SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
MAKALAH
   PENGANTAR ILMU EKONOMI
       “TINGKAT INFLASI”




               Disusun oleh ;
        Nama      : Yayan Subagyo
        No Mhs : 07 025 336




      JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
   FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI “AKPRIND”
           YOGYAKARTA
                  2008
KATA PENGANTAR


       Terima kasih,mungkin hanya sepatah kata ini yang saya katakan kepada
tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmat-Nya jualah sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.yaitu tentang krisis pangan.
       Pada sempatan ini, ijikan saya selaku penulis mengucapkan rasa
terimakasih saya kepada teman-teman saya yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan makalah ini, baik dari proses penyusunan, pengetikan, sampai
akhirnya makalah ini bisa selesai.
       Akhirnya saya selaku penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran,
ataupun kritikan yang bersifat membangaun, yang pada intinya sangat berguna
untuk menyempurnakan penulisan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini
dapat menjadi sumber pengetahuan baru bagi pembacanya.
PENDAHULUAN


       Inflansi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus meneus, kenaikkan harga dari satu atau dua barang saja tidak di
sebut inflansi, kecuali bila kenaikkan tersebut meluas kepada ( atau
mengakibatkan kenaikkan ) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Syarata
adamya kecendrungan menaik yang terus menerus juga perlu diingat. Kenaikkan
harga-harga karena, misalnya, musiman, menjelang hari hari besar, atau yang
terjadi sekali saja ( dan tidak mempunyai pengaruh kelanjutan ) tidak disebut
inflansi. Kenaikkan harga semacam ini tidak di anggap sbagai masalah atau
“penyakit” ekonomi dan tidak memelurkan kebijaksanaan khusus untuk
menanggulanginya.
       Perkataan “kecendrungan “ dalam definisi infalansi perlu di garis bawahi.
Kalau seandainya harga-harga dari sebagian besar barang di atur atau ditentuka
oleh pmerintah., maka barang-barang yang di catat oleh biro statistik mungkin
tidak menunjukkan kenaikkan apapun ( karena yang di catat adalah harga-harga
“resmi” pemerintah ). Tetapi mungkin dalam realita ada kecendrungan bagi harga-
harga untuk terus menaik. Keadaan seperti ini tercermin dari, misalnya, adanya
harga-harga “bebas” atau harga-harga “tidak resmi” yang lebih tinggi dari harga-
harga “resmi” dan ada yang cendrung menaik. Dalam halk ini masalah inflansi
sebetulnya ada, tetapi tidak di perkenankan untuk menunjukkan dirinya. Keadaan
seperti ini disebut “suppressed infation” atau “inflansi yang di tutupi” yang pada
sewaktu-waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi
makin tidak relevan bagi kenyataan.
BAB I
                                        INFLASI


1. Pengertian
          Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-
harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah
proses      dari   suatu   peristiwa,     bukan    tinggi-rendahnya   tingkat   harga.


2.Jenis
          Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan,
sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikkan harga
berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun;
berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali
terjadi       apabila      kenaikkan       harga     berada     di     atas     100%


3.Dampak
     a. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau
          tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh
          yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
          meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk
          bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa
          inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
          (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian
          dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau
          mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat.
          Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan
          swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan
          mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan
          terpuruk dari waktu ke waktu.
b. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang
       diperoleh lebih tinggi daripada kenaikkan biaya produksi. Bila hal ini
       terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya
       (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan
       naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka
       produsen   enggan    untuk       meneruskan produksinya.     Produsen   bisa
       menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak
       sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan
       bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
    c. Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu
       negara, mendorong kenaikkan suku bunga, mendorong penanaman modal
       yang    bersifat   spekulatif,     kegagalan   pelaksanaan    pembangunan,
       ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya
       tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.


4. Penyebab
       Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau
desakan biaya produksi.


       Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat
adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat
harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan
bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya
permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor
produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikkan dalam
permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment.


       Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat
meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-
produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
5. Penggolongan
       Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
         1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
         2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
         3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
         4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
       Berdasarkan sebab musabab awal dari inflansi di bedakan menjadi
          1. inflansi yang timbul karana permintaan masyarakat akan berbagai
             barang terlalu kuat. Inflansi semacam ini di sebut demand inflantion
          2. inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Ini disebut
             cost inflantion
Gambar berikut ini menggaris bawahi perbedaan dari kedua macam inflasi ini




       harga                   S


        P2
                                          Z2

                                         Z1

                    Q1 Q2           Output




        harga                  S1


        P4                               S2

        P3
                                              Z

                        Q3          Q4            Output
6. Penanggulangan
  peran bank sentral sangat berpengaruh
     Peran bank sentral
        Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi.
Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi
pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan
yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh
pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena
sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah
satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan
moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang
lebih.tinggi.


        Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau
tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu,
bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang
domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal
(dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation
targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh
Bank,Indonesia.
BAB II
                          MENGUKUR INFLANSI
   A.ANGKA INDEX SEDERHANA
                       pt
                IT        100 0 0
                       po
               Dimana: IT = index harga pada waktu t.
                           Pt = harga pada waktu ( harga pada waktui yang
                                bersangkutan )
                           Po = adalah harga pada waktu dasar


                         qt
                  it                100   %
                         qo
               Dimana : it = angka index produksi
                           Qt = produksi pada waktu t
                           Qo = produksi pada waktu dasar
        Angka index sederhana hanya trdiri dari satu jenis barang saja. Jika it
menunjukkan angka yang lebih besar dari 100, berarti ada kenaikkan, sedangkan
jika lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan.
Contoh : it = 115;kenikkan= ( 115-100 ) % = 15 %




   B. ANGKA INDEX AGGREGATIF


   Adalah angka index yang terdiri dari bebrapa jenis barang. Misalnya index
harga 9 bahan pokok, index biaya hidup yang trdiri dari 62 macam barang, index
harga konsumen yang terdiri dari kurang lebih 100 macam barang. Index export
indonesia dan sebainya
Rumus
             pt
        it      100%
             po
Dimana : it = index aggregatif dan Σ adalah tanda penjunlahan
                   Σ pt = jumlah harga dari seluruh barang pada waktu yang
                           besangkutan
                    Σ po = jumlah harrga dari seluruh barang pada waktu dasar


Rumus
                Qt
        it         100%
               Qo
        Dimana : it = angka index aggregatif dan Σ adalah tanda penjunlahan


                   Σ pt = jumlah produksi dari seluruh barang pada waktu yang
                           bersangkutan
                   Σ po = jumlah produsi dari seluruh barang pada waktu dasar


        Juga dalam hal ini jika it menunjukkan angka lebih besar dari 100 maka
terjadi kenaikkan dan apabila kurang dari 100 maka terjadi penurunan
Jika it = 150, maka terjadi kenaikkan ( 150 -100 ) % = 50 %
Jika it = 80 , maka terjadi penurunan ( 100 - 80) % = 20 %




Bentuk sederhana dari pungsi permintaan ( total ) akan uang dari teori keynes
adalah :
           Md = [ KQ + Ø ( r )] atau Md/p = kQb + Ø ( r )
        Md/p adalah permintaan total akan uang arti riil, suku pertama dalam
kurung, yaitu kQ adalah permintaan akan uang untuk traksasi dan berjaga-jaga
yang dinyatakan sebagai proporsi (k) dari pendapatan nasional riil atau tingkat
output ; Ø ( r ) adalah permintaan akan uang untuk matif spekulasi yang
dinyatakan sebagai fungsi dari tingkat bunga yang berlaku ( r ) fungsi permintaan
akan uang ini disebut juga seagai fungsi liquidity preference.
Secara grafik penentuan tingkat bunga di pasar uang digambarkan oleh
perpotongan kurva jumlah uang yang beredar


          r
                              Ms        M's


    ro        …………………
    r1 …………………………..
                                                        Md ( Q, r )


          0                             M



     Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan
             sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya:

         Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah
         indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh
         konsumen.
         Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI).
         Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari
         barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses
         produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa
         depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi,
         yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi.
         Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari
         komoditas-komoditas tertentu.
         Indeks harga barang-barang modal
         Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang
         baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
Tingkat Inflasi indonesia




   Bulan Tahun              Tingkat Inflasi

    April 2008                  8.96 %

    Maret 2008                  8.17 %

   Februari 2008                7.40 %

   Januari 2008                 7.36 %

  Desember 2007                 6.59 %

  November 2007                 6.71 %

   Oktober 2007                 6.88 %

  September 2007                6.95 %

   Agustus 2007                 6.51 %

     Juli 2007                  6.06 %

     Juni 2007                  5.77 %

     Mei 2007                   6.01 %
April 2007                           6.29 %

                     Maret 2007                           6.52 %

                    Februari 2007                         6.30 %

                    Januari 2007                          6.26 %

                   Desember 2006                          6.60 %

                   November 2006                          5.27 %

                    Oktober 2006                          6.29 %

                  September 2006                          14.55 %




                       Faktor-Faktor Pemicu tingkat Inflasi



        Faktor-Faktor Pemicu tingkat Inflasi Laju kenaikan tingkat inflasi
dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagian ditentukan dari sudut pandang teori
inflasi yang dianut. Pada kasus perekonomian di Indonesia paling tidak terdapat
beberapa faktor yang baik secara langsung maupun secara psikologis dapat
mendorong trend kenaikan tingkat inflasi. Faktor ekonomi dan non-ekonomi yang
diperkirakan mempengaruhi tingkat inflasi di negara kita antara lain dapat
diidentifikasi berikut ini:

(1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar
ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa:

        Kenaikan harga migas di luar negeri
        Meningkatnya bantuan luar negeri
        Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang
        Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok
        Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel
(2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh
     kejadian-kejadian berikut ini :

       Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan
       Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak
       Pencabutan program subsidi BBM
       Kenaikan harga BBM yang mencolok
       Kenaikan tarif listrik

(3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun
     kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain:

       Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi
       Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan
       monopolistis
       Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang
       dan mobilitas tenaga kerja
       Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional

(4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera
    masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor
    spekulatif lainnya:

       Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya.
       Pemberian bonus prestasi perusahaan
       Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi
       keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.
BAB III
                                    DEFLESI


1. Pengertian
       Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya
permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat.
Teori Jumlah Peredaran Uang (Quantity Theory of Money) didapatkan dari
persamaan Fisher sebagai berikut:
       MV = PT
         Ket :
         M : Money Supply atau Persediaan Uang di masyarakat
         V : Velocity atau kecepatan perputaran uang.
         P : Average Price Level atau tingkat harga rata-rata.
         T : Total Number of transactions atau Jumlah Transaksi.


2.Penyebab
Jadi dapat disimpulkan bahwa ada empat buah penyebab Deflasi :
    1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat.
    2. Meningkatnya Persediaan Barang
    3. Menurunnya permintaan akan barang.
    4. Naiknya permintaan akan uang




3. Dampak


       Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat
dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan
juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan.
Dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki
kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga
barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan
memberikan      pengaruh      pada       spiral    deflasi    (deflationary      spiral).


       Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja
yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar
gaji karyawannya (lha barang tidak laku, mau bayar dari mana?). Dengan
demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang
yang          beredar          dimasyarakat              semakin              berkurang.


       Dari sisi investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di
sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan
ekonomi     dikarenakan    tidak   ada    lagi    aktivitas   bisnis   yang     berjalan.


       Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini
memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan
uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil.


