SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  138
KEBUDAYAAN
SUKU SASAK & SUKU SUMBA
KELOMPOK 9
1-7 / DIII KBN
ADE PRIMA LATIFA (01)
IVAN JULIO (17)
TYAS DWI SYARFA (33)
SUKU SASAK
SUKU SASAK
SUKU MBOJOSUKU SAMAWA
NUSA TENGGARA BARAT
PENDAHULUAN
• PENGERTIAN
Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok, Nusa
Tenggara Barat.
Saat ini 85% dari populasi Lombok adalah suku
Sasak. Pulau yang dikenal sebagai “Pulau Seribu
Masjid” ini dihuni oleh beberapa etnis,
diantaranya; etnis Bali, suku Bugis, Cina
Peranakan, keturunan Arab, dan lain sebagainya.
UNSUR-UNSUR BUDAYA
A. BAHASA
Penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak
sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Pada umumnya bahasa
daerah Sasak tersebut dibagi dua yaitu bahasa alus dan bahasa jamaq.
Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam lima macam
dialek yang berbeda :
1. Kuto-Kute (Lombok bagian utara)
2. Ngeto-Ngete (Lombok bagian tenggara)
3. Meno-Mene (Lombok bagian tengah)
4. Ngeno-Ngene (Lombok bagian tengah)
5. Mriak-Mriku (Lombok bagian selatan)
Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok
(sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat
terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai
perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan
sehari-hari.
B. SISTEM RELIGI
• Pada masyarakat suku Sasak sebagian besar memeluk agama Islam.
Namun, sebagian menganut agama Wetu Telu (waktu tiga), yaitu suatu
aliran Islam yang memiliki unsur-unsur Hindu, Buddha dan kepercayaan
tradisional kuno lainnya.
• Konon praktik ini disebabkan pada saat penyebaran agama Islam di daerah
yang bersangkutan, sang penyebar baru mengajarkan tiga jenis shalat. Dan
sebelum ia sempat mengajarkan seluruh waktu shalat, ia meninggalkan
Pulau Lombok dan sempat berpesan agar para pengikutnya tidak menerima
ajaran dari siapa pun hingga ia kembali dan pesan itu tetap dipegang teguh
oleh para pengikutnya.
• Penganut aliran islam wetu telu masih dapat dijumpai di Kabupaten Lombok
Utara, tepatnya di daerah Bayan.
• Saat ini para penganut Wetu Telu sudah berkurang dan hanya terbatas pada
generasi tua, akibat gencarnya para pendakwah Islam dalam meluruskan
praktik tersebut.
B. SISTEM RELIGI
Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama
Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang
berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana.
Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat
dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari
berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini.
C. SISTEM EKONOMI DAN
MATA PENCAHARIAN
• Masyarakat Suku Sasak umumnya
menggantungkan hidup mereka dari
hasil pertanian.
• Sebagian besar kaum pria suku sasak
bekerja sebagai petani, perternakan
merupakan mata pencaharian sambilan.
Sedangkan kaum perempuan membuat
kerajinan tenun yang dikenal dengan
nama kain ikat/songket Sasak Lombok
yang terkenal dengan keindahannya.
• Saat ini ada juga dari sektor
perdagangan, hotel , restauran, jasa-
jasa, industri, pertambangan, dan lain-
lain
D. SISTEM KEMASYARAKATAN SUKU
SASAK
Sistem Pelapisan Sosial
1. Bangsawan tinggi atau penguasa
Menggunakan gelar “datu” untuk laki-laki, dan
“denda” untuk perempuan.
2. Bangsawan rendahan
Menggunakan gelar “lalu” untuk laki-laki, “baiq”
untuk perempuan
3. Jajar karang atau masyarakat biasa
D. SISTEM KEMASYARAKATAN SUKU
SASAK
Sistem Kekerabatan
Sistem patrilineal - Mengikuti garis keturunan
dari pihak ayah
E. SISTEM PENGETAHUAN
 Suku Sasak mempunyai pengetahuan yang didapatkan
turun temurun dari nenek moyang mereka atau
dengan kata lain sistem pengetahuan pada Suku Sasak
erat kaitanya dengan pengetahuan yang berkaitan
dengan adat dan kebudayaan suku Sasak.
 Seperti contoh pembuatan rumah adat suku sasak yang
tempat dan waktunya itu tidak dilaksakan dengan
sembarangan tetapi harus berdasarkan adat adat
kebudayaan melalui pengetahuan yang telah
diwariskan oleh nenek moyang mereka.
F. SISTEM TEKNOLOGI DAN
PERALATAN HIDUP
 Persenjataan
• Tulup
Tulup terbuat dari kayu meranti yang
dilubangi, berpeluru potongan-
potongan seperti lidi dari pelepah
pohon enau yang berbentuk seperti
mata panah
• Kelewang
Klewang adalah pedang khas tentara
khusus kerajaan Lombok.
F. SISTEM TEKNOLOGI DAN
PERALATAN HIDUP
 Persenjataan
• Golok
Gagang golok terbuat dari tanduk
ukir berbentuk seekor singa utuh
dengan kecermatan ukiran yang
mengagumkan. Golok tradisional
Lombok buatan lama yang dibuat
khusus untuk kalangan tertentu
(bukan suvernir)
• Keris
Masyarakat NTB juga memiliki keris
untuk senjata tradisional mereka. Keris
ini juga sering digunakan untuk
pelengkap pakaian adat.
 Peralatan Untuk Bekerja
Masyarakat sasak memiliki alat-alat
penunjang untuk mereka bekerja,
antara lain pacul (tambah), bajak
(tenggalae), alat untuk meratakan
tanah (rejak), parang, kodong, ancok
dan lain sebagainya. Alat-alat
tersebut digunakan masyarakat sasak
untuk bekerja, baik sebagai petani,
berkebun atau berladang.
 Peralatan Untuk Membangun
Rumah
Peralatan-peralatan yang digunakan
masyarakat suku sasak untuk membangun
rumah adat mereka antara lain jerami dan
alang-alang yang digunakan untuk membuat
atap rumah mereka, bedek (anyaman dari
bambu yang digunakan untuk membuat
dinding), kayu-kayu penyangga, getah pohon
kayu bantem dan bajur, kotoran kerbau atau
kuda sebagai bahan campuran untuk
mengeraskan lantai, abu jerami yang
digunakan sebagai campuran mengeraskan
lantai.
Rumah Adat
• Rumah adat asli suku sasak dapat ditemukan di Desa Sade. Rumah-rumah tersebut
tertata rapi dengan sumber air berasal dari sumur-sumur tanah.
• Bahan pembuatan rumah dari bahan alami, yakni, tanah liat, sekam padi dan
beratap alang-alang.
• Rumah adat dan bahan pembuatan rumah, seluruhnya beratap ilalang. Atap
berbentuk gunungan yang terlihat menukik ke bawah. Waktu penggantian atap
berkisar antara 5 sampai 15 tahun, tergantung kerapatan pemasangan. Makin rapat
makin tahan lama.
• Rumah adat suku Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit dan rendah,
dan tidak memiliki jendela. Atap yang tinggi dengan jarak yang jauh dari lantai
memungkinkan udara masuk ke dalamnya sehingga terasa sejuk.
Rumah Adat
• Yang unik adalah cara mengepel lantai menggunakan kotoran
kerbau yang masih baru. Pengepelan lantai, dalam seminggu dua
kali. “Sudah dari dulu seperti ini. Tradisi.”
• Menurut mereka, campuran kotoran kerbau ini diyakini dapat
menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak, serta untuk
mengendapkan debu. Kotoran kerbau juga diyakini mengandung
zat yang bisa mengusir nyamuk. Selain itu kotoran kerbau juga
bisa memberikan efek hangat dalam rumah pada saat malam
hari ketika udara terasa dingin.
Rumah Adat
• Tapi jangan salah, sekalipun terbuat dari kotoran sapi murni,
lantai nya lebih mirip terbuat dari tanah liat, atau malah lebih
telihat terbuat dari semen sungguhan bila dilihat dari kejauhan.
Inilah keunikan suku Sasak yang ingin selalu menyatu dengan
alam yang telah memberi keberkahan kepada mereka.
Rumah Adat
Rumah adat ini ada beberapa bentuk dan fungsi antara lain:
1. Bale Tani sebagai tempat tinggal warga sehari-hari
2. Bale barugak atau balai pertemuan ini untuk tempat membahas
(memecahkan masalah), perkawinan sampai sunatan;
3. Lumbung Padi
4. Bale Kodong (rumah sementara bagi pasangan muda).
• Hampir setiap bale tani menjual kerajinan dari kain tenun, sampai pernak
pernik seperti gelang, gantungan kunci sampai hiasan kecil buat di rumah.
FILOSOFI & KEARIFAN BANGUNAN
RUMAH ADAT SASAK
• Jarak antar rumah terhitung sangat dekat dan
padat. Ini menunjukkan tak ada perbedaan
mencolok antara si miskin atau si kaya,
semuanya dipandang sama. Rumah-rumah di
sini dibedakan hanya menurut fungsinya saja.
• Mempunyai pintu yang rendah dan cukup
kecil, sehingga tamu yang datang harus
menunduk ketika masuk ke dalam rumah. Itu
mengandung filosofi yang cukup dalam.
Bahwa, tamu memang sudah selayaknya
menaruh rasa hormat terhadap pemilik
rumah. Dengan pintu yang sempit ini maka
tamu akan menunduk ketika memasuki
rumah. Inilah simbol penghormatan tamu
bagi pemilik rumah yaitu saling menghormati
dan menghargai satu dengan yang lainnya.
FILOSOFI & KEARIFAN BANGUNAN
RUMAH ADAT SASAK
• Masuk ke dalam, pasti ada
tangga untuk menuju ke rumah
bagian dalam. Jumlahnya tiga.
Ini juga ada maknanya, bahwa
yang paling atas itu Tuhan,
kedua Ibu, baru ketiga Ayah.
Rata-rata setiap rumah anak
tangganya 3 buah
• Rumah juga harus
memperhatikan arah yang sama
dari rumah yang sebelumnya
ada. Ini melambangkan
kehidupan bermasyarakat yang
harmonis.
• Orang Sasak juga selektif dalam menentukan lokasi
tempat pendirian rumah. Mereka meyakini bahwa
lokasi yang tidak tepat dapat berakibat kurang baik
kepada yang menempatinya. Misalnya, mereka tidak
akan membangun rumah di atas bekas perapian, bekas
tempat pembuangan sempah, bekas sumur, dan pada
posisi jalan tusuk sate atau susur gubug. Selain itu,
orang Sasak tidak akan membangun rumah berlawanan
arah dan ukurannya berbeda dengan rumah yang lebih
dahulu ada. Menurut mereka, hal tersebut merupakan
perbuatan melawan tabu (maliq-lenget).
FILOSOFI & KEARIFAN BANGUNAN
RUMAH ADAT SASAK
LUMBUNG
• Lumbung padi digunakan sebagai tempat
menyimpan hasil panen padi yang
dihasilkan oleh penduduk Sasak Sade.
• Atapnya berbentuk mirip topi yang
dibuat dari alang-alang. Ada sebuah
jendela terbuka yang berfungsi untuk
memasukkan padi. Di bawah lumbung ini
ada bale-bale yang sering digunakan
oleh penduduk untuk berkumpul juga
untuk menjaga lumbung. Lumbung padi
dibangun di depan rumah.
• “Lumbung penyimpanan padi Suku Sasak
ini simbol Pulau Lombok. Satu lumbung
dipakai lima sampai enam keluarga.”
PAKAIAN ADAT
Baju lambung
PAKAIAN ADAT
Baju Pegon
G. KESENIAN
 TARI
1. Tari Rudat
Dibawakan oleh 13 penari yang berdandan mirip prajurit.
Mereka dipimpin oleh seorang komandan yang mengenakan
kopiah mirip mahkota, lengkap dengan pedang di tangan.
G. KESENIAN
 TARI
1. Tari Rudat
Biasanya tarian ini dibawakan pada saat upacara khitanan, katam Al
Quran, Maulid Nabi peringatan Isra Mi’raj, dan peringatan hari-hari
besar Islam lainnya. Tari Rudat ditarikan sambil menyanyi dengan lagu
yang melodi dan iramanya seperti lagu melayu. Gerak tarian rudat
merupakan gerak seni bela diri pencak silat yang menggambarkan
sikap waspada dan siap siaga prajurit Islam tempo dulu.
2. Tari Gandrung
Pertunjukan Gandrung ini dilakukan dalam perayaan desa
setelah masa panen padi. Gandrung menunjukkan suka cita dan
harapan bersama masyarakat Sasak. Gandrung sekaligus juga
merupakan ekspresi simbolis masyarakat Sasak di Lombok
3. Tari Jangger
Pada awalnya tarian ini dilakukan oleh prajurit untuk bergembira
dalam suasana kerakyatan yang baru selesai atau pulang dari
medan perang. Para prajurit melihat kesempatan untuk bergembira
dan bersuka ria. Seorang wanita cantik maju untuk menari dan
mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari.
4. Tarian Sasak Oncer
Kata Oncer berasal dari kata “Ngoncer” yang artinya berenang.
Tari ini dinamakan demikian karena gerakan pokok tarian ini
diambil dari gerakan ikan sepat yang berenang. Tari oncer
sangat erat hubungannya dengan gamelan Gendang Beleq.
GENDANG BELEQ
• Gendang Beleq merupakan sebuah alat musik tabuh berbentuk bulat panjang,
terbuat dari pohon meranti yang dilubangi tengahnya dengan kedua sisinya
berlapis kulit sapi, kambing atau kerbau.
• Konon pada zaman dahulu, musik ini digunakan sebagai musik perang dengan
tujuan memberi semangat kepada para prajurit yang akan pergi atau pulang dari
medan perang.
• Namun, seiring berjalannya waktu, kesenian Gendang beleq dijadikan sebagai
hiburan pengiring upacara adat suku sasak seperti pernikahan (merarik), Khitanan
(Ngitanang) dan ditampilkan dalam festival-festival budaya atau Menyambut tamu.
PERESEAN
• Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang
bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit
kerbau yang tebal dan keras (perisai disebut ende).
• Petarung biasa disebut pepadu. Presean bermula dari luapan
emosi para prajurit jaman dahulu. Acara tarung presean ini
juga diadakan untuk menguji keberanian/nyali lelaki sasak yang
wajib jantan dan heroik saat itu.
PERESEAN
• Pertarungan dimulai dan dimimpin oleh wasit tengah
(pekembar).
• Duel dua pepadu diadakan dalam lima ronde,
pemenangnya ditentukan oleh hasil nilai yang diperoleh
atau salah satu pepadu bocor kepala, bedarah-darah,
PERESEAN
• Uniknya, di sela-sela pertarungan para pepadu plus para wasit
harus menari jika musik dimainkan. Mungkin maksudnya
untuk melepas ketegangan selama jalannya pertandingan.
• Pertandingan diakhir dengan salam dan pelukan persahabatan
antar petarung. Tanda tiada dendam dan semua hanyalah
permainan.
G. KESENIAN
 LAGU DAERAH
 Kadal Nongaq
 Tunas Pamit
 Tegining Teganang
 Angin Alus
 Inaq
 Pantai An
 Gantok Ate
 Te Besekolah
 Kembang Mawar
 Nasehat
 Lalo Beguru
 Gelung Prade
 Lalo Ngaro
 Dll
G. KESENIAN
 ALAT MUSIK
Gendang Beleq Terumpang Gong
G. KESENIAN
 ALAT MUSIK
Genceng
Seruling Oncer
Pencek
G. KESENIAN
 KERAJINAN
• Tenun Ikat dan Songket
Salah satu yang menjadi ciri khas dari suku sasak di Lombok – Nusa Tenggara
Barat adalah para wanita suku Sasak yang pandai menenun.
Bagi masyarakat suku sasak, kedewasaan wanita yang siap untuk berkeluarga
dapat dilihat dari seberapa pandai wanita tersebut membuat kain tenun ikat.
Ini bisa dijadikan acuan bahwa wanita suku sasak yang sudah pandai
menenun, dia sudah dianggap menjadi wanita dewasa dan layak berkeluarga.
G. KESENIAN
 BANGUNAN
Ampenan adalah “kota tua”-nya Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di
tempat inilah sejarah Lombok sekitar tahun 1800an dirajut.
Sesuai dengan namanya, Ampenan merupakan kawasan yang oleh
Belanda dikembangkan menjadi pelabuhan untuk menyaingi dominasi
kerajaan-kerajaan di Bali. Seperti kota pelabuhan pada umumnya,
Ampenan sejak itu hingga kini dihuni berbagai macam etnis. Warga
Tionghoa yang oleh Belanda kala itu digunakan sebagai tenaga kerja
murah, hidup dengan komunitas etnis Arab, Melayu serta Bugis.
G. KESENIAN
 BANGUNAN
Keragaman itu dapat ditemukan di Jalan utama Yos Sudarso yang
di satu sisi berdiri ruko-ruko kuno milik warga Tionghoa, di sisi lain
terdapat barisan toko milik komunitas Arab yang menjual barang-
barang khas Timur Tengah.
G. KESENIAN
 KARYA SASTRA
• Naskah Kuno Takepan Sasak
(Tembang Sinom Srinata)
Naskah Kuno Takepan Sasak adalah
naskah kuno yang ditulis di atas
daun lontar dan dirangkai menjadi
satu kesatuan dengan cara diikat di
tengah. Takepan Sasak ini pada
umumnya menggunakan bahasa
Kawi dan bahasa Sasak.
Naskah ini dapat ditemukan di
Museum Negeri NTB.
ETOS BUDAYA
Beberapa prinsip yang terkandung dan
menggambarkan identitas masyarakat etnis sasak
sebagai berikut :
a. Prinsip Kejujuran Dan Kesetiaan Memegang Janji
Sebuah sesenggak dalam bahasa sasak mengatakan:
”sampi betali isiq pepit, manuse betali isik raos”
artinya, sapi diikat dengan seutas tali, sedangkan
manusia diikat dengan kata-katanya.
b. Prinsip-Prinsip Dalam Kepemimpinan
Ungkapan simbolik dalam sesenggak sasak mengatakan:
• “embe aning jarum, ito aning benang”yang berarti
kemana arah jarum kesitu arah benang (rakyat taat
kepada pemimpin yang adil),
• “pancing udang lain dait pancing tune” yang berarti
pancing udang, berbeda dengan pancing ikan tuna
(pendekatan terhadap orang dilakukan dengan cara
yang sesuai dengan watak dan keadaannya),
• “tumpu mandi isiq penyadu” yang berari obat mujarab
oleh kepercayaan (pemimpin harus mendapat
kepercayaan dari rakyatnya).
c. Prinsip-Prinsip Dalam Menegakkan Ajaran Agama
• “Agama beteken lan betakaq adat” yang berarti
agama bertiang dan berwadah adat (adat istiadat
yang berlaku harus berfungsi menegakkan dan
mensucikan agama),
• “ndaq ta ngaken barak api” (jangan kita makan bara
api - larangan untuk memakan riba),
• “pacu-pacu punik akherat” (rajin-rajin mencetak
