SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  140
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA




                                1
.

              I. PENDAHULUAN
1. Pentingnya Manajemen
• Manajemen adalah alat untuk mencapai
  tujuan yang diinginkan, manajemen yg baik
  akan memudahkan terwujudnya tujuan
  perusahaan, karyawan dan masyarakat
• Unsur2 manajemen 6 M :
  Man, Money, Methode, Machines, Materials
  dan Market


                                              2
2. Pengertian manajemen
• Manajemen (to manage) = mengatur
• Yang diatur: semua unsur manajemen 6 M
• Tujuannya :agar 6 M lebih berdayaguna dan
  berhasilguna
• Harus diatur: supaya terkoordinasi.terintegrasi
  u/menunjang tujuan organisasi
• Yang mengatur: adalah pimpinan(top manajer,
  manajer madya, supervisi)
• Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
  proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
  sumber daya lainnya secara efektif dan efisien
  untuk mencapai tujuan tertentu


                                                    3
3. Dasar-dasar manajemen
a. Adanya kerjasama diantara sekelompok orang
   dalam ikatan formal
b. Adanya tujuan bersama dan kepentingan yang
   sama yang akan dicapai
c. Adanya pembagian kerja,tugas dan tanggung
   jawab yang teratur
d. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib
   yang baik
e. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan
   yang akan dikerjakan
f. Adanya human organization


                                               4
4. Perbedaan manajemen sdm dgn
  manajemen personalia

• MSDM dikaji secara makro sedangkan
  manajemen personalia dikaji secara mikro
• MSDM : karyawan adalah kekayaan (asset)
  utama organisasi, m.personalia merupakan
  faktor produksi
• MSDM pendekatannya secara moderen,
  m.personalia pendekatannya secara klasik



                                             5
5. Pengertian manajemen SDM
a. Drs Malayu SP Hasibuan
    MSDM adalah ilmu dan seni mengatur
   hubungan dan peranan tenaga kerja agar
   efektif dan efisien membantu terwujudnya
   tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat
b. Edwin B.Flippo
   Mgt personalia adalah perencanaan,
   pengorganisasian, pengarahan dan
   pengendalian dari pengadaan,
   pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
   pemeliharaan dan pemberhentian karyawan

                                            6
6. Tenaga kerja manusia dibedakan :

a. Pengusaha : adalah setiap orang yang
   menginvestasikan modalnya untuk
   memperoleh pendapatan dan besarnya
   pendapatan itu tidak menetu tergantung
   pada laba yang dicapai perusahaan tsb.
b. Karyawan : adalah orang penjual jasa
   (pikiran dan tenaganya) dan mendapat
   kompensasi yang besarnya telah
   ditetapkan terlebih dahulu, dan wajib
   mengerjakan pekerjaan yang diberikan.
                                            7
7. MSDM mengatur dan menetapkan
   program kepegawaian mencakup :
a. Menetepkan jumlah,kualitas dan penempatan
   tenaga kerja yang efektif sesuai kebutuhan
   perusahaan
b. Menetapkan penarikan, seleksi dan
   penempatan karyawan berdasarkan asas the
   right man in the right place
c. Menetapkan program kesejahteraan,
   pengembangan, promosi dan pemberhentian
d. Meramalkan penawaran dan permintaan SDM
   pada masa yad.

                                                8
lanjutan
e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada
   umumnya dan perkembangan perusahaan kita
   khususnya
f. Memonitor dgn cermat UU perburuhan dan
   kebijakan pemberian balas jasa perusahaan
   perusahaan sejenis
g. Memonitor kemajuan teknik dan
   perkembangan serikat buruh
h. Melaksanakan diklat dan penilaian prestasi
   karyawan
i. Mengatur mutasi karyawan
j. Mengatur pensiun, pemberhentian dan
   pesangonnya.
                                            9
II. DESAIN PEKERJAAN DAN
   INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN
• Desain pekerjaan : adalah fungsi penetapan
  kegiatan kerja seorang individu atau kelompok
  karyawan secara organisasional
• Tujuannya: memberikan informasi tentang
  aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan,
  persyaratan personalia, perilaku manusia dan
  alat-alat yang akan dipergunakan
• Analisis pekerjaan: informasi tertulis mengenai
  jenis pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan
  dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai
                                                    10
1. Elemen-elemen desain pekerjaan
Desain pekerjaan perlu dilaksanakan
karena:
 Seringnya terjadi konflik antara kebutuhan dan
  keinginan karyawan
 Sifat unik dari setiap karyawan mengakibatkan
  munculnya berbagai tanggapan dalam wujud
  sikap, kegiatan pisik dan produktivitas dalam
  pelaksanaan pekerjaan tertentu
 Perubahan2 lingkungan, organisasi dan perilaku
  karyawan membuat desain dll harus selalu
  dipertanyakan
                                               11
a. Elemen organisasional
 Pendekatan mekanistik: berupaya untuk
  mengidentifikasikan setiap tugas dalam suatu
  pekerjaan agar tugas dapat diatur dan
  menekankan pada efisiensi waktu, tenaga, biaya
  tenaga kerja, latihan dan waktu belajar
  karyawan.
 Aliran kerja : sangat dipengaruhi oleh sifat
  produk dan jasa,yang biasanya menetukan
  urutan dan keseimbangan pekerjaan2.
 Praktek kerja : adalah cara pelaksanaan kerja
  yang ditetapkan,bisa terbentuk dari tradisi atau
  kesepakatan kolekrip para karyawan atau
  perjanjian kerja serikat karyawan

                                                12
b. Elemen-elemen lingkungan
 Kemampuan dan tersedianya karyawan :
 Pertimbangan efisiensi harus diselaraskan dgn
  kemampuan dan tersedianya karyawan yang
  akan melaksanakan pekerjaan, misalnya
  pengangguran tinggi, lowongan kerja terbuka,
  tapi sulit diisi karena kemampuan terbatas.
 Berbagai pengharapan sosial :
 Desain pekerjaan juga dipengaruhi oleh harapan
  masyarakat, misalnya masyarakat dimana lokasi
  pabrik berada,walaupun tidak memiliki
  keterampilan, tapi menuntut lapangan kerja buat
  mereka

                                               13
c. Elemen-elemen keperilakuan
Yang perlu dipertimbangkan dalam desain
pekerjaan ini adalah :
 Otonomi : yang berarti mempunyai tanggung
  jawab apa yang telah dilakukan, sehingga
  wewenang yang diberikan untuk mengambil
  keputusan akan menambah tanggung jawab
  dan cenderung meningkatkan perasaan
  dipercaya dan dihargai, sebaliknya kurangnya
  otonomi menyebabkan karyawan menjadi apatis
  dan prestasi kerja menurun.
 Variasi : apabila variasi pekerjaan kurang, dapat
  menyebabkan kebosanan dan akibatnya
  kesalahan bisa terjadi.
                                                  14
lanjutan

 Identitas tugas : apabila pekerjaan tidak
  mempunyai identitas, karyawan kurang
  bertanggung jawab dan tidak bangga atas hasil
  kerjanya sehingga kepuasan kerja menurun.
 Umpan balik : bila pekerjaan memberikan
  umpan balik tentang seberapa baik pelaksanaan
  pekerjaan, maka karyawan mempunyai
  pedoman atau motivasi untuk bekerja dengan
  baik.



                                              15
2. Teknik-teknik perancangan kembali
 Para perancang pekerjaan terlebih dahulu melihat
  apakah jenis pekerjaan mempunyai tingkat spesialisasi
  lebih tinggi atau lebih rendah.
 Simplifikasi pekerjaan : bila tingkat spesialisasi
  pekerjaan terlalu rendah, maka dep.personalia dapat
  melakukan simplifikasi pekerjaan yang berarti pekerjaan
  dapat disederhanakan artinya tugas yang tidak
  diperlukan diidentifikasikan dan dihapuskan
 Perluasan kerja : untuk memperbaiki kondisi pekerjaan
  yang terlalu spesialisasiyaitu melalui rotasi jabatan,
  perluasan pekerjaan secara horizontal dan secara
  vertikal



                                                        16
Lanjutan :
 Rotasi jabatan :yaitu memindahkan para karyawan dari
  suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dgn maksud untuk
  mengatasi sifat monoton.
 Perluasan perusahaan secara horizontal: penambahan
  lebih banyak tugas kepada karyawan untuk
  meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi sifat
  pekerjaan yang membosankan.
 Perluasan secara vertikal : merupakan suatu perubahan
  yang direncanakan dgn maksud untuk memberikan
  variasi yang lebih besar kepada karyawan yang
  mempunyai pengetahuan dan keterampilan lebih.




                                                      17
3. Informasi analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan : mengumpulkan dan mengevaluasi
dan mengorganisasi informasi tentang pekerjaan
pekerjaan.
Kegunaan informasi analisis pekerjaan :
 Menetapkan basis rasional bagi struktur kompensasi.
 Mengevaluasi bagaimana tantangan-tantangan
  lingkungan mempengaruhi pekerjaan individual.
 Menghapuskan persyaratan kerja yang dapat
  menyebabkan diskriminasi dalam pengadaan personalia
 Merencanakan kebutuhan sdm diwaktu akan datang
 Memadukan lamaran dan lowongan kerja.




                                                        18
Lanjutan :
 Menentukan kebutuhan latihan bagi karyawan lama /
  baru.
 Merrencanakan pengembangan karyawan potensial.
 Menetapkan standar prestasi kerja
 Menempatkan karyawan pada pekerjaan sesuai
  keterampilannya.
 Membantu revisi struktur organisasi.
 Memperkenalkan karyawan baru dgn jenis pekerjaan
  mereka
 Memperbaiki aliran kerja
 Memberikan data sebagai fungsi saluran komunikasi.
 Menetapkan garis promosi dalam semua bagian.


                                                       19
4. Pengumpulan informasi analisis
    pekerjaan
Tahap-tahap analisis pekerjaan :
Tahap I : persiapan analisis pekerjaan
 Identifikasi pekerjaan : setiap pekerjaan yang berbeda
  dalam organisasi diidentifikasi sebelum informasi
  pekerjaan dikumpulkan.
 Penyususnan daftar pertanyaan : mencakup status dan
  identifikasi pekerjaan, fungsi, tugas-tugas, tg jawab dan
  standar prestasi kerja.
Tahap II : Pengumpulan data
 Observasi : melakukan pengamatan visual langsung
  kepada karyawan yg sedang melaksanakan tugas.


                                                              20
Lanjutan :
 Wawancara :mengumpulkan informasi pekerjaan melalui
  wawancara tatap muka dengan karyawan maupun
  atasan langsungnya.
 Kuesioner :metode ini memungkinkan analis untuk
  mempelajari banyak pekerjaan secara bersamaan
  dengan biaya relatip murah.
 Logs :merupakan catatan yang disimpan karyawan
  pelaksana tugas-tugas, analis menyiapkan formulir untuk
  mencatat pelaksanaan tugas-tugas.
 Kombinasi : analis melakukan pengumpulan data
  dengan kombinasi teknik yang tersedia, misalnya teknik
  observasi dan wawancara yang dapat memberikan data
  akurat dan lengkap.



                                                       21
Tahap III. Penyempurnaan data

Setelah data terkumpul, analis memilah-
milah data yang berguna dan yang tidak
dipakai, menyaring data yang relevan dan
yang tidak relevan, kemudian mereviuw
informasi yang terkumpul bersama dengan
orang-orang yang bersangkutan
dengan pekerjaan.Data yang telah
disempurnakan menjadi informasi siap
digunakan.
                                           22
5. Penggunaan analisis informasi pekerjaan

Informasi yang telah diperoleh dikompilasikan
sehingga menjadi “sistim informasi sumber daya
manusia” dalam bentuk :
 deskripsi pekerjaan,
 spesifikasi pekerjaan dan
 standar-standar




                                                 23
 Deskripsi pekerjaan (job description): adalah
  pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas-
  tugas, tg jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek-
  aspek pekerjaan tertentu.
 Spesifikasi pekerjaan(job spesification): menunjukkan
  siapa yang melakukan pekerjaan dan syarat-syarat
  yang diperlukan misalnya; pendidikan, latihan,
  pengalaman kerja dan persyaratan pisik dan mental
 Standar prestasi kerja : berfungsi sebagai sasaran atau
  target bagi pelaksanaan kerja karyawan dan
  merupakan ukuran kriteria keberhasilan kerja.




                                                            24
ELEMEN        Pendekatan         Aliran               Praktek
ORGANISASI     mekanistik         kerja                 kerja




                  kemampuan &
   ELEMEN                               harapan
                  Tersedianya
LINGKUNGAN                             masyarakat
                    karyawan



 ELEMEN                                    identitas        umpan
 PERILAKU    otonomi        variasi                          balik
                                            tugas




    ELEMEN-ELEMEN DESAIN PEKERJAAN
                                                                 25
III. PERENCANAAN SDM
 Perencanaan sdm : serangkaian kegiatan yang
  dilakukan untuk mengantisipasi permintaan2
  bisnis dan lingkungan pada organisasi diwaktu
  mendatang dan untuk memenuhi kebutuhan
  tenaga kerja.
 Perencanaan sdm (sempit) : mengestimasi
  secara sistematik permintaan dan suplai
  tenaga kerja organisasi diwaktu yang akan
  datang


                                                  26
Perencanaan sdm memungkinkan
untuk :
1. Memperbaiki penggunaan sdm.
2. Memadukan kegiatan personalia dan tujuan
   organisasi
3. Melakukan pengadaan karyawan baru
4. Mengembangkan informasi untuk membantu
  kegiatan personalia dan unit organisasi lainnya.
5. Membantu program penarikan tenaga kerja
6. Mengkoordinasikan program2 personalia yang
  berbeda-beda mis.rencana penarikan dan
  seleksi.
                                                     27
1. Permintaan sdm
a. Berbagai penyebab timbulnya permintaan :
 Lingkungan eksternal: perubahan2 lingkungan
  sulit diprediksi dalam jangka pendek dan
  kadang2 tidak mungkin diperkirakan dalam
  jangka panjang
 Keputusan2 organisasional: berbagai
  keputusan pokok organisasi mempengaruhi
  permintaan sdm
 Faktor persediaan karyawan: permintaan sdm
  dipengaruhi oleh kondisi karyawan
  misalnya;pensiun,permintaan berhenti, kematian
  berdampak menaikkan kebutuhan personalia.
                                               28
b.Teknik-teknik forecasting
• Forecast ahli: orang yang ahli dalam mengestimasi
  kebutuhan sdm mis; manajer yakin bahwa beban kerja
  mengharuskan penambahan karyawan
• Teknik Delphi :mendapatkan estimasi dari sekelompok
  ahli(biasanya para manajer) melakukan survei 4 sampai 5 kali
   dan perencana yang menyimpulkan disampaikan kepada
  para ahli pendapat
• Analisis trend :terdiri dari metode ekstrapolasi
  yaitu:membuat proyeksi diwaktu mendatang dgn
  mendasarkan pada tingkat perubahan masa lalu mis; rata-
  rata 2 org karyawan setiap bulan pada 2 thn lalu maka akan
  diterima 24 karyawan selama 1 thn yang akan datang.
  Indeksasi yaitu: metode estimasi kebutuhan karyawan
  diwaktu mendatang dengan melihat tingkat perkembangan
  karyawan dgn indeks mis:ratio antara karyawan produksi dan
  penjualan contoh : setiap 10 juta rupiah kenaikan penjualan,
  dep produksi memerlukan satu tambahan karyawan baru.

                                                            29
2. Suplai sumber daya manusia

Ada 2 sumber suplai yaitu :
 Internal : yaitu berasal dari para karyawan yang
  ada sekarang yang dapat dipindah
  dipromosikan, untuk memenuhi kebutuhan
 Eksternal : yaitu orang-orang yang ada dalam
  bursa tenaga kerja termasuk orang yang belum
  bekerja atau karyawan organisasi lain
 Estimasi suplai internal adalah menghitung
  jumlah karyawan yang ada dan mengevaluasi
  kemampuan mereka
                                                 30
Estimasi suplai internal
• Inventarisasi sdm : informasi tentang keadaan
  karyawan yang ada sekarang, termasuk inventarisasi
  keterampilan dan kecakapan non manager(skills
  inventories) sedangkan inventarisasi manajer disebut
  management inventories.
• Bagan penempatan: yaitu penyajian visual siapa yang
  akan menggantikan siapa dalam pengisian jabatan
  terbatas hanya pada personalia teknis, profesional dan
  manajerial.(lihat gbr 3.3)
• Analisis Markov: yaitu analisa sistim personalia yang
  mencakup:karyawan bisa pindah, naik pangkat,turun
  pangkat, keluar atau merubah perilaku, misalnya
  :perpindahan diatara diantara 4 tipe pekerjaan (A,B,C,D)
  (lihat gbr 3.4)

                                                         31
3. Sistem perencanaan sdm

Sistem perencanaan sumber daya manusia
terdiri dari 4 kegiatan yang saling berhubungan
dan terpadu yaitu :
 Inventarisasi persediaan sumber daya manusia
 Forecast sumber daya manusia
 Penyusunan rencana sumber daya manusia
 Pengawasan dan evaluasi



                                                  32
IV. PENARIKAN SUMBER DAYA MANUSIA

  Penarikan (recruitment) : proses pencarian
  dan pemikatan calon karyawan/pelamar
  yang mampu untuk melamar sebagai
  karyawan.
Perencanaan                   Analisis
    sdm                     Info jabatan   Syarat     Metode
              Lowongan                     jabatan   penarikan
              Yg tersedia
                             Pendapat
Permintaan                   manager                  Pelamar
Khusus mgr
                                                      Yg baik


                                                             33
1. Kendala-kendala penarikan
a. Kebijaksanaan organisasional
 Kebijaksanaan promosi :memberikan kesempatan
    kepada karyawan untuk mengisi lowongan pekerjaan
 Kebijaksanaan kompensasi : besarnya kompensasi
    akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk
    melamar serius
 Kebijaksanaan status karyawan : banyak perusahaan
    yang menerima karyawan dgn status honorer,
    musiman,menutup peluang pelamar yang qualified
    yang ingin status full time,
 Kebijaksanaan penerimaan tenaga lokal: mencari
    tenaga dimana perusahaan berlokasi dengan maksud
    menjalin hubungan baik dgn masyarakat.

                                                   34
b. Rencana - rencana sumberdaya manusia :
    Rencana sdm merupakan salah satu faktor yang
     perlu dipertimbangkan dalam proses penarikan
     dengan merinci persediaan keterampilan, rencana
     latihan dan pengembangan, promosi dan
     menguraikan mana pekerjaan yang akan diisi oleh
     internal perusahaan dan mana yang akan diisi
     melalui penarikan
  c. Kondisi pasar tenaga kerja ; harga tenaga kerja
     ditentukan oleh kekuatan supplai dan demand atau
     pencari kerja dan kebutuhan perusahaan, apabila
     suplai tenaga kerja terbatas dilokasi perusahaan
     maka harus diperluas dengan konsekwensi biaya
     lebih besar.

                                                        35
d. Kondisi lingkungan eksternal, mencakup:
 tingkat pengangguran,
 kondisi dan tingkat pertumbuhan ekonomi
 hukum perburuhan
 proyeksi angkatan kerja
 kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan
  tertentu dan
 kegiatan penarikan oleh para pesaing pencari
  kerja


                                                 36
e. Persyaratan jabatan :
    Syarat jabatan merupakan kendala dalam penarikan,
    misalnya menarik tenaga terampil lebih sulit
    dibandingkan dgn tenaga tidak terampil, oleh karena
    itu departemen personalia perlu mempelajari
    permintaan jabatan dan informasi analisis jabatan
    dan pendapat para manajer.
 f. Kebiasaan-kebiasaan pelaksana penarikan;
    keberhasilan pelaksanaan penarikan masa lalu
    akan memudahkan dalam pengambilan keputusan
    penarikan, sebaliknya kesalahan masa lalu akan
    menjadi hambatan pula dalam penarikan. Oleh
    karena itu para pelaksana penarikan memerlukan
    umpan balik positip maupun negatip, sehingga tidak
    tergantung dari kebiasan masa lalu.
                                                     37
2. Saluran-saluran penarikan
Ada beberapa metode atau saluran penarikan yang
sering dilakukan yaitu :
a. Walk ins : pelamar atau pencari pekerjaan datang
   sendiri ke perusahaan dan mengisi blanko lamaran yang
   telah disediakan, kemudian disimpan dalam file sampai
   ada lowongan pekerjaan.
b. Rekomendasi dari karyawan : karyawan perusahaan
   dapat merekomendasikan pencari pekerjaan kepada dep
   personalia. Kebaikannya : karyawan telah melakukan
   penyaringan pendahuluan, perusahaan peroleh
   informasi lengkap dari pemberi rekomendasi, karyawan
   cenderung merekomendasikan teman-temannya,
   pelamar telah mengetahui karakteristik perusahaan.
                                                      38
c. Pengiklanan
  Metode efektif untuk penarikan yaitu melalui
  metode iklan.
  ada 2 jenis iklan penarikan yaitu:
 Want ad : menguraikan pekerjaan dan benefits,
  mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan
  cara untuk melamar, dipasang pada majalah2
  profesional atau koran lokal /nasional, kelemahannya
  dapat menyebabkan perusahaan akan kebanjiran
  pelamar atau sebaliknya akan kekurangan pelamar
  apabila pekerjaan tidak menarik.
 Blind ad : bentuk want ad tapi tidak menyebutkan nama
  perusahaan, pelamar yang berminat diminta
  mengirimkan lamaran ke P.O Box dengan nomor
  tertentu pada kantor pos, Bentuk iklan ini menjaga
  kerahasiaan dan mencegah telepon yang berlebihan.
                                                      39
d. Agen-agen penempatan tenaga kerja

 Penarikan tenaga kerja melalui kantor penempatan
 tenaga kerja baik swasta maupun pemerintah.
 Kantor Penempatan Tenaga kerja berada disetiap
 propinsi/ kabupaten dikelolah oleh departemen
 tenaga Kerja dan berfungsi sebagai penyalur
 kebutuhan lowongan pekerjaan dan pencari
 kerja.Instansi ini menyediakan papan pengumuman
 atau penerbitan secara priodik yang berisi daftar
 lowongan pekerjaan dan kwalifikasi pendidikan
 pencari kerja.


