SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  32
Télécharger pour lire hors ligne
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 
NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014 
TENTANG 
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN 
NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG 
FORMULARIUM NASIONAL 
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, 
Menimbang : a. bahwa sehubungan adanya perubahan restriksi obat, penggunaan obat yang memerlukan keahlian khusus, dan penambahan bentuk sediaan obat, perlu dilakukan penyesuaian daftar obat dalam Formularium Nasional; 
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional; 
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062) 
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 
5. Undang-Undang...
- 2 - 
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 
6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 
7. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255); 
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional; 
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah; 
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741); 
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/Menkes/SK/VI/2013 tentang Komite Nasional Penyusunan Formularium Nasional 2013; 
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional; 
MEMUTUSKAN: 
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL. 
Pasal I...
- 3 - 
Pasal I 
Beberapa ketentuan dalam Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional diubah sebagai berikut: 
1. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 
1.1 ANALGESIK NARKOTIK 
3 
morfin HCl 
Hanya untuk pemakaian pada tindakan anestesi atau perawatan di Rumah Sakit dan untuk mengatasi nyeri kanker yang tidak respon terhadap analgetik non narkotik atau nyeri pada serangan jantung 
1. 
tab 10 mg 
√ 
√ 
2. 
tab SR 10 mg 
√ 
√ 
3. 
tab SR 15 mg 
√ 
√ 
4. 
tab SR 30 mg 
√ 
√ 
5. 
inj 10 mg/mL (i.m./s.k./i.v.) 
√ 
√ 
2. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 
1 
asam mefenamat* 
1. 
kaps 250 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
kaps 500 mg 
√ 
√ 
√ 
3. Ketentuan...
- 4 - 
3. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 
2 
ibuprofen* 
1. 
tab 200 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 400 mg 
√ 
√ 
√ 
3. 
sir 100 mg/5 mL 
√ 
√ 
√ 
4. 
sir 200 mg/5 mL 
√ 
√ 
√ 
4. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 
1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 
5 
natrium diklofenak* 
1. 
tab 25 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 50 mg 
√ 
√ 
√ 
5. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 
2 
fenitoin Na 
1. 
kaps 50 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
kaps 100 mg* 
√ 
√ 
√ 
3. 
inj 100 mg/2 mL 
√ 
√ 
√ 
Dapat digunakan untuk status konvulsivus. 
4. 
inj 50 mg/mL 
√ 
√ 
√ 
Dapat digunakan untuk status konvulsivus. 
6. Ketentuan...
- 5 - 
6. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 
3 
Fenobarbital 
1. 
tab 30 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 100 mg* 
√ 
√ 
√ 
3. 
inj 50 mg/mL 
√ 
√ 
7. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 
4 
karbamazepin* 
1. 
tab 200 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
sir 100 mg/5 mL 
√ 
√ 
√ 
8. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 
6 
valproat* 
Dapat digunakan untuk epilepsi umum (general epilepsy). 
1. 
tab sal 250 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab sal 500 mg 
√ 
√ 
√ 
3. 
tab SR 250 mg 
√ 
√ 
4. 
tab SR 500 mg 
√ 
√ 
5. 
sir 250 mg/5 mL 
√ 
√ 
√ 
9. Ketentuan...
- 6 - 
9. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 6 Sub Kelas Terapi 6.6 Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3 Sub Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
6. ANTIINFEKSI 
6.6. ANTIVIRUS 
6.6.3 Antiretroviral 
6.6.3.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) 
2 
Lamivudin 
1 
tab 150 mg 
√ 
√ 
10. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 6 Sub Kelas Terapi 6.6 Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3 Sub Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
6. ANTIINFEKSI 
6.6. ANTIVIRUS 
6.6.3 Antiretroviral 
6.6.3.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) 
4 
Zidovudin 
1 
kaps 100 mg 
√ 
√ 
√ 
11.Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 6 Sub Kelas Terapi 6.6 Sub Sub Kelas Terapi 6.6.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
6. ANTIINFEKSI 
6.6. ANTIVIRUS 
6.6.4 Antihepatitis 
4 
pegylated interferon alfa-2a 
Digunakan sesuai peresepan oleh KGEH untuk indikasi hepatitis B dan C 
1. 
inj 135 mcg/0,5 mL 
√ 
√ 
2. 
inj 180 mcg/0,5 mL 
√ 
√ 
12. Ketentuan...
- 7 - 
12. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 8 Sub Kelas Terapi 8.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF 
8.1 HORMON dan ANTIHORMON 
7 
leuprorelin asetat 
1. 
serb inj 1,88 mg 
√ 
Untuk endometriosis pada pasien dengan BB < 50 kg, adenomiosis atau mioma uteri 
2. 
serb inj 3,75 mg 
√ 
a) 
Dapat digunakan untuk kanker payudara dengan hormonal reseptor ER/PR positif premenopause 
b) 
Dapat digunakan untuk endometriosis 
c) 
Adenomiosis atau mioma urteri 
d) 
Dapat digunakan untuk kanker prostat 
3. 
serb inj 11,25 mg 
√ 
a) 
Dapat digunakan untuk kanker payudara dengan hormonal reseptor ER/PR positif premenopause 
b) 
Dapat digunakan untuk kanker prostat 
13. Ketentuan...
- 8 - 
13. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 8 Sub Kelas Terapi 8.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF 
8.2 IMUNOSUPRESAN 
3 
hidroksi klorokuin* 
Hanya untuk rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus. 
1. 
tab 200 mg 
√ 
2. 
tab 400 mg 
√ 
14. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 11 Sub Kelas Terapi 11.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA 
11.1 PRODUK DARAH 
2 
faktor VIII 
F VIII (unit) = BB (kg) x % (target plasma - kadar F VIII pasien) 
1. 
serb inj 250 UI/vial + pelarut 5 mL 
√ 
Untuk terapi kasus hemofili A dengan perdarahan 
Dibawah pengawasan ahli hematologi dan atau ahli penyakit dalam dan anak 
2. 
serb inj 500 UI/vial + pelarut 5 mL 
√ 
Untuk terapi kasus hemofili A dengan perdarahan 
Dibawah pengawasan ahli hematologi dan atau ahli penyakit dalam dan anak 
3. 
serb inj 230 - 340 UI 
√ 
4. 
serb inj 480 - 600 UI 
√ 
15. Ketentuan...
- 9 - 
15. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 11 Sub Kelas Terapi 11.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA 
11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER 
1 
albumin serum normal (human albumin) 
1. 
inj 5% 
√ 
√ 
a) 
Untuk luka bakar tingkat 2 (luas permukaan terbakar lebih dari 30%) dan kadar albumin < 2,5 g/dL 
b) 
Untuk plasmafaresis 
2. 
Inj 20% 
√ 
√ 
Kadar albumin < 2,5 g/dL, dan/atau untuk kasus perioperatif, dan/atau untuk sindrom nefrotik 
Hanya diberikan apabila terdapat kondisi pre syok atau syok, dan/atau untuk kasus asites yang masif/intens dengan penekanan organ pernafasan atau perut 
3. 
inj 25% 
√ 
√ 
Untuk bayi dan anak dengan kadar albumin < 2,5 g/dL, dan/atau untuk kasus perioperatif, dan/atau untuk sindrom nefrotik 
Hanya diberikan apabila terdapat kondisi pre syok atau syok, dan/atau untuk kasus asites yang masif/intens dengan penekanan organ pernafasan atau perut 
16. Ketentuan...
- 10 - 
16. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.2 ANTIDIABETES 
16.2.1 Antidiabetes Oral 
1 
akarbose 
1. 
tab 50 mg 
√ 
√ 
2. 
tab 100 mg 
√ 
√ 
17. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.2 ANTIDIABETES 
16.2.1 Antidiabetes Oral 
2 
glibenklamid* 
1. 
tab 2,5 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
√ 
18. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.2 ANTIDIABETES 
16.2.1 Antidiabetes Oral 
5 
glimepirid* 
1. 
tab 1 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 2 mg 
√ 
√ 
√ 
3. 
tab 3 mg 
√ 
√ 
4. 
tab 4 mg 
√ 
√ 
19. Ketentuan...
- 11 - 
19. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.2 ANTIDIABETES 
16.2.1 Antidiabetes Oral 
6 
glipizid* 
1. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 10 mg 
√ 
√ 
20. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.2 ANTIDIABETES 
16.2.1 Antidiabetes Oral 
7 
metformin* 
1. 
tab 500 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 850 mg 
√ 
√ 
√ 
21.Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.2 ANTIDIABETES 
16.2.1 Antidiabetes Oral 
8 
pioglitazon 
Tidak diberikan pada pasien dengan gagal jantung dan/atau riwayat keluarga bladder cancer 
1. 
tab 15 mg 
√ 
√ 
2. 
tab 30 mg 
√ 
√ 
22. Ketentuan...
- 12 - 
22. Ketentuan Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.3 Sub Sub Kelas Terapi 16.3.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS 
16.3.3 Progestogen 
1 
hidroksi progesteron 
1. 
inj 125 mg/mL 
√ 
√ 
2 
linestrenol 
1. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
3 
medroksi progesteron asetat 
Hanya untuk amenorea sekunder, pendarahan uterus abnormal dan endometriosis 
1. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
2. 
tab 10 mg 
√ 
√ 
4 
noretisteron 
Hanya untuk amenorea sekunder, pendarahan uterus abnormal dan endometriosis 
1. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
23. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.3 Sub Sub Kelas Terapi 16.3.4 Sub Sub Sub Kelas Terapi 16.3.4.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS 
16.3.4 Kontrasepsi 
16.3.4.1 Kontrasepsi, Oral 
4 
linestrenol 
1. 
tab 0,5 mg 
√ 
√ 
√ 
24. Ketentuan...
- 13 - 
24. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.53KORTIKOSTEROID 
3 
metilprednisolon 
1. 
tab 4 mg* 
√ 
√ 
2. 
tab 8 mg* 
√ 
√ 
3. 
tab 16 mg 
√ 
√ 
4. 
inj 125 mg/vial 
√ 
√ 
Hanya digunakan untuk kasus spesialistik, digunakan dalam waktu relatif singkat. 
5. 
inj 500 mg/8 mL 
√ 
√ 
Hanya digunakan untuk kasus spesialistik, digunakan dalam waktu relatif singkat. 
25. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 
16.5 KORTIKOSTEROID 
4 
prednison* 
1. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
√ 
26. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.1 ANTIANGINA 
1 
atenolol* 
1. 
tab 50 mg 
√ 
√ 
√ 
27. Ketentuan...
- 14 - 
27. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.1 ANTIANGINA 
2 
diltiazem HCl* 
1. 
tab 30 mg 
√ 
√ 
√ 
28. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.1 ANTIANGINA 
3 
gliseril trinitrat 
1. 
tab sublingual 0,5 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
kaps SR 2,5 mg* 
√ 
√ 
3. 
kaps SR 5 mg* 
√ 
√ 
4. 
inj 10 mg/mL 
√ 
√ 
5. 
inj 50 mg/mL 
√ 
√ 
29. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.1 ANTIANGINA 
4 
isosorbid dinitrat 
1. 
tab 5 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 10 mg* 
√ 
√ 
3. 
inj 10 mg/mL (i.v.) 
√ 
√ 
Untuk kasus rawat inap dan UGD. 
30. Ketentuan...
- 15 - 
30. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.2 ANTIARITMIA 
1 
amiodaron 
1. 
tab 200 mg* 
√ 
√ 
2. 
inj 150 mg/3 mL 
√ 
√ 
Untuk kasus rawat inap. 
31. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.2 ANTIARITMIA 
2 
digoksin 
1. 
tab 0,25 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
inj 0,25 mg/mL 
√ 
√ 
32. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.2 ANTIARITMIA 
5 
propranolol 
1. 
tab 10 mg* 
√ 
√ 
√ 
Untuk kasus-kasus dengan gangguan tiroid. 
2. 
inj 1 g/mL (i.v.) 
√ 
√ 
Hanya untuk krisis tiroid atau aritmia dengan palpitasi berlebihan. 
33. Ketentuan...
- 16 - 
33. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.2 ANTIARITMIA 
6 
verapamil 
Untuk aritmia supraventrikuler. 
1. 
tab 80 mg* 
√ 
√ 
2. 
inj 2,5 mg/mL 
√ 
√ 
34. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.3 ANTIHIPERTENSI 
Catatan : 
Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 
5 
diltiazem 
1. 
tab 30 mg* 
√ 
√ 
2. 
kaps SR 100 mg* 
√ 
√ 
3. 
kaps SR 200 mg* 
√ 
√ 
4. 
serb inj 10 mg/10 ml 
√ 
√ 
Untuk hipertensi berat. 
5. 
inj 25 mg/5 ml 
√ 
√ 
Untuk hipertensi berat atau angina pektoris pada kasus rawat inap. 
6. 
serb inj 50 mg/vial 
√ 
√ 
Untuk hipertensi berat atau angina pektoris pada kasus rawat inap. 
35. Ketentuan...
- 17 - 
35. Ketentuan angka 12 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.3 ANTIHIPERTENSI 
Catatan : 
Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 
12 
klonidin 
Untuk hipertensi berat pada kasus rawat inap. 
1. 
tab 0,15 mg* 
√ 
√ 
2. 
inj 150 mcg/mL 
√ 
√ 
36. Ketentuan angka 13 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.3 ANTIHIPERTENSI 
Catatan : 
Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 
13 
klortalidon 
1. 
tab 50 mg 
√ 
√ 
√ 
37. Ketentuan angka 15 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.3 ANTIHIPERTENSI 
Catatan : 
Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 
15 
metildopa* 
Selektif untuk wanita hamil. 
1. 
tab sal 250 mg 
√ 
√ 
38. Ketentuan...
- 18 - 
38. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET 
1 
asam asetilsalisilat (asetosal)* 
1. 
tab 80 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 100 mg 
√ 
√ 
39. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.4 ANTIAGREGASI PLATELET 
2 
klopidogral* 
Hanya digunakan untuk pemasangan sten jantung. 
Saat akan dilakukan tindakan PTCA diberikan 4-8 tab. Rumatan 1 tab/hari selama 1 tahun. 
Pasien yang menderita recent myocardial infarction, ischaemic stroke atau established Peripheral Arterial Disease (PAD). 
Pasien yang menderita sindrom koroner akut : NON STEMI (unstable angina) dan STEMI. 
Hati-hati interaksi obat pada pasien yang menggunakan obat-obat golongan proton pump inhibitor (PPI). 
1. 
tab 75 mg 
√ 
√ 
40. Ketentuan...
- 19 - 
40. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.5 TROMBOLITIK 
1 
alteplase 
1. 
serb inj 50 mg/vial 
√, dengan fasilitas ICCU 
√ 
Hanya untuk: 
Infark miokard akut di ICCU dalam waktu 4,5 jam. 
Stroke infark dalam waktu kurang dari 3 jam. 
41. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.5 TROMBOLITIK 
2 
streptokinase 
1. 
serb inj 1,5 juta UI/vial 
√, dengan fasilitas ICCU 
√ 
42. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 
1 
bisoprolol* 
Hanya untuk gagal jantung kronis dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik yang sudah terkompensasi. 
1. 
tab 2,5 mg 
√ 
√ 
2. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
43. Ketentuan ...
- 20 - 
43. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 
2 
digoksin 
1. 
tab 0,25 mg* 
√ 
√ 
√ 
Hanya untuk gagal jantung dengan atrial fibrilasi atau sinus takikardia. 
2. 
inj 0,25 mg/mL 
√ 
√ 
44. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 
3 
furosemid 
1. 
tab 40 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
inj 10 mg/mL (i.v./i.m.) 
√, PP 
√ 
√ 
45. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 
5 
kaptopril* 
1. 
tab 12,5 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 25 mg 
√ 
√ 
√ 
3. 
tab 50 mg 
√ 
√ 
46. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 
6 
karvediol* 
Hanya untuk gagal jantung kongestif kronik. 
1. 
kaps 6,25 mg 
√ 
√ 
47. Ketentuan...
- 21 - 
47. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 
7 
spironolakton* 
1. 
tab 25 mg 
√ 
√ 
√ 
48. Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 
8 
ramipril* 
1. 
tab 5 mg 
√ 
√ 
2. 
tab 10 mg 
√ 
√ 
49. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 
1 
fenofibrat 
Hanya untuk hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida > 250 mg/dL. 
1. 
kaps 100 mg 
√ 
√ 
2. 
kaps 300 mg 
√ 
√ 
50. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 
2 
gemfibrozil 
Hanya untuk hipertrigliseridimia. 
Tidak dianjurkan diberikan bersama statin. 
1. 
kaps 300 mg 
√ 
√ 
2. 
kaps 600 mg 
√ 
√ 
51. Ketentuan ...
- 22 - 
51. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 
3 
kolestiramin 
1. 
serb, 4 g 
√ 
√ 
52. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
17. OBAT KARDIOVASKULER 
17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 
