Dokumen tersebut membahas produk-produk perbankan syariah. Ringkasannya adalah:
1. Dibahas prinsip-prinsip akad yang mendasari produk perbankan syariah seperti akad tabarru', akad tijarah, dan teori pertukaran.
2. Jelaskan produk-produk pembiayaan seperti pembiayaan ekuitas dan utang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
3. Dijelaskan produk-produk khusus seperti
2. PERANAN BANK KOVENSIONAL Izzuddin Abdul Manaf Surplus unit BANK Deficit unit simpanan pinjaman bunga bunga Hubungan antara Bank dengan nasabah: Bank: Nasabah: Debitur Kreditur Kreditur Debitur
3. PERANAN BANK SYARIAH Izzuddin Abdul Manaf Surplus unit BANK Deficit unit Titipan/investasi pembiayaan Bagi hasil Bonus/bagi hasil TIDAK MENGALAMI NEGATIVE SPREAD
4. Perbandingan sistem perbankan Izzuddin Abdul Manaf BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH PERANAN SIMPANAN PEMBIAYAAN Sebagai Peminjam dan sebagai pemberi pinjaman Berdasarkan tingkat bunga yang dijanjikan Pinjaman berdasarkan imbalan bunga Sebagai Penyimpan harta, sebagai Pengusaha dan atau sebagai pemodal Simpanan yang dijamin atau investasi Jual-beli tangguh atau Pembiayaan modal
5. Hubungan Bank dengan nasabah Bank: Nasabah Penjual Pembeli Pembeli Penjual Leasor Leasee Mudharib Shahibul Maal
10. Pada hakekatnya, akad tabarru’ adalah akad melakukan kebaikan yang mengharapkan balasan dari Allah SWT semata. Itu sebabnya akad ini tidak bertujuan untuk mencari keuntungan komersil. Konsekuensi logisnya, bila akad tabarru’ dilakukan dengan mengambil keuntungan komersil, maka ia bukan lagi akad tabarru’. Ia akan menjadi akad tijarah. Bila ia ingin tetap menjadi akad tabarru’, maka ia tidak boleh mengambil manfaat (keuntungan komersil) dari akad tabarru’ tersebut. Tentu saja ia tidak berkewajiban menanggung biaya yang timbul dari pelaksanaan akad tabarru’. Artinya, ia boleh meminta pengganti biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan akad tabarru’. ” Memerah susu kambing sekedar untuk biaya memelihara kambingnya”, merupakan ungkapan yang dikutip dari hadits ketika menerangkan akad rahn yang merupakan salah satu akad tabarru’. Akad Tabarru’
11. Tijarah Tabarru ’ X Tidak boleh boleh Perubahan akad sesudah kesepakatan kontrak Akad Tabarru’ tidak boleh dirubah menjadi akad Tijarah, Akad Tijarah boleh dirubah menjadi akad Tabarru’, Perubahan Akad
12.
13. Akad Tabarru’ giving/lending something Lending $ Lending Your Self Giving Something lending $ Qard Rahn lending $ + collateral Hiwalah lending $ to take over loan from other party Wakalah lending yourself now to do something on behalf of others Wadi’ah wakalah, by specifying the job, i.e. to provide custody Kafalah contingent wakalah,i.e. preparing yourself to do something if something happens Hibah, Shadaqah,Waqf Akad-akad Tabarru’
22. Pembiayaan dalam keuangan Syariah Izzuddin Abdul Manaf Menggunakan akad-akad Al Bai’ (jual-beli) Syirkah (partnership) Ju’alah (jasa-jasa) Lain-lain Murabahah, Salam, Istishna’, Ijarah wa iqtina Mudharabah, Musyarakah, Muzaraah/Musaqah Wakalah Rahn (gadai) Kafalah (jaminan) Wadi’ah (titipan) Qard Hijr (pengampunan) Ariyah/I’arah Hibah (bonus) Sulh (perdamaian) Ibra’ (pembebasan hutang)
23.
24. Izzuddin Abdul Manaf EXTERNAL FINANCING EQUITY FINANCING DEBT FINANCING Joint venture profit & loss sharing Trustee profit & loss sharing deferred contract of exchange Interest based lending ISLAMIC FINANCING INTERNAL FINANCING
25.
26.
27. Izzuddin Abdul Manaf SYARIKAH SYIRKAH AL MILK bukan kontrak SYIRKAH AL ‘UQUD kontrak Ikhtiyariyah ( sukarela) Ijbariyah ( terpaksa) wujuh abdan Inan Mufawadhah Mudharabah
28.
29.
30.
31.
32. Feature Musyarakah Izzuddin Abdul Manaf Shahibul maal 1 Shahibul mal 2 Kemitraan usaha 70% 70% 30% Laba Rugi 30% 30 % 70 % syirkah Gradual purchase of bank share ISLAMIC BANK PARTNER Gradual sale of its share
33. Konsep Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf Al Mudharabah adalah Akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama. Keuntungan yang diperoleh dibagi antara keduanya dengan perbandingan nisbah yang disepakati sebelumnya.