                                                 40
e.   Lembaga-lembaga pendidikan :
   Perusahaan yang membutuhkan tenaga teknis dan
    pendidikan tinggi, maka perusahaan melakukan usaha
    khusus dan menjalin hubungan kerjasama dgn lembaga
    pendidikan.
f. Organisasi karyawan : dinegara maju yang mempunyai
    sarikat buruh, perusahaan dapat menarik karyawan trampil
    dari orgaisasi karyawan tsb, misalnya sarikat buruh tukang
    pipa telah mempunyai daftar tukang pipa yang sedang
    mencari lowongan pekerjaan.
g. Leasing : perusahaan dapat menarik karyawan honorer
    yang dibayar secara harian atau perjam, ini banyak
    dilakukan sehingga perusahaan terhindar dari kewajiban
    biaya pensiun, asuransi dll.
h. Nepotisme : penarikan anggota keluarga merupakan
    program yang tak dapat dielakkan dalam perusahaan
    perorangan/keluarga, tidak berdasarkan keterampilan.
                                                             41
i. Assosiasi profesional :
   organisasi profesional seperti KADIN,HIPMI,IWAPI
   dsb, dapat berfungsi sebagai sumber penarikan guna
   menampung tenaga profesional untuk mendapatkan
   pekerjaan.
j. Operasi Militer :
    tenaga terlatih dari militer yang telah berakhir masa
    tugasnya, biasanya memiliki tenaga trampil tertentu
    yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan misalnya
    tenaga mekanik, pilot dll
k. Open hause :
    perusahaan mengundang orang-orang disekitar
    perusahaan untuk mengunjungi dan melihat fasilitas2
    perusahaan, mendapatkan penjelasan melalui film
    tentang perusahaan. Dgn cara ini diharapkan
    masyarakat tertarik untuk bekerja diperusahaan ini
    tentu dengan keterampilan yang langka.                  42
3. Evaluasi penarikan
  Suksesnya fungsi penarikan dapat dilihat dari beberapa
  kriteria sbb :
 Jumlah pelamar
 Jumlah usul tentang pelamar yang diajukan untuk diterima
 Jumlah penerimaan atau pelamar yang diterima
 Jumlah penempatan karyawan yang berhasil

4. Blanko lamaran pekerjaan
   Bagian2 pokok blanko lamaran sebagai berikut :
 Data pribadi :nama, alamat, no tlp, status perkawinan,
   (suku, agama sebaiknya tidak digunakan)
 Pendidikan dan keterampilan,Pengalaman kerja
 Status pekerjaan,keanggotaan organisasi, hobi
   Penghargaan, referensi dan tanda tangan

                                                           43
Contoh blanko lamaran kerja
                                                              PERUSAHAAN ABC
                                                               Lamaranpekerjaan
Data Pribadi :
1.         Nama lengkap .....
2.         Alamat ....        3. Nomor tlp.....
4.         Status perkawinan....5.Jumlah anggungan
6. Tempat dan tgl lahir......
7. Jenis kelamin....
Pendidikan dan keterampilan :
8. Pendidikan tertinggi....
9.Uraikan secara singkat pendidikan sdr (sd,sltp.slta,pendidikan tinggi)


                                                                                TAHUN
TK SEKOLAH NAMA                  ALAMAT                           MASUK                  TAMAT       GELAR


10.Pendidikan lain/kursus:.....
11.Keterampilan kerja yang dimiliki....
12. Pengalaman kerja
    Mulai dari pekerjaan sdr terakhir,uraikan pengalaman kerja sdr :
a.         Nama perusahaan: ......              lama waktu kerja :.....
       Nama jabatan: .............
       Tugas2 jabatan............
       Gaji pertama................        gaji erakhir .......
b.         Dst
Status pekerjaan
13. Jenis pekerjaan yang dicari...........    Full time...... Part time........ Honorer........
14 jabatan yang diinginkan.......
15.Tanggal mulai bekerja yang diinginkan.....
16. apakah sdr bersedia menerima pekerjaan lain disamping jabatan yang sdr inginkan ? (ya / tidak)
17. Gaji/upah yang diinginkan....
Keanggotaan organisasi



                                                                                                             44
V. PROSES SELEKSI DAN PENEMPATAN

  Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan
  yang digunakan untuk memutuskan apakah
  pelamar diterima atau tidak. Langkah ini
  merupakan perpaduan antara kepentingan
  pelamar dan kepentingan organisasi.
  Proses seleksi merupakan kunci sukses
  manajemen personalia bahkan sukses
  organisasi.



                                               45
PROSES SELEKSI
                              ORIENTASI
  ANALISIS
  JABATAN                      LATIHAN

                            PENGEMBANGAN

                         PERENCANAAN KARIER
  RENCANA
              PROSES
  RENCANA                 EVALUASI PRESTASI
              SELEKSI
    SDM
                             KOMPENSASI

                         PERJANJIAN KOLEKTIF

  PENARIKAN             PENGAWASAN PERSONALIA




                                               46
1. Masukan-masukan seleksi
Proses seleksi tergantung dari 3 masukan
penting yaitu :
 Informasi analisis jabatan : memberikan diskripsi
  jabatan, spesifikasi jabatan dan standar2
  prestasi yang disyaratkan setiap jabatan
 Rencana-rencana SDM : memberikan input
  kepada manajer personalia bahwa ada
  lowongan pekejaan
 Penarikan : manajer personalia mendapatkan
  sekelompk orang yang akan dipilih.
                                                 47
Tantangan manajer personalia:
 Tantangan suplai :apabila terjadi keterbatasan suplai
  pelamar sesuai yang dibutuhkan, menyebabkan
  organisasi tidak leluasa memilih calon karyawan terbaik.
  Keterbatasan suplai dapat diukur dengan rasio seleksi
  yaitu hubungan antara jumlah pelamar yang diterima
  dan jumlah total pelamar yang tersedia.
  Rasio seleksi = jumlah pelamar yang diterima dibagi
  jumlah total pelamar.
  Bila rasio seleksi kecil berarti rendahnya kwalitas
  penarikan.
 Tantangan ethis :keputusan seleksi sangat dipengaruhi
  oleh etika, misalnya terjadi penerimaan dengan family
  sistem, menerima suap, ini semua merupakan tantangan
  bagi pengelola organisasi.
                                                        48
 Tantangan organisasional:
 Secara alamiah organisasi mengalami
  keterbatasan misalnya keterbatasan anggaran
  yang akan membatasi proses seleksi.
  Disamping itu berbagai strategi dan
  kebijaksanaan organisasi juga merupakan
  batasan-batasan misalnya: dalam proses
  seleksi terjadi diskriminasi jenis kelamin,
  kebijakan organisasi lebih memilih karyawan
  laki-laki dari pada perempuan.




                                                49
2. LANGKAH-LANGKAH DALAM
PROSES SELEKSI


1. Penerimaaan
                 4. Pemeriksaan
  Pendahuluan
                    referensi2
    pelamar


  2. Tes-tes     5. Evaluasi medis   7. Keputusan
  penerimaan      (tes kesehatan)     penerimaan



 3. Wawancara
                   6. wawancara
    seleksi



                                                    50
Langkah langkah proses seleksi
 Penerimaan pendahuluan : pelamar melakukan
  kunjungan ke perusahaan atau pelamar mengisi
  aplikasi lamaran, wawancara pendahuluan sudah
  dapat dilakukan, sehingga tidak terjadi mis
  komunikasi.
 Tes-tes penerimaan : merupakan peralatan bantu
  yang menilai kemungkinan padunya antara
  kemampuan, pengalaman dan keperibadian
  pelamar dan syarat jabatan, disamping itu
  perusahaan memeriksa laporan2 sekolah,
  keterangan pengalaman kerja dan kegiatan2 diluar
  kurikulum formal.


                                                     51
Jenis-jenis tes penerimaan :

a. Tes psikologis: yaitu peralatan tes yang mengukur atau
   menguji keperibadian, temperamen,bakat, minat,
   kecerdasan, keinginan berprestasi terdiri dari :
 tes kecerdasan (intelegence test) : menguji kemampuan
   mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh
   dan logis.
 tes keperibadian (personality test) :kesediaan bekerja
   sama, sifat kepemimpinan dll
 tes bakat (aptitude test): kemampuan potensial yang
   dapat dikembangkan.
 tes minat (interest test): mengukur antusiasme
   terhadap sesuatu jenis pekerjaan
 tes prestasi ( achievement test): mengukur kemampuan
   pelamar sekarang

                                                            52
b. Tes pengetahuan ( Knowledge test ): yaitu
   bentuk tes yang menguji informasi atau
   pengetahuan yang dimiliki para pelamar
   sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan
   pekerjaan.

c. Performance test : yaitu mengukur
   kemampuan pelamar untuk melaksanakan
   pekerjaan yang akan dipegang, misalnya tes
   mengetik bagi calon pengetik.




                                                53
d. Wawancara seleksi: percakapan formal
   dan mendalam yang dilakukan untuk
   mengevaluasikan hal dapat diterima atau
   tidak seorang pelamar. Pertanyaan
   umum seorang pewawancara berkisar
   pada 2 hal yaitu mencari jawaban:
   dapatkah pelamar melaksanakan
   pekerjaan ? dan bagaimana kemampuan
   pelamar dibandingkan dengan pelamar
   lain.
Proses wawancara :
 Pesiapan pewawancara
 Pengarahan
 Pertukaran informasi
 Terminasi
 evaluasi
                                             54
e. Pemeriksaan referensi :
   Personal references :Karakter pelamar biasanya
   diberikan oleh keluarga atau teman terdekat yang
   ditunjuk oleh pelamar maupun yang diminta
   perusahaan, referensi seperti ini pada umumnya
   hanya memberikan informasi yang positif saja.
f. Evaluasi medis :pelamar diminta menyampaikan info
   tentang kesehatannya yang diberikan oleh dokter baik
   dari perusahaan maupun dari luar perusahaan.
g. Wawancara atasan langsung : atasan langsung
   bertanggung jawab atas karyawan yang akan diterima
   sehingga diberi kewenangan dalam memberikan
   pertimbangan, terutama dalam hal kecakapan teknis,
   potensi dan kerjasama.
h. Keputusan penerimaan : pelamar yang tidak lulus
   harus diberitahukan, sedangkan pelamar yang lulus,
   filenya merupakan data awal perusahaan.

                                                      55
3. Hasil seleksi dan umpan balik
 Hasil akhir proses seleksi adalah orang yang diteria
  sebagai karyawan baru. Bila masukan-masukan seleksi
  dan proses seleksi diikuti secara benar, maka para
  karyawan baru tersebut merupakan sdm yang produktip.
 Untuk mengevaluasi karyawan baru maupun proses
  seleksi diperlukan umpan balik, yang mencakup
  informasi tentang kepuasan karyawan,absensi, prestasi
  kerja kegiatan serikat kerja dan sikap atasan langsung.
 Umpan balik konstruktif diperoleh melalui pertanyaan :
  bagaimana karyawan baru menyesuaikan diri dengan
  organisasi ? Bagaimana bersikap terhadap pekerjaan ?
  Bagaimana karyawan melaksanakan pekerjaan ? Dari
  jawaban2 tersebut memberikan umpan balik tentang
  karyawan baru dan proses seleksi.

                                                       56
VI. LATIHAN DAN PENGEMBANGAN
Tujuan utama program latihan dan pengembangan
 karyawan :
 Menutup gap antara kecakapan atau kemampu an
  karyawan dengan permintaan jabatan.
 Program latihan diharapkan meningkatkan efisiensi
  dan efektifitas kerja karyawan untuk mencapai tujuan
  yang telah ditetapkan. Latihan dimaksudkan untuk
  memperbaiki/ penguasaan keterampilan dan teknik
  pelaksana an kerja,terinci dan rutin.
  Pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas
  dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
  pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat2
  keperibadian.
                                                    57
1. Program orientasi
Program orientasi yaitu memperkenalkan para
karyawan baru dengan peranan dan kedudukan
mereka dengan organisasi dan dengan para
karyawan lain.Beberapa hal yang tercakup dalam
program Orientasi :
 Masalah-masalah organisasional :
  Sejarah singkat organisasi-Organisasi perusahaan-
  nama dan jabatan para dfirektur-jabatan karyawan
  dan departemen - lay out fasilitas phisik periode
  percobaan -Kebijaksanaan dan aturan perusahaan -
  Peraturan disiplin dan Prosedur keamanan - Buku
  pedoman karyawan dan proses produksi
                                                  58
 Perkenalan
 Dengan penyelia ( atasan)- Dengan para pelatih -
  dengan rekan sekerja - Dengan bagian bimbingan
  karyawan
 Tunjangan-tunjangan karyawan
 Skala pengupahan dan penggajian - Cuti dan
  liburan - Jam istirahat - Latihan dan pendidikan –
  Konseling – Asuransi - program pensiun - Program
  rehabilitasi - Pelayanan organisasi terhadap
  karyawan



                                                  59
 Tugas-tugas jabatan:
 Lokasi pekerjaan - Tugas-tugas pekerjaan -
  Kebutuhan keamanan - Fungsi jabatan - sasaran
  pekerjaan – Hubungan dengan pekerjaan lain
2. Latihan dan pengembangan
   Karyawan yang telah mengikuti orientasi jarang
   melaksanakan pekerjaan yang memuaskan,
   sehingga ybs harus dilatih dan dikembangkan dalam
   bidang tugas tertentu. Demikian juga karyawan lama
   yang telah berpengalaman mungkin memerlukan
   latihan untuk mengurangi atau menghilangkan
   kebiasaan kerja yang jelek atau memberikan
   keterampilan baru untuk meningkatkan prestasi
   kerja

                                                    60
Langkah pendahuluan dalam persiapan
Program Latbang;


                                             Isi program



    Penilaian dan         Sasaran latihan
identifikasi kebutuhan   dan pengembangan



                                            Prinsip-prinsip
                                                belajar




                                                              61
a. Penilaian dan identifikasi kebutuhan
 Penilaian kebutuhan mendiagnosa masalah2 dan
  tantangan2 lingkungan yang dihadapi organisasi
  sekarang, kemudian manajemen mengidentifikasi
  berbagai masalah dan tantangan yang dapat diatasi
  melalui latihan dan pengembangan jangka panjang.
 Perubahan strategi organisasi dapat menciptakan
  kebutuhan latihan misalnya pengembangan produk atau
  jasa baru, biasanya mengharuskan karyawan
  mempelajari prosedur2 baru
 Latihan digunakan juga apabila tingkat kecelakaan atau
  pemborosan tinggi, semangat kerja dan motivasi rendah.

                                                      62
b. Sasaran latihan dan pengembangan
 Setelah evaluasi kebutuhan latihan dilakukan maka
  sasaran-sasaran dinyatakan dan ditetapkan.
 Sasaran ini mencerminkan prilaku dan kondisi yang
  diinginkan dan berfungsi sebagai standar dimana
  prestasi kerja individual dan efektivitas program dapat
  diukur.
c. Isi program :
Isi program ditentukan oleh identifikasi kebutuhan
dan sasaran latihan antara lain :
 Mengajarkan berbagai keterampilan tertentu
 Menyampaikan pengetahuan yang dibutuhkan atau
   mengubah sikap
 Isi program memenuhi kebutuhan organisasi dan
   peserta.
                                                            63
d. Prinsip-prinsip belajar

 Program latihan bersifat partisipatif
 Program harus relevan.
 Pengulangan (repetisi) dan pemindahan
 Memberikan umpan balik tentang kemajuan peserta
  latihan
 Perlu disadari perbedaan individu karena masing-
  masing mempunyai kemampuan, sifat yang berbeda
  satu sama lain.


                                                64
3. Teknik-teknik latihan dan pengembangan
 Ada dua kategori pokok program latihan dan
 pengembangan manajemen :
  Metode praktis ( on the job training )
  Teknik-teknik presentase informasi dan metode simulasi
      ( off the job training )
 Teknik latbang dianggap baik apabila memenuhi faktor :
  Efektifitas biaya
  Isi program yang dikehendaki
  Kelayakan fasilitas-fasilitas
  Preferensi dan kemampuan peserta
  Preferensi dan kemampuan instruktur
  Prinsip-prinsip belajar
                                                        65
Teknik-teknik latihan dan pengembangan
   TlP


                                            Teknik
                                            latbang
         Off the job                                                On the job
          training                                                   training


                                        Presentasi               Rotasi
           simulasi                                                              coaching
                                         informasi               jabatan



  Metode                Role       Metode            Prog
Studi kasus            playing     kuliah         instruction    Instruksi
                                                                                  magang
                                                                pekerjaan
Vestibule         Progbang           Self          Analisis
 training         eksekutif         study         transaksi
                                                                 Sistim
                                                                                 Penugasan
 Latihan               Bisnis    Presentasi         Metode      Penilaian        sementara
   lab                 game        video          konperensi    prestasi

                                                                                      66
a. On the job training:
 Rotasi jabatan :memberikan pengetahuan kpd
  karyawan tentang bagian2 organisasi yang berbed dan
  praktek kereampilan manjerial
 Coaching:Atasan memberikan bimbingan dan
  pengarahan kpd karyawan dalam melaksanakan kerja
  rutin mereka
 Latihan instruksi pekerjaan :atasan memberikan
  petunjuk pengerjaan secara langsung kpd karyawan
  tentang pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.
 Magang: merupakan proses belajar dari seorang atau
  beberapa orang yang lebih berpengalaman
 Penugasan sementara: Penempatan karyawan pada
  posisi manajerial atau anggota panitia untuk jangka
  waktu ditetapkan, terlibat dalam pengambilan keputusan
  dan pemecahan masalah.
                                                       67
b. Off the job training ( Metode simulasi )
 Metode studi kasus : Deskripsi tertulis suatu situasi
   pengambilan keputusan nyata disediakan.Aspek - aspek
   organisasi diuraikan dalam lembaran kasus, karyawan
   diminta mengidentifikasikan masalah, menganalisa situasi
   dan merumuskan pemecahan masalah dengan berbagai
   alternatif, disini karyawan dapat mengembangkan
   keterampilan pengambilan keputusan.
 Role playing: teknik ini memungkinkan para karyawan
   untuk memainkan peran yang berbeda, peserta
   ditugaskan untuk berperan sebagai individu tertentu yang
   digambarkan dalam suatu episode dan diminta ditanggapi
   oleh peserta yang lain yang berbeda perannya. Disini
   tidak ada naskah yang mengatur pembicaraan dan
   perilaku.
 Bisnis game: simulasi pengambilan keputusan skala
   kecil, yang dibuat sesuai dengan situasi kehidupan bisnis
   nyata.Tujuannya adalah untuk melatih manajer dalam
   pengambilan keputusan

                                                               68
 Vestibule training: bentuk latihan ini dilaksanakan bukan oleh
   atasan langsung tapi oleh pelatih2 khusus, membuat area-area
   terpisah menggunakan peralatan sama dengan jenis peralatan
   yang akan digunakan pada pekerjaan sebenarnya.
 Latihan Laboratorium: bentuk latihan kelompok digunakan untuk
   mengembangkan keterampilan antar pribadi atau latihan sensitifitas
   dimana peserta belajar lebih peka terhadap perasaan orang lain.
 Program pengembangan eksekutif: dilaksanakan oleh Universitas
   atau lembaga2 pendidikan lainnya. Perusahaan mengirim karyawan
   untuk mengikuti paket2 khusus yang ditawarkan atau bekerjasama
   untuk melaksanakan penataran atau diklat sesuai kebutuhan
   perusahaan.
c. Metode presentasi informasi: Tujuan :mengajarkan berbagai
   sikap, konsep dan keterampilan kepada para peserta dgn
   menggunakan cara :
 Metode Kuliah: peserta dianggap sebagai pihak yg pasif, peserta
   kurang berpartisipasi dan tergantung pada komunikasi.

                                                               69
 Presentase Video: Presentasi TV, film, slides dan
  sejenisnya adalah serupa dengan bentuk kuliah Metode ini
  biasannya digunakan sebagai alat pelengkap bentuk latihan
  lainnya.
 Metode konperensi: metode ini analog dengan seminar di
  perguruan tinggi, tujuannya adalah untuk mengembangkan
  kecakapan dalam pemecahan masalah, pengambilan
  keputusan dan mengubah sikap karyawan.
 Program instruction: Metode ini menggunakan komputer
  untuk memperkenalkan kepada peserta topik yang harus
  dipelajari dan merinci serangkaian langkah dengan umpan
  balik langsung pada penyelesaian setiap langkah.
 Self study ( Studi sendiri): Metode ini menggunakan
  modul2 tertulis, kaset atau video rekaman dan studi
  berguna bila proses belajar memerlukan sedikit interaksi.
                                                          70
4. Pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan sdm merupakan cara efektif menghadapi
beberapa tantangan yg dihadapi oleh banyak organisasi besar al :

a. Keusangan karyawan: Hal ini terjadi bila seorang karyawan tidak lagi
    mempunyai pengetahuan atau kemampuan untuk melaksanakan tugas
    pekerjaan dengan efektif, misalnya kegagalan mengadaptasi teknologi dan
    prosedur2 baru atau perubahan2 lainnya.
b. Perubahan sosioteknis : Penggunaan mesin otomatis akan memaksa
    perusahaan untuk merancang kembali program2 pengembangannya, contoh
    lain perubahan sikap budaya tentang tenaga kerja wanita mengakibatkan
    perusahaan harus memikirkan kebijakannya kembali agar dapat memenuhi
    tuntutan masyarakat tentang peningkatan peran wanita.
c. Perputaran tenaga kerja: Kemungkinan karyawan keluar dari perusahaan
    untuk bekerja diperusahaan lain, sehingga kegiatan pengembangan harus
    mempersiapkan pengganti karyawan yang keluar, untuk menghindari itu
   program pengembangan harus meningkatkan perputaran karyawan     .
                                                                            71
5. Evaluasi program latihan &pengembangan
 Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi karyawan
  yang berkemampuan, sehingga dapat diberi tanggungjawab
  lebih besar.
 Untuk menilai keberhasilan program latihan dan
  pengembangan, manajemen harus mengevaluasi kegiatan2
  latihan dan pengembangan secara sistematis sbb;

         Kriteria
                                             Tes purna
         evaluasi



          Test                             Transfer atau
       pendahuluan                           promosi


      Para karyawan
        dilatih atau                        Tindak lanjut
      dikembangkan                                            72
VII. PENILAIAN PRESTASI KERJA
Penilaian prestasi kerja : suatu proses dimana
organisasi melakukan evaluasi atau menilai prestasi
kerja karyawan.
Kegunaan penilaian prestasi kerja sbb:
a. Perbaikan Prestasi kerja: Umpan balik pelaksanaan
   kerja memungkinkan karyawan/manajer memperbaiki
   prestasi.
b. Penyesuaian kompensasi : evaluasi membantu
   pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan
   upah, pemberian bonus dan kompensasi lainnya.
c. Keputusan-keputusan penempatan : Promosi
   karyawan didasarkan prestasi kerja masa lalu.
d. Kebutuhan-kebutuhan Latihan dan Pengembangan:
   Prestasi karyawan yang jelek menunjukkan kebutuhan
   latihan,demikian juga prestasi yang baik merupakan
   potensi yang perlu dikembangkan.
                                                        73
e. Perencanaan dan pengembangan karier :
    umpan balik prestasi mengarahkan keputusan karier,
    yaitu jalur karier tertentu yang harus diteliti.
f. Penyimpangan proses staffing : Pretasi kerja yang baik
    / jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan
    prosedur staffing departemen personalia.
g. Ketidak-akuratan informasional :Prestasi kerja jelek
   mungkin menunjukkan kesalahan dalam informasi analisis
   jabatan dll.
h. Kesalahan-kesalahan desain jabatan :Prestasi kerja
   jelek mungkin merupakan tanda kesalahan desain
   pekerjaan.
i. Kesempatan kerja yang adil :Penilaian prestasi kerja
   secara akurat menjamin keputusan penempatan internal
   tanpa diskriminasi.
j. Tantangan-tantangan Eksternal :Dep Personalia dapat
   memberikan bantuan atas`pengaruh faktor eksternal.
                                                            74
1. Persiapan Penilaian Prestasi Kerja
Mempersiapkan penilai : Penilai sering tidak
obyektif dalam penilaian disebabkan oleh
beberapa hal:
 Halo effect : terjadi apabila pendapat pribadi penilai
  berpihak kepada karyawan tertentu misalnya seorang
  atasan senang kepada seorang karyawan, maka
  pandangan ini bisa merubah estimasi atasan terhadap
  prestasi kerja karyawan.
 Kesalahan kecenderungan terpusat: Banyak penilai
  cenderung menilai rata-rata, tidak suka menilai amat
  baik atau amat jelek
 Bias terlalu lunak dan terlalu keras: penilai cenderung
  terlalu gampang menilai prestasi kerja dengan nilai baik
  atau sebaliknya terlalu keras dan ketat dalam menilai
  prestasi kerja.
                                                             75
 Prasangka Pribadi : Prasangka pribadi dapat merubah
  penilaian, misalnya seorang atasan cenderung memberi
  penilaian rendah kepada karyawan wanita karena sesuatu hal
  atau sebaliknya.prasangka lain yang mempengaruhi penilaian
  antara lain mencakup senioritas,suku,agama dll.
 Pengaruh kesan terakhir :Bila menggunakan ukuran-ukuran
  prestasi kerja subyektip, penilaian sangat dipengaruhi oleh
  kegiatan2 karyawan yang paling akhir apakah baik atau
  buruk.
 Kesalahan2 penilai tersebut diatas dapat dikurangi
 melalui pelatihan para penilai yang mencakup :
 Kesalahan2 penilai harus dijelaskan
 Penekanan perlunya obyektifitas dalam penilaian.
 Penilai diberi kesempatan untuk menerapkan ukuran2
  prestasi kerja.


                                                           76
2. Metode2 penilaian berorientasi masa lalu
 Tehnik2 penilaian :
 Rating scale : Metode ini paling banyak digunakan yaitu
  penilai melakukan evaluasi subyektip terhadap prestasi
  kerja karyawan dengan skala tertentu dari rendah sampai
  tinggi dilakukan oleh atasan langsung.
 Checklist : dimaksudkan untuk mengurangi beban penilai
  yaitu dengan memilih kalimat/kata2 yang menggambarkan
  prestasi kerja/karakteristik karyawan, penilainya adalah
  atasan langsung.
 Metode peristiwa kritis :metode penilaian yang
  mendasarkan pada catatan penilai tentang prilaku
  karyawan apakah sangat baik atau sangat jelek
  (peristiwa2 kritis)
 Metode peninjauan lapangan :metode yang dilakukan
  oleh wakil ahli dari dep personalia membantu para
  penyelia melakukan penilaian atas informasi dari atasan.