4 
pravastatin 
a) 
Hanya untuk hiperlipidemia dengan kadar LDL >160 mg, pada penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus disertai makroalbuminuria. 
b) 
Pemberian selama 6 bulan, selanjutnya harus dievaluasi kembali. 
1. 
tab 10 mg 
√ 
√ 
2. 
tab 20 mg 
√ 
√ 
53. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 19 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL 
1 
dialisa peritoneal 
1. 
lar intraperitonial 
√ 
√ 
54. Ketentuan ...
- 23 - 
54. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 19 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL 
2 
hemodialisa 
1. 
lar konsentrat basis natrium bikarbonat 
√ 
√ 
2. 
lar konsentrat basis asetat 
√ 
√ 
55. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
23. PSIKOFARMAKA 
23.4 ANTIPSIKOSIS 
2 
haloperidol 
1. 
tab 0,5 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 1,5 mg* 
√ 
√ 
√ 
3. 
tab 2 mg 
√ 
√ 
√ 
4. 
tab 5 mg* 
√ 
√ 
√ 
5. 
tts 2 mg/mL 
√ 
√ 
√ 
6. 
inj 5 mg/mL (i.m.) 
√ 
√ 
√ 
Untuk agitasi akut. 
Untuk kasus kedaruratan psikiatrik (tidak untuk pemakaian jangka panjang). 
7. 
inj 50 mg/mL 
√ 
√ 
Hanya untuk monoterapi rumatan pada pasien schizophrenia yang tidak dapat menggunakan terapi oral. 
56. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
23. PSIKOFARMAKA 
23.4 ANTIPSIKOSIS 
3 
klorpromazin 
1 
tab sal 25 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab sal 100 mg* 
√ 
√ 
√ 
3 
inj 5 mg/mL (i.m.) 
√ 
√ 
√ 
57. Ketentuan ...
- 24 - 
57. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
23. PSIKOFARMAKA 
23.4 ANTIPSIKOSIS 
6 
risperidon* 
a) 
Monoterapi schizophrenia. 
b) 
Adjunctive treatment pada pasien bipolar yang tidak memberikan respon dengan pemberian lithium atau valproat. 
1. 
tab sal 1 mg 
√ 
√ 
2. 
tab sal 2 mg 
√ 
√ 
3. 
tab 3 mg 
√ 
√ 
58. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
23. PSIKOFARMAKA 
23.4 ANTIPSIKOSIS 
7 
trifluoperazin* 
1. 
tab sal 5 mg 
√ 
√ 
59. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 25 Sub Kelas Terapi 25.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
25. OBAT untuk SALURAN CERNA 
25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS 
2 
lansoprazol 
1. 
kaps 30 mg 
√ 
√ 
Untuk terapi jangka pendek pada kasus tukak lambung, tukak duodenum, dan refluks esofagitis. Diberikan 1 jam sebelum makan 
2. 
inj 30 mg/mL 
√ 
√ 
Untuk pasien IGD atau rawat inap dengan riwayat perdarahan saluran cerna 
60. Ketentuan ...
- 25 - 
60. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 25 Sub Kelas Terapi 25.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
25. OBAT untuk SALURAN CERNA 
25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS 
3 
omeprazol 
1. 
kaps 20 mg 
√ 
√ 
√ 
Untuk terapi jangka pendek pada kasus tukak lambung, tukak duodenum dan refluks esofagitis 
Diberikan 1 jam sebelum makan 
2. 
inj 40 mg/10 mL 
√ 
√ 
√ 
Untuk pasien IGD atau rawat inap dengan riwayat perdarahan saluran cerna 
61. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
1 
aminofilin 
1. 
tab 150 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 200 mg* 
√ 
√ 
√ 
3. 
inj 24 mg/mL 
√, PP 
√ 
√ 
62. Ketentuan ...
- 26 - 
62. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
2 
Budesonid 
1 
serb ih 100 mcg/dosis* 
√ 
√ 
Tidak untuk serangan asma akut. 
Harus melampirkan hasil pemeriksaan 
spirometri. 
2 
ih 200 mcg/dosis* 
√ 
√ 
Harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri. 
3. 
Cairan ih 0,25 mg/mL 
√ 
√ 
Hanya untuk serangan asma akut. 
63. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
3 
budesonid-formoterol (fixed combination)* 
1. 
ih 80/4,5 mcg 
√ 
√ 
a) 
Untuk terapi rumatan pada penderita asma. 
b) 
Tidak diindikasikan untuk bronkhospasme akut. 
2. 
ih 160/4,5 mcg 
√ 
√ 
a) 
Untuk terapi rumatan pada penderita asma atau terapi rumatan pada PPOK. 
b) 
Tidak diindikasikan untuk bronkhospasme akut. 
c) 
Penggunaan jangka panjang memerlukan pemeriksaan spirometri. 
64. Ketentuan ...
- 27 - 
64. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
4 
deksametason 
1. 
tab 0,5 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
inj 5 mg/mL (i.v.) 
√ 
√ 
√ 
65. Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
8 
ipratropium bromida* 
Untuk pasien PPOK dengan exacerbasi akut 
Tidak untuk jangka panjang 
1. 
ih 20 mcg/puff 
√ 
√ 
66. Ketentuan angka 10 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
10 
metilprednisolon 
1. 
tab 4 mg* 
√ 
√ 
2. 
tab 16 mg* 
√ 
√ 
3. 
inj 125 mg/2 mL 
√ 
√ 
67. Ketentuan ...
- 28 - 
67. Ketentuan angka 11 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
11 
salbutamol 
1. 
tab 2 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 4 mg* 
√ 
√ 
√ 
3. 
inj 50 mcg/mL 
√ 
√ 
4. 
lar ih 0,5%* 
√, PP 
√ 
√ 
5. 
nebules vial 2,5 mg 
√ 
√ 
Hanya untuk : 
a) 
Serangan asma akut 
b) 
Bronkospasme yang menyertai PPOK 
c) 
SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) 
6. 
sir 2 mg/5 mL* 
√ 
√ 
7. 
cairan ih 0,1% 
√ 
√ 
√ 
Hanya untuk serangan asma akut dan atau bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) 
8. 
aerosol 100 mcg* 
√ 
√ 
Hanya untuk serangan asma akut dan atau bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) 
9. 
serb ih 200 mcg/kaps + rotahaler* 
√ 
√ 
68. Ketentuan...
- 29 - 
68. Ketentuan angka 13 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.1 ANTIASMA 
13 
terbutalin 
1 
tab 2,5 mg* 
√ 
√ 
2. 
sir 1,5 mg/5 mL 
√ 
√ 
3. 
inj 0,5 mg/mL 
√ 
√ 
Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. 
4. 
cairan ih 2,5 mg/mL 
√ 
√ 
Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. 
5. 
serb ih 0,5 mg/dose 
√ 
√ 
Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. 
69. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.2 ANTITUSIF 
1 
kodein* 
1. 
tab 10 mg 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 15 mg 
√ 
√ 
3. 
tab 20 mg 
√ 
√ 
70. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.3 EKSPEKTORAN 
1 
n-asetil sistein 
Hanya untuk pasien rawat inap dengan exacerbasi akut 
1 
ih 100 mg/mL 
√ 
√ 
2 
kaps 200 mg* 
√ 
√ 
71. Ketentuan...
- 30 - 
71. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS 
1 
ipratropium bromida 
Untuk pasien PPOK dengan exacerbasi akut 
Tidak untuk jangka panjang 
1. 
ih 20 mcg/puff* 
√ 
√ 
√ 
2. 
nebulizer 0,025% 
√, PP 
√ 
√ 
72. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 
26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS 
2 
kombinasi: 
a. 
ipratropium bromida 
0,5 mg 
b. 
salbutamol 
2,5 mg 
Hanya untuk : 
a) 
serangan asma akut. 
b) 
bronkospasme yang menyertai PPOK. 
c) 
SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis). 
1. 
nebules 
√, PP 
√ 
√ 
73. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
29 VITAMIN dan MINERAL 
6 
kalsium karbonat* 
1. 
tab 500 mg 
√ 
√ 
√ 
74. Ketentuan...
- 31 - 
74. Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
29 VITAMIN dan MINERAL 
8 
kolekalsiferol (vitamin D3)* 
Hanya untuk penyakit ginjal kronis pada level CKD 5 ke atas dan pasien hipotiroid, pemeriksaan kadar kalsium ion 1,1-2,5 mmol. 
1 
kaps lunak 0,25 mcg 
√ 
√ 
2 
kaps lunak 0,5 mcg 
√ 
√ 
75. Ketentuan angka 11 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
29 VITAMIN dan MINERAL 
11 
piridoksin (vitamin B6) 
1. 
tab 10 mg* 
√ 
√ 
√ 
2. 
tab 25 mg* 
√ 
√ 
√ 
3. 
inj 100 mg/mL 
√ 
√ 
√ 
76. Ketentuan angka 13 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
29 VITAMIN dan MINERAL 
13 
sianokobalamin (vitamin B12)* 
1. 
tab 50 mcg 
√ 
√ 
√ 
77. Ketentuan angka 14 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: 
KELAS TERAPI 
SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI 
FASILITAS KESEHATAN 
TK 1 
TK 2 
TK 3 
29 VITAMIN dan MINERAL 
14 
tiamin (vitamin B1)* 
1. 
tab 50 mg 
√ 
√ 
√ 
Pasal II...
- 32 - 
Pasal II 
Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 
Ditetapkan di Jakarta 
pada tanggal 26 Mei 2014 
MENTERI KESEHATAN 
REPUBLIK INDONESIA, 
NAFSIAH MBOI