akherat - bersungguh-sungguh berbuat kebajikan),
• “rurung bender, turne gantar” (jalan lurus lagi pula
lebar - kesejahtraan dan ketentraman hidup karena
menuruti ajaran agama).
d. Prinsip-Prinsip Kebersamaan Dan Gotong Royong
• “Sorong jukung leq segara, bareng onyak bareng
lenge”= dorong perahu di laut, bersama-sama baik
bersama-sama buruk (jalankan hidup senasib dan
sepenanggungan),
• “sipat anak empaq, tao pesopok diriq = sipat anak ikan,
bisa menyatukan diri (perselisihan dan perbantahan
harus dihindari), ungkapan-ungkapat yang mengandung
nilai kearipan dalam lelakaq sasak seperti “beriuk”,
“beriuk tinjal”= serempak/selangkah/seayun dalam
bekerja, “reme”=solidaritas dalam bekerja sama,
“siru”=saling berbalas dengan kebaikan.
ADAT ISTIADAT & TRADISI SUKU SASAK
ADAT KAWIN LARI
kawin lari dilakukan jika pihak perempuan dan
pihak laki-laki saling menyukai.
KAWIN CULIK
Kawin culik dilakukan jika pihak laki-lakinya suka
namun pihak perempuannya tidak suka.
ADAT PERKAWINAN
• Kawin lari dilakukan secara sembunyi-sembunyi dimana pihak laki-laki
menculik pihak perempuan tanpa sepengetahuan dari keluarga pihak
perempuan. Biasanya pihak laki-laki menculik pihak perempuan
ketika pihak perempuan yang disukainya sedang beraktivitas di luar
rumah. Misalnya seperti ketika pulang dari sekolah, pulang dari pasar,
pulang dari bercocok tanam atau lain sebagainya.
• Perempuan yang diculik adalah para gadis-gadis dari suku sasak yang
rata-rata masih berumur 12-15 tahun. Gadis-gadis dari suku sasak
memang menikah di umur yang masih sangat belia karena rata-rata
gadis dari suku sasak ini hanya diperbolehkan menempuh pendidikan
maksimal di tingkat SMP dan itu pun hanya di izinkan bersekolah di
sekolah yang dekat dengan kampung dan setelah lulus sekolah
biasanya mereka langsung dinikahkan.
ADAT PERKAWINAN
• Alasan para gadis hanya diperbolehkan
menempuh pendidikan maksimal di tingkat SMP
dan harus bersekolah di sekolah yang dekat saja
adalah karena orang tua mereka berfikir jika
anak-anak gadis mereka bersekolah di tempat
yang jauh, mereka takut kalau anaknya nanti bisa
hamil.
• Selain itu para gadis suku sasak juga sudah
diwajibkan belajar menenun kain sejak umur 8
tahun dan tidak diperbolehkan menikah jika
belum bisa menenun.
ADAT PERKAWINAN
• Gadis suku sasak yang akan menikah harus diculik terlebih
dahulu oleh pihak laki-laki yang menyukainya, Ketika gadis
suku sasak diculik tetapi dia tidak menyukai laki-laki yang
menculiknya, dia boleh lari agar tidak ditangkap oleh laki-
laki yang menyukainya. Namun jika laki-laki yang
menyukainya berhasil menangkap dia baik dengan cara
dirayu atau dipaksa dan disembunyikan selama satu malam
di kediaman laki-laki.
• Esoknya pihak laki-laki mengutus salah satu keluarganya
untuk datang memberitahu ke pihak keluarga perempuan
bahwa anak perempuannya semalam telah diculik oleh
anak laki-lakinya. Setelah itu pihak keluarga perempuan
akan menikahkan anaknya dengan laki-laki yang menculik
anaknya tersebut.
• Namun jika wali dari pihak perempuan tidak setuju dengan
laki-laki yang menculik anak perempuannya, maka anak laki-
laki yang menculik anak perempuannya tersebut harus
mencari wali yang lainnya. Seperti misalnya kakak/adik dari
ayah pihak perempuan untuk meminta persetujuan. Jika
disetujui maka pihak laki-laki boleh menikahkan pihak
perempuan yang diculiknya.
• Biasanya ketika pernikahan, syarat/mahar yang diberikan
kepada pihak hanyalah seperangkat alat sholat jika yang
menculiknya masih berasal dari suku sasak. Tetapi jika yang
menculiknya berasal dari luar suku sasak maka mahar yang
harus diberikan kepada pihak perempuan adalah 2 ekor
kerbau.
• Dan ketika ijab Kabul hanya pihak laki-laki sajalah yang ada.
Setelah acara ijab kabul selesai lalu pengantin berkeliling
kampung dan setelah itu baru ada “Nyongkolan” yaitu
mengantarkan pengantin perempuan ke rumah perempuan
dengan gendang beleq dan tarian-tarian.
• Setelah menikah biasanya mereka akan membangun rumah
baru di kampung tersebut.
TRADISI BAU NYALE
• "Bau" dalam bahasa Indonesia artinya menangkap
sedangkan "Nyale" adalah cacing laut yang tergolong
jenis filum annelida.
• Tradisi Bau Nyale salah satu tardisi turun temurun
yang dilakukan sejak ratusan tahun silam.
• Menurut kepercayaan masyarakat Lombok, nyale konon merupakan
jelmaan Putri Mandalika.
• Alkisah dahulu kala di Kerajaan Tonjang Beru, hidup seorang putri
berparas elok menawan. Kecantikannnya mencuri perhatian
sejumlah pangeran dari sejumlah kerajaan. Satu per satu sang
pangeran melayangkan lamaran. Tak satu pun dari lamaran itu yang
diiyakan. Sejumlah pangeran dapat menerima penolakan sang putri
dengan hati lapang, kecuali kedua pangeran dari Kerajaan Johor dan
Kerajaan Lipur yang menerima penolakan dengan hati meradang.
Ancaman perang pun dilayangkan demi memaksa sang putri agar
menerima lamaran pangeran. Tak ingin rakyatnya menjadi korban,
sang putri pun memilih mengorbankan dirinya. Pada hari yang
telah ditentukan, sang putri mengundang para pangeran untuk
datang menemuinya di tepi pantai sebelum matarahari terbit.
Bukan untuk memilih salah satu diantara mereka. Dihadapan
sekian rakyatnya, sang putri justru memilih melompat dari tebing,
menghilang dalam gelombang, melebur dengan lautan.
• Setiap tahun, sekitar bulan Februari, Festival Bau
Nyale diadakan. Masyarakat lokal bahkan wisatawan
mancanegara berbondong-bondong mengumpulkan Nyale
sebanyak mungkin yang diyakini membawa keberuntungan dan
kemakmuran.
• Nyale muncul sesaat menjelang matahari terbit.
• Tradisi besembeq
Besembeq  mengambil cacing nyale dan mengoleskannya di kening dan
di dada agar cantik seperti Putri Mandalika. Ritual itu dilakukan setiap
tahun ketika anak masih kecil.
• Pengolahan cacing nyale sebagai makanan lezat : dimasak dengan
santan, pepes nyale/nyale lipit, sambal goreng nyale, emping nyale,
dsb
• Cacing Kaya Gizi yang Muncul Setahun Sekali
Nyale memiliki kandungan protein,fosfor, dan kalsium yang jauh lebih
tinggi dari telur ayam ras dan susu sapi.
Selain memiliki kandungan gizi tinggi, nyale juga dapat berfungsi sebagai
PERANG TOPAT
Umat Islam dan Hindu di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat,
memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan perbedaan.
Masyarakat dengan latar belakang agama berbeda ini berkumpul di
Pura Lingsar untuk melaksanakan tradisi perang topat. Warga yang
sudah terbagi menjadi dua kubu, yaitu umat Islam dan umat
Hindu, saling melempar ketupat yang sebelumnya sudah diarak.
Ritual inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan perang topat.
PERANG TOPAT
Sejarah perang topat bermula saat kedatangan umat Hindu dari Bali ke
Lombok pada abad 16 yang sampai ke Desa Lingsar yang kala itu sudah
didiami umat Muslim. "Melihat kedatangan orang Bali, komunitas
Muslim sudah siap-siap untuk perang dan menyerang, tapi ada seorang
kyai yang mendamaikan kedua komunitas yang awalnya mau perang.
Akhirnya perang dalam arti sebenarnya bisa dihindarkan, dan diganti
dengan prosesi perang topat yang masih terjaga hingga kini. "Bhineka
tunggal ika tidak hanya dalam kata dan diucapkan secara lisan, tapi oleh
warga di sini dipraktikan dalam tingkah laku,"
HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL
DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA,
DAN PEREKONOMIAN
A. PARIWISATA
Gunung Rinjani Gili Trawangan
HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL
DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA,
DAN PEREKONOMIAN
A. PARIWISATA
Batu Layar
Pantai Pink (Pantai Tangsi)
HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL
DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA,
DAN PEREKONOMIAN
A. PARIWISATA
Gili Air, Gili Meno, Gili trawangan Selong Belanak
HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL
DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA,
DAN PEREKONOMIAN
A. PARIWISATA
Gunung Tunak Pantai Seger
HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL
DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA,
DAN PEREKONOMIAN
A. PARIWISATA
Bukit Pergasingan Air terjun Benang Kelambu
B. INDUSTRI TEKSTIL
• KAIN RARANG
Tenun khas Lombok di Pengrajin Desa Sukarara
Sukarara adalah sentra penghasil songket terbesar di Lombok. Lokasinya
berada di luar jalur jalan negara, Kecamatan Jonggot, Lombok Tengah.
Hal ini sudah menjadi bagian dari komoditi hingga merambah pasaran
luar negeri.
C. INDUSTRI KULINER
1. Pelecing kangkung 2. Sate Bulayak
C. INDUSTRI KULINER
3. Nasi Balap Puyung 4. Nasi Sukaraja
C. INDUSTRI KULINER
5. Ares 6. Ayam Taliwang
C. INDUSTRI KULINER
7. Sate Rembige 8. Beberuq Terong
C. INDUSTRI KULINER
9. Kelaq Batih 10. Kelaq Lebui
C. INDUSTRI KULINER
11. Ikan Bakar Pantai Nipah 12. Bebalung
C. INDUSTRI KULINER
13. Sate Pusut 14. Ayam Rarang
C. INDUSTRI KULINER
15. Kue Batun Bedil 16. Jaje tujak
C. INDUSTRI KULINER
17. Banget atau Jaje Reket 18. Wajik
C. INDUSTRI KULINER
19. Tareq atau Goro-goro 20. Tumbek
C. INDUSTRI KULINER
21. Renggi 22. Nagasari
C. INDUSTRI KULINER
23. Tikel (Bantal) 24. Lupis
C. INDUSTRI KULINER
25. Dodol Rumput Laut 26. Kue Keong
C. INDUSTRI KULINER
27. Clorot 28. Kue Kerake
C. INDUSTRI KULINER
29. Tuak Manis 30. Es Sarang Burung
SITUS BUDAYA
DESA SADE
• Kampung Sade luasnya kurang lebih sekitar 6 hektar. Perkampungan suku Sasak di
desa Sade terletak di tepi jalan raya antara Praya dan Kuta sejalur menuju Pantai Kuta
dan Tanjung Aan, berjarak sekitar 10 km ke arah selatan dari bandara Internasional
Lombok Praya
• Hanya orang-orang suku sasak asli dan yang menikah dengan orang yang bersuku
sasak saja yang diperbolehkan tinggal di kampung ini. Jika ada yang menikah dengan
orang lain yang bukan merupakan suku sasak, maka orang tersebut harus keluar dari
kampung Sade.
SITUS BUDAYA
DESA BAYAN
• Di Lombok sendiri masih ada desa lain yang juga masih mempertahankan budaya Suku
Sasak. Desa itu adalah Bayan. Desa Bayan merupakan desa Sasak paling kuno.
Sayangnya desa Bayan berada di kaki gunung Rinjani sehingga agak sulit di jangkau.
Masalah jarak tempuh inilah yang menjadikan Sade kemudian menjadi desa wisata yang
banyak dikunjungi wisatawan.
• Di desa ini memiliki tradisi suku Sasak yang masih terjaga hingga sekarang. Masyarakat
desa tersebut memilih mengabaikan modernisai dunia luar dan lebih memilih untuk terus
melestarikan tradisi lama mereka.
POTENSI KONFLIK SOSIAL
Bali dan Lombok memiliki kedekatan secara geografis. Kemudian
terjadi penyebaran etnis sehingga di pulau Lombok bukan hanya
dihuni oleh suku Sasak yang merupakan suku mayoritas. Pulau yang
dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid” juga dihuni oleh beberapa etnis,
diantaranya; etnis Bali, suku Bugis, Cina Peranakan, keturunan Arab,
dan lain sebagainya.
POTENSI KONFLIK SOSIAL
Salah satu etnis yang keberadaannya terus-menerus berkembang diantara mayoritas
masyarakat Sasak adalah etnis Bali, dan bisa dikatakan merupakan etnis terbesar
kedua. Mereka lebih banyak bertempat tinggal di Lombok Barat, terutama di sekitar
kota Mataram dan Cakra Negara. Keberadaan mereka tidak salah jika diidentikkan
dengan istilah yang sering didengungkan yaitu “ada Bali di Pulau Lombok”, hal ini
tidak berlebihan, karena mereka menerapkan adat-istiadat dari asal mereka di
tengah-tengah suku mayoritas islam. Sehingga kami juga memiliki istilah sendiri
untuk menggambarkan keberadaan etnis bali di Lombok, yaitu “Penjelmaan Seribu
Dewa di Tengah-Tengah Seribu Masjid”
POTENSI KONFLIK SOSIAL
Masyarakat yang plural seperti masyarakat Lombok, NTB, potensi
terjadinya konflik sangat besar. Untuk masyarakat Lombok, jenis konflik horizontal
adalah yang paling sering terjadi. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dan
pemicunya. Di antaranya: pertama, pola pemukiman masyarakat Lombok yang sering
terkotakkan atas dasar agama, organisasi keagamaan, suku atau partai politik yang
menjadi pilihan masing-masing masyarakat. Pola keberagamaan masyarakat Hindu dan
Islam misalnya, adalah membentuk desa-desa atau gubuk-gubuk sendiri. Sehingga
berimplikasi pada pola interaksi keseharian masyarakat Lombok Muslim dan non-
Muslim. Sementara suku Bali (Hindu) yang berada di Pulau Lombok, mereka
membentuk komunitas sendiri seperti yang ada di Sindu, Karang Medain, Karang Bedil
Mataram dan Narmada, Lombok Barat.
SOLUSI DAN PENCEGAHAN
• Kerukunan Etnis Bali dan Sasak
Umat Hindu (Bali) di pulau lombok tersebar di segala sektor
kehidupan baik pemerintah maupun swasta, dan hidup
berdampingan/toleransi dengan umat/suku lainnya.
Aktivitas keagamaan/adat di Bali juga bisa ditemui sehari-
hari di Lombok pada masyarakat Hindunya, bahkan masih
terkesan “fanatik”. Bahasa daerah Bali logat Bali masih
mudah di dengar di tempat-tempat umum dan menjadi alat
komunikasi keluarga.
SOLUSI DAN PENCEGAHAN
• Kerukunan Etnis Bali dan Sasak
Seperti , bila ada hari raya umat Hindu, umat Hindu di Lombok sangat
antusias dan marak merayakannya. Demikian halnya saat hari raya
Nyepi umat Hindu di Lombok juga melaksanakannya termasuk juga
menyelenggarakan pawai Ogoh-ogoh.
SOLUSI DAN PENCEGAHAN
Keberadaan masyarakat yang plural tersebut, pada masyarakat pulau
Lombok khususnya kotamadya Mataram dan Lombok Barat mampu
menciptakan keadaan yang harmonis, toleransi dalam beragama dan
menjalankan peribadatan sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing, terbukti dari banyaknya bangunan pura-pura di
“pulau seribu masjid” sebagai tempat beribadat etnis Bali (Hindu),
dan pernak pernik khas etnis Bali yang bisa ditemukan di Lombok,
keadaan demikian tidak mungkin terwujud jika tidak terciptanya
kerukunan dalam bermayarakat yang berbeda etnis maupun agama
tersebut.
Kerukunan tersebut terjalin sejak dulu dan dipertahankan sampai
saat ini.
TOKOH PAHLAWAN
• Beliau merupakan salah
satu figur sentral
peradaban Lombok.
• Memimpin perang paling
dahsyat, perlawanan
Suku Sasak melawan
para penjajah di Dusun
Limbungan Prigi. Perang
tahun 1907 menewaskan
2 tentara Belanda dan 60
pejuang Sasak.
TGH Umar Kelayu
SUKU SUMBA
PENDAHULUAN
• PENGERTIAN
• Suku Sumba berasal dari kata humba, yang
berarti "asli". Mereka menyebut diri sebagai
Tau Humba, atau penduduk asli yang
mendiami Pulau Sumba. Masyarakat Sumba
cukup mampu mempertahankan kebudayaan
aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing
yang telah singgah di kepulauan Nusa
Tenggara Timur sejak dahulu kala.
• LETAK
Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba
Tengah dan Sumba Timur.
• SEJARAH
Orang Sumba diperkirakan berasal dari Indo Cina dengan rumpun ras
mongoloid. Mereka datang secara bergelombang dan berkelompok
selama berabad-abad lamanya dengan melewati beberapa daerah
diantaranya Semenanjung Malaka, Tanabara (Singapura), Riau, Jawa,
Bali, Bima, Makasar, Ende, Ambarai (Manggarai), Enda (Roti), Ndau
(Dao), Haba (Sabu) dan Raejua.
Dalam perjalanan ada yang menggunakan perahu yang terbuat dari
kayu rica. Perahu tersebut kandas dihempas ombak dan pertama kali
mendarat di Haharu Lendewatu atau yang kita kenal sekarang dengan
nama Tanjung Sasar, nama sebuah tanjung di sebelah utara Pulau
Sumba bagian barat.
UNSUR-UNSUR BUDAYA
• A. BAHASA
• Bahasa Sumba terbagi dua dialek, yaitu dialek
Sumba Barat yang disebut bahasa Meiwewa dan
dialek Sumba Timur yang disebut juga bahasa
Kambera. Bahasa Meiwewa terdiri atas beberapa
dialek (sub dialek), yaitu dialek Kodi, Wewewa
Barat, Wewewa Timur, Waejewa, Laura dan
Walakaka. Sedangkan bahasa Kambera terdiri
atas beberapa dialek (sub dialek), yaitu dialek
Manggikina, Manggarikuna dan Kambera.
B. SISTEM RELIGI
• Walaupun pada masa sekarang orang Sumba
sudah banyak yang memeluk agama Kristen
dan Islam, akan tetapi yang masih terikat
kepada kepercayaan asli juga cukup banyak.
Agama warisan kakek moyang orang Sumba
disebut Marapu Humba (agama leluhur yang
asli). Mereka mengenal banyak upacara
seputar lingkaran hidup, terutama upacara-
upacara yang berkaitan dengan kematian dan
kesuburan tanah.
