium ipa
 
Manajemen lab-ipa-
Manajemen  lab-ipa-Manajemen  lab-ipa-
Manajemen lab-ipa-
 
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta LaboranPanduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
Panduan Pengelolaan Lab dan Penilaian Teknisi serta Laboran
 
strategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimiastrategi mengelola laboratorium kimia
strategi mengelola laboratorium kimia
 
Pembuatan program kerja laboratorium
Pembuatan program kerja  laboratoriumPembuatan program kerja  laboratorium
Pembuatan program kerja laboratorium
 
Peran fungsi-laboratorium-ipa
Peran fungsi-laboratorium-ipaPeran fungsi-laboratorium-ipa
Peran fungsi-laboratorium-ipa
 
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKStandar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIK
 
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaBab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipa
 
Konsep pembelajaran di lab nur lathifah
Konsep pembelajaran di lab nur lathifahKonsep pembelajaran di lab nur lathifah
Konsep pembelajaran di lab nur lathifah
 
Program kerja lab bio
Program kerja lab bioProgram kerja lab bio
Program kerja lab bio
 
Administrasi laboratorium ipa
Administrasi laboratorium ipaAdministrasi laboratorium ipa
Administrasi laboratorium ipa
 
Pengelolaan Laboratorium IPA
Pengelolaan Laboratorium IPAPengelolaan Laboratorium IPA
Pengelolaan Laboratorium IPA
 
Administrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipa
Administrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipaAdministrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipa
Administrasi dan-inventarisasi-barang-dan-alat-laboratorium-ipa
 
Sop laboratorium
Sop laboratoriumSop laboratorium
Sop laboratorium
 
Contoh program kerja lab ipa
Contoh program kerja lab ipaContoh program kerja lab ipa
Contoh program kerja lab ipa
 
Perawatan alat bahan lab bio
Perawatan alat bahan lab bioPerawatan alat bahan lab bio
Perawatan alat bahan lab bio
 
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
PENGELOLAAN IPA 1 DAN 2
 

Similaire à Makalah man lab

LABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
LABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARANLABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
LABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARANMuhamadTaufik48
 
Laboratorium Sebagai Media Pembelajaran
Laboratorium Sebagai Media PembelajaranLaboratorium Sebagai Media Pembelajaran
Laboratorium Sebagai Media PembelajaranNendenLailasari
 
9082-28692-1-SM.pdf
9082-28692-1-SM.pdf9082-28692-1-SM.pdf
9082-28692-1-SM.pdfIvanArdo1
 
KONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
KONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptxKONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
KONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptxernhie1
 
Tugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjut
Tugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjutTugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjut
Tugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjutSony Togatorop
 
Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Lia Lestari
 
01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...
01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...
01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...nasrun gayo
 
Peranan laboratorium sekolah
Peranan laboratorium sekolahPeranan laboratorium sekolah
Peranan laboratorium sekolahtsamarul_hizbi
 
Laboratorium sebagai Media pembelajaran
Laboratorium sebagai Media pembelajaran Laboratorium sebagai Media pembelajaran
Laboratorium sebagai Media pembelajaran GhinaAinalMardliyah
 
strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)
strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)
strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)Dewi Sartika
 
Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Lia Lestari
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiRenol Doang
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiRenol Doang
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiRenol Doang
 
Media pembelajaran kel.12 edit
Media pembelajaran kel.12 editMedia pembelajaran kel.12 edit
Media pembelajaran kel.12 editihsanma8
 
Media pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsanMedia pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsanihsanma8
 
Managemen lab
Managemen labManagemen lab
Managemen labFKIP UHO
 

Similaire à Makalah man lab (20)

LABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
LABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARANLABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
LABORATORIUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
 
Laboratorium Sebagai Media Pembelajaran
Laboratorium Sebagai Media PembelajaranLaboratorium Sebagai Media Pembelajaran
Laboratorium Sebagai Media Pembelajaran
 
Kti artikel pengl lab
Kti artikel pengl lab Kti artikel pengl lab
Kti artikel pengl lab
 
9082-28692-1-SM.pdf
9082-28692-1-SM.pdf9082-28692-1-SM.pdf
9082-28692-1-SM.pdf
 
KONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
KONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptxKONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
KONSEP DASAR MANAJEMEN LABORATORIUM.pptx
 
Tugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjut
Tugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjutTugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjut
Tugas mandiri pengelolaan laboratorium tingkat lanjut
 
Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Media Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...
01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...
01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum ...
 
