SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  55
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG LAPORAN KEUANGAN
Pada modul ini kita akan mempelajari khususnya Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan
Perusahaan Dagang, dan laporan keuangan pada umumnya. Sumber data laporan keuangan
diambil dari modul laporan keuangan perusahaan jasa, dagang, dll.
Bentuk laporan keuangan perusahaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang hampir sama,
hanya ada perbedaan pada laporan laba ruginya. Yaitu Perbedaan tersebut dapat terjadi karena
dalam perusahaan dagang terdapat transaksi jual beli barang dagangan yang di dalamnya ada
kaitan dengan harga pokok barang yang dijual. Sedangkan untuk laporan lainnya hampir sama,
baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang dan perusahaan-perusahaan lainnya.
Dalam laporan keuangan perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa terdapat
tiga laporan pokok yaitu:
1. laporan neraca.
2. laporan laba/rugi.
3. laporan perubahan modal.
Dan laporan keuangan perusahaan dagang yang sifatnya umum atau go pulick harus
menyajikan yang lebih detail yaitu dengan melengkapi dengan :
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Catatan akhir/Neraca Akhir.
Setelah mempelajari modul ini kita diharapkan dapat menguasai penyusunan laporan keuangan
perusahaan Jasa, dagang , laporan keuangan segala bentuk usaha, Perbankkan, perpajakan dan
laporan keuangan pemerintah sesuai dengan standarisasi IAI, dll.
B. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN adalah :
Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi, yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Dan Laporan keuangan
tersebut adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 2
ATAU Catatan Informasi Keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan untuk
menggambarkan kinerja perusahaannya, yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pihak-
pihak yang memakainya.
Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi non keuangan.
Dalam modul ini Penulis membatasi ruang lingkup laporan keuangan yang menjadi
pokok pembahasan, yakni penyajian Laporan keuangan perusahaan jasa dan perusahaan
dagang dan beberapa pelaku usaha. Disini penulis menyajikan proses pembuatan Laporan
keuangan beberapa pelaku usaha dan khususnya perusahaan dagang yang sesuai dengan
standarisasi yang berlaku di Negara kita..
POKOK PEMBAHASAN PENULIS
1. Pembahasan laporan keuangan secara umum.
2. Pembahasan format table laporan keuangan
3. Pembahasan contoh laporan keuangan
4. Kesimpulan
.
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)
a. Pengertian HPP.
b. Rumus menghitung penjualan bersih
c. Rumus menghitung pembelian bersih
d. Rumus menghitung HPP
Pembahasan Laporan Keuangan
a. Pengertian laba rugi.
b. Menyusun laba rugi.
c. Pembahasan unsur laporan perubahan modal.
d. Menyusun laporan perubahan modal.
e. Pembahasan unsur-unsur laporan neraca.
f. Menyusun laporan neraca.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 3
C. TUJUAN DAN MANFAAT LAPORAN KEUANGAN Yaitu :
 Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerjanya, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakainya, dalam
pengambilan suatu keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar
pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
masa lalu suat perusahaan..
 Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung
jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
SARAN PENULIS
Untuk lebih memahami uraian materi pelajaran laporan keuangan ini mari kita belajar dengan
sungguh-sungguh, dan penulis juga menyarankan petunjuk berikut:
1. Bacalah modul Laporan keuangan dengan teliti.
2. Amatilah bentuk atau contoh-contohnya diantaranya :
- bagian perhitungan HPP.( Harga Pokok Penjualn )
- bagian perhitungan laba rugi.
- bagian perhitungan laporan perubahan modal
- bagian perhitungan laporan neraca.
3. Pelajarilah modul Laporan keuangan iitu secara rinci dan kembangkan menurut pemikiran
anda yang sesuai dengan standarisasi IAI dan perkembangan zaman.
4. Apabila kita menemukan materi yang sulit dipahami, silakan tanyakan kepada Dosen kita
yaitu ibu Sunarsih
5. Apabila kita sudah selesai mempelajari kegiatan dalam modul ini, coba anda buat latihan
mandiri.
6. Untuk mengukur kemampuan kita bandingkan hasil tes Anda dengan contoh Laporan
keuangan yang benar.
7. Kunci jawaban ada di tangan anda semua.
Setelah mempelajari Laporan keuangan ini, kita diharapkan memahaminya dengan baik langkah
- langkah proses penyajian laporan keuangan sampai dengan menyajikan laporan keuangan
yang sesuai dengan standarisasi IAI yang berlaku di Negara kita. Karena sangat banyak
manfaatnya, baik bagi kehidupan pribadi ataupun di masyarakat terutama dalam dunia kerja
dan dunia usaha.
Selamat Belajar !!!.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 4
BAB II
PEMBAHASAN LAPORAN KEUANGAN
A. STANDARISASI LAPORAN KEUANGAN…………………………
1. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN,
Pelaporan keuangan dalam akuntansi biasanya didasarkan pada peraturan ataupun standar yang
berlaku, missal untuk
a. akuntansi komersial memakai Pernyataan Standar Akuntansi ( PSAK ),
b. Organisasi nirlaba berpedoman dengan PSAK NO. 45, dan
c. Akuntansi sector public yang berpedoman pada PSAP.
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.
2. Unsur-unsur Laporan keuangan terdiri dari :
a. aktiva;
b. kewajiban;
c. ekuitas;
d. pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; serta
e. arus kas.
Informasi tersebut diatas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan
keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan
khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi perusahaan yang berorientasi profit.
Organisasi Nirlaba dan perusahaan lainnya yang akan menerapkan standar ini mungkin perlu
melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam
laporan keuangan dan istilah laporan keuangan itu sendiri serta dapat pula menyajikan
komponen-komponen tambahan dalam laporan keuangannya. Untuk Organisasi Nirlaba,
Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan para penyumbang,anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan
sumberdaya bagi organisasi nirlaba.. Bagi akuntansi sector public ataupun pemerintahan
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 5
mempunyai standard sendiri dalam mengatur hal ini, akan tetapi dalam PSAP NO.1 belum
mencantumkan pertimbangan apa saja yang akan digunakan oleh SAP dalam rangka penyajian
pelaporan keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi
laporan keuangan walau demikian secara khusus, tujuan pelaporan keuangan pemerintah atau
sektor publik adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
dan menunjukan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Perusahaan dan Organisasi nirlaba dalam menyusun laporan keuangannya dan pelaporannya
berdasarkan PSAK yaitu harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan
arus kas. Dalam Akuntansi Sektor Publik, Entitas Pelaporan diperkenankan untuk
menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya
basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun
dalam pengakuan asset, kewajiban, dan, ekuitas walaupun kita ketahui bahwa penyusunan
laporan keuangan sector public menerapkan basis kas.
Dalam pelaporan dan penyajiannya, Laporan keuangan komersil setidaknya disajikan secara
tahunan. Apabila tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk
periode yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun maka sebagai tambahan terhadap
periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan antara lain :
a. alasan penggunaan periode pelaporan selain periode tahunan; dan
b. fakta bahwa jumlah komparatif dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan.
laporan keuangan organisasi nirlaba,
laporan keuangan disajikan secara periodik sesuai dengan PSAK yang berlaku. Hal yang
sama pun berlaku untuk akuntansi sektor publik atau pemerintahannya, akan tetapi yang berbeda
disini ialah jika adanya suatu masa transisi misal perubahan kas menjadi akrual basis maka suatu
entitas pelaporan mengubah tanggal pelaporan entitas-entitas akuntansi yang berada dalam
entitas pelaporan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan kosolidasian.
3. Jenis-jenis Laporan Keuangan
a. Neraca
a. Laporan laba/rugi
b. Laporan perubahan modal
Untuk Laporan keuangan komersil yang lengkap terdiri dari komponen-komponen seperti
berikut ini:
a. neraca,
b. laporan laba-rugi,
c. laporan perubahan ekuitas,
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 6
d. laporan arus kas, dan
e. catatan atas laporan keuangan.
JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN utama dan pendukung laporan keuangan terdiri atas :
1. Daftar Neraca > yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal
tertentu.
2. perhitungan Laba/Rugi > yang menggambarkan jumlah hasil, Biaya dan Laba/Rugi
perusahaan pada suatu periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal/Sumber dan Penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan
pengeluaran perusahaan selama satu periode
4. Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode.
5. Laproan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur apa yang
diperhitungkan dalam harga pokok produksi usatu barang.
6. Laporan Laba Ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak dibagikan kepada
pemilik saham.
7. Laporan Perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam
Perseroan Terbatas atau Modal dalam perusahaan perseroan.
Dari beberapa janis laporan keuangan tersebut di atas, akan diuraikan sebagai berikut :
a) Laporan Neraca (Posisi Keuangan)
Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan
ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa
disusun setiap saaat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
Isi/komponen laporan neraca terdiri atas:
1) Harta,Aktiva (Asset)
Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya
kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak terwujud, dan lain-lain. Pengertian asset ini
dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut :
Menurut Accounting Principal Board (APB) Statement (1970:132) dikemukakan bahwa :
“kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai
dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.”
Selanjutnya Financial Accounting Standard Board (FASB) (1985) memberikan definisi sebagai
berikut :
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 7
“asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang
akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang lalu.”
Berdasarkan definisi tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa sesuatu dianggap
sebagai asset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan memberikan net cash inflow
yang positif kepada perusahaan.
Selanjutnya klasifikasi aktiva yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai macam. Secara
umum klasifikasi aktiva tetap terdiri atas : 1) aktiva tetap berwujud (Fixed Asset), dan 2) aktiva
tetap tidak berwujud (Intangible Assets). Aktiva tetap berwujud meliputi semua barang yang
dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dipakai secara aktif dalam operasi perusahaan, dan
mempunyai masa kegunaan relatif permanen. Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa
kegunaan yang terbatas harus didepresiasi selama masa kegunaannya, dan disajikan dalam
neraca sebesar nilai bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya).
Yang termaduk dalam golongan aktiva ini adalah bangunan, mesin dan alat-alat pabrik, mebel
dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam.
Sedang aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas, disajikan di
dalam neraca sebesar harga perolehan. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak-
hak preferensi ( istimewa ) yang dijamin oleh undang-undang, kontrak, perjanjian-perjanjian
dan mempunyai masa manfaat dalam waktu relatif permanen.
Selanjutnya menurut Harnanto (1991:357), bagi manajemen operating investment
(assets), meliputi seluruh mesin dan alat-alat pabrik dan lain-lain equipmen serta modal kerja
yang ditempatkan untuk dikelola atau dioperasikan dalam usaha perusahaan untuk
menghasilkan laba.
Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa pada sudut pandang operasional
investasi, aktiva tetap adalah merupakan salah satu unsur penting yang perlu menjadi fokus
perhatian bagi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya dalam kaitannya dengan
menghasilkan pendapatan/laba. Disamping itu untuk untuk tujuan pemeliharaan kondisi aktiva
tetap baik berwujud maupun tidak berwujud tetap dalam kondisi produktif bagi perusahaan
diperlukan adanya depresiasi dan amortisasi sebagai proses alokasi harga perolehan aktiva
tetap tersebut.
2) Kewajiban/utang (Liabilities)
Menurut definisi yang diberikan oleh APB bahwa :
“kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai seusuai prinsip akuntansi.
Kewajiban disini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau
kewajiban.”
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 8
Berdasarkan definisi di atas, maka kewajiban ekonomis bagi perusahaan adalah diartikan
sebagai penyerahan harta atau jasa di masa yang akan datang. Selanjutnya FASB memberikan
definisi kewajiban sebagai berikut :
“….kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis di masa yang akan datang yang timbul
akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada
pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah
terjadi.”
Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa kewajiban memiliki 3 sifat utama yaitu ; (1)
kewajiban itu benar ada, (2) kewajiban itu tidak dapat dihindarkan, (3) kewajiban yang
mewajibkan perusahaan telah terjadi.
Kewajiban jika dikategorikan sesuai dengan jangka waktunya, maka terdapat kewajiban jangka
pendek (Current liabilities) dan kewajiban jangka panjang (long-term liabilities). Menurut
Harnanto (1991:59), hutang jangka panjang adalah semua hutang yang jatuh tempo
pembayarannya melampaui batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca atau pembayarannya
tidak akan dilakukan dalam periode siklus operasi perusahaan, tetapi lebih panjang dari batas
waktu tersebut. Hutang obligasi, hutang hipoteik, hutang bank (kredit investasi) merupakan
contoh-contoh dari hutang jangka panjang.
Dalam kegiatan operasi perusahaan, hutang jangka panjang merupakan salah satu sumber
permodalan yang mengandung resiko, karena memiliki komitmen untuk melakukan
pembayaran sesuai jumlah yang disepakati, meski perusahaan dalam keadaan rugi sekalipun,
sehingga hutang dapat saja menanggung resiko melebihi jumlah modal sendiri. Hal ini
dipertegas oleh Harnanto (1991:304) bahwa semakin besar proporsi hutang di dalam struktur
permodalan perusahaan, akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya ketidak mampuan
untuk membayar kembali hutang beserta bunganya pada tanggal jatuh temponya. Pernyataan
tersebut berarti bahwa bagi para kreditur bahwa kemungkinan turut sertanya dana yang
mereka tanamkan di dalam perusahaan, untuk dipertaruhkan pada resiko kerugian juga
semakin besar. Sedangkan bagi para pemilik khususnya pemegang saham biasa, adaaanya
hutang di dalam perusahaan merupakan pula suatu resiko tersendiri terhadap kemungkinan
rugi yang dihadapi dari dana yang mereka tanamkan. Tetapi resiko itu juga diimbangi adanya
harapan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi (rentabilitas) sebagai akibat
penggunaan modal asing. Akan tetapi perlu diingat bahwa proporsi hutang/modal asing yang
berlebihan akan berakibat pada fleksibilitas manajemen untuk beralih pada aktivitas yang
profitable akan tertutup dan menghadapi banyak hambatan/tintangan.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 9
3) Modal Pemilik (Owner’s Equity)
Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi
kewajibannya. Kategori modal bagi setiap perusahaan dapat berbeda yaitu pada perusahaan
perseorangan nilai modal ini merupakan modal pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam
perusahaan perseroan terdiri dari modal setor dan modal dari pendapatan (retained Earnings).
b) Laporan Laba rugi (Profit & Loss)
Committee on Terminology memberikan definisi laba sebagai jumlah yang berasal dari
pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan
operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan laba rugi sebagai kelebihan/defisit
penghasilan di atas biaya selama suatu periode akuntansi.
Dari definisi tersebut di atas, maka laba rugi merupakan selisih positif atau selisih negatif
yang diperoleh dari operasi dan non-operasional perusahaan terhadap biaya dalam satu
periode akuntansi yang menyebabkan perubahan dalam posisi equity (net asset) perusahaan.
Hal ini dipertegas lagi oleh FASB Statement dengan mendefinisikan Accounting Income atau
Laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity (net asset) dari suatu entity selama suatu
periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari
bukan pemilik. Isi/komponen laporan laba rugi terdiri atas :
1) Pendapatan/hasil (Revenue)
Pendapatan/hasil (revenue) merupakan hasil penjualan/penyerahan jasa oleh perusahaan
kepada langganan atau penerima jasa. Menurut Harahap (2002:114) mengemukakan bahwa :
“suatu penghasilan akan diakui sebagai pendapatan pada periode kapan kegiatan utama yang
perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.”
Definisi tersebut memberi penekanan pengakuan pendapatan dari sisi waktu. Ditinjau dari sisi
waktu maka pengakuan pendapatan tersebut dapat digunakan alternatif ; (1) selama produksi,
(2) pada saat proses produksi selesai, (3) pada saat penjualan/penyerahan jasa, (4) pada saat
penagihan Kas.
2) Biaya (Expense)
Menurut APB mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross
dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal
dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut FASB
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 10
mendefinisikan expense sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau muculnya
kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman
barang, pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang
merupakan kegiatan utama perusahaan.
Penggolongan biaya terdiri atas ; (biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada
periode itu, (2) biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan
penghasilan, (3) biaya yang akrena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode
manapun.
c). Laporan Laba Perubahan modal (Insidentil Gains & Insidentil Loses)
Menurut FASB Gains adalah naiknya nilai Equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan
bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi
entity selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik.
Sedangkan Loses adalah turunnya equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan
kegiatan utama entity dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entity
selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik (prive).
d). Laporan Arus kas /Pos Luar Biasa (Extraordinary item)
Pos luar biasa merupakan kejadian atau transaksi yang mempengaruhi secara materiil
yang tidak diperkirakan terjadi berulang kali dan tidak dianggap merupakan hal yang berulang
dalam proses operasiyang biasa dari sautu perusahaan. Menurut PAI kriteria Pos luar biasa ini
adalah : (1) bersifat tidak normal (tidak biasa), artinya memiliki tingkat abnormalitas yang tingi
dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, (2) tidak sering terjadi, atau
tidak diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang..
Pelaporan pos luar biasa ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan
secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan
jumlahnya.
Selanjutnya menurut Michael A. Diamond (1993:23) bahwa :
“…The four main financial statement are the balance sheet, the income stattement, the retained
earnings statement, and the statement of cash flows.”
Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa diantara berbagai laporan keuangan yang
biasanya disajikan oleh perusahaan, maka ada empat diantaranya merupakan laporan
keuangan utama yang lazim digunakan yaitu : laporan neraraca, laporan laba-rugi, laporan laba
ditahan, dan laporan arus kas.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 11
B. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN………
1. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN YAITU
Informasi keuangan yang di butuhkan Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan informasi keuangan tersebut dapat diperoleh dari laporan
keuangan suatu pelaku usaha atau perusahaan.
2. Informasi disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk
 Neraca,
 Laporan laba-rugi,
 Laporan Perubahan modal
 Laporan Arus kas.
 Catatan atas laporan keuangan.
a. NERACA ( BALANCE SHEET )
Neraca juga disebut sebagai “Pernyataan Posisi Keuangan,” artinya: bagaimana posisi keuangan
perusahaan anda ‘pada saat tertentu’ (katakanlah per 30 Juni, atau 31 Desember). Secara harfiah,
pernyataan ini menunjukan posisi keuangan pada saat tertentu (snapshot), mengenai:
 Apa yang dimiliki oleh perusahaan anda (Aset/Asset)
 Berapa kewaiban perusahaan terhadap pihak lain (Hutang/Liability)
 Berapa besarnya modal yang terkumpul (Modal/Shareholder’s Equity)
Selama satu periode tertentu (sebulan/1 kwartal/1 semester/1 tahun) berbagai transaksi dicatat,
dampak dari setiap transaksi atas aset dan kewajiban bisnis juga dicatat. Sebagai contoh, ketika
anda membuat penjualan tunai, anda tidak hanya pendapatan merekam pendapatan, tapi juga
merekam peningkatan nilai asset, yaitu: saldo kas anda. Ketika mengeluarkan biaya, anda tidak
hanya mencatat jumlah beban, tetapi juga mencatat penurunan nilai uang tunai anda. Inilah
sebabnya mengapa disebut Akuntansi “double entry”!
Perbedaan antara aset dan kewajiban perusahaan merupakan nilai buku ekuitas pemilik dalam
bisnis. Dalam korporasi, ini disebut sebagai ekuitas pemegang saham. Neraca digunakan
terutama untuk membantu kita memahami kekuatan keuangan bisnis. Perubahan dalam akun-
akun neraca dari waktu ke waktu membantu kita memahami tren penting dalam bisnis juga.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi juga dapat disebut sebagai pernyataan (statement) itu sebabanya orang asing
sering menyebutnya ‘Income Statement’. Laporan ini bercerita tentang apa yang benar-benar
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 12
dicapai oleh bisnis anda selama ‘periode waktu’ tertentu (misalnya: 1 s/d 30 Juni 2011) yang
mencakup “Pernyataan Aktivitas.”.
Hal itu dilakukan dengan cara meringkas hasil ekonomi dari semua transaksi yang terjadi selama
periode waktu itu, dan menunjukan apakah anda memeperoleh atau kehilangan uang akibat dari
kegiatan operasional perusahaan anda selama periode tersebut.
Anda dapat belajar banyak tentang bisnis anda dari menganalisis Laporan Laba Rugi.
Mengetahui apakah anda mendatangkan uang atau kehilangan uang saja tidak cukup. Laporan
atau pernyataan ini juga dapat digunakan untuk memahami dimana persisnya uang anda berputar
setiap bulannya. Dan yang terpenting: apakah digunakan secara efisien atau tidak?
Lebih jauh lagi. Anda dapat membandingkan kategori pengeluaran dan pendapatan yang
berbeda-beda dalam presentase dari bulan-ke-bulan. Anda juga bisa melihat: Penjualan, harga
pokok penjualan, dan tren belanja. Anda bisa memperoleh ide yang melimpah dari setiap