Contenu connexe

Tendances

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmasemaviaza
 
Modul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitModul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitSri Lestari
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Ulfah Hanum
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medishalimah uminur
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYArni Arnotz
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...BPJS Kesehatan RI
 
SOP markem imaje ary setiadi - copy
SOP  markem imaje   ary setiadi - copySOP  markem imaje   ary setiadi - copy
SOP markem imaje ary setiadi - copyARY SETIADI
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaaidasilviana
 
Sistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitSistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitJoni Iswanto
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Amalia Senja
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palatoWarnet Raha
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaNs. Lutfi
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusHeru Supanji
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs 1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs Dewi Novalina
 

Tendances (20)

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
 
Modul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakitModul subsistem rumah sakit
Modul subsistem rumah sakit
 
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...Permenkes RI no. 30 Tahun 2014  tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
Permenkes RI no. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Pusk...
 
Laporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam MedisLaporan PKL Rekam Medis
Laporan PKL Rekam Medis
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
 
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pe...
 
SOP markem imaje ary setiadi - copy
SOP  markem imaje   ary setiadi - copySOP  markem imaje   ary setiadi - copy
SOP markem imaje ary setiadi - copy
 
Obat obat emergency
Obat obat emergencyObat obat emergency
Obat obat emergency
 
Intervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usiaIntervensi khusus pada lanjut usia
Intervensi khusus pada lanjut usia
 
Sistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakitSistem informasi rumah sakit
Sistem informasi rumah sakit
 
Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak Perhitungan Obat pada Anak
Perhitungan Obat pada Anak
 
ASMA
ASMAASMA
ASMA
 
Panduan dpjp
Panduan dpjpPanduan dpjp
Panduan dpjp
 
Makalah labio palato
Makalah labio palatoMakalah labio palato
Makalah labio palato
 
Percakapan
PercakapanPercakapan
Percakapan
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpusSistem informasi rumah sakit dan simpus
Sistem informasi rumah sakit dan simpus
 
Resume pasien ny. j
Resume pasien ny. jResume pasien ny. j
Resume pasien ny. j
 
Rumus tetesan infus
Rumus tetesan infusRumus tetesan infus
Rumus tetesan infus
 
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs 1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
1203407607 standar pelayanan farmasi di rs
 

En vedette

Formularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknFormularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknErie Gusnellyanti
 
E catalog obat generik tahun 2014
E catalog obat generik tahun 2014E catalog obat generik tahun 2014
E catalog obat generik tahun 2014Mbah Junior
 
Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015
Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015
Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015weni chris
 
Bpjs farmasi
Bpjs farmasiBpjs farmasi
Bpjs farmasicasamateo
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)BPJS Kesehatan RI
 
Buku doen 2015
Buku doen 2015 Buku doen 2015
Buku doen 2015 hersu12345
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...BPJS Kesehatan RI
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanAmirullah Latarissa
 
Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...
Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...
Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...Ulfah Hanum
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...BPJS Kesehatan RI
 
Sql Injection - Vulnerability and Security
Sql Injection - Vulnerability and SecuritySql Injection - Vulnerability and Security
Sql Injection - Vulnerability and SecuritySandip Chaudhari
 
Suara Merdeka 5 Maret 2014
Suara Merdeka 5 Maret 2014Suara Merdeka 5 Maret 2014
Suara Merdeka 5 Maret 2014hastapurnama
 

En vedette (20)

Formularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknFormularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jkn
 
Daftar obat
Daftar obatDaftar obat
Daftar obat
 
E catalog obat generik tahun 2014
E catalog obat generik tahun 2014E catalog obat generik tahun 2014
E catalog obat generik tahun 2014
 
Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)Jenis jenis obat paten (1)
Jenis jenis obat paten (1)
 
Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015
Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015
Kepmenkes no. 137 th 2016 ttg perubahan formularium nasional 2015
 
Bpjs farmasi
Bpjs farmasiBpjs farmasi
Bpjs farmasi
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Program Rujuk Balik (PRB)
 
Buku doen 2015
Buku doen 2015 Buku doen 2015
Buku doen 2015
 
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
Buku Panduan Praktis BPJS Kesehatan - Panduan Praktis Administrasi Klaim Fasi...
 
UU Farmasi 3
UU Farmasi 3UU Farmasi 3
UU Farmasi 3
 
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukanKumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
Kumpulan kode icd10 yang paling sering di temukan
 
Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...
Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...
Perka lkpp no 23 th. 2015, Tentang Petunjuk Teknis Operasional Sertifikasi Ke...
 
produk kecantikan
produk kecantikanproduk kecantikan
produk kecantikan
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 ...
 
Sql Injection - Vulnerability and Security
Sql Injection - Vulnerability and SecuritySql Injection - Vulnerability and Security
Sql Injection - Vulnerability and Security
 
50 jenis obat generik
50 jenis obat generik50 jenis obat generik
50 jenis obat generik
 
Suara Merdeka 5 Maret 2014
Suara Merdeka 5 Maret 2014Suara Merdeka 5 Maret 2014
Suara Merdeka 5 Maret 2014
 
Form bpjs
Form bpjsForm bpjs
Form bpjs
 
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generikHarga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
 
Manajemen persediaan farmasi rs
Manajemen persediaan farmasi rsManajemen persediaan farmasi rs
Manajemen persediaan farmasi rs
 

Similaire à Kepmenkes 159 2014 perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menkes-sk-ix-2013 tentang formularium nasional (1)

Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasionalKmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasionalDewi Zebua
 
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasionalKmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasionalSiti Djawijah
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...BPJS Kesehatan RI
 
Kmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasional
Kmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasionalKmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasional
Kmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasionalDokter Tekno
 
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornasKeputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornasUlfah Hanum
 
Kepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan Formularium
Kepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan FormulariumKepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan Formularium
Kepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan FormulariumLautan Jiwa
 
Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013
Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013
Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013Ulfah Hanum
 