                                                         77
 Tes dan observasi prestasi kerja : bila jumlah
  pekerjaan terbatas, penilaian prestasi kerja bisa
  didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan, tes
  bisa tertulis atau dengan peragaan keterampilan

 Metode evaluasi kelompok :metode ini berguna untuk
  pengambilan keputusan kenaikan upah, promosi dan
  berbagai penghargaan organisasi kepada karyawan
  karena dapat merangking karyawan dari yang terbaik
  sampai ke yang terjelek,metode ini terdiri dari :
  - Metode ranking :membandingkan antara karyawan
    satu dengan yang lain untuk menetukan ranking.
  - Grading atau Forced Distribution : penilai menyortir
    para karyawan kedalam berbagai klasifikasi yang
    berbeda misalnya: kriteria disiplin, kreatifitas
    dll,kemudian dipilih 10 karyawan terbaik dari masing2
    kelompok.
                                                            78
3. Metode penilaian orientasi masa depan
Teknik yang dapat digunakan terdiri dari :
a. Penilaian Diri (self appraisals) : berguna bila tujuan
   evaluasi adalah untuk melanjutkan pengembangan diri,
   sehingga karyawan cenderung untuk berperilaku baik /
   tidak defensip
b. Penilaian Psikologis :dilakukan oleh para psikolog untuk
   menilai potensi karyawan diwaktu mendatang yang
   meliputi tes intelektual, emosi, motivasi kerja dan review
   kegiatan2 sebelumnya dengan maksud memperkirakan
   prestasi kerja mendatang
c. Pendekatan MBO ( management by obyectives ): bahwa
   setiap karyawan dan penyelia bersama menetapkan tujuan
   pelaksanaan kerja diwaktu mendatang,kemudian sasaran
   tsb dijadikan bahan penilaian prestasi kerja secara
   bersama pula.
                                                                79
4. Implikasi penilaian prestasi keja
Proses penilaian prestasi kerja menghasilkan suatu evaluasi atas
prestasi kerja karyawan diwaktu lalu dan prediksi prestasi kerja
diwaktu mendatang. Oleh karena itu bagian kritis proses penilaian
adalah wawancara evaluasi.

Wawancara evaluasi adalah priode peninjauan kembali prestasi
kerja sebagai umpan balik prestasi kerja karyawan dimasa lalu dan
potensi mereka kedepan.

Beberapa pendekatan sebagai umpan balik sbb:

a. Tell and sell approach : mereview prestasi kerja karyawan dan
    mencoba meyakinkan karyawan untuk berprestasi lebih baik.
b. Tell and listen approach : karyawan menjelaskan berbagai
   alasan, latar belakang dan perasaan defensip mengenai prestasi
   kerja, ini dimaksudkan untuk bahan konseling tentang bagaimana
   berprestasi lebih baik.
                                                                    80
c. Problem solving approach :
Pengidentifikasikan masalah2 yang mengganggu prestasi
kerja karyawan, kemudian dilakukan latihan, coaching atau
konseling untuk memecahkan problem, diikuti dengan
penetapan sasaran prestasi kerja diwaktu mendatang.
Agar wawancara evaluasi dapat efektip perlu diperhatikan
pedoman sebagai berikut :
Tekankan pada aspek positip prestasi kerja karyawan.
 Beritahukan karyawan bahwa priode evaluasi adalah
    untuk peningkatan prestasi kerja bukan penegakan
    disiplin.
 Selenggarakan priode review prestasi kerja secara
    pribadi.

                                                        81
   Review prestasi kerja secara formal setiap tahun,
    kecuali karyawan baru dilakukan lebih sering.
   Pusatkan kritik pada prestasi kerja bukan pada
    karakteristik keperibadianTetap tenang dan tidak
    berdebat dengan karyawan yg sedang dievaluasi.
   Identifikasikan kegiatan2 khusus yang dapat dilakukan
     karyawan untuk memperbaiki prestasi kerjanya.
   Tunjukkan bahwa penilai bermaksud membantu
     karyawan untuk memperbaiki prestasi kerjanya.
   Akhiri priode evaluasi dengan menekankan aspek
    positif prestasi kerja karyawan.-




                                                            82
IX. PEMBERIAN KOMPENSASI

Kompensasi adalah : segala sesuatu yang diterima para
karyawan sebagai balas jasa darihasil kerja.
1. Tujuan administrasi kompensasi :
    a. Memperoleh personalia yang qualified
    b. Mempertahankan karyawan yang ada
    c. Menjamin keadilan
    d. Menghargai perilaku yg diinginkan
    e. Mengendalikan biaya-biaya
    f. Memenuhi peraturan-peraturan legal



                                                        83
2. Tantangan yg mempengaruhi kompensasi
 a.   Suplai dan permintaan tenaga kerja
 b.   Serikat karyawan
 c.   Produktivitas
 d.   Kesediaan untuk membayar
 e.   Kemampuan untuk membayar
 f.   Berbagai kebijakan pengupahan dan penggajian
 g.   Kendala-kendala pemerintah

 Keadilan dan kompensasi:

 Persepsi keadilan dipengaruhi oleh 2 faktor al:
 a. Ratio kompensasi dengan input seseorang berupa
    tenaga, pendidikan, pengalaman, latihan dan daya
    tahan dsb
 b. Perbandingan ratio tsb dengan ratio2 yg diterima
    orang lain dengan siapa kontak langsung terjadi

                                                       84
3. Proses Kompensasi
Proses kompensasi adalah suatu jaringan berbagai sub
proses yg kompleks dengan maksud untuk memberikan
balas jasa kepada karyawan atas prestasi kerja dengan
maksud memotivasi untuk mencapai prestasi yang
diinginkan.
                                       Peraturan
 Analisis                              Upah min
pekerjaan

            Evaluasi      Survai        Struktur     Aturan
Job disc    pekerjaan   pengupahan       upah      administrasi


 Standar                                             Penilaian
pekerjaan                                          Prestasi kerja
                                     Pembayaran
                                        upah
                                                                    85
4. Evaluasi pekerjaan

 Tujuan evaluasi pekerjaan : untuk
  mengidentifikasikan pekerjaan mana yang harus
  dibayar lebih tinggi dari yang lainnya dengan
  memperhatikan konsistensi internal dan eksternal.
 Konsistensi internal : pengupahan yang dibayar
  secara konsisten misalnya atasan harus dibayar
  lebih besar dibanding bawahan.
 Konsisten eksternal : struktur penggajian selalu
  dibandingkan dengan struktur gaji yang ada dalam
  masyarakat, industri atau negara.


                                                      86
5. Sistem insentip finansial
Sistim insentip karyawan operasional :
 Berdasarkan keluaran ( piece rates );
  Contoh: standar produk 50 unit / jam
  upah dasar Rp 500 / jam
  tingkat upah / unit = Rp 500 : 50 = Rp 10
  penghasilan normal ( 8 jam x Rp 500 = Rp 4.000.
  Penghasilan 600 unit x Rp 10 = Rp 6.000.
  jadi penghasilan insentip Rp 6.000 – Rp 4.000 = Rp 2.000
 Berdasarkan waktu (time bonuses):
  Halsey plan: bila waktu kerja standar 12 jam diselesaikan dalam
   waktu 8 jam, karyawan terima upah 8 x Rp 500 = Rp 4.000 plus 50 %
   waktu dihemat ( 4 x Rp 500 x 50 % = Rp 1000 atau sama dgn
  Rp 5.000.
  Rowan plan : waktu dihemat 4 jam atau 33,33 %, sehingga karyawan
   terima 8 x Rp 500 = Rp 4000 plus 33,33 % x Rp 4000 = Rp
   1.333,20 jadi yg diterima Rp 5.333,20.
  The Gantt task & bonus plan: 12 x Rp 500 = Rp 6.000 plus bonus
   10 % x Rp 6.000 = Rp 600, jadi yg diterima Rp 6.600.
                                                                   87
6. Kompensasi pelengkap
a. Pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja ( time off
   benefits) menliputi : Istirahat on the job misalnya; priode
   istirahat makan, mencuci, ganti pakaian, Hari-hari sakit dengan
   keterangan sakit; Liburan dan cuti; Alasan lain misalnya
   kehamilan, kecelakaan, wajib militer
b. Perlindungan ekonomis terhadap bahaya misalnya asuransi 
    jiwa, asuransi kesehatan,asuransi kecelakaan, tunjangan hari
    tua, pengobatan,pembetukan koperasi karyawan.
c. Program pelayanan karyawan : rekreasi,
    cafetaria,perumahan, bea siswa pendidikan,pasilitas
    pembelian( perusahaan membuka toko membantu
    karyawan), konseling finansial dan legal ; perusahaan
    membantu mengatasi masalah keuangan, aneka ragam
    pelayanan lain ( penyediaan pakaian kerja, biaya pendididkan
    anak, bingkisan lebaran / THR)
d. Pembayaran kompensasi yg disyaratkan secara legal :
    pemberian kompensasi karyawan cacad, pesangon,
    perawatan kesehatan secara priodik
                                                                     88
7. Keamanan dan kesehatan karyawan

 Membuat kondisi kerja aman, misalnya menggunakan
  mesin dilengkapi alat pengaman, mengatur lay out dan
  menjaga dari genangan air, gemuk dan minyak
 Pencegahan kecelakaan : mendidik karyawan dalam
  hal keamanan, larangan2 secara keras (merokok,
  membentuk komite manajemen serikat kerja khusus
  mengatasi masalah keamanan.
 Penciptaan lingkungan kerja yang sehat :
  pengendalian suara bising,penerangan tempat kerja,
  pengaturan suhu udara, kamar mandi, ruang ganti
  pakaian, penyediaan klinik kesehatan dan dokter
  perusahaan.



                                                         89
IX. PERENCANAAN KARIER
1. Istilah-istilah perencanaan karier :

 Karier : seluruh pekerjaan ( jabatan ) yang ditangani atau
  dipegang selama bekerja.
 Jalur karier : pola pekerjaan yang berurutan membentuk
  karier seseorang
 Sasaran karier : posisi yang dikehendaki melalui
  perjuangan sebagai bagian dari karier.
 Perencanaan karier : suatu proses dimana seseorang
  memilih sasaran karier dan jalur ke sasaran tsb.
 Pengembangan karier : peningkatan pribadi yang
  dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana
  karier.
                                                               90
2. Dep. Personalia dan perencanaan karier

    Manfaat yang diperoleh apabila departemen personalia
    terlibat dalam perencanaan karier :
   a. Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan
   b. Menurunkan perputaran karyawan
   c. Mengungkap potensi karyawan
   d. Mendorong pertumbuhan
   e. Mengurangi penimbunan
   f. Memuaskan kebutuhan karyawan
   g. Membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah
      disetujui

    Departemen Personalia mendorong perencanaan karier dengan
    cara : melalui pendidikan karier, penyediaan informasi dan
    konseling.


                                                                 91
3. Pengembangan karier
 a. Pengembangan karier individual meliputi:
  Prestasi kerja
  Exposure ; dikenal oleh orang yang memutuskan promosi,
     dan transfer.
  Permintaan berhenti : apabila melihat peluang berkarier
     ditempat lain.
  Kesetiaan organisasional ; sarjana baru cenderung
     loyalitas rendah sehingga kecewa dengan perusahaan
     pertama mereka.
  Mentors dan sponsors ; menawarkan bimbingan karier
     informal, bila mentor menominasi karyawan untuk
     pengembangan karier misalnya program latihan, transfer
     atau promosi maka dapat menjadi sponsor ( biasanya
     atasan langsung).
  Kesempatan untuk tumbuh : karyawan meningkatkan
     kemampuan melalui program latihan, kursus, tambah gelar
     berarti kesempatan untuk berkembang, sehingga berguna
     bagi dep personalia dalam pengembangan SDM maupun
     pencapaian rencana karier karyawan.
                                                               92
b. Peranan Departemen personalia dalam
   pengembangan karier:
     Untuk mengarahkan pengembangan karier agar
      menguntungkan organisasi dan karyawan maka departemen
      personalia sering mengadakan program latihan dan
      pengembangan karyawan dan mengusahakan dukungan
      manajemen, menberi umpan balik kepada karyawan dan
      membangun lingkungan kerja yang kondusif.
     Dukungan manajemen : sukses pengembangan karier apabila
      mendapat dukungan manajemen.
     Umpan balik : memberitahukan kepada karyawan secara priodik
      mengenai prestasi kerja mereka dengan tujuan :
      - untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan
        bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan
        pada promosi berikutnya.
      - menjelaskan mengapa mereka tidak terpilih.
      - untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan pengembangan
        karier apa yang harus diambil.

                                                                93
X. PEMELIHARAAN
1. Pentingnya pemeliharaan
   Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan atau
   meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan
   agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk
   menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
   EDWIN B.FLIPPO : Fungsi pemeliharaan karyawan
   adalah menyangkut perlindungan kondisi pisik, mental
   dan emosi karyawan.
Tujuan pemeliharaan :
a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja
b. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi
c. Meningkatkan loyalitas
d. Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan
e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya
                                                           94
f. Memperbaiki kondisi pisik, mental dan sikap karyawan.
g. Mengurangi konflik dan menciptakan suasana yang
   harmonis.
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan.
Asas-asas pemeliharaan :
a. Asas manfaat dan efisiensi: yaitu memberikan manfaat
   yang optimal bagi perusahaan dan karyawan.
b. Asas kubutuhan dan kepuasaan: pemenuhan kebutuhan
   harus menjadi dasar program.
c. Asas keadilan dan kelayakan: akan
   menciptakanketenangan dan konsentrasi karyawan
   pada tugasnya.
d. Asas peraturan legal: dasar program sesuai ketentuan,
   demi menghindari konflik antara buruh dan perusahaan.
e. Asas kemampuan perusahaan: kemampuan perusahaan
   dasar program, untuk menghindari kerugian perusahaan.
                                                           95
2. Metode pemeliharaan
  a. Komunikasi : adalah suatu alat penyampa informasi
      dari komunikator kepada komunikan agar terjadi
      interaksi diantara mereka.( berfungsi untuk instruktif,
      informative dan evaluative).
      Simbol2 komunikasi adalah suara, tulisan, gambar,
      warna, mimik, kedipan mata dll.
  JOSEPH LUFT & HARRY INGHAM :
  mengemukakan Konsep jendela johari yang
  mengembangkan keterampilan bawahan untuk
  menghasilkan keterbukaan dan kepercayaan antar
  pribadi. Konsep jendela johari digambarkan
  sebagai berikut :


                                                                96
:
Gambar konsep Jendela Johari


                1                2       dikenal
           Gelanggang          Noda
                                         orang lain
             (area)             buta



                3                4       tidak dikenal
            Tedeng             Tidak
                                         orang lain
           Aling-aling        dikenal

          Dikenal        Tidak dikenal
          sendiri        sendiri




                                                         97
1. Gelanggang (area): informasi dilakukan bersama dan
   diketahui secara simultan oleh orang itu sendiri dan
   orang-orang lain, harus dilakukan keterbukaan yang
   luas agar problem dapat diketahui orang lain /
   bawahan (komunikasi 2 arah).
2. Noda buta: informasi diketahui orang lain tetapi kita
   tidak mengetahuinya.
3. Tedeng aling-aling: segolongan informasi yang
   hanya diketahui oleh kita sendiri dan tidak boleh
   diketahui orang lain (rahasia jabatan)
4. Tidak dikenal: ada informasi, kita tidak mengetahui
   dan orang lainpun tidak tahu (ada potensi
   tersembunyi yg tidak disadari).

                                                           98
b. Insentif
 Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada
 karyawan tertentu ber-dasarkan prestasi kerjanya,agar
 terdorong meningkatkan prestasi kerja.
 GR TERRY : insentif adalah sesuatu yang merangsang minat

 untuk bekerja
 Jenis-jenis insentif :
 a. Insentif positif: daya perangsang dengan memberikan
    hadiah material atau non material kepada karyawan yang
    prestasi kerjanya diatas prestasi standar.
 b. Insentif negatif: daya perangsang dengan memberikan
    ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi
    kerjanya dibawah standar.
 Bentuk insentif :
 a. Non material (penghargaan, piala, piagam)
 b. Sosial insentif (fasilitas, promosi,diklat, naik haji dll)
 c. Material insentif (uang dan barang,bernilai ekonomis)
                                                                 99
3. Pengertian dan program kesejahteraan

  Pentingnya kesejahteraan: karyawan mutlak diberikan
   kesejahteraan demi memenuhi kebutuhan pisik dan
   mental bersama keluarganya,karena akan menciptakan
   ketenangan, semangat kerja,
  dedikasi, disiplin dan sikap loyal terhadap perusahaan,
   sehingga manajer terdorong untuk menetapkan program
   kesejahteraan yang legaldan adil sesuai kemampuan
   perusahaan.
  Kesejahteraan kaaryawan :balas jasa yang diberikan
   sesuai kebijaksanaan dgn tujuan untuk
   mempertahankan dan memperbaiki kondisi pisik dan
   mental kaaryawan agar produktivitas kerja meningkat.
  Apa perbedaan dan persamaan kompensasi langsung
   dan kesejahteraan?
                                                       100
Persamaan :
a. Gaji dan kesejahteraan sama2 merupakan pendapatan
   karyawan.
b. Untuk memenuhi kebutuhan dan keterikatan karyawan.
c. Gaji dan kesejahteraan adalah biaya bagi perusahaan.
d. Sama-sama dibenarkan oleh aturan legal.

Perbedaannya :
a. Gaji adalah hak karyawan sedangkan kesejahteraan
   adalah kebijakan bukankewajiban.
b. Gaji dibayar dgn finansial (uang / barang), kesejahteraan
   dibayar dgn finansial dan non finansial (fasilitas).
c. Gaji, waktu dan banyaknya tertentu, sedangkan
   kesejahteraan tidak tertentu.


                                                               101
Tujuan pemberian kesejahteraan
a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan
   karyawan kepada perusahaan.
b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan
   kebutuhan karyawan dan keluarganya.
c. Memotovasi gairah kerja, disiplin dan
   produktivitas kerja karyawan.
d. Menurunkan tingkat absensi dan turnover
   karyawan.
e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang
   baik serta nyaman.
f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan
g. Memelihara kesehatan
h. Mengefektifkan pengadaan karyawan
i. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan
j. Meningkatkan status sosial karyawan dan keluarganya


                                                         102
Jenis-jenis kesejahteraan karyawan

Ekonomis         pelayanan   Fasilitas

Uang pensiun     Mushalla    puskesmas
Uang transpor    olah raga   titipan bayi
THR/natal        kesenian    bantuan hukum
Bonus            diklat      nasehat keuangan
Uang duka cuti               asuransi
Pakaian kerja    koperasi    kredit rumah
Uang obat izin

                                           103
Kesimpulan
          Untuk mewujudkan
   pemeliharaan karyawan yang baik
      dilakukan dengan metode
“ komunikasi, insentif, kesejahteraan,
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)”
        yang sesuai dan harmonis
    agar tujuan optimal perusahaan,
   karyawan dan masyarakat tercapai

                                      104
XI. KEPUASAN KERJA, STRESS DAN DISIPLIN
Faktor2 yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan al:
motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi pisik
pekerjaan, sistim kompensasi, desain pekerjaan dan
aspek2 ekonomis, teknis serta keperilakuan lainnya,
1. Kepuasan Kerja (job satisfaction) :adalah keadaan
   emosional yang menyenangkan atau tidak
    menyenangkan dimana karyawan memandang
    pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan
    kepuasan seseorang dan dapat dilihat dalam sikap
    positif terhadap pekerjaannya.
a. Fungsi personalia: mempunyai pengaruh langsung dan
   tidak langsung pada kepuasan kerja karyawan, disamping
   itu kebijaksanaan dan dan kegiatan personalia berdampak
   pada iklim organisasi, dimana memberikan suatu lingkungan
   kerja yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dan
   mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.
                                                           105
b. Fungsi kepuasan kerja: Apakah ada hubungan antara kepuasan
    kerja tinggi dan prestasi kerja tinggi ? Secara historis sering
    dianggap bahwa para karyawan yang mendapatkan kepuasan
    kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan baik. Dalam banyak
    kasus sering ada hubungan positif antara kepuasan tinggi dan
    prestasi kerja tinggi, namuntidak selalu signifikan. Banyak
    karyawan memperoleh kepuasan kerja tinggi namun tidak
    menjadi karyawan yang mempunyai tk produktivitas tinggi, tapi
    tetap pada tk rata2. Dalam kenyataannya banyak pendapat
    bahwa kepuasan kerja tinggi dihasilkan oleh tingkat prestasi yang
    tinggi.(lihat Gbr berikut).




        Prestasi      Peng         Persepsi Keadilan
                                                       Kepuasan
         kerja                         Terhadap
                     hargaan         penghargaan         kerja


                                                                  106
c.   Kepuasan kerja, perputaran karyawan dan absensi:
     kepuasan kerja mempengaruhi tingkat perputaran dan
     absensi karyawan.Harapan perusahaan bahwa bila
     kepuasan kerja meningkat maka perputaran karyawan
     dan absensi akan menurun. Apabila kepuasan kerja yang
     rendah biasanya akan berdampak pada perputaran
     karyawan yang lebih tinggi dan akan meninggalkan
     perusahaan dan mencari kesempatan diperusahaan lain,
     hal serupa dapat dilihat pada tingkat absensi lebih tinggi.

d.   Kepuasan kerja, umur dan jenjang pekerjaan:
     Semakin tua umur karyawan cenderung lebih terpuas kan
     dengan pekerjaan mereka, sebaliknya dengan karyawan
     yang masih muda cenderung kurang terpuaskan karena
     banyak harapan dan kurang penyesuaian.Banyak studi
     yang membuktikan bahwa kepuasan kerja tinggi
     dipengaruhi oleh umur



                                                                   107
. Stress karyawan
  a. Pengertian stres:
     Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang
     mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi
     seseorang. Gejala stress mempengaruhi kesehatan pisik
     dan kesehatan mental, sehingga seseorang bisa menjadi
     nervous dan merasakan kekuatiran kronis dan menunjukkan
     sikap mudah marah dan tidak kooperatif. Pelariannya
     adalah minum alkohol dan merokok berlebihan.

  b. Penyebab stress: ada 2 kategori yang biasa menyebabkan
     seseorang menjadi stress yaitu on the job dan off the job.
     Kondisi kerja (on the job) yang dapat menyebabkan stress
     sbb:
     a). Beban kerja yang berlebihan
     b). Tekanan atau desakan waktu
     c). Kualitas supervisi yang jelek
     d). Iklim politis yang tidak aman
     e).Wewenang terbatas untuk melaksanakan tg. jawab.

                                                                  108
f). Peranan rangkap
g).Frustrasi
h) Konflik antar pribadi dan kelompok
i). Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan
    karyawan.
j). Berbagai bentuk perubahan.

Penyebab stress off the job ( diluar perusahaan) antara
Lain :
a). Kekuatiran finansial
b). Masalah yang berkaitan dengan anak
c). Masalah phisik
d). Masalah perkawinan/perceraian.
e). Perubahan yang terjadi ditempat tinggal
f). Masalah pribadi lainnya misalnya kematian familih
                                                          109
c. Stres dan Prestasi kerja

  Stres mempunyai potensi untuk mendorong atau
  mengganggu pelaksanan kerja, tergantung
  seberapa besar tingkat stress Bila tidak ada stres
  berarti tantangan kerja juga tidak ada dan prestasi
  kerja cenderung rendah, demikian sebaliknya
  apabila stress ada prestasi kerja cenderung naik,
  karena stress membantu karyawan untuk
  mengerahkan segala sumberdaya dalam
  memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan
  pekerjaan.


