SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  24
TERAPY GESTALT
ANGGOTA KELOMPOK : ATINA MAULIDA
DIANA RAHMAWATI
DIYAN TRI WIJAYA
NIHLATUL AMANAH
ZARQAWY SALAHUDIN
TOPAN EGI PRATAMA
BIOGRAFI TOKOH
FRITZ PERLS
Frederick S. (Fritz) Perls, MD, PhD (1893-
1970) adalah pencetus utama dan pengembang
terapi Gestalt.
LAURA POSNER PERLS, PhD
(1905-1990) lahir di Pforzheim, Jerman.
KONSEP KUNCI
Pandangan Mengenai
Manusia
Pandangan Gestalt tentang manusia : berakar pada filsafat eksistensial dan
fenomenologis.
Menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan tanggung
jawab pribadi, kesatuan pribadi, dan mengalami cara-cara yang menghambat
kesadran.
Individu memiliki kesanggupan memikul tanggung jawab pribadi dan hidup
sepenuhnya sebagai individu yang terpadu.
PRINSIP TERAPY GESTALT
Beberapa prinsip dasar yang mendasari teori terapi Gestalt:
Holisme
Teori lapangan
proses pembentukan figur
Pengaturan organismik diri
Sekarang
Salah satu kontribusi utama pendekatan Gestalt adalah penekanan pada
pembelajaran untuk menghargai sepenuhnya pengalaman saat sekarang.
Berfokus pada masa lalu dianggap suatu cara untuk menghindari tindakan
mengalami saat sekarang sepenuhnya.
Urusan Belum Terselesaikan
Dalam terapi Gestalt terdapat konsep tentang urusan yang beleum
terselesaikan, yaitu mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan
dapat terwujud dalam perasaan yang terpendam seperti kebencian,
kemarahan, kebencian, sakit, kecemasan, kesedihan, rasa bersalah, dan
ditinggalkan.
Hubungan dan Resistensi Hubungan
Hubungan itu tercipta dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan
gerakan. Hubungan yang effektif berarti interaksi yang baik dengan alam dan
manusia lain tanpa menghilangkan rasa individualitas seseorang.
Polster dan Polster (1973) menggambarkan lima jenis gangguan batas kontak yang
mengganggu siklus pengalaman: Introjection, projection, retroflection,
deflection, dan confluence.
Energi dan Hambatan Energi
Dalam Terapi gestalt memberikan perhatian khusus dimana energi itu berada,
bagaimana digunakan, dan bagaimana hal itu dapat dihambat. Hambatan energi
adalah bentuk lain dari defensif tingkah laku.
PROSES TERAPI
Tujuan Terapi
Terapis Gestalt hadir untuk dasar tujuan-yaitu, membantu klien untuk mencapai
kesadaran yang lebih utuh, dan dengan itu, pilihan yang lebih. Kesadaran utuh
termasuk mengetahui lingkungan, tahu diri, menerima diri sendiri, dan mampu
melakukan hubungan.
Pendekatan Gestalt membantu klien mencatat proses kesadaran mereka sendiri
sehingga dapat bertanggung jawab dan selektif dan dapat membedakan dalam
membuat pilihan. Kesadaran muncul dalam konteks hubungan asli antara klien dan
terapis.
Fungsi dan Peran Terapi
Perls, Hefferline, dan Goodman (1951) menyatakan bahwa pekerjaan terapis adalah
untuk mengundang klien dalam kemitraan yang aktif di mana mereka dapat belajar
tentang diri sendiri dengan mengadopsi sikap eksperimental terhadap kehidupan, di
mana mereka mencoba perilaku baru dan perhatian yang akan terjadi.
Terapis Gestalt mendorong klien untuk menghadirkan kesadaran sensorik mereka
saat ini.
Fungsi penting dari terapis Gestalt memberi perhatian kepada klien bahasa tubuh.
Isyarat nonverbal ini memberikan informasi yang kaya sebagi mereka seing
menunjukkan yang mana klien tidak menyadarinya.
Pengalaman Klien Dalam Terapi
Miriam Polster (1987) dijelaskan urutan integrasi tiga-tahap mencirikan perkembangan klien dalam
terapi.
 Yang pertama bagian dari urutan terdiri penemuan,klien cenderung untuk mencapai realisasi baru
tentang diri sendiri atau untuk memperoleh pandangan baru dari situasi yang lama, mungkin
mengambil tampilan baru di beberapa orang yang penting dalam hidup mereka.
 Tahap kedua dari urutan integrasi akomodasi, yang melibatkan klien mengakui memiliki pilihan.
 Tahap ketiga dari urutan integrasi asimilasi, yang melibatkan klien, belajar bagaimana
mempengaruhi lingkungan mereka. Tingkah Laku pada tahap ini mungkin termasuk mengambil
sikap pada isu penting. Pada Akhirnya, klien mengembangkan kepercayaan diri dalam