4. Penanggulangan
    Cara Mengatasi Deflasi


       Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah
raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas
menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang
jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan
tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk
digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan
mengalami                            kelumpuhan                               selamanya.
Hal ini parallel dengan deflasi. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah
dengan melatih kembali otot-otot yang sudah lama tidak digunakan. Meski
memakan waktu lama, hal ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan
kekuatan otot yang melemah. Dengan kata lain untuk mencegah deflasi menjadi
krisis ekonomi besar, pemerintah dan semua pihak yang terkait harus bersepakat
untuk memulai kembali kegiatan ekonomi yang sempat terhenti karena salah urus
tersebut. Tentu saja ini membutuhkan waktu yang tidak sedikir. Lazim dikatakan
oleh para analis eknonomi bahwa deflasi merupakan kondisi krisis moneter yang
sebenarnya tidak memiliki obat yang efektif. Apabila pada inflasi Bank Sentral
dapat menaikkan suku bunga untuk menahannya, menurunkan suku bunga bahkan
hingga nol persen bukanlah jalan keluar bagi deflasi. Pasalnya ini akan membuat
pemasukan pemerintah menjadi nol juga atau bahkan negative. Belum lagi hal ini
akan memicu aksi spekulan luar negeri yang dapat menjalankan Carry Trade
sehingga nilai uang justru menjadi jatuh. Akibatnya, biaya impor menjadi
terbebani sementara ekspor tidak menunjukkan kenaikan signifikan berhubung
melemahnya    mata   uang    disebabkan   oleh   aksi   spekulan   semata-mata.


       Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi
berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan
ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan
meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi
Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat
dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang
tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun
seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang
sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan
ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA


http://businessenvironment.wordpress.com/2006/11/23/menyimak-karakter-
inflasi-di-indonesia

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080407065750AAnYG
xS


http://www.google.com/search?q=cache:OY811t4ecbMJ:id.an
swers.yahoo.com/question/index%3Fqid%3D20080407065750AA
nYGxS+cara+mengatasi+kenaikan+inflansi&hl=id&ct=clnk&cd
=4&gl=id

Contenu connexe

Tendances

Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranGunawan Manalu
 
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIRifatin Aprilia
 
Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10
Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10
Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10Maulina.jh
 
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiJenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiKurnia Yusuf
 
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungPengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungAulia Paloh
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisWahono Diphayana
 
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XMateri Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XTeuku Ichsan
 
Kelompok ekonomi "Inflasi"
Kelompok ekonomi "Inflasi"Kelompok ekonomi "Inflasi"
Kelompok ekonomi "Inflasi"Muhammad Thohari
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Tri Yani
 

Tendances (20)

KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASIKONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasiEkonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
 
Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10
Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10
Materi Inflasi, Ekonomi kelas 10
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasiJenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
Jenis – jenis inflasi & menghitung inflasi
 
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandungPengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah mega puspita sari uin bandung
 
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnisAplikasi teori inflasi dalam bisnis
Aplikasi teori inflasi dalam bisnis
 
Pp inflasi
Pp inflasiPp inflasi
Pp inflasi
 
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XMateri Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
 
Kelompok ekonomi "Inflasi"
Kelompok ekonomi "Inflasi"Kelompok ekonomi "Inflasi"
Kelompok ekonomi "Inflasi"
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)
 
Arti inflasi
Arti inflasiArti inflasi
Arti inflasi
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
123465011 perekonomian-indonesia-inflasi
123465011 perekonomian-indonesia-inflasi123465011 perekonomian-indonesia-inflasi
123465011 perekonomian-indonesia-inflasi
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 

En vedette

Call For Chapters Conv Agent
Call For Chapters Conv AgentCall For Chapters Conv Agent
Call For Chapters Conv Agentdiapm17
 
Statistik 2
Statistik 2Statistik 2
Statistik 2yayan
 
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)yayan
 
La Transición Española
La Transición EspañolaLa Transición Española
La Transición EspañolaHRS1983
 
Data Science Master Degree Program @VFU
Data Science Master Degree Program @VFUData Science Master Degree Program @VFU
Data Science Master Degree Program @VFUgmomcheva
 

En vedette (8)

Call For Chapters Conv Agent
Call For Chapters Conv AgentCall For Chapters Conv Agent
Call For Chapters Conv Agent
 
Tl Mentoring
Tl MentoringTl Mentoring
Tl Mentoring
 
Statistik 2
Statistik 2Statistik 2
Statistik 2
 
Effective Evaluation
Effective EvaluationEffective Evaluation
Effective Evaluation
 
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
Modul 8 (Penjad Tenaga Kerja)
 
