Dokumen tersebut membahas tentang perilaku berinternet dan hygiene digital di internet, mencakup kondisi saat ini pengguna internet Indonesia, masalah yang dihadapi seperti digital divide, tujuan penggunaan internet yang kurang memadai, serta langkah-langkah untuk meningkatkan hygiene digital seperti mengatur privasi akun-akun online dan berhati-hati dalam mengklik tautan.
Technology Governance - Innovation Policy and Development Economics
Digital Hygiene dan Privasi Online
1. Perilaku Berinternet dan
Digital Hygiene di Internet
Unggul Sagena
SAFEnet – Relawan TIK – Blogger -- Pegiat Literasi Digital
Kuliah Umum CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Depok, 13 Maret 2019
7. Logoutdan
CariNama
Kamu
“Detox” awal : Log out semua akun,
termasuk di browser, bersihkan history
browser.
Buka search engine dari Google, cari nama
kamu. Pakai juga search engine lain
misalnya DuckDuckGo, Startpage dan Yahoo.
Cari namamu. Jika namamu terlalu umum,
coba tambahkan informasi lain. Misalnya
tempat kerja, kota tinggal, atau sekolahmu
dulu, pakai juga boolean.
Klik informasi yang ada nama kamu, klik
gambar. Walau bukan foto kamu tapi tertaut
nama kamu loh. Jadi cek, apakah itu
merujuk ke namamu?
PRIVACY DETOX
disarikan dari 8 hari data detox tactical tech
8. CariFotoKamu
Temukan bagaimana fotomu saat
ini atau profil terakhir di luar sana,
yang tak terkait dengan namamu.
Pilihlah salah satu foto untuk
mulai, misalnya foto lama dari akun
media sosial.
Buka mesin pencari "reverse image"
seperti tineye.com atau
images.google.com, lalu unggah foto
tersebut. Di mana lagi fotomu
tersebut berada?
PRIVACY DETOX
9. Bisakah
Dihapus?
Di mana foto itu disimpan? Mungkin di sebuah tempat di
mana kita punya kendali, misalnya di akun media sosial
kita sendiri. Untuk kasus semacam ini, sederhana saja,
hapus dan gantilah dengan foto baru atau ubah pengaturan
privasimu.
Untuk foto yang kamu tidak bisa kontrol, penghapusan
lebih susah dilakukan tetapi masih bisa dicoba.
Jika foto itu ada di akun media sosial orang lain, mintalah
dia untuk menghapus atau menandai platform agar
menghapus (jika ada pilihan tersebut).
Jika foto itu muncul di sebuah situs, kamu bisa meminta
pemilik situs untuk menghapus atau menggantinya.
Jika kamu tidak bisa menghapus foto itu, mintalah Google
untuk menghilangkannya dari mesin pencari melalui
permintaan "hak untuk dilupakan". Pencarian dengan kata
kunci "EU Privacy Removal Google" seharusnya
mengantarkanmu ke situs tersebut.
PRIVACY DETOX
10. ApakahSudah
Hilang
Selamanya?
Perlu diingat bahwa meskipun foto tersebut sudah tidak
ditemukan secara daring, tetapi mungkin saja masih
tersimpan di tempat lain:
• Di perangkat atau akun media sosial orang lain
• Di akun cadangan (mungkin perlu waktu untuk bisa
dibersihkan, tergantung platform)
• Di komputasi awan atau "Cloud", seperti iCloud, Dropbox,
Google Drive. Kapan terakhir kali kamu membersihkan
penyimpanan di awan?
Mungkin ada di Google Drive-mu. Mungkin ada di The
Wayback Machine (lebih dari 305 juta halaman web telah
disimpan). archive.org/web
SegalaSesuatuyangada diInternettidakakanmungkin
“kembali!”ThinkBeforePosting,WiseWhileOnline!
PRIVACY DETOX
11. Pencariandan
Akun
Gunakan Browser yang ramah privasi. Gunakan fitur
“private browsing”, “incognito” pada browser tertentu.
Gunakan mesin pencari yang ramah privasi. Alternatif
seperti DuckDuckGo bisa digunakan untuk mencari
informasi sensitif.
Jika perlu, gunakan VPN dan gunakan Tor sebagai
browsernya.
Buka akun-akun media sosialmu, cek privasi di dalam
pengaturan (setting) akun. Hapus aplikasi yang
meragukan, hilangkan centang pada permintaan akses
publik. Set apa yang kamu bagi ke publik mana yang tidak.