kemampuan mereka untuk meningkatkan dan berimprovisasi.
Hubungan Antara Terapis dan Klien
Terapis bertanggung jawab untuk kualitas kehadiran, untuk mengetahui diri
sendiri dan klien, dan untuk tetap terbuka kepada klien. Mereka juga bertanggung
jawab untuk membangun dan mempertahankan suasana terapi yang
menumbuhkan semangat bekerja pada klien.
Aplikasi: Teknik Terapi dan Prosedur
Percobaan di Therapy Gestalt
Percobaan merupakan dasar terapi Gestalt kontemporer. Zinker (1978) melihat sesi terapi sebagai
serangkaian percobaan, yang merupakan jalan klien untuk belajar dari pengalaman. Apa yang
dipelajari dari eksperimen kejutan untuk kedua klien dan terapis. Eksperimen Gestalt petualangan
kreatif dan cara di mana klien dapat mengekspresikan prilaku diri. Percobaan yang spontan, salah-
satu-dari jenis, relevan dengan momen tertentu dan pengembangan tertentu proses pembentukan
angka.
Mempersiapkan Klien untuk Percobaan Gestalt
Metode Gestalt cenderung tampak abstrak dan gagasan eksperimen mungkin tampak aneh.
Meminta klien untuk “menjadi” obyek di salah satu mimpi mereka, misalnya, mungkin tampak
konyol dan sia-sia. Hal ini juga penting bahwa konselor membangun hubungan dengan klien
mereka, sehingga klien akan merasa cukup percaya untuk berpartisipasi dalam pembelajaran yang
di dapat dari hasil dari percobaan gestalt. Klien akan mendapatkan lebih dari percobaan jika mereka
berorientasi dan siap untuk mereka. Melalui hubungan saling percaya dengan terapis, klien
cenderung untuk mengenali perlawanan dan memungkinkan diri untuk berpartisipasi dalam
percobaan ini.
Sebagian besar yang diambil dari Passons (1975) dan Zinker (1978), yang berguna baik dalam
mempersiapkan klien untuk percobaan gestalt dan membawa mereka keluar dalam kursus terapi:
 Penting bagi konselor harus cukup sensitif untuk mengetahui kapan harus meninggalkan klien
sendiri.
 Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari percobaan Gestalt, praktisi harus peka
memperkenalkan mereka pada waktu yang tepat dan cara yang tepat.
 Sifat percobaan tergantung pada masalah individu, orang yang mengalami, dan sesi pengalaman
hidup membawa kedua klien dan terapis.
 Percobaan memerlukan peran aktif klien dalam eksplorasi diri.
 percobaan Gestalt bekerja dengan baik ketika terapis menghormati latar belakang budaya dan
klien berada dalam hubungan yang baik dengan orang tersebut.
Lanjutan...
Peran Konfrontasi
Konfrontasi digunakan pada waktu dalam praktek terapi Gestalt, namun tidak harus dilihat sebagai
serangan yang keras. Konfrontasi dapat dilakukan dalam seperti cara bahwa klien bekerja sama,
terutama ketika mereka diundang untuk memeriksa perilaku, sikap, dan pikiran. Terapis dapat
mendorong klien untuk melihat keganjilan tertentu, terutama kesenjangan antara ekspresi verbal dan
nonverbal. Selanjutnya, konfrontasi tidak harus ditujukan pada kelemahan atau sifat-sifat negatif;
klien dapat ditantang untuk mengenali bagaimana mereka memblokir kekuatan. Pada akhirnya,
bagaimanapun, klien harus memutuskan sendiri apakah mereka mau menerima undangan untuk
mempelajari lebih lanjut tentang diri sendiri.
Therapy gestalt Intervensi
Percobaan dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu klien mencapai kesadaran, mengalami
konflik internal, mengatasi inkonsistensi dan dikotomi, dan bekerja melalui jalan buntu yang
mencegah penyelesaian urusan yang belum selesai. latihan Soal dapat digunakan untuk
memperoleh emosi, menghasilkan tindakan, atau mencapai tujuan tertentu. Etika digunakan di
terbaik mereka, intervensi yang dijelaskan di sini sesuai dengan situasi terapi menyoroti klien.
Aplikasi untuk Grup Konseling
Terapi Gestalt cocok untuk konteks kelompok. Terapi Gestalt mendorong pengalaman langsung
dan tindakan yang bertentangan dengan berbicara tentang konflik, masalah, dan perasaan. Jika
anggota memiliki kecemasan yang berkaitan dengan beberapa peristiwa di masa depan, mereka
dapat memberlakukan masalah ini di masa depan saat ini. Di sini dan sekarang fokus
menghidupkan kelompok dan membantu anggota dalam menjelajahi keprihatinan mereka. Pindah
