Disampaikan pada Diskusi Penelitian “Improving Legal Framework and Institutional Arrangement of Mission-Oriented Organization such as Think Tank in Indonesia”, kolaborasi BRIN dengan STEPI Korea
Jakarta, 22 September 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
KEBIJAKAN_THINK
1. KEBIJAKAN THINK TANK DI
INDONESIA: Sebuah Agenda
Dr.
Tri
Widodo
W.
Utomo,
SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi
Administrasi Negara
LAN-‐RI
Disampaikan pada Diskusi Penelitian “Improving
Legal
Framework
and
Institutional
Arrangement
of
Mission-‐Oriented
Organization
such
as
Think
Tank
in
Indonesia”,
kolaborasi BRIN
dengan STEPI
Korea
Jakarta,
22
September
2021
3. Apa itu Think Tank?
§ Think
tanks
may
be
affiliated
or
independent
institutions
that
are
structured
as
permanent
bodies,
not
ad-‐hoc
commissions.
§ These
institutions
often
act
as
a
bridge
between
the
academic
and
policymaking
communities
and
between
states
and
civil
society,
serving
in
the
public
interest
as
an
independent
voice
that
translates
applied
and
basic
research
into
a
language
that
is
understandable,
reliable
and
accessible
for
policymakers
and
the
public
Sumber:
Think
Tanks
and
Policy
Advice
in
the
US,
Routledge
2007
and
in
The
Fifth
Estate:
Think
Tanks,
Public
Policy,
and
Governance,
Brookings
Institution
Press
2016),
dalam McGann,
James
G.,
"2020
Global
Go
To
Think
Tank
Index
Report"
(2021).
§ Think
tanks
are
public
policy
research
analysis
and
engagement
organizations
that
generate
policy-‐oriented
research,
analysis
and
advice
on
domestic
and
international
issues,
thereby
enabling
policymakers
and
the
public
to
make
informed
decisions
about
public
policy.
4. Tantangan bagi Think Tank
Sumber: Bappenas
(2015)
KEBIJAKAN
YANG
BERBASIS
BUKTI
Terdapat pasal atau ketentuan yang nyata-nyata
bertentangan dengan peraturan lainnya
Konflik
Terdapat ketentuan atau pengaturan yang tidak
konsisten dalam satu peraturan perundang-undangan
beserta turunannya
Inkonsisten
Terdapat ketidakjelasan pada objek dan subjek yang
diatur sehingga menimbulkan ketidakjelasan rumusan
bahasa serta sistematika yang tidak jelas.
Multitafsir
Regulasi tersebut tidak memiliki daya guna, namun
peraturan tersebut masih berlaku atau peraturan
tersebut belum memiliki peraturan pelaksana.
Tidak
operasional
5. Bentuk Lembaga Riset
• Universities
• Consultancy
firms
• Private
sector
THINK-‐
TANKS
• Not-‐for-‐profit
social
welfare
bodies
Government
Agency
“draw
on
these
diverse
external
bodies
for
information
and
advice”
Sumber:
Brian
W.
Head,
2010,
Reconsidering
evidence-‐based
policy:
Key
issues
and
challenges,
“Policy
and
Society”,
29:2,
77-‐94,
DOI:
10.1016/j.polsoc.2010.03.001
“maintain
substantial
units
inside
the
public
sector
for
gathering
and
processing
social
and
economic
information
as
inputs
to
the
policy
process“
Internal
Think
Tank
6. Kontinuum Peran Think Tank
Hilir
Hulu
Riset Publikasi
Advokasi Formulasi Kebijakan
Evidence-‐based
policy
(repositori pengetahuan)
(produksi pengetahuan)
Hubungan langsung yang
tidak berorientasi pada kebijakan à bukan Think
Tank
Fungsi Think
Tank
7. Bentuk Repository
Pengetahuan
Sumber:
Benjamin
Horne,
Tanya
Torres
dan Jessica
Mackenzie,
Desember
2016,
“Manajemen Think
Tank:
Membentuk Repositori
Pengetahuan”,
Working
Paper
17,
Jakarta:
Bappenas dan KSI
Belum
mengakomodasikan
karya tulis kebijakan sbg
intermediary
function
8. Fungsi Intermediary Pengetahuan-Kebijakan
Sumber:
Shaxson (2012),
dalam
Jessica
Mackenzie
dan
Caroline
Cassidy,
Des.