                                                        110
d. Reaksi terhadap stress

 Setiap orang berbeda dalam menghadapi berbagai situasi stres, ada
 yang mudah merasakan sedih padahal masalahnya ringan.Dilain pihak
 ada orang yang dingin dan tenang karena mempunyai kepercayaan
    diri
 menghadapi stres.
 Ada 2 tipe orang berdasarkan reaksi terhadap situasi stress yaitu :
 a. Tipe A : mereka yang agresip dan kompetitip, namun mereka masih
    punya waktu untuk berolahraga dan kegiatan sosial
    kemasyarakatan, tidak disadari bahwa tekanan yang dia rasakan
    salah, tapi lebih disebabkan oleh perbuatannya sendiri.
 b. Tipe B : mereka lebih rileks tidak suka menghadapi
    masalah, menerima situasi yang ada, tidak senang
    bersaing, tipe B ini lebih kecil kemungkinannya
    menghadapi masalah yang berhubungan dengan
    stress.


                                                                 111
e. Kegiatan personalia untuk mengurangi stress
 Terapi terbaik untuk mengurangi stress adalah dengan
 menangani penyebabnya, misalnya :
 a. dengan memindahkan karyawan ketempat lain,
    melakukan penggantian penyelia dan menyediakan
    lingkungan kerja yang baru.
 b. Melaksanakan pelatihan dan pengembangan karyawan
    supaya mampu melaksanakan pekerjaan baru.
 c. Merancang kembali pekerjaan sehingga karyawan
    mempunyai wewenang yang cukup untuk mengambil
    keputusan dalam melaksanakan tanggung jawab,
    mengurangi kelebihan beban kerja, tekanan waktu dan
    peranan ganda.
 d. Komunikasi dilaksanakan dgn baik sehingga
    memperbaiki pemahaman karyawan terhadap stress.
 e. Melakukan konseling bagi karyawan yang mengalami
    stress.
                                                          112
3. Program konseling
 Konseling atau pembimbingan dan penyuluhan adalah
 pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan,
 dengan maksud untuk membantu karyawan agar dapat
 menangani masalah secara lebih baik.Kanseling biasanya
 bersifat rahasia, agar para karyawan dapat merasa bebas
 mengemukakan masalahnya, baik yang bersifat pribadi
 maupun pekerjaannya karena semua itu dapat
 mempengaruhi prestasi kerja karyawan
 a. Fungsi Konseling:
   -   Pemberian nasehat
   -   Penentraman hati
   -   Komunikasi
   -   Pengenduran ketegangan emosional
   -   Penjernihan pemikiran
   -   Reorientasi
                                                           113
b. Tipe Konseling
a) counseling: proses mendengarkan masalah emosional

   karyawan, memutuskan apa yang harus dilakukan,
   memberitahukan dan memotivasi karyawan untuk
   melaksanakan hal tsb.
b). Non directive counseling : proses mendengar dengan
    penuh perhatian dan mendorong karyawan untuk
    menjelaskan masalah-masalah yang menyusahkan
    mereka, memahaminya dan menentukan penyelesaian
   yang tepat ( terpusat pada karyawan bukan pada
   pembimbing)
c). Cooperative counseling : hubungan timbal balik antara
    pembimbing dan karyawan yang mengembangkan
    pertukaran gagasan secara kooperatif untuk membantu
   memecahkan masalah karyawan
                                                            114
c. Program konseling
 Masalah-masalah yang dihadapi karyawan
  pihak perusahaan dapat menawarkan program
  –program konseling yang dibantu oleh
  manajemen.
 Program ini penting karena perusahaan punya
  kepentingan jangka panjang untuk bekerja
  bersama karyawan.
 Kalau masalah karyawan bersifat pribadi
  misalnya maslah perkawinan, pihak
  perusahaan dapat menyarankan untuk
  mendatangi lembaga masyarakat yang
  tersedia untuk umum.
                                                115
3. Disiplin
Disiplin : adalah kegiatan manajemen untuk
menjalankan standar organisasional yang terdiri
dari 2 tipe disiplin yaitu :
a. Disiplin preventip :yaitu kegiatan yang
     dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
     agar mengikuti berbagai standar dan aturan,
     sehingga penyele -wengan atau penyimpangan
     dapat dicegah. Manajemen mempunyai tg jawab
     untuk menciptakan iklim disiplin preventip,misalnya
     standar pekerjaan dan aturan2 mutlak disampaikan
     kepada karyawan termasuk latar belakang
     dibuatnya standar tersebut supaya karyawan tidak
    salah arah.


                                                           116
b. Disiplin korektip
 Disiplin korektip : adalah kegiatan untuk menangani
  pelanggaran terhadap aturan-aturan dan biasanya
  dilakukan dalam berntuk hukuman dan disebut tindakan
  pendisiplinan yaitu berupa peringatan atau skorsing.
 Maksud pendisiplinan adalah untuk mem -perbaiki
  kegiatan dimasa akan datang bukan menghukum
  kegiatan dimasa lalu.
 Sasaran tindakan pendisiplinan antara lain:
  - untuk memperbaiki karyawan yang melanggar
  - menghalangi karyawan lain melakukan pelanggaran
  - menjaga pelaksanaan standar pekerjaan secara
  konsisten dan efektip



                                                     117
c. Disiplin progresip
  Disiplin progresip adalah memberikan hukuman yang
   lebih berat terhadap karyawan yang melanggar
   berulang.
  Tujuannya adalah : memberikan kesempatan kepada
   karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum
   hukuman yang lebih serius dilaksanakan sesuai
   tingkatan beratnya hukuman misalnya :
   - teguran lisan oleh penyelia
   - teguran tertulis
   - skorsing satu s/d tiga hari
   - skorsing satu minggu atau lebih
   - diturunkan pangkatnya
   - dipecat
                                                    118
XII. AUDIT PERSONALIA
Audit personalia : adalah pemeriksaan kualitas secara
menyeluruh dari kegiatan-kegiatan personalia dalam suatu
departemen,divisi atau perusahaan
Kegunaan audit personalia ini sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan masukan2 departemen personalia
   kepada organisasi.
b. Meningkatkan kesan profesional terhadap departemen
   personalia.
c. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme lebih
   besar diantara para karyawan dep personalia.
d. Memperjelas tugas dan tg jawab dep personalia
e. Menemukan masalah personalia kritis.
f. Mengurangi biaya sdm melalui prosedur yang efektif
g. Menyelesaikan keluhan lama sesuai aturan legal.
h. Kesedian menerima perubahan yang diperlukan
                                                           119
1. Ruang lingkup audit personalia.

   Tujuan audit personalia adalah mengevaluasi
   kegiatan-kegiatan personalia dengan maksud untuk :
   a. Menilai efektifitas
   b. Mengenal aspek-aspek yang dapat diperbaiki.
   c. Mempelajari aspek tersebut secara mendalam dan
      menunjukkan kemungkinan perbaikan
   d. Membuat rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan tsb.
      Audit fungsi personalia dimulai dengan mereview kerja
      dep personalia yang meliputi semua topik yang
      dibahas dalam materi kuliah MSDM (lihat matriks
      berikut )


                                                          120
Bidang utama yg diaudit
                Sistim informasi manajemen personalia
Informasi analisis jabatan          Rencana sdm
• Standar pekerjaan                 •   Estimasi suplai dan kebutuhan
                                    •   Persediaan keterampilan
• Diskripsi jabatan
                                    •   Bagan penempatan
• Spesifikasi jabatan

                        Administrasi kompensasi
                         • Tingkat upah dan gaji
                      • Paket kompensasi tambahan
                      • Pelayanan kepada karyawan

           Penarikan                                Seleksi
      Sumber-sumber lamaran                    Ratio seleksi
         Jumlah pelamar                      Prosedur seleksi
     Lamaran-lamaran pekerjaan          kesempatan seleksi secara fair
      Latihan dan orientasi                Pengembangan karier
        Program orientasi                Promosi,demosi dan transfer
   Saasaran dan prosedur latihan         Program perencanaan karier
       Tehnik atau metode                Usaha pengembangan SDM
                                                                         121
Pengawasan dan evaluasi organisasi

 Penilaian prestasi kerja     Hub. serikat karyawan-mgt
Standar dan ukuran prestasi      Pelaksanaan aturan perburuhan
     Teknik2 penilaian                 Hak-hak manajemen
   Wawancara evaluasi            Masalah penyelesaian sengketa




   Pengawasan SDM
                                      Audit personalia
     Prosedur disiplin
                                      Fungsi personalia
  Komunikasi karyawan
                                   Manajer-manajer operasi
 Prosedur perubahan dan
                                  Umpan balik karyawan untuk
       pengembangan
                                        dep.personalia


                                                                 122
a. Audit Fungsi Personalia
Sebelum melaksanakan kegiatan audit, tim audit
hendaknya melakukan hal2 sbb:
 Mengidentifiasikan siapa yang bertanggung jawab atas
  setiap kegiatan
 Menentukan sasaran yang akan dicapai oleh setiap
  kegiatan
 Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang
  digunakan untuk mencapai sasaran tsb
 Menentukan besarnya sampel catatan dalam sistim
  informasi personalia untuk mempelajari apakah kebijakan
  dan prosedur diikuti secara benar.
 Menyiapkan laporan audit.
 Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap
  kesalahan dalam sasaran, kebijakan dan prosedur
 Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah
  masalah temuan telah dipecahkan.
                                                       123
b. Audit pelaksanaan manajerial
  Audit juga mereview pelaksanaan berbagai kebijakan dan
   prosedur personalia bagi manajer, bila para manajer
   mengabaikan kebijakan personalia dan melanggar
   hukum perburuhan, maka audit hendaknya
   mengemukakan kesalahan agar dapat dilakukan
   tindakan koreksi.
c. Audit kepuasan karyawan
   Departemen personalia yang efektif yaitu apabila
   memenuhi kebutuhan organisasi dan kebutuhan
   karyawan. Bila kebutuhan karyawan tidak terpuaskan,
   perputaran, absensi dan kegiatan sarikat karyawan
   meningkat. Tim audit mengumpulkan informasi tentang
   gaji, benefit dan lain2 praktek pengendalian dan bantuan
   perencanaan karier yang diterima karyawan sebagai
   imbalan prestasi kerja mereka

                                                        124
2. Pendekatan dan peralatan riset untuk audit
  Ada 5 pendekatan riset personalia yang dapat digunakan
  untuk melakukan audit :
  a. Pendekatan komparatip : tim audit membandingkan perusahaan /
     divisi dengan perusahaan lain/divisi lain untuk menemukan bidang-
     bidang pekerjaan yang jelek
  b. Pendekatan wewenang dari luar : tim audit
     menggantungkan pada temuan-temuan ahli/konsultan dari luar
     perusahaan sebagai standar evaluasi
  c. Pendekatan statistik : Tim audit menyusun standar secara
     statistik sebagai bahan untuk melakukan evaluasi
  d. Pendekatan kepatuhan: tim audit memeriksa pelanggaran
     terhadap berbagai peraturan/hukum, kebijakan atau prosedur
     perusahaan ( pencarian fakta), untuk menetukan apakah ada
     penyimpangan terhadap kebijakan dan peraturan legal atau tidak.
  e. Pendekatan MBO: tim audit membandingkan hasil
     kegiatan personalia dengan tujuan yang telah ditetapkan

                                                                    125
Peralatan riset personalia
Beberapa teknik yang berfungsi sebagai perlatan pengadaan
informasi sbb:
a. Wawancara (interview): dilakukan kepada karyawan dan manajer
    untuk memperoleh informasi tentang kegiatan personalia, komentar
    dan pendapat mereka akan membantu tim audit menemukan
    bagian yg memerlukan perbaikan.
b. Kuesioner dan survei: dilakukan untuk melengkapi hasil
    wawancara.Lewat survei kegiatan personalia dapat
    dikembangkan secara akurat, demikian pula dengan
    kuesioner dapat memberikan jawaban yang lebih bebas
    dan jujur daripada wawancara.
c. Analisa catatan: catatan yang direview oleh tim audit al:
    catatan keamanan dan kesehatan karyawan, tingkat absensi,
    rencana kegiatan yang telah disetujui, pemberian kompensasi
    catatan seleksi dan penempatan file karyawan, studi program dan
   kebijakan dibidang personalia dll

                                                                  126
3. Laporan audit
Laporan audit personalia adalah suatu deskripsi komperehensip yang
berisi hasil pengolahan temuan dari kegiatan audit personalia yang
menggambarkan seluruh informasi yang akurat.
a. Laporan untuk manajer operasi : bertujuan untuk mengurangi absensi
   melanjutkan pengembangan karyawan, memperbaiki hubungan
   manajemen dengan serikat kerja dll.
b. Laporan untuk manajer dalam dep personalia: para manajer
   spesialis yang menangani penarikan, seleksi dan latihan dan kegiatan
   personalia lainnya. Tim audit mengamati adanya pekerjaan yang tidak
   dilaksanakan dengan penempatan karyawan yang baik. Informasi ini
   disampaikan kepada manajer latihan dan pengembangan sebagai
   umpan balik untuk perbaikan program selanjutnya.
c. Laporan untuk manajer personalia: berisi semua informasi dari unit
   kerja lingkup perusahaan berupa umpan balik tentang:
     Sikap para manajer operasi dan karyawan terhadap pelayanan
     Masalah SDM dan implikasinya
     Review tentang sasaran departemen/organisasi
     Berbagai rekomendasi untuk perubahan yang diperlukan.
                                                                   127
d. Isi dan cara penyusunan laporan audit

   Laporan audit terdiri dari :
   a. judul
   b. Daftar isi
   c. Ringkasan dan kesimpulan ( masukan untuk eksekutif
      puncak).
   d. Masalah-masalah pokok( tujuan audit, analisis, evaluasi
       dsb)
   e. Kesimpulan dan saran
   f. Tubuh (berisi data, fakta, pandangan serta alasan yang
      merupakan dasar kesimpulan dan saran)Sumber data
   g. Sumber data
   h. Lampiran yang dianggap penting.
      Laporan harus menerangkan secara jelas ruang lingkup dan
      tujuan audit, disusun seringkas mungkin tapi jelas dan
      lengkap, tidak memihak sejhingga dapat digunakan sebagai
      pedoman untuk melakukan tindakan koreksi.

                                                                 128
XIII. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
A. Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja.
   Pengertian pemutusan hubungan kerja atau
   pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja
   seseorang karyawan dengan suatu organisasi
   perusahaan,yang berarti berakhirnya keterikatan kerja
   karyawan dengan perusahaan tersebut
B. Alasan-alasan Pemutusan Hubungan Kerja.
   1. Undang-undang
   2. Keinginan Perusahaan
   3. Keinginan Karyawan
   4. Pensiun
   5. Kontrak Kerja Berakhir
   6. Kesehatan Karyawan
   7. Meninggal Dunia
   8. Perusahaan dilikuidasi.
                                                      129
1. Undang-Undang :
   Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan
   harus diberhentikan dari suatu perusahaan,misalnya
   karena karyawan anak-anak, WNA, terlibat dalam suatu
   organisasi terlarang dsb.
2. Keinginan Perusahaan :
   Keinginan perusahaan dapat menyebabkan
   diberhentikannya seorang karyawan baik secara
   terhormat maupun dipecat. Hal ini telah diatur dalam UU
   No12 th 1964, seizin P4D,P4P serta tergantung status
   kepegawaian karyawan tersebut.
   Penyebab pemberhentian atas keinginan perusahaan al:
     a. Karyawan tyidak mampu menyelesaikan tugasnya.
     b. Prilaku dan kedisiplinan kurang baik.
     c. Melanggar aturan dan tata tertib
     d. Tidak dapat kerjasama dan terjadi konflik sesama.
     e. Medlakukan tindakan amoral dalam perusahaan.
                                                             130
Konsekwensi pemutusan hubungan kerja atas
keinginan perusahaan;
a. Karyawan dengan status masa percobaan,
   diberhentikan tanpa memberikan uang pesangon.
b. Karyawan dengan status kontrak diberhentikan tanpa

   memberikan uang pesangon.
c. Karyawan status tetap, jika diberhentikan harus
   diberikan uang pesangon sebagai berikut:
   1) masa kerja s/d 1 tahun = 1 bulan gaji bruto
   2) masa kerja 1 s/d 2 tahun= 2 bulan gaji bruto
   3) masa kerja 2 s/d 3 tahun= 3 bulan gaji bruto
   4) masa kerja 3 tahun dst = 4 bulan gaji bruto

                                                     131
sedangkan besarnya uang jasa adalah sbb:
a. Masa kerja 5 s/d 10 tahun = 1 bulan gaji bruto
b. Masa kerja 10 s/d 15 tahun = 2 bulan gaji bruto
c. Masa kerja 15 s/d 20 tahun = 3 bulan gaji bruto
d. Masa kerja 20 s/d 25 tahun = 4 bulan gaji bruto
e. Masa kerja 25 tahun keatas = 5 bulan gaji bruto.
Pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan
dilakukan dengan tingkatan sbb:
a. Perundingan antara karyawan dengan pimpinan
   perusahaan.
b. Perundingan antara pimpinan serikat buruh dengan
   pimpinan perusahaan.
c. Perundingan P4 D dengan pimpinan perusahaan
d. Perundingan P4 P dengan pimpinan perusahaan
e. Keputusan Pengadilan Negeri

                                                 132
3. Pemberhentian atas keinginan karyawan:
   Alasan pengunduran diri karyawan al :
   a. Pindah ketempat lain untuk mengurus orang tua
   b. Kesehatan yang kurang baik
   c. Untuk melanjutkan pendidikan
   d. Untuk berwiraswasta.
  Alasan tersebut kadang dibuat-buat saja karyawan,
   sedangkan alasan sesungguhnya adalah balas jasa
   yang kurang, suasana dan lingkungan kerja yang kurang
   serasi, kesempatan promosi tidak ada, adanya
   perlakuan tidak adil dsb.
   Kalau banyak karyawan yang berhenti atas keinginan
   sendiri, maka manajer harus cepat-cepat koreksi dan
   mencari seba-sebab terjadinya pengunduran diri
   karyawan.

                                                      133
4. Pensiun
 Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan
 perusahaan, undang-undang maupun karyawan sendiri.
 a. Undang-undang mempensiunkan karena telah
    mencapai batas usia dan masa kerja tertentu
    misalnya usia 55 thn dan amsa kerja 15 tahun
 b. Perusahaan memberikan pensiun karena
    produktivitas kerja menurun karena usia, cacat fisik
    karena kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaan.
 c. Karyawan mengajukan permohonan pensiun karena
    batas usia dan masa kerja dan permohonannya harus
    dikabulkan oleh perusahaan.
 d. Karyawan yang pensiun akan mendapat uang pensiun
    yang besarnya telah diatur undang-undang bagi
    PNS,sedangkan perusahaan diatur sendiri oleh
    perusahaan.
                                                      134
5. Karyawan kontrak
   Karyawan kontrak akan diberhentikan apabila kontrak
   berakhir. Ini tidak menimbulkan konsekwensi, karena
   telah diatur dalam perjanjian sejak mereka diterima.
6. Kesehatan karyawan
   Kesehatan karyawan dapat menjadi alasan untuk
   pemberhentian karyawan Inisiatif pemberhentian ini bisa
   berdasarkan keinginan perusahaan atau karyawan.
   Besarnya gaji yang dibayarkan perusahaan sesuai
   ketentuan berlaku.
7. Meninggal dunia
   Karyawan meninggal otomatis putus hubungan kerja
   dengan perusahaan,dan perusahaan memberikan
   pesangon atau uang pensiun bagi keluarga yang
   ditinggalkan

                                                        135
8. Perusahaan dilikuidasi
   Karyawan akan dilepas jika perusahaan dilikuidasi atau
   ditutup karena bangkrutberdasarkan ketentuan hukum yang
   berlaku,sedangkan karyawan yang dilepas harus mendapat
   pesangon sesuai ketentuan pemerintah

                          Kesimpulan :
  a.   pemberhentian karyawan pasti terjadi
  b.   pemberhentian berarti kegiatan kerja karyawan
       berakhir.
  c.   Pemberhentian karena undang2, keinginan
       perusahaan atau keinginan karyawan sendiri.
  d.   Pemberhentian telah diatur undang-undang.
  e.   Pemberhentian akan merugikan karyawan dan
       perusahaan.
  f.   pemberhentian karyawan adfalah fungsi operasional
       terakhir dari Manajemen Sumber Daya Manusia.

                                                             136
C. Proses Pemberhentian

Proses pemecatan karyawan harus sesuai
prosedur sebagai berikut :
1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan.
2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan
   perusahaan.
3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
   perusahaan dan P4D.
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
   perusahaan dan P4P
5. Pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri
   Prosedur tersebut tidak perlu dilakukan semua, jika
   pada tahap tertentu telah dapat diselesaikan dengan
   baik, tapi jika tidak terselesaikan, maka
   penyelesaiannya hanya dengan keputusan Pengadilan
   Negeri.
                                                         137
XIV. SISTIM INFORMASI SDM
Sistim Informasi Sumber Daya Manusia (SISM) : adalah
suatu prosedur sistematik pengumpulan, penyimpanan,
pemeliharaan,perolehan kembali dan validasi berbagai data
tertentu yang dibutuhkan oleh suatu organisasi tentang SDM,
kegiatan2 personalia dan karakteristik satuan kerja (sistim
informasi karyawan)
1. Komponen2 dasar SISM:
  Ada tiga komponen fungsional utama dalam SISM yaitu:
  masukan – pemeliharaan data – keluaran (out put)
  a.Masukan : data base dan pemasukan data (data entry)
  b.Pemeliharaan : berkaitan dengan kwalitas data yang
    disimpan dalam sistem.
  c.Keluaran : berkaitan dengan proses penarikan data
  d.Pusat informasi SDM : Menunjuk seorang atau
    kelompok kerja sebagai penananggung jawab operasi SISM
  e.Kualitas data : berkaitan dgn akurasi,tepat waktu
                                                          138
2. Tahap-tahap pengembangan SISM.
   a. usulan kepada manajemen yaitu:menyangkut masalah
      umum yg dihadapi organisasi dan saran2untuk
      melakukan analis kebutuhan.
   b. Analisis kebutuhan: merinci lebih lanjut masalah2 umum
      dan mengembangkan metode/strategi untuk
      menanggapi kebutuhan2 berkaitan dgn biaya.
   c. Spesifikasi Sistem :merumuskan isi sistem dari sudut
      pandang pemakai. Ada 2 bentuk keluaran yaitu laporan
      dan analisis.Jadi tahap ini menguraikan apa yg akan
      dilakukan olehSISM dan beroperasi.
   d. Desain sistem : Sistem dirinci secara spesifik agar
      semua fungsi dapat diperiksa dan semua program dapat
      disebutkan.Program komputer dirancang dan semua
      perangkat keras maupun perangkat lunak ditentukan.

