SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  31
UU NO. 32 TAHUN 
2009 TENTANG 
PERLINDUNGAN 
DAN PENGELOLAAN 
LINGKUNGAN HIDUP
Disusun Oleh : 
 Ardo Yoga P 8111413139 
 Daniel Octaviano 8111413141 
 Kunta Anjana 8111413144 
 Arief Hidayat 8111413145 
Wahyu Multi 8111413147 
 Syifa Arum Dewanti 8111413148 
 Fatkhul Rifki 8111413150 
Wahyu Nur Dwi 8111413155
LINGKUNGAN HIDUP 
Lingkungan hidup adalah kesatuan 
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, 
dan makhluk hidup termasuk manusia dan 
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu 
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan 
kesejahteran manusia serta makhluk hidup 
lainnya.
Sedangkan perlindungan dan pengelolaan 
lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya 
sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk 
melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah 
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan 
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, 
pemanfatan, pengendalian, pemeliharaan, 
pengawasan dan penegakan hukum.
PENGENDALIAN LINGKUNGAN 
HIDUP 
Pengedalian pecemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ini 
terdiri dari 3P: 
-pencegahan, 
-penanggulangan 
-pemulihan 
3P tersebut menerapkan berbagai instrumen
Instrumen pencegahan 
pencemaran dan / atau kerusakan 
lingkungan hidup terdiri atas : 
 KLHS 
 Tata ruang 
 Baku mutu 
 Kriteria baku kerusakan 
lingkungan hidup 
 AMDAL 
 UKL, UPL 
 Perizinan 
 Instrumen ekonomi 
lingkungan hidup 
 Peraturan perundang – 
undangan berbasis 
lingkungan hidup 
 Anggaran berbasis 
lingkungan hidup 
 Analisis risiko 
 Audit lingkungan hidup, dan 
 Instrument lain sesuai 
dengan kebutuhan dan / atau 
perkembangan ilmu 
pengetahuan.
KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) 
KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan 
partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan 
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi 
dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, 
dan/atau program (Ps. 1 Ayat 10 UU No. 32 Th. 2009) 
3 PRINSIP PEMBANGUNAN 
BERKELANJUTAN 
DEMOKRATIS 
KEADILAN 
KEBERLANJUTAN
TUJUAN KLHS 
 KLHS BERTUJUAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA 
PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 
TELAH MENJADI DASAR DAN TERINTEGRASI 
DALAM PEMBANGUNAN. 
 KLHS JUGA DIGUNAKAN UNTUK 
MERENCANAKAN DAN MENGEVALUASI 
KEBIJAKAN, RENCANA DAN/ATAU PROGRAM 
AGAR DAMPAK DARI LINGKUNGAN YANG 
TIDAK DIHARAPKAN DAPAT DIMINIMALKAN 
 SEDANGKAN DALAM KEBIJAKAN, RENCANA, 
DAN/ATAU PROGRAM YANG MENIMBULKAN 
DAMPAK DAN/ATAU RISIKO NEGATIF 
TERHADAP LINGKUNGAN. 
Sumber : www.klhsindonesia.org
Dalam penjelasan tersebut KLHS memiliki sejumlah manfaat 
antara lain : 
 Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung 
pengambilan keputusan, 
 Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-peluang 
baru melalui pengkajian sistematis dan cermat atas opsi 
pembangunan yang tersedia, 
 Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih 
sistematis pada jenjang pengambilan keputusan yang lebih 
tinggi, 
 Mencegah kesalahan investasi dengan berkat teridentifikasinya 
peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak dini
 Tata pengaturan (governance) yang lebih baik berkat 
keterlibatan para pihak (stakeholders) dalam proses 
pengambilan keputusan melalui proses konsultasi dan 
partisipasi 
 Melindungi asset-asset sumberdaya alam dan lingkungan 
hidup guna menjamin berlangsungnya pembangunan 
berkelanjutan, 
 Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, 
berbagi pemanfaatan sumberdaya alam, dan menangani 
masalah kumulatif dampak lingkungan.