perubahan yang anda butuhkan untuk membuat perusahaan anda menjadi lebih menguntungkan.
Tren negatif pada laporan laba rugi adalah penting untuk menyelidiki apa yang terjadi
sesungguhnya, dimana inefisiensi terjadi—bukan untuk mengabaikannya.
c. Laporan Perubahan Modal
Adalah Laporan yang menggambarkan pada perubahan yang terjadi atas ekuitas pada 1 periode
akuntansi.
Unsur-unsur yang terdapat didalamnya yaitu
 Modal awal
 Laba atau Rugi
 Prive
d. Laporan Arus Kas
Adalah Laporan yang menggambarkan penerimaan dana dan pengeluaran dana selama satu
periode dalam bentuk kas.
Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk
melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus
menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan
publik.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 13
Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara
ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
Pengertian laporan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama 1 tahun periode akuntansi. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan
keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan
sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas
perusahaan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.
Kesimpulkan laporan keuangan adalah
Laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
3. Dasar Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan
informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan
dalam menghitung nilai-nilai ekonomis.
4. Konsep Laporan keuangan terdiri dari :
a. Neraca konsepnya H = U + M atau Aktiva = Pasiva,
yaitu : laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat tertentu.
1) Aktiva, dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun
b) Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun.
2) Hutang dapat diklasifikasikan menjadi :
a) Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari besarnya
hutang.
b) Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besarnya hutang
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 14
c) Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang-
barang tertentu.
b. Laporan Laba / Rugi Konsepnya Pendapatan – Biaya-biaya
yaitu : laporan mengenai penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode
tertentu.
c. Laporan Perubahan Modal ( Ekuitas )
yaitu : laporan yang menunjukan perubahan modal seperti penambahan atau pengurangan
modal yang terjadi setelah Laporan Laba/Rugi.
d. Laporan arus kas :
yaitu laporan Yang menunjukkan operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas
pembiayaan.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 15
C. Hakikat Laporan Keuangan………………
Proses analisis keuangan melibatkan pengkajian kembali berbagai data formal atau
informal yang relevan untuk tujuan analisis spesifik ini. Beberapa data bersifat umum untuk
kebanyakan jenis analisis keuangan, sementara data lainnya memberikan informasi yang lebih
khusus. Bentuk paling umum dari informasi keuangan dasar suatu perusahaan adalah informasi
yang dipublikasikan secara umum kecuali perusahaan yang dimiliki secara pribadi yang
merupakan seperangkat laporan keuangan yang dikeluarkan menurut standar akuntansi
keuangan. Seperangkat laporan ini biasanya terdiri dari neraca untuk tanggal tertentu , laporan
operasi untuk periode tertentu, dan laporan arus dana untuk periode yang sama. Selain itu,
laporan khusus yang menyoroti perubahan ekuitas pemilik dalam neraca biasanya juga tersedia.
Karena laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analitis atas suatu perusahaan, maka
pertama-tama kita harus mengerti sifat, cakupan, dan keterbatasannya sebelum kita
menggunakan data serta observasi yang dihasilkan dari laporan itu untuk pertimbangan analitis
kita. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim mencerminkan
pengaruh keputusan yang dibuat manajemen pada masa lalu maupun sekarang. Namun
laporan tersebut mengandung dua arti yang berbeda Laporan keuangan yang disusun
berdasarkan peraturan akuntansi keuangan berusaha mencatat secara konsisten dan wajar
1 Prinsip konservatif digunakan untuk setiap transaksi bisnis sebagai berikut :
1. Transaksi dicatat menurut biaya yang berlaku pada saat itu.
2. Penyesuaian terhadap nilai berjalan yang hanya dilakukan jika nilai tersebut menurun.
3. Pendapatan dan biaya yang diakui ketika transaksi terjadi, dan bukan pada saat kas
berpindah tangan.
4. Penyesuaian secara periodik atas pendapatan dan biaya yang dicapai melalui accrual,
defferal, dan alokasi akuntansi.
5. Penyisihan untuk kontingensi negatif disyaratkan, sehingga mengurangi laba dan nilai
yang dicatat menurut estimasi.
Peraturan-peraturan ini karena sifat dasarnya mengakibatkan laporan keuangan terbuka bagi
beberapa interpretasi, khususnya jika para analis berusaha untuk memahami kinerja dan nilai
ekonomi perusahaan. Media yang dapat dipakai meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah
laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi-laba, ikhtisar laba yang ditahan,
dan laporan posisi ksuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap
transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa Laporan
akhirpun disahkan dalam nilai uang. Sistem atau proses
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 16
akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan. Laporan keuangan berisi daftar neraca,
perhitungan laba rugi, laporan dan sumber penggunaan dana, dan laporan arus kas.
Transaksi yang tidak dapat dicatat dengan nilai uang, tidak akan terlihat dalam laporan
keuangan. Karena itu, hal-hal yang belum terjadi dan masih berupa potensi, tidak tercatat
dalam laporan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan merupakan informasi historia.
Tetapi, guna melengkapi analisis untuk proyeksi masa depan perusahaan, informasi kualitatif
dan informasi-informasi lain yang sejenis perlu ditambahkan.
a. Neraca
Secara harfiah, neraca merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai jumlah harta,
utang dan modal perusahaan pada saat tertentu. Angka-angka yang ada dalam neraca
memberikan informasi yang sangat banyak mengenai keputusan yang telah diambil oleh
perusahaan. Lnformasi tersebut dapat bersifat operasional atau strategis, baik kebijakan modal
kerja investasi, maupun kebijakan struktur permodalan yang telah diambil oleh perusahaan.
Secara garis besar, neraca memberikan informasi mengenai sumber dan penggunaan dana
perusahaan. Sisi sebelah kiri neraca (aktiva) merupakan sisi penggunaan dana perusahaan,
yakni berupa kebijakan investasi, baik investasi jangka panjang, maupun investasi jangka
pendek yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan sisi sebelah kanan
(passiva) menunjukkan sumber-sumber dana untuk membiayai investasi tersebut, baik sumber
dana jangka panjang, maupun sumber dana jangka pendek.
b. Laporan laba rugi
Laporan laba-rugi merupakan laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya, dan laba perusahaan
selama periode tertentu. Biasanya laporan ini disusun dengan dua pendekatan yakni
pendekatan kontribusi dan pendekatan fungsional. Pendekatan kontribusi membagi biaya-
biaya kie dalam dua sifat pokok, yakni biaya variabel dan biaya tetap. Pendekatan ini biasanya
dipergunakan dalam pengambilan keputusan manajemen berkenaan dengan perencanaan
biaya, volume dan laba. Lapaoran laba-rugi yang disusun dengan pendekatan fungsional
memberikan informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh setiap fungsi utama dalam
perusahaan (fungsi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan umurn, serta fungsi
keuangan).
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan keuangan berikutnya yang biasA dibuat oleh perusahaan adalah suatu analisis tentang
perubahan utama perkiraan modal pemilik atau kekayaan bersih selama suatu periode
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 17
tertentu. Perubahan yang paling utama adalah laba atau rugi. Akan tetapi keputusan
manajemen lahnya mungkin telah mempengaruhi ekuitas pemilik. Dalam pengukuran laba
perusahaan, pendekatan fungsional dapat memberikan informasi yang jelas mengenai
penyimpangan yang dilakukan oleh setiap departemen (fungsi) yang ada
dalam perusahaan atas penyimpangan yang terjadi terhadap target laba perusahaan.
CONTOH
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
MODAL AWAL PERIODE 100,000,000
RUGI / LABA ……………………………. 12,000,000
PRIVE ……………………………………… 2,000,000 -
>>> 10,000,000
MODAL AKHIR PERIODE 110,000,000
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 18
D. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN…………………………………
1. Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
 Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar
pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
masa lalu suat perusahaan..
 Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung
jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
Laporan keuangan adalah laporan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan
semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris:
stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini
mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam
perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
2. Unsur – Unsur Laporan Keuangan yang di akui oleh IAI
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan
keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 19
Ada 5 jenis Laporan Keuangan yang diakui oleh IAI maupun FASB, yaitu :
a. Neraca, adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode
tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang
dihubungkan dengan persamaan berikut:
aset = kewajiban + ekuitas
Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber
pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi,
Baik itu
 Per Bulan
 Per 3 bulan,
 Per 6 bulan, atau
 Tahunan..
b. Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan
beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
Unsur-unsur Laporan Laba-Rugi biasanya terdiri dari:
1) Pendapatan dari penjualan
2) Dikurangi Beban pokok penjualan
3) Laba/rugi kotor
4) Dikurangi Beban usaha
5) Laba/rugi usaha
6) Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain
7) Laba/rugi sebelum pajak
8) Dikurangi Beban pajak
9) Laba/rugi bersih
c. Laporan Perubahan Ekuitas
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana. Laporan Arus Kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran
masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang
mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 20
Kelima laporan keuangan tersebut hanyalah salah satu media dalam penyampaian informasi.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah
a. Aktiva (Assets)
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai hasil dari peristiwa masa lalu dan
dari manfaat ekonomi yang diharapkan akan diperoleh perusahaan pada masa yang akan
datang.
b. Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu.
Penyelesaian utang mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang
mengandung manfaat ekonomi (aktiva).
c. Modal (Ekuitas)
Ekuitas/modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba/rugi adalah
Pendapatan dan Beban.
a. Pendapatan (Revenue)
Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk
penambahan aktiva atau pengurangan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan modal yang
tidak berasal dari kontribusi peranan modal.
b. Beban (Expense)
Beban adalah manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau
berkurangnya aktiva. Dengan kata lain, kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang
tidak menyangkut pembagian kepada peranan modal.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan
perubahan dalam berbagai unsur neraca.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 21
3. Perbedaan Laporan Keuangan dengan Pelaporan keuangan.
Haruslah dibedakan pengertian
 Pelaporan keuangan (financial reporting) dan
 laporan keuangan (financial reports).
a. Pelaporan Keuangan
meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi
keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya
penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi
profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi
Berterima Umum atau Generally Accepted Accounting Principles/GAAP).
b. Laporan keuangan
Ialah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus
dibedakan pula antara statemen (statement) dan laporan (report)
4. Pemakai Laporan Keuangan
 Investor
 Karyawan
 Pemberi Pinjaman
 Pemasok dan Kreditor usaha lainnya
 Pelanggan
 Pemerintah
 Masyarakat
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 22
Kerangka Pemakai Laporan Keuangan
GAMBAR 4-1
Gambar pemakai Laporan keuangan.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 23
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Gambar karakter Kualitatif Laporan Keuangan 4-2
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
 Dapat Dipahami, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami
peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna
 Relevan, laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat
mempengaruhi keputusan pengguna
 Keandalan, informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material
 Dapat diperbandingkan, informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat
diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 24
E. Prinsip Akuntansi Indonesia……………………………
GAMBAR 5-1
1. Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan
Prinsip akuntansi merupakan himpunan prinsip, prosedur, metoda dan teknik Akuntansi yang
mengatur penyusunan laporan keuangan. khususnya yang ditujukan kepada pihak luar, seperti
pemegang saham, kreditur. dan pemerintah. Prinsip Akuntansi yang ada di Indonesia dkenal
dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia (IAI)
bagian komite PAI. Prinsip akuntansi ini penting sekali artinya sebagai pedoman sistem
penyusunan laporan keuangan yang bermanfaat bagi dunia usaha, khususnya mereka yang
berkepentingan dengan laporan keuangan.
Dengan adanya prinsip akuntansi, laporan keuangan yang disusun mempunyai kesatuan bahasa
teknik akuntansi yang dapat dimengerti oleh para pemakainya, sehingga tujuan akuntansi
keuangan untuk menyampaikan akuntansi kepada pihak luar mencapai sasaran secara tepat.
Penerapan prinsip akuntansi dalam menyusun laporan keuangan ini menghasilkan laporan
keuangan yang layak, tepat, relevan dan dapat dipercaya. Tetapi angka-angka yang terdapat
dalam laporan keuangan bukan sesuatu yang mutlak karena tergantung dari prinsip serta
kebijaksanaan akuntansi yang dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan. Bila kebijaksanaan
akuntansi yang dianut berubah maka angka yang disajikan dalam laporan keuangan akan
berbeda. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip akuntansi bersifat longgar. Apabila kita
mengetahui sejak terbentuknya prinsip akuntansi yang merupakan suatu persetujuan dari
berbagai pihak yang berkepentingan maka kelonggaran prinsip akuntansi menjadi hal yang
wajar.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 25
2. Periode Akuntansi
Yang perlu kita ketahui tentang sebagian prinsip akuntansi dalam kaitannyadengan akunfansi
keuangan yang direncanakan dalam buku ini adalah periode akuntansi.
Suatu gambaran yang iengkap dan tepat mengenai kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat
diketahui pada saat perusahaan tersebut menghentikan usahanya atau mencairkan seluruh
hartanya menjadi kas likuidasi. Tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan yang
dianggap akan terus menjalankan usahanya dan tidak akan dibubarkan (going concern).
Oleh karena itu, aktivitas ekonomi perusahaan dipisah ke dalam periode-periode akuntansi dan
dengan penyajian laporan keuangan secara periodik diharapkan dapat membantu pihak-pihak
yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Prinsip ini banyak ditemui ketika
menyusun laporan keuangan dilakukan.
3. Penetapan Beban dan Pendapatan
(Matching Cost Against Revenue)
Dalam menentukan laba periodik dan posisi keuangan, prinsip penetapan beban dan
pendapatan ini akan banyak ditemui. penetapan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan
berdasarkan metode aktual, yaitu suatu metode yang mengaitkan pengukuran pendapatan
(revenue) dan beban (expense) atau aktuva (assets), dan kewajiban (liability) serta
perubahannya pada saat terjadi bukan sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atas
laporan kemajuan (Progress report) secara periodik yang dilakukan pihak management sebagai
yang bersangkutan.
Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report
laporan keuangan yang terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi
antara:
a. Fakta yang lebih dicatat (Recorded fact),
Hal ini berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi,
seperti jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki
perusahaan. Pencatatan darr pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 26
yang telah terjadi di masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu
dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadi peristiwa tersebut. Kita tidak mencoba
menaksir berapa jumlah yang harus dikorbankan jika kita akan menggantikan aktiva tersebut
atau dengan kata lain kita tidak mencoba untuk menaksir nilai realisasi atau nilai ganti aktiva
tersebut (Current market value atau Replacement valuenya).
Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi
keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir. Karena segala
sesuatu sifatnya historis sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat
terhadap posisi keuangan perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak
nampak dalam laporan keuangan.
b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and
postulate).
Hal ini berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan
tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (Generate Accepted Accounting
Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (Expediensi) atau untuk
keseragaman. Disamping itu didalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-
anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain:
1). Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai sesuatu yang going concern atau
kontunitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus
konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai
untuk perusahaan yang masih berjalan dan didasarkan pada nilai atau harga pada saat
terjadinya peristiwa itu.
2). Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun hal ini bertentangan
derrgan kenyataan namun akuntansi mencatat semua transaksi atau peristiwa dalam jumlah
uangnya dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai-nilai dari berbagai tahun.
3). Pendapat Pribadi (Personal Judgment)
Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau
dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun
penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau
management perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat ini tergantung kepada
kemampuan atau integritas pembuatnya
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 27
yang dikombinasikan dengan fakta yarrg tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi
yang telah disetujui akan digunakan di dalam beherapa hal. Misalnya cara-cara atau metode
untuk menaksir piutang yang tidak akan dapat ditagih, dan penentuan beban penyusutan serta
penentuan umur dari suatu aktiva tetap akan sangat tergarrtung pada pendapat pribadi
managementnya dan berdasarkan pengalaman masa lalu. Juga misalnya dalam menentukan
nilai persediaan, pada prinsipnya dinilai berdasarkan harga pokoknya (bila lebih rendah dari
harga pasar), namun management atau akuntan penyusun laporan itu dapat memilih atau
menentukan harga pokok yang mana yang akan dipakai, apakah berdasarkan First in first out
dimana barang yang masuk pertama dianggap sebagai yang dikeluarkan pertama atau Last in
first out dimana barang yang masuk terakhir dianggap yang dikeiuarkan lebih dahulu atau
dengan metode rata-rata.
TIPS
Mengelola keuangan merupakan hal yang paling vital dan paling penting dalam memulai atau merintis
usaha. Karena keuangan yang tidak terkontrol dapat membuat seorang harus meutup usahanya karena
keadaan tidak berjalan sesuai dengan rencana.
Sebesar apapun penghasilan anda, nggak peduli anda pegawai maupun pengusuha. Jika keuangan anda
tidak terkontrol maka tidak akan menutup kemungkinan pengeluaran lebih besar dari pendapatan.
Istilahnya Besar pasak dari pada tiang, Ujung-ujungnya menimbulkan hutang dan kebangkrutan.
Hal pertama yang paling penting dalam berwirausaha adalah
1. Bagaimana cara anda memasarkan produk anda sehingga dikenal di pasar atau
masyarakat. ( MARKETING )
2. Buku kas sebagai manajemen keuangan. Manajemen keuangan memegang peranan
utama dalam proses maju mundurnya sebuah bidang usaha.
Jangan berfikir bahwa manajemen keuangan itu merupakan sebuah ilmu akuntansi yang sulit dan ribet,
tapi sebaliknya sebenarnya sangat mudah anda bisa memulainya dari hal yang paling sepele.
Sebagai contoh manajemen keuangan sederhana berikut ini bisa anda aplikasikan dalam bidang usaha
anda, misalnya toko kelontong, counter pulsa, counter handphone, bengkel motor, jasa loundry, usaha
cucian motor, usaha Printing/percetakan dan lain-lain.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 28
Anda bisa memulai merintis usaha salah satunya dengan membuat buku kas sederhana,
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencatat semua pemasukan. Siapkan pembukuan sederhana yang berfungsi sebagai catatan
semua arus keuangan masuk dan keluar
2. Buat daftar rincian penjualan. Buat kolom dengan nama kolom :
TANGGAL, NO, NAMA BARANG, JUMLAH, SATUAN, TOTAL. Catat setiap transaksi yang terjadi
sesuai dengan nama kolom-kolom diatas
3. Catat setiap pengeluaran. Ada kalanya anda harus membeli perlengkapan usaha, maupun
tambahan barang dagangan anda, jika uang yang anda keluarkan berasal dari penghasilan toko,
maka anda wajib mencatatnya pada buku diatas. Sebagai contoh : TANGGAL 22/05/13, NO 15,
NAMA BARANG = Kulakan gula pasir, JUMLAH = 10, SATUAN = 12.000, TOTAL = (-) 120.000
4. Rekap keuangan harian. Rekap data keuangan pribadi anda dengan cara menjumlahkan setiap
transaksi pada kolom total, jangan lupa dikurangi pengeluaran yang ada atau tanda (-) minus.
Catat pendapatan harian anda setelah dikurangi pengeluaran. Tambahkan dengan pendapatan
kemarin, begitu seterusnya.
5. Pisahkan dengan keuangan pribadi. Hal ini mungkin terdengar sangat sepele, tetapi akan sangat
baik sekali jika anda tidak menggabungkan keuangan pribadi dan usaha anda, sehingga laporan
keuangan tidak carut marut dan anda bisa mengetahui perkembangan usaha anda
Kita harus tetap berusaha dan berikhtiar, kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa kita
berusaha, semua berawal dari kesulitan yang terselesaikan. Semoga sedikit tips manajemen keuangan
sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 29
F. RUMUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
1. RUMUS HPP (Harga Pokok Penjualan)
HPP = Persediaan barang dagang awal + Pembelian bersih - Persediaan barang dagang akhir
Rinciannya ---> persediaan barang dagang awal + pembelian + biaya angkut - retur pembelian -
persediaan barang dagang akhir - potongan pembelian
2. RUMUS PEMBELIAN BERSIH
pembelian + biaya angkut - retur pembelian - potongan pembelian