                                                         139
e. Pengembangan sistem : Fungsi manusia dijabarkan
   dalam bentuk deskripsi dan spesifikasi pekerjaan.
   Semua sistem diuji dengan data yg disuplai dari
   pemakai.
f. Instalasi dan Konversi : setelah pengujian laboratorium
   berhasil, SISM dipasang dilingkungan organisasi
   pemakai dan diuji lagi sebelum percobaan dilakukan.
g. Evaluasi : Kerja SISM diukur dengan sasaran yg telah
   ditetapkan pada tahap awal dan dilaporkan kepada
   manajemen


              SELAMAT - BELAJAR

                                                       140

Contenu connexe

Tendances

PPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in BahasaPPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in BahasaYesica Adicondro
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaBangtri
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaAdrian Tabeney
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmmuhamad_subchan
 
Perencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawanPerencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawankartika Darmansyah
 
Perencanaan sdm-1226716100030190-8
Perencanaan sdm-1226716100030190-8Perencanaan sdm-1226716100030190-8
Perencanaan sdm-1226716100030190-8Mizuhashi Yuki
 
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKMercu Buana University
 
Analisis dan perkiraan kebutuhan
Analisis dan perkiraan kebutuhanAnalisis dan perkiraan kebutuhan
Analisis dan perkiraan kebutuhanPT Lion Air
 
Manajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan Terbaik
Manajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan TerbaikManajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan Terbaik
Manajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan TerbaikNinnasi Muttaqiin
 
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdmBab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm01051982
 
Penarikan tenaga kerja
Penarikan tenaga kerjaPenarikan tenaga kerja
Penarikan tenaga kerjaaisyah674
 
perencanaan sumber daya manusia
perencanaan sumber daya manusiaperencanaan sumber daya manusia
perencanaan sumber daya manusiaSogirin Sogirin
 
MSDM (rekrutmen dan seleksi)
MSDM (rekrutmen dan seleksi)MSDM (rekrutmen dan seleksi)
MSDM (rekrutmen dan seleksi)Ganesha Aulia
 
Msdm dessler chapter 5
Msdm dessler chapter 5Msdm dessler chapter 5
Msdm dessler chapter 5muhammad hamdi
 
Pengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizenPengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizenAl-waris Suarez
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiKhairul Alonx
 
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaProses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaDiyah Diyah
 

Tendances (20)

PPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in BahasaPPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
PPT perencanaan dan rekrutmen in Bahasa
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdmRangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
Rangkuman makalah (muhamad subchan) 11131240. 6.ma msdm
 
Perencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawanPerencanaan dan penarikan karyawan
Perencanaan dan penarikan karyawan
 
Perencanaan sdm-1226716100030190-8
Perencanaan sdm-1226716100030190-8Perencanaan sdm-1226716100030190-8
Perencanaan sdm-1226716100030190-8
 
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIKSTRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
STRATEGI DASAR REKRUTMEN KARYAWAN UNTUK MENDAPATKAN SUMBER DAYA MANUSIA TERBAIK
 
Analisis dan perkiraan kebutuhan
Analisis dan perkiraan kebutuhanAnalisis dan perkiraan kebutuhan
Analisis dan perkiraan kebutuhan
 
Manajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan Terbaik
Manajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan TerbaikManajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan Terbaik
Manajemen Sdm, Menemukan dan Mempertahankan Karyawan Terbaik
 
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdmBab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
 
Penarikan tenaga kerja
Penarikan tenaga kerjaPenarikan tenaga kerja
Penarikan tenaga kerja
 
perencanaan sumber daya manusia
perencanaan sumber daya manusiaperencanaan sumber daya manusia
perencanaan sumber daya manusia
 
MSDM (rekrutmen dan seleksi)
MSDM (rekrutmen dan seleksi)MSDM (rekrutmen dan seleksi)
MSDM (rekrutmen dan seleksi)
 
Msdm dessler chapter 5
Msdm dessler chapter 5Msdm dessler chapter 5
Msdm dessler chapter 5
 
Pengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizenPengadaan,rekrutmen by warizen
Pengadaan,rekrutmen by warizen
 
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
 
Rekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksiRekrutmen dan seleksi
Rekrutmen dan seleksi
 
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaProses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
 

En vedette

Sulaiman.n perencanana sdm ppt
Sulaiman.n perencanana sdm pptSulaiman.n perencanana sdm ppt
Sulaiman.n perencanana sdm pptSulaiman Nahrowi
 
Bab vii pengembangan sumber daya manusia
Bab vii pengembangan sumber daya manusiaBab vii pengembangan sumber daya manusia
Bab vii pengembangan sumber daya manusiaHarniza Ulfa
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaHarniza Ulfa
 
Kerangka Kinerja Msdm
Kerangka Kinerja MsdmKerangka Kinerja Msdm
Kerangka Kinerja MsdmBowo Witoyo
 
Perencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerja
Perencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerjaPerencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerja
Perencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerjaEko Mardianto
 
Bab II Perencanaan Sumber Daya Manusia
Bab II Perencanaan Sumber Daya ManusiaBab II Perencanaan Sumber Daya Manusia
Bab II Perencanaan Sumber Daya ManusiaHarniza Ulfa
 
Perencanaan laboratorium tik
Perencanaan laboratorium tikPerencanaan laboratorium tik
Perencanaan laboratorium tikAgus Tryanto
 
Dewan komisaris
Dewan komisarisDewan komisaris
Dewan komisarisDua Dunia
 
Shan bible gospel of john
Shan bible   gospel of johnShan bible   gospel of john
Shan bible gospel of johnBiblesForYOU
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Ruslan Haryandi
 
Annual Company Risk Assessment
Annual Company Risk AssessmentAnnual Company Risk Assessment
Annual Company Risk AssessmentMusavie Abdillah
 
Knkg perbankan
Knkg perbankanKnkg perbankan
Knkg perbankanCak Oyoy
 
Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi Publik
Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi PublikPerencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi Publik
Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi PublikSansan Santika Rizki
 
akuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by Sugiyantiakuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by SugiyantiHaruna Tiyan
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaI Wayan Wiyasa
 
Badan Usaha Milik Daerah
Badan Usaha Milik DaerahBadan Usaha Milik Daerah
Badan Usaha Milik Daerahanandhitaef
 
Directors duties presentation
Directors duties presentationDirectors duties presentation
Directors duties presentationMaytree
 
ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...
ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...
ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...ADE MAYA SARASWATI
 

En vedette (20)

Sulaiman.n perencanana sdm ppt
Sulaiman.n perencanana sdm pptSulaiman.n perencanana sdm ppt
Sulaiman.n perencanana sdm ppt
 
Bab vii pengembangan sumber daya manusia
Bab vii pengembangan sumber daya manusiaBab vii pengembangan sumber daya manusia
Bab vii pengembangan sumber daya manusia
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Kerangka Kinerja Msdm
Kerangka Kinerja MsdmKerangka Kinerja Msdm
Kerangka Kinerja Msdm
 
Perencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerja
Perencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerjaPerencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerja
Perencanaan karyawan dan pengembangan tenaga kerja
 
Bab II Perencanaan Sumber Daya Manusia
Bab II Perencanaan Sumber Daya ManusiaBab II Perencanaan Sumber Daya Manusia
Bab II Perencanaan Sumber Daya Manusia
 
Perencanaan laboratorium tik
Perencanaan laboratorium tikPerencanaan laboratorium tik
Perencanaan laboratorium tik
 
Pt
PtPt
Pt
 
Dewan komisaris
Dewan komisarisDewan komisaris
Dewan komisaris
 
Shan bible gospel of john
Shan bible   gospel of johnShan bible   gospel of john
Shan bible gospel of john
 
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
Program kerja-sman-1-banguntapan-tahunan2
 
Annual Company Risk Assessment
Annual Company Risk AssessmentAnnual Company Risk Assessment
Annual Company Risk Assessment
 
Pelatihan Analisis Jabatan
Pelatihan Analisis JabatanPelatihan Analisis Jabatan
Pelatihan Analisis Jabatan
 
Knkg perbankan
Knkg perbankanKnkg perbankan
Knkg perbankan
 
Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi Publik
Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi PublikPerencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi Publik
Perencanaan Sumber Daya Manusia pada Organisasi Publik
 
akuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by Sugiyantiakuntansi ekuitas - by Sugiyanti
akuntansi ekuitas - by Sugiyanti
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Badan Usaha Milik Daerah
Badan Usaha Milik DaerahBadan Usaha Milik Daerah
Badan Usaha Milik Daerah
 
Directors duties presentation
Directors duties presentationDirectors duties presentation
Directors duties presentation
 
ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...
ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...
ISU GENDER SEBAGAI PEMODERASI ATAS PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP AUDIT...
 

Similaire à OPTIMASI MSDM

Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm downloadBadrus Suryadi
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm downloadBadrus Suryadi
 
Makalah perilaku dan organisasi
Makalah perilaku dan organisasiMakalah perilaku dan organisasi
Makalah perilaku dan organisasinurfitriyah1712
 
Universitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDM
Universitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDMUniversitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDM
Universitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDMrudysandry2
 
Ratna dewi 11150132 manajemen sdm kelas 7_i
Ratna dewi  11150132 manajemen sdm kelas 7_iRatna dewi  11150132 manajemen sdm kelas 7_i
Ratna dewi 11150132 manajemen sdm kelas 7_iRatnaDewi119
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptPusatSaffronIndonesi
 
pengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.pptpengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.pptproviderku
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptnurul461835
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).pptrinadoriana1
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptWaffaMuhamad
 
Neni armiti mkalah uts
Neni armiti mkalah utsNeni armiti mkalah uts
Neni armiti mkalah utsNeniArmiti
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptwulanpermatasari21
 
Kajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM ppt
Kajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM pptKajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM ppt
Kajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM pptAndiAzhar9
 
10-5-22 MSDM PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).ppt
10-5-22 MSDM  PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).ppt10-5-22 MSDM  PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).ppt
10-5-22 MSDM PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).pptMegaCattleyaPAIslami1
 

Similaire à OPTIMASI MSDM (20)

Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm download
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm download
 
Makalah perilaku dan organisasi
Makalah perilaku dan organisasiMakalah perilaku dan organisasi
Makalah perilaku dan organisasi
 
Universitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDM
Universitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDMUniversitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDM
Universitas Tangerang Raya, Mata Kuliah Manajemen SDM
 
MSDM awal.ppt
MSDM awal.pptMSDM awal.ppt
MSDM awal.ppt
 
Ratna dewi 11150132 manajemen sdm kelas 7_i
Ratna dewi  11150132 manajemen sdm kelas 7_iRatna dewi  11150132 manajemen sdm kelas 7_i
Ratna dewi 11150132 manajemen sdm kelas 7_i
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
 
pengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.pptpengertian dan fungsi MSDM.ppt
pengertian dan fungsi MSDM.ppt
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m (1).ppt
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
 
Neni armiti mkalah uts
Neni armiti mkalah utsNeni armiti mkalah uts
Neni armiti mkalah uts
 
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.pptjbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
jbptunikompp-gdl-dianaandri-19416-1-1.msdm-m.ppt
 
Pertemuan 6
Pertemuan 6Pertemuan 6
Pertemuan 6
 
Sisdm1
Sisdm1Sisdm1
Sisdm1
 
Sisdm1
Sisdm1Sisdm1
Sisdm1
 
Kajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM ppt
Kajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM pptKajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM ppt
Kajiaan Analisis uraian jabatan dalam SDM ppt
 
10-5-22 MSDM PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).ppt
10-5-22 MSDM  PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).ppt10-5-22 MSDM  PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).ppt
10-5-22 MSDM PERANCANGAN KERJA DAN ANALISIS JABATAN.... (1).ppt
 
Manajemen sdm
Manajemen sdmManajemen sdm
Manajemen sdm
 
Job desig nelearning
Job desig nelearningJob desig nelearning
Job desig nelearning
 

Plus de Mas Tri Sragen

Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007Mas Tri Sragen
 
Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007Mas Tri Sragen
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanMas Tri Sragen
 
Tutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan BulanTutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan BulanMas Tri Sragen
 
Panduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web MatrixPanduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web MatrixMas Tri Sragen
 
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Mas Tri Sragen
 
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelPanduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelMas Tri Sragen
 
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1Mas Tri Sragen
 
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3Mas Tri Sragen
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2Mas Tri Sragen
 
APLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCELAPLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCELMas Tri Sragen
 
Langkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PCLangkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PCMas Tri Sragen
 
6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anakMas Tri Sragen
 

Plus de Mas Tri Sragen (20)

Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007Mengolah Data dengan Access 2007
Mengolah Data dengan Access 2007
 
Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007Database relationship multi table MS. Access 2007
Database relationship multi table MS. Access 2007
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaan
 
Memandang Dunia
Memandang DuniaMemandang Dunia
Memandang Dunia
 
Tutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan BulanTutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
Tutorial 3DS Max Bumi dan Bulan
 
Panduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web MatrixPanduan Dasar Web Matrix
Panduan Dasar Web Matrix
 
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
Konsep dasar akuntansi dan pelaporan keuangan jilid 3 (SMK)
 
TUTORIAL Corel Draw
TUTORIAL Corel DrawTUTORIAL Corel Draw
TUTORIAL Corel Draw
 
Be Your Super Self
Be Your Super SelfBe Your Super Self
Be Your Super Self
 
Akuntansi keuangan 1
Akuntansi keuangan 1Akuntansi keuangan 1
Akuntansi keuangan 1
 
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excelPanduan aplikasi Persediaan dg excel
Panduan aplikasi Persediaan dg excel
 
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
Aplikasi Penyusutan Aktiva dg Excel Bagian 1
 
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
APLIKASI PENYUSUTAN AKTIVA dg EXCEL Bagian 2
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5Aplikasi Akuntansi Excel  Bab 5
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 5
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 4
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 3
 
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
Aplikasi Akuntansi Excel Bab 2
 
APLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCELAPLIKASI AKUNTANSI EXCEL
APLIKASI AKUNTANSI EXCEL
 
Langkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PCLangkah mudah Merakit PC
Langkah mudah Merakit PC
 