C. MATA PENCAHARIAN
• Mata pencaharian utama mereka adalah
bertanam di ladang dan (sedikit) di sawah serta
memelihara ternak seperti kerbau, sapi, dan
kuda. Masyarakat ini terkenal pula oleh hasil
tenunan tradisionalnya yang dikerjakan sebagai
mata pencaharian sampingan. Selain
menganyam barang-barang dari pandan dan
bambu, mereka juga membuat barang-barang
perhiasan dari tulang dan tanduk kerbau, serta
peralatan dari besi.
D. SISTEM KEMASYARAKATAN &
ORGANISASI SOSIAL
Sistem Kekerabatan
Suku Sumba menganut prinsip keturunan
bilenial yang di Sumba Barat
disebut kabisu dan di Sumba Timur
disebut kabihu. Kabisu dan kabihu mirip
dengan sistem clan pada Naruto. Yang
menurut garis keturunan bapak
disebut patriclan. Sedang yang menurut garis
keturunan ibu merupakan matriclan.
Sistem Pelapisan Sosial
Di Sumba stratifikasi sosial masih diterapkan.
Strata sosial antara kaum bangsawan
(maramba), pemuka agama (kabisu) dan
rakyat jelata (ata) masih berlaku, walaupun
tidak setajam masa laku. Pakaian rakyat
Sumba itu mejadi penting karena akan
menentukan berada di strata sosial mana ia.
Hal ini ditunjukkan oleh kain yang berlembar-
lembar menumpuk badan mereka..
Sistem Kemasyarakatan
Orang Sumba mengelompokan diri dalam
persekutuan marga (kabihu), kampung (paraingu)
dan kepercayaan (Marapu). Kehidupan dalam
masyarakat dituntun oleh adat istiadat dan tidak
dapat dipisahkan dari kepercayaan. Seluruh
kehidupannya, sejak masih janin dalam rahim
ibunya hingga meninggal, diwarnai oleh
kepercayaan kepada Marapu. Tidak ada satu
bidang kehidupan pun yang tidak diwarnai oleh
adat istiadat dan kepercayaan ini. Kesejahteraan
atau kemalangan hidup ditentukan oleh taat
tidaknya seseorang dalam pelaksanaan adat-
istiadat.
E. SISTEM PENGETAHUAN
Kaliwu merupakan sebuah sistem pengetahuan
pengelolaan lahan yang otentik dan terwariskan
secara turun-temurun pada masyarakat
Sumba. Sistem ini sangat membantu masyarakat
desa untuk mengoptimalkan pemanfaatan
lahannya melalui fungsi ekonomi, ekologi, dan
sosial budaya. Saat ini, Kaliwu sudah populer di
dunia ilmu pengetahuan, khususnya pertanian,
yang dikenal dengan nama Agroforestri.
F. SISTEM TEKNOLOGI DAN
PERALATAN HIDUP
 Persenjataan (Sundu)
Rumah (Uma Bokulu)
• Pakaian adat
G. KESENIAN
 TARI
• Woleka • Kataga
G. KESENIAN
 SUARA
• Todaka-Kuku Manu
• Ina Amma Yamme
• Ina Amma Lolo A Ngga
• Mainda Katta Bandara
• Parai Marapu
G. KESENIAN
G. KESENIAN
 KERAJINAN
- Tenun Ikat Sumba
- Cinderamata berbahan batu dan kayu
- Perhiasan
- Lukisan
G. KESENIAN
 BANGUNAN
Patung dan Tugu
Relief
Ornamen
Makam
G. KESENIAN
 KARYA SASTRA
Karya sastranya sulit ditemukan karena
masyarakat sumba tidak mengenal budaya tulis
menulis dari zaman kuno.
Setiap pesan dan hikayat diturunkan secara lisan
dari generasi ke generasi oleh masyarakat
Sumba. Tata cara peribadatan agama setempat
yang dikenal dengan nama Marupu juga
diajarkan secara lisan.
Sastra Lisan :
Ø Li’I marapu(hikayat leluhur), ini adalah sastra Sumba yang
terkenal dan tertua. Sastra ini menceritakan tentang kisah
perjalanan para leluhur hingga sampai di Sumba, pembagian
wilayah kekuasaan para leluhur, dan riwayat hidup para
leluhur.
Ø Lawiti laluku humba(pola peribahasa dan puisi sumba),
sastra ini berisi ungkapan-ungkapan dan peribahasa dalam
bahasa Sumba. Sastra lisan ini pada tahun 1987 , dicetak
dalam sebuah buku berjudul sama disusun oleh DR(HC).Umbu
Hina Kapita.
Ø Cerita rakyat,sastra ini sama seperti cerita rakyat pada
lazimnya . Beberapa cerita rakyat Sumba yang terkenal antara
lain Ndelo dan Kyase, Umbu Ndelu A Kataru, Rambu Kehi
Padua Omang, Pareji Sahatku, Penemuan Padi, Mori Ana
Koda-Sape Ana Rato, Rambu Humba, dan lain-lain.
ETOS BUDAYA
Orang- orang suku Sumba merupakan masyarakat yang
religious. Hal ini tercermin pada lawas:
• Ling dunia pang tu nanam (di dunia tempat menanam)
• Pang akhirat pang tu matak (di akhirat tempat menuai)
• Ka tu boat po ya ada (setelah beramal baru memetik
hasilnya)
• Na asi mu samogang (jangan kamu menganggap
remeh)
• Paboat aji ko Nene’ (mengabdi kepada Allah)
• Gama krik slamat dunia akhirat (demi keselamatan
dunia akhirat)
ADAT ISTIADAT SUKU SUMBA
ADAT PERKAWINAN
Setelah pihak gadis menerima lamaran:
• Tolu mata mai maringu
Hadirin menerima berkat dengan diperciki air yang telah
didinginkan dan diberi reramuan bunga serai
• Kebaktian dalam rumah marapu pihak pemberi gadis(loka)
Doma (pihak penerima gadis) wajib memuliakan marapu
loka.
• Persembahan kepada marapu loka
Persembahan berupa sirih pinang, sepasang mamuli,
kalung, dan sebuah piring mas atau sepasang mas murni
serta hewan korban.
• Pala
• Kebaktian di rumah marapu
• Penyembelihan hewan
Mempelai pria menyembelih seekor kerbau, mempelai
putri menyembelih seekor babi. Disusul dengan
menyembelih seekor ayam jantan pilihan. Hati ayam
dibakar lalu dimakan bersama oleh kedua mempelai.
• Penyambutan istri di kampung usami
Mempelai wanita ditebari beras merah beras putih pada
seluruh tubuhnya agar memperoleh kesuburan. Di
kampung sang suami, dilakukan pula kebaktian di rumah
marapu doma.
• Resitasi pada malam hari
 ADAT KEMATIAN DAN PEMAKAMAN
Kematian dan pemakaman menurut adat Sumba
berkaitan dengan kebiasaan menurut aliran kepercayaan
Marapu.
1. Saat Wafat
Bila bangsawan wafat, tidak diperkenankan menangis.
Jika meninggal di rumah sakit, maka almarhum akan
dibawa ke kampungnya untuk acara memanggil.
• Perempuan: “Namberanyaka mbalu, Nanjorunyaka Au"
artinya tempayan airnya pecah, balai-balai dapurnya
roboh.
• Laki- laki: " Na Njorunyaka Njara, Na mbatanyaka
Landu "
artinya Jatuh dari Kuda, patah jambul di kepalanya
2. Pa Hadangu artinya "Membangunkan"
• Membangunkan berarti membuat rohnya berada
kembali di dalam tubuh atau jenazah sehingga dapat
diberi sirih pinang dan makanan. Pada hari itu
dipotong seekor kuda sebagai Dangangu ( kurban ).
• Gong mulai dibunyikan pada siang dan malam
sebagai tanda berduka. Bunyi dan irama Gong pad
upacara kematian berbeda dengan bunyi dan irama
Gong pada saat pesta atau keramaian.
3. Membuat Kuburan
Kuburan asli orang sumba (Na Kahali Manda Mbata, Na Uma
Manda Mabu) artinya balai-balai yang tidak akan patah, rumah
yang tidak akan lapuk = negeri yang baka. Terdiri dari lubang
bulat, setelah jenazah diturunkan, ditutup lebih dahulu dengan
batu bulat kecil disebut Ana Daluna lalu ditutup dengan batu
yang lebih besar. Sesudah itu dilindungi dengan batu besar yang
ditopang oleh empat batang batu sebagai kakinya. Kuburan
seperti itu namanya " Reti Ma Pawiti ". Biasanya hanya untuk
Bangsawan karena biayanya mahal. Rakyat biasa, kuburannya
cukup ditutup dengan batu besar saja.
4. Dundangu (Mengundang)
• Tergantung pada musyawarah keluarga inti, apakah
pemakaman dilakukan dalam waktu dekat atau
waktu yang lama.
• Wunang atau delegasi yang mengundang, biasanya
berjumlah dua orang. Sebelum mereka berangkat,
dilengkapi dengan tata cara penyampaian undangan
secara adat dan kelengkapan undangan secara adat,
yang disebut " Kawuku ".
5. Lodu Taningu
Keluarga yang jauh biasanya sudah datang pada hari sebelum
pemakaman, tetapi pada umumnya datang pada hari
pemakaman. Urutan upacara pemakaman, sebagai berikut :
A. Papanapangu (Penyambutan).
B. Pangandi (Pembawaan)
C. Padudurungu (meratap/menangis).
D. Pawondungu (makan untuk persiapan bagi jenazah sehingga
kuat)
E. Papapurungu (menurunkan jenazah menuju tempat
penguburan).
F. Taningu (menguburkan)
G. Pahewa (berpisah).
H. Tuangu Kameti (menjamu tamu).
6. Warungu Handuka (berhenti berkabung).
Dalam acara ini, dipotong babi atau sapi
untuk makan bersama. Keluarga
menyampaikan ucapan terima kasih atas
kebersamaan dan gotong royong dalam
urusan penguburan dan di dalam menerima
keluarga yang datang menghadiri upacara
penguburan.
7. Palundungu (Penyelesaian)
Upacara ini merupakan yang terakhir, dimana
"arwah" jenazah dihantar ke alam barsyah
(negeri dewa atau khayangan). Dalam acara
ini, arwah jenazah berangkat bersama dengan
arwah leluhur lainnya ke negeri Marapu.
Arwah ini akan datang lagi kalau diundang
(melalui sembahyang atau Hamayangu) dalam
pesta negeri yang disebut "Langu Paraingu".
HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL
DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA,
DAN PEREKONOMIAN
A. PARIWISATA
1. Danau Weekuri
Inilah salah satu tempat wisata di Sumba yang paling diungulkan. Danau Weekuri
boleh jadi merupakan danau air asin satu-satunya di Indonesia. Danau yang memiliki
air bening berwarna kehijauan ini berada di kawasan Kodi Utara. Danau air asin ini
sangat indah karena dikelilingi batu karang. Air asin dipercaya keluar dari sela-sela
batu karang yang berbatasan langsung dengan laut.
Alamat Kalena Rongo, Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
2. Pantai Walakiri
Pantai Walakiri terkenal dengan pasir putih dan pantainya yang landai.
Bahkan saat air laut surut kamu bisa berjalan-jalan hingga menuju pepohonan
bakau dan bibir pantai. Salah satu aktifitas yang bisa dilakukan selain
berjemur, kamu juga bisa berenang dan bersantai di tepi pantai sambil
menikmati es kelapa muda.
Tempat wisata di Sumba yang satu ini memang sangat unik. Lihat saja saat air
lautnya surut. Kamu malah bisa sampai jalan-jalan hingga bibir pantainya.
Siapa tahu ada sarang kepiting atau sarang nyale yang bisa kamu oleh menjadi
kuliner laut khas Sumba yang nikmat.
Alamat Watubaka, Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, NTT
3. Puru Kambera
Puru Kambera seperti padang savana Taman Nasional Baluran Banyuwangi.
Warga di Puru Kambera berternak hewan dengan cara dilepaskan ke alam liar.
Tak heran jika kamu akan menemui berbagai macam hewan ternak di jalan
mulai dari sapi, kambing hingga babi.
Salah satu yang unik di Puru Kambera yaitu keberadaan pohon Bila. Buahnya
merupakan salah satu favorit para sapi yang kehausan. Alamnya masih alami
dan sedikit gersang. Namun suasananya benar-benar tenang hingga bisa
mendengar deru ombak yang menerjang bibir pantai yang landai.
Alamat Mondu, Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, NTT
4. Air Terjun Matayangu
5. Bukit Persaudaraan
6. Pantai Nihiwatu
7. Pantai Londa Lima
8. Pantai Pero
9. Pantai Marosi
10. Pantai Kerewei
11. dll
B. INDUSTRI TEKSTIL
Kain Ikat Sumba
C. INDUSTRI KULINER
SITUS BUDAYA
1. Kampung Praijing
2. Kampung Tarung
POTENSI KONFLIK SOSIAL DAN
PENCEGAHANNYA
A. PENYEBAB KONFLIK SOSIAL
• Masyarakat Sumba adalah masyarakat agraris.
Perlu upaya mendorong mereka agar mau
mencintai laut dan memanfaatkannya karena
potensi laut yang sangat besar. Selama ini
hasil laut Sumba lebih banyak diambil oleh
pihak luar melalui Pratik-praktik illegal fishing
menggunakan potas dan bom.
• Bahasa asli suku Sumba yang mulai punah
POTENSI KONFLIK SOSIAL DAN
PENCEGAHANNYA
B. SOLUSI & PENCEGAHAN KONFLIK BARU
• Dinas memberikan pukat dan mesin katinting berskala kecil 5 GT
yang digunakan untuk menangkap ikan. Untuk budidaya rumput
kami memberikan dukungan sampan sebanyak 30 unit. Sedangkan
untuk tindakan preventif, kami mengadakan Patroli pengawasan
pantai bekerjasama dengan Polsek dan Polairud setempat. Selain
juga intensif mensosialisasikan kepada warga tentang bahaya
penggunaan potas dan bom
• Dalam ranah pendidikan, Palulu meminta agar mulai dari jenjang
Play Goup, TK, SD jangan terburu-buru diajarkan bahasa asing.
“Ajarkan dulu bahasa Sumba sebagai bahasa ibu karena bahasa ibu
akan selalu menjadi penanda bagi kehadiran budaya dan
masyarakat yang menjadi wadahnya. Bahasa, budaya dan
masyarakat saling berkaitan.
Band Marapu
NASIONALISME DAN BENTUK TANGGUNG
JAWAB KEPADA BANGSA DAN NEGARA
• Tidak ada yang berani menyangkal bahwa indonesia merupakan satu - satunya negara
kepulauan didunia yang dianugerahi dengan beragam kekayaan alam maupun kekayaan
budaya. Begitu banyak budaya daerah yang tersebar diseluruh tanah air, yang kesemuanya itu
bermuara menjadi budaya nasional bangsa Indonesia. Perbedaan tersebut tidak lantas
menjadi alasan untuk berpecah belah ataupun terkikisnya solidaritas dikalangan masyarakat
Indonesia.
• Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana untuk
membangkitkan semangat nasionalisme, yang dapat dilakukan dengan senantiasa memupuk
rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara dalam kehidupan bermasyarakat.
Kehendak bangsa untuk bersatu dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia
merupakan sarat utama dalam mewujudkan nasionalisme nasional. Dengan demikian, tidak
pada tempatnya untuk mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, budaya dan golongan.
Kehendak untuk bersatu sebagai suatu bangsa memiliki konsekuensi siap mengorbankan
kepentingan pribadi demi menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Tanpa adanya
pengorbanan, mustahil persatuan dan kesatuan dapat terwujud. Malah sebaliknya akan
dapat menimbulkan perpecahan. Inilah yang telah dibuktikan bangsa Indonesia dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan .
• Di samping itu, perlu dikembangkan semangat nasonalisme dalam tiap individu rakyat
Indonesia. Nasionalisme yang harus dikembangkan adalah kebanggaan yang dapat dirasakan
oleh seluruh bangsa, sehingga kehendak untuk bersatu masih tetap berakar di dalam hati
sanubari. Semangat nasionalisme yang menghargai perbedaan, kemajemukan dan
SUMBER
• http://indonesia.go.id/?p=8907
• http://pandoe.rumahseni2.net/nusantara/indonesia-timur/suku-sasak-lombok/
• http://arismansomantri.blogspot.co.id/2014/09/suku-sasak-di-lihat-dari-7-
unsur.html
• https://www.usahaku.co.id/blog/2016/11/07/636-senjata-tradisional-nusa-
tenggara-barat.html
• https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3059606/filosofi--kearifan-
bangunan-rumah-desa-sade-di-lombok
• http://www.cerita-astri.net/2013/08/belajar-filosofi-hidup-dari-rumah-sasak.html
• http://www.tradisikita.my.id/2017/04/4-baju-adat-nusa-tenggara-barat.html
• http://marlionllc.com/tarian-tradisional-suku-lombok/
• https://murdilalu.wordpress.com/2012/11/19/etnis-bali-di-pulau-seribu-masjid-
studi-kerukunan-antar-etnis-di-pulau-lombok-2/
• https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/
• https://www.youtube.com/watch?v=Hyp3GFZ6xyA
•
SUMBER
http://blog.reservasi.com/tempat-wisata-menarik-di-sumba/
https://food.detik.com/info-kuliner/d-3556966/dikunjungi-jokowi-ini-6-
hidangan-khas-sumba-dari-ayam-kampung-hingga-nasi-jagung
http://www.pengetahuanhijau.com/berita/kunjungan-media-potensi-
tantangan-dan-solusi-pengelolaan-pesisir-di-sumba-barat-daya
https://www.google.com/search?q=alat+musik+nggunggi&client=firefox-b-
ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiWgoKJi5DYAhUBHJQKHcgR
Av4Q_AUICigB&biw=1366&bih=656#imgrc=WuMEZyXWvk7EHM:
http://www.auralarchipelago.com/auralarchipelago/hina
https://kitadankota.wordpress.com/tag/adat-istiadat/
https://food.detik.com/info-kuliner/d-3556966/dikunjungi-jokowi-ini-6-
hidangan-khas-sumba-dari-ayam-kampung-hingga-nasi-jagung
https://sumbapunyacerita.wordpress.com/2014/12/23/suku-sumba-nusa-
tenggara-timur/
KPPN
Mataram KPPN Bima
KPPN
Selong
KPPN
Sumbawa
Besar
KPPN
Kupang
KPPN
Waingapu
KPPN Ruteng
KPPN
Atambua
KPPN Larantuka
KPPN Ende
PULAU
KOMODO
LAGU DAERAH
• Kadal Nongak
MAKNA LAGU
• Lagu kadal nongak merupakan bentuk syair nasihat yang
sering kali diberikan menjadi didikan terhadap anak-anak di
tingkat sekolah dasar. Karna di dalam lagu ini memiliki nasihat
yang sangat penting.
• Lagu ini mengandung nilai sosial dan pendidikan. Nilai- nilai
sosial yang di anut dalam syair kadal nongak ini adalah nilai
seni. Lagu ini menjadi populer di kalangan masyarakat suku
sasak dan sering dinyanyikan oleh ibu- ibu untuk anaknya.
Selain nilai seni, juga mengandung nilai persahabatan, di
mana makna dar ilagu ini adalah kita harus bersahabat
dengan orang yang lebih tua dan mesti mendengar nasihat-
nasihatnya. Sedangkan nilai pendidikannya adalah tidak boleh
angkuh, sombong dan mendengarkan nasihat orangtua.
BUDAYAKAN BUDAYAMU!
- Pringgandana 2017