FORNAS Tahun 2022.pdf
FORNAS Tahun 2022.pdfFORNAS Tahun 2022.pdf
FORNAS Tahun 2022.pdfalimadjid2
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Ulfah Hanum
 
Kepmenkes 328 tahun 2013 fornas
Kepmenkes 328 tahun 2013 fornasKepmenkes 328 tahun 2013 fornas
Kepmenkes 328 tahun 2013 fornaswidiastin
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Ulfah Hanum
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Nur Aisyah
 
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013Nur Fadillah
 
Formularium-Nasional.pdf
Formularium-Nasional.pdfFormularium-Nasional.pdf
Formularium-Nasional.pdfTonyRamirez52
 
Kepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium Nasional
Kepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium NasionalKepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium Nasional
Kepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium NasionalLautan Jiwa
 
Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...
Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...
Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...Lautan Jiwa
 
Formularium nasional 2016
Formularium nasional 2016Formularium nasional 2016
Formularium nasional 2016AlfieSaputera
 
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Ulfah Hanum
 

Similaire à Kepmenkes 159 2014 perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menkes-sk-ix-2013 tentang formularium nasional (1) (20)

Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasionalKmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
 
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasionalKmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
Kmk no. 159 ttg perubahan kmk no. 328 th 2013 ttg formularium nasional
 
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 159/MENKES/SK/V/2014 ten...
 
Kmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasional
Kmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasionalKmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasional
Kmk no. hk.02.02 menkes-137-2016 ttg formularium nasional
 
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornasKeputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018  perubahan fornas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 perubahan fornas
 
Kepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan Formularium
Kepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan FormulariumKepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan Formularium
Kepmenkes No. 137 Tahun 2016 tentang Perubahan Formularium
 
Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013
Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013
Perubahan ke dua atas Formularium nasional 2013
 
FORNAS Tahun 2022.pdf
FORNAS Tahun 2022.pdfFORNAS Tahun 2022.pdf
FORNAS Tahun 2022.pdf
 
Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019Formularium nasional 2019
Formularium nasional 2019
 
Fornas 011113
Fornas 011113Fornas 011113
Fornas 011113
 
Kepmenkes 328 tahun 2013 fornas
Kepmenkes 328 tahun 2013 fornasKepmenkes 328 tahun 2013 fornas
Kepmenkes 328 tahun 2013 fornas
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
 
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
Kmk no. hk_.01_.07-menkes-659-2017_ttg_formularium_nasional_
 
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
KepMenKes NOMOR 89/MENKES/SK/II/2013
 
Pesawat
PesawatPesawat
Pesawat
 
Formularium-Nasional.pdf
Formularium-Nasional.pdfFormularium-Nasional.pdf
Formularium-Nasional.pdf
 
Kepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium Nasional
Kepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium NasionalKepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium Nasional
Kepmenkes No. 523 Tahun 2015 tentang Formularium Nasional
 
Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...
Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...
Kepmenkes tentang Formularium Nasional dan Perubahannya (5.0, hanya bagian ha...
 
Formularium nasional 2016
Formularium nasional 2016Formularium nasional 2016
Formularium nasional 2016
 
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
Keputusan Menteri Kesehatan No.HK_.01_.07/menkes-395-2017/ttg_daftar_obat_ese...
 

Plus de Ulfah Hanum

UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUlfah Hanum
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...Ulfah Hanum
 
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Ulfah Hanum
 
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Ulfah Hanum
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Ulfah Hanum
 
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotikaPmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotikaUlfah Hanum
 
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Ulfah Hanum
 
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Ulfah Hanum
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarUlfah Hanum
 
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 Ulfah Hanum
 
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Ulfah Hanum
 
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...Ulfah Hanum
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Ulfah Hanum
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSUlfah Hanum
 
Permenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifas
Permenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifasPermenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifas
Permenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifasUlfah Hanum
 
Permenkes no 10 tahun 2017 juknis dak fisik kesehatan 2017
Permenkes no 10 tahun 2017  juknis dak fisik kesehatan 2017Permenkes no 10 tahun 2017  juknis dak fisik kesehatan 2017
Permenkes no 10 tahun 2017 juknis dak fisik kesehatan 2017Ulfah Hanum
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Ulfah Hanum
 
Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...
Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...
Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...Ulfah Hanum
 

Plus de Ulfah Hanum (20)

UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdfUU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
UU Nomor 17 Tahun 2023.pdf
 
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
KMK Nomor 2015 Tahun 2023 tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehat...
 
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
Pmk no _86_th_2019_ttg_juknis_penggunaan_dak_nonfisik_bidang_kesehatan_ta_2020
 
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
Pmk no _85_th_2019_ttg_petunjuk_operasional_penggunaan_dak_fisik_bidang_keseh...
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
 
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotikaPmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
Pmk no. 44 th 2019 ttg perubahan penggolongan narkotika
 
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
Permenkes No. 3 Tahun 2019 tentang Juknis penggunaan Dana alokasi khusus nonf...
 
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...Permenkes RI  no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
Permenkes RI no 2 Th 2019 tentang petunjuk operasional penggunaan dak fisik ...
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
 
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018 Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
Peraturan presiden nomor 16 tahun 2018
 
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...Permenkes nomor  66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
Permenkes nomor 66 tahun 2017 tentang petunjuk operasional dana alokasi khus...
 
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
Permenkes no 377 tahun 2009 petunjuk teknik jabatan fungsional apoteker dan a...
 
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
Peraturan Menteri Kesehatan No. 18 Tahun 2017 tentang Uji kompetensi Tenaga K...
 
Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015 Buku DOEN 2015
Buku DOEN 2015
 
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNSPeraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
Peraturan Pemerintah Nomor-11-tahun-2017-Manajemen-PNS
 
Doen 2015
Doen 2015Doen 2015
Doen 2015
 
Permenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifas
Permenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifasPermenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifas
Permenkes 21 2015 kapsul vitamin a bayi, balita dan ibu nifas
 
Permenkes no 10 tahun 2017 juknis dak fisik kesehatan 2017
Permenkes no 10 tahun 2017  juknis dak fisik kesehatan 2017Permenkes no 10 tahun 2017  juknis dak fisik kesehatan 2017
Permenkes no 10 tahun 2017 juknis dak fisik kesehatan 2017
 
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
Permenkes No. 74 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di puskesmas
 
Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...
Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...
Se hk.02.02 menkes-24-2017 juklak registrasi, izin praktik dan izin kerja ten...
 

Dernier

dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfMeboix
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptRaniNarti
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFRisaFatmasari
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptTriUmiana1
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxghinaalmiranurdiani
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...WulanNovianti7
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxUswaTulFajri
 

Dernier (16)

dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdfdr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
dr. Irma, Sp.A(K) Update Tatalaksana Tuberkulosis Anak & Remaja.pdf
 
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.pptALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
ALAT KONTRASEPSI DAN MACAM-MACAM IMPLANT.ppt
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIFPENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
PENYULUHAN TENTANG KANKER LEHER RAHIM PADA USIA PRODUKTIF
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Medikal-Bedah-I-Pertemuan-7.ppt
 
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
VARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptxVARICELLA_ppt.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
ilide.info-infanticide-ampamp-aborsi-biko-pr_35775a8caae77ecbd6b2ac17ada4ce15...
 