Contoh Program : 
A. Rencana tata ruang, rencana pembangunan jangka 
panjang, dan rencana pembangunan jangka menengah, 
baik dalam tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/ 
kota. 
B. Kebijakan rencana dan/atau program yang berpotensi 
menimbulkan dampak risiko lingkungan hidup.
TATA RUANG 
Tata ruang atau dalam bahasa Inggrisnya Land 
use adalah wujud struktur ruang dan pola ruang 
disusun secara nasional, regional dan lokal
Tata Ruang terdapat di dalam Pasal 19 ayat (1) 
dan (2) Undang – undang No. 32 Tahun 
2004 yang berisi : 
 Untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan 
keselamatan masyarakat, setiap perencanaan tata ruang 
wilayah wajib didasarkan pada KLHS. 
 Perencanaan tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud di 
dalam ayat (1) ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung 
dan daya tamping lingkungan hidup.
BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP 
Baku mutu lingkungan hidup adalah 
ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, 
energi, atau komponen yang ada atau harus 
ada dan/atau unsur pencemar yang 
ditenggang keberadaannya dalam suatu 
sumber daya tertentu sebagai unsur 
lingkungan hidup.
(Pasal 20 ayat (1) ). Baku mutu lingkungan hidup ini terdiri dari 
beberapa macam yang meliputi : 
a. Baku mutu air 
b. Baku mutu air limbah 
c. Baku mutu air laut 
d. Baku mutu udara ambient 
e. Baku mutu emisi 
f. Baku mutu gangguan 
g. Baku mutu lain sesuai dengan 
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
KRITERIA BAKU KERUSAKAN 
LINGKUNGAN HIDUP 
Kriteria baku kerusakan 
ekosistem 
Kriteria baku akibat 
perubahan iklim
Kriteria Baku Kerusakan 
Ekosistem 
 Kriteria baku kerusakan 
tanah untuk produksi 
biomassa 
 Kriteria baku kerusakan 
terumbu karang 
 Kriteria baku kerusakan 
lingkungan hidup yang 
berkaitan tentang 
kebakaran hutan/lahan 
 Kriteria baku kerusakan 
mangrove 
 Kriteria baku kerusakan 
padang lamun 
 Kriteria baku kerusakan 
gambut 
 Kriteria baku kerusakan 
karst 
 Kriteria baku kerusakan 
ekosistem lainnya dengan 
perkembangan ilmu 
pengetahuan & teknologi
Kriteria baku akibat perubahan iklim 
 Kenaikan temperature 
 Kenaikan muka air laut 
 Badai, dan 
 Kekeringan
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak 
Lingkungan) 
Kajian mengenai 
dampak besar dan penting 
suatu usaha dan/atau kegiatan 
yang direncanakan pada 
lingkungan hidup yang 
diperlukan bagi proses 
pengambilan keputusan tentang 
penyelenggaraan usaha 
dan/atau kegiatan.
Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha 
atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara 
berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. 
Dengan melalui studiAMDAL diharapkan usaha dan/atau 
kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola 
sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatif 
dan memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.
Hal-hal penting baru yang terkait dengan AMDAL yang 
termuat dalam UU No. 32 Tahun 2009, antara lain: 
 AMDAL dan UKL/UPL merupakan salah satu instrumen 
pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; 
 Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat 
kompetensi penyusun dokumen AMDAL; 
 Komisi penilaiAMDAL Pusat, Propinsi, maupun kab/kota 
wajib memiliki lisensiAMDAL; 
 Amdal dan UKL/UPL merupakan persyaratan untuk 
penerbitan izin lingkungan; 
 Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, 
bupati/walikota sesuai kewenangannya.
Selain ke - 5 hal tersebut di atas, ada pengaturan yang tegas yang 
diamanatkan dalam UU No. 32 Tahu 2009, yaitu dikenakannya 
sanksi pidana dan perdata terkait pelanggaran bidangAMDAL. 
Pasal-pasal yang mengatur tentang sanksi-sanksi tersebut, yaitu: 