Digital
DigitalDigital
Digital
 
La Transición Española
La Transición EspañolaLa Transición Española
La Transición Española
 
Data Science Master Degree Program @VFU
Data Science Master Degree Program @VFUData Science Master Degree Program @VFU
Data Science Master Degree Program @VFU
 

Similaire à TINGKAT INFLASI

PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptmarajudan
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfHeruSuharyadi1
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxDimasMegarianto
 
Makro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) novaMakro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) novanovajidwi
 
Inflasi dan pengangguran serta memaksimumkan harga
Inflasi dan pengangguran serta memaksimumkan hargaInflasi dan pengangguran serta memaksimumkan harga
Inflasi dan pengangguran serta memaksimumkan hargaCucu Sya'diah
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiErika N. D
 
Tugas eko. moneter (inflasi)
Tugas eko. moneter (inflasi)Tugas eko. moneter (inflasi)
Tugas eko. moneter (inflasi)Supriadi Muslimin
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxRebekaHelen
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxAbdulRozak821135
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.docRezky Ramadhani
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Osama Alfatheen
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...Gitrif Qostolanisota
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...ErlanggaSetiyawan
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...Fahar Arizky
 
Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...
Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...
Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...ocha alfiano
 

Similaire à TINGKAT INFLASI (20)

PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.ppt
 
Modul Inflasi
Modul InflasiModul Inflasi
Modul Inflasi
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
Ass ekonomi
Ass ekonomiAss ekonomi
Ass ekonomi
 
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptxINFLASI & PENGANGGURAN.pptx
INFLASI & PENGANGGURAN.pptx
 
Siklus Ekonomi
Siklus EkonomiSiklus Ekonomi
Siklus Ekonomi
 
Makro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) novaMakro inflasi dan indeks (19313295) nova
Makro inflasi dan indeks (19313295) nova
 
Inflasi dan pengangguran serta memaksimumkan harga
Inflasi dan pengangguran serta memaksimumkan hargaInflasi dan pengangguran serta memaksimumkan harga
Inflasi dan pengangguran serta memaksimumkan harga
 
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
 
Tugas eko. moneter (inflasi)
Tugas eko. moneter (inflasi)Tugas eko. moneter (inflasi)
Tugas eko. moneter (inflasi)
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
 
Inflasi.pdf
Inflasi.pdfInflasi.pdf
Inflasi.pdf
 
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptxMateri Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx
 
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc22777 bab viii.inflasi &  pengangguran.doc
22777 bab viii.inflasi & pengangguran.doc
 
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
Tugas Ekonomi Osama Alfatheen Ranti Pusriana Indeks Harga dan Inflasi SMA Neg...
 
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
TUGAS EKONOMI GITRIF QOSTOLANISOTA, RANTI PUSRIANA, PERPAJAKAN, SMAN 12 KOTA ...
 
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan  Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
Tugas Ekonomi Erlangga setiyawan Ranti pusriana S.Pd Indeks harga dan inflas...
 
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana  Indeks Harga dan Infla...
Tugas Ekonomi Fahar Muharram Arizky Bu Ratni Pusriana Indeks Harga dan Infla...
 
Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...
Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...
Tugas power point Ekonomi Ocha alfiano XI MIPA 5 Ranti pusriana Indeks harga ...
 
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintahInflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
Inflasi pengangguran dan kebijakan pemerintah
 