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptxB-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
B-01 Cushing's Syndrome Cushing's Syndrome..pptx
 

Kepmenkes 159 2014 perubahan atas keputusan menteri kesehatan nomor 328-menkes-sk-ix-2013 tentang formularium nasional (1)

  • 1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159/MENKES/SK/V/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sehubungan adanya perubahan restriksi obat, penggunaan obat yang memerlukan keahlian khusus, dan penambahan bentuk sediaan obat, perlu dilakukan penyesuaian daftar obat dalam Formularium Nasional; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671); 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062) 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 5. Undang-Undang...
  • 2. - 2 - 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 7. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 255); 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741); 11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 228/Menkes/SK/VI/2013 tentang Komite Nasional Penyusunan Formularium Nasional 2013; 12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 328/MENKES/SK/IX/2013 TENTANG FORMULARIUM NASIONAL. Pasal I...
  • 3. - 3 - Pasal I Beberapa ketentuan dalam Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang Formularium Nasional diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.1 ANALGESIK NARKOTIK 3 morfin HCl Hanya untuk pemakaian pada tindakan anestesi atau perawatan di Rumah Sakit dan untuk mengatasi nyeri kanker yang tidak respon terhadap analgetik non narkotik atau nyeri pada serangan jantung 1. tab 10 mg √ √ 2. tab SR 10 mg √ √ 3. tab SR 15 mg √ √ 4. tab SR 30 mg √ √ 5. inj 10 mg/mL (i.m./s.k./i.v.) √ √ 2. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 1 asam mefenamat* 1. kaps 250 mg √ √ √ 2. kaps 500 mg √ √ √ 3. Ketentuan...
  • 4. - 4 - 3. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 2 ibuprofen* 1. tab 200 mg √ √ √ 2. tab 400 mg √ √ √ 3. sir 100 mg/5 mL √ √ √ 4. sir 200 mg/5 mL √ √ √ 4. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 1 Sub Kelas Terapi 1.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 1. ANALGESIK, ANTIPIRETIK, ANTIINFLAMASI NON STEROID, ANTIPIRAI 1.2 ANALGESIK NON NARKOTIK 5 natrium diklofenak* 1. tab 25 mg √ √ √ 2. tab 50 mg √ √ √ 5. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 2 fenitoin Na 1. kaps 50 mg* √ √ √ 2. kaps 100 mg* √ √ √ 3. inj 100 mg/2 mL √ √ √ Dapat digunakan untuk status konvulsivus. 4. inj 50 mg/mL √ √ √ Dapat digunakan untuk status konvulsivus. 6. Ketentuan...
  • 5. - 5 - 6. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 3 Fenobarbital 1. tab 30 mg* √ √ √ 2. tab 100 mg* √ √ √ 3. inj 50 mg/mL √ √ 7. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 4 karbamazepin* 1. tab 200 mg √ √ √ 2. sir 100 mg/5 mL √ √ √ 8. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 5. ANTIEPILEPSI – ANTIKONVULSI 6 valproat* Dapat digunakan untuk epilepsi umum (general epilepsy). 1. tab sal 250 mg √ √ √ 2. tab sal 500 mg √ √ √ 3. tab SR 250 mg √ √ 4. tab SR 500 mg √ √ 5. sir 250 mg/5 mL √ √ √ 9. Ketentuan...
  • 6. - 6 - 9. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 6 Sub Kelas Terapi 6.6 Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3 Sub Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 6. ANTIINFEKSI 6.6. ANTIVIRUS 6.6.3 Antiretroviral 6.6.3.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) 2 Lamivudin 1 tab 150 mg √ √ 10. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 6 Sub Kelas Terapi 6.6 Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3 Sub Sub Sub Kelas Terapi 6.6.3.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 6. ANTIINFEKSI 6.6. ANTIVIRUS 6.6.3 Antiretroviral 6.6.3.1 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) 4 Zidovudin 1 kaps 100 mg √ √ √ 11.Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 6 Sub Kelas Terapi 6.6 Sub Sub Kelas Terapi 6.6.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 6. ANTIINFEKSI 6.6. ANTIVIRUS 6.6.4 Antihepatitis 4 pegylated interferon alfa-2a Digunakan sesuai peresepan oleh KGEH untuk indikasi hepatitis B dan C 1. inj 135 mcg/0,5 mL √ √ 2. inj 180 mcg/0,5 mL √ √ 12. Ketentuan...
  • 7. - 7 - 12. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 8 Sub Kelas Terapi 8.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF 8.1 HORMON dan ANTIHORMON 7 leuprorelin asetat 1. serb inj 1,88 mg √ Untuk endometriosis pada pasien dengan BB < 50 kg, adenomiosis atau mioma uteri 2. serb inj 3,75 mg √ a) Dapat digunakan untuk kanker payudara dengan hormonal reseptor ER/PR positif premenopause b) Dapat digunakan untuk endometriosis c) Adenomiosis atau mioma urteri d) Dapat digunakan untuk kanker prostat 3. serb inj 11,25 mg √ a) Dapat digunakan untuk kanker payudara dengan hormonal reseptor ER/PR positif premenopause b) Dapat digunakan untuk kanker prostat 13. Ketentuan...
  • 8. - 8 - 13. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 8 Sub Kelas Terapi 8.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 8. ANTINEOPLASTIK, IMUNOSUPRESAN dan OBAT untuk TERAPI PALIATIF 8.2 IMUNOSUPRESAN 3 hidroksi klorokuin* Hanya untuk rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus. 1. tab 200 mg √ 2. tab 400 mg √ 14. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 11 Sub Kelas Terapi 11.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA 11.1 PRODUK DARAH 2 faktor VIII F VIII (unit) = BB (kg) x % (target plasma - kadar F VIII pasien) 1. serb inj 250 UI/vial + pelarut 5 mL √ Untuk terapi kasus hemofili A dengan perdarahan Dibawah pengawasan ahli hematologi dan atau ahli penyakit dalam dan anak 2. serb inj 500 UI/vial + pelarut 5 mL √ Untuk terapi kasus hemofili A dengan perdarahan Dibawah pengawasan ahli hematologi dan atau ahli penyakit dalam dan anak 3. serb inj 230 - 340 UI √ 4. serb inj 480 - 600 UI √ 15. Ketentuan...
  • 9. - 9 - 15. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 11 Sub Kelas Terapi 11.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 11. PRODUK DARAH dan PENGGANTI PLASMA 11.2 PENGGANTI PLASMA dan PLASMA EKSPANDER 1 albumin serum normal (human albumin) 1. inj 5% √ √ a) Untuk luka bakar tingkat 2 (luas permukaan terbakar lebih dari 30%) dan kadar albumin < 2,5 g/dL b) Untuk plasmafaresis 2. Inj 20% √ √ Kadar albumin < 2,5 g/dL, dan/atau untuk kasus perioperatif, dan/atau untuk sindrom nefrotik Hanya diberikan apabila terdapat kondisi pre syok atau syok, dan/atau untuk kasus asites yang masif/intens dengan penekanan organ pernafasan atau perut 3. inj 25% √ √ Untuk bayi dan anak dengan kadar albumin < 2,5 g/dL, dan/atau untuk kasus perioperatif, dan/atau untuk sindrom nefrotik Hanya diberikan apabila terdapat kondisi pre syok atau syok, dan/atau untuk kasus asites yang masif/intens dengan penekanan organ pernafasan atau perut 16. Ketentuan...
  • 10. - 10 - 16. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.2 ANTIDIABETES 16.2.1 Antidiabetes Oral 1 akarbose 1. tab 50 mg √ √ 2. tab 100 mg √ √ 17. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.2 ANTIDIABETES 16.2.1 Antidiabetes Oral 2 glibenklamid* 1. tab 2,5 mg √ √ √ 2. tab 5 mg √ √ √ 18. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.2 ANTIDIABETES 16.2.1 Antidiabetes Oral 5 glimepirid* 1. tab 1 mg √ √ √ 2. tab 2 mg √ √ √ 3. tab 3 mg √ √ 4. tab 4 mg √ √ 19. Ketentuan...