 Sanksi terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan tanpa 
memiliki izin lingkungan; 
 Sanksi terhadap orang yang menyusun dokumen AMDAL 
tanpa memiliki sertifikat kompetensi; 
 Sanksi terhadap pejabat yang memberikan izin lingkungan 
yang tanpa dilengkapi dengan dokumen AMDAl atau UKL-UPL.
UKL dan UPL (Upaya Pengelolaan 
Lingkungan dan Upaya 
Pemantauan Lingkungan) 
Upaya Pengelolaan (UKL) dan Upaya Pemantauan 
Lingkungan (UPL) adalah upaya yang dilakukan 
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup 
oleh penanggung jawab usaha dan/kegiatan. 
UKL dan UPL terdapat didalam Pasal 34 dan 35 
Undang – undang No. 32 Tahun 2009
Perizinan 
Perizinan lingkungan adalah sarana yuridis 
administrasi untuk mencegah dan menanggulangi 
(pengendalian) pencemaran lingkungan. Jenis dan 
prosedur perizinan lingkungan masih beraneka ragam, 
rumit dan sukar ditelusuri, sehingga menjadi hambatan 
bagi kegiatan dunia industri 
.
Melalui perizinan, seorang warga negara diberikan suatu 
perkenaan untuk melakukan sesuatu aktivitas yang semestinya 
dilarang. Ini berarti, yang esensial dari perijinan adalah larangan 
suatu tindakan, kecuali diperkenakan dengan izin. Dengan 
demikian, ketentuan-ketentuan perizinan mutlak dicantumkan 
keluasan perkenaan yang dapat diteliti batas-batasnya bagi setiap 
kegiatan. 
Mengenai Perizinian, ada didalam Pasal 36, 37, 38, 39, 
40, dan 41 Undang – Undang No. 32 Tahun 2009
INSTRUMEN EKONOMI 
LINGKUNGAN HIDUP 
Instrumen ekonomi terdiri dari: 
 Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan 
ekonomi 
 Instrumen pendanaan lingkungan hidup 
 Insentif dan/atau disinsentif lingkungan hidup
Instrumen perencanaan pembangunan 
dan kegiatan ekonomi: 
 Neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup; 
 Penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik 
regional bruto yang mencakup penyusutan sumber daya alam 
dan kerusakan lingkungan hidup; 
 Mekanisme kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antar 
daerah; 
 Internalisasi biaya lingkungan hidup. (Pasal 43)
Instrumen pendanaan lingkungan hidup 
 Dana jaminan pemulihan lingkungan hidup; 
 Dana penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan dan 
pemulihan lingkungan hidup; 
 Dana amanah/bantuan untuk konservasi. (Pasal 43)
Insentif dan/atau disinsentif lingkungan 
hidup 
 Pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan hidup; 
 Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidup; 
 Pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal 
yang ramah lingkungan hidup; 
 Pengembangan sistem perdagangan izin pembuangan limbah 
dan/atau emisi; 
 Pengembangan sistem pembayaran jasa lingkungan hidup; 
 Pengembangan asuransi lingkungan hidup; 
 Pengembangan sistem label ramah lingkungan hidup; 
 Sistem penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan 
pengelolaan lingkungan hidup. (Pasal 43)
Kelebihan UU No.32/2009 
Adanya penguatan yang terdapat 
dalam undang-undang ini tentang prinsip-prinsip 
perlindungan dan pengelolaan 
lingkungan yang didasarkan pada tata 
kelola pemerintahan yang baik karena 
dalam setiap proses perumusan dan 
penerapan instrument pencegahan 
pencemaran dan / atau kerusakan 
lingkungan hidup serta penanggulangan 
dan penegakan hukum mewajibkan 
pengintegrasian aspek transparasi, 
partisipasi, akuntabilitas dan keadilan
Kelemahan UU No.32/2009 
 Tingkat pengetahuan masyarakat dalam 
memahami Undang-Undang sangat kurang 
 UUPPLH yang sangat bernuansa ilmiah dan 
akademis sehingga hanya akan mampu dipahami 
oleh komunitas rasional 
 UUPPLH ini tidak mencantumkan sanksi apapun 
bagi pemerintah atau pemerintah daerah yang tidak 
melakukannya.