TINGKAT INFLASI

  • 1. MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI “TINGKAT INFLASI” Disusun oleh ; Nama : Yayan Subagyo No Mhs : 07 025 336 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI “AKPRIND” YOGYAKARTA 2008
  • 2. KATA PENGANTAR Terima kasih,mungkin hanya sepatah kata ini yang saya katakan kepada tuhan yang maha esa karena berkat dan rahmat-Nya jualah sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah ini.yaitu tentang krisis pangan. Pada sempatan ini, ijikan saya selaku penulis mengucapkan rasa terimakasih saya kepada teman-teman saya yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, baik dari proses penyusunan, pengetikan, sampai akhirnya makalah ini bisa selesai. Akhirnya saya selaku penulis sangat mengharapkan masukan berupa saran, ataupun kritikan yang bersifat membangaun, yang pada intinya sangat berguna untuk menyempurnakan penulisan makalah selanjutnya, dan semoga makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan baru bagi pembacanya.
  • 3. PENDAHULUAN Inflansi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus meneus, kenaikkan harga dari satu atau dua barang saja tidak di sebut inflansi, kecuali bila kenaikkan tersebut meluas kepada ( atau mengakibatkan kenaikkan ) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Syarata adamya kecendrungan menaik yang terus menerus juga perlu diingat. Kenaikkan harga-harga karena, misalnya, musiman, menjelang hari hari besar, atau yang terjadi sekali saja ( dan tidak mempunyai pengaruh kelanjutan ) tidak disebut inflansi. Kenaikkan harga semacam ini tidak di anggap sbagai masalah atau “penyakit” ekonomi dan tidak memelurkan kebijaksanaan khusus untuk menanggulanginya. Perkataan “kecendrungan “ dalam definisi infalansi perlu di garis bawahi. Kalau seandainya harga-harga dari sebagian besar barang di atur atau ditentuka oleh pmerintah., maka barang-barang yang di catat oleh biro statistik mungkin tidak menunjukkan kenaikkan apapun ( karena yang di catat adalah harga-harga “resmi” pemerintah ). Tetapi mungkin dalam realita ada kecendrungan bagi harga- harga untuk terus menaik. Keadaan seperti ini tercermin dari, misalnya, adanya harga-harga “bebas” atau harga-harga “tidak resmi” yang lebih tinggi dari harga- harga “resmi” dan ada yang cendrung menaik. Dalam halk ini masalah inflansi sebetulnya ada, tetapi tidak di perkenankan untuk menunjukkan dirinya. Keadaan seperti ini disebut “suppressed infation” atau “inflansi yang di tutupi” yang pada sewaktu-waktu akan timbul dan menunjukkan dirinya karena harga-harga resmi makin tidak relevan bagi kenyataan.
  • 4. BAB I INFLASI 1. Pengertian Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga- harga secara umum dan terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. 2.Jenis Inflasi dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikkan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikkan harga berada di atas 100% 3.Dampak a. Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
  • 5. b. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikkan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil). c. Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikkan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. 4. Penyebab Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi. Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikkan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk- produk (output) yang dihasilkan ikut naik.
  • 6. 5. Penggolongan Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan : 1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun) 2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun) 3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun) 4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun) Berdasarkan sebab musabab awal dari inflansi di bedakan menjadi 1. inflansi yang timbul karana permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. Inflansi semacam ini di sebut demand inflantion 2. inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Ini disebut cost inflantion Gambar berikut ini menggaris bawahi perbedaan dari kedua macam inflasi ini harga S P2 Z2 Z1 Q1 Q2 Output harga S1 P4 S2 P3 Z Q3 Q4 Output