  • 11. - 11 - 19. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.2 ANTIDIABETES 16.2.1 Antidiabetes Oral 6 glipizid* 1. tab 5 mg √ √ √ 2. tab 10 mg √ √ 20. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.2 ANTIDIABETES 16.2.1 Antidiabetes Oral 7 metformin* 1. tab 500 mg √ √ √ 2. tab 850 mg √ √ √ 21.Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.2 Sub Sub Kelas Terapi 16.2.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.2 ANTIDIABETES 16.2.1 Antidiabetes Oral 8 pioglitazon Tidak diberikan pada pasien dengan gagal jantung dan/atau riwayat keluarga bladder cancer 1. tab 15 mg √ √ 2. tab 30 mg √ √ 22. Ketentuan...
  • 12. - 12 - 22. Ketentuan Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.3 Sub Sub Kelas Terapi 16.3.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS 16.3.3 Progestogen 1 hidroksi progesteron 1. inj 125 mg/mL √ √ 2 linestrenol 1. tab 5 mg √ √ 3 medroksi progesteron asetat Hanya untuk amenorea sekunder, pendarahan uterus abnormal dan endometriosis 1. tab 5 mg √ √ 2. tab 10 mg √ √ 4 noretisteron Hanya untuk amenorea sekunder, pendarahan uterus abnormal dan endometriosis 1. tab 5 mg √ √ 23. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.3 Sub Sub Kelas Terapi 16.3.4 Sub Sub Sub Kelas Terapi 16.3.4.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.3 HORMON KELAMIN dan OBAT yang MEMPENGARUHI FERTILITAS 16.3.4 Kontrasepsi 16.3.4.1 Kontrasepsi, Oral 4 linestrenol 1. tab 0,5 mg √ √ √ 24. Ketentuan...
  • 13. - 13 - 24. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.53KORTIKOSTEROID 3 metilprednisolon 1. tab 4 mg* √ √ 2. tab 8 mg* √ √ 3. tab 16 mg √ √ 4. inj 125 mg/vial √ √ Hanya digunakan untuk kasus spesialistik, digunakan dalam waktu relatif singkat. 5. inj 500 mg/8 mL √ √ Hanya digunakan untuk kasus spesialistik, digunakan dalam waktu relatif singkat. 25. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 16 Sub Kelas Terapi 16.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 16. HORMON, OBAT ENDOKRIN LAIN dan KONTRASEPSI 16.5 KORTIKOSTEROID 4 prednison* 1. tab 5 mg √ √ √ 26. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.1 ANTIANGINA 1 atenolol* 1. tab 50 mg √ √ √ 27. Ketentuan...
  • 14. - 14 - 27. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.1 ANTIANGINA 2 diltiazem HCl* 1. tab 30 mg √ √ √ 28. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.1 ANTIANGINA 3 gliseril trinitrat 1. tab sublingual 0,5 mg* √ √ √ 2. kaps SR 2,5 mg* √ √ 3. kaps SR 5 mg* √ √ 4. inj 10 mg/mL √ √ 5. inj 50 mg/mL √ √ 29. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.1 ANTIANGINA 4 isosorbid dinitrat 1. tab 5 mg* √ √ √ 2. tab 10 mg* √ √ 3. inj 10 mg/mL (i.v.) √ √ Untuk kasus rawat inap dan UGD. 30. Ketentuan...
  • 15. - 15 - 30. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.2 ANTIARITMIA 1 amiodaron 1. tab 200 mg* √ √ 2. inj 150 mg/3 mL √ √ Untuk kasus rawat inap. 31. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.2 ANTIARITMIA 2 digoksin 1. tab 0,25 mg* √ √ √ 2. inj 0,25 mg/mL √ √ 32. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.2 ANTIARITMIA 5 propranolol 1. tab 10 mg* √ √ √ Untuk kasus-kasus dengan gangguan tiroid. 2. inj 1 g/mL (i.v.) √ √ Hanya untuk krisis tiroid atau aritmia dengan palpitasi berlebihan. 33. Ketentuan...
  • 16. - 16 - 33. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.2 ANTIARITMIA 6 verapamil Untuk aritmia supraventrikuler. 1. tab 80 mg* √ √ 2. inj 2,5 mg/mL √ √ 34. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.3 ANTIHIPERTENSI Catatan : Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 5 diltiazem 1. tab 30 mg* √ √ 2. kaps SR 100 mg* √ √ 3. kaps SR 200 mg* √ √ 4. serb inj 10 mg/10 ml √ √ Untuk hipertensi berat. 5. inj 25 mg/5 ml √ √ Untuk hipertensi berat atau angina pektoris pada kasus rawat inap. 6. serb inj 50 mg/vial √ √ Untuk hipertensi berat atau angina pektoris pada kasus rawat inap. 35. Ketentuan...
  • 17. - 17 - 35. Ketentuan angka 12 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.3 ANTIHIPERTENSI Catatan : Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 12 klonidin Untuk hipertensi berat pada kasus rawat inap. 1. tab 0,15 mg* √ √ 2. inj 150 mcg/mL √ √ 36. Ketentuan angka 13 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.3 ANTIHIPERTENSI Catatan : Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 13 klortalidon 1. tab 50 mg √ √ √ 37. Ketentuan angka 15 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.3 ANTIHIPERTENSI Catatan : Pemberian obat antihipertensi harus didasarkan pada prinsip dosis titrasi, mulai dari dosis terkecil hingga tercapai dosis dengan outcome tekanan darah terbaik. 15 metildopa* Selektif untuk wanita hamil. 1. tab sal 250 mg √ √ 38. Ketentuan...
  • 18. - 18 - 38. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.4 ANTIAGREGASI PLATELET 1 asam asetilsalisilat (asetosal)* 1. tab 80 mg √ √ √ 2. tab 100 mg √ √ 39. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.4 ANTIAGREGASI PLATELET 2 klopidogral* Hanya digunakan untuk pemasangan sten jantung. Saat akan dilakukan tindakan PTCA diberikan 4-8 tab. Rumatan 1 tab/hari selama 1 tahun. Pasien yang menderita recent myocardial infarction, ischaemic stroke atau established Peripheral Arterial Disease (PAD). Pasien yang menderita sindrom koroner akut : NON STEMI (unstable angina) dan STEMI. Hati-hati interaksi obat pada pasien yang menggunakan obat-obat golongan proton pump inhibitor (PPI). 1. tab 75 mg √ √ 40. Ketentuan...
  • 19. - 19 - 40. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.5 TROMBOLITIK 1 alteplase 1. serb inj 50 mg/vial √, dengan fasilitas ICCU √ Hanya untuk: Infark miokard akut di ICCU dalam waktu 4,5 jam. Stroke infark dalam waktu kurang dari 3 jam. 41. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.5 TROMBOLITIK 2 streptokinase 1. serb inj 1,5 juta UI/vial √, dengan fasilitas ICCU √ 42. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 1 bisoprolol* Hanya untuk gagal jantung kronis dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik yang sudah terkompensasi. 1. tab 2,5 mg √ √ 2. tab 5 mg √ √ 43. Ketentuan ...
  • 20. - 20 - 43. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 2 digoksin 1. tab 0,25 mg* √ √ √ Hanya untuk gagal jantung dengan atrial fibrilasi atau sinus takikardia. 2. inj 0,25 mg/mL √ √ 44. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 3 furosemid 1. tab 40 mg* √ √ √ 2. inj 10 mg/mL (i.v./i.m.) √, PP √ √ 45. Ketentuan angka 5 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 5 kaptopril* 1. tab 12,5 mg √ √ √ 2. tab 25 mg √ √ √ 3. tab 50 mg √ √ 46. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 6 karvediol* Hanya untuk gagal jantung kongestif kronik. 1. kaps 6,25 mg √ √ 47. Ketentuan...
  • 21. - 21 - 47. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 7 spironolakton* 1. tab 25 mg √ √ √ 48. Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.6 OBAT untuk GAGAL JANTUNG 8 ramipril* 1. tab 5 mg √ √ 2. tab 10 mg √ √ 49. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 1 fenofibrat Hanya untuk hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida > 250 mg/dL. 1. kaps 100 mg √ √ 2. kaps 300 mg √ √ 50. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 2 gemfibrozil Hanya untuk hipertrigliseridimia. Tidak dianjurkan diberikan bersama statin. 1. kaps 300 mg √ √ 2. kaps 600 mg √ √ 51. Ketentuan ...
  • 22. - 22 - 51. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 3 kolestiramin 1. serb, 4 g √ √ 52. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 17 Sub Kelas Terapi 17.8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 17. OBAT KARDIOVASKULER 17.8 ANTIHIPERLIPIDEMIA 4 pravastatin a) Hanya untuk hiperlipidemia dengan kadar LDL >160 mg, pada penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus disertai makroalbuminuria. b) Pemberian selama 6 bulan, selanjutnya harus dievaluasi kembali. 1. tab 10 mg √ √ 2. tab 20 mg √ √ 53. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 19 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL 1 dialisa peritoneal 1. lar intraperitonial √ √ 54. Ketentuan ...