dari pembicaraan tentang tindakan yang dilakukan dengan menggunakan eksperimen dalam
kelompok. Terapi Gestalt mempekerjakan intervensi beragam yang dirancang untuk
mengintensifkan anggota kelompok yang mengalami pada saat ini tujuan untuk mengarah ke
peningkatan kesadaran.
GESTALT THERAPY DARI MULTIKULTURAL PERPSEKTIF
 Kelebihan Dari Keanekaragaman Perspektif
Salah satu kelebihan dari eksperimen Gestalt adalah mereka dapat disesuaikan agar sesuai dengan
cara yang unik di mana seorang individu merasakan dan menafsirkan budayanya. Meskipun
sebagian besar terapis memiliki prasangka, terapis Gestalt berusaha untuk mendekati setiap klien
secara terbuka.
Fernbacher (2005) menekankan pentingnya membantu terapi Gestalt training dalam
mengembangkan kesadaran mereka sendiri. Dia menyarankan: “Untuk mengembangkan kesadaran
identitas budaya seseorang, seseorang harus menghadiri pengaruhnya tidak hanya dalam pelatihan
tetapi juga sebagai bagian dari perkembangan berkelanjutan dari praktisi Gestalt
 Kekurangan Dari Keanekaragaman Perspektif
Metode Gestalt cenderung menghasilkan tingkat tinggi perasaan intens. fokus ini mempengaruhi
memiliki beberapa keterbatasan yang jelas dengan klien yang kultural harus disediakan secara
emosional. Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa individu percaya mengekspresikan perasaan
secara terbuka adalah tanda kelemahan dan melihatkan kerentanan seseorang. Konselor beroperasi
pada asumsi bahwa katarsis diperlukan untuk perubahan cenderung terjadi mencari klien tertentu
menjadi semakin lama, dan seperti klien mungkin terlalu awal mengakhiri konseling.
Terapi Gestalt Pada Kasus Stan
Terapis Gestalt berorientasi berfokus pada urusan yang belum selesai, Stan dengannya orang tua,
saudara, dan mantan istrinya. fokusnya pada perilaku Stan ini, terapis membimbing dia menuju
kesadaran bagaimana membawa bagasi tua di sekitar yang mengganggu hidupnya saat ini.
Tugasnya membantunya dalam menciptakan kembali konteks di mana ia membuat keputusan
yang tidak baik sebelumnya. Pada dasarnya, Stan perlu belajar bahwa keputusannya tentang cara
yang selama bertahun-tahun di masa kecilnya mungkin tidak lagi sesuai. Salah satu keputusan
adalah: “aku bodoh, dan akan lebih baik jika aku tidak ada. ”
Kontribusi dari Therapy Gestalt
kontribusi terapi Gestalt adalah cara yang menarik masa lalu dibagikan dengan cara hidup dengan
membawa aspek yang relevan ke masa kini. Terapis tertantangan klien dalam cara-cara kreatif
untuk menjadi sadar dan bekerja dengan isu-isu yang menghalangi fungsi saat ini. Selanjutnya,
memperhatikan jelas lisan dan memimpin nonverbal yang diberikan oleh klien adalah cara yang
berguna untuk mendekati sesi konseling.
Kain (2002) mengidentifikasi kontribusi paling signifikan dari pendekatan Gestalt:
 Pentingnya hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
 Peran sentral hubungan otentik dan dialog dalam terapi
 Penekanan pada bidang teori, fenomenologi, dan kesadaran
 Fokus terapi pada saat ini, di sini-dan-sekarang mengalami klien
 penggunaan Para kreatif dan spontan percobaan aktif sebagai jalur untuk pengalaman belajar
Keterbatasan dan Kritik Gestalt Therapy
terapi Gestalt berkaitan dengan versi sebelumnya, atau gaya Fritz Perls, yang menekankan
konfrontasi dan menekankan faktor kognitif kepribadian. Gaya terapi Gestalt ditempatkan lebih
banyak perhatian menggunakan teknik untuk menghadapi klien dan mengalami perasaan mereka.
Terapi Gestalt kontemporer telah datang jauh, dan perhatian lebih yang diberikan kepada instruksi
teoritis, eksposisi teoritis, dan Faktor kognitif secara umum (Yontef, 1993, 1995). Dalam terapi
Gestalt klien mengklarifikasi pemikiran mereka, mengeksplorasi keyakinan, dan menempatkan
berarti pengalaman menghidupkan kembali dalam terapi. Penekanannya adalah pada
memfasilitasi proses klien sendiri penemuan diri dan belajar. Proses pembelajaran pengalaman
dan mandiri didasarkan pada keyakinan mendasar dalam pengaturan diri organismik, yang
menyiratkan klien tiba di kebenaran mereka sendiri melalui kesadaran dan meningkatkan
hubungan dengan lingkungan hidup.