  • 7. 6. Penanggulangan peran bank sentral sangat berpengaruh Peran bank sentral Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang independen -- salah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian -- akan mendorong tingkat inflasi yang lebih.tinggi. Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal (dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia, termasuk oleh Bank,Indonesia.
  • 8. BAB II MENGUKUR INFLANSI A.ANGKA INDEX SEDERHANA pt IT 100 0 0 po Dimana: IT = index harga pada waktu t. Pt = harga pada waktu ( harga pada waktui yang bersangkutan ) Po = adalah harga pada waktu dasar qt it 100 % qo Dimana : it = angka index produksi Qt = produksi pada waktu t Qo = produksi pada waktu dasar Angka index sederhana hanya trdiri dari satu jenis barang saja. Jika it menunjukkan angka yang lebih besar dari 100, berarti ada kenaikkan, sedangkan jika lebih kecil dari 100 berarti terjadi penurunan. Contoh : it = 115;kenikkan= ( 115-100 ) % = 15 % B. ANGKA INDEX AGGREGATIF Adalah angka index yang terdiri dari bebrapa jenis barang. Misalnya index harga 9 bahan pokok, index biaya hidup yang trdiri dari 62 macam barang, index harga konsumen yang terdiri dari kurang lebih 100 macam barang. Index export indonesia dan sebainya Rumus pt it 100% po
  • 9. Dimana : it = index aggregatif dan Σ adalah tanda penjunlahan Σ pt = jumlah harga dari seluruh barang pada waktu yang besangkutan Σ po = jumlah harrga dari seluruh barang pada waktu dasar Rumus Qt it 100% Qo Dimana : it = angka index aggregatif dan Σ adalah tanda penjunlahan Σ pt = jumlah produksi dari seluruh barang pada waktu yang bersangkutan Σ po = jumlah produsi dari seluruh barang pada waktu dasar Juga dalam hal ini jika it menunjukkan angka lebih besar dari 100 maka terjadi kenaikkan dan apabila kurang dari 100 maka terjadi penurunan Jika it = 150, maka terjadi kenaikkan ( 150 -100 ) % = 50 % Jika it = 80 , maka terjadi penurunan ( 100 - 80) % = 20 % Bentuk sederhana dari pungsi permintaan ( total ) akan uang dari teori keynes adalah : Md = [ KQ + Ø ( r )] atau Md/p = kQb + Ø ( r ) Md/p adalah permintaan total akan uang arti riil, suku pertama dalam kurung, yaitu kQ adalah permintaan akan uang untuk traksasi dan berjaga-jaga yang dinyatakan sebagai proporsi (k) dari pendapatan nasional riil atau tingkat output ; Ø ( r ) adalah permintaan akan uang untuk matif spekulasi yang dinyatakan sebagai fungsi dari tingkat bunga yang berlaku ( r ) fungsi permintaan akan uang ini disebut juga seagai fungsi liquidity preference.
  • 10. Secara grafik penentuan tingkat bunga di pasar uang digambarkan oleh perpotongan kurva jumlah uang yang beredar r Ms M's ro ………………… r1 ………………………….. Md ( Q, r ) 0 M Inflasi diukur dengan menghitung perubahan tingkat persentase perubahan sebuah indeks harga. Indeks harga tersebut di antaranya: Indeks harga konsumen (IHK) atau consumer price index (CPI), adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang tertentu yang dibeli oleh konsumen. Indeks biaya hidup atau cost-of-living index (COLI). Indeks harga produsen adalah indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang-barang yang dibutuhkan produsen untuk melakukan proses produksi. IHP sering digunakan untuk meramalkan tingkat IHK di masa depan karena perubahan harga bahan baku meningkatkan biaya produksi, yang kemudian akan meningkatkan harga barang-barang konsumsi. Indeks harga komoditas adalah indeks yang mengukur harga dari komoditas-komoditas tertentu. Indeks harga barang-barang modal Deflator PDB menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi lokal, barang jadi, dan jasa.
  • 11. Tingkat Inflasi indonesia Bulan Tahun Tingkat Inflasi April 2008 8.96 % Maret 2008 8.17 % Februari 2008 7.40 % Januari 2008 7.36 % Desember 2007 6.59 % November 2007 6.71 % Oktober 2007 6.88 % September 2007 6.95 % Agustus 2007 6.51 % Juli 2007 6.06 % Juni 2007 5.77 % Mei 2007 6.01 %