Contenu connexe

Tendances

Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Doris Agusnita
 
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJenny Givany
 
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecapBioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecapSMK 10 NOPEMBER
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knnatal kristiono
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)M Abdul Aziz
 
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)Meda Aji Saputro
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttetto kono
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotFidayatul Kasanah
 
Bentuk bentuk perubahan sosial
Bentuk bentuk perubahan sosialBentuk bentuk perubahan sosial
Bentuk bentuk perubahan sosialMelizaCahya
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaEgha Rhiyanti Putri
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaChusnul Khotimah
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruNuelnuel11
 

Tendances (20)

Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial Ppt Kesenjangan sosial
Ppt Kesenjangan sosial
 
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa ProkemJargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
Jargon, Slang, Kata Percakapan, dan Bahasa Prokem
 
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecapBioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
Bioteknologi Konvesional - cara pengolahan kecap
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa IndonesiaMakalah Ragam Bahasa Indonesia
Makalah Ragam Bahasa Indonesia
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
Politik dan Strategi Nasional - PKn (Makalah)
 
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
 
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di IndonesiaMakalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
Makalah Perkembangan IPTEK di Indonesia
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Makalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat nttMakalah tenun ikat ntt
Makalah tenun ikat ntt
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Laporan Bakti Sosial
Laporan Bakti SosialLaporan Bakti Sosial
Laporan Bakti Sosial
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
 
Bentuk bentuk perubahan sosial
Bentuk bentuk perubahan sosialBentuk bentuk perubahan sosial
Bentuk bentuk perubahan sosial
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa IndonesiaPPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
PPT kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baruSejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
Sejarah, fungsi, dan kedudukan bahasa indonesia baru
 

Similaire à SUKUSASAK

sistem teknologi suku sasak
sistem teknologi suku sasaksistem teknologi suku sasak
sistem teknologi suku sasakMingMuslimin1
 
Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak Lutfi Imansari
 
Makalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratMakalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratPengetikan Wahyu
 
minggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptx
minggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptxminggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptx
minggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptxHandayaniAbdWidiatmo
 
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal bendajopiwildani
 
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)RezaWahyuni5
 
PPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptx
PPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptxPPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptx
PPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptxErikPutra9
 
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdfArs lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdfMuhammadZacky36
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahYadhi Muqsith
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdfRestyMaesacahya
 
Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaancicinkura
 
Kebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryantoKebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryantoBaim BamaBoy
 
T u g a s firman
T u g a s firmanT u g a s firman
T u g a s firmanGek Amik
 
Seni anyaman
Seni anyamanSeni anyaman
Seni anyamanbetriscan
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggarawahyu candika
 
Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ipstickaaja
 

Similaire à SUKUSASAK (20)

sistem teknologi suku sasak
sistem teknologi suku sasaksistem teknologi suku sasak
sistem teknologi suku sasak
 
Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak Antropologi Kesehatan Suku Sasak
Antropologi Kesehatan Suku Sasak
 
Makalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-baratMakalah nusa-tenggara-barat
Makalah nusa-tenggara-barat
 
minggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptx
minggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptxminggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptx
minggu12-Ars Vernakular-Lombok.pptx
 
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
( Aswil ) bab 3 kerajinan dengan inspirasi budaya lokal benda
 
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)Kearifan Lokal (Arum and Riko)
Kearifan Lokal (Arum and Riko)
 
PPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptx
PPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptxPPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptx
PPT x PRESENTASI ARSITEKTUR VERNAKULAR_DEA ANGGUN PANGESTI_2015012014.pptx
 
Kampung naga
Kampung nagaKampung naga
Kampung naga
 
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdfArs lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
 
Kebudayaan lombok
Kebudayaan lombokKebudayaan lombok
Kebudayaan lombok
 
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengahKebudayaan dari indonesia bagian tengah
Kebudayaan dari indonesia bagian tengah
 
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
8B Leadership Figure and Indonesian Culture Class.pdf
 
Tugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaanTugas ti tentang kebudayaan
Tugas ti tentang kebudayaan
 
Kebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryantoKebudayaan melayu1 iim iryanto
Kebudayaan melayu1 iim iryanto
 
T u g a s firman
T u g a s firmanT u g a s firman
T u g a s firman
 
Seni anyaman
Seni anyamanSeni anyaman
Seni anyaman
 
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
 
Tugas pp ips
Tugas pp ipsTugas pp ips
Tugas pp ips
 
34 provinsi
34 provinsi34 provinsi
34 provinsi
 

Plus de afrays iwd

Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)
Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)
Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)afrays iwd
 
Study Problems 7-2
Study Problems 7-2Study Problems 7-2
Study Problems 7-2afrays iwd
 
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04afrays iwd
 
International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...
International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...
International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...afrays iwd
 
Tes Interview PPA BCA
Tes Interview  PPA BCATes Interview  PPA BCA
Tes Interview PPA BCAafrays iwd
 
Teorema torricelli
Teorema torricelliTeorema torricelli
Teorema torricelliafrays iwd
 
PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)
PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)
PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)afrays iwd
 
Kelas XI - statistika
Kelas XI - statistikaKelas XI - statistika
Kelas XI - statistikaafrays iwd
 
KELAS XI - Hubungan antar garis
KELAS XI - Hubungan antar garisKELAS XI - Hubungan antar garis
KELAS XI - Hubungan antar garisafrays iwd
 
KELAS XI - Deret geometri tak hingga
KELAS XI - Deret geometri tak hingga KELAS XI - Deret geometri tak hingga
KELAS XI - Deret geometri tak hingga afrays iwd
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airafrays iwd
 
Manajemen kewirausahaan seri 3
Manajemen kewirausahaan seri 3Manajemen kewirausahaan seri 3
Manajemen kewirausahaan seri 3afrays iwd
 
Sarana sepakbola
Sarana sepakbolaSarana sepakbola
Sarana sepakbolaafrays iwd
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasiafrays iwd
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamurafrays iwd
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014afrays iwd
 
Perundang undangan X 2013
Perundang undangan X 2013Perundang undangan X 2013
Perundang undangan X 2013afrays iwd
 
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docx
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docxSISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docx
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docxafrays iwd
 
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013afrays iwd
 

Plus de afrays iwd (20)

Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)
Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)
Pembayaran Belanja Bantuan Sosial (57) Dan Belanja Lain-lain (58)
 
Study Problems 7-2
Study Problems 7-2Study Problems 7-2
Study Problems 7-2
 
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
International Business Finance/abshor.marantika/Tyas Dwi Syarfa/3-04
 
International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...
International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...
International Business Finance/abshor.marantika/Ivan Julio-Naufal Dwinanda-Ty...
 
Tes Interview PPA BCA
Tes Interview  PPA BCATes Interview  PPA BCA
Tes Interview PPA BCA
 
Teorema torricelli
Teorema torricelliTeorema torricelli
Teorema torricelli
 
PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)
PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)
PRINT Bacaan Ayat kursi dan do'a ketika masuk&keluar kamar mandi (wc)
 
Kelas XI - statistika
Kelas XI - statistikaKelas XI - statistika
Kelas XI - statistika
 
KELAS XI - Hubungan antar garis
KELAS XI - Hubungan antar garisKELAS XI - Hubungan antar garis
KELAS XI - Hubungan antar garis
 
KELAS XI - Deret geometri tak hingga
KELAS XI - Deret geometri tak hingga KELAS XI - Deret geometri tak hingga
KELAS XI - Deret geometri tak hingga
 
Manajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya airManajemen sumber daya air
Manajemen sumber daya air
 
Manajemen kewirausahaan seri 3
Manajemen kewirausahaan seri 3Manajemen kewirausahaan seri 3
Manajemen kewirausahaan seri 3
 
Sarana sepakbola
Sarana sepakbolaSarana sepakbola
Sarana sepakbola
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
 
Tugas peranan jamur
Tugas peranan jamurTugas peranan jamur
Tugas peranan jamur
 
Zina tangan
Zina tanganZina tangan
Zina tangan
 
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014PERANAN JAMUR KELAS X 2014
PERANAN JAMUR KELAS X 2014
 
Perundang undangan X 2013
Perundang undangan X 2013Perundang undangan X 2013
Perundang undangan X 2013
 
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docx
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docxSISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docx
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA KELAS X 2013.docx
 
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013SISTEM HUKUM KELAS X 2013
SISTEM HUKUM KELAS X 2013
 

Dernier

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Dernier (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