Persediaan Barang Dagang
HPP - barang yang tersedia untuk dijual
Barang yang Tersedia Untuk Dijual
persediaan barang dagang awal + pembelian + biaya angkut - retur pembelian
Laba Kotor
penjuala bersih - HPP
Laba Bersih
laba kotor - beban beban + pendapatan bunga
Modal Akhir
modal akhir + laba - prive
Penjualan Bersih
penjuala - potongan penjualan - retur penjualan
Laba Bersih Sebelum Pajak
penjualan bersih - laba kotor
3. Rumus Menghitung Penjualan Bersih.
Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan
perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:
- penjualan kotor;
- retur penjualan;
- potongan penjualan;
- penjualan bersih.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 30
Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut:
Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan.
Contoh:
Diketahui penjualanRp. 25.000.000,-
Retur penjualanRp. 125.000,-
Potongan penjualanRp. 150.000,-
Hitunglah penjualan bersih!
Penjulan bersih
Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp.24.725.000,-
4. Rumus Menghitung Pembelian Bersih.
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian –
potongan pembelian.
Jadi untuk Menghitung ( HPP ) Harga Pokok Penjualan
HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir
HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir
Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan awal …………………………………………………… .Rp. xxxxx
Pembelian barang dagang………… Rp. xxxxx
Biaya angkut pembelian ………… Rp. xxxxx
–––––––– +
Pembelian Bersih…………………….. Rp. xxxxx
persediaan akhir………………………. Rp. xxxxx
–––––––– -
Rp. xxxxx >>>> Rp. xxxxx
–––––––– +
HPP …………………………………………………………………Rp. xxxxxxxxx
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 31
Keterangan
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih.
Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur
pembelian – potongan pembelian.
Atau
Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian –
retur pembelian – potongan pembelian.
Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi.
Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan.
Perhatikan bagan di bawah ini.
Persediaan awal …………………………………………………… .Rp. xxxxx
Pembelian……………………… Rp. xxxxx
Biaya angkut pembelian Rp. xxxxx
–––––––– +
Pembelian Bersih………….. Rp. Xxxxx >>>>>>>> Rp. xxxxx
–––––––– +
HPP ………………………………………………………………………. Rp. Xxxxx
G. Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang,
Manufaktur dan Jasa
Perbedaan Laporan KeuanganPerusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa. Katika anda
bertanya apakah sama antara Akutansi yang di terapkan pada perusahaan Dagang, Perusahaan
Jasa dan Perusahaan Manufaktur (Produksi). Maka saya akan menjawab sama saja, akuntansi
yang di terapkan kecuali hanya pada produk persediaan jenis bidang usaha tersebut.
Intinya pada produk itulah perusahaan itu berbeda, mari kita lihat :
Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk
di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih
penjualan sebagai keuntungan usaha.
Perusahaan manufaktur memperoleh produk persediaan yang dibuat dari bahan mentah/baku
menjadi bahan baku atau bahan jadi. Jadi tidak mutlak perusahaan jenis ini mengolah bahan baku
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 32
menjadi bahan jadi tetapi bisa saja mengolah kembali memproduksi bahan baku untuk
perusahaan lain.
Perusahaan Jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka
bersifat tidak wujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat berupa
hasil jasa mereka.
Jadi untuk perbedaan system akuntansi mereka itu akan terlihat hanya pada bagian Persediaan
dan pembelian saja.
1. Perusahaan dagang
1. Persediaan barang Dagangan
2. Pembelian
3. Ada Harga Pokok Produksi (HPP)
2. Perusahaan Manufaktur (Produksi)
1. Persediaan Bahan Baku
2. Persediaan Dalam Proses Produksi
3. Persediaan Bahan Pembantu
4. Persediaan Barang Jadi
5. Pembelian
6. Ada Harga Pokok Penjualan (HPP)
7. Ada Akuntansi Biaya
3. Perusahaan Jasa
1. Tidak Memiliki Persediaan
2. Pembelian langsung di masukkan dalam Peralatan atau perlengkapan
3. Tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dari gambaran di atas terlihat jelas sekali Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang, Manufaktur
dan Jasa.
Kemudian muncul kasus yang terkadang membuat orang bingung, misanya bagaimana dengan
perusahaan servis kendaraan (Bengkel) yang juga menjual sperpart kendaraan.
Itu mudah saja, tinggal memasukkan apa yang menjadi bagian dari perusahaan dagang ke
perusahaan jasa tersebut. Menggabungkan biaya yang timbul dan melakukan perhitungan Harga
pokok penjualan. Dan untuk hasil dari jasa service memiliki pos terpisah sehingga dalam usaha
tersebut ada 2 penghasilan yaitu hasil penjualan barang dan pendapatan jasa service.
Mudah-mudahan hal ini mudah untuk di mengerti, jika masih ada pertanyaan seputar Perbedaan
Laporan Keuangan Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa, bisa ditanyakan melalu Dosen kita
atau kepada yang ahlinya.
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 33
BAB III
CONTOH FORMAT-TABEL LAPORAN KEUANGAN
A. CONTOH TABEL LAPORAN KEUANGAN JASA ………………
1. LAPORAN NERACA
NERACA
SALON PT. APN
PER 31 DES 20
N
o PERKIRAAN SALDO
N
o PERKIRAAN SALDO
KAS 169,880,000 UTANG USAHA 25,000,000
PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000
PERLENGKAPAN 6,350,000
INVENTARIS KANTOR 7,500,000
MODAL USAHA /
AWAL PERIODE 200,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
INVENTARIS KANTOR -250,000
LABA TAHUN
BERJALAN 81,713,333
PERALATAN SALON 40,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN SALON -600,000
PERALATAN TENDA 50,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN TENDA -750,000
SEWA GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333
+
JUMLAH
306,713,33
3
306,713,33
3
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 34
2. LAPORAN RUGI / LABA
RUGI / LABA
SALON PT. APN
PER 31 DES 2013
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
PENDAPATAN RIAS 79,850,000
PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 +
>>> 108,350,000
BEBAN GAJI KARYAWAN 7,500,000
BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000
BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000
BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN SALON 600,000
BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000
BEBAN LISTRIK 416,666
BEBAN AIR 1,520,000
BEBAN TELEPHON 650,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN SALON 300,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000
BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000
BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000
BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 +
TOTAL JUMLAH BEBAN >>> 26,636,667
LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 35
2. LAPORAN PERUBAHAN MODAL
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
SALON PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
MODAL AWAL PERIODE 200,000,000
RUGI / LABA ……………………………. 81,713,333
PRIVE ……………………………………… 0 +
>>> 81,713,333 +
MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 281,713,333
B. CONTOH TABEL LAPORAN KEUANGAN DAGANG …………
1 LAPORAN NERACA
NERACA
PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN SALDO No.AK PERKIRAAN SALDO
KAS XXX UTANG DAGANG XXX
KAS BANK MANDIRI XXX UTANG BANK XXX
KAS BANK BCA XXX
PIUTANG XXX MODAL XXX
PERSEDIAAN BARANG XXX LABA TAHUN BERJALAN XXX
KENDARAAN XXX
GEDUNG XXX
TANANH XXX +
XXXXXXX XXXXXXX
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 36
2 LAPORAN RUGI / LABA
RUGI / LABA
PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
PENDAPATAN xxxxx
PEMBELIAN xxxxx
RETUR PEMBELIAN xxxxx
ONGKOS PEMBELIAN xxxxx
BIAYA GAJI KARYAWAN xxxxx
BIAYA LISTRIK xxxxx
BIAYA AIR xxxxx
BIAYA TELEPHON xxxxx
BIAYA TRANSPORT xxxxx
BIAYA LAIN-LAIN xxxxx +
JUMLAH BIAYA >>> xxxxx
RUGI/LABA xxxxx
3 PERUBAHAN MODAL
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
MODAL AWAL PERIODE xxxxx
RUGI / LABA xxxxx
PRIVE xxxxx +
>>> xxxxx +
MODAL AKHIR PERIODE xxxxx
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 37
C. CONTOH TABEL LAPORAN KEUANGAN MANUFAKTURE …
1. LAPORAN NERACA
PT. APN
LAPORAN NERACA
Per. 31 Desember 2013
AKTIVA
31-Dec-12
I Komersial
1 Aktiva Lancar 0.00
1 Kas - Idr 0.00
2 Kas - Usd 0.00
3 WOORI BANK IDR 0.00
4 BANK CENTRAL ASIA IDR - BUKITDURI 0.00
5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU 0.00
5 BANK WOORI USD 0.00
5 BANK MANDIRI 0.00
6 Piutang Usaha 0.00
7 Deposito Berjangka 0.00
2 Persediaan 0.00
1 Barang Dagangan 0.00
2 Barang Dalam Proses 0.00
3 Bahan Baku 0.00
4 Barang Dalam Perjalanan 0.00
3 Aktiva Lancar Lainnya 0.00
1 Pembayaran di muka 0.00
2 Asuransi Dibayar Dimuka 0.00
3 Sewa Dibayar Dimuka 0.00
4 Pinjaman Dinas 0.00
5 Pinjaman Pribadi 0.00
6 PPN Pembelian 0.00
7 Pajak dibayar dimuka 0.00
8 Jaminan Simpanan 0.00
4 Aktiva Tetap 0.00
1 Bangunan Lainnya 0.00
2 Mesin-mesin 0.00
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 38
3 Peralatan & Perabot Pabrik 0.00
4 Peralatan & Perabot Kantor 0.00
5 Kendaraan 0.00
6 Akumulasi Penyusutan 0.00
5 Aktiva Ditangguhkan 0.00
1 Biaya Pendirian 0.00
2 Akumulasi Depresiasi 0.00
0.00
TOTAL AKTIVA 0.00
II PASIVA 0.00
1 Passiva Lancar 0.00
1 Hutang Usaha Lokal 0.00
2 Hutang Usaha Import 0.00
3 Hutang Ymh Dibayar 0.00
4 Hutang Pajak 0.00
5 PPN Keluaran 0.00
6 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00
7 Simpanan Sementara 0.00
2 Hutang Jangka Panjang 0.00
1 Pinjaman Group Jangka Panjang 0.00
3 Kekayaan Pemegang Saham 0.00
1 Modal Persero ($.175.000 x 9145) 0.00
2 Laba Ditahan 0.00
3 Laba Tahun Berjalan 0.00
TOTAL PASIVA 0.00
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 39
2. LAPORAN RUGI/LABA
PT. APN
LAPORAN RUGI / LABA
Per. 31 Desember 2013
No. Keterangan
31-Dec-08
Komersial
1 Penjualan 0.00
1 Penjualan 0.00
2 Return Penjualan 0.00
2 Harga Pokok Penjualan 0.00
Persediaan Awal 0.00
Pembelian 0.00
Jumlah 0.00
Persediaan Akhir 0.00
3 Laba Bruto Total 0.00
4 Biaya Tenaga Kerja 0.00
1 Gaji Karyawan 0.00
2 Bonus Karyawan 0.00
3 Pesangon 0.00
4 Tunjangan -Makan 0.00
5 Tunjangan -Kesehatan 0.00
6 Tunjangan -Pajak 0.00
5 Tunjangan Pph 21 0.00
6 Jamsostek Perusahaan 0.00
5 Biaya Penjualan & Adm. Umum 0.00
1 Biaya Listrik & Air 0.00
2 Biaya Bahan Bakar 0.00
2 Biaya Pengangkutan 0.00
3 Biaya Sewa 0.00
4 Biaya Pemeliharaan & Perbaikan 0.00
5 Biaya Pemakaian Kantor 0.00
6 Biaya Penyusutan 0.00
7 Biaya Asuransi 0.00
8 Biaya Perjalanan 0.00
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 40
9 Biaya Kendaraan 0.00
10 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 0.00
11 Biaya Perhubungan 0.00
12 Biaya Bea & Pajak Lainnya 0.00
13 Biaya Pelayanan 0.00
14 Biaya Contoh 0.00
15 Biaya Pajak & BM Export 0.00
14 Biaya Iklan 0.00
15 Biaya E.M.K.L. 0.00
16 Biaya Administrasi 0.00
16 Biaya Administrasi Bank 0.00
17 Biaya Perijinan 0.00
18 Biaya Lain-lain 0.00
19 Biaya Mess 0.00
20 Biaya Jasa Profesional 0.00
6 Laba (Rugi) Operasi 0.00
7 Penghasilan diluar Usaha 0.00
1 Pendapatan Bunga Bank 0.00
2 Keuntungan Kurs Tukar Valas 0.00
3 Keuntungan Penjualan Aktiva 0.00
4 Pendapatan Lain-lain 0.00
8 Pengeluaran diluar Usaha 0.00
1 Beban Bunga 0.00
2 Kerugian Kurs Tukar Valas 0.00
3 Klaim 0.00
3 Sumbangan 0.00
4 Amortisasi Aktiva Ditangguhkan 0.00
5 Kerugian Lain-lain 0.00
9 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 0.00
1 Taksiran Pajak Penghasilan 0.00
10 Laba (Rugi) Setelah Pajak 0.00
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 41
BAB IV
CONTOH LAPORAN KEUANGAN
A. CONTOH LAPORAN KEUANGAN SEDEHANA.
1. LAPORAN KEUANGAN RUGI/LABA YANG SEDERHANA
TOKO ANGKASA
RUGI / LABA
PER 31 DESEMBER 2013
NO KETERANGAN 31 DES 2012 31 DES 2013
I AKTIVA
1 Pendapatan Jasa 120,000,000
2 Pendapatan Lain-lain 50,000,000
JUMLAH PENDAPATAN 170,000,000
II PASIVA ( BEBAN USAHA )
1 Beban Gaji 11,500,000
2 Beban Perjalanan kampas 950,000
3 Beban Iklan 300,000
4 Beban Telepon 450,000
5 Beban Listrik dan air 1,200,000
6 Beban Perlengkapan Toko 300,000
7 Beban Sewa Toko 24,000,000
8 Beban Penyusutan peralatan toko 500,000
9 Beban Lain-lain 1,000,000 -
Jumlah Beban Usaha 40,200,000
40,200,000
LABA / RUGI 129,800,000
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 42
PERUBAHAN MODAL
PT. APN
PER 31 DES 2013
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
MODAL AWAL PERIODE 1,000,000,000
RUGI / LABA ……………………………. 129,800,000
PRIVE ……………………………………… 20,000,000 -
>>> 109,800,000 +
MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 1,109,800,000
B. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA
1. LAPORAN - NERACA
NERACA
SALON PT. APN
PER 31 DES 20
No PERKIRAAN SALDO No PERKIRAAN SALDO
KAS 169,880,000 UTANG USAHA 25,000,000
PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000
PERLENGKAPAN 6,350,000
MODAL AWAL
PERIODE 200,000,000
INVENTARIS KANTOR 7,500,000
LABA TAHUN
BERJALAN 81,713,333
AKUMULASI PENYUSUTAN
INVENTARIS KANTOR -250,000
PERALATAN SALON 40,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN SALON -600,000
PERALATAN TENDA 50,000,000
AKUMULASI PENYUSUTAN
PERALATAN TENDA -750,000
SEWA GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333
+ +
JUMLAH 306,713,333 306,713,333
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 43
2. LAPORAN - RUGI / LABA
RUGI / LABA
SALON PT. APN
PER 31 DES 2013
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
PENDAPATAN RIAS 79,850,000
PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 +
>>> 108,350,000
BEBAN GAJI KARYAWAN 7,500,000
BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000
BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000
BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN SALON 600,000
BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000
BEBAN LISTRIK 416,666
BEBAN AIR 1,520,000
BEBAN TELEPHON 650,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN SALON 300,000
BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000
BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000
BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000
BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 +
TOTAL JUMLAH BEBAN >>> 26,636,667
LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 44
3. LAPORAN - PERUBAHAN MODAL
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
SALON PT. APN
PER 31 DES 20
No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH
MODAL AWAL PERIODE 200,000,000
RUGI / LABA ……………………………. 81,713,333
PRIVE ……………………………………… 0 -
>>> 81,713,333
MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 281,713,333
C. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
1. LAPORAN - NERACA
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 45
2. Laporan - Rugi / Laba
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 46
3. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang
Dari laporan keuangan di atas di peroleh informasi yang jelas tentang Posisi keuangan, Rugi
Laba dan Total Biaya serta modal. Namun saya mengganti laporan Perubahan Modal Menjadi
Laporan Perubahan Rugi Laba karena laporan ini bersifat bulanan. Laporan ini untuk pemakaian
ekternal saya sebagai pengelola keuangan. Tampilannya sebagai berikut.
4. LAPORAN - ARUS KAS
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 47
Laporan Perubahan Modal dari Laporan Perubahan Rugi Laba
Sehingga pada saat Penutupan (Jurnal Penutup) maka transaksi Jurnal untuk menutup Rugi
Laba Adalah :
 (D) Rugi Laba Lalu Berjalan Rp. 136.470.000
 (K) Rugi Laba Bulan Lalu Rp. 136.470.000
Sehingga perkiraan / akun modal tidak terjadi perubahan namun neraca akhir bulan akan tampil
seperti berikut :
5. LAPORAN – NERACA AKHIR.
Neraca Akhir Perusahaan Dagang
Barulah pada saat akhir tahun 31 Desember, Rugi Laba akan di tutup dengan jurnal :
 (D) Rugi Laba Bulan Lalu
 (K) Modal Usaha
Mudah-mudahan artikel Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal
Perusahaan Dagang ini bisa di mengerti dan jika ada yang kurang jelas silahkan untuk di
tanyakan. Secara Lengkap akan kami sajikan dalam artikel Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 48
D. LAPORAN KEUANGAN MANUFAKTURE
1. LAPORAN - NERACA
PT. APN
Laporan Rugi / Laba
Per. 31 Desember 2013
AKTIVA 31-Dec-2013
I
1 Aktiva Lancar 130,043,698.27
1 Kas - Idr 21,277,222.00
2 Kas - Usd 0.00
3 WOORI BANK IDR 1,000,000.00
4 BANK CENTRAL ASIA IDR - BUKITDURI 456,271.27
5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU 19,120,000.00
5 BANK WOORI USD 88,190,205.00
5 BANK MANDIRI 0.00
6 Piutang Usaha 0.00
7 Deposito Berjangka 0.00
2 Persediaan 6,278,255,569.00
1 Barang Dagangan 6,278,255,569.00
2 Barang Dalam Proses 0.00
3 Bahan Baku 0.00
4 Barang Dalam Perjalanan 0.00
3 Aktiva Lancar Lainnya 164,981,750.00
1 Pembayaran di muka 162,429,500.00
2 Asuransi Dibayar Dimuka 2,452,250.00
3 Sewa Dibayar Dimuka 0.00
4 Pinjaman Dinas 0.00
5 Pinjaman Pribadi 100,000.00
6 PPN Pembelian 0.00
7 Pajak dibayar dimuka 0.00
8 Jaminan Simpanan 0.00
4 Aktiva Tetap 662,090,241.67
1 Bangunan Lainnya 0.00
2 Mesin-mesin 0.00
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 49
3 Peralatan & Perabot Pabrik 0.00
4 Peralatan & Perabot Kantor 872,870,900.00
5 Kendaraan 0.00
6 Akumulasi Penyusutan -210,780,658.33
5 Aktiva Ditangguhkan 0.00
1 Biaya Pendirian 0.00
2 Akumulasi Depresiasi 0.00
TOTAL AKTIVA 7,235,371,258.94
II PASIVA
1 Passiva Lancar 7,360,264,901.60
1 Hutang Usaha Lokal 0.00
2 Hutang Usaha Import 7,359,289,907.60
3 Hutang Ymh Dibayar 0.00
4 Hutang Pajak 974,994.00
5 PPN Keluaran 0.00
6 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00
7 Simpanan Sementara 0.00
2 Hutang Jangka Panjang 0.00
1 Pinjaman Group Jangka Panjang 0.00
3 Kekayaan Pemegang Saham -124,893,642.66
1 Modal Persero ($.175.000 x 9145) 1,600,375,000.00
2 Laba Ditahan -156,042,390.60
3 Laba Tahun Berjalan
-
1,569,226,252.06
TOTAL PASIVA 7,235,371,258.94
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 50
2. LAPORAN - RUGI / LABA
PT. APN
Laporan Rugi / Laba
Per. 31 Desember 2013
No. Keterangan 31-Dec-08
Komersial
1 Penjualan 0.00
1 Penjualan 0.00
2 Return Penjualan 0.00
2 Harga Pokok Penjualan 0.00
Persediaan Awal 505,436,096.00
Pembelian 5,772,819,473.00
Jumlah 6,278,255,569.00
Persediaan Akhir 6,278,255,569.00
3 Laba Bruto Total 0.00
4 Biaya Tenaga Kerja 530,772,000.00
1 Gaji Karyawan 530,772,000.00
2 Bonus Karyawan 0.00
3 Pesangon 0.00
4 Tunjangan -Makan 0.00
5 Tunjangan -Kesehatan 0.00
6 Tunjangan -Pajak 0.00
5 Tunjangan Pph 21 0.00
6 Jamsostek Perusahaan 0.00
5 Biaya Penjualan & Adm. Umum 831,912,708.26
1 Biaya Listrik & Air 73,779,095.00
2 Biaya Bahan Bakar 0.00
2 Biaya Pengangkutan 373,258,746.60
3 Biaya Sewa 0.00
4 Biaya Pemeliharaan & Perbaikan 45,220,250.00
5 Biaya Pemakaian Kantor 18,135,840.00
6 Biaya Penyusutan 210,780,658.33
7 Biaya Asuransi 2,452,250.00
8 Biaya Perjalanan 0.00
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 51
9 Biaya Kendaraan 6,244,150.00
10 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 5,195,050.00
11 Biaya Perhubungan 13,912,367.00
12 Biaya Bea & Pajak Lainnya 0.00
13 Biaya Pelayanan 0.00
14 Biaya Contoh 0.00
15 Biaya Pajak & BM Export 0.00
14 Biaya Iklan 0.00
15 Biaya E.M.K.L. 68,183,559.77
16 Biaya Administrasi 0.00
16 Biaya Administrasi Bank 14,750,741.56
17 Biaya Perijinan 0.00
18 Biaya Lain-lain 0.00
19 Biaya Mess 0.00
20 Biaya Jasa Profesional 0.00
6 Laba (Rugi) Operasi -1,362,684,708.26
7 Penghasilan diluar Usaha 49,201,923.21
1 Pendapatan Bunga Bank 1,555,494.00
2 Keuntungan Kurs Tukar Valas 47,646,429.21
3 Keuntungan Penjualan Aktiva 0.00
4 Pendapatan Lain-lain 0.00
8 Pengeluaran diluar Usaha 255,743,467.01
1 Beban Bunga 0.00
2 Kerugian Kurs Tukar Valas 247,883,467.01
3 Klaim 0.00
3 Sumbangan 7,860,000.00
4 Amortisasi Aktiva Ditangguhkan 0.00
5 Kerugian Lain-lain 0.00
9 Laba (Rugi) Sebelum Pajak -1,569,226,252.06
1 Taksiran Pajak Penghasilan 0.00
10 Laba (Rugi) Setelah Pajak -1,569,226,252.06
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 52
7. KESIMPULAN
Dari modul ini bias kita lihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks,
menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi kita harus
memahami yaitu :
A. prinsip-prinsip dasar akuntansi misalnya :
1. Apa itu aktiva
2. Apa itu pasiva
3. Apa itu neraca
4. Apa itu laporan keuangan
5. Apa itu laba / rugi
6. Apa itu perubahan modal
7. Dll.
B. Konsep Laporan keuangan yaitu :
 NERACA = M + P + U
 LABA / RUGI = PENDAPATAN – BEBAN
 PEUBAHAN MODAL = MODAL AWAL + HASIL RUGI/LABA
C. Beda laporan keuangan dengan pelaporan keuangan
a. Laporan keuangan adalah
Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),
catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan
tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga”
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 53
b. Pelaporan Keuangan yaitu :
meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian
informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat
(misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar
modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk
PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting
principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam
penyampaian informasi.
D. Langkah membuat Laporan Keuangan :
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang
akan diambil;
2. Memroses atau menganalisis data yang relevan;
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan.
GAMBAR 7:1 Langkah membuat Laporan keuangan
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 54
Untuk membuat Laporan Keuangan dalam perusahaan jasa, terdapat delapan langkah Siklus
Akuntansi. dimana kedelapan langkah siklus akuntansi tersebut antara lain :
1. Transaksi keuangan
2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu
periode akuntansi
3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2
4. Membuat Buku Besar
5. Membuat Jurnal Penyesuaian / Neraca Lajur
6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
7. Membuat Jurnal Penutup
8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan
Dari definisi di atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat
menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan.
Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan.
Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi
keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Sebagai suatu sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 (tiga)
aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis
suatu perusahaan yang menghasilkan informasi bagi penggunanya/user dalam suatu
perusahaan.
SEKIAN
TERIMAKASIH
PENULIS MENERIMA KRITIKAN DAN SARAN YANG MEMBANGUN
BATAM, 24 Maret 2014
ZARMI MAZRIDANTO
NIM : 13020030
zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 55
8. DAFTAR PUSTAKA
1. http://zarmiakuntan.blogspot.com
2. www.slideshare.net/zarmicc/devinisi-akuntansi
3. Modul akuntansi Ibu Sunarsih
4. http://www.pdffactory.com
5. http://.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
6. www.akuntansiitumudah.com/archive/
7. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
8. Daftar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia
9. Manfaat Laporan Keuangan
10. accounting1st.wordpress.com
11. http://jurnal-sdm.blogspot.com
12. http://www.ilmu-ekonomi.com
13. http://akuntansi-id.com
14. http://www.lintasberita.com/
15. http://ofick19.blogspot.com
16. http://3.bp.blogspot.com
17. http://rgpnd.blogspot.com
18. http://jurnalakuntansikeuangan.com
19. http://:ilmuakuntansi.com
20. http://parahita.wordpress.com/