Contenu connexe

Tendances

Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2RiZqii AmaLyaa
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorWinda Lukitasari
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor pptfasyamaziyyah
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factorheraagnita
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"khomisah
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtvarizalamir
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalkhomisah
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisissafutri nurhidayah
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konselingJoni Iswanto
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasbkupstegal
 
Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltPendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltAmalianur_rizki
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorwinarsih_enar
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 

Tendances (20)

Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
Trait and factor ppt
Trait and factor pptTrait and factor ppt
Trait and factor ppt
 
Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
 
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
 
power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"power point"teknik konseling behavior"
power point"teknik konseling behavior"
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
Ppt analisis transaksional
Ppt analisis transaksionalPpt analisis transaksional
Ppt analisis transaksional
 
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
 
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS TegalPendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
Pendekatan Client centered BK/3C UPS Tegal
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Ppt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitasPpt pendekatan realitas
Ppt pendekatan realitas
 
Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltPendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling Gestalt
 
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
pendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik pptpendekatan Humanistik ppt
pendekatan Humanistik ppt
 
Terapi gestalt
Terapi gestaltTerapi gestalt
Terapi gestalt
 

Similaire à TERAPY GESTALT

Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltumaryanto86
 
Terapi gestalt oum
Terapi gestalt oumTerapi gestalt oum
Terapi gestalt oumnjiga
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxhein30
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppthein30
 
teori gestalt therapy
teori gestalt therapyteori gestalt therapy
teori gestalt therapyzakwan azhar
 
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxTerapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxSugarPlum34
 
Strategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltStrategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltbkupstegal
 
paplau 1.docx
paplau 1.docxpaplau 1.docx
paplau 1.docxDanCxk
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuHdyismi
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Amalia Senja
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Rusli Unci
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxAnakNakal9
 

Similaire à TERAPY GESTALT (20)

Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Terapi gestalt oum
Terapi gestalt oumTerapi gestalt oum
Terapi gestalt oum
 
kelompok 7.pptx
kelompok 7.pptxkelompok 7.pptx
kelompok 7.pptx
 
ps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.pptps4156_07_061814.ppt
ps4156_07_061814.ppt
 
Terapi realitas
Terapi realitasTerapi realitas
Terapi realitas
 
Layanan traumatik
Layanan traumatikLayanan traumatik
Layanan traumatik
 
Pendekatan Gestalt
Pendekatan GestaltPendekatan Gestalt
Pendekatan Gestalt
 
teori gestalt therapy
teori gestalt therapyteori gestalt therapy
teori gestalt therapy
 
Pendekatan gestalt
Pendekatan gestaltPendekatan gestalt
Pendekatan gestalt
 
Pendekatan gestalt
Pendekatan gestaltPendekatan gestalt
Pendekatan gestalt
 
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxTerapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
 
Strategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestaltStrategi pendekatan gestalt
Strategi pendekatan gestalt
 
TERAPI REALITI
TERAPI REALITITERAPI REALITI
TERAPI REALITI
 
paplau 1.docx
paplau 1.docxpaplau 1.docx
paplau 1.docx
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 
Tera pi tingkah laku
Tera pi tingkah lakuTera pi tingkah laku
Tera pi tingkah laku
 
N9. (konges)
N9. (konges)N9. (konges)
N9. (konges)
 
Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien Hubungan terapeutik perawat klien
Hubungan terapeutik perawat klien
 
Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1Materi buku ajar tetes mata 1
Materi buku ajar tetes mata 1
 
ADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptxADLERIAN THERAPY.pptx
ADLERIAN THERAPY.pptx
 

Dernier

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Dernier (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