  • 12. April 2007 6.29 % Maret 2007 6.52 % Februari 2007 6.30 % Januari 2007 6.26 % Desember 2006 6.60 % November 2006 5.27 % Oktober 2006 6.29 % September 2006 14.55 % Faktor-Faktor Pemicu tingkat Inflasi Faktor-Faktor Pemicu tingkat Inflasi Laju kenaikan tingkat inflasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, sebagian ditentukan dari sudut pandang teori inflasi yang dianut. Pada kasus perekonomian di Indonesia paling tidak terdapat beberapa faktor yang baik secara langsung maupun secara psikologis dapat mendorong trend kenaikan tingkat inflasi. Faktor ekonomi dan non-ekonomi yang diperkirakan mempengaruhi tingkat inflasi di negara kita antara lain dapat diidentifikasi berikut ini: (1) Adanya peningkatan jumlah uang beredar. Peningkatan jumlah uang beredar ini di Indonesia disebabkan antara lain oleh peristiwa: Kenaikan harga migas di luar negeri Meningkatnya bantuan luar negeri Masuknya modal asing, khususnya investasi portfolio di pasar uang Meningkatnya anggaran Pemerintah secara mencolok Depresiasi nilai Rupiah dan gejolak mata uang konvertibel
  • 13. (2) Adanya tekanan pada tingkat harga umum, yang dapat dipengaruhi oleh kejadian-kejadian berikut ini : Penurunan produksi pangan akibat musim kering yang berkepanjangan Peningkatan harga komoditi umum secara mendadak Pencabutan program subsidi BBM Kenaikan harga BBM yang mencolok Kenaikan tarif listrik (3) Kebijakan Pemerintah dalam mendorong kegiatan ekspor non-migas; maupun kebijakan lainnya yang bersifat distortif seperti antara lain: Lonjakan inflasi setelah dikeluarkannya kebijakan devaluasi Kebijakan tata niaga yang menciptakan pasar yang oligopolistis dan monopolistis Pungutan-pungutan yang dikenakan dalam perjalanan lalu lintas barang dan mobilitas tenaga kerja Kebijakan peningkatan tingkat upah minimum regional (4) Peningkatan pertumbuhan agregat demand yang dipicu oleh perubahan selera masyarakat, atau kebijakan pemberian bonus perusahaan dan faktor spekulatif lainnya: Pemberian bonus THR mendekati jatuhnya Hari Raya. Pemberian bonus prestasi perusahaan Perkembangan pusat belanja yang ekspansif dengan mematikan fungsi keberadaan pasar tradisional di lokalitas tertentu.
  • 14. BAB III DEFLESI 1. Pengertian Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Teori Jumlah Peredaran Uang (Quantity Theory of Money) didapatkan dari persamaan Fisher sebagai berikut: MV = PT Ket : M : Money Supply atau Persediaan Uang di masyarakat V : Velocity atau kecepatan perputaran uang. P : Average Price Level atau tingkat harga rata-rata. T : Total Number of transactions atau Jumlah Transaksi. 2.Penyebab Jadi dapat disimpulkan bahwa ada empat buah penyebab Deflasi : 1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat. 2. Meningkatnya Persediaan Barang 3. Menurunnya permintaan akan barang. 4. Naiknya permintaan akan uang 3. Dampak Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan juga akan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan.
  • 15. Dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral). Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya (lha barang tidak laku, mau bayar dari mana?). Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar dimasyarakat semakin berkurang. Dari sisi investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil. 4. Penanggulangan Cara Mengatasi Deflasi Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan mengalami kelumpuhan selamanya.
  • 16. Hal ini parallel dengan deflasi. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan melatih kembali otot-otot yang sudah lama tidak digunakan. Meski memakan waktu lama, hal ini adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan kekuatan otot yang melemah. Dengan kata lain untuk mencegah deflasi menjadi krisis ekonomi besar, pemerintah dan semua pihak yang terkait harus bersepakat untuk memulai kembali kegiatan ekonomi yang sempat terhenti karena salah urus tersebut. Tentu saja ini membutuhkan waktu yang tidak sedikir. Lazim dikatakan oleh para analis eknonomi bahwa deflasi merupakan kondisi krisis moneter yang sebenarnya tidak memiliki obat yang efektif. Apabila pada inflasi Bank Sentral dapat menaikkan suku bunga untuk menahannya, menurunkan suku bunga bahkan hingga nol persen bukanlah jalan keluar bagi deflasi. Pasalnya ini akan membuat pemasukan pemerintah menjadi nol juga atau bahkan negative. Belum lagi hal ini akan memicu aksi spekulan luar negeri yang dapat menjalankan Carry Trade sehingga nilai uang justru menjadi jatuh. Akibatnya, biaya impor menjadi terbebani sementara ekspor tidak menunjukkan kenaikan signifikan berhubung melemahnya mata uang disebabkan oleh aksi spekulan semata-mata. Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.