  • 23. - 23 - 54. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 19 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 19. LARUTAN DIALISIS PERITONEAL 2 hemodialisa 1. lar konsentrat basis natrium bikarbonat √ √ 2. lar konsentrat basis asetat √ √ 55. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 23. PSIKOFARMAKA 23.4 ANTIPSIKOSIS 2 haloperidol 1. tab 0,5 mg* √ √ √ 2. tab 1,5 mg* √ √ √ 3. tab 2 mg √ √ √ 4. tab 5 mg* √ √ √ 5. tts 2 mg/mL √ √ √ 6. inj 5 mg/mL (i.m.) √ √ √ Untuk agitasi akut. Untuk kasus kedaruratan psikiatrik (tidak untuk pemakaian jangka panjang). 7. inj 50 mg/mL √ √ Hanya untuk monoterapi rumatan pada pasien schizophrenia yang tidak dapat menggunakan terapi oral. 56. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 23. PSIKOFARMAKA 23.4 ANTIPSIKOSIS 3 klorpromazin 1 tab sal 25 mg √ √ √ 2. tab sal 100 mg* √ √ √ 3 inj 5 mg/mL (i.m.) √ √ √ 57. Ketentuan ...
  • 24. - 24 - 57. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 23. PSIKOFARMAKA 23.4 ANTIPSIKOSIS 6 risperidon* a) Monoterapi schizophrenia. b) Adjunctive treatment pada pasien bipolar yang tidak memberikan respon dengan pemberian lithium atau valproat. 1. tab sal 1 mg √ √ 2. tab sal 2 mg √ √ 3. tab 3 mg √ √ 58. Ketentuan angka 7 pada Kelas Terapi 23 Sub Kelas Terapi 23.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 23. PSIKOFARMAKA 23.4 ANTIPSIKOSIS 7 trifluoperazin* 1. tab sal 5 mg √ √ 59. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 25 Sub Kelas Terapi 25.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 25. OBAT untuk SALURAN CERNA 25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS 2 lansoprazol 1. kaps 30 mg √ √ Untuk terapi jangka pendek pada kasus tukak lambung, tukak duodenum, dan refluks esofagitis. Diberikan 1 jam sebelum makan 2. inj 30 mg/mL √ √ Untuk pasien IGD atau rawat inap dengan riwayat perdarahan saluran cerna 60. Ketentuan ...
  • 25. - 25 - 60. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 25 Sub Kelas Terapi 25.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 25. OBAT untuk SALURAN CERNA 25.1 ANTASIDA dan ANTIULKUS 3 omeprazol 1. kaps 20 mg √ √ √ Untuk terapi jangka pendek pada kasus tukak lambung, tukak duodenum dan refluks esofagitis Diberikan 1 jam sebelum makan 2. inj 40 mg/10 mL √ √ √ Untuk pasien IGD atau rawat inap dengan riwayat perdarahan saluran cerna 61. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 1 aminofilin 1. tab 150 mg* √ √ √ 2. tab 200 mg* √ √ √ 3. inj 24 mg/mL √, PP √ √ 62. Ketentuan ...
  • 26. - 26 - 62. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 2 Budesonid 1 serb ih 100 mcg/dosis* √ √ Tidak untuk serangan asma akut. Harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri. 2 ih 200 mcg/dosis* √ √ Harus melampirkan hasil pemeriksaan spirometri. 3. Cairan ih 0,25 mg/mL √ √ Hanya untuk serangan asma akut. 63. Ketentuan angka 3 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 3 budesonid-formoterol (fixed combination)* 1. ih 80/4,5 mcg √ √ a) Untuk terapi rumatan pada penderita asma. b) Tidak diindikasikan untuk bronkhospasme akut. 2. ih 160/4,5 mcg √ √ a) Untuk terapi rumatan pada penderita asma atau terapi rumatan pada PPOK. b) Tidak diindikasikan untuk bronkhospasme akut. c) Penggunaan jangka panjang memerlukan pemeriksaan spirometri. 64. Ketentuan ...
  • 27. - 27 - 64. Ketentuan angka 4 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 4 deksametason 1. tab 0,5 mg* √ √ √ 2. inj 5 mg/mL (i.v.) √ √ √ 65. Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 8 ipratropium bromida* Untuk pasien PPOK dengan exacerbasi akut Tidak untuk jangka panjang 1. ih 20 mcg/puff √ √ 66. Ketentuan angka 10 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 10 metilprednisolon 1. tab 4 mg* √ √ 2. tab 16 mg* √ √ 3. inj 125 mg/2 mL √ √ 67. Ketentuan ...
  • 28. - 28 - 67. Ketentuan angka 11 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 11 salbutamol 1. tab 2 mg* √ √ √ 2. tab 4 mg* √ √ √ 3. inj 50 mcg/mL √ √ 4. lar ih 0,5%* √, PP √ √ 5. nebules vial 2,5 mg √ √ Hanya untuk : a) Serangan asma akut b) Bronkospasme yang menyertai PPOK c) SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) 6. sir 2 mg/5 mL* √ √ 7. cairan ih 0,1% √ √ √ Hanya untuk serangan asma akut dan atau bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) 8. aerosol 100 mcg* √ √ Hanya untuk serangan asma akut dan atau bronkospasme yang menyertai PPOK, SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis) 9. serb ih 200 mcg/kaps + rotahaler* √ √ 68. Ketentuan...
  • 29. - 29 - 68. Ketentuan angka 13 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.1 ANTIASMA 13 terbutalin 1 tab 2,5 mg* √ √ 2. sir 1,5 mg/5 mL √ √ 3. inj 0,5 mg/mL √ √ Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. 4. cairan ih 2,5 mg/mL √ √ Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. 5. serb ih 0,5 mg/dose √ √ Hanya untuk serangan asma akut dan/atau PPOK. 69. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.2 ANTITUSIF 1 kodein* 1. tab 10 mg √ √ √ 2. tab 15 mg √ √ 3. tab 20 mg √ √ 70. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.3 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.3 EKSPEKTORAN 1 n-asetil sistein Hanya untuk pasien rawat inap dengan exacerbasi akut 1 ih 100 mg/mL √ √ 2 kaps 200 mg* √ √ 71. Ketentuan...
  • 30. - 30 - 71. Ketentuan angka 1 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS 1 ipratropium bromida Untuk pasien PPOK dengan exacerbasi akut Tidak untuk jangka panjang 1. ih 20 mcg/puff* √ √ √ 2. nebulizer 0,025% √, PP √ √ 72. Ketentuan angka 2 pada Kelas Terapi 26 Sub Kelas Terapi 26.4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 26. OBAT untuk SALURAN NAPAS 26.4 OBAT untuk PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS 2 kombinasi: a. ipratropium bromida 0,5 mg b. salbutamol 2,5 mg Hanya untuk : a) serangan asma akut. b) bronkospasme yang menyertai PPOK. c) SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis). 1. nebules √, PP √ √ 73. Ketentuan angka 6 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 29 VITAMIN dan MINERAL 6 kalsium karbonat* 1. tab 500 mg √ √ √ 74. Ketentuan...
  • 31. - 31 - 74. Ketentuan angka 8 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 29 VITAMIN dan MINERAL 8 kolekalsiferol (vitamin D3)* Hanya untuk penyakit ginjal kronis pada level CKD 5 ke atas dan pasien hipotiroid, pemeriksaan kadar kalsium ion 1,1-2,5 mmol. 1 kaps lunak 0,25 mcg √ √ 2 kaps lunak 0,5 mcg √ √ 75. Ketentuan angka 11 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 29 VITAMIN dan MINERAL 11 piridoksin (vitamin B6) 1. tab 10 mg* √ √ √ 2. tab 25 mg* √ √ √ 3. inj 100 mg/mL √ √ √ 76. Ketentuan angka 13 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 29 VITAMIN dan MINERAL 13 sianokobalamin (vitamin B12)* 1. tab 50 mcg √ √ √ 77. Ketentuan angka 14 pada Kelas Terapi 29 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: KELAS TERAPI SUB KELAS TERAPI/NAMA GENERIK/SEDIAAN/KEKUATAN DAN RESTRIKSI FASILITAS KESEHATAN TK 1 TK 2 TK 3 29 VITAMIN dan MINERAL 14 tiamin (vitamin B1)* 1. tab 50 mg √ √ √ Pasal II...
  • 32. - 32 - Pasal II Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 2014 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NAFSIAH MBOI