Contenu connexe

Tendances

Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2iyandri tiluk wahyono
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptRina Limiati
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmTarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmVeD VeD
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikMubarok Syahrul
 
Biaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khususBiaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khususPuw Elroy
 
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kasBab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kasRian Ekawati
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanGendro Budi Purnomo
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
Kelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptx
Kelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptxKelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptx
Kelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptxSalsabila456197
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Dwi Wahyu
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 

Tendances (20)

Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bmTarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
Tarif dan perhitungan ppn dan ppn bm
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
Pusat investasi
Pusat investasiPusat investasi
Pusat investasi
 
Ppt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publikPpt profesi akuntan publik
Ppt profesi akuntan publik
 
Biaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khususBiaya relevan dan keputusan khusus
Biaya relevan dan keputusan khusus
 
Faktor diskonto
Faktor diskontoFaktor diskonto
Faktor diskonto
 
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kasBab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
Bab 1 akuntansi dan pengendalian intern terhadap kas
 
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahanKebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi & kesalahan
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Kelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptx
Kelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptxKelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptx
Kelompok 7_Analisis Arus Kas(1).pptx
 
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 16
 
Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 

En vedette

Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Nita Putri
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuanganluthfi nk
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmdianakholifah
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015PPA FEUI
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasirili_oktaviani
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)Reza Ayu Kahfi
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copyfspi
 
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiContoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiDedy Setiady
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiTien Agustini mistiawati
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Sri Apriyanti Husain
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukmiraf50
 
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...Operator Warnet Vast Raha
 
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaEdwar Fitri
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015keuangandesa
 

En vedette (20)

Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan ExcelContoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
Contoh Pembukuan Sederhana Dengan Excel
 
Laporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasiLaporan keuangan koperasi
Laporan keuangan koperasi
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-ias-1-240712
 
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan KeuanganPSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
PSAK No 1 - Penyajian Laporan Keuangan
 
Akuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkmAkuntansi koperasi dan umkm
Akuntansi koperasi dan umkm
 
Koperasi Sejahtera Bersama
Koperasi Sejahtera BersamaKoperasi Sejahtera Bersama
Koperasi Sejahtera Bersama
 
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013   04032015
Psak 1 penyajian laporan keuangan revisi 2013 04032015
 
Buku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasiBuku tata cara pendirian koperasi
Buku tata cara pendirian koperasi
 
Proposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasiProposal pendirian koperasi
Proposal pendirian koperasi
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
 
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan KoperasiContoh Laporan Keuangan Koperasi
Contoh Laporan Keuangan Koperasi
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
 
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
Psak 1-penyajian-laporan-keuangan-revisi-2013-15092014
 
Pembukuan Ukm
Pembukuan UkmPembukuan Ukm
Pembukuan Ukm
 
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
Daftar simpanan anggota koperasi ksp bmt amanah mandiri desa konde kecamatan ...
 
Pembukuan sederhana
Pembukuan sederhanaPembukuan sederhana
Pembukuan sederhana
 
Excel Laporan Keuangan
Excel Laporan KeuanganExcel Laporan Keuangan
Excel Laporan Keuangan
 
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
Konsep desa lestari, penabulu alliance 2015
 
PPT koperasi
PPT koperasiPPT koperasi
PPT koperasi
 

Similaire à Laporan Keuangan Dasar

Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganIma Rosmiati
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaMang Engkus
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganYABES HULU
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Nita Putri
 
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptxAKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptxSalesCSMenik
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangannitrixblog
 
Pengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuanganPengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuanganrizky nurul chasanah
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuanganrizky nurul chasanah
 
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfSTANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfLearning Finance Accounting
 
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptxSAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptxagungatk
 
Menyusun laporan keuangan dan contohnya
Menyusun laporan keuangan dan contohnyaMenyusun laporan keuangan dan contohnya
Menyusun laporan keuangan dan contohnyaBudy man
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganNita Putri
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangNovia Widya Utami
 
Lk industri perkebunan
Lk industri perkebunanLk industri perkebunan
Lk industri perkebunanVernuz Baron
 

Similaire à Laporan Keuangan Dasar (20)

Akuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuanganAkuntansi dan-laporan-keuangan
Akuntansi dan-laporan-keuangan
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
Menyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuanganMenyusun laporan keuangan
Menyusun laporan keuangan
 
Viii.g.7
Viii.g.7Viii.g.7
Viii.g.7
 
Viii.g.7 2
Viii.g.7 2Viii.g.7 2
Viii.g.7 2
 
Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)Psak01(revisi 98)
Psak01(revisi 98)
 
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptxAKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
AKUNTANSI ASET KLM 1.pptx
 
DEVINISI AKUNTANSI
DEVINISI AKUNTANSIDEVINISI AKUNTANSI
DEVINISI AKUNTANSI
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Presentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuanganPresentasi akuntansi keuangan
Presentasi akuntansi keuangan
 
Pengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuanganPengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuangan
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
 
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdfSTANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
STANDAR AKUNTANSI DAN KERANGKA KONSEPTUAL UNTUK PELAPORAN KEUANGAN.pdf
 
Aminullah assagaf mk15 ch.4
Aminullah assagaf mk15 ch.4Aminullah assagaf mk15 ch.4
Aminullah assagaf mk15 ch.4
 
Instrumen monev bsm 2014
Instrumen monev  bsm  2014Instrumen monev  bsm  2014
Instrumen monev bsm 2014
 
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptxSAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
SAP-dan-Sektor-Publik-22032019.pptx
 
Menyusun laporan keuangan dan contohnya
Menyusun laporan keuangan dan contohnyaMenyusun laporan keuangan dan contohnya
Menyusun laporan keuangan dan contohnya
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih BerkembangContoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
Contoh Laporan Keuangan untuk Bisnis Lebih Berkembang
 