SUKUSASAK

  • 1. KEBUDAYAAN SUKU SASAK & SUKU SUMBA KELOMPOK 9 1-7 / DIII KBN ADE PRIMA LATIFA (01) IVAN JULIO (17) TYAS DWI SYARFA (33)
  • 2. SUKU SASAK SUKU SASAK SUKU MBOJOSUKU SAMAWA NUSA TENGGARA BARAT
  • 3. PENDAHULUAN • PENGERTIAN Sasak adalah penduduk asli Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Saat ini 85% dari populasi Lombok adalah suku Sasak. Pulau yang dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid” ini dihuni oleh beberapa etnis, diantaranya; etnis Bali, suku Bugis, Cina Peranakan, keturunan Arab, dan lain sebagainya.
  • 4. UNSUR-UNSUR BUDAYA A. BAHASA Penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Pada umumnya bahasa daerah Sasak tersebut dibagi dua yaitu bahasa alus dan bahasa jamaq. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam lima macam dialek yang berbeda : 1. Kuto-Kute (Lombok bagian utara) 2. Ngeto-Ngete (Lombok bagian tenggara) 3. Meno-Mene (Lombok bagian tengah) 4. Ngeno-Ngene (Lombok bagian tengah) 5. Mriak-Mriku (Lombok bagian selatan) Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.
  • 5. B. SISTEM RELIGI • Pada masyarakat suku Sasak sebagian besar memeluk agama Islam. Namun, sebagian menganut agama Wetu Telu (waktu tiga), yaitu suatu aliran Islam yang memiliki unsur-unsur Hindu, Buddha dan kepercayaan tradisional kuno lainnya. • Konon praktik ini disebabkan pada saat penyebaran agama Islam di daerah yang bersangkutan, sang penyebar baru mengajarkan tiga jenis shalat. Dan sebelum ia sempat mengajarkan seluruh waktu shalat, ia meninggalkan Pulau Lombok dan sempat berpesan agar para pengikutnya tidak menerima ajaran dari siapa pun hingga ia kembali dan pesan itu tetap dipegang teguh oleh para pengikutnya. • Penganut aliran islam wetu telu masih dapat dijumpai di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan. • Saat ini para penganut Wetu Telu sudah berkurang dan hanya terbatas pada generasi tua, akibat gencarnya para pendakwah Islam dalam meluruskan praktik tersebut.
  • 6. B. SISTEM RELIGI Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini.
  • 7. C. SISTEM EKONOMI DAN MATA PENCAHARIAN • Masyarakat Suku Sasak umumnya menggantungkan hidup mereka dari hasil pertanian. • Sebagian besar kaum pria suku sasak bekerja sebagai petani, perternakan merupakan mata pencaharian sambilan. Sedangkan kaum perempuan membuat kerajinan tenun yang dikenal dengan nama kain ikat/songket Sasak Lombok yang terkenal dengan keindahannya. • Saat ini ada juga dari sektor perdagangan, hotel , restauran, jasa- jasa, industri, pertambangan, dan lain- lain
  • 8. D. SISTEM KEMASYARAKATAN SUKU SASAK Sistem Pelapisan Sosial 1. Bangsawan tinggi atau penguasa Menggunakan gelar “datu” untuk laki-laki, dan “denda” untuk perempuan. 2. Bangsawan rendahan Menggunakan gelar “lalu” untuk laki-laki, “baiq” untuk perempuan 3. Jajar karang atau masyarakat biasa
  • 9. D. SISTEM KEMASYARAKATAN SUKU SASAK Sistem Kekerabatan Sistem patrilineal - Mengikuti garis keturunan dari pihak ayah
  • 10. E. SISTEM PENGETAHUAN  Suku Sasak mempunyai pengetahuan yang didapatkan turun temurun dari nenek moyang mereka atau dengan kata lain sistem pengetahuan pada Suku Sasak erat kaitanya dengan pengetahuan yang berkaitan dengan adat dan kebudayaan suku Sasak.  Seperti contoh pembuatan rumah adat suku sasak yang tempat dan waktunya itu tidak dilaksakan dengan sembarangan tetapi harus berdasarkan adat adat kebudayaan melalui pengetahuan yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka.
  • 11. F. SISTEM TEKNOLOGI DAN PERALATAN HIDUP  Persenjataan • Tulup Tulup terbuat dari kayu meranti yang dilubangi, berpeluru potongan- potongan seperti lidi dari pelepah pohon enau yang berbentuk seperti mata panah • Kelewang Klewang adalah pedang khas tentara khusus kerajaan Lombok.
  • 12. F. SISTEM TEKNOLOGI DAN PERALATAN HIDUP  Persenjataan • Golok Gagang golok terbuat dari tanduk ukir berbentuk seekor singa utuh dengan kecermatan ukiran yang mengagumkan. Golok tradisional Lombok buatan lama yang dibuat khusus untuk kalangan tertentu (bukan suvernir) • Keris Masyarakat NTB juga memiliki keris untuk senjata tradisional mereka. Keris ini juga sering digunakan untuk pelengkap pakaian adat.
  • 13.  Peralatan Untuk Bekerja Masyarakat sasak memiliki alat-alat penunjang untuk mereka bekerja, antara lain pacul (tambah), bajak (tenggalae), alat untuk meratakan tanah (rejak), parang, kodong, ancok dan lain sebagainya. Alat-alat tersebut digunakan masyarakat sasak untuk bekerja, baik sebagai petani, berkebun atau berladang.
  • 14.  Peralatan Untuk Membangun Rumah Peralatan-peralatan yang digunakan masyarakat suku sasak untuk membangun rumah adat mereka antara lain jerami dan alang-alang yang digunakan untuk membuat atap rumah mereka, bedek (anyaman dari bambu yang digunakan untuk membuat dinding), kayu-kayu penyangga, getah pohon kayu bantem dan bajur, kotoran kerbau atau kuda sebagai bahan campuran untuk mengeraskan lantai, abu jerami yang digunakan sebagai campuran mengeraskan lantai.
  • 15. Rumah Adat • Rumah adat asli suku sasak dapat ditemukan di Desa Sade. Rumah-rumah tersebut tertata rapi dengan sumber air berasal dari sumur-sumur tanah. • Bahan pembuatan rumah dari bahan alami, yakni, tanah liat, sekam padi dan beratap alang-alang. • Rumah adat dan bahan pembuatan rumah, seluruhnya beratap ilalang. Atap berbentuk gunungan yang terlihat menukik ke bawah. Waktu penggantian atap berkisar antara 5 sampai 15 tahun, tergantung kerapatan pemasangan. Makin rapat makin tahan lama. • Rumah adat suku Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit dan rendah, dan tidak memiliki jendela. Atap yang tinggi dengan jarak yang jauh dari lantai memungkinkan udara masuk ke dalamnya sehingga terasa sejuk.
  • 16. Rumah Adat • Yang unik adalah cara mengepel lantai menggunakan kotoran kerbau yang masih baru. Pengepelan lantai, dalam seminggu dua kali. “Sudah dari dulu seperti ini. Tradisi.” • Menurut mereka, campuran kotoran kerbau ini diyakini dapat menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak, serta untuk mengendapkan debu. Kotoran kerbau juga diyakini mengandung zat yang bisa mengusir nyamuk. Selain itu kotoran kerbau juga bisa memberikan efek hangat dalam rumah pada saat malam hari ketika udara terasa dingin.
  • 17. Rumah Adat • Tapi jangan salah, sekalipun terbuat dari kotoran sapi murni, lantai nya lebih mirip terbuat dari tanah liat, atau malah lebih telihat terbuat dari semen sungguhan bila dilihat dari kejauhan. Inilah keunikan suku Sasak yang ingin selalu menyatu dengan alam yang telah memberi keberkahan kepada mereka.
  • 18. Rumah Adat Rumah adat ini ada beberapa bentuk dan fungsi antara lain: 1. Bale Tani sebagai tempat tinggal warga sehari-hari 2. Bale barugak atau balai pertemuan ini untuk tempat membahas (memecahkan masalah), perkawinan sampai sunatan; 3. Lumbung Padi 4. Bale Kodong (rumah sementara bagi pasangan muda). • Hampir setiap bale tani menjual kerajinan dari kain tenun, sampai pernak pernik seperti gelang, gantungan kunci sampai hiasan kecil buat di rumah.
  • 19. FILOSOFI & KEARIFAN BANGUNAN RUMAH ADAT SASAK • Jarak antar rumah terhitung sangat dekat dan padat. Ini menunjukkan tak ada perbedaan mencolok antara si miskin atau si kaya, semuanya dipandang sama. Rumah-rumah di sini dibedakan hanya menurut fungsinya saja. • Mempunyai pintu yang rendah dan cukup kecil, sehingga tamu yang datang harus menunduk ketika masuk ke dalam rumah. Itu mengandung filosofi yang cukup dalam. Bahwa, tamu memang sudah selayaknya menaruh rasa hormat terhadap pemilik rumah. Dengan pintu yang sempit ini maka tamu akan menunduk ketika memasuki rumah. Inilah simbol penghormatan tamu bagi pemilik rumah yaitu saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya.
  • 20. FILOSOFI & KEARIFAN BANGUNAN RUMAH ADAT SASAK • Masuk ke dalam, pasti ada tangga untuk menuju ke rumah bagian dalam. Jumlahnya tiga. Ini juga ada maknanya, bahwa yang paling atas itu Tuhan, kedua Ibu, baru ketiga Ayah. Rata-rata setiap rumah anak tangganya 3 buah • Rumah juga harus memperhatikan arah yang sama dari rumah yang sebelumnya ada. Ini melambangkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
  • 21. • Orang Sasak juga selektif dalam menentukan lokasi tempat pendirian rumah. Mereka meyakini bahwa lokasi yang tidak tepat dapat berakibat kurang baik kepada yang menempatinya. Misalnya, mereka tidak akan membangun rumah di atas bekas perapian, bekas tempat pembuangan sempah, bekas sumur, dan pada posisi jalan tusuk sate atau susur gubug. Selain itu, orang Sasak tidak akan membangun rumah berlawanan arah dan ukurannya berbeda dengan rumah yang lebih dahulu ada. Menurut mereka, hal tersebut merupakan perbuatan melawan tabu (maliq-lenget). FILOSOFI & KEARIFAN BANGUNAN RUMAH ADAT SASAK
  • 22. LUMBUNG • Lumbung padi digunakan sebagai tempat menyimpan hasil panen padi yang dihasilkan oleh penduduk Sasak Sade. • Atapnya berbentuk mirip topi yang dibuat dari alang-alang. Ada sebuah jendela terbuka yang berfungsi untuk memasukkan padi. Di bawah lumbung ini ada bale-bale yang sering digunakan oleh penduduk untuk berkumpul juga untuk menjaga lumbung. Lumbung padi dibangun di depan rumah. • “Lumbung penyimpanan padi Suku Sasak ini simbol Pulau Lombok. Satu lumbung dipakai lima sampai enam keluarga.”
  • 25. G. KESENIAN  TARI 1. Tari Rudat Dibawakan oleh 13 penari yang berdandan mirip prajurit. Mereka dipimpin oleh seorang komandan yang mengenakan kopiah mirip mahkota, lengkap dengan pedang di tangan.
  • 26. G. KESENIAN  TARI 1. Tari Rudat Biasanya tarian ini dibawakan pada saat upacara khitanan, katam Al Quran, Maulid Nabi peringatan Isra Mi’raj, dan peringatan hari-hari besar Islam lainnya. Tari Rudat ditarikan sambil menyanyi dengan lagu yang melodi dan iramanya seperti lagu melayu. Gerak tarian rudat merupakan gerak seni bela diri pencak silat yang menggambarkan sikap waspada dan siap siaga prajurit Islam tempo dulu.
  • 27. 2. Tari Gandrung Pertunjukan Gandrung ini dilakukan dalam perayaan desa setelah masa panen padi. Gandrung menunjukkan suka cita dan harapan bersama masyarakat Sasak. Gandrung sekaligus juga merupakan ekspresi simbolis masyarakat Sasak di Lombok
  • 28. 3. Tari Jangger Pada awalnya tarian ini dilakukan oleh prajurit untuk bergembira dalam suasana kerakyatan yang baru selesai atau pulang dari medan perang. Para prajurit melihat kesempatan untuk bergembira dan bersuka ria. Seorang wanita cantik maju untuk menari dan mengajak para prajurit yang dikehendakinya untuk menari.
  • 29. 4. Tarian Sasak Oncer Kata Oncer berasal dari kata “Ngoncer” yang artinya berenang. Tari ini dinamakan demikian karena gerakan pokok tarian ini diambil dari gerakan ikan sepat yang berenang. Tari oncer sangat erat hubungannya dengan gamelan Gendang Beleq.
  • 30. GENDANG BELEQ • Gendang Beleq merupakan sebuah alat musik tabuh berbentuk bulat panjang, terbuat dari pohon meranti yang dilubangi tengahnya dengan kedua sisinya berlapis kulit sapi, kambing atau kerbau. • Konon pada zaman dahulu, musik ini digunakan sebagai musik perang dengan tujuan memberi semangat kepada para prajurit yang akan pergi atau pulang dari medan perang. • Namun, seiring berjalannya waktu, kesenian Gendang beleq dijadikan sebagai hiburan pengiring upacara adat suku sasak seperti pernikahan (merarik), Khitanan (Ngitanang) dan ditampilkan dalam festival-festival budaya atau Menyambut tamu.
  • 31. PERESEAN • Peresean adalah pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras (perisai disebut ende). • Petarung biasa disebut pepadu. Presean bermula dari luapan emosi para prajurit jaman dahulu. Acara tarung presean ini juga diadakan untuk menguji keberanian/nyali lelaki sasak yang wajib jantan dan heroik saat itu.
  • 32. PERESEAN • Pertarungan dimulai dan dimimpin oleh wasit tengah (pekembar). • Duel dua pepadu diadakan dalam lima ronde, pemenangnya ditentukan oleh hasil nilai yang diperoleh atau salah satu pepadu bocor kepala, bedarah-darah,
  • 33. PERESEAN • Uniknya, di sela-sela pertarungan para pepadu plus para wasit harus menari jika musik dimainkan. Mungkin maksudnya untuk melepas ketegangan selama jalannya pertandingan. • Pertandingan diakhir dengan salam dan pelukan persahabatan antar petarung. Tanda tiada dendam dan semua hanyalah permainan.
  • 34. G. KESENIAN  LAGU DAERAH  Kadal Nongaq  Tunas Pamit  Tegining Teganang  Angin Alus  Inaq  Pantai An  Gantok Ate  Te Besekolah  Kembang Mawar  Nasehat  Lalo Beguru  Gelung Prade  Lalo Ngaro  Dll
  • 35. G. KESENIAN  ALAT MUSIK Gendang Beleq Terumpang Gong
  • 36. G. KESENIAN  ALAT MUSIK Genceng Seruling Oncer Pencek
  • 37. G. KESENIAN  KERAJINAN • Tenun Ikat dan Songket Salah satu yang menjadi ciri khas dari suku sasak di Lombok – Nusa Tenggara Barat adalah para wanita suku Sasak yang pandai menenun. Bagi masyarakat suku sasak, kedewasaan wanita yang siap untuk berkeluarga dapat dilihat dari seberapa pandai wanita tersebut membuat kain tenun ikat. Ini bisa dijadikan acuan bahwa wanita suku sasak yang sudah pandai menenun, dia sudah dianggap menjadi wanita dewasa dan layak berkeluarga.
  • 38. G. KESENIAN  BANGUNAN Ampenan adalah “kota tua”-nya Lombok, Nusa Tenggara Barat. Di tempat inilah sejarah Lombok sekitar tahun 1800an dirajut. Sesuai dengan namanya, Ampenan merupakan kawasan yang oleh Belanda dikembangkan menjadi pelabuhan untuk menyaingi dominasi kerajaan-kerajaan di Bali. Seperti kota pelabuhan pada umumnya, Ampenan sejak itu hingga kini dihuni berbagai macam etnis. Warga Tionghoa yang oleh Belanda kala itu digunakan sebagai tenaga kerja murah, hidup dengan komunitas etnis Arab, Melayu serta Bugis.
  • 39. G. KESENIAN  BANGUNAN Keragaman itu dapat ditemukan di Jalan utama Yos Sudarso yang di satu sisi berdiri ruko-ruko kuno milik warga Tionghoa, di sisi lain terdapat barisan toko milik komunitas Arab yang menjual barang- barang khas Timur Tengah.
  • 40. G. KESENIAN  KARYA SASTRA • Naskah Kuno Takepan Sasak (Tembang Sinom Srinata) Naskah Kuno Takepan Sasak adalah naskah kuno yang ditulis di atas daun lontar dan dirangkai menjadi satu kesatuan dengan cara diikat di tengah. Takepan Sasak ini pada umumnya menggunakan bahasa Kawi dan bahasa Sasak. Naskah ini dapat ditemukan di Museum Negeri NTB.
  • 41. ETOS BUDAYA Beberapa prinsip yang terkandung dan menggambarkan identitas masyarakat etnis sasak sebagai berikut : a. Prinsip Kejujuran Dan Kesetiaan Memegang Janji Sebuah sesenggak dalam bahasa sasak mengatakan: ”sampi betali isiq pepit, manuse betali isik raos” artinya, sapi diikat dengan seutas tali, sedangkan manusia diikat dengan kata-katanya.
  • 42. b. Prinsip-Prinsip Dalam Kepemimpinan Ungkapan simbolik dalam sesenggak sasak mengatakan: • “embe aning jarum, ito aning benang”yang berarti kemana arah jarum kesitu arah benang (rakyat taat kepada pemimpin yang adil), • “pancing udang lain dait pancing tune” yang berarti pancing udang, berbeda dengan pancing ikan tuna (pendekatan terhadap orang dilakukan dengan cara yang sesuai dengan watak dan keadaannya), • “tumpu mandi isiq penyadu” yang berari obat mujarab oleh kepercayaan (pemimpin harus mendapat kepercayaan dari rakyatnya).
  • 43. c. Prinsip-Prinsip Dalam Menegakkan Ajaran Agama • “Agama beteken lan betakaq adat” yang berarti agama bertiang dan berwadah adat (adat istiadat yang berlaku harus berfungsi menegakkan dan mensucikan agama), • “ndaq ta ngaken barak api” (jangan kita makan bara api - larangan untuk memakan riba), • “pacu-pacu punik akherat” (rajin-rajin mencetak akherat - bersungguh-sungguh berbuat kebajikan), • “rurung bender, turne gantar” (jalan lurus lagi pula lebar - kesejahtraan dan ketentraman hidup karena menuruti ajaran agama).