TERAPY GESTALT

  • 1. TERAPY GESTALT ANGGOTA KELOMPOK : ATINA MAULIDA DIANA RAHMAWATI DIYAN TRI WIJAYA NIHLATUL AMANAH ZARQAWY SALAHUDIN TOPAN EGI PRATAMA
  • 2. BIOGRAFI TOKOH FRITZ PERLS Frederick S. (Fritz) Perls, MD, PhD (1893- 1970) adalah pencetus utama dan pengembang terapi Gestalt.
  • 3. LAURA POSNER PERLS, PhD (1905-1990) lahir di Pforzheim, Jerman.
  • 4. KONSEP KUNCI Pandangan Mengenai Manusia Pandangan Gestalt tentang manusia : berakar pada filsafat eksistensial dan fenomenologis. Menekankan konsep-konsep seperti perluasan kesadaran, penerimaan tanggung jawab pribadi, kesatuan pribadi, dan mengalami cara-cara yang menghambat kesadran. Individu memiliki kesanggupan memikul tanggung jawab pribadi dan hidup sepenuhnya sebagai individu yang terpadu.
  • 5. PRINSIP TERAPY GESTALT Beberapa prinsip dasar yang mendasari teori terapi Gestalt: Holisme Teori lapangan proses pembentukan figur Pengaturan organismik diri
  • 6. Sekarang Salah satu kontribusi utama pendekatan Gestalt adalah penekanan pada pembelajaran untuk menghargai sepenuhnya pengalaman saat sekarang. Berfokus pada masa lalu dianggap suatu cara untuk menghindari tindakan mengalami saat sekarang sepenuhnya.
  • 7. Urusan Belum Terselesaikan Dalam terapi Gestalt terdapat konsep tentang urusan yang beleum terselesaikan, yaitu mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan dapat terwujud dalam perasaan yang terpendam seperti kebencian, kemarahan, kebencian, sakit, kecemasan, kesedihan, rasa bersalah, dan ditinggalkan.
  • 8. Hubungan dan Resistensi Hubungan Hubungan itu tercipta dengan penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan, dan gerakan. Hubungan yang effektif berarti interaksi yang baik dengan alam dan manusia lain tanpa menghilangkan rasa individualitas seseorang. Polster dan Polster (1973) menggambarkan lima jenis gangguan batas kontak yang mengganggu siklus pengalaman: Introjection, projection, retroflection, deflection, dan confluence.
  • 9. Energi dan Hambatan Energi Dalam Terapi gestalt memberikan perhatian khusus dimana energi itu berada, bagaimana digunakan, dan bagaimana hal itu dapat dihambat. Hambatan energi adalah bentuk lain dari defensif tingkah laku.
  • 10. PROSES TERAPI Tujuan Terapi Terapis Gestalt hadir untuk dasar tujuan-yaitu, membantu klien untuk mencapai kesadaran yang lebih utuh, dan dengan itu, pilihan yang lebih. Kesadaran utuh termasuk mengetahui lingkungan, tahu diri, menerima diri sendiri, dan mampu melakukan hubungan. Pendekatan Gestalt membantu klien mencatat proses kesadaran mereka sendiri sehingga dapat bertanggung jawab dan selektif dan dapat membedakan dalam membuat pilihan. Kesadaran muncul dalam konteks hubungan asli antara klien dan terapis.
  • 11. Fungsi dan Peran Terapi Perls, Hefferline, dan Goodman (1951) menyatakan bahwa pekerjaan terapis adalah untuk mengundang klien dalam kemitraan yang aktif di mana mereka dapat belajar tentang diri sendiri dengan mengadopsi sikap eksperimental terhadap kehidupan, di mana mereka mencoba perilaku baru dan perhatian yang akan terjadi. Terapis Gestalt mendorong klien untuk menghadirkan kesadaran sensorik mereka saat ini. Fungsi penting dari terapis Gestalt memberi perhatian kepada klien bahasa tubuh. Isyarat nonverbal ini memberikan informasi yang kaya sebagi mereka seing menunjukkan yang mana klien tidak menyadarinya.
  • 12. Pengalaman Klien Dalam Terapi Miriam Polster (1987) dijelaskan urutan integrasi tiga-tahap mencirikan perkembangan klien dalam terapi.  Yang pertama bagian dari urutan terdiri penemuan,klien cenderung untuk mencapai realisasi baru tentang diri sendiri atau untuk memperoleh pandangan baru dari situasi yang lama, mungkin mengambil tampilan baru di beberapa orang yang penting dalam hidup mereka.  Tahap kedua dari urutan integrasi akomodasi, yang melibatkan klien mengakui memiliki pilihan.  Tahap ketiga dari urutan integrasi asimilasi, yang melibatkan klien, belajar bagaimana mempengaruhi lingkungan mereka. Tingkah Laku pada tahap ini mungkin termasuk mengambil sikap pada isu penting. Pada Akhirnya, klien mengembangkan kepercayaan diri dalam kemampuan mereka untuk meningkatkan dan berimprovisasi.