2016,
“Mengelola Think
Tank
Pemerintah:
Dalam
Kotak
Hitam”,
Working
Paper
15,
Jakarta:
Bappenas dan KSI
(dengan modifikasi)
Repositori
pengetahuan
Produksi
pengetahuan
Urgensi karya tulis kebijakan dalam fungsi intermediary
(advokasi &
perumusan kebijakan)
10. 9 Think Tank Indonesia di Kancah Global
§ CSIS
Indonesia
menduduki peringkat 86
sebagai think
tank
terbaik seluruh dunia.
§ Di
wilayah Asia
Selatan,
Asia
Tenggara
dan Pasifik,
CSIS
menduduki ranking
2
dibawah Singapore
Institute
of
International
Affairs.
Selain CSIS,
think
tank
Indonesia
lainnya,
yakni Economic
Research
Institute
for
ASEAN
and
East
Asia
(ERIA)
berada di
peringkat 5,
Institute
of
National
Capacity
Studies
(INCS)
di
peringkat 50,
dan Center
for
Indonesian
Policy
Studies
di
peringkat 74.
§ Center
for
International
Forestry
Research
(CIFOR)
menduduki peringkat 74
sebagai think
tank
terbaik bidang kebijakan lingkungan,
serta di
peringkat 57
untuk kategori think
tank
bidang
keamanan pangan.
§ SMERU
menduduki peringkat 114
sebagai think
tank
terbaik bidang kebijakan sosial.
§ Indonesia
Corruption
Watch
(ICW)
menduduki peringkat 27
sebagai think
tank
terbaik bidang
transparansi dan good
governance,
sedangkan Center
for
Regional
Information
and
Studies
(PATTIRO)
berada di
peringkat 35.
§ Partnership
for
Governance
Reform
– Kemitraan berada di
peringkat 69
untuk kategori think
tank
dengan dampak paling
signifikan terhadap kebijakan publik.
11. Arah Kebijakan Think Tank di Indonesia
1. CSIS
2. ERIA
3. INCS
4. CIPS
5. CIFOR
6. SMERU
7. ICW
8. PATTIRO
9. Kemitraan
Semua adalah lembaga
riset yang
berorientasi
kebijakan!
Think
tank
selalu
berasosiasi dengan
kebijakan
Kebijakan Bidang SDM
§ Seleksi/Rekrutmen
§ Pengembangan Kompetensi
§ Pengembangan Karir
§ Pemanfaatan
Kebijakan Bidang Kelembagaan
§ Perampingan struktur birokrasi
§ Pengembangan networking
§ Pengenalan squad
system
(inter
agency
&
inter
region
mobility)
12. Pengembangan Talent Mgt AK
Formasi
CASN
Inpassing
Perpindahan Jabatan
Penyetaraan JA
Pengalihan Peneliti
Talent
Pool
Analis
Kebijakan
Pengembangan Kompetensi:
Standar Kompetensi,
Sertifikasi,
Bangkom (klasikan &
non-‐klasikal)
Pengembangan Karir:
vertikal,
zig-‐zag,
mutasi nasional (lintas
instansi &
daerah)
Pemanfaatan:
basis
penempatan,
co-‐creation
(squad),
inter-‐agency/
region
mobility
(project-‐based)
13. Model Kelembagaan Berbasis Fungsional
Sumber:
Deputi Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Kemenpan RB,
2021
§ Struktur organisasi berbasis pada
kinerja dan lebih
mengedepankan pada output
dan keahlian.
§ Mengedepankan Jabatan
Fungsional yang
profesional dan
berkomitmen terhadap jabatan
fungsionalnya.
§ Dilakukan perubahan
manajemen kerja,
pola kerja,
tanggung jawab,
dan tanggung
gugat dalam unit
organisasi.
14. Epilog: Future Direction
§ Selain berorientasi pada karir individu,
seorang AK
juga
harus memiliki ruang
aktualisasi beyond unitnya (konsekuensi dari sistem squad).
§ Think
tank
biasanya adalah sebuah representasi lembaga,
bukan individu.
Namun,
lembaga think
tank
yang
unggul pasti ditopang oleh individu AK
yang
kompeten.
Untuk itu,
pimpinan organisasi wajib memikirkan strategi
penguatan kompetensi AK
secara berkesinambungan.
§ Untuk bisa memperkuat lembaganya sebagai think
tank,
pemangku AK
tidak
bisa larut hanya pada fungsi perumusan kebijakan,
namun juga
harus aktif
melakukan analisis untuk memproduksi pengetahuan,
serta
mempublikasikan pengetahuan dan/atau karya tulis kebijakan (policy
paper,
policy
brief).