Lk industri perkebunan
Lk industri perkebunanLk industri perkebunan
Lk industri perkebunan
 

Plus de Mandiri Sekuritas

ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANMandiri Sekuritas
 
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASIPERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASIMandiri Sekuritas
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIMandiri Sekuritas
 
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASARANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASARMandiri Sekuritas
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFMandiri Sekuritas
 
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...Mandiri Sekuritas
 
PANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAH
PANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAHPANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAH
PANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAHMandiri Sekuritas
 
ANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir Accounting
ANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir AccountingANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir Accounting
ANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir AccountingMandiri Sekuritas
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Mandiri Sekuritas
 

Plus de Mandiri Sekuritas (20)

ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGANASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
ASERSI DALAM LAPORAN KEUANGAN
 
PROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDITPROSEDUR AUDIT
PROSEDUR AUDIT
 
IFAC - Auditing
IFAC - AuditingIFAC - Auditing
IFAC - Auditing
 
MATERI AUDIT
MATERI AUDITMATERI AUDIT
MATERI AUDIT
 
AUDIT KAS DAN SETARA KAS
AUDIT KAS DAN SETARA KASAUDIT KAS DAN SETARA KAS
AUDIT KAS DAN SETARA KAS
 
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASIPERANCANGAN SISTEM INFORMASI
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
 
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASARANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
ANALISIS SISTEM INFORMASI DASAR
 
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIFVALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIN KUANTITATIF
 
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
STUDY KASUS PERUSAHAAN DAGANG DENGAN ZAHIR ACCOUNTINGSTUDY KASUS PERUSAHAAN D...
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
PANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAH
PANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAHPANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAH
PANDUAN DO'A IBADAH HAJI & UMRAH
 
PENERAPAN KEMAMPUAN MEMBACA
PENERAPAN KEMAMPUAN MEMBACAPENERAPAN KEMAMPUAN MEMBACA
PENERAPAN KEMAMPUAN MEMBACA
 
PENGERTIAN TAUHIT
PENGERTIAN TAUHITPENGERTIAN TAUHIT
PENGERTIAN TAUHIT
 
SFAT 20 BAGI ALLAH
SFAT 20 BAGI ALLAHSFAT 20 BAGI ALLAH
SFAT 20 BAGI ALLAH
 
Hardware Komputer
Hardware KomputerHardware Komputer
Hardware Komputer
 
ANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir Accounting
ANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir AccountingANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir Accounting
ANALISIS ISTIM S-W-O-T > Projek Aplikasi Zahir Accounting
 
AKUNTANSI BIAYA
AKUNTANSI BIAYAAKUNTANSI BIAYA
AKUNTANSI BIAYA
 
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 

Dernier

saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 

Dernier (11)

saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 

Laporan Keuangan Dasar

  • 1. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAPORAN KEUANGAN Pada modul ini kita akan mempelajari khususnya Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang, dan laporan keuangan pada umumnya. Sumber data laporan keuangan diambil dari modul laporan keuangan perusahaan jasa, dagang, dll. Bentuk laporan keuangan perusahaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang hampir sama, hanya ada perbedaan pada laporan laba ruginya. Yaitu Perbedaan tersebut dapat terjadi karena dalam perusahaan dagang terdapat transaksi jual beli barang dagangan yang di dalamnya ada kaitan dengan harga pokok barang yang dijual. Sedangkan untuk laporan lainnya hampir sama, baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang dan perusahaan-perusahaan lainnya. Dalam laporan keuangan perusahaan dagang sama halnya dengan perusahaan jasa terdapat tiga laporan pokok yaitu: 1. laporan neraca. 2. laporan laba/rugi. 3. laporan perubahan modal. Dan laporan keuangan perusahaan dagang yang sifatnya umum atau go pulick harus menyajikan yang lebih detail yaitu dengan melengkapi dengan : 4. Laporan Arus Kas 5. Laporan Catatan akhir/Neraca Akhir. Setelah mempelajari modul ini kita diharapkan dapat menguasai penyusunan laporan keuangan perusahaan Jasa, dagang , laporan keuangan segala bentuk usaha, Perbankkan, perpajakan dan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan standarisasi IAI, dll. B. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN adalah : Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi, yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Dan Laporan keuangan tersebut adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
  • 2. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 2 ATAU Catatan Informasi Keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan untuk menggambarkan kinerja perusahaannya, yang berguna untuk memenuhi kebutuhan pihak- pihak yang memakainya. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Dalam modul ini Penulis membatasi ruang lingkup laporan keuangan yang menjadi pokok pembahasan, yakni penyajian Laporan keuangan perusahaan jasa dan perusahaan dagang dan beberapa pelaku usaha. Disini penulis menyajikan proses pembuatan Laporan keuangan beberapa pelaku usaha dan khususnya perusahaan dagang yang sesuai dengan standarisasi yang berlaku di Negara kita.. POKOK PEMBAHASAN PENULIS 1. Pembahasan laporan keuangan secara umum. 2. Pembahasan format table laporan keuangan 3. Pembahasan contoh laporan keuangan 4. Kesimpulan . HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) a. Pengertian HPP. b. Rumus menghitung penjualan bersih c. Rumus menghitung pembelian bersih d. Rumus menghitung HPP Pembahasan Laporan Keuangan a. Pengertian laba rugi. b. Menyusun laba rugi. c. Pembahasan unsur laporan perubahan modal. d. Menyusun laporan perubahan modal. e. Pembahasan unsur-unsur laporan neraca. f. Menyusun laporan neraca.
  • 3. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 3 C. TUJUAN DAN MANFAAT LAPORAN KEUANGAN Yaitu :  Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerjanya, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakainya, dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi.  Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu suat perusahaan..  Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. SARAN PENULIS Untuk lebih memahami uraian materi pelajaran laporan keuangan ini mari kita belajar dengan sungguh-sungguh, dan penulis juga menyarankan petunjuk berikut: 1. Bacalah modul Laporan keuangan dengan teliti. 2. Amatilah bentuk atau contoh-contohnya diantaranya : - bagian perhitungan HPP.( Harga Pokok Penjualn ) - bagian perhitungan laba rugi. - bagian perhitungan laporan perubahan modal - bagian perhitungan laporan neraca. 3. Pelajarilah modul Laporan keuangan iitu secara rinci dan kembangkan menurut pemikiran anda yang sesuai dengan standarisasi IAI dan perkembangan zaman. 4. Apabila kita menemukan materi yang sulit dipahami, silakan tanyakan kepada Dosen kita yaitu ibu Sunarsih 5. Apabila kita sudah selesai mempelajari kegiatan dalam modul ini, coba anda buat latihan mandiri. 6. Untuk mengukur kemampuan kita bandingkan hasil tes Anda dengan contoh Laporan keuangan yang benar. 7. Kunci jawaban ada di tangan anda semua. Setelah mempelajari Laporan keuangan ini, kita diharapkan memahaminya dengan baik langkah - langkah proses penyajian laporan keuangan sampai dengan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan standarisasi IAI yang berlaku di Negara kita. Karena sangat banyak manfaatnya, baik bagi kehidupan pribadi ataupun di masyarakat terutama dalam dunia kerja dan dunia usaha. Selamat Belajar !!!.
  • 4. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 4 BAB II PEMBAHASAN LAPORAN KEUANGAN A. STANDARISASI LAPORAN KEUANGAN………………………… 1. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN, Pelaporan keuangan dalam akuntansi biasanya didasarkan pada peraturan ataupun standar yang berlaku, missal untuk a. akuntansi komersial memakai Pernyataan Standar Akuntansi ( PSAK ), b. Organisasi nirlaba berpedoman dengan PSAK NO. 45, dan c. Akuntansi sector public yang berpedoman pada PSAP. Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. 2. Unsur-unsur Laporan keuangan terdiri dari : a. aktiva; b. kewajiban; c. ekuitas; d. pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian; serta e. arus kas. Informasi tersebut diatas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. Pernyataan ini menggunakan terminologi yang cocok bagi perusahaan yang berorientasi profit. Organisasi Nirlaba dan perusahaan lainnya yang akan menerapkan standar ini mungkin perlu melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap deskripsi beberapa pos yang terdapat dalam laporan keuangan dan istilah laporan keuangan itu sendiri serta dapat pula menyajikan komponen-komponen tambahan dalam laporan keuangannya. Untuk Organisasi Nirlaba, Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang,anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumberdaya bagi organisasi nirlaba.. Bagi akuntansi sector public ataupun pemerintahan
  • 5. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 5 mempunyai standard sendiri dalam mengatur hal ini, akan tetapi dalam PSAP NO.1 belum mencantumkan pertimbangan apa saja yang akan digunakan oleh SAP dalam rangka penyajian pelaporan keuangan, pedoman struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan walau demikian secara khusus, tujuan pelaporan keuangan pemerintah atau sektor publik adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan menunjukan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perusahaan dan Organisasi nirlaba dalam menyusun laporan keuangannya dan pelaporannya berdasarkan PSAK yaitu harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Dalam Akuntansi Sektor Publik, Entitas Pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun dalam pengakuan asset, kewajiban, dan, ekuitas walaupun kita ketahui bahwa penyusunan laporan keuangan sector public menerapkan basis kas. Dalam pelaporan dan penyajiannya, Laporan keuangan komersil setidaknya disajikan secara tahunan. Apabila tahun buku perusahaan berubah dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau pendek dari periode satu tahun maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, perusahaan harus mengungkapkan antara lain : a. alasan penggunaan periode pelaporan selain periode tahunan; dan b. fakta bahwa jumlah komparatif dalam laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan tidak dapat diperbandingkan. laporan keuangan organisasi nirlaba, laporan keuangan disajikan secara periodik sesuai dengan PSAK yang berlaku. Hal yang sama pun berlaku untuk akuntansi sektor publik atau pemerintahannya, akan tetapi yang berbeda disini ialah jika adanya suatu masa transisi misal perubahan kas menjadi akrual basis maka suatu entitas pelaporan mengubah tanggal pelaporan entitas-entitas akuntansi yang berada dalam entitas pelaporan untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan kosolidasian. 3. Jenis-jenis Laporan Keuangan a. Neraca a. Laporan laba/rugi b. Laporan perubahan modal Untuk Laporan keuangan komersil yang lengkap terdiri dari komponen-komponen seperti berikut ini: a. neraca, b. laporan laba-rugi, c. laporan perubahan ekuitas,
  • 6. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 6 d. laporan arus kas, dan e. catatan atas laporan keuangan. JENIS-JENIS LAPORAN KEUANGAN utama dan pendukung laporan keuangan terdiri atas : 1. Daftar Neraca > yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu. 2. perhitungan Laba/Rugi > yang menggambarkan jumlah hasil, Biaya dan Laba/Rugi perusahaan pada suatu periode tertentu. 3. Laporan Perubahan Modal/Sumber dan Penggunaan dana. Di sini dimuat sumber dan pengeluaran perusahaan selama satu periode 4. Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan kas dalam suatu periode. 5. Laproan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan unsur apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi usatu barang. 6. Laporan Laba Ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak dibagikan kepada pemilik saham. 7. Laporan Perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal baik saham dalam Perseroan Terbatas atau Modal dalam perusahaan perseroan. Dari beberapa janis laporan keuangan tersebut di atas, akan diuraikan sebagai berikut : a) Laporan Neraca (Posisi Keuangan) Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saaat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu. Isi/komponen laporan neraca terdiri atas: 1) Harta,Aktiva (Asset) Asset adalah harta yang dimiliki perusahaan yang berperan dalam operasi perusahaan misalnya kas, persediaan, aktiva tetap, aktiva yang tak terwujud, dan lain-lain. Pengertian asset ini dikemukakan oleh berbagai pihak sebagai berikut : Menurut Accounting Principal Board (APB) Statement (1970:132) dikemukakan bahwa : “kekayaan ekonomi perusahaan, termasuk didalamnya pembebanan yang ditunda, yang dinilai dan diakui sesuai prinsip akuntansi yang berlaku.” Selanjutnya Financial Accounting Standard Board (FASB) (1985) memberikan definisi sebagai berikut :
  • 7. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 7 “asset adalah kemungkinan keuntungan ekonomi yang diperoleh atau dikuasai di masa yang akan datang oleh lembaga tertentu sebagai akibat transaksi atau kejadian yang lalu.” Berdasarkan definisi tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa sesuatu dianggap sebagai asset jika di masa yang akan datang dapat diharapkan memberikan net cash inflow yang positif kepada perusahaan. Selanjutnya klasifikasi aktiva yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai macam. Secara umum klasifikasi aktiva tetap terdiri atas : 1) aktiva tetap berwujud (Fixed Asset), dan 2) aktiva tetap tidak berwujud (Intangible Assets). Aktiva tetap berwujud meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dipakai secara aktif dalam operasi perusahaan, dan mempunyai masa kegunaan relatif permanen. Aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan yang terbatas harus didepresiasi selama masa kegunaannya, dan disajikan dalam neraca sebesar nilai bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasinya). Yang termaduk dalam golongan aktiva ini adalah bangunan, mesin dan alat-alat pabrik, mebel dan alat-alat kantor kendaraan dan alat-alat transport, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam. Sedang aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas, disajikan di dalam neraca sebesar harga perolehan. Sedangkan aktiva tetap tidak berwujud meliputi hak- hak preferensi ( istimewa ) yang dijamin oleh undang-undang, kontrak, perjanjian-perjanjian dan mempunyai masa manfaat dalam waktu relatif permanen. Selanjutnya menurut Harnanto (1991:357), bagi manajemen operating investment (assets), meliputi seluruh mesin dan alat-alat pabrik dan lain-lain equipmen serta modal kerja yang ditempatkan untuk dikelola atau dioperasikan dalam usaha perusahaan untuk menghasilkan laba. Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa pada sudut pandang operasional investasi, aktiva tetap adalah merupakan salah satu unsur penting yang perlu menjadi fokus perhatian bagi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya dalam kaitannya dengan menghasilkan pendapatan/laba. Disamping itu untuk untuk tujuan pemeliharaan kondisi aktiva tetap baik berwujud maupun tidak berwujud tetap dalam kondisi produktif bagi perusahaan diperlukan adanya depresiasi dan amortisasi sebagai proses alokasi harga perolehan aktiva tetap tersebut. 2) Kewajiban/utang (Liabilities) Menurut definisi yang diberikan oleh APB bahwa : “kewajiban ekonomis dari suatu perusahaan yang diakui dan dinilai seusuai prinsip akuntansi. Kewajiban disini termasuk juga saldo kredit yang ditunda yang bukan merupakan utang atau kewajiban.”
  • 8. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 8 Berdasarkan definisi di atas, maka kewajiban ekonomis bagi perusahaan adalah diartikan sebagai penyerahan harta atau jasa di masa yang akan datang. Selanjutnya FASB memberikan definisi kewajiban sebagai berikut : “….kemungkinan pengorbanan kekayaan ekonomis di masa yang akan datang yang timbul akibat kewajiban perusahaan sekarang untuk memberikan harta atau memberikan jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang sebagai akibat suatu transaksi atau kejadian yang sudah terjadi.” Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa kewajiban memiliki 3 sifat utama yaitu ; (1) kewajiban itu benar ada, (2) kewajiban itu tidak dapat dihindarkan, (3) kewajiban yang mewajibkan perusahaan telah terjadi. Kewajiban jika dikategorikan sesuai dengan jangka waktunya, maka terdapat kewajiban jangka pendek (Current liabilities) dan kewajiban jangka panjang (long-term liabilities). Menurut Harnanto (1991:59), hutang jangka panjang adalah semua hutang yang jatuh tempo pembayarannya melampaui batas waktu satu tahun sejak tanggal neraca atau pembayarannya tidak akan dilakukan dalam periode siklus operasi perusahaan, tetapi lebih panjang dari batas waktu tersebut. Hutang obligasi, hutang hipoteik, hutang bank (kredit investasi) merupakan contoh-contoh dari hutang jangka panjang. Dalam kegiatan operasi perusahaan, hutang jangka panjang merupakan salah satu sumber permodalan yang mengandung resiko, karena memiliki komitmen untuk melakukan pembayaran sesuai jumlah yang disepakati, meski perusahaan dalam keadaan rugi sekalipun, sehingga hutang dapat saja menanggung resiko melebihi jumlah modal sendiri. Hal ini dipertegas oleh Harnanto (1991:304) bahwa semakin besar proporsi hutang di dalam struktur permodalan perusahaan, akan semakin besar pula kemungkinan terjadinya ketidak mampuan untuk membayar kembali hutang beserta bunganya pada tanggal jatuh temponya. Pernyataan tersebut berarti bahwa bagi para kreditur bahwa kemungkinan turut sertanya dana yang mereka tanamkan di dalam perusahaan, untuk dipertaruhkan pada resiko kerugian juga semakin besar. Sedangkan bagi para pemilik khususnya pemegang saham biasa, adaaanya hutang di dalam perusahaan merupakan pula suatu resiko tersendiri terhadap kemungkinan rugi yang dihadapi dari dana yang mereka tanamkan. Tetapi resiko itu juga diimbangi adanya harapan untuk mendapatkan tingkat keuntungan yang lebih tinggi (rentabilitas) sebagai akibat penggunaan modal asing. Akan tetapi perlu diingat bahwa proporsi hutang/modal asing yang berlebihan akan berakibat pada fleksibilitas manajemen untuk beralih pada aktivitas yang profitable akan tertutup dan menghadapi banyak hambatan/tintangan.
  • 9. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 9 3) Modal Pemilik (Owner’s Equity) Equity adalah suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entity) setelah dikurangi kewajibannya. Kategori modal bagi setiap perusahaan dapat berbeda yaitu pada perusahaan perseorangan nilai modal ini merupakan modal pemiliknya sendiri. Sedangkan dalam perusahaan perseroan terdiri dari modal setor dan modal dari pendapatan (retained Earnings). b) Laporan Laba rugi (Profit & Loss) Committee on Terminology memberikan definisi laba sebagai jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan laba rugi sebagai kelebihan/defisit penghasilan di atas biaya selama suatu periode akuntansi. Dari definisi tersebut di atas, maka laba rugi merupakan selisih positif atau selisih negatif yang diperoleh dari operasi dan non-operasional perusahaan terhadap biaya dalam satu periode akuntansi yang menyebabkan perubahan dalam posisi equity (net asset) perusahaan. Hal ini dipertegas lagi oleh FASB Statement dengan mendefinisikan Accounting Income atau Laba akuntansi sebagai perubahan dalam equity (net asset) dari suatu entity selama suatu periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian atau peristiwa yang berasal dari bukan pemilik. Isi/komponen laporan laba rugi terdiri atas : 1) Pendapatan/hasil (Revenue) Pendapatan/hasil (revenue) merupakan hasil penjualan/penyerahan jasa oleh perusahaan kepada langganan atau penerima jasa. Menurut Harahap (2002:114) mengemukakan bahwa : “suatu penghasilan akan diakui sebagai pendapatan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai.” Definisi tersebut memberi penekanan pengakuan pendapatan dari sisi waktu. Ditinjau dari sisi waktu maka pengakuan pendapatan tersebut dapat digunakan alternatif ; (1) selama produksi, (2) pada saat proses produksi selesai, (3) pada saat penjualan/penyerahan jasa, (4) pada saat penagihan Kas. 2) Biaya (Expense) Menurut APB mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan. Sedangkan menurut FASB
  • 10. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 10 mendefinisikan expense sebagai arus keluar aktiva, penggunaan aktiva atau muculnya kewajiban atau kombinasi keduanya selama suatu periode yang disebabkan oleh pengiriman barang, pembuatan barang, pembebanan jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan. Penggolongan biaya terdiri atas ; (biaya yang dihubungkan dengan penghasilan pada periode itu, (2) biaya yang dihubungkan dengan periode tertentu yang tidak dikaitkan dengan penghasilan, (3) biaya yang akrena alasan praktis tidak dapat dikaitkan dengan periode manapun. c). Laporan Laba Perubahan modal (Insidentil Gains & Insidentil Loses) Menurut FASB Gains adalah naiknya nilai Equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari transaksi atau kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari hasil atau investasi dari pemilik. Sedangkan Loses adalah turunnya equity dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama entity dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entity selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada pemilik (prive). d). Laporan Arus kas /Pos Luar Biasa (Extraordinary item) Pos luar biasa merupakan kejadian atau transaksi yang mempengaruhi secara materiil yang tidak diperkirakan terjadi berulang kali dan tidak dianggap merupakan hal yang berulang dalam proses operasiyang biasa dari sautu perusahaan. Menurut PAI kriteria Pos luar biasa ini adalah : (1) bersifat tidak normal (tidak biasa), artinya memiliki tingkat abnormalitas yang tingi dan tidak berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, (2) tidak sering terjadi, atau tidak diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.. Pelaporan pos luar biasa ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan mengenai sifat dan jumlahnya. Selanjutnya menurut Michael A. Diamond (1993:23) bahwa : “…The four main financial statement are the balance sheet, the income stattement, the retained earnings statement, and the statement of cash flows.” Definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa diantara berbagai laporan keuangan yang biasanya disajikan oleh perusahaan, maka ada empat diantaranya merupakan laporan keuangan utama yang lazim digunakan yaitu : laporan neraraca, laporan laba-rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas.
  • 11. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 11 B. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN……… 1. DEFINISI LAPORAN KEUANGAN YAITU Informasi keuangan yang di butuhkan Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan informasi keuangan tersebut dapat diperoleh dari laporan keuangan suatu pelaku usaha atau perusahaan. 2. Informasi disusun dan disajikan perusahaan dalam bentuk  Neraca,  Laporan laba-rugi,  Laporan Perubahan modal  Laporan Arus kas.  Catatan atas laporan keuangan. a. NERACA ( BALANCE SHEET ) Neraca juga disebut sebagai “Pernyataan Posisi Keuangan,” artinya: bagaimana posisi keuangan perusahaan anda ‘pada saat tertentu’ (katakanlah per 30 Juni, atau 31 Desember). Secara harfiah, pernyataan ini menunjukan posisi keuangan pada saat tertentu (snapshot), mengenai:  Apa yang dimiliki oleh perusahaan anda (Aset/Asset)  Berapa kewaiban perusahaan terhadap pihak lain (Hutang/Liability)  Berapa besarnya modal yang terkumpul (Modal/Shareholder’s Equity) Selama satu periode tertentu (sebulan/1 kwartal/1 semester/1 tahun) berbagai transaksi dicatat, dampak dari setiap transaksi atas aset dan kewajiban bisnis juga dicatat. Sebagai contoh, ketika anda membuat penjualan tunai, anda tidak hanya pendapatan merekam pendapatan, tapi juga merekam peningkatan nilai asset, yaitu: saldo kas anda. Ketika mengeluarkan biaya, anda tidak hanya mencatat jumlah beban, tetapi juga mencatat penurunan nilai uang tunai anda. Inilah sebabnya mengapa disebut Akuntansi “double entry”! Perbedaan antara aset dan kewajiban perusahaan merupakan nilai buku ekuitas pemilik dalam bisnis. Dalam korporasi, ini disebut sebagai ekuitas pemegang saham. Neraca digunakan terutama untuk membantu kita memahami kekuatan keuangan bisnis. Perubahan dalam akun- akun neraca dari waktu ke waktu membantu kita memahami tren penting dalam bisnis juga. b. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi juga dapat disebut sebagai pernyataan (statement) itu sebabanya orang asing sering menyebutnya ‘Income Statement’. Laporan ini bercerita tentang apa yang benar-benar