  • 13. Hubungan Antara Terapis dan Klien Terapis bertanggung jawab untuk kualitas kehadiran, untuk mengetahui diri sendiri dan klien, dan untuk tetap terbuka kepada klien. Mereka juga bertanggung jawab untuk membangun dan mempertahankan suasana terapi yang menumbuhkan semangat bekerja pada klien.
  • 14. Aplikasi: Teknik Terapi dan Prosedur Percobaan di Therapy Gestalt Percobaan merupakan dasar terapi Gestalt kontemporer. Zinker (1978) melihat sesi terapi sebagai serangkaian percobaan, yang merupakan jalan klien untuk belajar dari pengalaman. Apa yang dipelajari dari eksperimen kejutan untuk kedua klien dan terapis. Eksperimen Gestalt petualangan kreatif dan cara di mana klien dapat mengekspresikan prilaku diri. Percobaan yang spontan, salah- satu-dari jenis, relevan dengan momen tertentu dan pengembangan tertentu proses pembentukan angka.
  • 15. Mempersiapkan Klien untuk Percobaan Gestalt Metode Gestalt cenderung tampak abstrak dan gagasan eksperimen mungkin tampak aneh. Meminta klien untuk “menjadi” obyek di salah satu mimpi mereka, misalnya, mungkin tampak konyol dan sia-sia. Hal ini juga penting bahwa konselor membangun hubungan dengan klien mereka, sehingga klien akan merasa cukup percaya untuk berpartisipasi dalam pembelajaran yang di dapat dari hasil dari percobaan gestalt. Klien akan mendapatkan lebih dari percobaan jika mereka berorientasi dan siap untuk mereka. Melalui hubungan saling percaya dengan terapis, klien cenderung untuk mengenali perlawanan dan memungkinkan diri untuk berpartisipasi dalam percobaan ini.
  • 16. Sebagian besar yang diambil dari Passons (1975) dan Zinker (1978), yang berguna baik dalam mempersiapkan klien untuk percobaan gestalt dan membawa mereka keluar dalam kursus terapi:  Penting bagi konselor harus cukup sensitif untuk mengetahui kapan harus meninggalkan klien sendiri.  Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari percobaan Gestalt, praktisi harus peka memperkenalkan mereka pada waktu yang tepat dan cara yang tepat.  Sifat percobaan tergantung pada masalah individu, orang yang mengalami, dan sesi pengalaman hidup membawa kedua klien dan terapis.  Percobaan memerlukan peran aktif klien dalam eksplorasi diri.  percobaan Gestalt bekerja dengan baik ketika terapis menghormati latar belakang budaya dan klien berada dalam hubungan yang baik dengan orang tersebut. Lanjutan...
  • 17. Peran Konfrontasi Konfrontasi digunakan pada waktu dalam praktek terapi Gestalt, namun tidak harus dilihat sebagai serangan yang keras. Konfrontasi dapat dilakukan dalam seperti cara bahwa klien bekerja sama, terutama ketika mereka diundang untuk memeriksa perilaku, sikap, dan pikiran. Terapis dapat mendorong klien untuk melihat keganjilan tertentu, terutama kesenjangan antara ekspresi verbal dan nonverbal. Selanjutnya, konfrontasi tidak harus ditujukan pada kelemahan atau sifat-sifat negatif; klien dapat ditantang untuk mengenali bagaimana mereka memblokir kekuatan. Pada akhirnya, bagaimanapun, klien harus memutuskan sendiri apakah mereka mau menerima undangan untuk mempelajari lebih lanjut tentang diri sendiri.
  • 18. Therapy gestalt Intervensi Percobaan dapat menjadi alat yang berguna untuk membantu klien mencapai kesadaran, mengalami konflik internal, mengatasi inkonsistensi dan dikotomi, dan bekerja melalui jalan buntu yang mencegah penyelesaian urusan yang belum selesai. latihan Soal dapat digunakan untuk memperoleh emosi, menghasilkan tindakan, atau mencapai tujuan tertentu. Etika digunakan di terbaik mereka, intervensi yang dijelaskan di sini sesuai dengan situasi terapi menyoroti klien.
  • 19. Aplikasi untuk Grup Konseling Terapi Gestalt cocok untuk konteks kelompok. Terapi Gestalt mendorong pengalaman langsung dan tindakan yang bertentangan dengan berbicara tentang konflik, masalah, dan perasaan. Jika anggota memiliki kecemasan yang berkaitan dengan beberapa peristiwa di masa depan, mereka dapat memberlakukan masalah ini di masa depan saat ini. Di sini dan sekarang fokus menghidupkan kelompok dan membantu anggota dalam menjelajahi keprihatinan mereka. Pindah dari pembicaraan tentang tindakan yang dilakukan dengan menggunakan eksperimen dalam kelompok. Terapi Gestalt mempekerjakan intervensi beragam yang dirancang untuk mengintensifkan anggota kelompok yang mengalami pada saat ini tujuan untuk mengarah ke peningkatan kesadaran.