  • 44. d. Prinsip-Prinsip Kebersamaan Dan Gotong Royong • “Sorong jukung leq segara, bareng onyak bareng lenge”= dorong perahu di laut, bersama-sama baik bersama-sama buruk (jalankan hidup senasib dan sepenanggungan), • “sipat anak empaq, tao pesopok diriq = sipat anak ikan, bisa menyatukan diri (perselisihan dan perbantahan harus dihindari), ungkapan-ungkapat yang mengandung nilai kearipan dalam lelakaq sasak seperti “beriuk”, “beriuk tinjal”= serempak/selangkah/seayun dalam bekerja, “reme”=solidaritas dalam bekerja sama, “siru”=saling berbalas dengan kebaikan.
  • 45. ADAT ISTIADAT & TRADISI SUKU SASAK ADAT KAWIN LARI kawin lari dilakukan jika pihak perempuan dan pihak laki-laki saling menyukai. KAWIN CULIK Kawin culik dilakukan jika pihak laki-lakinya suka namun pihak perempuannya tidak suka.
  • 46. ADAT PERKAWINAN • Kawin lari dilakukan secara sembunyi-sembunyi dimana pihak laki-laki menculik pihak perempuan tanpa sepengetahuan dari keluarga pihak perempuan. Biasanya pihak laki-laki menculik pihak perempuan ketika pihak perempuan yang disukainya sedang beraktivitas di luar rumah. Misalnya seperti ketika pulang dari sekolah, pulang dari pasar, pulang dari bercocok tanam atau lain sebagainya. • Perempuan yang diculik adalah para gadis-gadis dari suku sasak yang rata-rata masih berumur 12-15 tahun. Gadis-gadis dari suku sasak memang menikah di umur yang masih sangat belia karena rata-rata gadis dari suku sasak ini hanya diperbolehkan menempuh pendidikan maksimal di tingkat SMP dan itu pun hanya di izinkan bersekolah di sekolah yang dekat dengan kampung dan setelah lulus sekolah biasanya mereka langsung dinikahkan.
  • 47. ADAT PERKAWINAN • Alasan para gadis hanya diperbolehkan menempuh pendidikan maksimal di tingkat SMP dan harus bersekolah di sekolah yang dekat saja adalah karena orang tua mereka berfikir jika anak-anak gadis mereka bersekolah di tempat yang jauh, mereka takut kalau anaknya nanti bisa hamil. • Selain itu para gadis suku sasak juga sudah diwajibkan belajar menenun kain sejak umur 8 tahun dan tidak diperbolehkan menikah jika belum bisa menenun.
  • 48. ADAT PERKAWINAN • Gadis suku sasak yang akan menikah harus diculik terlebih dahulu oleh pihak laki-laki yang menyukainya, Ketika gadis suku sasak diculik tetapi dia tidak menyukai laki-laki yang menculiknya, dia boleh lari agar tidak ditangkap oleh laki- laki yang menyukainya. Namun jika laki-laki yang menyukainya berhasil menangkap dia baik dengan cara dirayu atau dipaksa dan disembunyikan selama satu malam di kediaman laki-laki. • Esoknya pihak laki-laki mengutus salah satu keluarganya untuk datang memberitahu ke pihak keluarga perempuan bahwa anak perempuannya semalam telah diculik oleh anak laki-lakinya. Setelah itu pihak keluarga perempuan akan menikahkan anaknya dengan laki-laki yang menculik anaknya tersebut.
  • 49. • Namun jika wali dari pihak perempuan tidak setuju dengan laki-laki yang menculik anak perempuannya, maka anak laki- laki yang menculik anak perempuannya tersebut harus mencari wali yang lainnya. Seperti misalnya kakak/adik dari ayah pihak perempuan untuk meminta persetujuan. Jika disetujui maka pihak laki-laki boleh menikahkan pihak perempuan yang diculiknya. • Biasanya ketika pernikahan, syarat/mahar yang diberikan kepada pihak hanyalah seperangkat alat sholat jika yang menculiknya masih berasal dari suku sasak. Tetapi jika yang menculiknya berasal dari luar suku sasak maka mahar yang harus diberikan kepada pihak perempuan adalah 2 ekor kerbau.
  • 50. • Dan ketika ijab Kabul hanya pihak laki-laki sajalah yang ada. Setelah acara ijab kabul selesai lalu pengantin berkeliling kampung dan setelah itu baru ada “Nyongkolan” yaitu mengantarkan pengantin perempuan ke rumah perempuan dengan gendang beleq dan tarian-tarian. • Setelah menikah biasanya mereka akan membangun rumah baru di kampung tersebut.
  • 51. TRADISI BAU NYALE • "Bau" dalam bahasa Indonesia artinya menangkap sedangkan "Nyale" adalah cacing laut yang tergolong jenis filum annelida. • Tradisi Bau Nyale salah satu tardisi turun temurun yang dilakukan sejak ratusan tahun silam.
  • 52. • Menurut kepercayaan masyarakat Lombok, nyale konon merupakan jelmaan Putri Mandalika. • Alkisah dahulu kala di Kerajaan Tonjang Beru, hidup seorang putri berparas elok menawan. Kecantikannnya mencuri perhatian sejumlah pangeran dari sejumlah kerajaan. Satu per satu sang pangeran melayangkan lamaran. Tak satu pun dari lamaran itu yang diiyakan. Sejumlah pangeran dapat menerima penolakan sang putri dengan hati lapang, kecuali kedua pangeran dari Kerajaan Johor dan Kerajaan Lipur yang menerima penolakan dengan hati meradang.
  • 53. Ancaman perang pun dilayangkan demi memaksa sang putri agar menerima lamaran pangeran. Tak ingin rakyatnya menjadi korban, sang putri pun memilih mengorbankan dirinya. Pada hari yang telah ditentukan, sang putri mengundang para pangeran untuk datang menemuinya di tepi pantai sebelum matarahari terbit. Bukan untuk memilih salah satu diantara mereka. Dihadapan sekian rakyatnya, sang putri justru memilih melompat dari tebing, menghilang dalam gelombang, melebur dengan lautan.
  • 54. • Setiap tahun, sekitar bulan Februari, Festival Bau Nyale diadakan. Masyarakat lokal bahkan wisatawan mancanegara berbondong-bondong mengumpulkan Nyale sebanyak mungkin yang diyakini membawa keberuntungan dan kemakmuran. • Nyale muncul sesaat menjelang matahari terbit.
  • 55. • Tradisi besembeq Besembeq  mengambil cacing nyale dan mengoleskannya di kening dan di dada agar cantik seperti Putri Mandalika. Ritual itu dilakukan setiap tahun ketika anak masih kecil. • Pengolahan cacing nyale sebagai makanan lezat : dimasak dengan santan, pepes nyale/nyale lipit, sambal goreng nyale, emping nyale, dsb • Cacing Kaya Gizi yang Muncul Setahun Sekali Nyale memiliki kandungan protein,fosfor, dan kalsium yang jauh lebih tinggi dari telur ayam ras dan susu sapi. Selain memiliki kandungan gizi tinggi, nyale juga dapat berfungsi sebagai
  • 56. PERANG TOPAT Umat Islam dan Hindu di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan perbedaan. Masyarakat dengan latar belakang agama berbeda ini berkumpul di Pura Lingsar untuk melaksanakan tradisi perang topat. Warga yang sudah terbagi menjadi dua kubu, yaitu umat Islam dan umat Hindu, saling melempar ketupat yang sebelumnya sudah diarak. Ritual inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan perang topat.
  • 57. PERANG TOPAT Sejarah perang topat bermula saat kedatangan umat Hindu dari Bali ke Lombok pada abad 16 yang sampai ke Desa Lingsar yang kala itu sudah didiami umat Muslim. "Melihat kedatangan orang Bali, komunitas Muslim sudah siap-siap untuk perang dan menyerang, tapi ada seorang kyai yang mendamaikan kedua komunitas yang awalnya mau perang. Akhirnya perang dalam arti sebenarnya bisa dihindarkan, dan diganti dengan prosesi perang topat yang masih terjaga hingga kini. "Bhineka tunggal ika tidak hanya dalam kata dan diucapkan secara lisan, tapi oleh warga di sini dipraktikan dalam tingkah laku,"
  • 58. HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA, DAN PEREKONOMIAN A. PARIWISATA Gunung Rinjani Gili Trawangan
  • 59. HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA, DAN PEREKONOMIAN A. PARIWISATA Batu Layar Pantai Pink (Pantai Tangsi)
  • 60. HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA, DAN PEREKONOMIAN A. PARIWISATA Gili Air, Gili Meno, Gili trawangan Selong Belanak
  • 61. HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA, DAN PEREKONOMIAN A. PARIWISATA Gunung Tunak Pantai Seger
  • 62. HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA, DAN PEREKONOMIAN A. PARIWISATA Bukit Pergasingan Air terjun Benang Kelambu
  • 63.
  • 64. B. INDUSTRI TEKSTIL • KAIN RARANG Tenun khas Lombok di Pengrajin Desa Sukarara Sukarara adalah sentra penghasil songket terbesar di Lombok. Lokasinya berada di luar jalur jalan negara, Kecamatan Jonggot, Lombok Tengah. Hal ini sudah menjadi bagian dari komoditi hingga merambah pasaran luar negeri.
  • 65. C. INDUSTRI KULINER 1. Pelecing kangkung 2. Sate Bulayak
  • 66. C. INDUSTRI KULINER 3. Nasi Balap Puyung 4. Nasi Sukaraja
  • 67. C. INDUSTRI KULINER 5. Ares 6. Ayam Taliwang
  • 68. C. INDUSTRI KULINER 7. Sate Rembige 8. Beberuq Terong
  • 69. C. INDUSTRI KULINER 9. Kelaq Batih 10. Kelaq Lebui
  • 70. C. INDUSTRI KULINER 11. Ikan Bakar Pantai Nipah 12. Bebalung
  • 71. C. INDUSTRI KULINER 13. Sate Pusut 14. Ayam Rarang
  • 72. C. INDUSTRI KULINER 15. Kue Batun Bedil 16. Jaje tujak
  • 73. C. INDUSTRI KULINER 17. Banget atau Jaje Reket 18. Wajik
  • 74. C. INDUSTRI KULINER 19. Tareq atau Goro-goro 20. Tumbek
  • 75. C. INDUSTRI KULINER 21. Renggi 22. Nagasari
  • 76. C. INDUSTRI KULINER 23. Tikel (Bantal) 24. Lupis
  • 77. C. INDUSTRI KULINER 25. Dodol Rumput Laut 26. Kue Keong
  • 78. C. INDUSTRI KULINER 27. Clorot 28. Kue Kerake
  • 79. C. INDUSTRI KULINER 29. Tuak Manis 30. Es Sarang Burung
  • 80. SITUS BUDAYA DESA SADE • Kampung Sade luasnya kurang lebih sekitar 6 hektar. Perkampungan suku Sasak di desa Sade terletak di tepi jalan raya antara Praya dan Kuta sejalur menuju Pantai Kuta dan Tanjung Aan, berjarak sekitar 10 km ke arah selatan dari bandara Internasional Lombok Praya • Hanya orang-orang suku sasak asli dan yang menikah dengan orang yang bersuku sasak saja yang diperbolehkan tinggal di kampung ini. Jika ada yang menikah dengan orang lain yang bukan merupakan suku sasak, maka orang tersebut harus keluar dari kampung Sade.
  • 81. SITUS BUDAYA DESA BAYAN • Di Lombok sendiri masih ada desa lain yang juga masih mempertahankan budaya Suku Sasak. Desa itu adalah Bayan. Desa Bayan merupakan desa Sasak paling kuno. Sayangnya desa Bayan berada di kaki gunung Rinjani sehingga agak sulit di jangkau. Masalah jarak tempuh inilah yang menjadikan Sade kemudian menjadi desa wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. • Di desa ini memiliki tradisi suku Sasak yang masih terjaga hingga sekarang. Masyarakat desa tersebut memilih mengabaikan modernisai dunia luar dan lebih memilih untuk terus melestarikan tradisi lama mereka.
  • 82. POTENSI KONFLIK SOSIAL Bali dan Lombok memiliki kedekatan secara geografis. Kemudian terjadi penyebaran etnis sehingga di pulau Lombok bukan hanya dihuni oleh suku Sasak yang merupakan suku mayoritas. Pulau yang dikenal sebagai “Pulau Seribu Masjid” juga dihuni oleh beberapa etnis, diantaranya; etnis Bali, suku Bugis, Cina Peranakan, keturunan Arab, dan lain sebagainya.
  • 83. POTENSI KONFLIK SOSIAL Salah satu etnis yang keberadaannya terus-menerus berkembang diantara mayoritas masyarakat Sasak adalah etnis Bali, dan bisa dikatakan merupakan etnis terbesar kedua. Mereka lebih banyak bertempat tinggal di Lombok Barat, terutama di sekitar kota Mataram dan Cakra Negara. Keberadaan mereka tidak salah jika diidentikkan dengan istilah yang sering didengungkan yaitu “ada Bali di Pulau Lombok”, hal ini tidak berlebihan, karena mereka menerapkan adat-istiadat dari asal mereka di tengah-tengah suku mayoritas islam. Sehingga kami juga memiliki istilah sendiri untuk menggambarkan keberadaan etnis bali di Lombok, yaitu “Penjelmaan Seribu Dewa di Tengah-Tengah Seribu Masjid”
  • 84. POTENSI KONFLIK SOSIAL Masyarakat yang plural seperti masyarakat Lombok, NTB, potensi terjadinya konflik sangat besar. Untuk masyarakat Lombok, jenis konflik horizontal adalah yang paling sering terjadi. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dan pemicunya. Di antaranya: pertama, pola pemukiman masyarakat Lombok yang sering terkotakkan atas dasar agama, organisasi keagamaan, suku atau partai politik yang menjadi pilihan masing-masing masyarakat. Pola keberagamaan masyarakat Hindu dan Islam misalnya, adalah membentuk desa-desa atau gubuk-gubuk sendiri. Sehingga berimplikasi pada pola interaksi keseharian masyarakat Lombok Muslim dan non- Muslim. Sementara suku Bali (Hindu) yang berada di Pulau Lombok, mereka membentuk komunitas sendiri seperti yang ada di Sindu, Karang Medain, Karang Bedil Mataram dan Narmada, Lombok Barat.
  • 85. SOLUSI DAN PENCEGAHAN • Kerukunan Etnis Bali dan Sasak Umat Hindu (Bali) di pulau lombok tersebar di segala sektor kehidupan baik pemerintah maupun swasta, dan hidup berdampingan/toleransi dengan umat/suku lainnya. Aktivitas keagamaan/adat di Bali juga bisa ditemui sehari- hari di Lombok pada masyarakat Hindunya, bahkan masih terkesan “fanatik”. Bahasa daerah Bali logat Bali masih mudah di dengar di tempat-tempat umum dan menjadi alat komunikasi keluarga.
  • 86. SOLUSI DAN PENCEGAHAN • Kerukunan Etnis Bali dan Sasak Seperti , bila ada hari raya umat Hindu, umat Hindu di Lombok sangat antusias dan marak merayakannya. Demikian halnya saat hari raya Nyepi umat Hindu di Lombok juga melaksanakannya termasuk juga menyelenggarakan pawai Ogoh-ogoh.
  • 87. SOLUSI DAN PENCEGAHAN Keberadaan masyarakat yang plural tersebut, pada masyarakat pulau Lombok khususnya kotamadya Mataram dan Lombok Barat mampu menciptakan keadaan yang harmonis, toleransi dalam beragama dan menjalankan peribadatan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, terbukti dari banyaknya bangunan pura-pura di “pulau seribu masjid” sebagai tempat beribadat etnis Bali (Hindu), dan pernak pernik khas etnis Bali yang bisa ditemukan di Lombok, keadaan demikian tidak mungkin terwujud jika tidak terciptanya kerukunan dalam bermayarakat yang berbeda etnis maupun agama tersebut. Kerukunan tersebut terjalin sejak dulu dan dipertahankan sampai saat ini.
  • 88. TOKOH PAHLAWAN • Beliau merupakan salah satu figur sentral peradaban Lombok. • Memimpin perang paling dahsyat, perlawanan Suku Sasak melawan para penjajah di Dusun Limbungan Prigi. Perang tahun 1907 menewaskan 2 tentara Belanda dan 60 pejuang Sasak. TGH Umar Kelayu
  • 90. PENDAHULUAN • PENGERTIAN • Suku Sumba berasal dari kata humba, yang berarti "asli". Mereka menyebut diri sebagai Tau Humba, atau penduduk asli yang mendiami Pulau Sumba. Masyarakat Sumba cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala.
  • 91. • LETAK Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur.
  • 92. • SEJARAH Orang Sumba diperkirakan berasal dari Indo Cina dengan rumpun ras mongoloid. Mereka datang secara bergelombang dan berkelompok selama berabad-abad lamanya dengan melewati beberapa daerah diantaranya Semenanjung Malaka, Tanabara (Singapura), Riau, Jawa, Bali, Bima, Makasar, Ende, Ambarai (Manggarai), Enda (Roti), Ndau (Dao), Haba (Sabu) dan Raejua. Dalam perjalanan ada yang menggunakan perahu yang terbuat dari kayu rica. Perahu tersebut kandas dihempas ombak dan pertama kali mendarat di Haharu Lendewatu atau yang kita kenal sekarang dengan nama Tanjung Sasar, nama sebuah tanjung di sebelah utara Pulau Sumba bagian barat.
  • 93. UNSUR-UNSUR BUDAYA • A. BAHASA • Bahasa Sumba terbagi dua dialek, yaitu dialek Sumba Barat yang disebut bahasa Meiwewa dan dialek Sumba Timur yang disebut juga bahasa Kambera. Bahasa Meiwewa terdiri atas beberapa dialek (sub dialek), yaitu dialek Kodi, Wewewa Barat, Wewewa Timur, Waejewa, Laura dan Walakaka. Sedangkan bahasa Kambera terdiri atas beberapa dialek (sub dialek), yaitu dialek Manggikina, Manggarikuna dan Kambera.
  • 94. B. SISTEM RELIGI • Walaupun pada masa sekarang orang Sumba sudah banyak yang memeluk agama Kristen dan Islam, akan tetapi yang masih terikat kepada kepercayaan asli juga cukup banyak. Agama warisan kakek moyang orang Sumba disebut Marapu Humba (agama leluhur yang asli). Mereka mengenal banyak upacara seputar lingkaran hidup, terutama upacara- upacara yang berkaitan dengan kematian dan kesuburan tanah.