6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak
 

OPTIMASI MSDM

  • 2. . I. PENDAHULUAN 1. Pentingnya Manajemen • Manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, manajemen yg baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat • Unsur2 manajemen 6 M : Man, Money, Methode, Machines, Materials dan Market 2
  • 3. 2. Pengertian manajemen • Manajemen (to manage) = mengatur • Yang diatur: semua unsur manajemen 6 M • Tujuannya :agar 6 M lebih berdayaguna dan berhasilguna • Harus diatur: supaya terkoordinasi.terintegrasi u/menunjang tujuan organisasi • Yang mengatur: adalah pimpinan(top manajer, manajer madya, supervisi) • Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu 3
  • 4. 3. Dasar-dasar manajemen a. Adanya kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal b. Adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai c. Adanya pembagian kerja,tugas dan tanggung jawab yang teratur d. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik e. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan f. Adanya human organization 4
  • 5. 4. Perbedaan manajemen sdm dgn manajemen personalia • MSDM dikaji secara makro sedangkan manajemen personalia dikaji secara mikro • MSDM : karyawan adalah kekayaan (asset) utama organisasi, m.personalia merupakan faktor produksi • MSDM pendekatannya secara moderen, m.personalia pendekatannya secara klasik 5
  • 6. 5. Pengertian manajemen SDM a. Drs Malayu SP Hasibuan MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat b. Edwin B.Flippo Mgt personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan 6
  • 7. 6. Tenaga kerja manusia dibedakan : a. Pengusaha : adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menetu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tsb. b. Karyawan : adalah orang penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu, dan wajib mengerjakan pekerjaan yang diberikan. 7
  • 8. 7. MSDM mengatur dan menetapkan program kepegawaian mencakup : a. Menetepkan jumlah,kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai kebutuhan perusahaan b. Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place c. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian d. Meramalkan penawaran dan permintaan SDM pada masa yad. 8
  • 9. lanjutan e. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan kita khususnya f. Memonitor dgn cermat UU perburuhan dan kebijakan pemberian balas jasa perusahaan perusahaan sejenis g. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh h. Melaksanakan diklat dan penilaian prestasi karyawan i. Mengatur mutasi karyawan j. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya. 9
  • 10. II. DESAIN PEKERJAAN DAN INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN • Desain pekerjaan : adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional • Tujuannya: memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia dan alat-alat yang akan dipergunakan • Analisis pekerjaan: informasi tertulis mengenai jenis pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai 10
  • 11. 1. Elemen-elemen desain pekerjaan Desain pekerjaan perlu dilaksanakan karena:  Seringnya terjadi konflik antara kebutuhan dan keinginan karyawan  Sifat unik dari setiap karyawan mengakibatkan munculnya berbagai tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan pisik dan produktivitas dalam pelaksanaan pekerjaan tertentu  Perubahan2 lingkungan, organisasi dan perilaku karyawan membuat desain dll harus selalu dipertanyakan 11
  • 12. a. Elemen organisasional  Pendekatan mekanistik: berupaya untuk mengidentifikasikan setiap tugas dalam suatu pekerjaan agar tugas dapat diatur dan menekankan pada efisiensi waktu, tenaga, biaya tenaga kerja, latihan dan waktu belajar karyawan.  Aliran kerja : sangat dipengaruhi oleh sifat produk dan jasa,yang biasanya menetukan urutan dan keseimbangan pekerjaan2.  Praktek kerja : adalah cara pelaksanaan kerja yang ditetapkan,bisa terbentuk dari tradisi atau kesepakatan kolekrip para karyawan atau perjanjian kerja serikat karyawan 12
  • 13. b. Elemen-elemen lingkungan  Kemampuan dan tersedianya karyawan :  Pertimbangan efisiensi harus diselaraskan dgn kemampuan dan tersedianya karyawan yang akan melaksanakan pekerjaan, misalnya pengangguran tinggi, lowongan kerja terbuka, tapi sulit diisi karena kemampuan terbatas.  Berbagai pengharapan sosial :  Desain pekerjaan juga dipengaruhi oleh harapan masyarakat, misalnya masyarakat dimana lokasi pabrik berada,walaupun tidak memiliki keterampilan, tapi menuntut lapangan kerja buat mereka 13
  • 14. c. Elemen-elemen keperilakuan Yang perlu dipertimbangkan dalam desain pekerjaan ini adalah :  Otonomi : yang berarti mempunyai tanggung jawab apa yang telah dilakukan, sehingga wewenang yang diberikan untuk mengambil keputusan akan menambah tanggung jawab dan cenderung meningkatkan perasaan dipercaya dan dihargai, sebaliknya kurangnya otonomi menyebabkan karyawan menjadi apatis dan prestasi kerja menurun.  Variasi : apabila variasi pekerjaan kurang, dapat menyebabkan kebosanan dan akibatnya kesalahan bisa terjadi. 14
  • 15. lanjutan  Identitas tugas : apabila pekerjaan tidak mempunyai identitas, karyawan kurang bertanggung jawab dan tidak bangga atas hasil kerjanya sehingga kepuasan kerja menurun.  Umpan balik : bila pekerjaan memberikan umpan balik tentang seberapa baik pelaksanaan pekerjaan, maka karyawan mempunyai pedoman atau motivasi untuk bekerja dengan baik. 15
  • 16. 2. Teknik-teknik perancangan kembali  Para perancang pekerjaan terlebih dahulu melihat apakah jenis pekerjaan mempunyai tingkat spesialisasi lebih tinggi atau lebih rendah.  Simplifikasi pekerjaan : bila tingkat spesialisasi pekerjaan terlalu rendah, maka dep.personalia dapat melakukan simplifikasi pekerjaan yang berarti pekerjaan dapat disederhanakan artinya tugas yang tidak diperlukan diidentifikasikan dan dihapuskan  Perluasan kerja : untuk memperbaiki kondisi pekerjaan yang terlalu spesialisasiyaitu melalui rotasi jabatan, perluasan pekerjaan secara horizontal dan secara vertikal 16
  • 17. Lanjutan :  Rotasi jabatan :yaitu memindahkan para karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dgn maksud untuk mengatasi sifat monoton.  Perluasan perusahaan secara horizontal: penambahan lebih banyak tugas kepada karyawan untuk meningkatkan variasi pekerjaan dan mengurangi sifat pekerjaan yang membosankan.  Perluasan secara vertikal : merupakan suatu perubahan yang direncanakan dgn maksud untuk memberikan variasi yang lebih besar kepada karyawan yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan lebih. 17
  • 18. 3. Informasi analisis pekerjaan Analisis pekerjaan : mengumpulkan dan mengevaluasi dan mengorganisasi informasi tentang pekerjaan pekerjaan. Kegunaan informasi analisis pekerjaan :  Menetapkan basis rasional bagi struktur kompensasi.  Mengevaluasi bagaimana tantangan-tantangan lingkungan mempengaruhi pekerjaan individual.  Menghapuskan persyaratan kerja yang dapat menyebabkan diskriminasi dalam pengadaan personalia  Merencanakan kebutuhan sdm diwaktu akan datang  Memadukan lamaran dan lowongan kerja. 18
  • 19. Lanjutan :  Menentukan kebutuhan latihan bagi karyawan lama / baru.  Merrencanakan pengembangan karyawan potensial.  Menetapkan standar prestasi kerja  Menempatkan karyawan pada pekerjaan sesuai keterampilannya.  Membantu revisi struktur organisasi.  Memperkenalkan karyawan baru dgn jenis pekerjaan mereka  Memperbaiki aliran kerja  Memberikan data sebagai fungsi saluran komunikasi.  Menetapkan garis promosi dalam semua bagian. 19
  • 20. 4. Pengumpulan informasi analisis pekerjaan Tahap-tahap analisis pekerjaan : Tahap I : persiapan analisis pekerjaan  Identifikasi pekerjaan : setiap pekerjaan yang berbeda dalam organisasi diidentifikasi sebelum informasi pekerjaan dikumpulkan.  Penyususnan daftar pertanyaan : mencakup status dan identifikasi pekerjaan, fungsi, tugas-tugas, tg jawab dan standar prestasi kerja. Tahap II : Pengumpulan data  Observasi : melakukan pengamatan visual langsung kepada karyawan yg sedang melaksanakan tugas. 20
  • 21. Lanjutan :  Wawancara :mengumpulkan informasi pekerjaan melalui wawancara tatap muka dengan karyawan maupun atasan langsungnya.  Kuesioner :metode ini memungkinkan analis untuk mempelajari banyak pekerjaan secara bersamaan dengan biaya relatip murah.  Logs :merupakan catatan yang disimpan karyawan pelaksana tugas-tugas, analis menyiapkan formulir untuk mencatat pelaksanaan tugas-tugas.  Kombinasi : analis melakukan pengumpulan data dengan kombinasi teknik yang tersedia, misalnya teknik observasi dan wawancara yang dapat memberikan data akurat dan lengkap. 21
  • 22. Tahap III. Penyempurnaan data Setelah data terkumpul, analis memilah- milah data yang berguna dan yang tidak dipakai, menyaring data yang relevan dan yang tidak relevan, kemudian mereviuw informasi yang terkumpul bersama dengan orang-orang yang bersangkutan dengan pekerjaan.Data yang telah disempurnakan menjadi informasi siap digunakan. 22
  • 23. 5. Penggunaan analisis informasi pekerjaan Informasi yang telah diperoleh dikompilasikan sehingga menjadi “sistim informasi sumber daya manusia” dalam bentuk :  deskripsi pekerjaan,  spesifikasi pekerjaan dan  standar-standar 23
  • 24.  Deskripsi pekerjaan (job description): adalah pernyataan tertulis yang menguraikan fungsi, tugas- tugas, tg jawab, wewenang, kondisi kerja dan aspek- aspek pekerjaan tertentu.  Spesifikasi pekerjaan(job spesification): menunjukkan siapa yang melakukan pekerjaan dan syarat-syarat yang diperlukan misalnya; pendidikan, latihan, pengalaman kerja dan persyaratan pisik dan mental  Standar prestasi kerja : berfungsi sebagai sasaran atau target bagi pelaksanaan kerja karyawan dan merupakan ukuran kriteria keberhasilan kerja. 24
  • 25. ELEMEN Pendekatan Aliran Praktek ORGANISASI mekanistik kerja kerja kemampuan & ELEMEN harapan Tersedianya LINGKUNGAN masyarakat karyawan ELEMEN identitas umpan PERILAKU otonomi variasi balik tugas ELEMEN-ELEMEN DESAIN PEKERJAAN 25
  • 26. III. PERENCANAAN SDM  Perencanaan sdm : serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan2 bisnis dan lingkungan pada organisasi diwaktu mendatang dan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.  Perencanaan sdm (sempit) : mengestimasi secara sistematik permintaan dan suplai tenaga kerja organisasi diwaktu yang akan datang 26
  • 27. Perencanaan sdm memungkinkan untuk : 1. Memperbaiki penggunaan sdm. 2. Memadukan kegiatan personalia dan tujuan organisasi 3. Melakukan pengadaan karyawan baru 4. Mengembangkan informasi untuk membantu kegiatan personalia dan unit organisasi lainnya. 5. Membantu program penarikan tenaga kerja 6. Mengkoordinasikan program2 personalia yang berbeda-beda mis.rencana penarikan dan seleksi. 27
  • 28. 1. Permintaan sdm a. Berbagai penyebab timbulnya permintaan :  Lingkungan eksternal: perubahan2 lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan kadang2 tidak mungkin diperkirakan dalam jangka panjang  Keputusan2 organisasional: berbagai keputusan pokok organisasi mempengaruhi permintaan sdm  Faktor persediaan karyawan: permintaan sdm dipengaruhi oleh kondisi karyawan misalnya;pensiun,permintaan berhenti, kematian berdampak menaikkan kebutuhan personalia. 28
  • 29. b.Teknik-teknik forecasting • Forecast ahli: orang yang ahli dalam mengestimasi kebutuhan sdm mis; manajer yakin bahwa beban kerja mengharuskan penambahan karyawan • Teknik Delphi :mendapatkan estimasi dari sekelompok ahli(biasanya para manajer) melakukan survei 4 sampai 5 kali dan perencana yang menyimpulkan disampaikan kepada para ahli pendapat • Analisis trend :terdiri dari metode ekstrapolasi yaitu:membuat proyeksi diwaktu mendatang dgn mendasarkan pada tingkat perubahan masa lalu mis; rata- rata 2 org karyawan setiap bulan pada 2 thn lalu maka akan diterima 24 karyawan selama 1 thn yang akan datang. Indeksasi yaitu: metode estimasi kebutuhan karyawan diwaktu mendatang dengan melihat tingkat perkembangan karyawan dgn indeks mis:ratio antara karyawan produksi dan penjualan contoh : setiap 10 juta rupiah kenaikan penjualan, dep produksi memerlukan satu tambahan karyawan baru. 29
  • 30. 2. Suplai sumber daya manusia Ada 2 sumber suplai yaitu :  Internal : yaitu berasal dari para karyawan yang ada sekarang yang dapat dipindah dipromosikan, untuk memenuhi kebutuhan  Eksternal : yaitu orang-orang yang ada dalam bursa tenaga kerja termasuk orang yang belum bekerja atau karyawan organisasi lain  Estimasi suplai internal adalah menghitung jumlah karyawan yang ada dan mengevaluasi kemampuan mereka 30
  • 31. Estimasi suplai internal • Inventarisasi sdm : informasi tentang keadaan karyawan yang ada sekarang, termasuk inventarisasi keterampilan dan kecakapan non manager(skills inventories) sedangkan inventarisasi manajer disebut management inventories. • Bagan penempatan: yaitu penyajian visual siapa yang akan menggantikan siapa dalam pengisian jabatan terbatas hanya pada personalia teknis, profesional dan manajerial.(lihat gbr 3.3) • Analisis Markov: yaitu analisa sistim personalia yang mencakup:karyawan bisa pindah, naik pangkat,turun pangkat, keluar atau merubah perilaku, misalnya :perpindahan diatara diantara 4 tipe pekerjaan (A,B,C,D) (lihat gbr 3.4) 31
  • 32. 3. Sistem perencanaan sdm Sistem perencanaan sumber daya manusia terdiri dari 4 kegiatan yang saling berhubungan dan terpadu yaitu :  Inventarisasi persediaan sumber daya manusia  Forecast sumber daya manusia  Penyusunan rencana sumber daya manusia  Pengawasan dan evaluasi 32
  • 33. IV. PENARIKAN SUMBER DAYA MANUSIA Penarikan (recruitment) : proses pencarian dan pemikatan calon karyawan/pelamar yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Perencanaan Analisis sdm Info jabatan Syarat Metode Lowongan jabatan penarikan Yg tersedia Pendapat Permintaan manager Pelamar Khusus mgr Yg baik 33
  • 34. 1. Kendala-kendala penarikan a. Kebijaksanaan organisasional  Kebijaksanaan promosi :memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengisi lowongan pekerjaan  Kebijaksanaan kompensasi : besarnya kompensasi akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk melamar serius  Kebijaksanaan status karyawan : banyak perusahaan yang menerima karyawan dgn status honorer, musiman,menutup peluang pelamar yang qualified yang ingin status full time,  Kebijaksanaan penerimaan tenaga lokal: mencari tenaga dimana perusahaan berlokasi dengan maksud menjalin hubungan baik dgn masyarakat. 34
  • 35. b. Rencana - rencana sumberdaya manusia : Rencana sdm merupakan salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam proses penarikan dengan merinci persediaan keterampilan, rencana latihan dan pengembangan, promosi dan menguraikan mana pekerjaan yang akan diisi oleh internal perusahaan dan mana yang akan diisi melalui penarikan c. Kondisi pasar tenaga kerja ; harga tenaga kerja ditentukan oleh kekuatan supplai dan demand atau pencari kerja dan kebutuhan perusahaan, apabila suplai tenaga kerja terbatas dilokasi perusahaan maka harus diperluas dengan konsekwensi biaya lebih besar. 35
  • 36. d. Kondisi lingkungan eksternal, mencakup:  tingkat pengangguran,  kondisi dan tingkat pertumbuhan ekonomi  hukum perburuhan  proyeksi angkatan kerja  kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan tertentu dan  kegiatan penarikan oleh para pesaing pencari kerja 36
  • 37. e. Persyaratan jabatan : Syarat jabatan merupakan kendala dalam penarikan, misalnya menarik tenaga terampil lebih sulit dibandingkan dgn tenaga tidak terampil, oleh karena itu departemen personalia perlu mempelajari permintaan jabatan dan informasi analisis jabatan dan pendapat para manajer. f. Kebiasaan-kebiasaan pelaksana penarikan; keberhasilan pelaksanaan penarikan masa lalu akan memudahkan dalam pengambilan keputusan penarikan, sebaliknya kesalahan masa lalu akan menjadi hambatan pula dalam penarikan. Oleh karena itu para pelaksana penarikan memerlukan umpan balik positip maupun negatip, sehingga tidak tergantung dari kebiasan masa lalu. 37
  • 38. 2. Saluran-saluran penarikan Ada beberapa metode atau saluran penarikan yang sering dilakukan yaitu : a. Walk ins : pelamar atau pencari pekerjaan datang sendiri ke perusahaan dan mengisi blanko lamaran yang telah disediakan, kemudian disimpan dalam file sampai ada lowongan pekerjaan. b. Rekomendasi dari karyawan : karyawan perusahaan dapat merekomendasikan pencari pekerjaan kepada dep personalia. Kebaikannya : karyawan telah melakukan penyaringan pendahuluan, perusahaan peroleh informasi lengkap dari pemberi rekomendasi, karyawan cenderung merekomendasikan teman-temannya, pelamar telah mengetahui karakteristik perusahaan. 38
  • 39. c. Pengiklanan Metode efektif untuk penarikan yaitu melalui metode iklan. ada 2 jenis iklan penarikan yaitu:  Want ad : menguraikan pekerjaan dan benefits, mengidentifikasikan perusahaan dan memberitahukan cara untuk melamar, dipasang pada majalah2 profesional atau koran lokal /nasional, kelemahannya dapat menyebabkan perusahaan akan kebanjiran pelamar atau sebaliknya akan kekurangan pelamar apabila pekerjaan tidak menarik.  Blind ad : bentuk want ad tapi tidak menyebutkan nama perusahaan, pelamar yang berminat diminta mengirimkan lamaran ke P.O Box dengan nomor tertentu pada kantor pos, Bentuk iklan ini menjaga kerahasiaan dan mencegah telepon yang berlebihan. 39
  • 40. d. Agen-agen penempatan tenaga kerja Penarikan tenaga kerja melalui kantor penempatan tenaga kerja baik swasta maupun pemerintah. Kantor Penempatan Tenaga kerja berada disetiap propinsi/ kabupaten dikelolah oleh departemen tenaga Kerja dan berfungsi sebagai penyalur kebutuhan lowongan pekerjaan dan pencari kerja.Instansi ini menyediakan papan pengumuman atau penerbitan secara priodik yang berisi daftar lowongan pekerjaan dan kwalifikasi pendidikan pencari kerja. 40
  • 41. e. Lembaga-lembaga pendidikan : Perusahaan yang membutuhkan tenaga teknis dan pendidikan tinggi, maka perusahaan melakukan usaha khusus dan menjalin hubungan kerjasama dgn lembaga pendidikan. f. Organisasi karyawan : dinegara maju yang mempunyai sarikat buruh, perusahaan dapat menarik karyawan trampil dari orgaisasi karyawan tsb, misalnya sarikat buruh tukang pipa telah mempunyai daftar tukang pipa yang sedang mencari lowongan pekerjaan. g. Leasing : perusahaan dapat menarik karyawan honorer yang dibayar secara harian atau perjam, ini banyak dilakukan sehingga perusahaan terhindar dari kewajiban biaya pensiun, asuransi dll. h. Nepotisme : penarikan anggota keluarga merupakan program yang tak dapat dielakkan dalam perusahaan perorangan/keluarga, tidak berdasarkan keterampilan. 41
  • 42. i. Assosiasi profesional : organisasi profesional seperti KADIN,HIPMI,IWAPI dsb, dapat berfungsi sebagai sumber penarikan guna menampung tenaga profesional untuk mendapatkan pekerjaan. j. Operasi Militer : tenaga terlatih dari militer yang telah berakhir masa tugasnya, biasanya memiliki tenaga trampil tertentu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan misalnya tenaga mekanik, pilot dll k. Open hause : perusahaan mengundang orang-orang disekitar perusahaan untuk mengunjungi dan melihat fasilitas2 perusahaan, mendapatkan penjelasan melalui film tentang perusahaan. Dgn cara ini diharapkan masyarakat tertarik untuk bekerja diperusahaan ini tentu dengan keterampilan yang langka. 42
  • 43. 3. Evaluasi penarikan Suksesnya fungsi penarikan dapat dilihat dari beberapa kriteria sbb :  Jumlah pelamar  Jumlah usul tentang pelamar yang diajukan untuk diterima  Jumlah penerimaan atau pelamar yang diterima  Jumlah penempatan karyawan yang berhasil 4. Blanko lamaran pekerjaan Bagian2 pokok blanko lamaran sebagai berikut :  Data pribadi :nama, alamat, no tlp, status perkawinan, (suku, agama sebaiknya tidak digunakan)  Pendidikan dan keterampilan,Pengalaman kerja  Status pekerjaan,keanggotaan organisasi, hobi Penghargaan, referensi dan tanda tangan 43
  • 44. Contoh blanko lamaran kerja PERUSAHAAN ABC Lamaranpekerjaan Data Pribadi : 1. Nama lengkap ..... 2. Alamat .... 3. Nomor tlp..... 4. Status perkawinan....5.Jumlah anggungan 6. Tempat dan tgl lahir...... 7. Jenis kelamin.... Pendidikan dan keterampilan : 8. Pendidikan tertinggi.... 9.Uraikan secara singkat pendidikan sdr (sd,sltp.slta,pendidikan tinggi) TAHUN TK SEKOLAH NAMA ALAMAT MASUK TAMAT GELAR 10.Pendidikan lain/kursus:..... 11.Keterampilan kerja yang dimiliki.... 12. Pengalaman kerja Mulai dari pekerjaan sdr terakhir,uraikan pengalaman kerja sdr : a. Nama perusahaan: ...... lama waktu kerja :..... Nama jabatan: ............. Tugas2 jabatan............ Gaji pertama................ gaji erakhir ....... b. Dst Status pekerjaan 13. Jenis pekerjaan yang dicari........... Full time...... Part time........ Honorer........ 14 jabatan yang diinginkan....... 15.Tanggal mulai bekerja yang diinginkan..... 16. apakah sdr bersedia menerima pekerjaan lain disamping jabatan yang sdr inginkan ? (ya / tidak) 17. Gaji/upah yang diinginkan.... Keanggotaan organisasi 44
  • 45. V. PROSES SELEKSI DAN PENEMPATAN Proses seleksi adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah ini merupakan perpaduan antara kepentingan pelamar dan kepentingan organisasi. Proses seleksi merupakan kunci sukses manajemen personalia bahkan sukses organisasi. 45
  • 46. PROSES SELEKSI ORIENTASI ANALISIS JABATAN LATIHAN PENGEMBANGAN PERENCANAAN KARIER RENCANA PROSES RENCANA EVALUASI PRESTASI SELEKSI SDM KOMPENSASI PERJANJIAN KOLEKTIF PENARIKAN PENGAWASAN PERSONALIA 46
  • 47. 1. Masukan-masukan seleksi Proses seleksi tergantung dari 3 masukan penting yaitu :  Informasi analisis jabatan : memberikan diskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar2 prestasi yang disyaratkan setiap jabatan  Rencana-rencana SDM : memberikan input kepada manajer personalia bahwa ada lowongan pekejaan  Penarikan : manajer personalia mendapatkan sekelompk orang yang akan dipilih. 47
  • 48. Tantangan manajer personalia:  Tantangan suplai :apabila terjadi keterbatasan suplai pelamar sesuai yang dibutuhkan, menyebabkan organisasi tidak leluasa memilih calon karyawan terbaik. Keterbatasan suplai dapat diukur dengan rasio seleksi yaitu hubungan antara jumlah pelamar yang diterima dan jumlah total pelamar yang tersedia. Rasio seleksi = jumlah pelamar yang diterima dibagi jumlah total pelamar. Bila rasio seleksi kecil berarti rendahnya kwalitas penarikan.  Tantangan ethis :keputusan seleksi sangat dipengaruhi oleh etika, misalnya terjadi penerimaan dengan family sistem, menerima suap, ini semua merupakan tantangan bagi pengelola organisasi. 48
  • 49.  Tantangan organisasional: Secara alamiah organisasi mengalami keterbatasan misalnya keterbatasan anggaran yang akan membatasi proses seleksi. Disamping itu berbagai strategi dan kebijaksanaan organisasi juga merupakan batasan-batasan misalnya: dalam proses seleksi terjadi diskriminasi jenis kelamin, kebijakan organisasi lebih memilih karyawan laki-laki dari pada perempuan. 49
  • 50. 2. LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES SELEKSI 1. Penerimaaan 4. Pemeriksaan Pendahuluan referensi2 pelamar 2. Tes-tes 5. Evaluasi medis 7. Keputusan penerimaan (tes kesehatan) penerimaan 3. Wawancara 6. wawancara seleksi 50
  • 51. Langkah langkah proses seleksi  Penerimaan pendahuluan : pelamar melakukan kunjungan ke perusahaan atau pelamar mengisi aplikasi lamaran, wawancara pendahuluan sudah dapat dilakukan, sehingga tidak terjadi mis komunikasi.  Tes-tes penerimaan : merupakan peralatan bantu yang menilai kemungkinan padunya antara kemampuan, pengalaman dan keperibadian pelamar dan syarat jabatan, disamping itu perusahaan memeriksa laporan2 sekolah, keterangan pengalaman kerja dan kegiatan2 diluar kurikulum formal. 51
  • 52. Jenis-jenis tes penerimaan : a. Tes psikologis: yaitu peralatan tes yang mengukur atau menguji keperibadian, temperamen,bakat, minat, kecerdasan, keinginan berprestasi terdiri dari :  tes kecerdasan (intelegence test) : menguji kemampuan mental pelamar dalam hal daya pikir secara menyeluruh dan logis.  tes keperibadian (personality test) :kesediaan bekerja sama, sifat kepemimpinan dll  tes bakat (aptitude test): kemampuan potensial yang dapat dikembangkan.  tes minat (interest test): mengukur antusiasme terhadap sesuatu jenis pekerjaan  tes prestasi ( achievement test): mengukur kemampuan pelamar sekarang 52
  • 53. b. Tes pengetahuan ( Knowledge test ): yaitu bentuk tes yang menguji informasi atau pengetahuan yang dimiliki para pelamar sesuai kebutuhan dalam pelaksanaan pekerjaan. c. Performance test : yaitu mengukur kemampuan pelamar untuk melaksanakan pekerjaan yang akan dipegang, misalnya tes mengetik bagi calon pengetik. 53
  • 54. d. Wawancara seleksi: percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasikan hal dapat diterima atau tidak seorang pelamar. Pertanyaan umum seorang pewawancara berkisar pada 2 hal yaitu mencari jawaban: dapatkah pelamar melaksanakan pekerjaan ? dan bagaimana kemampuan pelamar dibandingkan dengan pelamar lain. Proses wawancara :  Pesiapan pewawancara  Pengarahan  Pertukaran informasi  Terminasi  evaluasi 54
  • 55. e. Pemeriksaan referensi : Personal references :Karakter pelamar biasanya diberikan oleh keluarga atau teman terdekat yang ditunjuk oleh pelamar maupun yang diminta perusahaan, referensi seperti ini pada umumnya hanya memberikan informasi yang positif saja. f. Evaluasi medis :pelamar diminta menyampaikan info tentang kesehatannya yang diberikan oleh dokter baik dari perusahaan maupun dari luar perusahaan. g. Wawancara atasan langsung : atasan langsung bertanggung jawab atas karyawan yang akan diterima sehingga diberi kewenangan dalam memberikan pertimbangan, terutama dalam hal kecakapan teknis, potensi dan kerjasama. h. Keputusan penerimaan : pelamar yang tidak lulus harus diberitahukan, sedangkan pelamar yang lulus, filenya merupakan data awal perusahaan. 55
  • 56. 3. Hasil seleksi dan umpan balik  Hasil akhir proses seleksi adalah orang yang diteria sebagai karyawan baru. Bila masukan-masukan seleksi dan proses seleksi diikuti secara benar, maka para karyawan baru tersebut merupakan sdm yang produktip.  Untuk mengevaluasi karyawan baru maupun proses seleksi diperlukan umpan balik, yang mencakup informasi tentang kepuasan karyawan,absensi, prestasi kerja kegiatan serikat kerja dan sikap atasan langsung.  Umpan balik konstruktif diperoleh melalui pertanyaan : bagaimana karyawan baru menyesuaikan diri dengan organisasi ? Bagaimana bersikap terhadap pekerjaan ? Bagaimana karyawan melaksanakan pekerjaan ? Dari jawaban2 tersebut memberikan umpan balik tentang karyawan baru dan proses seleksi. 56