  • 20. GESTALT THERAPY DARI MULTIKULTURAL PERPSEKTIF  Kelebihan Dari Keanekaragaman Perspektif Salah satu kelebihan dari eksperimen Gestalt adalah mereka dapat disesuaikan agar sesuai dengan cara yang unik di mana seorang individu merasakan dan menafsirkan budayanya. Meskipun sebagian besar terapis memiliki prasangka, terapis Gestalt berusaha untuk mendekati setiap klien secara terbuka. Fernbacher (2005) menekankan pentingnya membantu terapi Gestalt training dalam mengembangkan kesadaran mereka sendiri. Dia menyarankan: “Untuk mengembangkan kesadaran identitas budaya seseorang, seseorang harus menghadiri pengaruhnya tidak hanya dalam pelatihan tetapi juga sebagai bagian dari perkembangan berkelanjutan dari praktisi Gestalt
  • 21.  Kekurangan Dari Keanekaragaman Perspektif Metode Gestalt cenderung menghasilkan tingkat tinggi perasaan intens. fokus ini mempengaruhi memiliki beberapa keterbatasan yang jelas dengan klien yang kultural harus disediakan secara emosional. Seperti disebutkan sebelumnya, beberapa individu percaya mengekspresikan perasaan secara terbuka adalah tanda kelemahan dan melihatkan kerentanan seseorang. Konselor beroperasi pada asumsi bahwa katarsis diperlukan untuk perubahan cenderung terjadi mencari klien tertentu menjadi semakin lama, dan seperti klien mungkin terlalu awal mengakhiri konseling.
  • 22. Terapi Gestalt Pada Kasus Stan Terapis Gestalt berorientasi berfokus pada urusan yang belum selesai, Stan dengannya orang tua, saudara, dan mantan istrinya. fokusnya pada perilaku Stan ini, terapis membimbing dia menuju kesadaran bagaimana membawa bagasi tua di sekitar yang mengganggu hidupnya saat ini. Tugasnya membantunya dalam menciptakan kembali konteks di mana ia membuat keputusan yang tidak baik sebelumnya. Pada dasarnya, Stan perlu belajar bahwa keputusannya tentang cara yang selama bertahun-tahun di masa kecilnya mungkin tidak lagi sesuai. Salah satu keputusan adalah: “aku bodoh, dan akan lebih baik jika aku tidak ada. ”
  • 23. Kontribusi dari Therapy Gestalt kontribusi terapi Gestalt adalah cara yang menarik masa lalu dibagikan dengan cara hidup dengan membawa aspek yang relevan ke masa kini. Terapis tertantangan klien dalam cara-cara kreatif untuk menjadi sadar dan bekerja dengan isu-isu yang menghalangi fungsi saat ini. Selanjutnya, memperhatikan jelas lisan dan memimpin nonverbal yang diberikan oleh klien adalah cara yang berguna untuk mendekati sesi konseling. Kain (2002) mengidentifikasi kontribusi paling signifikan dari pendekatan Gestalt:  Pentingnya hubungan dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan  Peran sentral hubungan otentik dan dialog dalam terapi  Penekanan pada bidang teori, fenomenologi, dan kesadaran  Fokus terapi pada saat ini, di sini-dan-sekarang mengalami klien  penggunaan Para kreatif dan spontan percobaan aktif sebagai jalur untuk pengalaman belajar
  • 24. Keterbatasan dan Kritik Gestalt Therapy terapi Gestalt berkaitan dengan versi sebelumnya, atau gaya Fritz Perls, yang menekankan konfrontasi dan menekankan faktor kognitif kepribadian. Gaya terapi Gestalt ditempatkan lebih banyak perhatian menggunakan teknik untuk menghadapi klien dan mengalami perasaan mereka. Terapi Gestalt kontemporer telah datang jauh, dan perhatian lebih yang diberikan kepada instruksi teoritis, eksposisi teoritis, dan Faktor kognitif secara umum (Yontef, 1993, 1995). Dalam terapi Gestalt klien mengklarifikasi pemikiran mereka, mengeksplorasi keyakinan, dan menempatkan berarti pengalaman menghidupkan kembali dalam terapi. Penekanannya adalah pada memfasilitasi proses klien sendiri penemuan diri dan belajar. Proses pembelajaran pengalaman dan mandiri didasarkan pada keyakinan mendasar dalam pengaturan diri organismik, yang menyiratkan klien tiba di kebenaran mereka sendiri melalui kesadaran dan meningkatkan hubungan dengan lingkungan hidup.