  • 95. C. MATA PENCAHARIAN • Mata pencaharian utama mereka adalah bertanam di ladang dan (sedikit) di sawah serta memelihara ternak seperti kerbau, sapi, dan kuda. Masyarakat ini terkenal pula oleh hasil tenunan tradisionalnya yang dikerjakan sebagai mata pencaharian sampingan. Selain menganyam barang-barang dari pandan dan bambu, mereka juga membuat barang-barang perhiasan dari tulang dan tanduk kerbau, serta peralatan dari besi.
  • 96. D. SISTEM KEMASYARAKATAN & ORGANISASI SOSIAL Sistem Kekerabatan Suku Sumba menganut prinsip keturunan bilenial yang di Sumba Barat disebut kabisu dan di Sumba Timur disebut kabihu. Kabisu dan kabihu mirip dengan sistem clan pada Naruto. Yang menurut garis keturunan bapak disebut patriclan. Sedang yang menurut garis keturunan ibu merupakan matriclan.
  • 97. Sistem Pelapisan Sosial Di Sumba stratifikasi sosial masih diterapkan. Strata sosial antara kaum bangsawan (maramba), pemuka agama (kabisu) dan rakyat jelata (ata) masih berlaku, walaupun tidak setajam masa laku. Pakaian rakyat Sumba itu mejadi penting karena akan menentukan berada di strata sosial mana ia. Hal ini ditunjukkan oleh kain yang berlembar- lembar menumpuk badan mereka..
  • 98. Sistem Kemasyarakatan Orang Sumba mengelompokan diri dalam persekutuan marga (kabihu), kampung (paraingu) dan kepercayaan (Marapu). Kehidupan dalam masyarakat dituntun oleh adat istiadat dan tidak dapat dipisahkan dari kepercayaan. Seluruh kehidupannya, sejak masih janin dalam rahim ibunya hingga meninggal, diwarnai oleh kepercayaan kepada Marapu. Tidak ada satu bidang kehidupan pun yang tidak diwarnai oleh adat istiadat dan kepercayaan ini. Kesejahteraan atau kemalangan hidup ditentukan oleh taat tidaknya seseorang dalam pelaksanaan adat- istiadat.
  • 99. E. SISTEM PENGETAHUAN Kaliwu merupakan sebuah sistem pengetahuan pengelolaan lahan yang otentik dan terwariskan secara turun-temurun pada masyarakat Sumba. Sistem ini sangat membantu masyarakat desa untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahannya melalui fungsi ekonomi, ekologi, dan sosial budaya. Saat ini, Kaliwu sudah populer di dunia ilmu pengetahuan, khususnya pertanian, yang dikenal dengan nama Agroforestri.
  • 100. F. SISTEM TEKNOLOGI DAN PERALATAN HIDUP  Persenjataan (Sundu)
  • 103. G. KESENIAN  TARI • Woleka • Kataga
  • 104. G. KESENIAN  SUARA • Todaka-Kuku Manu • Ina Amma Yamme • Ina Amma Lolo A Ngga • Mainda Katta Bandara • Parai Marapu
  • 106.
  • 107. G. KESENIAN  KERAJINAN - Tenun Ikat Sumba - Cinderamata berbahan batu dan kayu - Perhiasan - Lukisan
  • 108. G. KESENIAN  BANGUNAN Patung dan Tugu Relief Ornamen Makam
  • 109. G. KESENIAN  KARYA SASTRA Karya sastranya sulit ditemukan karena masyarakat sumba tidak mengenal budaya tulis menulis dari zaman kuno. Setiap pesan dan hikayat diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi oleh masyarakat Sumba. Tata cara peribadatan agama setempat yang dikenal dengan nama Marupu juga diajarkan secara lisan.
  • 110. Sastra Lisan : Ø Li’I marapu(hikayat leluhur), ini adalah sastra Sumba yang terkenal dan tertua. Sastra ini menceritakan tentang kisah perjalanan para leluhur hingga sampai di Sumba, pembagian wilayah kekuasaan para leluhur, dan riwayat hidup para leluhur. Ø Lawiti laluku humba(pola peribahasa dan puisi sumba), sastra ini berisi ungkapan-ungkapan dan peribahasa dalam bahasa Sumba. Sastra lisan ini pada tahun 1987 , dicetak dalam sebuah buku berjudul sama disusun oleh DR(HC).Umbu Hina Kapita. Ø Cerita rakyat,sastra ini sama seperti cerita rakyat pada lazimnya . Beberapa cerita rakyat Sumba yang terkenal antara lain Ndelo dan Kyase, Umbu Ndelu A Kataru, Rambu Kehi Padua Omang, Pareji Sahatku, Penemuan Padi, Mori Ana Koda-Sape Ana Rato, Rambu Humba, dan lain-lain.
  • 111. ETOS BUDAYA Orang- orang suku Sumba merupakan masyarakat yang religious. Hal ini tercermin pada lawas: • Ling dunia pang tu nanam (di dunia tempat menanam) • Pang akhirat pang tu matak (di akhirat tempat menuai) • Ka tu boat po ya ada (setelah beramal baru memetik hasilnya) • Na asi mu samogang (jangan kamu menganggap remeh) • Paboat aji ko Nene’ (mengabdi kepada Allah) • Gama krik slamat dunia akhirat (demi keselamatan dunia akhirat)
  • 112. ADAT ISTIADAT SUKU SUMBA ADAT PERKAWINAN Setelah pihak gadis menerima lamaran: • Tolu mata mai maringu Hadirin menerima berkat dengan diperciki air yang telah didinginkan dan diberi reramuan bunga serai • Kebaktian dalam rumah marapu pihak pemberi gadis(loka) Doma (pihak penerima gadis) wajib memuliakan marapu loka. • Persembahan kepada marapu loka Persembahan berupa sirih pinang, sepasang mamuli, kalung, dan sebuah piring mas atau sepasang mas murni serta hewan korban.
  • 113. • Pala • Kebaktian di rumah marapu • Penyembelihan hewan Mempelai pria menyembelih seekor kerbau, mempelai putri menyembelih seekor babi. Disusul dengan menyembelih seekor ayam jantan pilihan. Hati ayam dibakar lalu dimakan bersama oleh kedua mempelai. • Penyambutan istri di kampung usami Mempelai wanita ditebari beras merah beras putih pada seluruh tubuhnya agar memperoleh kesuburan. Di kampung sang suami, dilakukan pula kebaktian di rumah marapu doma. • Resitasi pada malam hari
  • 114.  ADAT KEMATIAN DAN PEMAKAMAN Kematian dan pemakaman menurut adat Sumba berkaitan dengan kebiasaan menurut aliran kepercayaan Marapu. 1. Saat Wafat Bila bangsawan wafat, tidak diperkenankan menangis. Jika meninggal di rumah sakit, maka almarhum akan dibawa ke kampungnya untuk acara memanggil. • Perempuan: “Namberanyaka mbalu, Nanjorunyaka Au" artinya tempayan airnya pecah, balai-balai dapurnya roboh. • Laki- laki: " Na Njorunyaka Njara, Na mbatanyaka Landu " artinya Jatuh dari Kuda, patah jambul di kepalanya
  • 115. 2. Pa Hadangu artinya "Membangunkan" • Membangunkan berarti membuat rohnya berada kembali di dalam tubuh atau jenazah sehingga dapat diberi sirih pinang dan makanan. Pada hari itu dipotong seekor kuda sebagai Dangangu ( kurban ). • Gong mulai dibunyikan pada siang dan malam sebagai tanda berduka. Bunyi dan irama Gong pad upacara kematian berbeda dengan bunyi dan irama Gong pada saat pesta atau keramaian.
  • 116. 3. Membuat Kuburan Kuburan asli orang sumba (Na Kahali Manda Mbata, Na Uma Manda Mabu) artinya balai-balai yang tidak akan patah, rumah yang tidak akan lapuk = negeri yang baka. Terdiri dari lubang bulat, setelah jenazah diturunkan, ditutup lebih dahulu dengan batu bulat kecil disebut Ana Daluna lalu ditutup dengan batu yang lebih besar. Sesudah itu dilindungi dengan batu besar yang ditopang oleh empat batang batu sebagai kakinya. Kuburan seperti itu namanya " Reti Ma Pawiti ". Biasanya hanya untuk Bangsawan karena biayanya mahal. Rakyat biasa, kuburannya cukup ditutup dengan batu besar saja.
  • 117. 4. Dundangu (Mengundang) • Tergantung pada musyawarah keluarga inti, apakah pemakaman dilakukan dalam waktu dekat atau waktu yang lama. • Wunang atau delegasi yang mengundang, biasanya berjumlah dua orang. Sebelum mereka berangkat, dilengkapi dengan tata cara penyampaian undangan secara adat dan kelengkapan undangan secara adat, yang disebut " Kawuku ".
  • 118. 5. Lodu Taningu Keluarga yang jauh biasanya sudah datang pada hari sebelum pemakaman, tetapi pada umumnya datang pada hari pemakaman. Urutan upacara pemakaman, sebagai berikut : A. Papanapangu (Penyambutan). B. Pangandi (Pembawaan) C. Padudurungu (meratap/menangis). D. Pawondungu (makan untuk persiapan bagi jenazah sehingga kuat) E. Papapurungu (menurunkan jenazah menuju tempat penguburan). F. Taningu (menguburkan) G. Pahewa (berpisah). H. Tuangu Kameti (menjamu tamu).
  • 119. 6. Warungu Handuka (berhenti berkabung). Dalam acara ini, dipotong babi atau sapi untuk makan bersama. Keluarga menyampaikan ucapan terima kasih atas kebersamaan dan gotong royong dalam urusan penguburan dan di dalam menerima keluarga yang datang menghadiri upacara penguburan.
  • 120. 7. Palundungu (Penyelesaian) Upacara ini merupakan yang terakhir, dimana "arwah" jenazah dihantar ke alam barsyah (negeri dewa atau khayangan). Dalam acara ini, arwah jenazah berangkat bersama dengan arwah leluhur lainnya ke negeri Marapu. Arwah ini akan datang lagi kalau diundang (melalui sembahyang atau Hamayangu) dalam pesta negeri yang disebut "Langu Paraingu".
  • 121. HUBUNGAN BUDAYA & KEARIFAN LOKAL DENGAN INDUSTRIALISASI, PARIWISATA, DAN PEREKONOMIAN A. PARIWISATA 1. Danau Weekuri Inilah salah satu tempat wisata di Sumba yang paling diungulkan. Danau Weekuri boleh jadi merupakan danau air asin satu-satunya di Indonesia. Danau yang memiliki air bening berwarna kehijauan ini berada di kawasan Kodi Utara. Danau air asin ini sangat indah karena dikelilingi batu karang. Air asin dipercaya keluar dari sela-sela batu karang yang berbatasan langsung dengan laut. Alamat Kalena Rongo, Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
  • 122. 2. Pantai Walakiri Pantai Walakiri terkenal dengan pasir putih dan pantainya yang landai. Bahkan saat air laut surut kamu bisa berjalan-jalan hingga menuju pepohonan bakau dan bibir pantai. Salah satu aktifitas yang bisa dilakukan selain berjemur, kamu juga bisa berenang dan bersantai di tepi pantai sambil menikmati es kelapa muda. Tempat wisata di Sumba yang satu ini memang sangat unik. Lihat saja saat air lautnya surut. Kamu malah bisa sampai jalan-jalan hingga bibir pantainya. Siapa tahu ada sarang kepiting atau sarang nyale yang bisa kamu oleh menjadi kuliner laut khas Sumba yang nikmat. Alamat Watubaka, Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, NTT
  • 123. 3. Puru Kambera Puru Kambera seperti padang savana Taman Nasional Baluran Banyuwangi. Warga di Puru Kambera berternak hewan dengan cara dilepaskan ke alam liar. Tak heran jika kamu akan menemui berbagai macam hewan ternak di jalan mulai dari sapi, kambing hingga babi. Salah satu yang unik di Puru Kambera yaitu keberadaan pohon Bila. Buahnya merupakan salah satu favorit para sapi yang kehausan. Alamnya masih alami dan sedikit gersang. Namun suasananya benar-benar tenang hingga bisa mendengar deru ombak yang menerjang bibir pantai yang landai. Alamat Mondu, Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, NTT
  • 124. 4. Air Terjun Matayangu 5. Bukit Persaudaraan 6. Pantai Nihiwatu 7. Pantai Londa Lima 8. Pantai Pero 9. Pantai Marosi 10. Pantai Kerewei 11. dll
  • 127.
  • 128. SITUS BUDAYA 1. Kampung Praijing 2. Kampung Tarung
  • 129. POTENSI KONFLIK SOSIAL DAN PENCEGAHANNYA A. PENYEBAB KONFLIK SOSIAL • Masyarakat Sumba adalah masyarakat agraris. Perlu upaya mendorong mereka agar mau mencintai laut dan memanfaatkannya karena potensi laut yang sangat besar. Selama ini hasil laut Sumba lebih banyak diambil oleh pihak luar melalui Pratik-praktik illegal fishing menggunakan potas dan bom. • Bahasa asli suku Sumba yang mulai punah
  • 130. POTENSI KONFLIK SOSIAL DAN PENCEGAHANNYA B. SOLUSI & PENCEGAHAN KONFLIK BARU • Dinas memberikan pukat dan mesin katinting berskala kecil 5 GT yang digunakan untuk menangkap ikan. Untuk budidaya rumput kami memberikan dukungan sampan sebanyak 30 unit. Sedangkan untuk tindakan preventif, kami mengadakan Patroli pengawasan pantai bekerjasama dengan Polsek dan Polairud setempat. Selain juga intensif mensosialisasikan kepada warga tentang bahaya penggunaan potas dan bom • Dalam ranah pendidikan, Palulu meminta agar mulai dari jenjang Play Goup, TK, SD jangan terburu-buru diajarkan bahasa asing. “Ajarkan dulu bahasa Sumba sebagai bahasa ibu karena bahasa ibu akan selalu menjadi penanda bagi kehadiran budaya dan masyarakat yang menjadi wadahnya. Bahasa, budaya dan masyarakat saling berkaitan.
  • 132. NASIONALISME DAN BENTUK TANGGUNG JAWAB KEPADA BANGSA DAN NEGARA • Tidak ada yang berani menyangkal bahwa indonesia merupakan satu - satunya negara kepulauan didunia yang dianugerahi dengan beragam kekayaan alam maupun kekayaan budaya. Begitu banyak budaya daerah yang tersebar diseluruh tanah air, yang kesemuanya itu bermuara menjadi budaya nasional bangsa Indonesia. Perbedaan tersebut tidak lantas menjadi alasan untuk berpecah belah ataupun terkikisnya solidaritas dikalangan masyarakat Indonesia. • Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme, yang dapat dilakukan dengan senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara dalam kehidupan bermasyarakat. Kehendak bangsa untuk bersatu dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia merupakan sarat utama dalam mewujudkan nasionalisme nasional. Dengan demikian, tidak pada tempatnya untuk mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, budaya dan golongan. Kehendak untuk bersatu sebagai suatu bangsa memiliki konsekuensi siap mengorbankan kepentingan pribadi demi menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Tanpa adanya pengorbanan, mustahil persatuan dan kesatuan dapat terwujud. Malah sebaliknya akan dapat menimbulkan perpecahan. Inilah yang telah dibuktikan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan . • Di samping itu, perlu dikembangkan semangat nasonalisme dalam tiap individu rakyat Indonesia. Nasionalisme yang harus dikembangkan adalah kebanggaan yang dapat dirasakan oleh seluruh bangsa, sehingga kehendak untuk bersatu masih tetap berakar di dalam hati sanubari. Semangat nasionalisme yang menghargai perbedaan, kemajemukan dan
  • 133. SUMBER • http://indonesia.go.id/?p=8907 • http://pandoe.rumahseni2.net/nusantara/indonesia-timur/suku-sasak-lombok/ • http://arismansomantri.blogspot.co.id/2014/09/suku-sasak-di-lihat-dari-7- unsur.html • https://www.usahaku.co.id/blog/2016/11/07/636-senjata-tradisional-nusa- tenggara-barat.html • https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3059606/filosofi--kearifan- bangunan-rumah-desa-sade-di-lombok • http://www.cerita-astri.net/2013/08/belajar-filosofi-hidup-dari-rumah-sasak.html • http://www.tradisikita.my.id/2017/04/4-baju-adat-nusa-tenggara-barat.html • http://marlionllc.com/tarian-tradisional-suku-lombok/ • https://murdilalu.wordpress.com/2012/11/19/etnis-bali-di-pulau-seribu-masjid- studi-kerukunan-antar-etnis-di-pulau-lombok-2/ • https://tempatwisataindonesia.id/makanan-khas-lombok/ • https://www.youtube.com/watch?v=Hyp3GFZ6xyA •
  • 134. SUMBER http://blog.reservasi.com/tempat-wisata-menarik-di-sumba/ https://food.detik.com/info-kuliner/d-3556966/dikunjungi-jokowi-ini-6- hidangan-khas-sumba-dari-ayam-kampung-hingga-nasi-jagung http://www.pengetahuanhijau.com/berita/kunjungan-media-potensi- tantangan-dan-solusi-pengelolaan-pesisir-di-sumba-barat-daya https://www.google.com/search?q=alat+musik+nggunggi&client=firefox-b- ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiWgoKJi5DYAhUBHJQKHcgR Av4Q_AUICigB&biw=1366&bih=656#imgrc=WuMEZyXWvk7EHM: http://www.auralarchipelago.com/auralarchipelago/hina https://kitadankota.wordpress.com/tag/adat-istiadat/ https://food.detik.com/info-kuliner/d-3556966/dikunjungi-jokowi-ini-6- hidangan-khas-sumba-dari-ayam-kampung-hingga-nasi-jagung https://sumbapunyacerita.wordpress.com/2014/12/23/suku-sumba-nusa- tenggara-timur/
  • 135. KPPN Mataram KPPN Bima KPPN Selong KPPN Sumbawa Besar KPPN Kupang KPPN Waingapu KPPN Ruteng KPPN Atambua KPPN Larantuka KPPN Ende PULAU KOMODO
  • 137. MAKNA LAGU • Lagu kadal nongak merupakan bentuk syair nasihat yang sering kali diberikan menjadi didikan terhadap anak-anak di tingkat sekolah dasar. Karna di dalam lagu ini memiliki nasihat yang sangat penting. • Lagu ini mengandung nilai sosial dan pendidikan. Nilai- nilai sosial yang di anut dalam syair kadal nongak ini adalah nilai seni. Lagu ini menjadi populer di kalangan masyarakat suku sasak dan sering dinyanyikan oleh ibu- ibu untuk anaknya. Selain nilai seni, juga mengandung nilai persahabatan, di mana makna dar ilagu ini adalah kita harus bersahabat dengan orang yang lebih tua dan mesti mendengar nasihat- nasihatnya. Sedangkan nilai pendidikannya adalah tidak boleh angkuh, sombong dan mendengarkan nasihat orangtua.