  • 12. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 12 dicapai oleh bisnis anda selama ‘periode waktu’ tertentu (misalnya: 1 s/d 30 Juni 2011) yang mencakup “Pernyataan Aktivitas.”. Hal itu dilakukan dengan cara meringkas hasil ekonomi dari semua transaksi yang terjadi selama periode waktu itu, dan menunjukan apakah anda memeperoleh atau kehilangan uang akibat dari kegiatan operasional perusahaan anda selama periode tersebut. Anda dapat belajar banyak tentang bisnis anda dari menganalisis Laporan Laba Rugi. Mengetahui apakah anda mendatangkan uang atau kehilangan uang saja tidak cukup. Laporan atau pernyataan ini juga dapat digunakan untuk memahami dimana persisnya uang anda berputar setiap bulannya. Dan yang terpenting: apakah digunakan secara efisien atau tidak? Lebih jauh lagi. Anda dapat membandingkan kategori pengeluaran dan pendapatan yang berbeda-beda dalam presentase dari bulan-ke-bulan. Anda juga bisa melihat: Penjualan, harga pokok penjualan, dan tren belanja. Anda bisa memperoleh ide yang melimpah dari setiap perubahan yang anda butuhkan untuk membuat perusahaan anda menjadi lebih menguntungkan. Tren negatif pada laporan laba rugi adalah penting untuk menyelidiki apa yang terjadi sesungguhnya, dimana inefisiensi terjadi—bukan untuk mengabaikannya. c. Laporan Perubahan Modal Adalah Laporan yang menggambarkan pada perubahan yang terjadi atas ekuitas pada 1 periode akuntansi. Unsur-unsur yang terdapat didalamnya yaitu  Modal awal  Laba atau Rugi  Prive d. Laporan Arus Kas Adalah Laporan yang menggambarkan penerimaan dana dan pengeluaran dana selama satu periode dalam bentuk kas. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh pihak-pihak yang go public dalam persiapannya untuk melakukan penawaran umum karena salah satu syarat perusahaan yang go public adalah harus menyerahkan laporan keuangannya selama dua tahun terakhir yang sudah diperiksa oleh akuntan publik.
  • 13. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 13 Setiap perusahaan mempunyai laporan keuangan yang bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan secara ekonomi. Laporan keuangan harus disiapkan secara periodik untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Pengertian laporan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama 1 tahun periode akuntansi. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001 : 47) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan. Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Munawir (1991 : 2) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan. Kesimpulkan laporan keuangan adalah Laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. 3. Dasar Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan akuntansi dan harus memberikan informasi historis, kuantitatif dasar yang merupakan sekumpulan input yang penting yang digunakan dalam menghitung nilai-nilai ekonomis. 4. Konsep Laporan keuangan terdiri dari : a. Neraca konsepnya H = U + M atau Aktiva = Pasiva, yaitu : laporan mengenai aktiva, hutang dan modal dari perusahaan pada suatu saat tertentu. 1) Aktiva, dibagi menjadi 2 yaitu : a) Jangka panjang, yaitu jangka waktu lebih dari 1 tahun b) Jangka pendek, yaitu jangka waktu 1 tahun atau kurang dari 1 tahun. 2) Hutang dapat diklasifikasikan menjadi : a) Dijamin penuh, kreditor yang diberi jaminan sama atau lebih dari besarnya hutang. b) Dijamin sebagian, kreditor yang diberi jaminan kurang dari besarnya hutang
  • 14. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 14 c) Kreditur tidak dijamin, kreditor yang tidak diberi jaminan dalam bentuk barang- barang tertentu. b. Laporan Laba / Rugi Konsepnya Pendapatan – Biaya-biaya yaitu : laporan mengenai penghasilan, biaya, laba-rugi yang diperoleh suatu perusahaan selama periode tertentu. c. Laporan Perubahan Modal ( Ekuitas ) yaitu : laporan yang menunjukan perubahan modal seperti penambahan atau pengurangan modal yang terjadi setelah Laporan Laba/Rugi. d. Laporan arus kas : yaitu laporan Yang menunjukkan operasi perusahaan, investasi, dan aliran kas pembiayaan.
  • 15. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 15 C. Hakikat Laporan Keuangan……………… Proses analisis keuangan melibatkan pengkajian kembali berbagai data formal atau informal yang relevan untuk tujuan analisis spesifik ini. Beberapa data bersifat umum untuk kebanyakan jenis analisis keuangan, sementara data lainnya memberikan informasi yang lebih khusus. Bentuk paling umum dari informasi keuangan dasar suatu perusahaan adalah informasi yang dipublikasikan secara umum kecuali perusahaan yang dimiliki secara pribadi yang merupakan seperangkat laporan keuangan yang dikeluarkan menurut standar akuntansi keuangan. Seperangkat laporan ini biasanya terdiri dari neraca untuk tanggal tertentu , laporan operasi untuk periode tertentu, dan laporan arus dana untuk periode yang sama. Selain itu, laporan khusus yang menyoroti perubahan ekuitas pemilik dalam neraca biasanya juga tersedia. Karena laporan keuangan merupakan dasar bagi upaya analitis atas suatu perusahaan, maka pertama-tama kita harus mengerti sifat, cakupan, dan keterbatasannya sebelum kita menggunakan data serta observasi yang dihasilkan dari laporan itu untuk pertimbangan analitis kita. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim mencerminkan pengaruh keputusan yang dibuat manajemen pada masa lalu maupun sekarang. Namun laporan tersebut mengandung dua arti yang berbeda Laporan keuangan yang disusun berdasarkan peraturan akuntansi keuangan berusaha mencatat secara konsisten dan wajar 1 Prinsip konservatif digunakan untuk setiap transaksi bisnis sebagai berikut : 1. Transaksi dicatat menurut biaya yang berlaku pada saat itu. 2. Penyesuaian terhadap nilai berjalan yang hanya dilakukan jika nilai tersebut menurun. 3. Pendapatan dan biaya yang diakui ketika transaksi terjadi, dan bukan pada saat kas berpindah tangan. 4. Penyesuaian secara periodik atas pendapatan dan biaya yang dicapai melalui accrual, defferal, dan alokasi akuntansi. 5. Penyisihan untuk kontingensi negatif disyaratkan, sehingga mengurangi laba dan nilai yang dicatat menurut estimasi. Peraturan-peraturan ini karena sifat dasarnya mengakibatkan laporan keuangan terbuka bagi beberapa interpretasi, khususnya jika para analis berusaha untuk memahami kinerja dan nilai ekonomi perusahaan. Media yang dapat dipakai meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi-laba, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi ksuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa Laporan akhirpun disahkan dalam nilai uang. Sistem atau proses
  • 16. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 16 akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan. Laporan keuangan berisi daftar neraca, perhitungan laba rugi, laporan dan sumber penggunaan dana, dan laporan arus kas. Transaksi yang tidak dapat dicatat dengan nilai uang, tidak akan terlihat dalam laporan keuangan. Karena itu, hal-hal yang belum terjadi dan masih berupa potensi, tidak tercatat dalam laporan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan merupakan informasi historia. Tetapi, guna melengkapi analisis untuk proyeksi masa depan perusahaan, informasi kualitatif dan informasi-informasi lain yang sejenis perlu ditambahkan. a. Neraca Secara harfiah, neraca merupakan laporan yang memberikan informasi mengenai jumlah harta, utang dan modal perusahaan pada saat tertentu. Angka-angka yang ada dalam neraca memberikan informasi yang sangat banyak mengenai keputusan yang telah diambil oleh perusahaan. Lnformasi tersebut dapat bersifat operasional atau strategis, baik kebijakan modal kerja investasi, maupun kebijakan struktur permodalan yang telah diambil oleh perusahaan. Secara garis besar, neraca memberikan informasi mengenai sumber dan penggunaan dana perusahaan. Sisi sebelah kiri neraca (aktiva) merupakan sisi penggunaan dana perusahaan, yakni berupa kebijakan investasi, baik investasi jangka panjang, maupun investasi jangka pendek yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan sisi sebelah kanan (passiva) menunjukkan sumber-sumber dana untuk membiayai investasi tersebut, baik sumber dana jangka panjang, maupun sumber dana jangka pendek. b. Laporan laba rugi Laporan laba-rugi merupakan laporan mengenai pendapatan, biaya-biaya, dan laba perusahaan selama periode tertentu. Biasanya laporan ini disusun dengan dua pendekatan yakni pendekatan kontribusi dan pendekatan fungsional. Pendekatan kontribusi membagi biaya- biaya kie dalam dua sifat pokok, yakni biaya variabel dan biaya tetap. Pendekatan ini biasanya dipergunakan dalam pengambilan keputusan manajemen berkenaan dengan perencanaan biaya, volume dan laba. Lapaoran laba-rugi yang disusun dengan pendekatan fungsional memberikan informasi mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh setiap fungsi utama dalam perusahaan (fungsi produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan umurn, serta fungsi keuangan). c. Laporan Perubahan Modal Laporan keuangan berikutnya yang biasA dibuat oleh perusahaan adalah suatu analisis tentang perubahan utama perkiraan modal pemilik atau kekayaan bersih selama suatu periode
  • 17. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 17 tertentu. Perubahan yang paling utama adalah laba atau rugi. Akan tetapi keputusan manajemen lahnya mungkin telah mempengaruhi ekuitas pemilik. Dalam pengukuran laba perusahaan, pendekatan fungsional dapat memberikan informasi yang jelas mengenai penyimpangan yang dilakukan oleh setiap departemen (fungsi) yang ada dalam perusahaan atas penyimpangan yang terjadi terhadap target laba perusahaan. CONTOH LAPORAN PERUBAHAN MODAL PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL PERIODE 100,000,000 RUGI / LABA ……………………………. 12,000,000 PRIVE ……………………………………… 2,000,000 - >>> 10,000,000 MODAL AKHIR PERIODE 110,000,000
  • 18. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 18 D. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN………………………………… 1. Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:  Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.  Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu suat perusahaan..  Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia Laporan keuangan adalah laporan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (bahasa Inggris: stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen. 2. Unsur – Unsur Laporan Keuangan yang di akui oleh IAI Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.
  • 19. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 19 Ada 5 jenis Laporan Keuangan yang diakui oleh IAI maupun FASB, yaitu : a. Neraca, adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut: aset = kewajiban + ekuitas Informasi yang dapat disajikan di neraca antara lain posisi sumber kekayaan entitas dan sumber pembiayaan untuk memperoleh kekayaan entitas tersebut dalam suatu periode akuntansi, Baik itu  Per Bulan  Per 3 bulan,  Per 6 bulan, atau  Tahunan.. b. Laporan Laba Rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih. Unsur-unsur Laporan Laba-Rugi biasanya terdiri dari: 1) Pendapatan dari penjualan 2) Dikurangi Beban pokok penjualan 3) Laba/rugi kotor 4) Dikurangi Beban usaha 5) Laba/rugi usaha 6) Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain 7) Laba/rugi sebelum pajak 8) Dikurangi Beban pajak 9) Laba/rugi bersih c. Laporan Perubahan Ekuitas d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana. Laporan Arus Kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan. e. Catatan Atas Laporan Keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
  • 20. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 20 Kelima laporan keuangan tersebut hanyalah salah satu media dalam penyampaian informasi. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah a. Aktiva (Assets) Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai hasil dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi yang diharapkan akan diperoleh perusahaan pada masa yang akan datang. b. Kewajiban (Liabilities) Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Penyelesaian utang mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi (aktiva). c. Modal (Ekuitas) Ekuitas/modal adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba/rugi adalah Pendapatan dan Beban. a. Pendapatan (Revenue) Pendapatan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk penambahan aktiva atau pengurangan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal dari kontribusi peranan modal. b. Beban (Expense) Beban adalah manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva. Dengan kata lain, kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada peranan modal. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
  • 21. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 21 3. Perbedaan Laporan Keuangan dengan Pelaporan keuangan. Haruslah dibedakan pengertian  Pelaporan keuangan (financial reporting) dan  laporan keuangan (financial reports). a. Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (Prinsip Akuntansi Berterima Umum atau Generally Accepted Accounting Principles/GAAP). b. Laporan keuangan Ialah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (statement) dan laporan (report) 4. Pemakai Laporan Keuangan  Investor  Karyawan  Pemberi Pinjaman  Pemasok dan Kreditor usaha lainnya  Pelanggan  Pemerintah  Masyarakat
  • 22. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 22 Kerangka Pemakai Laporan Keuangan GAMBAR 4-1 Gambar pemakai Laporan keuangan.
  • 23. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 23 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Gambar karakter Kualitatif Laporan Keuangan 4-2 Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :  Dapat Dipahami, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna  Relevan, laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna  Keandalan, informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material  Dapat diperbandingkan, informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
  • 24. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 24 E. Prinsip Akuntansi Indonesia…………………………… GAMBAR 5-1 1. Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Prinsip akuntansi merupakan himpunan prinsip, prosedur, metoda dan teknik Akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan. khususnya yang ditujukan kepada pihak luar, seperti pemegang saham, kreditur. dan pemerintah. Prinsip Akuntansi yang ada di Indonesia dkenal dengan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia (IAI) bagian komite PAI. Prinsip akuntansi ini penting sekali artinya sebagai pedoman sistem penyusunan laporan keuangan yang bermanfaat bagi dunia usaha, khususnya mereka yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Dengan adanya prinsip akuntansi, laporan keuangan yang disusun mempunyai kesatuan bahasa teknik akuntansi yang dapat dimengerti oleh para pemakainya, sehingga tujuan akuntansi keuangan untuk menyampaikan akuntansi kepada pihak luar mencapai sasaran secara tepat. Penerapan prinsip akuntansi dalam menyusun laporan keuangan ini menghasilkan laporan keuangan yang layak, tepat, relevan dan dapat dipercaya. Tetapi angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan bukan sesuatu yang mutlak karena tergantung dari prinsip serta kebijaksanaan akuntansi yang dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan. Bila kebijaksanaan akuntansi yang dianut berubah maka angka yang disajikan dalam laporan keuangan akan berbeda. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip akuntansi bersifat longgar. Apabila kita mengetahui sejak terbentuknya prinsip akuntansi yang merupakan suatu persetujuan dari berbagai pihak yang berkepentingan maka kelonggaran prinsip akuntansi menjadi hal yang wajar.
  • 25. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 25 2. Periode Akuntansi Yang perlu kita ketahui tentang sebagian prinsip akuntansi dalam kaitannyadengan akunfansi keuangan yang direncanakan dalam buku ini adalah periode akuntansi. Suatu gambaran yang iengkap dan tepat mengenai kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan tersebut menghentikan usahanya atau mencairkan seluruh hartanya menjadi kas likuidasi. Tetapi hal ini tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan yang dianggap akan terus menjalankan usahanya dan tidak akan dibubarkan (going concern). Oleh karena itu, aktivitas ekonomi perusahaan dipisah ke dalam periode-periode akuntansi dan dengan penyajian laporan keuangan secara periodik diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Prinsip ini banyak ditemui ketika menyusun laporan keuangan dilakukan. 3. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Cost Against Revenue) Dalam menentukan laba periodik dan posisi keuangan, prinsip penetapan beban dan pendapatan ini akan banyak ditemui. penetapan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode aktual, yaitu suatu metode yang mengaitkan pengukuran pendapatan (revenue) dan beban (expense) atau aktuva (assets), dan kewajiban (liability) serta perubahannya pada saat terjadi bukan sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atas laporan kemajuan (Progress report) secara periodik yang dilakukan pihak management sebagai yang bersangkutan. Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan yang terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara: a. Fakta yang lebih dicatat (Recorded fact), Hal ini berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan darr pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa-peristiwa
  • 26. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 26 yang telah terjadi di masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadi peristiwa tersebut. Kita tidak mencoba menaksir berapa jumlah yang harus dikorbankan jika kita akan menggantikan aktiva tersebut atau dengan kata lain kita tidak mencoba untuk menaksir nilai realisasi atau nilai ganti aktiva tersebut (Current market value atau Replacement valuenya). Dengan sifat yang demikian itu maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian yang paling akhir. Karena segala sesuatu sifatnya historis sehingga mungkin terdapat beberapa hal yang dapat membawa akibat terhadap posisi keuangan perusahaan tidak dicatat dalam pencatatan akuntansi atau tidak nampak dalam laporan keuangan. b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate). Hal ini berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim (Generate Accepted Accounting Principles), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan (Expediensi) atau untuk keseragaman. Disamping itu didalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan- anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain: 1). Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai sesuatu yang going concern atau kontunitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang masih berjalan dan didasarkan pada nilai atau harga pada saat terjadinya peristiwa itu. 2). Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun hal ini bertentangan derrgan kenyataan namun akuntansi mencatat semua transaksi atau peristiwa dalam jumlah uangnya dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai-nilai dari berbagai tahun. 3). Pendapat Pribadi (Personal Judgment) Dimaksudkan bahwa, walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar yang sudah ditetapkan dan sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil dasar tersebut tergantung daripada akuntan atau management perusahaan yang bersangkutan. Judgment atau pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya
  • 27. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 27 yang dikombinasikan dengan fakta yarrg tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan di dalam beherapa hal. Misalnya cara-cara atau metode untuk menaksir piutang yang tidak akan dapat ditagih, dan penentuan beban penyusutan serta penentuan umur dari suatu aktiva tetap akan sangat tergarrtung pada pendapat pribadi managementnya dan berdasarkan pengalaman masa lalu. Juga misalnya dalam menentukan nilai persediaan, pada prinsipnya dinilai berdasarkan harga pokoknya (bila lebih rendah dari harga pasar), namun management atau akuntan penyusun laporan itu dapat memilih atau menentukan harga pokok yang mana yang akan dipakai, apakah berdasarkan First in first out dimana barang yang masuk pertama dianggap sebagai yang dikeluarkan pertama atau Last in first out dimana barang yang masuk terakhir dianggap yang dikeiuarkan lebih dahulu atau dengan metode rata-rata. TIPS Mengelola keuangan merupakan hal yang paling vital dan paling penting dalam memulai atau merintis usaha. Karena keuangan yang tidak terkontrol dapat membuat seorang harus meutup usahanya karena keadaan tidak berjalan sesuai dengan rencana. Sebesar apapun penghasilan anda, nggak peduli anda pegawai maupun pengusuha. Jika keuangan anda tidak terkontrol maka tidak akan menutup kemungkinan pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Istilahnya Besar pasak dari pada tiang, Ujung-ujungnya menimbulkan hutang dan kebangkrutan. Hal pertama yang paling penting dalam berwirausaha adalah 1. Bagaimana cara anda memasarkan produk anda sehingga dikenal di pasar atau masyarakat. ( MARKETING ) 2. Buku kas sebagai manajemen keuangan. Manajemen keuangan memegang peranan utama dalam proses maju mundurnya sebuah bidang usaha. Jangan berfikir bahwa manajemen keuangan itu merupakan sebuah ilmu akuntansi yang sulit dan ribet, tapi sebaliknya sebenarnya sangat mudah anda bisa memulainya dari hal yang paling sepele. Sebagai contoh manajemen keuangan sederhana berikut ini bisa anda aplikasikan dalam bidang usaha anda, misalnya toko kelontong, counter pulsa, counter handphone, bengkel motor, jasa loundry, usaha cucian motor, usaha Printing/percetakan dan lain-lain.
  • 28. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 28 Anda bisa memulai merintis usaha salah satunya dengan membuat buku kas sederhana, langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mencatat semua pemasukan. Siapkan pembukuan sederhana yang berfungsi sebagai catatan semua arus keuangan masuk dan keluar 2. Buat daftar rincian penjualan. Buat kolom dengan nama kolom : TANGGAL, NO, NAMA BARANG, JUMLAH, SATUAN, TOTAL. Catat setiap transaksi yang terjadi sesuai dengan nama kolom-kolom diatas 3. Catat setiap pengeluaran. Ada kalanya anda harus membeli perlengkapan usaha, maupun tambahan barang dagangan anda, jika uang yang anda keluarkan berasal dari penghasilan toko, maka anda wajib mencatatnya pada buku diatas. Sebagai contoh : TANGGAL 22/05/13, NO 15, NAMA BARANG = Kulakan gula pasir, JUMLAH = 10, SATUAN = 12.000, TOTAL = (-) 120.000 4. Rekap keuangan harian. Rekap data keuangan pribadi anda dengan cara menjumlahkan setiap transaksi pada kolom total, jangan lupa dikurangi pengeluaran yang ada atau tanda (-) minus. Catat pendapatan harian anda setelah dikurangi pengeluaran. Tambahkan dengan pendapatan kemarin, begitu seterusnya. 5. Pisahkan dengan keuangan pribadi. Hal ini mungkin terdengar sangat sepele, tetapi akan sangat baik sekali jika anda tidak menggabungkan keuangan pribadi dan usaha anda, sehingga laporan keuangan tidak carut marut dan anda bisa mengetahui perkembangan usaha anda Kita harus tetap berusaha dan berikhtiar, kesuksesan tidak akan datang dengan sendirinya tanpa kita berusaha, semua berawal dari kesulitan yang terselesaikan. Semoga sedikit tips manajemen keuangan sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