  • 57. VI. LATIHAN DAN PENGEMBANGAN Tujuan utama program latihan dan pengembangan karyawan :  Menutup gap antara kecakapan atau kemampu an karyawan dengan permintaan jabatan.  Program latihan diharapkan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki/ penguasaan keterampilan dan teknik pelaksana an kerja,terinci dan rutin. Pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat2 keperibadian. 57
  • 58. 1. Program orientasi Program orientasi yaitu memperkenalkan para karyawan baru dengan peranan dan kedudukan mereka dengan organisasi dan dengan para karyawan lain.Beberapa hal yang tercakup dalam program Orientasi :  Masalah-masalah organisasional : Sejarah singkat organisasi-Organisasi perusahaan- nama dan jabatan para dfirektur-jabatan karyawan dan departemen - lay out fasilitas phisik periode percobaan -Kebijaksanaan dan aturan perusahaan - Peraturan disiplin dan Prosedur keamanan - Buku pedoman karyawan dan proses produksi 58
  • 59.  Perkenalan Dengan penyelia ( atasan)- Dengan para pelatih - dengan rekan sekerja - Dengan bagian bimbingan karyawan  Tunjangan-tunjangan karyawan Skala pengupahan dan penggajian - Cuti dan liburan - Jam istirahat - Latihan dan pendidikan – Konseling – Asuransi - program pensiun - Program rehabilitasi - Pelayanan organisasi terhadap karyawan 59
  • 60.  Tugas-tugas jabatan: Lokasi pekerjaan - Tugas-tugas pekerjaan - Kebutuhan keamanan - Fungsi jabatan - sasaran pekerjaan – Hubungan dengan pekerjaan lain 2. Latihan dan pengembangan Karyawan yang telah mengikuti orientasi jarang melaksanakan pekerjaan yang memuaskan, sehingga ybs harus dilatih dan dikembangkan dalam bidang tugas tertentu. Demikian juga karyawan lama yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan kerja yang jelek atau memberikan keterampilan baru untuk meningkatkan prestasi kerja 60
  • 61. Langkah pendahuluan dalam persiapan Program Latbang; Isi program Penilaian dan Sasaran latihan identifikasi kebutuhan dan pengembangan Prinsip-prinsip belajar 61
  • 62. a. Penilaian dan identifikasi kebutuhan  Penilaian kebutuhan mendiagnosa masalah2 dan tantangan2 lingkungan yang dihadapi organisasi sekarang, kemudian manajemen mengidentifikasi berbagai masalah dan tantangan yang dapat diatasi melalui latihan dan pengembangan jangka panjang.  Perubahan strategi organisasi dapat menciptakan kebutuhan latihan misalnya pengembangan produk atau jasa baru, biasanya mengharuskan karyawan mempelajari prosedur2 baru  Latihan digunakan juga apabila tingkat kecelakaan atau pemborosan tinggi, semangat kerja dan motivasi rendah. 62
  • 63. b. Sasaran latihan dan pengembangan  Setelah evaluasi kebutuhan latihan dilakukan maka sasaran-sasaran dinyatakan dan ditetapkan.  Sasaran ini mencerminkan prilaku dan kondisi yang diinginkan dan berfungsi sebagai standar dimana prestasi kerja individual dan efektivitas program dapat diukur. c. Isi program : Isi program ditentukan oleh identifikasi kebutuhan dan sasaran latihan antara lain :  Mengajarkan berbagai keterampilan tertentu  Menyampaikan pengetahuan yang dibutuhkan atau mengubah sikap  Isi program memenuhi kebutuhan organisasi dan peserta. 63
  • 64. d. Prinsip-prinsip belajar  Program latihan bersifat partisipatif  Program harus relevan.  Pengulangan (repetisi) dan pemindahan  Memberikan umpan balik tentang kemajuan peserta latihan  Perlu disadari perbedaan individu karena masing- masing mempunyai kemampuan, sifat yang berbeda satu sama lain. 64
  • 65. 3. Teknik-teknik latihan dan pengembangan Ada dua kategori pokok program latihan dan pengembangan manajemen :  Metode praktis ( on the job training )  Teknik-teknik presentase informasi dan metode simulasi ( off the job training ) Teknik latbang dianggap baik apabila memenuhi faktor :  Efektifitas biaya  Isi program yang dikehendaki  Kelayakan fasilitas-fasilitas  Preferensi dan kemampuan peserta  Preferensi dan kemampuan instruktur  Prinsip-prinsip belajar 65
  • 66. Teknik-teknik latihan dan pengembangan TlP Teknik latbang Off the job On the job training training Presentasi Rotasi simulasi coaching informasi jabatan Metode Role Metode Prog Studi kasus playing kuliah instruction Instruksi magang pekerjaan Vestibule Progbang Self Analisis training eksekutif study transaksi Sistim Penugasan Latihan Bisnis Presentasi Metode Penilaian sementara lab game video konperensi prestasi 66
  • 67. a. On the job training:  Rotasi jabatan :memberikan pengetahuan kpd karyawan tentang bagian2 organisasi yang berbed dan praktek kereampilan manjerial  Coaching:Atasan memberikan bimbingan dan pengarahan kpd karyawan dalam melaksanakan kerja rutin mereka  Latihan instruksi pekerjaan :atasan memberikan petunjuk pengerjaan secara langsung kpd karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.  Magang: merupakan proses belajar dari seorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman  Penugasan sementara: Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau anggota panitia untuk jangka waktu ditetapkan, terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. 67
  • 68. b. Off the job training ( Metode simulasi )  Metode studi kasus : Deskripsi tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata disediakan.Aspek - aspek organisasi diuraikan dalam lembaran kasus, karyawan diminta mengidentifikasikan masalah, menganalisa situasi dan merumuskan pemecahan masalah dengan berbagai alternatif, disini karyawan dapat mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan.  Role playing: teknik ini memungkinkan para karyawan untuk memainkan peran yang berbeda, peserta ditugaskan untuk berperan sebagai individu tertentu yang digambarkan dalam suatu episode dan diminta ditanggapi oleh peserta yang lain yang berbeda perannya. Disini tidak ada naskah yang mengatur pembicaraan dan perilaku.  Bisnis game: simulasi pengambilan keputusan skala kecil, yang dibuat sesuai dengan situasi kehidupan bisnis nyata.Tujuannya adalah untuk melatih manajer dalam pengambilan keputusan 68
  • 69.  Vestibule training: bentuk latihan ini dilaksanakan bukan oleh atasan langsung tapi oleh pelatih2 khusus, membuat area-area terpisah menggunakan peralatan sama dengan jenis peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan sebenarnya.  Latihan Laboratorium: bentuk latihan kelompok digunakan untuk mengembangkan keterampilan antar pribadi atau latihan sensitifitas dimana peserta belajar lebih peka terhadap perasaan orang lain.  Program pengembangan eksekutif: dilaksanakan oleh Universitas atau lembaga2 pendidikan lainnya. Perusahaan mengirim karyawan untuk mengikuti paket2 khusus yang ditawarkan atau bekerjasama untuk melaksanakan penataran atau diklat sesuai kebutuhan perusahaan. c. Metode presentasi informasi: Tujuan :mengajarkan berbagai sikap, konsep dan keterampilan kepada para peserta dgn menggunakan cara :  Metode Kuliah: peserta dianggap sebagai pihak yg pasif, peserta kurang berpartisipasi dan tergantung pada komunikasi. 69
  • 70.  Presentase Video: Presentasi TV, film, slides dan sejenisnya adalah serupa dengan bentuk kuliah Metode ini biasannya digunakan sebagai alat pelengkap bentuk latihan lainnya.  Metode konperensi: metode ini analog dengan seminar di perguruan tinggi, tujuannya adalah untuk mengembangkan kecakapan dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan mengubah sikap karyawan.  Program instruction: Metode ini menggunakan komputer untuk memperkenalkan kepada peserta topik yang harus dipelajari dan merinci serangkaian langkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian setiap langkah.  Self study ( Studi sendiri): Metode ini menggunakan modul2 tertulis, kaset atau video rekaman dan studi berguna bila proses belajar memerlukan sedikit interaksi. 70
  • 71. 4. Pengembangan sumber daya manusia Pengembangan sdm merupakan cara efektif menghadapi beberapa tantangan yg dihadapi oleh banyak organisasi besar al : a. Keusangan karyawan: Hal ini terjadi bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai pengetahuan atau kemampuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan dengan efektif, misalnya kegagalan mengadaptasi teknologi dan prosedur2 baru atau perubahan2 lainnya. b. Perubahan sosioteknis : Penggunaan mesin otomatis akan memaksa perusahaan untuk merancang kembali program2 pengembangannya, contoh lain perubahan sikap budaya tentang tenaga kerja wanita mengakibatkan perusahaan harus memikirkan kebijakannya kembali agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat tentang peningkatan peran wanita. c. Perputaran tenaga kerja: Kemungkinan karyawan keluar dari perusahaan untuk bekerja diperusahaan lain, sehingga kegiatan pengembangan harus mempersiapkan pengganti karyawan yang keluar, untuk menghindari itu program pengembangan harus meningkatkan perputaran karyawan . 71
  • 72. 5. Evaluasi program latihan &pengembangan  Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi karyawan yang berkemampuan, sehingga dapat diberi tanggungjawab lebih besar.  Untuk menilai keberhasilan program latihan dan pengembangan, manajemen harus mengevaluasi kegiatan2 latihan dan pengembangan secara sistematis sbb; Kriteria Tes purna evaluasi Test Transfer atau pendahuluan promosi Para karyawan dilatih atau Tindak lanjut dikembangkan 72
  • 73. VII. PENILAIAN PRESTASI KERJA Penilaian prestasi kerja : suatu proses dimana organisasi melakukan evaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegunaan penilaian prestasi kerja sbb: a. Perbaikan Prestasi kerja: Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan/manajer memperbaiki prestasi. b. Penyesuaian kompensasi : evaluasi membantu pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan kompensasi lainnya. c. Keputusan-keputusan penempatan : Promosi karyawan didasarkan prestasi kerja masa lalu. d. Kebutuhan-kebutuhan Latihan dan Pengembangan: Prestasi karyawan yang jelek menunjukkan kebutuhan latihan,demikian juga prestasi yang baik merupakan potensi yang perlu dikembangkan. 73
  • 74. e. Perencanaan dan pengembangan karier : umpan balik prestasi mengarahkan keputusan karier, yaitu jalur karier tertentu yang harus diteliti. f. Penyimpangan proses staffing : Pretasi kerja yang baik / jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia. g. Ketidak-akuratan informasional :Prestasi kerja jelek mungkin menunjukkan kesalahan dalam informasi analisis jabatan dll. h. Kesalahan-kesalahan desain jabatan :Prestasi kerja jelek mungkin merupakan tanda kesalahan desain pekerjaan. i. Kesempatan kerja yang adil :Penilaian prestasi kerja secara akurat menjamin keputusan penempatan internal tanpa diskriminasi. j. Tantangan-tantangan Eksternal :Dep Personalia dapat memberikan bantuan atas`pengaruh faktor eksternal. 74
  • 75. 1. Persiapan Penilaian Prestasi Kerja Mempersiapkan penilai : Penilai sering tidak obyektif dalam penilaian disebabkan oleh beberapa hal:  Halo effect : terjadi apabila pendapat pribadi penilai berpihak kepada karyawan tertentu misalnya seorang atasan senang kepada seorang karyawan, maka pandangan ini bisa merubah estimasi atasan terhadap prestasi kerja karyawan.  Kesalahan kecenderungan terpusat: Banyak penilai cenderung menilai rata-rata, tidak suka menilai amat baik atau amat jelek  Bias terlalu lunak dan terlalu keras: penilai cenderung terlalu gampang menilai prestasi kerja dengan nilai baik atau sebaliknya terlalu keras dan ketat dalam menilai prestasi kerja. 75
  • 76.  Prasangka Pribadi : Prasangka pribadi dapat merubah penilaian, misalnya seorang atasan cenderung memberi penilaian rendah kepada karyawan wanita karena sesuatu hal atau sebaliknya.prasangka lain yang mempengaruhi penilaian antara lain mencakup senioritas,suku,agama dll.  Pengaruh kesan terakhir :Bila menggunakan ukuran-ukuran prestasi kerja subyektip, penilaian sangat dipengaruhi oleh kegiatan2 karyawan yang paling akhir apakah baik atau buruk.  Kesalahan2 penilai tersebut diatas dapat dikurangi  melalui pelatihan para penilai yang mencakup :  Kesalahan2 penilai harus dijelaskan  Penekanan perlunya obyektifitas dalam penilaian.  Penilai diberi kesempatan untuk menerapkan ukuran2 prestasi kerja. 76
  • 77. 2. Metode2 penilaian berorientasi masa lalu  Tehnik2 penilaian :  Rating scale : Metode ini paling banyak digunakan yaitu penilai melakukan evaluasi subyektip terhadap prestasi kerja karyawan dengan skala tertentu dari rendah sampai tinggi dilakukan oleh atasan langsung.  Checklist : dimaksudkan untuk mengurangi beban penilai yaitu dengan memilih kalimat/kata2 yang menggambarkan prestasi kerja/karakteristik karyawan, penilainya adalah atasan langsung.  Metode peristiwa kritis :metode penilaian yang mendasarkan pada catatan penilai tentang prilaku karyawan apakah sangat baik atau sangat jelek (peristiwa2 kritis)  Metode peninjauan lapangan :metode yang dilakukan oleh wakil ahli dari dep personalia membantu para penyelia melakukan penilaian atas informasi dari atasan. 77
  • 78.  Tes dan observasi prestasi kerja : bila jumlah pekerjaan terbatas, penilaian prestasi kerja bisa didasarkan pada tes pengetahuan dan keterampilan, tes bisa tertulis atau dengan peragaan keterampilan  Metode evaluasi kelompok :metode ini berguna untuk pengambilan keputusan kenaikan upah, promosi dan berbagai penghargaan organisasi kepada karyawan karena dapat merangking karyawan dari yang terbaik sampai ke yang terjelek,metode ini terdiri dari : - Metode ranking :membandingkan antara karyawan satu dengan yang lain untuk menetukan ranking. - Grading atau Forced Distribution : penilai menyortir para karyawan kedalam berbagai klasifikasi yang berbeda misalnya: kriteria disiplin, kreatifitas dll,kemudian dipilih 10 karyawan terbaik dari masing2 kelompok. 78
  • 79. 3. Metode penilaian orientasi masa depan Teknik yang dapat digunakan terdiri dari : a. Penilaian Diri (self appraisals) : berguna bila tujuan evaluasi adalah untuk melanjutkan pengembangan diri, sehingga karyawan cenderung untuk berperilaku baik / tidak defensip b. Penilaian Psikologis :dilakukan oleh para psikolog untuk menilai potensi karyawan diwaktu mendatang yang meliputi tes intelektual, emosi, motivasi kerja dan review kegiatan2 sebelumnya dengan maksud memperkirakan prestasi kerja mendatang c. Pendekatan MBO ( management by obyectives ): bahwa setiap karyawan dan penyelia bersama menetapkan tujuan pelaksanaan kerja diwaktu mendatang,kemudian sasaran tsb dijadikan bahan penilaian prestasi kerja secara bersama pula. 79
  • 80. 4. Implikasi penilaian prestasi keja Proses penilaian prestasi kerja menghasilkan suatu evaluasi atas prestasi kerja karyawan diwaktu lalu dan prediksi prestasi kerja diwaktu mendatang. Oleh karena itu bagian kritis proses penilaian adalah wawancara evaluasi. Wawancara evaluasi adalah priode peninjauan kembali prestasi kerja sebagai umpan balik prestasi kerja karyawan dimasa lalu dan potensi mereka kedepan. Beberapa pendekatan sebagai umpan balik sbb: a. Tell and sell approach : mereview prestasi kerja karyawan dan mencoba meyakinkan karyawan untuk berprestasi lebih baik. b. Tell and listen approach : karyawan menjelaskan berbagai alasan, latar belakang dan perasaan defensip mengenai prestasi kerja, ini dimaksudkan untuk bahan konseling tentang bagaimana berprestasi lebih baik. 80
  • 81. c. Problem solving approach : Pengidentifikasikan masalah2 yang mengganggu prestasi kerja karyawan, kemudian dilakukan latihan, coaching atau konseling untuk memecahkan problem, diikuti dengan penetapan sasaran prestasi kerja diwaktu mendatang. Agar wawancara evaluasi dapat efektip perlu diperhatikan pedoman sebagai berikut : Tekankan pada aspek positip prestasi kerja karyawan.  Beritahukan karyawan bahwa priode evaluasi adalah untuk peningkatan prestasi kerja bukan penegakan disiplin.  Selenggarakan priode review prestasi kerja secara pribadi. 81
  • 82. Review prestasi kerja secara formal setiap tahun, kecuali karyawan baru dilakukan lebih sering.  Pusatkan kritik pada prestasi kerja bukan pada karakteristik keperibadianTetap tenang dan tidak berdebat dengan karyawan yg sedang dievaluasi.  Identifikasikan kegiatan2 khusus yang dapat dilakukan karyawan untuk memperbaiki prestasi kerjanya.  Tunjukkan bahwa penilai bermaksud membantu karyawan untuk memperbaiki prestasi kerjanya.  Akhiri priode evaluasi dengan menekankan aspek positif prestasi kerja karyawan.- 82
  • 83. IX. PEMBERIAN KOMPENSASI Kompensasi adalah : segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa darihasil kerja. 1. Tujuan administrasi kompensasi : a. Memperoleh personalia yang qualified b. Mempertahankan karyawan yang ada c. Menjamin keadilan d. Menghargai perilaku yg diinginkan e. Mengendalikan biaya-biaya f. Memenuhi peraturan-peraturan legal 83
  • 84. 2. Tantangan yg mempengaruhi kompensasi a. Suplai dan permintaan tenaga kerja b. Serikat karyawan c. Produktivitas d. Kesediaan untuk membayar e. Kemampuan untuk membayar f. Berbagai kebijakan pengupahan dan penggajian g. Kendala-kendala pemerintah Keadilan dan kompensasi: Persepsi keadilan dipengaruhi oleh 2 faktor al: a. Ratio kompensasi dengan input seseorang berupa tenaga, pendidikan, pengalaman, latihan dan daya tahan dsb b. Perbandingan ratio tsb dengan ratio2 yg diterima orang lain dengan siapa kontak langsung terjadi 84
  • 85. 3. Proses Kompensasi Proses kompensasi adalah suatu jaringan berbagai sub proses yg kompleks dengan maksud untuk memberikan balas jasa kepada karyawan atas prestasi kerja dengan maksud memotivasi untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Peraturan Analisis Upah min pekerjaan Evaluasi Survai Struktur Aturan Job disc pekerjaan pengupahan upah administrasi Standar Penilaian pekerjaan Prestasi kerja Pembayaran upah 85
  • 86. 4. Evaluasi pekerjaan  Tujuan evaluasi pekerjaan : untuk mengidentifikasikan pekerjaan mana yang harus dibayar lebih tinggi dari yang lainnya dengan memperhatikan konsistensi internal dan eksternal.  Konsistensi internal : pengupahan yang dibayar secara konsisten misalnya atasan harus dibayar lebih besar dibanding bawahan.  Konsisten eksternal : struktur penggajian selalu dibandingkan dengan struktur gaji yang ada dalam masyarakat, industri atau negara. 86
  • 87. 5. Sistem insentip finansial Sistim insentip karyawan operasional :  Berdasarkan keluaran ( piece rates ); Contoh: standar produk 50 unit / jam upah dasar Rp 500 / jam tingkat upah / unit = Rp 500 : 50 = Rp 10 penghasilan normal ( 8 jam x Rp 500 = Rp 4.000. Penghasilan 600 unit x Rp 10 = Rp 6.000. jadi penghasilan insentip Rp 6.000 – Rp 4.000 = Rp 2.000  Berdasarkan waktu (time bonuses): Halsey plan: bila waktu kerja standar 12 jam diselesaikan dalam waktu 8 jam, karyawan terima upah 8 x Rp 500 = Rp 4.000 plus 50 % waktu dihemat ( 4 x Rp 500 x 50 % = Rp 1000 atau sama dgn Rp 5.000. Rowan plan : waktu dihemat 4 jam atau 33,33 %, sehingga karyawan terima 8 x Rp 500 = Rp 4000 plus 33,33 % x Rp 4000 = Rp 1.333,20 jadi yg diterima Rp 5.333,20. The Gantt task & bonus plan: 12 x Rp 500 = Rp 6.000 plus bonus 10 % x Rp 6.000 = Rp 600, jadi yg diterima Rp 6.600. 87
  • 88. 6. Kompensasi pelengkap a. Pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja ( time off benefits) menliputi : Istirahat on the job misalnya; priode istirahat makan, mencuci, ganti pakaian, Hari-hari sakit dengan keterangan sakit; Liburan dan cuti; Alasan lain misalnya kehamilan, kecelakaan, wajib militer b. Perlindungan ekonomis terhadap bahaya misalnya asuransi jiwa, asuransi kesehatan,asuransi kecelakaan, tunjangan hari tua, pengobatan,pembetukan koperasi karyawan. c. Program pelayanan karyawan : rekreasi, cafetaria,perumahan, bea siswa pendidikan,pasilitas pembelian( perusahaan membuka toko membantu karyawan), konseling finansial dan legal ; perusahaan membantu mengatasi masalah keuangan, aneka ragam pelayanan lain ( penyediaan pakaian kerja, biaya pendididkan anak, bingkisan lebaran / THR) d. Pembayaran kompensasi yg disyaratkan secara legal : pemberian kompensasi karyawan cacad, pesangon, perawatan kesehatan secara priodik 88
  • 89. 7. Keamanan dan kesehatan karyawan  Membuat kondisi kerja aman, misalnya menggunakan mesin dilengkapi alat pengaman, mengatur lay out dan menjaga dari genangan air, gemuk dan minyak  Pencegahan kecelakaan : mendidik karyawan dalam hal keamanan, larangan2 secara keras (merokok, membentuk komite manajemen serikat kerja khusus mengatasi masalah keamanan.  Penciptaan lingkungan kerja yang sehat : pengendalian suara bising,penerangan tempat kerja, pengaturan suhu udara, kamar mandi, ruang ganti pakaian, penyediaan klinik kesehatan dan dokter perusahaan. 89
  • 90. IX. PERENCANAAN KARIER 1. Istilah-istilah perencanaan karier :  Karier : seluruh pekerjaan ( jabatan ) yang ditangani atau dipegang selama bekerja.  Jalur karier : pola pekerjaan yang berurutan membentuk karier seseorang  Sasaran karier : posisi yang dikehendaki melalui perjuangan sebagai bagian dari karier.  Perencanaan karier : suatu proses dimana seseorang memilih sasaran karier dan jalur ke sasaran tsb.  Pengembangan karier : peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier. 90
  • 91. 2. Dep. Personalia dan perencanaan karier Manfaat yang diperoleh apabila departemen personalia terlibat dalam perencanaan karier : a. Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan b. Menurunkan perputaran karyawan c. Mengungkap potensi karyawan d. Mendorong pertumbuhan e. Mengurangi penimbunan f. Memuaskan kebutuhan karyawan g. Membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disetujui Departemen Personalia mendorong perencanaan karier dengan cara : melalui pendidikan karier, penyediaan informasi dan konseling. 91
  • 92. 3. Pengembangan karier a. Pengembangan karier individual meliputi:  Prestasi kerja  Exposure ; dikenal oleh orang yang memutuskan promosi, dan transfer.  Permintaan berhenti : apabila melihat peluang berkarier ditempat lain.  Kesetiaan organisasional ; sarjana baru cenderung loyalitas rendah sehingga kecewa dengan perusahaan pertama mereka.  Mentors dan sponsors ; menawarkan bimbingan karier informal, bila mentor menominasi karyawan untuk pengembangan karier misalnya program latihan, transfer atau promosi maka dapat menjadi sponsor ( biasanya atasan langsung).  Kesempatan untuk tumbuh : karyawan meningkatkan kemampuan melalui program latihan, kursus, tambah gelar berarti kesempatan untuk berkembang, sehingga berguna bagi dep personalia dalam pengembangan SDM maupun pencapaian rencana karier karyawan. 92
  • 93. b. Peranan Departemen personalia dalam pengembangan karier:  Untuk mengarahkan pengembangan karier agar menguntungkan organisasi dan karyawan maka departemen personalia sering mengadakan program latihan dan pengembangan karyawan dan mengusahakan dukungan manajemen, menberi umpan balik kepada karyawan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.  Dukungan manajemen : sukses pengembangan karier apabila mendapat dukungan manajemen.  Umpan balik : memberitahukan kepada karyawan secara priodik mengenai prestasi kerja mereka dengan tujuan : - untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan pada promosi berikutnya. - menjelaskan mengapa mereka tidak terpilih. - untuk menunjukkan kegiatan-kegiatan pengembangan karier apa yang harus diambil. 93
  • 94. X. PEMELIHARAAN 1. Pentingnya pemeliharaan Pemeliharaan adalah usaha mempertahankan atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan sikap karyawan agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan. EDWIN B.FLIPPO : Fungsi pemeliharaan karyawan adalah menyangkut perlindungan kondisi pisik, mental dan emosi karyawan. Tujuan pemeliharaan : a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja b. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi c. Meningkatkan loyalitas d. Memberikan ketenangan, keamanan dan kesehatan e. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya 94
  • 95. f. Memperbaiki kondisi pisik, mental dan sikap karyawan. g. Mengurangi konflik dan menciptakan suasana yang harmonis. h. Mengefektifkan pengadaan karyawan. Asas-asas pemeliharaan : a. Asas manfaat dan efisiensi: yaitu memberikan manfaat yang optimal bagi perusahaan dan karyawan. b. Asas kubutuhan dan kepuasaan: pemenuhan kebutuhan harus menjadi dasar program. c. Asas keadilan dan kelayakan: akan menciptakanketenangan dan konsentrasi karyawan pada tugasnya. d. Asas peraturan legal: dasar program sesuai ketentuan, demi menghindari konflik antara buruh dan perusahaan. e. Asas kemampuan perusahaan: kemampuan perusahaan dasar program, untuk menghindari kerugian perusahaan. 95
  • 96. 2. Metode pemeliharaan a. Komunikasi : adalah suatu alat penyampa informasi dari komunikator kepada komunikan agar terjadi interaksi diantara mereka.( berfungsi untuk instruktif, informative dan evaluative). Simbol2 komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik, kedipan mata dll. JOSEPH LUFT & HARRY INGHAM : mengemukakan Konsep jendela johari yang mengembangkan keterampilan bawahan untuk menghasilkan keterbukaan dan kepercayaan antar pribadi. Konsep jendela johari digambarkan sebagai berikut : 96
  • 97. : Gambar konsep Jendela Johari 1 2 dikenal Gelanggang Noda orang lain (area) buta 3 4 tidak dikenal Tedeng Tidak orang lain Aling-aling dikenal Dikenal Tidak dikenal sendiri sendiri 97
  • 98. 1. Gelanggang (area): informasi dilakukan bersama dan diketahui secara simultan oleh orang itu sendiri dan orang-orang lain, harus dilakukan keterbukaan yang luas agar problem dapat diketahui orang lain / bawahan (komunikasi 2 arah). 2. Noda buta: informasi diketahui orang lain tetapi kita tidak mengetahuinya. 3. Tedeng aling-aling: segolongan informasi yang hanya diketahui oleh kita sendiri dan tidak boleh diketahui orang lain (rahasia jabatan) 4. Tidak dikenal: ada informasi, kita tidak mengetahui dan orang lainpun tidak tahu (ada potensi tersembunyi yg tidak disadari). 98