34. Type Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf Ada dua type mudharabah : * Mudharabah mutlaqah : Dimana pemilik (shahibul maal) dana memberikan keleluasaan penuh kepada kepada penge.lola (mudharib) untuk mempergunakan dana tersebut dalam usaha yang dianggapnya baik dan menguntungkan. Namun pengelola tetap bertanggung jawab untuk melakukan pengelolaan sesuai dengan praktek kebiasaan usaha normal yang sehat (uruf) * Mudharabah Muqayyadah : Dimana pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha dan sebagainya.
35. Prinsip Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf 1. Shahibul maal - Aqil-baligh - Tidak ikut campur pengelolaan usaha 2. Mudharib - Aqil-baligh - Menggunakan dana sesuai perjanjian dengan shahibul maal 3. Dana - Dalam bentuk dana (monetary form) - Dalam jumlah tertentu - Diserahkan kepada mudharib 4. Proyek/ Usaha - Tidak bertentangan dengan syariah - Tidak dibenarkan masuk kepada mudharabah lain tanpa seijin shahibul maal
36. Prinsip Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf 5. Laba / Rugi - Laba dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati dan tidak dalam jumlah yang pasti - Nisbah bagi hasil disetujui dalam kontrak - Perbandingan bagi hasil dapat dalam persen atau pembagian - Kerugian finansiil menjadi beban pemilik dana - Kerugian akibat salah urus atau kelalian mudharib menjadi beban mudharib. 6. Akad (kontrak) - Ada Ijab-kabul - Menentukan : . Jumlah modal . Jangka waktu penempatan . Nisbah bagi hasil
37. Feature Mudharabah Izzuddin Abdul Manaf Shahibul maal Mudharib Kemitraan usaha 70% 100% 30% Laba Rugi 0% 100% capital management Repayment of capital
38. Izzuddin Abdul Manaf Debt Financing Pertukaran - Barang dengan Barang - Barang dengan uang JUAL-BELI: tunai tangguh barang uang barang uang
39. AKAD-AKAD AL BUYU’ Izzuddin Abdul Manaf Murabahah, Salam, Istishna’, Ijarah wa iqtina Bai’ al naqd Bai’ al mu’ajjal Bai’ al mutlaqah bai’ al muqayyadah Sharf
40. MURABAHAH Izzuddin Abdul Manaf Murabahah adalah salah satu bentuk jual-beli yang bersifat amanah. Definisi Murabahah (secara fiqh) adalah akad jual-beli atas barang tertentu, dimana dalam transaksi jual-beli tersebut penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual-belikan termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil.
41. Murabahah dalam Fiqh Izzuddin Abdul Manaf 1.Negoisasi Penjual Pembeli 2.Akad Jual Beli 4. Bayar Kewajiban 3a. Kirim Barang 3b. Terima barang dan dokumen …………………… .. ………………….
42. Murabahah dalam teknis PERBANKAN Izzuddin Abdul Manaf Murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual-beli yang disepakati bersama. Rukun dan syarat murabahah dalam perbankan adalah sama dengan syarat dalam fiqh. Syarat-syarat lain seperti barang, harga dan cara pembayaran adalah sesuai dengan kebijakan bank ybs.
43. SKEMA MURABAHAH TEKNIS PERBANKAN (Berdasarkan pesanan) Izzuddin Abdul Manaf BANK NASABAH PEMASOK 1.negosiasi 2. Akad jual beli 6. Bayar kewajiban 3.Beli barang tunai 4. Kirim barang 5. Terima barang & dokumen dokumen
44. SALAM Izzuddin Abdul Manaf PENGERTIAN secara etimologi salam adalah salaf (pendahuluan). Bai’ as Salam adalah akad jual beli suatu barang dimana harganya dibayar dengan segera, sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu yang disepakati.
45. SKEMA SALAM DALAM FIQH Izzuddin Abdul Manaf 1. Akad Salam Petani/penjual (muslam ilaihi) Pembeli (muslim) 2. Bayar Barang pesanan (muslam fiih) 3. kirim 4. Terima
46. SALAM DALAM TEKNIS PERBANKAN Izzuddin Abdul Manaf Salam dalam teknis perbankan syariah berarti pembelian yang dilakukan oleh bank dengan pembayaran dimuka dari pihak I (nasabah I) dan dijual lagi kepada pihal lain (nasabah II) dengan jangka waktu penyerahan yang disepakati bersama.(Paralel salam) Modal / harga yang dibayarkan dalam salam tidak boleh dalam bentuk utang, melainkan bentuk tunai yang dibayarkan segera
47. Skema salam paralel teknis perbankan Izzuddin Abdul Manaf Nasabah I Muslam ilaih BARANG PESANAN muslam fiih muslam ilaih dan muslim BANK NASABAH II Muslim 1b. negosiasi & Akad Salam 1a. negosiasi & akad 2a. Bayar 2b. Bayar 3a. Kirim barang & dokumen 3b. Kirim dokumen
48. Skema salam wal bai’ al mutlaqah (teknis perbankan) Izzuddin Abdul Manaf Nasabah I Muslam ilaih BARANG PESANAN muslam fiih Ba’i dan muslim BANK NASABAH II Musytari 1a negosiasi & Akad Salam 1b. negosiasi & akad 3c. Bayar tunai 2. Bayar 3a. Kirim barang & dokumen 3b. Kirim dokumen
49. Skema salam wal murabahah teknis perbankan (beli salam, jual murabahah) Izzuddin Abdul Manaf Nasabah I Muslam ilaih BARANG PESANAN muslam fiih Ba’i dan muslim BANK NASABAH II Musytari 1a negosiasi & Akad Salam 1b. negosiasi & akad 4. Bayar kewajiban 2. Bayar 3a. Kirim barang & dokumen 3b. Kirim dokumen
50. ISTISHNA’ Izzuddin Abdul Manaf MAKNA Istishna’ secara etimologi berarti minta dibuatkan. Secara muamalah, istishna’ berarti suatu perjanjian jual-beli antara mustashni’ (pemesan/pembeli) dan shani’ (produsen/penjual) dimana barang (mashnu’) yang akan diperjual-belikan harus dipesan terlebih dulu dengan kreteria yang jelas. Perbedaannya dengan salam hanya terletak pada cara pembayarannya. Salam pembayarannta harus di muka, sedang pada istishna boleh di awal, ditengah atau di akhir.