  • 29. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 29 F. RUMUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 1. RUMUS HPP (Harga Pokok Penjualan) HPP = Persediaan barang dagang awal + Pembelian bersih - Persediaan barang dagang akhir Rinciannya ---> persediaan barang dagang awal + pembelian + biaya angkut - retur pembelian - persediaan barang dagang akhir - potongan pembelian 2. RUMUS PEMBELIAN BERSIH pembelian + biaya angkut - retur pembelian - potongan pembelian Persediaan Barang Dagang HPP - barang yang tersedia untuk dijual Barang yang Tersedia Untuk Dijual persediaan barang dagang awal + pembelian + biaya angkut - retur pembelian Laba Kotor penjuala bersih - HPP Laba Bersih laba kotor - beban beban + pendapatan bunga Modal Akhir modal akhir + laba - prive Penjualan Bersih penjuala - potongan penjualan - retur penjualan Laba Bersih Sebelum Pajak penjualan bersih - laba kotor 3. Rumus Menghitung Penjualan Bersih. Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai salah satu unsur dari pendapatan perusahaan. Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari: - penjualan kotor; - retur penjualan; - potongan penjualan; - penjualan bersih.
  • 30. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 30 Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai berikut: Penjualan bersih = penjualan kotor – retur penjualan – potongan penjualan. Contoh: Diketahui penjualanRp. 25.000.000,- Retur penjualanRp. 125.000,- Potongan penjualanRp. 150.000,- Hitunglah penjualan bersih! Penjulan bersih Rp. 25.000.000,- – Rp. 125.000,- – Rp. 150.000,- = Rp.24.725.000,- 4. Rumus Menghitung Pembelian Bersih. Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Jadi untuk Menghitung ( HPP ) Harga Pokok Penjualan HPP = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih – persediaan akhir HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – persediaan akhir Pembelian bersih = pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Persediaan awal …………………………………………………… .Rp. xxxxx Pembelian barang dagang………… Rp. xxxxx Biaya angkut pembelian ………… Rp. xxxxx –––––––– + Pembelian Bersih…………………….. Rp. xxxxx persediaan akhir………………………. Rp. xxxxx –––––––– - Rp. xxxxx >>>> Rp. xxxxx –––––––– + HPP …………………………………………………………………Rp. xxxxxxxxx
  • 31. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 31 Keterangan Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal barang dagangan + pembelian bersih. Pembelian bersih = Pembelian + biaya angkut pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Atau Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian + beban angkut Pembelian – retur pembelian – potongan pembelian. Persediaan akhir barang yang tersedia (dikuasai) pada akhir periode akuntansi. Untuk menghitung Harga Pokok Penjualan. Perhatikan bagan di bawah ini. Persediaan awal …………………………………………………… .Rp. xxxxx Pembelian……………………… Rp. xxxxx Biaya angkut pembelian Rp. xxxxx –––––––– + Pembelian Bersih………….. Rp. Xxxxx >>>>>>>> Rp. xxxxx –––––––– + HPP ………………………………………………………………………. Rp. Xxxxx G. Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa Perbedaan Laporan KeuanganPerusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa. Katika anda bertanya apakah sama antara Akutansi yang di terapkan pada perusahaan Dagang, Perusahaan Jasa dan Perusahaan Manufaktur (Produksi). Maka saya akan menjawab sama saja, akuntansi yang di terapkan kecuali hanya pada produk persediaan jenis bidang usaha tersebut. Intinya pada produk itulah perusahaan itu berbeda, mari kita lihat : Perusahaan dagang memperoleh produk persediaan dari supplier dalam bentuk bahan jadi untuk di jual kembali. Perusahaan ini hanya melakukan penjualan kembali dan mengambil selisih penjualan sebagai keuntungan usaha. Perusahaan manufaktur memperoleh produk persediaan yang dibuat dari bahan mentah/baku menjadi bahan baku atau bahan jadi. Jadi tidak mutlak perusahaan jenis ini mengolah bahan baku
  • 32. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 32 menjadi bahan jadi tetapi bisa saja mengolah kembali memproduksi bahan baku untuk perusahaan lain. Perusahaan Jasa tidak memiliki persediaan barang untuk di pasarkan. Tetapi produk mereka bersifat tidak wujud seperti perusahaan dagang atau manufaktur. Produk mereka terlihat berupa hasil jasa mereka. Jadi untuk perbedaan system akuntansi mereka itu akan terlihat hanya pada bagian Persediaan dan pembelian saja. 1. Perusahaan dagang 1. Persediaan barang Dagangan 2. Pembelian 3. Ada Harga Pokok Produksi (HPP) 2. Perusahaan Manufaktur (Produksi) 1. Persediaan Bahan Baku 2. Persediaan Dalam Proses Produksi 3. Persediaan Bahan Pembantu 4. Persediaan Barang Jadi 5. Pembelian 6. Ada Harga Pokok Penjualan (HPP) 7. Ada Akuntansi Biaya 3. Perusahaan Jasa 1. Tidak Memiliki Persediaan 2. Pembelian langsung di masukkan dalam Peralatan atau perlengkapan 3. Tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP) Dari gambaran di atas terlihat jelas sekali Perbedaan Akuntansi Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa. Kemudian muncul kasus yang terkadang membuat orang bingung, misanya bagaimana dengan perusahaan servis kendaraan (Bengkel) yang juga menjual sperpart kendaraan. Itu mudah saja, tinggal memasukkan apa yang menjadi bagian dari perusahaan dagang ke perusahaan jasa tersebut. Menggabungkan biaya yang timbul dan melakukan perhitungan Harga pokok penjualan. Dan untuk hasil dari jasa service memiliki pos terpisah sehingga dalam usaha tersebut ada 2 penghasilan yaitu hasil penjualan barang dan pendapatan jasa service. Mudah-mudahan hal ini mudah untuk di mengerti, jika masih ada pertanyaan seputar Perbedaan Laporan Keuangan Perusahaan Dagang, Manufaktur dan Jasa, bisa ditanyakan melalu Dosen kita atau kepada yang ahlinya.
  • 33. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 33 BAB III CONTOH FORMAT-TABEL LAPORAN KEUANGAN A. CONTOH TABEL LAPORAN KEUANGAN JASA ……………… 1. LAPORAN NERACA NERACA SALON PT. APN PER 31 DES 20 N o PERKIRAAN SALDO N o PERKIRAAN SALDO KAS 169,880,000 UTANG USAHA 25,000,000 PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000 PERLENGKAPAN 6,350,000 INVENTARIS KANTOR 7,500,000 MODAL USAHA / AWAL PERIODE 200,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR -250,000 LABA TAHUN BERJALAN 81,713,333 PERALATAN SALON 40,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN SALON -600,000 PERALATAN TENDA 50,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN TENDA -750,000 SEWA GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333 + JUMLAH 306,713,33 3 306,713,33 3
  • 34. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 34 2. LAPORAN RUGI / LABA RUGI / LABA SALON PT. APN PER 31 DES 2013 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH PENDAPATAN RIAS 79,850,000 PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 + >>> 108,350,000 BEBAN GAJI KARYAWAN 7,500,000 BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000 BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000 BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN SALON 600,000 BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000 BEBAN LISTRIK 416,666 BEBAN AIR 1,520,000 BEBAN TELEPHON 650,000 BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN SALON 300,000 BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000 BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000 BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000 BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 + TOTAL JUMLAH BEBAN >>> 26,636,667 LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
  • 35. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 35 2. LAPORAN PERUBAHAN MODAL LAPORAN PERUBAHAN MODAL SALON PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL PERIODE 200,000,000 RUGI / LABA ……………………………. 81,713,333 PRIVE ……………………………………… 0 + >>> 81,713,333 + MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 281,713,333 B. CONTOH TABEL LAPORAN KEUANGAN DAGANG ………… 1 LAPORAN NERACA NERACA PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN SALDO No.AK PERKIRAAN SALDO KAS XXX UTANG DAGANG XXX KAS BANK MANDIRI XXX UTANG BANK XXX KAS BANK BCA XXX PIUTANG XXX MODAL XXX PERSEDIAAN BARANG XXX LABA TAHUN BERJALAN XXX KENDARAAN XXX GEDUNG XXX TANANH XXX + XXXXXXX XXXXXXX
  • 36. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 36 2 LAPORAN RUGI / LABA RUGI / LABA PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH PENDAPATAN xxxxx PEMBELIAN xxxxx RETUR PEMBELIAN xxxxx ONGKOS PEMBELIAN xxxxx BIAYA GAJI KARYAWAN xxxxx BIAYA LISTRIK xxxxx BIAYA AIR xxxxx BIAYA TELEPHON xxxxx BIAYA TRANSPORT xxxxx BIAYA LAIN-LAIN xxxxx + JUMLAH BIAYA >>> xxxxx RUGI/LABA xxxxx 3 PERUBAHAN MODAL LAPORAN PERUBAHAN MODAL PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL PERIODE xxxxx RUGI / LABA xxxxx PRIVE xxxxx + >>> xxxxx + MODAL AKHIR PERIODE xxxxx
  • 37. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 37 C. CONTOH TABEL LAPORAN KEUANGAN MANUFAKTURE … 1. LAPORAN NERACA PT. APN LAPORAN NERACA Per. 31 Desember 2013 AKTIVA 31-Dec-12 I Komersial 1 Aktiva Lancar 0.00 1 Kas - Idr 0.00 2 Kas - Usd 0.00 3 WOORI BANK IDR 0.00 4 BANK CENTRAL ASIA IDR - BUKITDURI 0.00 5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU 0.00 5 BANK WOORI USD 0.00 5 BANK MANDIRI 0.00 6 Piutang Usaha 0.00 7 Deposito Berjangka 0.00 2 Persediaan 0.00 1 Barang Dagangan 0.00 2 Barang Dalam Proses 0.00 3 Bahan Baku 0.00 4 Barang Dalam Perjalanan 0.00 3 Aktiva Lancar Lainnya 0.00 1 Pembayaran di muka 0.00 2 Asuransi Dibayar Dimuka 0.00 3 Sewa Dibayar Dimuka 0.00 4 Pinjaman Dinas 0.00 5 Pinjaman Pribadi 0.00 6 PPN Pembelian 0.00 7 Pajak dibayar dimuka 0.00 8 Jaminan Simpanan 0.00 4 Aktiva Tetap 0.00 1 Bangunan Lainnya 0.00 2 Mesin-mesin 0.00
  • 38. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 38 3 Peralatan & Perabot Pabrik 0.00 4 Peralatan & Perabot Kantor 0.00 5 Kendaraan 0.00 6 Akumulasi Penyusutan 0.00 5 Aktiva Ditangguhkan 0.00 1 Biaya Pendirian 0.00 2 Akumulasi Depresiasi 0.00 0.00 TOTAL AKTIVA 0.00 II PASIVA 0.00 1 Passiva Lancar 0.00 1 Hutang Usaha Lokal 0.00 2 Hutang Usaha Import 0.00 3 Hutang Ymh Dibayar 0.00 4 Hutang Pajak 0.00 5 PPN Keluaran 0.00 6 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00 7 Simpanan Sementara 0.00 2 Hutang Jangka Panjang 0.00 1 Pinjaman Group Jangka Panjang 0.00 3 Kekayaan Pemegang Saham 0.00 1 Modal Persero ($.175.000 x 9145) 0.00 2 Laba Ditahan 0.00 3 Laba Tahun Berjalan 0.00 TOTAL PASIVA 0.00
  • 39. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 39 2. LAPORAN RUGI/LABA PT. APN LAPORAN RUGI / LABA Per. 31 Desember 2013 No. Keterangan 31-Dec-08 Komersial 1 Penjualan 0.00 1 Penjualan 0.00 2 Return Penjualan 0.00 2 Harga Pokok Penjualan 0.00 Persediaan Awal 0.00 Pembelian 0.00 Jumlah 0.00 Persediaan Akhir 0.00 3 Laba Bruto Total 0.00 4 Biaya Tenaga Kerja 0.00 1 Gaji Karyawan 0.00 2 Bonus Karyawan 0.00 3 Pesangon 0.00 4 Tunjangan -Makan 0.00 5 Tunjangan -Kesehatan 0.00 6 Tunjangan -Pajak 0.00 5 Tunjangan Pph 21 0.00 6 Jamsostek Perusahaan 0.00 5 Biaya Penjualan & Adm. Umum 0.00 1 Biaya Listrik & Air 0.00 2 Biaya Bahan Bakar 0.00 2 Biaya Pengangkutan 0.00 3 Biaya Sewa 0.00 4 Biaya Pemeliharaan & Perbaikan 0.00 5 Biaya Pemakaian Kantor 0.00 6 Biaya Penyusutan 0.00 7 Biaya Asuransi 0.00 8 Biaya Perjalanan 0.00
  • 40. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 40 9 Biaya Kendaraan 0.00 10 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 0.00 11 Biaya Perhubungan 0.00 12 Biaya Bea & Pajak Lainnya 0.00 13 Biaya Pelayanan 0.00 14 Biaya Contoh 0.00 15 Biaya Pajak & BM Export 0.00 14 Biaya Iklan 0.00 15 Biaya E.M.K.L. 0.00 16 Biaya Administrasi 0.00 16 Biaya Administrasi Bank 0.00 17 Biaya Perijinan 0.00 18 Biaya Lain-lain 0.00 19 Biaya Mess 0.00 20 Biaya Jasa Profesional 0.00 6 Laba (Rugi) Operasi 0.00 7 Penghasilan diluar Usaha 0.00 1 Pendapatan Bunga Bank 0.00 2 Keuntungan Kurs Tukar Valas 0.00 3 Keuntungan Penjualan Aktiva 0.00 4 Pendapatan Lain-lain 0.00 8 Pengeluaran diluar Usaha 0.00 1 Beban Bunga 0.00 2 Kerugian Kurs Tukar Valas 0.00 3 Klaim 0.00 3 Sumbangan 0.00 4 Amortisasi Aktiva Ditangguhkan 0.00 5 Kerugian Lain-lain 0.00 9 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 0.00 1 Taksiran Pajak Penghasilan 0.00 10 Laba (Rugi) Setelah Pajak 0.00
  • 41. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 41 BAB IV CONTOH LAPORAN KEUANGAN A. CONTOH LAPORAN KEUANGAN SEDEHANA. 1. LAPORAN KEUANGAN RUGI/LABA YANG SEDERHANA TOKO ANGKASA RUGI / LABA PER 31 DESEMBER 2013 NO KETERANGAN 31 DES 2012 31 DES 2013 I AKTIVA 1 Pendapatan Jasa 120,000,000 2 Pendapatan Lain-lain 50,000,000 JUMLAH PENDAPATAN 170,000,000 II PASIVA ( BEBAN USAHA ) 1 Beban Gaji 11,500,000 2 Beban Perjalanan kampas 950,000 3 Beban Iklan 300,000 4 Beban Telepon 450,000 5 Beban Listrik dan air 1,200,000 6 Beban Perlengkapan Toko 300,000 7 Beban Sewa Toko 24,000,000 8 Beban Penyusutan peralatan toko 500,000 9 Beban Lain-lain 1,000,000 - Jumlah Beban Usaha 40,200,000 40,200,000 LABA / RUGI 129,800,000
  • 42. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 42 PERUBAHAN MODAL PT. APN PER 31 DES 2013 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL PERIODE 1,000,000,000 RUGI / LABA ……………………………. 129,800,000 PRIVE ……………………………………… 20,000,000 - >>> 109,800,000 + MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 1,109,800,000 B. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA 1. LAPORAN - NERACA NERACA SALON PT. APN PER 31 DES 20 No PERKIRAAN SALDO No PERKIRAAN SALDO KAS 169,880,000 UTANG USAHA 25,000,000 PIUTANG SEWA TENDA 10,000,000 PERLENGKAPAN 6,350,000 MODAL AWAL PERIODE 200,000,000 INVENTARIS KANTOR 7,500,000 LABA TAHUN BERJALAN 81,713,333 AKUMULASI PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR -250,000 PERALATAN SALON 40,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN SALON -600,000 PERALATAN TENDA 50,000,000 AKUMULASI PENYUSUTAN PERALATAN TENDA -750,000 SEWA GEDUNG DIBAYAR DIMUKA 24,583,333 + + JUMLAH 306,713,333 306,713,333
  • 43. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 43 2. LAPORAN - RUGI / LABA RUGI / LABA SALON PT. APN PER 31 DES 2013 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH PENDAPATAN RIAS 79,850,000 PENDAPATAN SEWA TENDA 28,500,000 + >>> 108,350,000 BEBAN GAJI KARYAWAN 7,500,000 BEBAN PERLENGKAPAN 1,150,000 BEBAN PENYUSUTAN INVENTARIS KANTOR 750,000 BEBAN PENYUSUTAN PERALATAN SALON 600,000 BEBAN PENYUSUTAN TENDA 250,000 BEBAN LISTRIK 416,666 BEBAN AIR 1,520,000 BEBAN TELEPHON 650,000 BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN SALON 300,000 BEBAN PEMELIHARAAN PERALATAN TENDA 500,000 BEBAN PEMELIHARAAN GEDUNG 500,000 BEBAN ANGKUT TENDA 1,500,000 BEBAN LAIN-LAIN 5,000,000 + TOTAL JUMLAH BEBAN >>> 26,636,667 LABA USAHA PER 31 DES 2013 81,713,333
  • 44. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 44 3. LAPORAN - PERUBAHAN MODAL LAPORAN PERUBAHAN MODAL SALON PT. APN PER 31 DES 20 No.AK PERKIRAAN JUMLAH JUMLAH MODAL AWAL PERIODE 200,000,000 RUGI / LABA ……………………………. 81,713,333 PRIVE ……………………………………… 0 - >>> 81,713,333 MODAL AKHIR PERIODE / AKTIVA 281,713,333 C. LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG 1. LAPORAN - NERACA
  • 45. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 45 2. Laporan - Rugi / Laba
  • 46. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 46 3. Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Dari laporan keuangan di atas di peroleh informasi yang jelas tentang Posisi keuangan, Rugi Laba dan Total Biaya serta modal. Namun saya mengganti laporan Perubahan Modal Menjadi Laporan Perubahan Rugi Laba karena laporan ini bersifat bulanan. Laporan ini untuk pemakaian ekternal saya sebagai pengelola keuangan. Tampilannya sebagai berikut. 4. LAPORAN - ARUS KAS
  • 47. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 47 Laporan Perubahan Modal dari Laporan Perubahan Rugi Laba Sehingga pada saat Penutupan (Jurnal Penutup) maka transaksi Jurnal untuk menutup Rugi Laba Adalah :  (D) Rugi Laba Lalu Berjalan Rp. 136.470.000  (K) Rugi Laba Bulan Lalu Rp. 136.470.000 Sehingga perkiraan / akun modal tidak terjadi perubahan namun neraca akhir bulan akan tampil seperti berikut : 5. LAPORAN – NERACA AKHIR. Neraca Akhir Perusahaan Dagang Barulah pada saat akhir tahun 31 Desember, Rugi Laba akan di tutup dengan jurnal :  (D) Rugi Laba Bulan Lalu  (K) Modal Usaha Mudah-mudahan artikel Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang ini bisa di mengerti dan jika ada yang kurang jelas silahkan untuk di tanyakan. Secara Lengkap akan kami sajikan dalam artikel Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
  • 48. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 48 D. LAPORAN KEUANGAN MANUFAKTURE 1. LAPORAN - NERACA PT. APN Laporan Rugi / Laba Per. 31 Desember 2013 AKTIVA 31-Dec-2013 I 1 Aktiva Lancar 130,043,698.27 1 Kas - Idr 21,277,222.00 2 Kas - Usd 0.00 3 WOORI BANK IDR 1,000,000.00 4 BANK CENTRAL ASIA IDR - BUKITDURI 456,271.27 5 BANK CENTRAL ASIA IDR - PS MINGGU 19,120,000.00 5 BANK WOORI USD 88,190,205.00 5 BANK MANDIRI 0.00 6 Piutang Usaha 0.00 7 Deposito Berjangka 0.00 2 Persediaan 6,278,255,569.00 1 Barang Dagangan 6,278,255,569.00 2 Barang Dalam Proses 0.00 3 Bahan Baku 0.00 4 Barang Dalam Perjalanan 0.00 3 Aktiva Lancar Lainnya 164,981,750.00 1 Pembayaran di muka 162,429,500.00 2 Asuransi Dibayar Dimuka 2,452,250.00 3 Sewa Dibayar Dimuka 0.00 4 Pinjaman Dinas 0.00 5 Pinjaman Pribadi 100,000.00 6 PPN Pembelian 0.00 7 Pajak dibayar dimuka 0.00 8 Jaminan Simpanan 0.00 4 Aktiva Tetap 662,090,241.67 1 Bangunan Lainnya 0.00 2 Mesin-mesin 0.00
  • 49. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 49 3 Peralatan & Perabot Pabrik 0.00 4 Peralatan & Perabot Kantor 872,870,900.00 5 Kendaraan 0.00 6 Akumulasi Penyusutan -210,780,658.33 5 Aktiva Ditangguhkan 0.00 1 Biaya Pendirian 0.00 2 Akumulasi Depresiasi 0.00 TOTAL AKTIVA 7,235,371,258.94 II PASIVA 1 Passiva Lancar 7,360,264,901.60 1 Hutang Usaha Lokal 0.00 2 Hutang Usaha Import 7,359,289,907.60 3 Hutang Ymh Dibayar 0.00 4 Hutang Pajak 974,994.00 5 PPN Keluaran 0.00 6 Pendapatan Diterima Dimuka 0.00 7 Simpanan Sementara 0.00 2 Hutang Jangka Panjang 0.00 1 Pinjaman Group Jangka Panjang 0.00 3 Kekayaan Pemegang Saham -124,893,642.66 1 Modal Persero ($.175.000 x 9145) 1,600,375,000.00 2 Laba Ditahan -156,042,390.60 3 Laba Tahun Berjalan - 1,569,226,252.06 TOTAL PASIVA 7,235,371,258.94
  • 50. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 50 2. LAPORAN - RUGI / LABA PT. APN Laporan Rugi / Laba Per. 31 Desember 2013 No. Keterangan 31-Dec-08 Komersial 1 Penjualan 0.00 1 Penjualan 0.00 2 Return Penjualan 0.00 2 Harga Pokok Penjualan 0.00 Persediaan Awal 505,436,096.00 Pembelian 5,772,819,473.00 Jumlah 6,278,255,569.00 Persediaan Akhir 6,278,255,569.00 3 Laba Bruto Total 0.00 4 Biaya Tenaga Kerja 530,772,000.00 1 Gaji Karyawan 530,772,000.00 2 Bonus Karyawan 0.00 3 Pesangon 0.00 4 Tunjangan -Makan 0.00 5 Tunjangan -Kesehatan 0.00 6 Tunjangan -Pajak 0.00 5 Tunjangan Pph 21 0.00 6 Jamsostek Perusahaan 0.00 5 Biaya Penjualan & Adm. Umum 831,912,708.26 1 Biaya Listrik & Air 73,779,095.00 2 Biaya Bahan Bakar 0.00 2 Biaya Pengangkutan 373,258,746.60 3 Biaya Sewa 0.00 4 Biaya Pemeliharaan & Perbaikan 45,220,250.00 5 Biaya Pemakaian Kantor 18,135,840.00 6 Biaya Penyusutan 210,780,658.33 7 Biaya Asuransi 2,452,250.00 8 Biaya Perjalanan 0.00
  • 51. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 51 9 Biaya Kendaraan 6,244,150.00 10 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 5,195,050.00 11 Biaya Perhubungan 13,912,367.00 12 Biaya Bea & Pajak Lainnya 0.00 13 Biaya Pelayanan 0.00 14 Biaya Contoh 0.00 15 Biaya Pajak & BM Export 0.00 14 Biaya Iklan 0.00 15 Biaya E.M.K.L. 68,183,559.77 16 Biaya Administrasi 0.00 16 Biaya Administrasi Bank 14,750,741.56 17 Biaya Perijinan 0.00 18 Biaya Lain-lain 0.00 19 Biaya Mess 0.00 20 Biaya Jasa Profesional 0.00 6 Laba (Rugi) Operasi -1,362,684,708.26 7 Penghasilan diluar Usaha 49,201,923.21 1 Pendapatan Bunga Bank 1,555,494.00 2 Keuntungan Kurs Tukar Valas 47,646,429.21 3 Keuntungan Penjualan Aktiva 0.00 4 Pendapatan Lain-lain 0.00 8 Pengeluaran diluar Usaha 255,743,467.01 1 Beban Bunga 0.00 2 Kerugian Kurs Tukar Valas 247,883,467.01 3 Klaim 0.00 3 Sumbangan 7,860,000.00 4 Amortisasi Aktiva Ditangguhkan 0.00 5 Kerugian Lain-lain 0.00 9 Laba (Rugi) Sebelum Pajak -1,569,226,252.06 1 Taksiran Pajak Penghasilan 0.00 10 Laba (Rugi) Setelah Pajak -1,569,226,252.06
  • 52. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 52 7. KESIMPULAN Dari modul ini bias kita lihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi kita harus memahami yaitu : A. prinsip-prinsip dasar akuntansi misalnya : 1. Apa itu aktiva 2. Apa itu pasiva 3. Apa itu neraca 4. Apa itu laporan keuangan 5. Apa itu laba / rugi 6. Apa itu perubahan modal 7. Dll. B. Konsep Laporan keuangan yaitu :  NERACA = M + P + U  LABA / RUGI = PENDAPATAN – BEBAN  PEUBAHAN MODAL = MODAL AWAL + HASIL RUGI/LABA C. Beda laporan keuangan dengan pelaporan keuangan a. Laporan keuangan adalah Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
  • 53. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 53 b. Pelaporan Keuangan yaitu : meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. D. Langkah membuat Laporan Keuangan : 1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil; 2. Memroses atau menganalisis data yang relevan; 3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. GAMBAR 7:1 Langkah membuat Laporan keuangan
  • 54. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 54 Untuk membuat Laporan Keuangan dalam perusahaan jasa, terdapat delapan langkah Siklus Akuntansi. dimana kedelapan langkah siklus akuntansi tersebut antara lain : 1. Transaksi keuangan 2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi 3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan no.2 4. Membuat Buku Besar 5. Membuat Jurnal Penyesuaian / Neraca Lajur 6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal 7. Membuat Jurnal Penutup 8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan Dari definisi di atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan. Dengan demikian, secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sebagai suatu sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis suatu perusahaan yang menghasilkan informasi bagi penggunanya/user dalam suatu perusahaan. SEKIAN TERIMAKASIH PENULIS MENERIMA KRITIKAN DAN SARAN YANG MEMBANGUN BATAM, 24 Maret 2014 ZARMI MAZRIDANTO NIM : 13020030
  • 55. zarmi mazridanto STIKOM MUHAMMADIYAH Laporan Keuangan - Page 55 8. DAFTAR PUSTAKA 1. http://zarmiakuntan.blogspot.com 2. www.slideshare.net/zarmicc/devinisi-akuntansi 3. Modul akuntansi Ibu Sunarsih 4. http://www.pdffactory.com 5. http://.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan 6. www.akuntansiitumudah.com/archive/ 7. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 8. Daftar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia 9. Manfaat Laporan Keuangan 10. accounting1st.wordpress.com 11. http://jurnal-sdm.blogspot.com 12. http://www.ilmu-ekonomi.com 13. http://akuntansi-id.com 14. http://www.lintasberita.com/ 15. http://ofick19.blogspot.com 16. http://3.bp.blogspot.com 17. http://rgpnd.blogspot.com 18. http://jurnalakuntansikeuangan.com 19. http://:ilmuakuntansi.com 20. http://parahita.wordpress.com/