Misalnya status dan foto ke teman, atau publik yang bisa
membaca/melihat. Bersihkan tagging foto kamu kalau ada
maupun foto orang jika belum ada ijin dari mereka.
IngatselaluuntukmembukaSettingAkunketikamembuatsebuah
akunbarudiMedsos/Aplikasi,pelajariaksesyangdimintaaplikasi.
PRIVACY DETOX
13. Google?
Baliklah ke myactivity.google.com. Catatan: pengguna
Android sebaiknya tidak menghapus riwayat
lokasi/all-time pada tahapan detoks ini.
Bukalah myaccount.google.com/privacy- checkup
apakah ada perangkat lain yang tersambung, dan
seterusnya
“Personalisasi- kan pengalaman Google Anda”. Ini
akan mengarah ke Google's Activity Controls
(myaccount.google.com/activitycontrols), di mana
kamu bisa membatasi apa yang disimpan di masa
mendatang. "Pause" masing-masing kategori dengan
mengge- ser tombol ke kiri.
Bukalah myaccount.google.com/permissions dan batasi
aplikasi yang mengakses akunmu.
Jangan lupa untuk LOG OUT lagi
14. DigitalHygiene
LANGKAH
Enable Two-Step Authentication
Encrypt Your Hard Drive
Update Your Browser / Use Alternate browser
Do NOT Click On Email Links Or Open
Attachments
Set privacy policy on every new app
Don’t install unknown app - only install authorised apps
Update Your Browser / Use Alternate browser
Make sure the use of HTTPS
Password protect your phone
Mobile location setting – NFC setting – GPS setting
Use paraphrase passwords – update passwd every
6 month – use trusted passwd keeper app
check your privacy online
15. Email berbasis Google, memiliki fitur Verifikasi Dua Langkah (Two Step Verification) atau Two Factor
Verification (2FA) yang akan memberitahukan aktivitas mencurigakan yang mengakses dari perangkat.
Karena dalam recovery biasanya dapat ke email kedua atau ke nomor handphone.
16. • Th0ny432!! Untuk password “Tony” sulit
dihapal.
• Bandingkan dengan “keren banget gue si
tony ini!” dengan password : kbgwtonyini
atau kbgti!
• Penggantian Password tiap enam bulan
sekali pun tak begitu perlu lagi, gunakan
aplikasi Password Manager seperti
LastPass cukup aman.
17. Passworddan
Verifikasi
Sosmed dan jasa online lainnya
biasanya memiliki fitur “Lupa
Password” yang akan mengirimkan
informasi penggantian password ke
Email terdaftar. Jadi, pastikan Email
Anda Aman.
Gunakan PASSPHRASE untuk moda
pembuatan Password. Penggunaan
karakter huruf kecil, besar, angka dan
alfanumerik menyulitkan kita sendiri.
Gunakan parafrase singkatan.
21. Aplikasidan
Koneksi
Matikan aplikasi dan fitur berbasis GPS dan NFC apabila
tidak diperlukan.
Bersihkan berkala peramban di Ponsel.
Jangan install aplikasi tidak resmi. Risiko tanggung
sendiri.
Gunakan Add-ons atau Extension pada browser yang dapat
menambah privasi.
Jangan gunakan WIFI Publik terutama untuk transaksi
keuangan dan keperluan login (menulis user/pass/kode)
26. Hati-Hati
DenganKlik
Waspadai Semua LINK yang tak
dikenal. Bisa virus, spam, scam, dan
malware dan adware. Lebih parah,
akses dari “pihak lain” yang memata-
matai kita sebagai jurnalis/aktivis.
Berbudaya Analisis dan Melihat tanpa
harus melakukan Klik. Contoh :
Lihat extension dari link yang
disebarkan.
Lihat tanggal penyebaran
Lihat “common sense” dari informasi
28. Narsis?Deepfakes!FYI: There's now an AI app that generates convincing fake smut vids using celebs' faces And faces of
ex-partners, bosses, children, you name it
The faces of celebrities,
politicians, children, or pretty
much anyone, can be pasted over
faces of porn stars in X-rated
movies using freely available
machine-learning software.
Narsis berkali-kali, terutama VIDEO
Membahayakan Diri Anda
https://www.theregister.co.uk/2018/01/25/ai_fake_skin_flicks/
https://motherboard.vice.com/en_us/article/gydydm/gal
-gadot-fake-ai-porn