Peranan laboratorium sekolah
Peranan laboratorium sekolahPeranan laboratorium sekolah
Peranan laboratorium sekolah
 
Laboratorium sebagai Media pembelajaran
Laboratorium sebagai Media pembelajaran Laboratorium sebagai Media pembelajaran
Laboratorium sebagai Media pembelajaran
 
strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)
strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)
strategi penglolaan laboratorium kimia (dewi sartika)
 
Media Pembelajaran
Media Pembelajaran Media Pembelajaran
Media Pembelajaran
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologi
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologi
 
Buku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologiBuku perawatan alat_lab_biologi
Buku perawatan alat_lab_biologi
 
Media pembelajaran kel.12 edit
Media pembelajaran kel.12 editMedia pembelajaran kel.12 edit
Media pembelajaran kel.12 edit
 
Laboran
LaboranLaboran
Laboran
 
87608869 makalah
87608869 makalah87608869 makalah
87608869 makalah
 
Media pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsanMedia pembelajaran modul ihsan
Media pembelajaran modul ihsan
 
Managemen lab
Managemen labManagemen lab
Managemen lab
 

Makalah man lab

  • 1. DISUSUN OLEH AYU ASTUTI 60500112016 JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2012
  • 2. PERANAN LABORATORIUM DALAM PEMBELAJARAN KIMIA Sebagai Institusi yang mendidik dan mengembangkan calon pendidik di bidang ilmu Kimia, keberadaan laboratorium di prodi Pend. Kimia sangatlah penting. Laboratorium didirikan dalam rangka memberikan layanan perkuliahan dan praktikum baik internal maupun eksternal. Untuk menyelenggarakan layanan tersebut, pengelolaan laboratorium sangat menentukan terselenggaranya fungsi dan peranan laboratorium untuk menunjang kompetensi lulusan yang dihasilkan. Pengelolaan laboratorium yang baik dan benar akan menghasilkan kegiatan laboratorium yang berkelanjutan, penggunaan peralatan dan fasilitas secara terarah dan terkendali, adanya sistem perawatan peralatan, serta kemudahan dalam memanfaatkan jasa laboratorium. Pengertian Laboratorium Untuk dapat malaksanakan pembelajaran dangan praktek atau ekperimen setiap sekolah perlu didukung dengan adanya laboratorium. Laboratorium merupakan salah satu sarana pembelajaran dengan medode demontrasi maupun praktek. Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruangan atau tempat untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding atau alam terbuka misalnya kebun botani. Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud : 1995, 2003). Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana mahasiswa
  • 3. berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala- gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium komputer dan laboratorium bahasa. Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain. Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Menurut Procter laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda. Menurut ISO/IEC Guide, laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian. Pembelajaran di laboratorium merupakan salah satu proses
  • 4. pembelajaran melalui pendekatan pengalaman, karenanya para dosen/ instruktur perlu memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melakukan praktikum agar mahasiswa dapat mengungkapkan percobaan mereka secara kritis dan dapat menggali kemandirian untuk menemukan sesuatu. Pembelajaran di laboratorium merupakan proses pembelajaran termahal di antara proses pembelajaran yang lain. Selain itu sebagian besar pembelajaran di laboratorium berhubungan dengan peralatan yang mahal, zat kimia yang berbahaya, listrik tegangan tinggi, peralatan berputar, peralatan dengan suhu atau tekanan tinggi, dan risiko-risiko lainnya. Oleh karena itu pembelajaran laboratoriun yang efektif, efisien, dan aman perlu dirumuskan, diketahui, dan difahami oleh seluruh sivitas akademika. Berdasarkan hal-hal tersebut, buku ini ditulis agar risiko dari pembelajaran di laboratorium dapat dicegah. Buku ini ditulis dengan kemasan singkat, sederhana, dan praktis, karena buku ini diharapkan dapat menjadi inspirasi awal tentang pembelajaran di laboratorium dan dapat memunculkan inspirasi melakukan peninjuan ulang atau usaha penyempurnaan terhadap pembelajaran di laboratorium. Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain- lain. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, disebutkan bahwa sebagai guru kimia diantaranya harus memiliki beberapa kompetensi terkait dengan pemanfaatan laboratorium yaitu:
  • 5. 1. Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja/belajar di laboratorium kimia sekolah. 2. Menggunakan alat-alat ukur, alat peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas, laboratorium dan lapangan. 3. Merancang eksperimen kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian. 4. Melaksanakan eksperimen kimia dengan cara yang benar. Dengan adanya standar kompetensi yang harus dikuasai tersebut seorang guru kimia dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam pengelolaan dan pemanfaatan laboratorium secara benar. Guru harus mampu mengelola laboratorium dan mampu merancang eksperimen kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian. Disamping itu guru harus mau melakukan ekperimen dengan cara yang benar, sehingga dapat di tiru peserta didik. Pada umumnya kegitan praktek laboratorium bertujuan untuk menguji dan membuktikan suatu hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh guru atau pengajar. Ada juga percobaan yang dirangsang oleh pengajar/pendidik sehingga pembelajar yang mempraktekkannya dapat menemukan suatu hukum atau prinsip ilmiah. Hukum atau prinsip ilmiah tersebut disimpulkan oleh pembelajar berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan. Sebuah laboratorium memerlukan beberapa orang yang bertanggung jawab untuk mengelolanya. Kepala sekolah adalah penanggung jawab laboratorium sekolah, wakil kepala sekolah biasanya yang membantu mengawasi pengelolaan laboratorium secara harian, salah satu guru sebagai koordinator laboratorium, dan dibantu oleh teknisi dan laboran. Tim pengelolaan laboratorium dan guru mata pelajaran pengampu praktikum
  • 6. harus menguasai ilmu dan keterampilan yang cukup tentang bagaimana mengelola laboratorium dan memanfaatkan laboratorium. Secara lebih umum laboratorium diartikan sebagai suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian (Depdikbud, 1994 : 7). Pengertian ini bermakna lebih luas, karena tidak membatasi laboratorium sebagai suatu ruangan, artinya kebun, lapangan, ruang terbukapun dapat menjadi laboratorium. Tujuan penggunaan laboratorium kimia / IPA bagi peserta didik antara lain : 1. mengembangkan keterampilan (pengamatan, pencatatan data, penggunaan alat, dan pembuatan alat sederhana). 2. melatih bekerja cermat serta mengenal batas-batas kemampuan pengukuran lab. 3. melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan. 4. melatih daya berpikir kritis analitis melalui penafsiran eksperimen. 5. memperdalam pengetahuan. 6. mengembangkan kejujuran dan rasa tanggungjawab. 7. melatih merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut dengan menggunakan alat-alat dan bahan-bahan yang ada. 8. memberikan pengalaman untuk mengamati, mengukur, mencatat, menghitung, mene-rangkan, dan menarik kesimpulan. Laboratorium memiliki peranan sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Fungsi lain dari laboratoium adalah sebagai tempat display atau pameran.
  • 7. Pengelolaan Laboratorium Laboratorium sebagai fasilitas belajar dalam Pengembangan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan Abad ke 21 (SPTK-21, Depdiknas, 2002) merupakan tempat yang digunakan untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Laboratorium dapat berarti suatu ruangan tertutup dengan sejumlah perlengkapan, atau suatu alam terbuka dengan karakteristik natural. Laboratorium memegang peranan penting sebagai pusat kegiatan praktikum dan penelitian mahasiswa, pembinaan, pengkajian, penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan IPTEK. Pengelolaan Laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas Laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan-bahan kimia dan sebagainya), serta aktivitas yang dilaksanakan di Laboratorium membutuhkan keahlian khusus, baik keahlian yang bersifat teknis maupun managerial dalam rangka menjaga dan mengembangkan fungsi dan peranan Laboratorium. Laboratorium pada lembaga pendidikan tidak hanya turut bertanggungjawab dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademis dan profesi kependidikan saja, melainkan juga harus mampu menghasilkan berbagai produk pendidikan sains seperti; media, model dan proses pembelajaran secara empiris dan tervalidasi secara objektif. Laboratorium sebagai tempat untuk melahirkan gagasan-gagasan baru. Inovasi dan kreativitas hendaknya lahir dari komponen laboratorium dengan stimulus yang berasal dari lapangan. Laboratorium pendidikan harus mampu
  • 8. mengembangkan berbagai alternatif solusi terhadap masalah pendidikan sains. Sampai saat ini laboratorium ideal hanya dinyatakan secara fisik dan kelengkapannya serta proporsi antara alat dengan pemakai serta kualitas alat. Tidak dinyatakan secara profesional, dalam hal ini adalah pengelolaan. Fasilitas canggihpun tidak akan bertahan lama bila kapabilitas pengelolaan tidak profesional. Setiap komponen alat laboratorium memiliki masa susut dan potensi kerusakan. Tanpa adanya maintenance yang baik akan mempersingkat umur dan daya guna alat. Tanpa pengelolaan yang baik laboratorium hanya sebatas kumpulan alat yang teratur namun tidak fungsional. Peningkatan dan pengembangan laboratorium sebagai fungsi pengelolaan pada dasarnya bertujuan untuk lebih meningkatkan produk perguruan tinggi seperti jumlah dan kualitas lulusan, hasil penelitian, kemitraan usaha dan kepedulian terhadap masyarakat, serta kemampuannya sebagai income generating unit (Sub Direktorat Sarana Akademik, 2002). Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan unsur atau fungsi manajer yakni perencanaan, penataan, pengadministrasian, pengamanan, perawatan dan pengawasan. 1. Optimasi pemanfaatan laboratorium Optimasi ruangan adalah suatu usaha untuk mengoptimasikan pemakaian ruangan sehingga laboratorium tersebut secara optimal memberikan faedah dan penunjang pencapaian tujuan ruangan. Karakteristik ruangan yang dikelola dengan baik:
  • 9. - Efektif - Efisien - Sehat dan aman - Peralatan / fasilitas selalu siap pakai dan aman - Seluruh aktivitas laboratorium mudah di kontrol - Memenuhi kebuuhan psikologis 2. Tata letak peralatan laboratorium Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan untuk beroperasi. Tujuan kegiatan di laboratorium a. Teliti dalam pengamatan dan cermat dalam pencatatan pada saat pengamatan. b. Mampu menafsirkan hasil percobaan untuk memperoleh penemuan dan dapat memecahkan masalah c. Mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan. d. Terampil mempergunakan alat-alat laboratorium e. Tumbuh sikap positif terhadap kegiata pratikum f. Sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar. g. Pembelajaran ketrampilan sesuai dengan subjek praktikum. h. Pemahaman prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan tahap-tahap dalam penelitian ilmiah. i. Mengembangkan ketrampilan dalam pemecahan masalah secara sistematik.
  • 10. j. Membina pengembangan sikap atau perilaku profesional, praktis, dan komitmen. Fungsi Laboratorium 1. sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam. 2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran. 3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial. 4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan. 5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya. 6. sebagai tempat display atau pameran. 7. Laboratorium kimia sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut. 8. Laboratorium kima sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti. 9. Laboratorium kimia sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.
  • 11. 10. Sebagai tempat untuk menemukan sesuatu yang baru, yang belum pernah di temukan sebelumnya. 11. Laboratorium berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan. 12. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya. 13. Sebagai tempat untuk mereaksikan sejumlah zat-zat kimia tertentu yang memerlukan ketelitian yang tinggi. 14. Sebagai tempat untuk bereksperimen. 15. Sebagai tempat untuk meneliti zat-zat yang merugikan manusia dan yang tidak merugikan, bahkan bernilai positif di kalangan masyarakat. 16. Sebagai tempat pembelajaran dengan metode praktik, demonstrasi secara langsung. 17. Sebagai tempat pembelajaran berbasis demonstrasi, melakukan penelitian secara langsung dan tanpa ada rekayasa. 18. Mengajarkan materi teori yang tidak bisa diajarkan di tempat lain. 19. Menyajikan dan menjelaskan bahan ajar. 20. Menumbuhkembangkan kemampuan psikomotorik. 21. Meningkatkan kemampuan dalam mengikuti petunjuk. 22. Membiasakan mahasiswa dengan peralatan/instrumen dan perlengkapan praktikum. 23. Membiasakan mahasiswa merancang dan mengkonstruksi peralatan percobaan. 24. Meningkatkan keahlian/ketrampilan pengamatan. 25. Meningkatkan keahlian/ketrampilan dalam mengumpulkan dan interpretasi data. 26. Meningkatkan kemampuan menjelaskan hasil percobaan.
  • 12. 27. Meningkatkan kemampuan menulis secara koheren dan argumentasi yang bagus dan terarah. 28. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri. 29. Mendorong kemandirian berfikir. 30. Merangsang pemikiran yang mendalam mengenai interpretasi percobaan. 31. Meningkatkan keahlian mahasiswa dalam pemecahan masalah dengan variabel berjumlah besar dan banyak kemungkinan cara pemecahannya. 32. Mendorong inisiatif, semangat berusaha, dan pemberdayaan akal. 33. Meningkatkan tanggung jawab dan keandalan personal untuk melakukan percobaan. 34. Mananamkan kemampuan mengukur secara tepat dan seksama 35. Menumbuhkembangkan kepercayaan/keyakinan pada kemampuan diri. 36. Menumbuhkembangkan kecerdikan/keahlian. 37. Memperkuat keyakinan akan kebenaran teori-teoari. 38. Menanamkan kemampuan merancang percobaan dan menafsirkan data yang diperoleh. 39. Melatih penulisan laporan teknik 40. Memuaskan keingintahuan peserta didik. 41. Menumbuhkembangkan sikap ilmiah dan pemahaman tentang metologi ilmiah/ rekayasa melalui penyelidikan eksperimental. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain : 1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
  • 13. 2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya. 3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran. 4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatanpengajar untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para pengajar.