2. HOAKS VS
SCAM
Hoaks dan scam rata rata mengandalkan social engineering.
Meski hoaks lebih hanya untuk keuntungan kepuasan pribadi awalnya, scam lebih kepada keuntungan material secara langsung.
Social engineering berarti memanipulasi pengguna agar berpikir bahwa situs web hoax atau scam benar-benar merupakan situs
resmi, sehingga terpancing mengikuti jebakan (phising).
Manipulasi bisa dilakukan lewat tampilan yang dibuat mirip situs resmi. Situs scam misalnya, bisa mengatasnamakan bank
tertentu dan meminta transfer sejumlah uang.
Ada juga yang menyamar sebagai situs media sosial untuk membuat pengguna memasukkan username dan password.
5. BUDAYAKAN
CEK RICEK
dan
MENGABAIKAN
BERITA YANG
TIDAK LOGIS
• Budayakan
berpikir kritis
• Meningkatkan
budaya
menguasai
literasi dasar.
• Membangun pola
pikir dan perilaku
positif.
Sangat diperlukan
peran aktif untuk
memperingatkan,
Jika kita melihat
seseorang
menyebarkan
berita hoaks atau
diduga hoaks.
6. Teori Perilaku
• Faktor-faktor yang mempengaruhi Hoaks dan kejahatan
SCAM
Dukungan sosial meliputi:
• Kebutuhan fisik, berupa sandang, pangan, dan papan,
eksistensi, self esteem, kepuasan pribadi. (pelaku
menghalalkan segala cara)
• Kebutuhan sosial, orang yang mudah bersosialisasi dengan
lingkungannya. (korban pengguna aktif perangkat digital)
• Kebutuhan psikis, ketika seseorang sedang dalam masalah
tentu akan membutuhkan dukungan, motivasi, dan solusi
dari orang lain.