Contenu connexe

Tendances

Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxEffrila Nita
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Heri Romansyah
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruanggege52
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahJoy Irman
 
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)Vallen Hoven
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2Jaka Pamungkas
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALWahyu Yuns
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaaninfosanitasi
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanLeks&Co
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxNaomiPoppyMoore
 

Tendances (20)

Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Materi AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptxMateri AMDAL .pptx
Materi AMDAL .pptx
 
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
Sosialisasi muatan PP 22 tahun 2021 (terkait pl)
 
hukum tata ruang
hukum tata ruanghukum tata ruang
hukum tata ruang
 
Hukum lingkungan
Hukum lingkunganHukum lingkungan
Hukum lingkungan
 
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
 
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air LimbahLandasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
Landasan Hukum Pengelolaan Air Limbah
 
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
Tanah Terlantar (Hak Atas Tanah)
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Rtrw gresik
Rtrw gresik Rtrw gresik
Rtrw gresik
 
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
Pengertian amdal (andal, rkl, rpl) 2
 
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDALPerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
PerMenLHK 38 Tahun 2019 ttg Kegiatan Wajib AMDAL
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 
Peraturan Zonasi
Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi
Peraturan Zonasi
 
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum PertanahanDasar-Dasar Hukum Pertanahan
Dasar-Dasar Hukum Pertanahan
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptxAmandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
Amandemen dan Modifikasi Perjanjian Internasional.pptx
 
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARAHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
 

En vedette

Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...
Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...
Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...Anggi Nurbana Wahyudi
 
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalPengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalinfosanitasi
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanM Handoko
 
Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...
Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...
Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...Penataan Ruang
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
 
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Joy Irman
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbahKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbahJoy Irman
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...infosanitasi
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalinfosanitasi
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahinfosanitasi
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 

En vedette (12)

Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...
Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...
Hukum dan Kebijakan Pemerintah Terkait dengan Pengolahan Air Limbah By Anggi ...
 
PERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbahPERATURAN pengelolaan air limbah
PERATURAN pengelolaan air limbah
 
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipalPengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
Pengendalian dan pengawasan pembangunan iplt dan ipal
 
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah PermukimanKebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Permukiman
 
Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...
Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...
Uu32 2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunganUndang-undang No. 32 Tahun 2...
 
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanKebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman
 
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan sistem pengelolaan air...
 
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbahKriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur air limbah
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipalPedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan ipal
 
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbahDasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
Dasar dasar teknik dan pengelolaan air limbah
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
 

Similaire à UU32Lingkungan

materi-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptxmateri-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptxSyaniaBO1
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalMartheana Kencanawati
 
Kebijakan Konservasi
Kebijakan KonservasiKebijakan Konservasi
Kebijakan KonservasiWiraDharma12
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanRiska_21
 
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara ListyoAnanto1
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunandhikaandiansyah
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...iniPurwokerto
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptRadhitaMayPutri
 
Kebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptxKebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptxFurqanRani1
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01M Nasution
 
Penjelasan Uu/32/09
Penjelasan Uu/32/09Penjelasan Uu/32/09
Penjelasan Uu/32/09People Power
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03M Nasution
 
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)Muhammad Kennedy Ginting
 

Similaire à UU32Lingkungan (20)

materi-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptxmateri-kuliah-hk-lingkungan.pptx
materi-kuliah-hk-lingkungan.pptx
 
D3 PSL FAPERTA UNSOED
D3 PSL FAPERTA UNSOEDD3 PSL FAPERTA UNSOED
D3 PSL FAPERTA UNSOED
 
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdalPihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
Pihak yang terlibat dalam penyusunan amdal
 
Kebijakan Konservasi
Kebijakan KonservasiKebijakan Konservasi
Kebijakan Konservasi
 
AMDAL
AMDALAMDAL
AMDAL
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
 
Arti dan peran amdal
Arti dan peran amdalArti dan peran amdal
Arti dan peran amdal
 
Dhika
DhikaDhika
Dhika
 
Materi amdal
Materi amdalMateri amdal
Materi amdal
 
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
Materi penanggungjawab pengendalian pencemaran udara
 
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunanPencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
Pencemaran dan perusakan lingkungan hidup oleh proses pembangunan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN D...
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
Kebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptxKebij. Huk.Lingk 9.pptx
Kebij. Huk.Lingk 9.pptx
 
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.pptAMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
AMDAL DAN AUDIT LAPANGAN.ppt
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp01
 
Penjelasan Uu/32/09
Penjelasan Uu/32/09Penjelasan Uu/32/09
Penjelasan Uu/32/09
 
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
Materiamdalforup pptx-130121223558-phpapp03
 
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
Analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL)
 