  • 99. b. Insentif Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu ber-dasarkan prestasi kerjanya,agar terdorong meningkatkan prestasi kerja. GR TERRY : insentif adalah sesuatu yang merangsang minat untuk bekerja Jenis-jenis insentif : a. Insentif positif: daya perangsang dengan memberikan hadiah material atau non material kepada karyawan yang prestasi kerjanya diatas prestasi standar. b. Insentif negatif: daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman kepada karyawan yang prestasi kerjanya dibawah standar. Bentuk insentif : a. Non material (penghargaan, piala, piagam) b. Sosial insentif (fasilitas, promosi,diklat, naik haji dll) c. Material insentif (uang dan barang,bernilai ekonomis) 99
  • 100. 3. Pengertian dan program kesejahteraan  Pentingnya kesejahteraan: karyawan mutlak diberikan kesejahteraan demi memenuhi kebutuhan pisik dan mental bersama keluarganya,karena akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal terhadap perusahaan, sehingga manajer terdorong untuk menetapkan program kesejahteraan yang legaldan adil sesuai kemampuan perusahaan.  Kesejahteraan kaaryawan :balas jasa yang diberikan sesuai kebijaksanaan dgn tujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi pisik dan mental kaaryawan agar produktivitas kerja meningkat.  Apa perbedaan dan persamaan kompensasi langsung dan kesejahteraan? 100
  • 101. Persamaan : a. Gaji dan kesejahteraan sama2 merupakan pendapatan karyawan. b. Untuk memenuhi kebutuhan dan keterikatan karyawan. c. Gaji dan kesejahteraan adalah biaya bagi perusahaan. d. Sama-sama dibenarkan oleh aturan legal. Perbedaannya : a. Gaji adalah hak karyawan sedangkan kesejahteraan adalah kebijakan bukankewajiban. b. Gaji dibayar dgn finansial (uang / barang), kesejahteraan dibayar dgn finansial dan non finansial (fasilitas). c. Gaji, waktu dan banyaknya tertentu, sedangkan kesejahteraan tidak tertentu. 101
  • 102. Tujuan pemberian kesejahteraan a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan. b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan karyawan dan keluarganya. c. Memotovasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan. d. Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan. e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman. f. Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan g. Memelihara kesehatan h. Mengefektifkan pengadaan karyawan i. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan j. Meningkatkan status sosial karyawan dan keluarganya 102
  • 103. Jenis-jenis kesejahteraan karyawan Ekonomis pelayanan Fasilitas Uang pensiun Mushalla puskesmas Uang transpor olah raga titipan bayi THR/natal kesenian bantuan hukum Bonus diklat nasehat keuangan Uang duka cuti asuransi Pakaian kerja koperasi kredit rumah Uang obat izin 103
  • 104. Kesimpulan Untuk mewujudkan pemeliharaan karyawan yang baik dilakukan dengan metode “ komunikasi, insentif, kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja (K3)” yang sesuai dan harmonis agar tujuan optimal perusahaan, karyawan dan masyarakat tercapai 104
  • 105. XI. KEPUASAN KERJA, STRESS DAN DISIPLIN Faktor2 yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan al: motivasi, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi pisik pekerjaan, sistim kompensasi, desain pekerjaan dan aspek2 ekonomis, teknis serta keperilakuan lainnya, 1. Kepuasan Kerja (job satisfaction) :adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan kepuasan seseorang dan dapat dilihat dalam sikap positif terhadap pekerjaannya. a. Fungsi personalia: mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung pada kepuasan kerja karyawan, disamping itu kebijaksanaan dan dan kegiatan personalia berdampak pada iklim organisasi, dimana memberikan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. 105
  • 106. b. Fungsi kepuasan kerja: Apakah ada hubungan antara kepuasan kerja tinggi dan prestasi kerja tinggi ? Secara historis sering dianggap bahwa para karyawan yang mendapatkan kepuasan kerja akan melaksanakan pekerjaan dengan baik. Dalam banyak kasus sering ada hubungan positif antara kepuasan tinggi dan prestasi kerja tinggi, namuntidak selalu signifikan. Banyak karyawan memperoleh kepuasan kerja tinggi namun tidak menjadi karyawan yang mempunyai tk produktivitas tinggi, tapi tetap pada tk rata2. Dalam kenyataannya banyak pendapat bahwa kepuasan kerja tinggi dihasilkan oleh tingkat prestasi yang tinggi.(lihat Gbr berikut). Prestasi Peng Persepsi Keadilan Kepuasan kerja Terhadap hargaan penghargaan kerja 106
  • 107. c. Kepuasan kerja, perputaran karyawan dan absensi: kepuasan kerja mempengaruhi tingkat perputaran dan absensi karyawan.Harapan perusahaan bahwa bila kepuasan kerja meningkat maka perputaran karyawan dan absensi akan menurun. Apabila kepuasan kerja yang rendah biasanya akan berdampak pada perputaran karyawan yang lebih tinggi dan akan meninggalkan perusahaan dan mencari kesempatan diperusahaan lain, hal serupa dapat dilihat pada tingkat absensi lebih tinggi. d. Kepuasan kerja, umur dan jenjang pekerjaan: Semakin tua umur karyawan cenderung lebih terpuas kan dengan pekerjaan mereka, sebaliknya dengan karyawan yang masih muda cenderung kurang terpuaskan karena banyak harapan dan kurang penyesuaian.Banyak studi yang membuktikan bahwa kepuasan kerja tinggi dipengaruhi oleh umur 107
  • 108. . Stress karyawan a. Pengertian stres: Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Gejala stress mempengaruhi kesehatan pisik dan kesehatan mental, sehingga seseorang bisa menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis dan menunjukkan sikap mudah marah dan tidak kooperatif. Pelariannya adalah minum alkohol dan merokok berlebihan. b. Penyebab stress: ada 2 kategori yang biasa menyebabkan seseorang menjadi stress yaitu on the job dan off the job. Kondisi kerja (on the job) yang dapat menyebabkan stress sbb: a). Beban kerja yang berlebihan b). Tekanan atau desakan waktu c). Kualitas supervisi yang jelek d). Iklim politis yang tidak aman e).Wewenang terbatas untuk melaksanakan tg. jawab. 108
  • 109. f). Peranan rangkap g).Frustrasi h) Konflik antar pribadi dan kelompok i). Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan karyawan. j). Berbagai bentuk perubahan. Penyebab stress off the job ( diluar perusahaan) antara Lain : a). Kekuatiran finansial b). Masalah yang berkaitan dengan anak c). Masalah phisik d). Masalah perkawinan/perceraian. e). Perubahan yang terjadi ditempat tinggal f). Masalah pribadi lainnya misalnya kematian familih 109
  • 110. c. Stres dan Prestasi kerja Stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stress Bila tidak ada stres berarti tantangan kerja juga tidak ada dan prestasi kerja cenderung rendah, demikian sebaliknya apabila stress ada prestasi kerja cenderung naik, karena stress membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumberdaya dalam memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan. 110
  • 111. d. Reaksi terhadap stress Setiap orang berbeda dalam menghadapi berbagai situasi stres, ada yang mudah merasakan sedih padahal masalahnya ringan.Dilain pihak ada orang yang dingin dan tenang karena mempunyai kepercayaan diri menghadapi stres. Ada 2 tipe orang berdasarkan reaksi terhadap situasi stress yaitu : a. Tipe A : mereka yang agresip dan kompetitip, namun mereka masih punya waktu untuk berolahraga dan kegiatan sosial kemasyarakatan, tidak disadari bahwa tekanan yang dia rasakan salah, tapi lebih disebabkan oleh perbuatannya sendiri. b. Tipe B : mereka lebih rileks tidak suka menghadapi masalah, menerima situasi yang ada, tidak senang bersaing, tipe B ini lebih kecil kemungkinannya menghadapi masalah yang berhubungan dengan stress. 111
  • 112. e. Kegiatan personalia untuk mengurangi stress Terapi terbaik untuk mengurangi stress adalah dengan menangani penyebabnya, misalnya : a. dengan memindahkan karyawan ketempat lain, melakukan penggantian penyelia dan menyediakan lingkungan kerja yang baru. b. Melaksanakan pelatihan dan pengembangan karyawan supaya mampu melaksanakan pekerjaan baru. c. Merancang kembali pekerjaan sehingga karyawan mempunyai wewenang yang cukup untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan tanggung jawab, mengurangi kelebihan beban kerja, tekanan waktu dan peranan ganda. d. Komunikasi dilaksanakan dgn baik sehingga memperbaiki pemahaman karyawan terhadap stress. e. Melakukan konseling bagi karyawan yang mengalami stress. 112
  • 113. 3. Program konseling Konseling atau pembimbingan dan penyuluhan adalah pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan, dengan maksud untuk membantu karyawan agar dapat menangani masalah secara lebih baik.Kanseling biasanya bersifat rahasia, agar para karyawan dapat merasa bebas mengemukakan masalahnya, baik yang bersifat pribadi maupun pekerjaannya karena semua itu dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan a. Fungsi Konseling: - Pemberian nasehat - Penentraman hati - Komunikasi - Pengenduran ketegangan emosional - Penjernihan pemikiran - Reorientasi 113
  • 114. b. Tipe Konseling a) counseling: proses mendengarkan masalah emosional karyawan, memutuskan apa yang harus dilakukan, memberitahukan dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan hal tsb. b). Non directive counseling : proses mendengar dengan penuh perhatian dan mendorong karyawan untuk menjelaskan masalah-masalah yang menyusahkan mereka, memahaminya dan menentukan penyelesaian yang tepat ( terpusat pada karyawan bukan pada pembimbing) c). Cooperative counseling : hubungan timbal balik antara pembimbing dan karyawan yang mengembangkan pertukaran gagasan secara kooperatif untuk membantu memecahkan masalah karyawan 114
  • 115. c. Program konseling  Masalah-masalah yang dihadapi karyawan pihak perusahaan dapat menawarkan program –program konseling yang dibantu oleh manajemen.  Program ini penting karena perusahaan punya kepentingan jangka panjang untuk bekerja bersama karyawan.  Kalau masalah karyawan bersifat pribadi misalnya maslah perkawinan, pihak perusahaan dapat menyarankan untuk mendatangi lembaga masyarakat yang tersedia untuk umum. 115
  • 116. 3. Disiplin Disiplin : adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar organisasional yang terdiri dari 2 tipe disiplin yaitu : a. Disiplin preventip :yaitu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyele -wengan atau penyimpangan dapat dicegah. Manajemen mempunyai tg jawab untuk menciptakan iklim disiplin preventip,misalnya standar pekerjaan dan aturan2 mutlak disampaikan kepada karyawan termasuk latar belakang dibuatnya standar tersebut supaya karyawan tidak salah arah. 116
  • 117. b. Disiplin korektip  Disiplin korektip : adalah kegiatan untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan biasanya dilakukan dalam berntuk hukuman dan disebut tindakan pendisiplinan yaitu berupa peringatan atau skorsing.  Maksud pendisiplinan adalah untuk mem -perbaiki kegiatan dimasa akan datang bukan menghukum kegiatan dimasa lalu.  Sasaran tindakan pendisiplinan antara lain: - untuk memperbaiki karyawan yang melanggar - menghalangi karyawan lain melakukan pelanggaran - menjaga pelaksanaan standar pekerjaan secara konsisten dan efektip 117
  • 118. c. Disiplin progresip  Disiplin progresip adalah memberikan hukuman yang lebih berat terhadap karyawan yang melanggar berulang.  Tujuannya adalah : memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman yang lebih serius dilaksanakan sesuai tingkatan beratnya hukuman misalnya : - teguran lisan oleh penyelia - teguran tertulis - skorsing satu s/d tiga hari - skorsing satu minggu atau lebih - diturunkan pangkatnya - dipecat 118
  • 119. XII. AUDIT PERSONALIA Audit personalia : adalah pemeriksaan kualitas secara menyeluruh dari kegiatan-kegiatan personalia dalam suatu departemen,divisi atau perusahaan Kegunaan audit personalia ini sebagai berikut : a. Mengidentifikasikan masukan2 departemen personalia kepada organisasi. b. Meningkatkan kesan profesional terhadap departemen personalia. c. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme lebih besar diantara para karyawan dep personalia. d. Memperjelas tugas dan tg jawab dep personalia e. Menemukan masalah personalia kritis. f. Mengurangi biaya sdm melalui prosedur yang efektif g. Menyelesaikan keluhan lama sesuai aturan legal. h. Kesedian menerima perubahan yang diperlukan 119
  • 120. 1. Ruang lingkup audit personalia. Tujuan audit personalia adalah mengevaluasi kegiatan-kegiatan personalia dengan maksud untuk : a. Menilai efektifitas b. Mengenal aspek-aspek yang dapat diperbaiki. c. Mempelajari aspek tersebut secara mendalam dan menunjukkan kemungkinan perbaikan d. Membuat rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan tsb. Audit fungsi personalia dimulai dengan mereview kerja dep personalia yang meliputi semua topik yang dibahas dalam materi kuliah MSDM (lihat matriks berikut ) 120
  • 121. Bidang utama yg diaudit Sistim informasi manajemen personalia Informasi analisis jabatan Rencana sdm • Standar pekerjaan • Estimasi suplai dan kebutuhan • Persediaan keterampilan • Diskripsi jabatan • Bagan penempatan • Spesifikasi jabatan Administrasi kompensasi • Tingkat upah dan gaji • Paket kompensasi tambahan • Pelayanan kepada karyawan Penarikan Seleksi Sumber-sumber lamaran Ratio seleksi Jumlah pelamar Prosedur seleksi Lamaran-lamaran pekerjaan kesempatan seleksi secara fair Latihan dan orientasi Pengembangan karier Program orientasi Promosi,demosi dan transfer Saasaran dan prosedur latihan Program perencanaan karier Tehnik atau metode Usaha pengembangan SDM 121
  • 122. Pengawasan dan evaluasi organisasi Penilaian prestasi kerja Hub. serikat karyawan-mgt Standar dan ukuran prestasi Pelaksanaan aturan perburuhan Teknik2 penilaian Hak-hak manajemen Wawancara evaluasi Masalah penyelesaian sengketa Pengawasan SDM Audit personalia Prosedur disiplin Fungsi personalia Komunikasi karyawan Manajer-manajer operasi Prosedur perubahan dan Umpan balik karyawan untuk pengembangan dep.personalia 122
  • 123. a. Audit Fungsi Personalia Sebelum melaksanakan kegiatan audit, tim audit hendaknya melakukan hal2 sbb:  Mengidentifiasikan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan  Menentukan sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan  Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran tsb  Menentukan besarnya sampel catatan dalam sistim informasi personalia untuk mempelajari apakah kebijakan dan prosedur diikuti secara benar.  Menyiapkan laporan audit.  Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan dalam sasaran, kebijakan dan prosedur  Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah temuan telah dipecahkan. 123
  • 124. b. Audit pelaksanaan manajerial Audit juga mereview pelaksanaan berbagai kebijakan dan prosedur personalia bagi manajer, bila para manajer mengabaikan kebijakan personalia dan melanggar hukum perburuhan, maka audit hendaknya mengemukakan kesalahan agar dapat dilakukan tindakan koreksi. c. Audit kepuasan karyawan Departemen personalia yang efektif yaitu apabila memenuhi kebutuhan organisasi dan kebutuhan karyawan. Bila kebutuhan karyawan tidak terpuaskan, perputaran, absensi dan kegiatan sarikat karyawan meningkat. Tim audit mengumpulkan informasi tentang gaji, benefit dan lain2 praktek pengendalian dan bantuan perencanaan karier yang diterima karyawan sebagai imbalan prestasi kerja mereka 124
  • 125. 2. Pendekatan dan peralatan riset untuk audit Ada 5 pendekatan riset personalia yang dapat digunakan untuk melakukan audit : a. Pendekatan komparatip : tim audit membandingkan perusahaan / divisi dengan perusahaan lain/divisi lain untuk menemukan bidang- bidang pekerjaan yang jelek b. Pendekatan wewenang dari luar : tim audit menggantungkan pada temuan-temuan ahli/konsultan dari luar perusahaan sebagai standar evaluasi c. Pendekatan statistik : Tim audit menyusun standar secara statistik sebagai bahan untuk melakukan evaluasi d. Pendekatan kepatuhan: tim audit memeriksa pelanggaran terhadap berbagai peraturan/hukum, kebijakan atau prosedur perusahaan ( pencarian fakta), untuk menetukan apakah ada penyimpangan terhadap kebijakan dan peraturan legal atau tidak. e. Pendekatan MBO: tim audit membandingkan hasil kegiatan personalia dengan tujuan yang telah ditetapkan 125
  • 126. Peralatan riset personalia Beberapa teknik yang berfungsi sebagai perlatan pengadaan informasi sbb: a. Wawancara (interview): dilakukan kepada karyawan dan manajer untuk memperoleh informasi tentang kegiatan personalia, komentar dan pendapat mereka akan membantu tim audit menemukan bagian yg memerlukan perbaikan. b. Kuesioner dan survei: dilakukan untuk melengkapi hasil wawancara.Lewat survei kegiatan personalia dapat dikembangkan secara akurat, demikian pula dengan kuesioner dapat memberikan jawaban yang lebih bebas dan jujur daripada wawancara. c. Analisa catatan: catatan yang direview oleh tim audit al: catatan keamanan dan kesehatan karyawan, tingkat absensi, rencana kegiatan yang telah disetujui, pemberian kompensasi catatan seleksi dan penempatan file karyawan, studi program dan kebijakan dibidang personalia dll 126
  • 127. 3. Laporan audit Laporan audit personalia adalah suatu deskripsi komperehensip yang berisi hasil pengolahan temuan dari kegiatan audit personalia yang menggambarkan seluruh informasi yang akurat. a. Laporan untuk manajer operasi : bertujuan untuk mengurangi absensi melanjutkan pengembangan karyawan, memperbaiki hubungan manajemen dengan serikat kerja dll. b. Laporan untuk manajer dalam dep personalia: para manajer spesialis yang menangani penarikan, seleksi dan latihan dan kegiatan personalia lainnya. Tim audit mengamati adanya pekerjaan yang tidak dilaksanakan dengan penempatan karyawan yang baik. Informasi ini disampaikan kepada manajer latihan dan pengembangan sebagai umpan balik untuk perbaikan program selanjutnya. c. Laporan untuk manajer personalia: berisi semua informasi dari unit kerja lingkup perusahaan berupa umpan balik tentang:  Sikap para manajer operasi dan karyawan terhadap pelayanan  Masalah SDM dan implikasinya  Review tentang sasaran departemen/organisasi  Berbagai rekomendasi untuk perubahan yang diperlukan. 127
  • 128. d. Isi dan cara penyusunan laporan audit Laporan audit terdiri dari : a. judul b. Daftar isi c. Ringkasan dan kesimpulan ( masukan untuk eksekutif puncak). d. Masalah-masalah pokok( tujuan audit, analisis, evaluasi dsb) e. Kesimpulan dan saran f. Tubuh (berisi data, fakta, pandangan serta alasan yang merupakan dasar kesimpulan dan saran)Sumber data g. Sumber data h. Lampiran yang dianggap penting. Laporan harus menerangkan secara jelas ruang lingkup dan tujuan audit, disusun seringkas mungkin tapi jelas dan lengkap, tidak memihak sejhingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan tindakan koreksi. 128
  • 129. XIII. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA A. Pengertian Pemutusan Hubungan Kerja. Pengertian pemutusan hubungan kerja atau pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan,yang berarti berakhirnya keterikatan kerja karyawan dengan perusahaan tersebut B. Alasan-alasan Pemutusan Hubungan Kerja. 1. Undang-undang 2. Keinginan Perusahaan 3. Keinginan Karyawan 4. Pensiun 5. Kontrak Kerja Berakhir 6. Kesehatan Karyawan 7. Meninggal Dunia 8. Perusahaan dilikuidasi. 129
  • 130. 1. Undang-Undang : Undang-undang dapat menyebabkan seorang karyawan harus diberhentikan dari suatu perusahaan,misalnya karena karyawan anak-anak, WNA, terlibat dalam suatu organisasi terlarang dsb. 2. Keinginan Perusahaan : Keinginan perusahaan dapat menyebabkan diberhentikannya seorang karyawan baik secara terhormat maupun dipecat. Hal ini telah diatur dalam UU No12 th 1964, seizin P4D,P4P serta tergantung status kepegawaian karyawan tersebut. Penyebab pemberhentian atas keinginan perusahaan al: a. Karyawan tyidak mampu menyelesaikan tugasnya. b. Prilaku dan kedisiplinan kurang baik. c. Melanggar aturan dan tata tertib d. Tidak dapat kerjasama dan terjadi konflik sesama. e. Medlakukan tindakan amoral dalam perusahaan. 130
  • 131. Konsekwensi pemutusan hubungan kerja atas keinginan perusahaan; a. Karyawan dengan status masa percobaan, diberhentikan tanpa memberikan uang pesangon. b. Karyawan dengan status kontrak diberhentikan tanpa memberikan uang pesangon. c. Karyawan status tetap, jika diberhentikan harus diberikan uang pesangon sebagai berikut: 1) masa kerja s/d 1 tahun = 1 bulan gaji bruto 2) masa kerja 1 s/d 2 tahun= 2 bulan gaji bruto 3) masa kerja 2 s/d 3 tahun= 3 bulan gaji bruto 4) masa kerja 3 tahun dst = 4 bulan gaji bruto 131
  • 132. sedangkan besarnya uang jasa adalah sbb: a. Masa kerja 5 s/d 10 tahun = 1 bulan gaji bruto b. Masa kerja 10 s/d 15 tahun = 2 bulan gaji bruto c. Masa kerja 15 s/d 20 tahun = 3 bulan gaji bruto d. Masa kerja 20 s/d 25 tahun = 4 bulan gaji bruto e. Masa kerja 25 tahun keatas = 5 bulan gaji bruto. Pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan dilakukan dengan tingkatan sbb: a. Perundingan antara karyawan dengan pimpinan perusahaan. b. Perundingan antara pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan. c. Perundingan P4 D dengan pimpinan perusahaan d. Perundingan P4 P dengan pimpinan perusahaan e. Keputusan Pengadilan Negeri 132
  • 133. 3. Pemberhentian atas keinginan karyawan: Alasan pengunduran diri karyawan al : a. Pindah ketempat lain untuk mengurus orang tua b. Kesehatan yang kurang baik c. Untuk melanjutkan pendidikan d. Untuk berwiraswasta. Alasan tersebut kadang dibuat-buat saja karyawan, sedangkan alasan sesungguhnya adalah balas jasa yang kurang, suasana dan lingkungan kerja yang kurang serasi, kesempatan promosi tidak ada, adanya perlakuan tidak adil dsb. Kalau banyak karyawan yang berhenti atas keinginan sendiri, maka manajer harus cepat-cepat koreksi dan mencari seba-sebab terjadinya pengunduran diri karyawan. 133
  • 134. 4. Pensiun Pensiun adalah pemberhentian karyawan atas keinginan perusahaan, undang-undang maupun karyawan sendiri. a. Undang-undang mempensiunkan karena telah mencapai batas usia dan masa kerja tertentu misalnya usia 55 thn dan amsa kerja 15 tahun b. Perusahaan memberikan pensiun karena produktivitas kerja menurun karena usia, cacat fisik karena kecelakaan dalam melaksanakan pekerjaan. c. Karyawan mengajukan permohonan pensiun karena batas usia dan masa kerja dan permohonannya harus dikabulkan oleh perusahaan. d. Karyawan yang pensiun akan mendapat uang pensiun yang besarnya telah diatur undang-undang bagi PNS,sedangkan perusahaan diatur sendiri oleh perusahaan. 134
  • 135. 5. Karyawan kontrak Karyawan kontrak akan diberhentikan apabila kontrak berakhir. Ini tidak menimbulkan konsekwensi, karena telah diatur dalam perjanjian sejak mereka diterima. 6. Kesehatan karyawan Kesehatan karyawan dapat menjadi alasan untuk pemberhentian karyawan Inisiatif pemberhentian ini bisa berdasarkan keinginan perusahaan atau karyawan. Besarnya gaji yang dibayarkan perusahaan sesuai ketentuan berlaku. 7. Meninggal dunia Karyawan meninggal otomatis putus hubungan kerja dengan perusahaan,dan perusahaan memberikan pesangon atau uang pensiun bagi keluarga yang ditinggalkan 135
  • 136. 8. Perusahaan dilikuidasi Karyawan akan dilepas jika perusahaan dilikuidasi atau ditutup karena bangkrutberdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,sedangkan karyawan yang dilepas harus mendapat pesangon sesuai ketentuan pemerintah Kesimpulan : a. pemberhentian karyawan pasti terjadi b. pemberhentian berarti kegiatan kerja karyawan berakhir. c. Pemberhentian karena undang2, keinginan perusahaan atau keinginan karyawan sendiri. d. Pemberhentian telah diatur undang-undang. e. Pemberhentian akan merugikan karyawan dan perusahaan. f. pemberhentian karyawan adfalah fungsi operasional terakhir dari Manajemen Sumber Daya Manusia. 136
  • 137. C. Proses Pemberhentian Proses pemecatan karyawan harus sesuai prosedur sebagai berikut : 1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan. 2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan pimpinan perusahaan. 3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan P4D. 4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan dan P4P 5. Pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Prosedur tersebut tidak perlu dilakukan semua, jika pada tahap tertentu telah dapat diselesaikan dengan baik, tapi jika tidak terselesaikan, maka penyelesaiannya hanya dengan keputusan Pengadilan Negeri. 137
  • 138. XIV. SISTIM INFORMASI SDM Sistim Informasi Sumber Daya Manusia (SISM) : adalah suatu prosedur sistematik pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan,perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan oleh suatu organisasi tentang SDM, kegiatan2 personalia dan karakteristik satuan kerja (sistim informasi karyawan) 1. Komponen2 dasar SISM: Ada tiga komponen fungsional utama dalam SISM yaitu: masukan – pemeliharaan data – keluaran (out put) a.Masukan : data base dan pemasukan data (data entry) b.Pemeliharaan : berkaitan dengan kwalitas data yang disimpan dalam sistem. c.Keluaran : berkaitan dengan proses penarikan data d.Pusat informasi SDM : Menunjuk seorang atau kelompok kerja sebagai penananggung jawab operasi SISM e.Kualitas data : berkaitan dgn akurasi,tepat waktu 138
  • 139. 2. Tahap-tahap pengembangan SISM. a. usulan kepada manajemen yaitu:menyangkut masalah umum yg dihadapi organisasi dan saran2untuk melakukan analis kebutuhan. b. Analisis kebutuhan: merinci lebih lanjut masalah2 umum dan mengembangkan metode/strategi untuk menanggapi kebutuhan2 berkaitan dgn biaya. c. Spesifikasi Sistem :merumuskan isi sistem dari sudut pandang pemakai. Ada 2 bentuk keluaran yaitu laporan dan analisis.Jadi tahap ini menguraikan apa yg akan dilakukan olehSISM dan beroperasi. d. Desain sistem : Sistem dirinci secara spesifik agar semua fungsi dapat diperiksa dan semua program dapat disebutkan.Program komputer dirancang dan semua perangkat keras maupun perangkat lunak ditentukan. 139
  • 140. e. Pengembangan sistem : Fungsi manusia dijabarkan dalam bentuk deskripsi dan spesifikasi pekerjaan. Semua sistem diuji dengan data yg disuplai dari pemakai. f. Instalasi dan Konversi : setelah pengujian laboratorium berhasil, SISM dipasang dilingkungan organisasi pemakai dan diuji lagi sebelum percobaan dilakukan. g. Evaluasi : Kerja SISM diukur dengan sasaran yg telah ditetapkan pada tahap awal dan dilaporkan kepada manajemen SELAMAT - BELAJAR 140

Notes de l'éditeur

  1. 3
  2. 4
  3. 5
  4. 6
  5. 7
  6. 8
  7. 9
  8. 10
  9. 11
  10. 12
  11. 13
  12. 14
  13. 15
  14. 16
  15. 17
  16. 18
  17. 19
  18. 20
  19. 21
  20. 22
  21. 23
  22. 24
  23. 25
  24. 26