51. SKEMA ISTISHNA’ Fiqh Izzuddin Abdul Manaf MASHNU’ Barang pesanan 4.Memproduksi barang PRODUSEN Shani’ PEMESAN Mustashni’ 2. Akad Istishna’ 1. Pesan barang 5. Kirim mashnu’ 3. Bayar
52. ISTISHNA’ DALAM TEKNIS PERBANKAN Izzuddin Abdul Manaf Secara teknis perbankan syariah istishna’ termasuk bagian dari jual beli dan mirip dengan salam (jual-beli pesanan). Aqad istishna’ diperlukan karena kebutuhan masyarakat pada umumnya memesan barang dengan persyarakat kreteria atau spesifikasi tertentu. Bank menjual lagi barang pesanan tersebut kepada nasabah sesuai dengan perjanjian yang mengikat sebelumnya.(Paralel Istishna’)
53. Skema ISTISHNA’ paralel Teknis Perbankan Izzuddin Abdul Manaf BANK Shani’/ mustashni’ Nasabah Pemesan mustashni’ 1a. Pesan barang 1b. Minta dibuatkan barang 2a. Akad Istiahna’ I 2b. Akad Istishna’ II 4. Membuat barang 5b. Kirim dokumen 5a. Kirim MASHNU’ (barang) SHANI’ Pemasok 3a. Bayar 3b. bayar
54. Skema ISTISHNA’ wal Murabahah Izzuddin Abdul Manaf BANK Ba’i/ mustashni’ Nasabah Pemesan Musytari 1a. Pesan barang 1b. Minta dibuatkan barang 2a. Akad 2b. Akad Istishna’ 4. Membuat barang 5b. Kirim dokumen 5a. Kirim MASHNU’ (barang) SHANI’ Pemasok 6. Bayar kewajiban 3. bayar
55. Skema ISTISHNA’ wal Ijarah Izzuddin Abdul Manaf BANK Mu’ajjir/ mustashni’ Nasabah Pemesan Musta’jir 1a. Pesan barang untuk disewa 1b. Minta dibuatkan barang 2a. Akad 2b. Akad Istishna’ II 4. Membuat barang 5b. Kirim dokumen 5a. Kirim MASHNU’ (barang) SHANI’ Pemasok 6. Bayar sewa 3. bayar
56. UJRAH (JASA-JASA) Izzuddin Abdul Manaf Apliksi dalam perbankan, ujrah lebih banyak diperguna kan dalam konteks upah jasa (fee) Ujrah dapat didifinisikan sebagai imbalan yang diperjanji kan dan dibayar oleh pemakai jasa sebagai harga atas manfaat yang dinikmatinya. Dalam literatur fiqih klasik pembahasan ijarah dalam pengertian sewa dan ujrah yang berarti pemanfaatan jasa selalu dibahas secara simultan dan hampir tidak ada perbedaan diantara keduanya.
57. IJARAH & IJARAH MUNTAHIA BI TAMLIK Izzuddin Abdul Manaf Ijarah adalah akad pemindahan hak penggunaan/pemanfaatan atas barang atau jasa melalui pembayaran sewa, tanpa diikuiti dengan pemindahan kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri. Ijarah muntahia bittamlik, disebut juga ijarah wa iqtina adalah perpaduan antara kontrak jual-beli dan sewa, atau dengan kata lain akad sewa yang diakhiri pemindahan kepemilikan ke tangan penyewa
58. Ijarah (Islamic lease) Izzuddin Abdul Manaf Seller Islamic bank First Lease Following Leases Purchase of equipment TEKNIS PERBANKAN
59. Ijarah wa iqtina (Islamic Lease Purchase) Izzuddin Abdul Manaf SELLER LEASEE ISLAMIC BANK buyer Leasor 1 2 Delivery of object Lease of object 3 4 Ownership of bject TEKNIS PERBANKAN