Notes de l'éditeur

  1. Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara dengan 2 Pulau besarnya yaitu Pulau Sumbawa dan Pulau Lombok. Pulau Sumbawa dihuni oleh mayoritas suku Suku sumbawa atau samawa di sumbawa besar dan suku Bima mbojo di bima, sedangkan pulau Lombok terdapat suku Sasak. Nah kali ini saya akan membahas khusus mengenai suku sy sendiri yaitu suku sasak
  2. Suku Sasak adalah suku bangsa yang mendiami pulau Lombok Tidak hanya dihuni oleh suku sasak tapi juga dihuni oleh beberapa …
  3. . Bahasa alus digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua dan dengan golongan bangsawan sasak sedangkan bahasa jamaq digunakan dalam pergaulan sehari hari. Jadi disetiap kawasan lombok itu memiliki dialek yang berbeda Misalkan kata : begini-begitu
  4. Wetu Telu yaitu praktik shalat hanya dalam tiga waktu, yaitu: Subuh, Dzhuhur, dan Isya.
  5. Nah karena saat ini Lombok juga sudah banyak menarik perhatian para wisatawan mancanegara, jadi saat ini juga banyak yg bekerja di sektor..
  6. Alur keturunannya
  7. dalam lantai rumah mereka dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau dan jerami. Campuran tanah liat dan kotoran kerbau membuat lantai tanah mengeras, sekeras semen. Kemudian contoh lain mengenai
  8. Tulup Tulup terbuat dari kayu meranti yang dilubangi, berpeluru potongan-potongan seperti lidi dari pelepah pohon enau yang berbentuk seperti mata panah yang disebut ancar. Kelewang Klewang adalah pedang khas tentara khusus kerajaan Lombok. terbuat dari kayu hitam, bersanding kayu Berora Pelet. Sedikit memberi kesan tegas dan garang. Namun masih bernuansa estetis dengan tambahan asesoris, segmen bungkus lempeng perak dan kuningan. Golok Gagang golok terbuat dari tanduk ukir berbentuk seekor singa utuh dengan kecermatan ukiran yang mengagumkan. Golok tradisional Lombok buatan lama yang dibuat khusus untuk kalangan tertentu (bukan suvernir) Keris Masyarakat NTB juga memiliki keris untuk senjata tradisional mereka. Keris ini juga sering digunakan untuk pelengkap pakaian adat.
  9. Tulup Tulup terbuat dari kayu meranti yang dilubangi, berpeluru potongan-potongan seperti lidi dari pelepah pohon enau yang berbentuk seperti mata panah yang disebut ancar. Kelewang Klewang adalah pedang khas tentara khusus kerajaan Lombok. terbuat dari kayu hitam, bersanding kayu Berora Pelet. Sedikit memberi kesan tegas dan garang. Namun masih bernuansa estetis dengan tambahan asesoris, segmen bungkus lempeng perak dan kuningan. Golok Gagang golok terbuat dari tanduk ukir berbentuk seekor singa utuh dengan kecermatan ukiran yang mengagumkan. Golok tradisional Lombok buatan lama yang dibuat khusus untuk kalangan tertentu (bukan suvernir) Keris Masyarakat NTB juga memiliki keris untuk senjata tradisional mereka. Keris ini juga sering digunakan untuk pelengkap pakaian adat.
  10. Peralatan dan bahan-bahan dalam membuat rumah adat suku sasak itu semuanya berasal dari alam diantaranya
  11. Lantai tanah di sini selalu dipel dengan menggunakan kotoran kerbau. Mengapa menggunakan kotoran kerbau bukan kotoran sapi? Ini karena sapi masih dianggap sebagai hewan keramat di sini.  Awalnya memang sedikit berbau, namun setelah kotoran kerbau mengering, lama kelamaan bau itu akan hilang.
  12. Rumah Adat Sasak tidak dibuat begitu saja. Setiap bagiannya mempunyai arti tersendiri yang mengajarkan kita sebagai manusia bagaimana sebaiknya menjalani hidup sebagai makhluk sosial.
  13. Rumah Adat Sasak tidak dibuat begitu saja. Setiap bagiannya mempunyai arti tersendiri yang mengajarkan kita sebagai manusia bagaimana sebaiknya menjalani hidup sebagai makhluk sosial.
  14. Gabah dan semua hasil panen dimasukkan ke dalam lumbung padi besar, yang digunakan bersama oleh tiga sampai lima keluarga. Bentuknya pun sangat khas berupa bangunan tinggi beratap jerami. berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen padi. Ada yang unik perihal bangunan yang satu ini, yakni cara memasuki Berugak yang harus melewati pintu utama yang lebih menyerupai jendela pada rumah pada umumnya, manakala hendak mengambil padi yang sudah lama disimpan.
  15. Secara umum pakaian adat Sasak dibedakan menjadi dua, pakaian adat perempuan dan laki-laki. Pakaian adat Sasak bagi perempuan disebut Lambung. busana adat suku Sasak untuk kaum pria disebut Baju pegon Disebut baju lambung, konon karena bagian bawahnya hanya sampai lambung atau perut. Baju ini memang menggantung dan sedikit mengembang di bagian perut. Itu karena bagian tengahnya dikerutkan sampai ke ujung tepian leher. Pakaian adat lambung digunakan gadis-gadis Sasak khusus untuk menyambut tamu dan juga digunakan dalam acara nyongkolan. 
  16. Baju pegon merupakan busana adat suku Sasak untuk kaum pria. Pegon dipengaruhi oleh tradisi Jawa dengan adaptasi dari jas eropa sebagai lambang keagungan dan kesopanan. Untuk bagian kepala, lelaki sasak yang menggunakan pakaian adat sasak biasanya akan mengenakan Sapuq/Sapuk (batik, pelung, songket): Sapuk merupakan mahkota bagi pemakainya sebagai tanda kejantanan serta menjaga pemikiran dari hal-hal yang kotor dan sebagai lambang penghormatan kepada Tuhan yang Maha Esa. sapo’ (ikat kepala), bebet (kain yang melapisi pinggang) dan dodot (ikat pinggang) haruslah bercorak batik sebagai simbol ciri khas kesenian ini.
  17. Kostumnya seperti ini. Berkopiah panjang mirip Aladin warna merah yang dililit kain warna putih atau biasa disebut tarbus.
  18. Tari Gandrung merupakan sebuah tarian yang kini berkembang di tiga daerah, yaitu Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Meskipun memiliki kemiripan, Tari Gandrung ketiga daerah ini memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki di daerah yang lain. Meskipun Lombok dan Bali memiliki kemiripan budaya, tetapi Tari Gandrung di Lombok memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Tari Gandrung yang ada di Bali. Inilah ciri khas dari Lombok yang tidak dimiliki di Pulau Bali. ”Lombok sering digambarkan oleh orang luar sebagai versi kecil Bali. Tetapi penduduk Lombok sendiri akan mengatakan bahwa, `Anda akan melihat Bali di Lombok, tetapi tidak akan melihat Lombok di Bali`.
  19. Gendang beleq biasa dimainkan berkelompok dan dengan alat musik lainnya seperti gong, terumpang, pencek, oncer, dan seruling. Dengan suara yang ramai, pertunjukan gendang beleq sangat menghibur.
  20. Kemudian ada seni suara
  21. Kain tenun yang dihasilkan oleh suku sasak , Lombok – Nusa Tenggara Barat dibuat dengan cara-cara yang masih sangat tradisional. Alat-alat tradisional yang mereka pakai masih tetap sama seperti apa yang digunakan oleh nenek moyang mereka. Bahan-bahan yang digunakam juga berasal dari alam. Kain tenun hasil masyarakat suku sasak bernilai kualitas dan harga tinggi karena menggunakan bahan-bahan alami, benang-benang yang berasal dari serat-serat tumbuhan seperti serat nanas, serat pisang, kapas dan dari kulit kayu. Warna-warni dari kain berasal dari warna alami tanpa ada campuran bahan kimia
  22. Ampenan dalam bahasa Sasak berati tempat singgah.
  23. Ampenan dalam bahasa Sasak berati tempat singgah.
  24. Menurut isinya, Takepan Sasak terdiri dari berbagai macam tema, diantaranya Wayang Menak, kisah-kisah hikmah, ilmu pengetahuan, keagamaan, babad, perumpamaan, dan lain-lain.
  25. TERCERMIN DALAM UNGKAPAN2 … Pengamalan hukum adat sasak pada hakekatnya menghendaki setiap orang untuk selalu menjaga hubungan yang harmonis baik antar sesama, hubungan dengan alam sekitar, semuanya harus dijalani dengan mengharapkan redho dari Allah SWT, Tuhan semesta alam. Hal ini tercermin dalam ungkapan-ungkapan antara lain :
  26. Hukum Adat sasak sangat menjunjung tinggi kebersamaan dalam menjalani kehidupannya baik dilingkungan keluarga, kerabat dan dilingkungan yang lebih luas hal ini tercermin dalam wujud kerja sama tanpa pamrih yang disebut gotong royong. Hal ini tercermin dalam berbagai ungkapan yang mengandung kearifan antara lain : … Berdasarkan prinsip2 tadi yang dimiliki oleh masyarakat etnis Sasak. sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai ke Islaman, menempatkan tokoh agama menjadi panutan bagi masyarakat. AGAMIS, SIKAP KEKELUARGAAN, TOLERANSI
  27. Jadi yang pertama adalah adat perkawinan, masyarakat suku sasak ada 2 yaitu.. Bedanya adalah
  28. Tapi sekarang ini udah banyak kok gadis2 sasak yang diperbolehkan merantau dan mencari ilmu setinggi-tingginya
  29. Nah jika tidak ada wali dari perempuan yang setuju, maka pernikahan tidak terjadi
  30. Bau Nyale berawal dari legenda lokal yang melatarbelakangi yakni tentang kisah Putri Mandalika.
  31. Tak lama setelah sang putri menghilang, dari segala penjuru pantai, muncul ribuan cacing yang dipercaya rakyatnya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Cacing ini kemudian dikenal dengan nama ‘Nyale’ yang muncul secara rutin setiap tahun. Kemunculannya kini menjadi agenda pariwisata tahunan Kabupaten Lombok Tengah bertajuk ‘Festival Bau Nyale’.
  32. Nyale menjadi pepes yang dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar. Jadi masyarakat sasak percaya nyale itu dapat meningkatkan kecerdasan dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. wajar jika orang tua zaman dahulu meyakini cacing nyale sebagai obat yang bisa menyembuhkan penyakit.
  33. Perang ini menjadi simbol perdamaian umat Islam dan Hindu di Lombok. Tak ada darah, tak ada air mata, hanyalah keceriaan dan kegembiraan yang didapat dari acara bertajuk Perang Topat ini. Aksi saling lempar ketupat berukuran mini antar umat Islam dan umat Hindu menjadi simbol bagaimana menjaga kerukunan umat beragama tak lagi sebatas kata-kata. 
  34. Kain tenun ini dibuat dengan cara-cara yang masih sangat tradisional. Alat-alat tradisional yang mereka pakai masih tetap sama seperti apa yang digunakan oleh nenek moyang mereka. Bahan-bahan yang digunakam juga berasal dari alam. benang-benang yang berasal dari serat-serat tumbuhan seperti serat nanas, serat pisang, kapas dan dari kulit kayu. Warna-warni dari kain berasal dari warna alami tanpa ada campuran bahan kimia menjadikan kain tenun hasil masyarakat suku sasak bernilai kualitas dan harga tinggi
  35. Ares adalah sayur khas kuliner lombok yang terbuat dari pohon pisang muda. Pisang yang digunakan adalah pohon pisang kapok. Dengan menggunakan bumbu khas
  36. Tuak manis dipercaya juga mampu menyembuhkan beragam penyakit. Minuman ini berasal dari pohon enau
  37. . Perjalanan dari bandara Internasional menuju Sade bisa ditempuh selama 15-20 menit dengan kendaraan pribadi.
  38. http://www.knpikotasemarang.org/2015/05/membangkitkat-rasa-nasionalisme.html
  39. Atambua perbatasan Indo Timor Leste
  40. Asal muasal lagu ini berawal dari kisah ketika seorang anak gadis (berasal dari keluarga Kerajaan Selaparang di pulau Lombok) yang tidak mendengar kata-kata kakaknya (beliau adalah seorang pangeran) sehingga mendapat ganjaran atas kesalahan yang diperbuatnya sehingga ibunya (Permaisuri raja) yang dilanda rasa iba mencoba menasehati sang buah hati dengan cara menyairkannya. Lagu ini kemudian menjadi sangat populer beriring dengan tobatnya sang putri dan membudaya di masyarakat Lombok.