UU32Lingkungan

  • 1. UU NO. 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
  • 2. Disusun Oleh :  Ardo Yoga P 8111413139  Daniel Octaviano 8111413141  Kunta Anjana 8111413144  Arief Hidayat 8111413145 Wahyu Multi 8111413147  Syifa Arum Dewanti 8111413148  Fatkhul Rifki 8111413150 Wahyu Nur Dwi 8111413155
  • 3. LINGKUNGAN HIDUP Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteran manusia serta makhluk hidup lainnya.
  • 4. Sedangkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup didefinisikan sebagai upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.
  • 5. PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP Pengedalian pecemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup ini terdiri dari 3P: -pencegahan, -penanggulangan -pemulihan 3P tersebut menerapkan berbagai instrumen
  • 6. Instrumen pencegahan pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas :  KLHS  Tata ruang  Baku mutu  Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup  AMDAL  UKL, UPL  Perizinan  Instrumen ekonomi lingkungan hidup  Peraturan perundang – undangan berbasis lingkungan hidup  Anggaran berbasis lingkungan hidup  Analisis risiko  Audit lingkungan hidup, dan  Instrument lain sesuai dengan kebutuhan dan / atau perkembangan ilmu pengetahuan.
  • 7. KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) KLHS, adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program (Ps. 1 Ayat 10 UU No. 32 Th. 2009) 3 PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DEMOKRATIS KEADILAN KEBERLANJUTAN
  • 8. TUJUAN KLHS  KLHS BERTUJUAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN TELAH MENJADI DASAR DAN TERINTEGRASI DALAM PEMBANGUNAN.  KLHS JUGA DIGUNAKAN UNTUK MERENCANAKAN DAN MENGEVALUASI KEBIJAKAN, RENCANA DAN/ATAU PROGRAM AGAR DAMPAK DARI LINGKUNGAN YANG TIDAK DIHARAPKAN DAPAT DIMINIMALKAN  SEDANGKAN DALAM KEBIJAKAN, RENCANA, DAN/ATAU PROGRAM YANG MENIMBULKAN DAMPAK DAN/ATAU RISIKO NEGATIF TERHADAP LINGKUNGAN. Sumber : www.klhsindonesia.org
  • 9. Dalam penjelasan tersebut KLHS memiliki sejumlah manfaat antara lain :  Merupakan instrumen proaktif dan sarana pendukung pengambilan keputusan,  Mengidentifikasi dan mempertimbangkan peluang-peluang baru melalui pengkajian sistematis dan cermat atas opsi pembangunan yang tersedia,  Mempertimbangkan aspek lingkungan hidup secara lebih sistematis pada jenjang pengambilan keputusan yang lebih tinggi,  Mencegah kesalahan investasi dengan berkat teridentifikasinya peluang pembangunan yang tidak berkelanjutan sejak dini
  • 10.  Tata pengaturan (governance) yang lebih baik berkat keterlibatan para pihak (stakeholders) dalam proses pengambilan keputusan melalui proses konsultasi dan partisipasi  Melindungi asset-asset sumberdaya alam dan lingkungan hidup guna menjamin berlangsungnya pembangunan berkelanjutan,  Memfasilitasi kerjasama lintas batas untuk mencegah konflik, berbagi pemanfaatan sumberdaya alam, dan menangani masalah kumulatif dampak lingkungan.
  • 11. Contoh Program : A. Rencana tata ruang, rencana pembangunan jangka panjang, dan rencana pembangunan jangka menengah, baik dalam tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/ kota. B. Kebijakan rencana dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak risiko lingkungan hidup.
  • 12. TATA RUANG Tata ruang atau dalam bahasa Inggrisnya Land use adalah wujud struktur ruang dan pola ruang disusun secara nasional, regional dan lokal
  • 13. Tata Ruang terdapat di dalam Pasal 19 ayat (1) dan (2) Undang – undang No. 32 Tahun 2004 yang berisi :  Untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan keselamatan masyarakat, setiap perencanaan tata ruang wilayah wajib didasarkan pada KLHS.  Perencanaan tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud di dalam ayat (1) ditetapkan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup.
  • 14. BAKU MUTU LINGKUNGAN HIDUP Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
  • 15. (Pasal 20 ayat (1) ). Baku mutu lingkungan hidup ini terdiri dari beberapa macam yang meliputi : a. Baku mutu air b. Baku mutu air limbah c. Baku mutu air laut d. Baku mutu udara ambient e. Baku mutu emisi f. Baku mutu gangguan g. Baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • 16. KRITERIA BAKU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Kriteria baku kerusakan ekosistem Kriteria baku akibat perubahan iklim
  • 17. Kriteria Baku Kerusakan Ekosistem  Kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa  Kriteria baku kerusakan terumbu karang  Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan tentang kebakaran hutan/lahan  Kriteria baku kerusakan mangrove  Kriteria baku kerusakan padang lamun  Kriteria baku kerusakan gambut  Kriteria baku kerusakan karst  Kriteria baku kerusakan ekosistem lainnya dengan perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi
  • 18. Kriteria baku akibat perubahan iklim  Kenaikan temperature  Kenaikan muka air laut  Badai, dan  Kekeringan
  • 19. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
  • 20. Tujuan dan sasaran AMDAL adalah untuk menjamin suatu usaha atau kegiatan pembangunan dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui studiAMDAL diharapkan usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien, meminimumkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positip terhadap lingkungan hidup.
  • 21. Hal-hal penting baru yang terkait dengan AMDAL yang termuat dalam UU No. 32 Tahun 2009, antara lain:  AMDAL dan UKL/UPL merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;  Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun dokumen AMDAL;  Komisi penilaiAMDAL Pusat, Propinsi, maupun kab/kota wajib memiliki lisensiAMDAL;  Amdal dan UKL/UPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin lingkungan;  Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai kewenangannya.
  • 22. Selain ke - 5 hal tersebut di atas, ada pengaturan yang tegas yang diamanatkan dalam UU No. 32 Tahu 2009, yaitu dikenakannya sanksi pidana dan perdata terkait pelanggaran bidangAMDAL. Pasal-pasal yang mengatur tentang sanksi-sanksi tersebut, yaitu:  Sanksi terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan;  Sanksi terhadap orang yang menyusun dokumen AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi;  Sanksi terhadap pejabat yang memberikan izin lingkungan yang tanpa dilengkapi dengan dokumen AMDAl atau UKL-UPL.
  • 23. UKL dan UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan) Upaya Pengelolaan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan/kegiatan. UKL dan UPL terdapat didalam Pasal 34 dan 35 Undang – undang No. 32 Tahun 2009
  • 24. Perizinan Perizinan lingkungan adalah sarana yuridis administrasi untuk mencegah dan menanggulangi (pengendalian) pencemaran lingkungan. Jenis dan prosedur perizinan lingkungan masih beraneka ragam, rumit dan sukar ditelusuri, sehingga menjadi hambatan bagi kegiatan dunia industri .
  • 25. Melalui perizinan, seorang warga negara diberikan suatu perkenaan untuk melakukan sesuatu aktivitas yang semestinya dilarang. Ini berarti, yang esensial dari perijinan adalah larangan suatu tindakan, kecuali diperkenakan dengan izin. Dengan demikian, ketentuan-ketentuan perizinan mutlak dicantumkan keluasan perkenaan yang dapat diteliti batas-batasnya bagi setiap kegiatan. Mengenai Perizinian, ada didalam Pasal 36, 37, 38, 39, 40, dan 41 Undang – Undang No. 32 Tahun 2009
  • 26. INSTRUMEN EKONOMI LINGKUNGAN HIDUP Instrumen ekonomi terdiri dari:  Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi  Instrumen pendanaan lingkungan hidup  Insentif dan/atau disinsentif lingkungan hidup
  • 27. Instrumen perencanaan pembangunan dan kegiatan ekonomi:  Neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup;  Penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto yang mencakup penyusutan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan hidup;  Mekanisme kompensasi/imbal jasa lingkungan hidup antar daerah;  Internalisasi biaya lingkungan hidup. (Pasal 43)
  • 28. Instrumen pendanaan lingkungan hidup  Dana jaminan pemulihan lingkungan hidup;  Dana penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan dan pemulihan lingkungan hidup;  Dana amanah/bantuan untuk konservasi. (Pasal 43)
  • 29. Insentif dan/atau disinsentif lingkungan hidup  Pengadaan barang dan jasa yang ramah lingkungan hidup;  Penerapan pajak, retribusi, dan subsidi lingkungan hidup;  Pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal yang ramah lingkungan hidup;  Pengembangan sistem perdagangan izin pembuangan limbah dan/atau emisi;  Pengembangan sistem pembayaran jasa lingkungan hidup;  Pengembangan asuransi lingkungan hidup;  Pengembangan sistem label ramah lingkungan hidup;  Sistem penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. (Pasal 43)
  • 30. Kelebihan UU No.32/2009 Adanya penguatan yang terdapat dalam undang-undang ini tentang prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang didasarkan pada tata kelola pemerintahan yang baik karena dalam setiap proses perumusan dan penerapan instrument pencegahan pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan hidup serta penanggulangan dan penegakan hukum mewajibkan pengintegrasian aspek transparasi, partisipasi, akuntabilitas dan keadilan
  • 31. Kelemahan UU No.32/2009  Tingkat pengetahuan masyarakat dalam memahami Undang-Undang sangat kurang  UUPPLH yang sangat bernuansa ilmiah dan akademis sehingga hanya akan mampu dipahami oleh komunitas rasional  UUPPLH ini tidak mencantumkan sanksi apapun bagi pemerintah atau pemerintah daerah yang tidak melakukannya.